SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH1
Oleh
Lizza Suzanti2
A. Pendahuluan
Membuat sebuah karya tulis
ilmiah tidaklah mudah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah (a) kurangnya
pengetahuan tentang metodologi
penelitian, (b) kurangnya pengalaman
terutama dalam praktek penelitian
secara benar, dan (c) minimnya waktu
dan dana penelitian. Mungkin tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa bagi
para pemula, membuat karya tulis
ilmiah masih dirasakan sebagai tugas
yang sukar. Namun, persepsi ini akan
menjadi sebaliknya bila kita memahami
dengan baik prosedurnya.
Pada dasarnya, tujuan karya
tulis ilmiah adalah melaporkan hasil
kegiatan/penelitian ilmiah secara
sistematis, jelas, padat, dan benar.
Tentunya, di dalam penyampaian
pokok-pokok pikiran secara jelas
tersebut memerlukan medium berupa
kalimat-kalimat yang jelas, lugas, dan
benar jika dipandang dari segi tata
bahasa. Oleh sebab itu dalam proses
penyusunan karya tulis ilmiah
diperlukan syarat kebahasaan. Bahasa
yang digunakan dalam menulis karya
ilmiah adalah bahasa ragam ilmiah.
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam
bahasa berdasarkan pengelompokan
menurut jenis pemakaiannya dalam
bidang kegiatan. Sesuai dengan sifat
keilmuan, bahasa Indonesia ragam
ilmiah harus memenuhi syarat
diantaranya sesuai dengan kaidah
bahasa baku, logis, kuantitatif,
denotatif, dan tepat.
Karya ilmiah merupakan hasil
atau keluaran dari suatu kegiatan
penelitian ilmiah. Karya ilmiah inilah
yang nantinya akan dipublikasi dalam
bentuk karya tulis ilmiah. Tulisan ilmiah
merupakan tulisan yang didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Sebuah tulisan disebut sebagai karya
tulis ilmiah apabila :
a. disertakan fakta dan data yang
bukan merupakan khayalan
ataupun pendapat pribadi.
b. disajikan dengan bentuk ilmiah,
obyektif atau apa adanya.
c. menggunakan bahasa baku
(ilmiah), lugas, dan jelas.
B. Penelitian Ilmiah
Pada dasarnya penelitian
(research) muncul sebagai upaya
manusia untuk (a) mencari kebenaran
2
atau (b) mencari solusi dari masalah
yang dihadapinya. Sedangkan usaha
mencari kebenaran dapat ditempuh
dengan berbagai cara diantaranya
penemuan secara kebetulan, trial and
error, spekulasi, pengalaman, maupun
melalui penelitian ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah
penelitian yang dilakukan secara
sistematis dengan metode ilmiah.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah
adalah :
1. Mencari, merumuskan, dan
mengidentifikasi masalah
2. Menyusun kerangka pemikiran
(Logical Construct)
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis secara empirik
5. Menarik kesimpulan
Gambar 1
Prosedur Penelitian Ilmiah
C. Menentukan Masalah
Untuk memulai suatu penelitian
empiris dalam rangka menulis karya
ilmiah, sebaiknya dimulai dengan
mencari atau menemukan “issue”
penelitian atau pertanyaan yang
relevan dengan bidang studi atau
bidang yang dikuasainya. Tidak
disarankan dengan memilih atau
menentukan judul penelitiannya.
Pertanyaan penelitian harus sederhana
agar researchable. Contoh issue di
bidang ekonomi: “mengapa tingkat
tabungan masyarakat dewasa ini masih
rendah?” atau contoh issue di bidang
pendidikan : “mengapa hasil belajar
siswa mengalami penurunan?” atau
contoh issue di bidang koperasi :
“mengapa terdapat perbedaan
keberhasilan usaha pada koperasi unit
desa?” dsb.
Dengan issue-issue seperti
contoh di atas, sadar ataupun tidak
seseorang yang mengajukan
pertanyaan tersebut akan mencoba
mendapatkan jawaban-jawaban yang
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pengalamannya. Bila anda sebagai
mahasiswa memiliki landasan
pengetahuan atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut, maka anda akan
memulai mencoba menjawab dengan
berbagai kemungkinan jawaban satu
persatu sesuai dengan tingkat ilmu dan
pengetahuan yang telah dikuasaiya.
Melalui proses tanya jawab tersebut
secara grafis anda akan dapat
mengamati kebenaran dugaannya
secara lebih teliti.
Langkah selanjutnya adalah
membuat judul untuk model yang telah
dirumuskan. Dalam merumuskan judul
hendaknya judul tersebut harus sudah
dapat memberikan gambaran kepada
3
para pembaca tentang apa yang
dibahas di dalamnya.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah besaran-
besaran yang dapat diukur dan
dikuantifisir. Secara umum, variabel
dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Variabel Tidak Bebas
(dependent/criterion variable)
yaitu variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain
b. Variabel Bebas
(independent/predictor variable)
yaitu variabel yang mempengaruhi,
baik secara positif maupun negatif
terhadap variabel tidak bebas
c. Variabel antara (intervening
variable) yaitu variabel yang
berfungsi sebagai perantara
terjadinya pengaruh / hubungan
antarvariabel bebas dengan
variabel tidak bebas
d. Variabel moderator (moderating
variable) yaitu variabel yang dapat
mempengaruhi hubungan atau
pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas
Satu konsep lain yang sangat
penting dan pasti berhubungan dengan
variabel adalah “Indikator”, yaitu
sesuatu yang diteliti atau diukur, sama
dengan variabel. Perbedaannnya
adalah pada derajat empiriknya. Jika
variabel terletak pada derajat yang
abstrak dan konseptual, maka indikator
terletak pada derajat empirik dan
operasional. Indikator harus diturunkan
dari variabel, akan tetapi apabila suatu
variabel sudah cukup bersifat empiris
dan operasional, maka kita tidak lagi
memerlukan indikator untuk variabel
tersebut. Contoh. Mengukur berat
badan seseorang, maka cukuplah
ditimbang.
E. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya, kerangka berfikir
adalah mengalirkan jalan pikiran
menurut kerangka logis (logical
construct) atau kerangka teoritis yang
relevan untuk menjawab penyebab
terjadinya fenomena/masalah.
Keberhasilan dalam merumuskan
kerangka berfikir tercermin oleh
teridentifikasinya hubungan variabel
yang diteliti dan adanya argumentasi
teoretis mengenai hubungan
antarvariabel yang diteliti.
Adapun prosedur yang harus
dilakukan dalam merumuskan kerangka
berfikir adalah :
1. menentukan paradigma penelitian
yang akan digunakan sebagai
acuan untuk menjawab masalah
penelitian
2. secara deduktif, menentukan
hubungan antarvariabel penelitian
3. secara teoritis, memberikan
penjelasan dan argumen mengenai
pola hubungan antarvaribel
penelitian
4. merumuskan model penelitian,
secara matematis atau dalam
bentuk gambar
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah
penelitian. Jawaban sementara
4
tersebut diperoleh melalui kerangka
berpikir yang didasarkan pada kajian
secara analisis dan konklusif.
Jika dalam kajian teoritik
diambil teori-teori yang sudah mapan,
maka peneliti memiliki landasan
berpijak yang kuat untuk menyusun
kerangka berpikir bagi perumusan
hipotesis. Hipotesis seperti ini disebut
hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang
dapat dirumuskan sebelum data
terkumpul. Jika teori-teori mengenai
variabel penelitian masih baru atau
belum mapan maka peneliti belum
memiliki dasar yang kuat untuk
menyusun kerangka berpikir bagi
perumusan hipotesis.
Jenis-jenis Hipotesis
a. Hipotesis Hubungan dan
Perbedaan
Hipotesis hubungan adalah
pernyataan rekaan yang
menyatakan tentang saling
hubungan antara dua variabel atau
lebih yang mendasari teknik
korelasi ataupun regresi sedangkan
hipotesis perbedaan adalah
hipotesis yang menyatakan
perbedaan atau ketidaksamaan
antarvariabel tertentu yang
disebabkan oleh adanya pengaruh
variabel yang berbeda – beda.
b. Hipotesis Nol dan Alternative/Kerja
Hipotesis Nol (H0) diformulasikan
untuk ditolak sesudah pengujian.
Perumusannya dalam bentuk “tidak
ada…antara… dengan …” sedangkan
Hipotesis Alternative/Kerja (Ha) diuji
untuk diterima. Perumusannya
dalam bentuk “ada… antara….
dengan …”
G. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan
(toyality) objek psikologis
(physchological objects) yang dibatasi
oleh kriteria tertentu. Objek psikologis
bisa merupakan objek yang
diraba/konkret (tangible) maupun
objek abstrak (untangible). Sebagai
contohnya kursi dan orang adalah
objek yang bisa diraba; pernyataan
adalah objek yang bisa dilihat; motivasi
kerja adalah objek untangible.
Apabila seorang peneliti
melakukan penelitian secara
menyeluruh terhadap sebuah populasi
tertentu (complete enumeration) maka
penelitian tersebut dikategorikan
sebagai penelitian sensus. Pada suatu
saat sensus tidak mungkin dilakukan
maka satu-satunya jalan adalah
melakukan penelitian secara sampel.
Ada beberapa teknik dalam
menarik sampel, diantaranya :
1. Random sampling/sampling acak
- Sampling acak sederhana yaitu
dengan menggunakan lotre/
undian terhadap populasi
- Sampling acak beraturan (ordinal
sampling) dengan mengambil
nomor subjek dengan jarak yang
sama. Contohnya dengan
kelipatan 3,5,10 dst.
- Sampling acak dengan bilangan
random yaitu dengan membuat
tabel yang disusun dengan urutan
tertentu dari subjek.
5
2. Sampling kelompok / cluster
sampling, yaitu mengambil sampel
dengan membuat ciri dari kelompok
populasi. Contohnya kls 1 SMP
dengan latar belakang pekerjaan
atau pendidikan orang tua
3. Sampling berstrata atau bertingkat,
yaitu apabila dalam populasi
terdapat strata.
Yang perlu diperhatikan dalam
menentukan jumlah sampel dari
sebuah populasi adalah bahwa
penarikan sampel harus dapat mewakili
populasi.
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah
prosedur sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.
Metode/teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data disertai alasannya
perlu dijelaskan. Demikian pula, data
yang terkumpul dari setiap variabel
harus jelas skala pengukurannya,
sehingga dapat membantu
pendeteksian kecocokan skala data
dengan teknik analisis.
Instrumen Pengumpulan data dengan
menggunakan angket
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain dengan tujuan agar
responden dapat memberikan respons
sesuai dengan permintaan pengguna.
Angket dibedakan menjadi 3 Jenis,
yaitu :
a. Angket Terbuka;
b. Angket Tertutup
c. Angket Gabungan (terbuka dan
tertutup).
I. Analisis Data
Sama halnya dengan teknik
mengumpulkan data, maka teknik dan
prosedur analisis data yang digunakan
peneliti beserta alasannya juga perlu
dijelaskan.
Analisis data dilakukan sesuai
dengan kebutuhan penelitian dan
metode penelitian apakah memerlukan
normalitas data, linieritas data,
deskripsi data, dan sejenisnya sebelum
melakukan analisis (Chi Kuadrat,
Korelasi, Regresi, dsb).
Analisis data dapat dilakukan
secara manual maupun komputer
dengan program-program statistik yang
telah diakui, baik skala nasional
maupun internasional.
J. Sistematika Laporan Hasil
Penelitian
Secara umum, sistematika
laporan hasil penelitian terdiri dari :
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi dan Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
Bab II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran,
dan Hipotesis
2.1 Kajian Teori
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
6
Bab III Metode Penelitian
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.4 Populasi dan Sampel
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan
Data
3.6 Teknik Analisis Data
Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Subjek
Penelitian
4.1.2 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.3 Analisis Data dan
Pengujian Hipotesis
4.2 Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran
Daftar Kepustakaan
Bambang Suwarno. (2009). ”Pengantar
Metode Penelitian Kuantitatif”.
Makalah pada Diskusi Ilmiah
Metodologi Penelitian Pada Program
Studi Pendidikan Ekonomi dan
Koperasi FPEB UPI, Bandung.
Harun Al Rasyid. (1993). Teknik Penarikan
Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung : Universitas Padjadjaran.
Kusnendi. (2003) ”Masalah, Kerangka
Berfikir, dan Hipotesis Penelitian”.
Makalah pada Diskusi Ilmiah
Metodologi Penelitian pada Program
Studi Pendidikan Ekonomi dan
Koperasi UPI, Bandung.
Masri Singarimbun & Sofyan Effendi.
(2003). Metode Penelitian Survey.
Jakarta: LP3ES.
Moch. Nazir. (2002). Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sudjana. (1993). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Tim TPPS Program Studi Pendidikan
Ekonomi dan Koperasi. 2008.
Pedoman Operasional Penulisan
Usulan Penelitian dan Skripsi.
Bandung : Jurusan Pendidikan
Ekonomi FPIPS UPI
Winarno Surachman. Dasar-Dasar dan
Teknik Research. Bandung: Tarsito.
1
1
Disampaikan dalam Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah Mahapropesi Tanggal 17 Oktober 2009
2
Dosen pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

More Related Content

What's hot

Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianTinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianDedi Mukhlas
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Awang Ramadhani
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitianpjj_kemenkes
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianJey Queenn
 
Kajian literatur
Kajian literaturKajian literatur
Kajian literaturDwi Karyani
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialadult415
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Sistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahSistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahconesti08com
 
Pengantar Desain/Rancangan Penelitian
Pengantar Desain/Rancangan PenelitianPengantar Desain/Rancangan Penelitian
Pengantar Desain/Rancangan PenelitianAditya Setyawan
 
Kerangka konseptual kajian
Kerangka konseptual kajianKerangka konseptual kajian
Kerangka konseptual kajianairenahmad
 

What's hot (18)

Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitianTinjauan  pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
Tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka teori penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian) Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
 
Kajian literatur
Kajian literaturKajian literatur
Kajian literatur
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosial
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Penelitian Deskriptif
Penelitian DeskriptifPenelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
Sistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkahSistematika langkah langkah
Sistematika langkah langkah
 
Pengantar Desain/Rancangan Penelitian
Pengantar Desain/Rancangan PenelitianPengantar Desain/Rancangan Penelitian
Pengantar Desain/Rancangan Penelitian
 
Matematika bangun-datar
Matematika bangun-datarMatematika bangun-datar
Matematika bangun-datar
 
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
 
Proses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan PenelitianProses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan Penelitian
 
Kerangka konseptual kajian
Kerangka konseptual kajianKerangka konseptual kajian
Kerangka konseptual kajian
 
Pengantar Penelitian
Pengantar PenelitianPengantar Penelitian
Pengantar Penelitian
 

Similar to Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah

Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikan
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikanArahan untuk penulisan proposal-penyelidikan
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikanMohd Jame Abdullah
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Nur Aqwamah
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxWandaa5
 
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdfTUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdfMuhammadagungrizkyag
 
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)Penelitian deskriptif analitis (sulipan)
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)rsd kol abundjani
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxResniMawarni
 
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptx
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptxBab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptx
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptxratnapramudya
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 

Similar to Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah (20)

Skripsi tugas bu aidi kel.4
Skripsi tugas bu aidi kel.4Skripsi tugas bu aidi kel.4
Skripsi tugas bu aidi kel.4
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Mathematics education colloquium 1
Mathematics education colloquium 1Mathematics education colloquium 1
Mathematics education colloquium 1
 
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikan
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikanArahan untuk penulisan proposal-penyelidikan
Arahan untuk penulisan proposal-penyelidikan
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
 
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdfTUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
 
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)Penelitian deskriptif analitis (sulipan)
Penelitian deskriptif analitis (sulipan)
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
 
Penulisan Proposal Penelitian
Penulisan Proposal PenelitianPenulisan Proposal Penelitian
Penulisan Proposal Penelitian
 
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKANKONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
 
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptx
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptxBab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptx
Bab 4 Rancangan Penelitian Sosial.pptx
 
B. indonesia part2
B. indonesia part2B. indonesia part2
B. indonesia part2
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 

More from Muhammad Idris

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقلMuhammad Idris
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتMuhammad Idris
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرةMuhammad Idris
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamMuhammad Idris
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamMuhammad Idris
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMuhammad Idris
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMuhammad Idris
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامMuhammad Idris
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Muhammad Idris
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahMuhammad Idris
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 

More from Muhammad Idris (20)

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقل
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبت
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرة
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslim
 
Tajassus
TajassusTajassus
Tajassus
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islam
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiah
 
Gawda
GawdaGawda
Gawda
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah

  • 1. 1 MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH1 Oleh Lizza Suzanti2 A. Pendahuluan Membuat sebuah karya tulis ilmiah tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah (a) kurangnya pengetahuan tentang metodologi penelitian, (b) kurangnya pengalaman terutama dalam praktek penelitian secara benar, dan (c) minimnya waktu dan dana penelitian. Mungkin tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa bagi para pemula, membuat karya tulis ilmiah masih dirasakan sebagai tugas yang sukar. Namun, persepsi ini akan menjadi sebaliknya bila kita memahami dengan baik prosedurnya. Pada dasarnya, tujuan karya tulis ilmiah adalah melaporkan hasil kegiatan/penelitian ilmiah secara sistematis, jelas, padat, dan benar. Tentunya, di dalam penyampaian pokok-pokok pikiran secara jelas tersebut memerlukan medium berupa kalimat-kalimat yang jelas, lugas, dan benar jika dipandang dari segi tata bahasa. Oleh sebab itu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah diperlukan syarat kebahasaan. Bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah adalah bahasa ragam ilmiah. Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan. Sesuai dengan sifat keilmuan, bahasa Indonesia ragam ilmiah harus memenuhi syarat diantaranya sesuai dengan kaidah bahasa baku, logis, kuantitatif, denotatif, dan tepat. Karya ilmiah merupakan hasil atau keluaran dari suatu kegiatan penelitian ilmiah. Karya ilmiah inilah yang nantinya akan dipublikasi dalam bentuk karya tulis ilmiah. Tulisan ilmiah merupakan tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Sebuah tulisan disebut sebagai karya tulis ilmiah apabila : a. disertakan fakta dan data yang bukan merupakan khayalan ataupun pendapat pribadi. b. disajikan dengan bentuk ilmiah, obyektif atau apa adanya. c. menggunakan bahasa baku (ilmiah), lugas, dan jelas. B. Penelitian Ilmiah Pada dasarnya penelitian (research) muncul sebagai upaya manusia untuk (a) mencari kebenaran
  • 2. 2 atau (b) mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Sedangkan usaha mencari kebenaran dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya penemuan secara kebetulan, trial and error, spekulasi, pengalaman, maupun melalui penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan metode ilmiah. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah : 1. Mencari, merumuskan, dan mengidentifikasi masalah 2. Menyusun kerangka pemikiran (Logical Construct) 3. Merumuskan hipotesis 4. Menguji hipotesis secara empirik 5. Menarik kesimpulan Gambar 1 Prosedur Penelitian Ilmiah C. Menentukan Masalah Untuk memulai suatu penelitian empiris dalam rangka menulis karya ilmiah, sebaiknya dimulai dengan mencari atau menemukan “issue” penelitian atau pertanyaan yang relevan dengan bidang studi atau bidang yang dikuasainya. Tidak disarankan dengan memilih atau menentukan judul penelitiannya. Pertanyaan penelitian harus sederhana agar researchable. Contoh issue di bidang ekonomi: “mengapa tingkat tabungan masyarakat dewasa ini masih rendah?” atau contoh issue di bidang pendidikan : “mengapa hasil belajar siswa mengalami penurunan?” atau contoh issue di bidang koperasi : “mengapa terdapat perbedaan keberhasilan usaha pada koperasi unit desa?” dsb. Dengan issue-issue seperti contoh di atas, sadar ataupun tidak seseorang yang mengajukan pertanyaan tersebut akan mencoba mendapatkan jawaban-jawaban yang sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengalamannya. Bila anda sebagai mahasiswa memiliki landasan pengetahuan atas pertanyaan- pertanyaan tersebut, maka anda akan memulai mencoba menjawab dengan berbagai kemungkinan jawaban satu persatu sesuai dengan tingkat ilmu dan pengetahuan yang telah dikuasaiya. Melalui proses tanya jawab tersebut secara grafis anda akan dapat mengamati kebenaran dugaannya secara lebih teliti. Langkah selanjutnya adalah membuat judul untuk model yang telah dirumuskan. Dalam merumuskan judul hendaknya judul tersebut harus sudah dapat memberikan gambaran kepada
  • 3. 3 para pembaca tentang apa yang dibahas di dalamnya. D. Variabel Penelitian Variabel adalah besaran- besaran yang dapat diukur dan dikuantifisir. Secara umum, variabel dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : a. Variabel Tidak Bebas (dependent/criterion variable) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain b. Variabel Bebas (independent/predictor variable) yaitu variabel yang mempengaruhi, baik secara positif maupun negatif terhadap variabel tidak bebas c. Variabel antara (intervening variable) yaitu variabel yang berfungsi sebagai perantara terjadinya pengaruh / hubungan antarvariabel bebas dengan variabel tidak bebas d. Variabel moderator (moderating variable) yaitu variabel yang dapat mempengaruhi hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas Satu konsep lain yang sangat penting dan pasti berhubungan dengan variabel adalah “Indikator”, yaitu sesuatu yang diteliti atau diukur, sama dengan variabel. Perbedaannnya adalah pada derajat empiriknya. Jika variabel terletak pada derajat yang abstrak dan konseptual, maka indikator terletak pada derajat empirik dan operasional. Indikator harus diturunkan dari variabel, akan tetapi apabila suatu variabel sudah cukup bersifat empiris dan operasional, maka kita tidak lagi memerlukan indikator untuk variabel tersebut. Contoh. Mengukur berat badan seseorang, maka cukuplah ditimbang. E. Kerangka Berfikir Pada dasarnya, kerangka berfikir adalah mengalirkan jalan pikiran menurut kerangka logis (logical construct) atau kerangka teoritis yang relevan untuk menjawab penyebab terjadinya fenomena/masalah. Keberhasilan dalam merumuskan kerangka berfikir tercermin oleh teridentifikasinya hubungan variabel yang diteliti dan adanya argumentasi teoretis mengenai hubungan antarvariabel yang diteliti. Adapun prosedur yang harus dilakukan dalam merumuskan kerangka berfikir adalah : 1. menentukan paradigma penelitian yang akan digunakan sebagai acuan untuk menjawab masalah penelitian 2. secara deduktif, menentukan hubungan antarvariabel penelitian 3. secara teoritis, memberikan penjelasan dan argumen mengenai pola hubungan antarvaribel penelitian 4. merumuskan model penelitian, secara matematis atau dalam bentuk gambar F. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Jawaban sementara
  • 4. 4 tersebut diperoleh melalui kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian secara analisis dan konklusif. Jika dalam kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah mapan, maka peneliti memiliki landasan berpijak yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. Hipotesis seperti ini disebut hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum data terkumpul. Jika teori-teori mengenai variabel penelitian masih baru atau belum mapan maka peneliti belum memiliki dasar yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. Jenis-jenis Hipotesis a. Hipotesis Hubungan dan Perbedaan Hipotesis hubungan adalah pernyataan rekaan yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih yang mendasari teknik korelasi ataupun regresi sedangkan hipotesis perbedaan adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan atau ketidaksamaan antarvariabel tertentu yang disebabkan oleh adanya pengaruh variabel yang berbeda – beda. b. Hipotesis Nol dan Alternative/Kerja Hipotesis Nol (H0) diformulasikan untuk ditolak sesudah pengujian. Perumusannya dalam bentuk “tidak ada…antara… dengan …” sedangkan Hipotesis Alternative/Kerja (Ha) diuji untuk diterima. Perumusannya dalam bentuk “ada… antara…. dengan …” G. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan (toyality) objek psikologis (physchological objects) yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Objek psikologis bisa merupakan objek yang diraba/konkret (tangible) maupun objek abstrak (untangible). Sebagai contohnya kursi dan orang adalah objek yang bisa diraba; pernyataan adalah objek yang bisa dilihat; motivasi kerja adalah objek untangible. Apabila seorang peneliti melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap sebuah populasi tertentu (complete enumeration) maka penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian sensus. Pada suatu saat sensus tidak mungkin dilakukan maka satu-satunya jalan adalah melakukan penelitian secara sampel. Ada beberapa teknik dalam menarik sampel, diantaranya : 1. Random sampling/sampling acak - Sampling acak sederhana yaitu dengan menggunakan lotre/ undian terhadap populasi - Sampling acak beraturan (ordinal sampling) dengan mengambil nomor subjek dengan jarak yang sama. Contohnya dengan kelipatan 3,5,10 dst. - Sampling acak dengan bilangan random yaitu dengan membuat tabel yang disusun dengan urutan tertentu dari subjek.
  • 5. 5 2. Sampling kelompok / cluster sampling, yaitu mengambil sampel dengan membuat ciri dari kelompok populasi. Contohnya kls 1 SMP dengan latar belakang pekerjaan atau pendidikan orang tua 3. Sampling berstrata atau bertingkat, yaitu apabila dalam populasi terdapat strata. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah sampel dari sebuah populasi adalah bahwa penarikan sampel harus dapat mewakili populasi. H. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode/teknik yang digunakan dalam pengumpulan data disertai alasannya perlu dijelaskan. Demikian pula, data yang terkumpul dari setiap variabel harus jelas skala pengukurannya, sehingga dapat membantu pendeteksian kecocokan skala data dengan teknik analisis. Instrumen Pengumpulan data dengan menggunakan angket Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan tujuan agar responden dapat memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Angket dibedakan menjadi 3 Jenis, yaitu : a. Angket Terbuka; b. Angket Tertutup c. Angket Gabungan (terbuka dan tertutup). I. Analisis Data Sama halnya dengan teknik mengumpulkan data, maka teknik dan prosedur analisis data yang digunakan peneliti beserta alasannya juga perlu dijelaskan. Analisis data dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan metode penelitian apakah memerlukan normalitas data, linieritas data, deskripsi data, dan sejenisnya sebelum melakukan analisis (Chi Kuadrat, Korelasi, Regresi, dsb). Analisis data dapat dilakukan secara manual maupun komputer dengan program-program statistik yang telah diakui, baik skala nasional maupun internasional. J. Sistematika Laporan Hasil Penelitian Secara umum, sistematika laporan hasil penelitian terdiri dari : Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian Bab II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis 2.1 Kajian Teori 2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis
  • 6. 6 Bab III Metode Penelitian 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Definisi Operasional Variabel 3.4 Populasi dan Sampel 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.6 Teknik Analisis Data Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.2 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.2 Pembahasan Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran-saran Daftar Kepustakaan Bambang Suwarno. (2009). ”Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif”. Makalah pada Diskusi Ilmiah Metodologi Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI, Bandung. Harun Al Rasyid. (1993). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung : Universitas Padjadjaran. Kusnendi. (2003) ”Masalah, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian”. Makalah pada Diskusi Ilmiah Metodologi Penelitian pada Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI, Bandung. Masri Singarimbun & Sofyan Effendi. (2003). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Moch. Nazir. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sudjana. (1993). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Tim TPPS Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. 2008. Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI Winarno Surachman. Dasar-Dasar dan Teknik Research. Bandung: Tarsito. 1 1 Disampaikan dalam Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Mahapropesi Tanggal 17 Oktober 2009 2 Dosen pada Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI