7. Larutan Asam dan
Basa Kuat
• Mengalami reaksi ionisasi sempurna
•Larutan asam atau basa didalam air
termasuk :
- elektrolit kuat
- lampu menyala terang
- gelembung gas banyak.
Contoh asam kuat :
- HCl
- HBr
- H2SO4
- HNO3
- HI
Contoh basa kuat :
- NaOH
- KOH
- Mg(OH)2
- Ba(OH)2
8. Larutan Asam dan
Basa Lemah
• Mengalami reaksi ionisasi sebagian
•Larutan asam atau basa didalam air
termasuk :
- elektrolit lemah
- lampu tidak menyala / menyala redup
- gelembung gas sedikit.
Contoh asam lemah :
- CH3COOH
- HF
- H2S
- H2CO3
- HCN
Contoh basa lemah :
- NH4OH
- Al(OH)3
- Fe(OH)3
9. Derajat Ionisasi
Banyak sedikit nya zat yang terion dalam
air dinyatakan dengan DERAJAT
IONISASI ( DERAJAT DISOSIASI) = α
α = jumlah mol zat yg terurai / jumlah
mol zat mula-mula.
α = sekitar 0 sampai dgn 1
α = 1 adalah asam / basa kuat
α < 1 untuk asam / basa lemah
Harga α :
10. CH3COOH CH3COO- + H+
Mula2 5 M
Reaksi 2 M 2 M 2 M
Setimbang 3 M 2 M 2 M
Jadi derajat ionisasi contoh diatas adalah : 2/5 x 100% = 40 %
atau 0,4
α = [H+] / Ma
[H+] = α x Ma
α = [OH-] / Mb
[OH- ] = α x Mb
α = M
Ka / M
Kb/
α =
11. b. Tetapan Ionisasi asam / basa ( Ka/Kb )
Jadi [ H+ ] = M
Ka.
Jadi [ OH-] = M
Kb.
Asam lemah dalam air terionisasi sebagian
CH3COOH(aq) CH3COO-
(aq) + H+
(aq)
Ka = [CH3COO- ] x [H+] /[CH3COOH] [CH3COO- ] = [H+]
CH3COOH = Ma
Ka = [H+ ] x [H+] / [Ma]
Ka . [Ma] = [H+]2
12. Penentuan pH larutan Asam Basa
1) Asam Kuat
H+ perbandingan dari koefisien pada reaksi ionisasi Asam
2) Asam lemah
H+ = 𝑲𝒂 . [𝑨𝒔𝒂𝒎]
3) Basa kuat
OH – perbandingan dari koefisien pada reaksi ionisasi Basa
4) Basa Lemah
OH – = 𝑲𝒃 . [𝑩𝒂𝒔𝒂
pH = – Log [H+] pOH = – Log [OH – ] pH + pOH = 14
13. Contoh
Hitunglah pH larutan
a. HCl 0,1 M b. NaOH 0,1 M
d. C6H5COOH 0,1 M(Ka=6,5 x 10-5)
c. HCN 0,1 M (Ka=4,9 x 10-10)
e. NH4OH 0,1 M(Kb=1,8 x 10-5)
Penyelesaian
a. [H+] = [HCl] = 0,1M; pH = -log [0,1] = 1
b. [OH-] = [NaOH] = 0,1M; pH = 14 – pOH = 14 – [-log 0,1] = 13
= 7 x 10-6 M
= 2,55 x 10-3 M
14. Tentukan pH Larutan larutan di bawah ini:
1. HBr 0,01 M
2. H2SO4 0,02 M
3. KOH 0,01 M
4. Ca(OH)2 0,02 M
5. HF 0,1 M (Ka = 8,1 x 10 – 4)
6. NH3 0,1 M (Kb = 10 – 5)
7. HCOOH 0,01 M (α = 0,01)
15. “Indikator Asam Basa”
Alat atau zat yang digunakan untuk
membedakan larutan asam dengan larutan
basa. Zat – zat indikator asam basa, akan
menunjukkan warna yang berbeda dalam
keadaan asam atau basa. Indikator asam basa
alami dan buatan
17. Tumbuhan atau ekstrak
tumbuhan yang dapat
menunjukkan warna yang
berbeda dalam keadaan asam
maupun basa
1. Kunyit
2. Kol ungu
3. Bunga sepatu
4. Kulit buah manggis
5. Bunga – bunga yang berwarna
mencolok
6. dll
26. Merupakan suatu proses pencampuran antara larutan
asam dengan larutan basa yang memiliki jumlah mol
yang sama, sehingga dihasilkan larutan (garam) bersifat
netral
Netralisasi / Penetralan
Mol H+ = Mol OH –
M1 x V1 x Valensi = M2 x V2 x Valensi
27. Penentuan konsentrasi (molaritas)
suatu larutan, menggunakan
perbandingan konsentrasi larutan
standar yang sudah diketahui
konsentrasinya.
Untuk menentukan konsentrasi
suatu asam, maka digunakan
larutan basa standar yang telah
diketahui konsentrasinya,
sebaliknya jika menentukan
konsentrasi suatu larutan basa,
maka menggunakan larutan asam
standar yang telah diketahui
konsentrasinya.
Titrasi Asam Basa
28. Contoh Soal:
1. Tentukan volume larutan NaOH 0,2 M yang dibutuhkan
untuk menetralkan 200 mL larutan H2SO4 0,4 M !
2. Tentukan konsentrasi 250 mL larutan Mg(OH)2 yang
diperlukan untuk menetralkan 500 mL larutan HCl 0,2 M !
3. Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,25 M dicampurkan dengan
100 mL larutan H2SO4 0,2 M. Tentukan volume larutan
Ba(OH)2 0,4 M yang dibutuhkan untuk menetralkan
campuran asam tersebut!
29. Materi Penilaian Harian Larutan Asam Basa
1. Teori asam basa
2. Indikator asam basa
3. Penentuan pH larutan
4. Penetralan