Laporan Praktikum Kimia tentang Koloid
Peredaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid
Kelompok 3
11 IPA 2- SMA Negeri 3 Kota Tangerang
TA 2012/2013
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan penyangga dan cara kerjanya dalam mempertahankan pH ketika ditambahkan asam, basa, atau pengencer. Larutan penyangga terdiri atas campuran asam/basa lemah dan garamnya. Ketika ditambahkan asam atau basa, akan terjadi reaksi netralisasi sehingga pH tetap. Larutan penyangga ujiannya adalah campuran asam asetat dan garamnya serta campuran amonia dan gar
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan penyangga dan cara kerjanya dalam mempertahankan pH ketika ditambahkan asam, basa, atau pengencer. Larutan penyangga terdiri atas campuran asam/basa lemah dan garamnya. Ketika ditambahkan asam atau basa, akan terjadi reaksi netralisasi sehingga pH tetap. Larutan penyangga ujiannya adalah campuran asam asetat dan garamnya serta campuran amonia dan gar
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Kelompok kelas XI IPA 10 membahas tentang dispersi dan berbagai jenis sistem koloid seperti larutan, suspensi, koloid, sol, emulsi, dan koloid buih. Jenis sistem koloid meliputi koloid fase padat-cair, sol padat, aerosol padat, aerosol cair, dan emulsi cair-cair.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Kelompok kelas XI IPA 10 membahas tentang dispersi dan berbagai jenis sistem koloid seperti larutan, suspensi, koloid, sol, emulsi, dan koloid buih. Jenis sistem koloid meliputi koloid fase padat-cair, sol padat, aerosol padat, aerosol cair, dan emulsi cair-cair.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Laporan praktikum membuat larutan NaCl dan mengencerkan larutan air teh. Tujuannya adalah untuk membuat larutan dengan kemolaran tertentu dan mengubah konsentrasi larutan air teh dari pekat menjadi rendah. Hasilnya, larutan NaCl dapat dibuat dengan melarutkan NaCl padat menjadi cair dan larutan air teh dapat diubah konsentrasinya dengan pengenceran.
Laporan praktikum membuat larutan NaCl dan mengencerkan larutan air teh. Tujuannya adalah untuk membuat larutan dengan kemolaran tertentu dan mengubah konsentrasi larutan air teh dari pekat menjadi rendah. Hasilnya, larutan NaCl dapat dibuat dengan melarutkan NaCl padat menjadi cair dan larutan air teh dapat diubah konsentrasinya menjadi rendah dengan pengenceran.
Koloid merupakan campuran bukan larutan yang terdiri dari dua fase, yaitu fase zat terdispersi dan fase pendispersi. Ada tiga jenis koloid utama yaitu sol, emulsi, dan buih, yang dibedakan berdasarkan fase zat terdispersinya (padat, cair, atau gas). Koloid sangat penting dalam berbagai industri karena produk-produk industri sering dibuat dalam bentuk koloid.
Koloid adalah campuran heterogen dua fase yang terdiri dari partikel-partikel kecil terdispersi secara merata dalam medium lain. Koloid memiliki ukuran partikel antara 1-100 nm dan memiliki sifat antara larutan dan suspensi seperti tidak dapat disaring namun tidak memisah bila didiamkan. Contoh koloid adalah susu dan tinta.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, yang merupakan campuran heterogen dari dua zat atau lebih dimana partikel terdispersi berukuran koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya. Sistem koloid dibedakan menjadi sol, emulsi, dan buih, bergantung pada fase terdispersinya yang dapat berupa padat, cair, atau gas. Koloid dapat dibuat dengan metode kondensasi atau dispersi.
Dokumen tersebut membahas siklus sel normal dan peran onkogen serta gen supresor tumor dalam pembentukan kanker. Onkogen dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali sementara mutasi pada gen supresor tumor dapat menghambat penghambat pertumbuhan sel, sehingga memicu terbentuknya kanker.
Bab ini menjelaskan hubungan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kondisi politik dunia setelah Perang Dunia II dan masa Perang Dingin. Perang Dingin menyebabkan pertentangan ideologi antara Blok Barat dan Timur yang mempengaruhi berbagai aspek politik, ekonomi, dan militer di tingkat global hingga lokal. Perkembangan teknologi persenjataan dan penjelajahan ruang angkasa juga dipengaruhi oleh persa
1. Lompat jauh melibatkan perpaduan kecepatan, kekuatan, kelenturan, dan daya tahan untuk mencapai lompatan sejauh mungkin.
2. Teknik dasarnya meliputi ancang-ancang, tolakan, melayang di udara, dan mendarat dengan dua kaki secara bersamaan.
3. Tujuan ancang-ancang adalah mendapatkan kecepatan maksimum, sedangkan melayang di udara bertujuan memperpanjang waktu
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
1. Oleh :
Kelompok 3
Annisa Anandya N.
Friska Dwi E.
Fuji Astuti H.
Milantika Dyah P.
M. Oksa
Raissa Dwi O.
Kelas XI IPA 2
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG
Tahun ajaran 2012/2013
4. di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid,
atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran
homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut,
contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah
campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan
minyak, kemudian pasir dan semen.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid
adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air).
Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray,
jelly dll.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan
fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat
atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam
air dan dikocok dengan kuat Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran
tersebut akan mengendap ke bawah.
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem
dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat terlarut
dinamakan fasa terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi,
sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi
yang bercampur secara merata.
a. Dispersi Kasar
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fasa
terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa
terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium pendispersi zat cair. Oleh karena
dispersi kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fasa terdispersi dengan
medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari 10-5
cm sehingga akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran
tepung dengan air. Dalam campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung)
dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah.
b. Dispersi Halus
Dispersi halus disebut juga larutan sejati atau dispersi molekuler. Larutan sejati adalah
campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium
pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke
dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen
disebut juga larutan. Dalam larutan homogen, antara fasa terdispersi dengan medium
pendispersi tidak dapat dibedakan. Oleh karena ukuran partikel fasa terdispersi antara 10-
7
– 10-5
cm, maka fasa terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi.
c. Dispersi Koloid
Dispersi koloid adalah campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam
sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen.
Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan
tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh
dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.
5. Tabel perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi
Larutan
(Dispersi molekuler)
Koloid
(Dispersi koloid)
Suspensi
(Dispersi kasar)
1. Bersifat homogen, tak
dapat dibedakan walaupun
menggunakan mikroskop ultra
1. Secara makroskopis
homogen tetapi bersifat
heterogen jika diamati dengan
mikroskop ultra
1. Bersifat heterogen
2. Semua partikel
berdimensi (panjang, lebar,
atau tebal) kurang dari 1 nm
2. Partikel berdimensi antara
1 nm sampai 100 nm
2. Salah satu atau semua
dimensi partikelnya lebih
besar dari 100 nm
3. Satu fase 3. Dua fase 3. Dua fase
4. Stabil 4. Pada umumnya stabil 4. Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring 5. Tidak dapat disaring
kecuali dengan penyaring ultra
5. Dapat disaring
v. Alat dan bahan
Alat dan Bahan Gambar
Gelas plastik
( 6 buah )
Air
( secukupnya )
Susu kental manis
( 2 sdm )
6. Terigu
( 2 sdm )
Gula Pasir
( 2 sdm )
Pengaduk (sendok)
( 3 buah )
Kertas Saring
( 3 buah )
vi. Cara kerja
1. Siapkan 3 buah gelas air mineral, tandai dengan huruf A, B, dan C
2. Isi setiap gelas dengan air
3. Masukkan terigu ke dalam gelas A, susu instan ke dalam gelas B, dan gula pasir ke dalam
gelas C
7. 4. Aduk setiap campuran dalam gelas tersebut, kemudian diamkan selama 15 menit!
5. Amati ketiga campuran setelah di diamkan dan masukkan hasil pengamatan ke dalam
tabel pengamatan
6. Saringlah ketiga campuran dan catatlah hasilnya.
vii. Tabel pengamatan
8. No. Sifat Campuran
Campuran Air dengan
Terigu (A) Susu Instan (B) Gula Pasir (C)
1.
Larut /
mengendap
Mengendap Mengendap Larut
2. Bening / Keruh Keruh Keruh Bening
3.
Satu Fase / Dua
Fase
Dua fase Dua fase Satu fase
4. Stabil / tidak Tidak Stabil Stabil Stabil
5.
Dapat disaring /
tidak
Dapat Tidak Tidak
viii. Analisis data
Jika kita mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu
tidak bening melainkan keruh. Jika kita diamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan(hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini
tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel – partikel susu yang tersebar di dalam air
masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakn koloid. Pada campuran susu dengan
air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Saat kita mencampuran air dengan tegrigu, terigu tidak larut didalam air. Walaupun campuran
ini diaduk,kemudian di diamkan selama 15 menit, lambat laun terigu akan memisah dan mengendap di
dasar gelas. Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak bersifat
kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.
Sedangkan jika kita mencampurkan air dengan gula pasir, maka gula akan larut bersama air. Ini
lah yang di namakan sebagai larutan atau dispersi halus, dimana setelah di reaksikan, tidak dapat di
bedakan mana pelarut, dan mana zat yang terlarut. Selain itu, larutan juga mempunyai sifat tidak dapat
di saring.
ix. Pertanyaan
1. Di antara ketiga campuran di atas campuran manakah yang merupakan dispersi kasar, dispersi
halus, dan dispersi koloid?
2. Apa yang membedakan antara ketiga campuran di atas?
9. 3. Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
x. Jawaban
1. Dispersi kasar :campuran tepung dan air
Dispersi halus : campuran gula dan air
Dspersi koloid : campuran susu dan air
2. Campuran susu dengan air merupakan koloid, campuran terigu dengan air merupakan suspensi,
dan campuran gula dengan air merupakan larutan.
xi. Kesimpulan
Campuran gula pasir dengan air tergolong larutan sejati atau larutan (dispersi halus), campuran
susu bubuk dengan air tergolong koloid (dispersi koloid), sedangkan campuran terigu dengan air
tergolong suspensi (dispersi kasar).
Hasil dari percobaan ini yaitu dapat membedakan larutan sejati, koloid, dan suspensi.
1. Larutan (Dispersi Molekuler)
contohnya adalahlarutan gula dalam air. Ciri-cirinya :
1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
2) Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
3) Satu fase
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring
2. Koloid (Dispersi Koloid)
contohnyacampuran susu dengan air. Ciri-cirinya:
1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
3) Dua fase
4) Pada umumnya stabil
5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
3. Suspensi (Dispersi Kasar)
contohnyacampuran tepung terigu dengan air. Ciri-cirinya:
1) Heterogen
2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3) Dua fase
4) Tidak stabil
5) Dapat disaring
xii. LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
1. Mengaduk larutan
10. 2. Kondisi ketiga campuran setelah di diamkan
selama 15 menit.
Pada gelas A (terigu dengan air) terlihat
bahwa campuran menghasilkan endapan
yang berada di dasar gelas.
Pada gelas B (susu dengan air) secara kasat
mata,susu terlihat larut dalam air. Tetapi
sebenarnya campuran susu menghasilkan
endapan yang tidak bisa dilihat secara
makroskopis.
Pada gelas C (gula dengan air) terlihat bahwa
gula larut total dalam air.
3. Endapan pada campuran terigu dengan air
akan tertinggal di atas kertas saring saat
penyaringan
4. Endapan pada susu akan tertinggal di atas
kertas saring
xiii. Daftar pustaka
http://vidyaryantika.blogspot.com/2012/11/laporan-kimia-larutankoloid-dan-suspensi.html
http://nandawidiananda.blogspot.com/2012/06/dispersi-kasar-dispersi-halus-dan_27.html