SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ATH-THAHARAH
‫الطهارة‬
PENGERTIAN THAHARAH
Kata thaharah berasal dari bahasa Arab ‫الطهار‬ yang secara bahasa
artinya kebersihan atau bersuci. Sedangkan
menurut istilah, thaharah adalah menyucikan badan,
pakaian, dan tempat dari hadats dan najis dengan cara yang telah
ditetapkan oleh syariat Islam.
Menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua,yaitu :
1. Thaharah dari hadas, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu
yang diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar
(sesuatu yang diminta bersucinya dengan mandi).
2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri,pakaian, dan
tempat ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.
Hadas secara etimologi ialah seseorang yang tengah berhadas, sedangkan
secara terminologi ialah sesuatu yang mengkotori anggota tubuhyang bisa
mencegah sahnya shalat. Seperti orang yang junub, haid, nifas dan lain-lain.
PENGERTIAN HADAS
Hadas dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Hadas kecil
Hadas kecil ialah bila seseorang dalam keadaan bernajis disebabkan buang
hajat selama belum beristinjak, maka ia tetap dalam keadaan berhadas kecil.
Cara menyucikannya dengan berwudhu dan tayammum.
2. Hadas besar
Hadas besar ialah seseorang dalam keadaan bernajis yang mewajibkan ia
mandi sesudah berhadas besar itu, baru dinamakan ia suci dari hadas besar.
Cara menyucikannya dengan mandi besar.
SEBAB-SEBAB ORANG BERHADAS
1. Karena bersenggama (bersetubuh suami istri) biar keluar mani atau
tidak, maka wajib mandi.Firman Allah swt. Dalam surat Al-Maidah ayat 6:
Artinya:
‫و‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ه‬َّ‫ط‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ََ
“Jika kamu junub (bersutubuh) maka hendaklah kamu mandi.”
2. Keluar mani baik karena bersutubuh atau tidak seperti bermimpi dan
sebagainya, maka wajib mandi besar.
3. Sebab buang kotoran (haid). Sabda Rasululloh saw. Dari ‘Aisyah
r.a.berkata: telah bersabda Rasululloh saw. Kepada Fatimah binti Hubaisyi,
“Bila datang haidh maka tinggalkanlah shalat (sembahyang) dan bila telah
habis maka mandilah Anda.”HR.Bukhari
4. Karena nifas (darah yang keluar sesudah melahirkan), bila darah nifas itu
telah berhenti, maka diwajibkan mandi besar .
PENGERTIAN NAJIS
Najis menurut bahasa adalah apa saja yang kotor . Sedangkan menurut
syara’ berarti kotoran yang mengakibatkan shalat/ ibadah tidak sah,seperti
darah dan kencing. Cara membersihkan najis- Istinja’ dan Istijmar-
Menggosok dan menyiram
Secara wujud najisnya, najis dibagi kedalam dua macam, yaitu
najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah.
a. Najis ‘Ainiyah
adalah semua najis yang berwujud atau dapatdilihat melalui mata atau
mempunyai sifat yang nyata,
seperti warna atau baunya. Contohnya adalah seperti kotoran, kencing dan
darah.
b. Najis Hukmiyah
adalah semua najis yang telah kering dan bekasnya sudah tidak ada lagi
serta sudah hilang antara warna dan
baunya. Contohnya adalah kencing yang mengenai baju yang kemudian
kering sedang bekasnya tidak nampak.
MACAM-MACAM NAJIS
1.Najis mugallazah (berat)
Najis mugallazah najis dengan tingkatan berat. Contoh yang termasuk najis mugallazah
adalah najis yang berasal dari kotoran anjing dan babi serta air liurnya. Benda yang
terkena najis ini hendaklah dibasuh tujuh kali, satu kali di antaranya hendaklah dibasuh
dengan air yang dicampur dengan tanah.
2.Najis Mutawassitah (pertengahan)
Najis mutawassitah najis dengan tingkatan sedang. Artinya semua najis yang tidak
termasuk najis mugallazah dan najis mukhaffafah. Contoh air seni, tinja manusia, wadi &
madi, darah,nanah, muntah, kotoran hewan, bangkai (kecuali ikan dan belalang), dan air
susu dari hewan yang diharamkan.
3.Najis mukhaffafah (ringan)
Najis mukhaffafah adalah najis ringan yang berasal dari air kencing bayi Iaki-Iaki yang
berumur kurang dari 2 tahun dan belum makan apa-apa selain air susu ibu saja. Mencuci
benda yang kena najis ini sudah memadai dengan memercikkan air pada benda itu,
meskipun tidak mengalir.
Istinja’
Istinja’ secara bahasa berarti terlepas atau selamat, sedangkan menurut
pengertian syariat adalah bersuci setelah buang air besar atau buang air
kecil. Istinja adalah menghilangkan sesuatu yang keluar dari kubul atau
dubur dengan menggunakan air suci lagi mensucikan atau batu yang suci
atau benda-benda lain yang memiliki fungsi sama dengan air dan batu
(istijmar)
1. Tidak Terlihat Orang Lain saat Buang Air
2. Tidak Membawa Apapun yang Bertuliskan Nama Allah SWT
3. Membaca Doa Ketika Memasuki Kamar Mandi
4. Masuk Menggunakan Kaki Kiri dan Keluar dengan Kaki Kanan
5. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat
6. Dilarang untuk Berbicara Kecuali dalam Keadaan Darurat
7. Tidak Buang Air di Tempat Bernaungnya Manusia
8. Tidak Buang Air di Air yang Tergenang
9. Membersihkan dengan Tangan Kiri
10.Membaca Doa Ghufronaka Saat Keluar Kamar Mandi
ADAB BUANG AIR BESAR MAUPUN KECIL
ADAB BUANG AIR BESAR MAUPUN KECIL
JENIS AIR DALAM THAHARAH
1. Air muthlaq
Air muthlaq, yaitu air suci yang mensucikan, maksudnya adalah air yang masih murni baik
sifat, bau maupun rasanya. Yang termasuk dalam kategori air mutlaq adalah air hujan, air
laut, air sungai, salju yang telah cair menjadi air, air embun, air sumur atau air mata air.
2. Air musyammas
Air musyammas, yaitu air yang terjemur sinar matahari dengan menggunakan wadah yang
terbuat dari logam selain emas dan perak, seperti besi hukumnya suci mensucikan pada
benda lain akan tetapi makruh menggunakannya.
3. Air musta’mal
Air musta‟mal, yakni air yang sudah dipakai, artinya air yang sudah dipakai untuk
menghilangkan hadats kecil maupun hadats besar. Hukumnya tidak dapat mensucikan dari
hadats atau najis , kecuali lebih dari dua kullah.
4. Air mutaghayar
Air mutaghayar, yakni air mutlaq yang sudah berubah salah satu dari bau, rasa atau
warnanya. Perubahan tersebut terkadang berubah karena bercampur dengan benda suci,
dan terkadang bercampur dengan benda najis (Air mutanajis).
HUKUM AIR SUCI MENYUCIKAN
Para ulama membagi hukum penggunaan air thahur menjadi 5 macam yaitu:
1. Wajib: Saat perkara yang wajib ditunaikan bergantung pada kesucian seseorang,
baik dari hadas kecil maupun besar, misal menunaikan sholat.
2. Haram: Air tersebut milik orang lain yang tidak mengizinkan untuk digunakan,
disediakan khusus untuk kebutuhan tertentu, atau menjadi bahaya bila digunakan.
Contohnya, seseorang yang terserang penyakit bisa bertambah parah bila terkena air.
3. Sunnah: Air digunakan untuk berwudhu saat masih dalam keadaan suci dari hadats
atau mandi sunnah untuk melakukan sholat Jumat.
4. Mubah: Air digunakan untuk minum dan sebagainya.
5. Makruh: Air digunakan saat keadaannya terlalu panas atau terlalu dingin, namun
tidak sampai membahayakan kesehatan.
BATASAN KESUCIAN AIR SUCI MENYUCIKAN
Para ulama menyebutkan bahwa perubahan air yang tidak keluar dari
kesuciannya adalah air yang mengalami perubahan sifat karena beberapa hal
seperti:
1. Tempat air dan alirannya berada, contoh: tempat-tempat wudhu zaman
dahulu, kolam yang terletak di padang pasir dan sejenisnyam atau air yang
mengalir melalui aliran pertambangan.
2. Lama menetap, contoh: air yang diletakkan dalam botol dalam waktu yang
lama.
3. Benda yang dijadikan tempat menyimpan air, contoh: air sumur yang
terkena debu akibat terpaan angin, ranting, dan sebagainya.
ATH-THAHARAH.pptx

More Related Content

Similar to ATH-THAHARAH.pptx

1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Maghfiroh Firoh
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharohfriskacaca
 
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1  Fiqih MTS.pptxPelajaran 1  Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptxSuhaidiHazia
 
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxMateri THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxZulAdha7
 
Makalah thaharah lia
Makalah thaharah liaMakalah thaharah lia
Makalah thaharah liaLiaZaharani
 
Tugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxTugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxAlex21233
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharahJusuf AN
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharahJusuf AN
 
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxMateri Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxZulAdha7
 
Bab 1 wudhu
Bab 1 wudhuBab 1 wudhu
Bab 1 wudhudwiurhan
 

Similar to ATH-THAHARAH.pptx (20)

Materi Thaharah.ppt
Materi Thaharah.pptMateri Thaharah.ppt
Materi Thaharah.ppt
 
Presentasi Fiqh 2
Presentasi Fiqh   2Presentasi Fiqh   2
Presentasi Fiqh 2
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharoh
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
thaharah (1).ppt
thaharah (1).pptthaharah (1).ppt
thaharah (1).ppt
 
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1  Fiqih MTS.pptxPelajaran 1  Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
 
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxMateri THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
 
PPT MATERI THAHARAH.pptx
PPT MATERI THAHARAH.pptxPPT MATERI THAHARAH.pptx
PPT MATERI THAHARAH.pptx
 
Bab 1 Thaharah
Bab 1 ThaharahBab 1 Thaharah
Bab 1 Thaharah
 
Makalah thaharah lia
Makalah thaharah liaMakalah thaharah lia
Makalah thaharah lia
 
Tugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptxTugas Haidah.pptx
Tugas Haidah.pptx
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharah
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharah
 
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxMateri Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
 
Wudhu
Wudhu Wudhu
Wudhu
 
Bab 1 wudhu
Bab 1 wudhuBab 1 wudhu
Bab 1 wudhu
 
Materi Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VIIMateri Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VII
 
Hubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalatHubungan tahara dengan shalat
Hubungan tahara dengan shalat
 

Recently uploaded

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 

Recently uploaded (7)

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 

ATH-THAHARAH.pptx

  • 2. PENGERTIAN THAHARAH Kata thaharah berasal dari bahasa Arab ‫الطهار‬ yang secara bahasa artinya kebersihan atau bersuci. Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah menyucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadats dan najis dengan cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua,yaitu : 1. Thaharah dari hadas, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu yang diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar (sesuatu yang diminta bersucinya dengan mandi). 2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri,pakaian, dan tempat ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.
  • 3. Hadas secara etimologi ialah seseorang yang tengah berhadas, sedangkan secara terminologi ialah sesuatu yang mengkotori anggota tubuhyang bisa mencegah sahnya shalat. Seperti orang yang junub, haid, nifas dan lain-lain. PENGERTIAN HADAS Hadas dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Hadas kecil Hadas kecil ialah bila seseorang dalam keadaan bernajis disebabkan buang hajat selama belum beristinjak, maka ia tetap dalam keadaan berhadas kecil. Cara menyucikannya dengan berwudhu dan tayammum. 2. Hadas besar Hadas besar ialah seseorang dalam keadaan bernajis yang mewajibkan ia mandi sesudah berhadas besar itu, baru dinamakan ia suci dari hadas besar. Cara menyucikannya dengan mandi besar.
  • 4. SEBAB-SEBAB ORANG BERHADAS 1. Karena bersenggama (bersetubuh suami istri) biar keluar mani atau tidak, maka wajib mandi.Firman Allah swt. Dalam surat Al-Maidah ayat 6: Artinya: ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ه‬َّ‫ط‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ِن‬‫ا‬ ََ “Jika kamu junub (bersutubuh) maka hendaklah kamu mandi.” 2. Keluar mani baik karena bersutubuh atau tidak seperti bermimpi dan sebagainya, maka wajib mandi besar. 3. Sebab buang kotoran (haid). Sabda Rasululloh saw. Dari ‘Aisyah r.a.berkata: telah bersabda Rasululloh saw. Kepada Fatimah binti Hubaisyi, “Bila datang haidh maka tinggalkanlah shalat (sembahyang) dan bila telah habis maka mandilah Anda.”HR.Bukhari 4. Karena nifas (darah yang keluar sesudah melahirkan), bila darah nifas itu telah berhenti, maka diwajibkan mandi besar .
  • 5. PENGERTIAN NAJIS Najis menurut bahasa adalah apa saja yang kotor . Sedangkan menurut syara’ berarti kotoran yang mengakibatkan shalat/ ibadah tidak sah,seperti darah dan kencing. Cara membersihkan najis- Istinja’ dan Istijmar- Menggosok dan menyiram Secara wujud najisnya, najis dibagi kedalam dua macam, yaitu najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah. a. Najis ‘Ainiyah adalah semua najis yang berwujud atau dapatdilihat melalui mata atau mempunyai sifat yang nyata, seperti warna atau baunya. Contohnya adalah seperti kotoran, kencing dan darah. b. Najis Hukmiyah adalah semua najis yang telah kering dan bekasnya sudah tidak ada lagi serta sudah hilang antara warna dan baunya. Contohnya adalah kencing yang mengenai baju yang kemudian kering sedang bekasnya tidak nampak.
  • 6. MACAM-MACAM NAJIS 1.Najis mugallazah (berat) Najis mugallazah najis dengan tingkatan berat. Contoh yang termasuk najis mugallazah adalah najis yang berasal dari kotoran anjing dan babi serta air liurnya. Benda yang terkena najis ini hendaklah dibasuh tujuh kali, satu kali di antaranya hendaklah dibasuh dengan air yang dicampur dengan tanah. 2.Najis Mutawassitah (pertengahan) Najis mutawassitah najis dengan tingkatan sedang. Artinya semua najis yang tidak termasuk najis mugallazah dan najis mukhaffafah. Contoh air seni, tinja manusia, wadi & madi, darah,nanah, muntah, kotoran hewan, bangkai (kecuali ikan dan belalang), dan air susu dari hewan yang diharamkan. 3.Najis mukhaffafah (ringan) Najis mukhaffafah adalah najis ringan yang berasal dari air kencing bayi Iaki-Iaki yang berumur kurang dari 2 tahun dan belum makan apa-apa selain air susu ibu saja. Mencuci benda yang kena najis ini sudah memadai dengan memercikkan air pada benda itu, meskipun tidak mengalir.
  • 7. Istinja’ Istinja’ secara bahasa berarti terlepas atau selamat, sedangkan menurut pengertian syariat adalah bersuci setelah buang air besar atau buang air kecil. Istinja adalah menghilangkan sesuatu yang keluar dari kubul atau dubur dengan menggunakan air suci lagi mensucikan atau batu yang suci atau benda-benda lain yang memiliki fungsi sama dengan air dan batu (istijmar)
  • 8. 1. Tidak Terlihat Orang Lain saat Buang Air 2. Tidak Membawa Apapun yang Bertuliskan Nama Allah SWT 3. Membaca Doa Ketika Memasuki Kamar Mandi 4. Masuk Menggunakan Kaki Kiri dan Keluar dengan Kaki Kanan 5. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat 6. Dilarang untuk Berbicara Kecuali dalam Keadaan Darurat 7. Tidak Buang Air di Tempat Bernaungnya Manusia 8. Tidak Buang Air di Air yang Tergenang 9. Membersihkan dengan Tangan Kiri 10.Membaca Doa Ghufronaka Saat Keluar Kamar Mandi ADAB BUANG AIR BESAR MAUPUN KECIL
  • 9. ADAB BUANG AIR BESAR MAUPUN KECIL JENIS AIR DALAM THAHARAH 1. Air muthlaq Air muthlaq, yaitu air suci yang mensucikan, maksudnya adalah air yang masih murni baik sifat, bau maupun rasanya. Yang termasuk dalam kategori air mutlaq adalah air hujan, air laut, air sungai, salju yang telah cair menjadi air, air embun, air sumur atau air mata air. 2. Air musyammas Air musyammas, yaitu air yang terjemur sinar matahari dengan menggunakan wadah yang terbuat dari logam selain emas dan perak, seperti besi hukumnya suci mensucikan pada benda lain akan tetapi makruh menggunakannya. 3. Air musta’mal Air musta‟mal, yakni air yang sudah dipakai, artinya air yang sudah dipakai untuk menghilangkan hadats kecil maupun hadats besar. Hukumnya tidak dapat mensucikan dari hadats atau najis , kecuali lebih dari dua kullah. 4. Air mutaghayar Air mutaghayar, yakni air mutlaq yang sudah berubah salah satu dari bau, rasa atau warnanya. Perubahan tersebut terkadang berubah karena bercampur dengan benda suci, dan terkadang bercampur dengan benda najis (Air mutanajis).
  • 10. HUKUM AIR SUCI MENYUCIKAN Para ulama membagi hukum penggunaan air thahur menjadi 5 macam yaitu: 1. Wajib: Saat perkara yang wajib ditunaikan bergantung pada kesucian seseorang, baik dari hadas kecil maupun besar, misal menunaikan sholat. 2. Haram: Air tersebut milik orang lain yang tidak mengizinkan untuk digunakan, disediakan khusus untuk kebutuhan tertentu, atau menjadi bahaya bila digunakan. Contohnya, seseorang yang terserang penyakit bisa bertambah parah bila terkena air. 3. Sunnah: Air digunakan untuk berwudhu saat masih dalam keadaan suci dari hadats atau mandi sunnah untuk melakukan sholat Jumat. 4. Mubah: Air digunakan untuk minum dan sebagainya. 5. Makruh: Air digunakan saat keadaannya terlalu panas atau terlalu dingin, namun tidak sampai membahayakan kesehatan.
  • 11. BATASAN KESUCIAN AIR SUCI MENYUCIKAN Para ulama menyebutkan bahwa perubahan air yang tidak keluar dari kesuciannya adalah air yang mengalami perubahan sifat karena beberapa hal seperti: 1. Tempat air dan alirannya berada, contoh: tempat-tempat wudhu zaman dahulu, kolam yang terletak di padang pasir dan sejenisnyam atau air yang mengalir melalui aliran pertambangan. 2. Lama menetap, contoh: air yang diletakkan dalam botol dalam waktu yang lama. 3. Benda yang dijadikan tempat menyimpan air, contoh: air sumur yang terkena debu akibat terpaan angin, ranting, dan sebagainya.