SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ketentuan-ketentuan thaharah
(bersuci)
 Pengertian Taharah
Taharah menurut bahasa,
artinya bersih atau bersuci, sedangkan
menurut istilah, taharah adalah menyucikan
badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan
najis. Islam sangat menganjurkan kepada
umatnya agar selalu dalam keadaan bersih
dan suci. Orang-orang yang sanggup menjaga
kesuciannya sangat dicintai Allah.
 Macam-MacamThaharah
Thaharah dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Taharah dari najis, yang berlaku untuk badan,
pakaian, dan tempat. Cara menyucikannya
dengan air yang suci dan menyucikan, yang
biasa disebut air mutlak.
2.Taharah dari hadas, yang berlaku untuk badan,
seperti mandi, wudu, dan tayamum.
 Macam-Macam Air
Berdasarkan hukum syar‘i, air dibagi menjadi:
1. Air mutlak, yaitu air yang suci dan menyucikan. Air
tersebut dapat digunakan untuk berwudu atau bersuci,
masak, minum, dan mandi.
2. Contohnya: air hujan, air laut, air sumur, dan air yang
keluar dari mata air.
3. Air musta‘mal, yaitu air yang suci namun tidak dapat
menyucikan. Misalnya: air kopi, air teh, dan air yang
sedikit yang sudah berubah.
4. Air musamma, yaitu air yang suci dan menyucikan,
namun hukumnya makruh digunakan untuk bersuci.
Misalnya: air yang terjemur oleh matahari dalam bejana.
5. Air mutanajis, yaitu air yang tidak dapat dipergunakan
untuk berbagai hal, baik untuk konsumsi atau untuk
bersuci.
Macam-MacamNajis
Dalam ilmu fikih, najis dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Najis berat atau najis mugalladhah, yaitu najis yang
harus dicuci sampai tujuh kali dengan air mutlak dan
salah satunya menggunakan debu yang suci atau air
yang dicampur dengan tanah. Contohnya air liur anjing.
2. Najis sedang atau najis mutawassithoh, yaitu najis yang
dicuci dengan cara menggunakan air mutlak sampai
hilang bau dan warnanya.
3. Najis ringan atau najis mukhaffafah, yaitu najis yang
dapat disucikan dengan memercikkan atau menyiram air
di tempat yang terkena najis. Contohnya: air kencing
bayi yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu.
4. Najis yang dimaafkan atau najis ma‘fu, yaitu najis yang
dapat disucikan cukup dengan air, jika najisnya
kelihatan. Apabila tidak kelihatan tidak dicuci juga tidak
apa-apa, karena termasuk najis yang telah dimaafkan.
Contohnya : darah nyamuk.
 Pengertian Hadas
Secara bahasa, hadas berarti berlaku atau
terjadi. Sedangkan menurut istilah sayr‘i, hadas
berarti sesuatu yang menyebabkan seseorang
harus bersuci. Orang yang berhadas dan
mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah.
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Allah tidak akan menerima salat
seseorang dari kamu jika berhadas, sehingga
berwudu.” (HR. al Bukhari dan Muslim).
Macam-Macam Hadas
Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas
besar.
1. Hadas kecil
Hal-hal yang termasuk hadas kecil antara lain:
a. Sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur, meskipun hanya
angin,
b. Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan
perempuan yang sudah baligh dan bukan muhrimnya.
c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan.
d. Tidur dalam keadaan tidak tetap, dan
e. Hilang akalnya, seperti mabuk, gila, atau pingsan.
Adapun cara menghilangkan hadas kecil adalah dengan
bewudhu atau tayamum.
2. Hadas besar
Hal-hal yang termasuk hadas besar antara lain:
a. Bertemunya alat kelamin laki-laki dan wanita, baik keluar
mani maupun tidak.
b. Keluarnya darah haid dan nifas,
c. Keluar air mani, baik ada sebabnya maupun tidak seperti
mimpi, dan
d. orang yang mati.
ketentuan-ketentuan wudhu dan tayammum
 Wudhu
Wudhu adalah salah satu cara bersuci dari hadas
kecil sebelum mengerjakan ibadah solat atau
membaca Al-Qur'an.
 Syarat Wudhu ada lima:
1. Islam
2. Baligh
3. Tidak berhadas besar
4. Memakai air yang mutlak (suci dan menyucikan)
5. Tidak ada yang menghalangi kulit
 Rukun Wuduk ada enam:
1. Niat
2. Membasuh muka dari tempat tumbuh
rambut di kepala sampai ke tulang dagu, dan
dari batas telinga kanan sampai batas
telinga kiri
3. Membasuh dua tangan sampai ke siku.
4. Mengusap sebahagian kepala dengan air.
5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki .
6. Tertib (berturutan).
 Tayammum
Tayammum artinya menghilangkan hadas
dengan menggunakan debu suci, kerana
ketiadaan air atau sakit yang menghalang
penggunaan air.
Cara tayammum : sapukan debu yang suci
ke muka dan dua tangan sampai ke siku dan
disertai dengan niat.
 Syarat-syarat boleh tayammum :
1. Sudah masuk waktu solat
2. Tidak ada air dan sudah diusahakan mencarinya
3. Sakit, sehingga jika memakai air takut penyakitnya
bertambah parah.
4. Sedang dalam perjalanan.
 Rukun Tayammum :
1. Niat
2. Menyapu muka dengan tanah
3. Menyapu kedua tangan sampai siku dengan tanah
4. Tertib atau berturutan.
 Sunat Tayammum :
1. Mengawali dengan bacaan Bismillah dalam hati.
2. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.
 ketentuan-ketentuan mandi wajib.
Mandi Wajib
Mandi wajib adalah mengalirkan atau
meratakan air yang suci dan menyucikan ke
seluruh tubuh disertai niat dengan tujuan
menghilangkan hadas besar. Niat inilah yang
membedakan antara mandi biasa, mandi
sunah, atau mandi wajib. Mandi wajib juga
dikenal dengan mandi jinabah atau janabah.
Rukun Mandi Wajib
1. Niat, artinya berniat atau menyengaja
menghilangkan hadas besar,
2. Meratakan air ke seluruh tubuh, dan
3. Membersihkan kotoran yang melekat atau
mengganggu sampainya air ke badan.
 Sebab-Sebab Mandi Wajib
Hal-hal yang menyebabkan seseorang mandi
wajib, yaitu:
1. Bersetubuh, baik keluar mani atau tidak,
2. Keluar mani,
3. Nifas, yaitu darah yang keluar dari kemaluan
perempuan sesudah melahirkan,
4. Haid, yaitu bagi wanita telah berhenti dari haid,
maka ia wajib mandi besar, dan
5. Meninggal dunia, orang Islam yang masih hidup
wajib memandikan orang Islam yang meninggal
dunia, kecuali mati syahid.
 Sunah-Sunah Mandi Wajib
1. Membaca basmalah.
2. Berwudhu sebelum mandi,
3. Menggosok-gosok seluruh badan.
4. Mendahulukan anggota badan yang kanan
daripada yang kiri, dan
5. Dilakukan secara berturut-turut.
 Cara Mandi Wajib
1. Membasuh kedua tangan terlebih dahulu dengan
niat ikhlas karena allah swt.
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri,
kemudian menggosokkan tangan ke tanah atau
yang lain (jika sekiranya ada bekas darah atau
air mani yang melekat di tangan), berwudu,
memasukkan jari-jari dengan dibasuhi air ke
pangkal rambut, menuangkan air ke atas kepala
tiga kali, diteruskan seperti mandi biasa,
membasuh kedua kaki (mendahulukan kaki
kanan dari pada yang kiri).
 Perkara yang dapat membatalkan Wuduk ada
lima:
1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur.
2. Hilangnya akal sama ada gila, pengsan ataupun
mabuk.
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit
perempuan kecuali mereka itu masih muhrim.
4. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
5. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk
dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah
kedudukannya).

More Related Content

What's hot

Hadas dan najis painj
Hadas dan najis painjHadas dan najis painj
Hadas dan najis painjMoh Imron Aja
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahasni furoida
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
 
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)nailalmuna2802
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiAlya Titania Annisaa
 
Micro teaching mandi wajib
Micro teaching   mandi wajibMicro teaching   mandi wajib
Micro teaching mandi wajibEncep Ridwan
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02mucham04
 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarsafaringga1
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahsutanhasbullah
 
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyacontoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
 
Kursus tatacara solat
Kursus tatacara solatKursus tatacara solat
Kursus tatacara solatSaluwa Masdar
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhuayusisca
 

What's hot (20)

PPT Salat rawatib
PPT Salat rawatibPPT Salat rawatib
PPT Salat rawatib
 
Hadas dan najis painj
Hadas dan najis painjHadas dan najis painj
Hadas dan najis painj
 
Bersuci dari najis
Bersuci dari najisBersuci dari najis
Bersuci dari najis
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
 
PPT Thaharah
PPT ThaharahPPT Thaharah
PPT Thaharah
 
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud (PPT)
 
Rukhsah.pptx
Rukhsah.pptxRukhsah.pptx
Rukhsah.pptx
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Berpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara IslamiBerpakaian dan Berhias secara Islami
Berpakaian dan Berhias secara Islami
 
Micro teaching mandi wajib
Micro teaching   mandi wajibMicro teaching   mandi wajib
Micro teaching mandi wajib
 
Mandi wajib
Mandi wajib Mandi wajib
Mandi wajib
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
ppt shalat jum'at
ppt shalat jum'atppt shalat jum'at
ppt shalat jum'at
 
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besarWudhu, tayamum, dan mandi besar
Wudhu, tayamum, dan mandi besar
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhah
 
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyacontoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
 
Kursus tatacara solat
Kursus tatacara solatKursus tatacara solat
Kursus tatacara solat
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhu
 

Similar to Ppt bab v ( thaharoh )

Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Maghfiroh Firoh
 
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxMateri THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxZulAdha7
 
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxMateri Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxZulAdha7
 
ATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxmila448993
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharahJusuf AN
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharahJusuf AN
 
Makalah thaharah lia
Makalah thaharah liaMakalah thaharah lia
Makalah thaharah liaLiaZaharani
 
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1  Fiqih MTS.pptxPelajaran 1  Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptxSuhaidiHazia
 
Taharah (hayqal)
Taharah (hayqal)Taharah (hayqal)
Taharah (hayqal)hayqalakbar
 

Similar to Ppt bab v ( thaharoh ) (20)

Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)Bab v (ketentuan thaharah)
Bab v (ketentuan thaharah)
 
Materi Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VIIMateri Fiqh kelas VII
Materi Fiqh kelas VII
 
Modul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompokModul thaharah-kelompok
Modul thaharah-kelompok
 
Materi Fiqh Thaharah
Materi Fiqh ThaharahMateri Fiqh Thaharah
Materi Fiqh Thaharah
 
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptxMateri THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
Materi THAHARAH untuk pesantren ramadhan.pptx
 
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptxMateri Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
Materi Bersuci (thaharah) untuk SMA.pptx
 
ATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptxATH-THAHARAH.pptx
ATH-THAHARAH.pptx
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharah
 
Slide thoharah
Slide thoharahSlide thoharah
Slide thoharah
 
Makalah thaharah lia
Makalah thaharah liaMakalah thaharah lia
Makalah thaharah lia
 
THAHARAH.ppt.pptx
THAHARAH.ppt.pptxTHAHARAH.ppt.pptx
THAHARAH.ppt.pptx
 
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1  Fiqih MTS.pptxPelajaran 1  Fiqih MTS.pptx
Pelajaran 1 Fiqih MTS.pptx
 
Taharah
TaharahTaharah
Taharah
 
Ppt fiqih
Ppt fiqihPpt fiqih
Ppt fiqih
 
Taharah (hayqal)
Taharah (hayqal)Taharah (hayqal)
Taharah (hayqal)
 
Ppt modul tekpen
Ppt modul tekpenPpt modul tekpen
Ppt modul tekpen
 
Ppt modul-tekpen
Ppt modul-tekpenPpt modul-tekpen
Ppt modul-tekpen
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
PPT Thaharah
PPT ThaharahPPT Thaharah
PPT Thaharah
 

More from Maghfiroh Firoh

Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)Maghfiroh Firoh
 
Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Maghfiroh Firoh
 
Bab iv (akhlak terpuji )
Bab iv (akhlak terpuji )Bab iv (akhlak terpuji )
Bab iv (akhlak terpuji )Maghfiroh Firoh
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Maghfiroh Firoh
 
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)Maghfiroh Firoh
 
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )Maghfiroh Firoh
 
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)Maghfiroh Firoh
 

More from Maghfiroh Firoh (20)

Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Ppt bab iii
Ppt bab iiiPpt bab iii
Ppt bab iii
 
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Ppt bab ii(meningkatkan keimanan kepada allah swt)
 
Ppt bab iii
Ppt bab iiiPpt bab iii
Ppt bab iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Prota pai smp 13
Prota pai smp 13Prota pai smp 13
Prota pai smp 13
 
Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )
 
Bab iv (akhlak terpuji )
Bab iv (akhlak terpuji )Bab iv (akhlak terpuji )
Bab iv (akhlak terpuji )
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Prota pai smp 13
Prota pai smp 13Prota pai smp 13
Prota pai smp 13
 
Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )
 
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)
Bab II (meningkatkan keimanan kepada allah swt)
 
Bab I (hukum al)
Bab I (hukum al)Bab I (hukum al)
Bab I (hukum al)
 
Prota pai smp 13
Prota pai smp 13Prota pai smp 13
Prota pai smp 13
 
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )
Ppt Pai SMP ( Bab IV/ Akhlak )
 
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)
Rpp SMP Bab IV Akhlak ( Pai Kls 1)
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Ppt bab v ( thaharoh )

  • 2.  Pengertian Taharah Taharah menurut bahasa, artinya bersih atau bersuci, sedangkan menurut istilah, taharah adalah menyucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis. Islam sangat menganjurkan kepada umatnya agar selalu dalam keadaan bersih dan suci. Orang-orang yang sanggup menjaga kesuciannya sangat dicintai Allah.
  • 3.  Macam-MacamThaharah Thaharah dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Taharah dari najis, yang berlaku untuk badan, pakaian, dan tempat. Cara menyucikannya dengan air yang suci dan menyucikan, yang biasa disebut air mutlak. 2.Taharah dari hadas, yang berlaku untuk badan, seperti mandi, wudu, dan tayamum.
  • 4.  Macam-Macam Air Berdasarkan hukum syar‘i, air dibagi menjadi: 1. Air mutlak, yaitu air yang suci dan menyucikan. Air tersebut dapat digunakan untuk berwudu atau bersuci, masak, minum, dan mandi. 2. Contohnya: air hujan, air laut, air sumur, dan air yang keluar dari mata air. 3. Air musta‘mal, yaitu air yang suci namun tidak dapat menyucikan. Misalnya: air kopi, air teh, dan air yang sedikit yang sudah berubah. 4. Air musamma, yaitu air yang suci dan menyucikan, namun hukumnya makruh digunakan untuk bersuci. Misalnya: air yang terjemur oleh matahari dalam bejana. 5. Air mutanajis, yaitu air yang tidak dapat dipergunakan untuk berbagai hal, baik untuk konsumsi atau untuk bersuci.
  • 5. Macam-MacamNajis Dalam ilmu fikih, najis dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Najis berat atau najis mugalladhah, yaitu najis yang harus dicuci sampai tujuh kali dengan air mutlak dan salah satunya menggunakan debu yang suci atau air yang dicampur dengan tanah. Contohnya air liur anjing. 2. Najis sedang atau najis mutawassithoh, yaitu najis yang dicuci dengan cara menggunakan air mutlak sampai hilang bau dan warnanya. 3. Najis ringan atau najis mukhaffafah, yaitu najis yang dapat disucikan dengan memercikkan atau menyiram air di tempat yang terkena najis. Contohnya: air kencing bayi yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu. 4. Najis yang dimaafkan atau najis ma‘fu, yaitu najis yang dapat disucikan cukup dengan air, jika najisnya kelihatan. Apabila tidak kelihatan tidak dicuci juga tidak apa-apa, karena termasuk najis yang telah dimaafkan. Contohnya : darah nyamuk.
  • 6.  Pengertian Hadas Secara bahasa, hadas berarti berlaku atau terjadi. Sedangkan menurut istilah sayr‘i, hadas berarti sesuatu yang menyebabkan seseorang harus bersuci. Orang yang berhadas dan mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah. Rasulullah saw. bersabda: Artinya: “Allah tidak akan menerima salat seseorang dari kamu jika berhadas, sehingga berwudu.” (HR. al Bukhari dan Muslim).
  • 7. Macam-Macam Hadas Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas besar. 1. Hadas kecil Hal-hal yang termasuk hadas kecil antara lain: a. Sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur, meskipun hanya angin, b. Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan perempuan yang sudah baligh dan bukan muhrimnya. c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. d. Tidur dalam keadaan tidak tetap, dan e. Hilang akalnya, seperti mabuk, gila, atau pingsan. Adapun cara menghilangkan hadas kecil adalah dengan bewudhu atau tayamum. 2. Hadas besar Hal-hal yang termasuk hadas besar antara lain: a. Bertemunya alat kelamin laki-laki dan wanita, baik keluar mani maupun tidak. b. Keluarnya darah haid dan nifas, c. Keluar air mani, baik ada sebabnya maupun tidak seperti mimpi, dan d. orang yang mati.
  • 8. ketentuan-ketentuan wudhu dan tayammum  Wudhu Wudhu adalah salah satu cara bersuci dari hadas kecil sebelum mengerjakan ibadah solat atau membaca Al-Qur'an.  Syarat Wudhu ada lima: 1. Islam 2. Baligh 3. Tidak berhadas besar 4. Memakai air yang mutlak (suci dan menyucikan) 5. Tidak ada yang menghalangi kulit
  • 9.  Rukun Wuduk ada enam: 1. Niat 2. Membasuh muka dari tempat tumbuh rambut di kepala sampai ke tulang dagu, dan dari batas telinga kanan sampai batas telinga kiri 3. Membasuh dua tangan sampai ke siku. 4. Mengusap sebahagian kepala dengan air. 5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki . 6. Tertib (berturutan).
  • 10.  Tayammum Tayammum artinya menghilangkan hadas dengan menggunakan debu suci, kerana ketiadaan air atau sakit yang menghalang penggunaan air. Cara tayammum : sapukan debu yang suci ke muka dan dua tangan sampai ke siku dan disertai dengan niat.
  • 11.  Syarat-syarat boleh tayammum : 1. Sudah masuk waktu solat 2. Tidak ada air dan sudah diusahakan mencarinya 3. Sakit, sehingga jika memakai air takut penyakitnya bertambah parah. 4. Sedang dalam perjalanan.  Rukun Tayammum : 1. Niat 2. Menyapu muka dengan tanah 3. Menyapu kedua tangan sampai siku dengan tanah 4. Tertib atau berturutan.  Sunat Tayammum : 1. Mengawali dengan bacaan Bismillah dalam hati. 2. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.
  • 12.  ketentuan-ketentuan mandi wajib. Mandi Wajib Mandi wajib adalah mengalirkan atau meratakan air yang suci dan menyucikan ke seluruh tubuh disertai niat dengan tujuan menghilangkan hadas besar. Niat inilah yang membedakan antara mandi biasa, mandi sunah, atau mandi wajib. Mandi wajib juga dikenal dengan mandi jinabah atau janabah.
  • 13. Rukun Mandi Wajib 1. Niat, artinya berniat atau menyengaja menghilangkan hadas besar, 2. Meratakan air ke seluruh tubuh, dan 3. Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu sampainya air ke badan.
  • 14.  Sebab-Sebab Mandi Wajib Hal-hal yang menyebabkan seseorang mandi wajib, yaitu: 1. Bersetubuh, baik keluar mani atau tidak, 2. Keluar mani, 3. Nifas, yaitu darah yang keluar dari kemaluan perempuan sesudah melahirkan, 4. Haid, yaitu bagi wanita telah berhenti dari haid, maka ia wajib mandi besar, dan 5. Meninggal dunia, orang Islam yang masih hidup wajib memandikan orang Islam yang meninggal dunia, kecuali mati syahid.
  • 15.  Sunah-Sunah Mandi Wajib 1. Membaca basmalah. 2. Berwudhu sebelum mandi, 3. Menggosok-gosok seluruh badan. 4. Mendahulukan anggota badan yang kanan daripada yang kiri, dan 5. Dilakukan secara berturut-turut.
  • 16.  Cara Mandi Wajib 1. Membasuh kedua tangan terlebih dahulu dengan niat ikhlas karena allah swt. 2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri, kemudian menggosokkan tangan ke tanah atau yang lain (jika sekiranya ada bekas darah atau air mani yang melekat di tangan), berwudu, memasukkan jari-jari dengan dibasuhi air ke pangkal rambut, menuangkan air ke atas kepala tiga kali, diteruskan seperti mandi biasa, membasuh kedua kaki (mendahulukan kaki kanan dari pada yang kiri).
  • 17.  Perkara yang dapat membatalkan Wuduk ada lima: 1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur. 2. Hilangnya akal sama ada gila, pengsan ataupun mabuk. 3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan kecuali mereka itu masih muhrim. 4. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan 5. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah kedudukannya).