SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1. Pendahuluan
Adder adalah sirkuit digital yang berfungsi untuk melakukan penjumlahan bilangan biner. Adder
tidak hanya digunakan pada ALU (Arihtmetic Logic Units), tetapi juga di bagian lain pada prosessor,
untuk mengkalkulasi address, indeks tabel, dan lain-lain. Adder adalah rangkaian yang sederhana, tapi
merupakan salah satu rangkaian yang sangat mendasar.
2. Teori Dasar
Half Adder
Rangkaian half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari satu bit,
oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap.
1. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
2. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.
3. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Co (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder memiliki dua masukan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Co).
Full Adder
Rangkaian Full-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan
Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementara bagian
output ada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.
Paralel Adder
Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk
menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan.
3. Percobaan dan Hasil
Gambar Percobaan Penjumlahan 4 bit menggunakan 4 buah Full Adder
Tabel Data Percobaan Rangkaian 4 bit Paralel Adder
No.
Input Output
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Cin3 Cin2 Cin1 Cin0 S3 S2 S1 S0 Cout3 Cout2 Cout1 Cout0
1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
2 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
3 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
4 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
5 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
6 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
a. A3 adalah MSB (Most Significant Bit) dari bilangan biner sedangkan A0 merupakan LSB (Least
Significant Bit) dari bilangan biner.
b. Pada baris nomor 1 merupakan penjumlahan bilangan 12 dengan 3 yang hasilnya 15.
c. Pada baris nomor 2, penjumlahan bilangan 6 dengan 7 yang hasilnya 13
d. Pada baris nomor 3, penjumlahan bilangan 8 dengan 3 yang hasilnya 11
e. Pada baris nomor 4, penjumlahan bilangan 10 dengan 5 yang hasilnya 15
f. Pada baris nomor 5, penjumlahan bilangan 6 dengan 4 yang hasilnya 10
g. Pada baris nomor 6, penjumlahan bilangan 15 dengan 3 yang hasilnya 27
4. Analisis Data
Pada rangkaian tersebut terdapat 4 buah Full Adder, hal ini menunjukkan bahwa setiap
penjumlahan 1 bit dioperasikan dalam sebuah Full Adder. Selain itu, pada inputan Cin0 (C input) yang
berada pada Full Adder yang pertama selalu bernilai 0 dikarenakan tidak ada carry masukkan pada
operasi penjumlahan antar dua LSB.
Setiap hasil operasi penjumlahan antar masukkan Full Adder akan menghasilkan 2 bit keluaran,
LSB (Least Significant Bit) akan menempati S (Sum) dan MSB (Most Significant Bit) akan menempati
Cout. Misal, 1 + 1 = 1 0, maka 1 akan disimpan di S (Sum) sedangkan 0 akan disimpan di Cout.
Pada rangkaian Paralel Adder tersebut, nilai Cin pada Full Adder kedua, ketiga , dan keempat
merupakan nilai dari Cout Full adder sebelumnya. Cout0 sama dengan Cin1, Cout1 sama dengan Cin2,
Cout2 sama dengan Cin3.
Rangkaian 4 bit Full Adder tersebut hanya berlaku pada penjumlahan yang hasil maksimalnya 15
(1111), ketika ada penjumlahan yang hasilnya lebih dari 15 maka rangkaian tersebut tidak dapat
digunakan. Hal ini terlihat ketika penjumlahan antara bilangan 15 dengan 3, hasil yang sebenarnya
adalah 18 (10010), tetapi ketika penjumlahan kedua bilangan 15 dan 3 dilakukan menggunakan
rangkaian 4 bit Full Adder tersebut hasilnya 27, hal ini tentunya salah.
5. Kesimpulan
 Dalam dunia elektronika, terdapat tiga jenis adder, yaitu Half-Adder, Full-Adder, dan Ripple
Carry Adder. Ketiganya memiliki prinsip kerja masing – masing. Half-Adder memiliki dua output,
yaitu output S dan C atau Carry. Output S ini akan dihitung berdasarkan operasi XOR dari a
dan b, sedangkan output C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Output S
menyatakan penjumlahan bilangan pada input a dan b, sedangkan output C menyatakan MSB
dari hasil jumlah itu. Begitu pula dengan Full-Adder, prinsip kerjanya hampir sama tetapi
bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya dapat ditampung sehingga jumlah inputnya
ada 3 yaitu a, b dan Cin, sementara bagian output ada 2 yaitu Cout dan S. Cin ini dipakai untuk
menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.
 Cin yang berada pada Full Adder yang pertama pada rangkaian nilainya selalu 0.
 Output S (SUM) merupakan LSB (Least Significant Bit) sedangkan Output Cout (Carry Out)
merupakan MSB (Most Significant Bit).
 Rangkaian 4 bit Full Adder hanya bisa dioperasikan dengan hasil maksimal 15 atau 1111, jika
hasilnya lebih dari itu maka hasilnya bukan lagi 4 bit.
 Jika hanya satu input bernilai 1 maka hanya output S (SUM) bernilai 1, ini berarti 0+0+1=1
atau0+1+0=1atau1+0+0=1,bilangan1dalam bentukbiner2-bitadalah01
 Jika dua input bernilai 1 maka hanya Co bernilai 1, ini berarti 1+1+0 = 2, atau 1+0+1=2atau
0+1+1=2,bilangan2dalam bentukbiner2-bitadalah10.
 Jika ketiga input bernilai 1 maka kedua output (Sum dan Co) bernilai 1, ini berarti 1+1+1 = 3,
bilangan3dalam bentukbiner2-bitadalah11.
 Nilai Cin (carry in) pada Full Adder merupakan nilai Cout (carry out) dari Full Adder sebelumnya.
 Apabila ada 4 bit biner yang akan dijumlahkan, maka ada 4 buah adder yang harus digunakan.
Oleh karena itu berlaku apabila ada n buah bit yang akan dijumlahkan maka ada n buah adder
yang harus digunakan.
 Output Sum pada Full Adder yang pertama merupakan LSB (Least Significant Bit) hasil
penjumlahan biner sedangkan output Sum pada Full Adder yang terakhir merupakan MSB
(Most Significant Bit) hasil penjumlahan biner.
 Paralel Adder (Ripple Carry Adder) merupakan rangkaian yang terdiri dari 1 Half Adder dan
beberapa Full Adder atau seluruhnya menggunakan Full Adder.
LAPORAN PRAKTIKUM
Virtual Lab “dld.virtual-labs.ac.in”
“Rangkaian Paralel Adder 4 bit”
Oleh:
NASARUDIN WAULAT
NIM : 13010310010
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURYA
KABUPATEN TANGERANG
PROVINSI BANTEN
2015
Laporan 1 (adder circuit)

More Related Content

What's hot

gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor staffpengajar
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapCheria Asyifa
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderAnarstn
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarArif Hakim
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaA A
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganAnarstn
 
Gerbang logika dasar
Gerbang logika dasarGerbang logika dasar
Gerbang logika dasarYusuf Tiar
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 

What's hot (20)

gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang Logika
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
 
Gerbang logika dasar
Gerbang logika dasarGerbang logika dasar
Gerbang logika dasar
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 

Similar to Laporan 1 (adder circuit)

Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxssusere916371
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppt
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.pptp5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppt
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppthury4
 
Bilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifBilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifRizky Wulansari
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 

Similar to Laporan 1 (adder circuit) (20)

Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Half dan full adder
Half dan full adderHalf dan full adder
Half dan full adder
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Rangkaian Adder
Rangkaian AdderRangkaian Adder
Rangkaian Adder
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptx
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
 
posneg
posnegposneg
posneg
 
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppt
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.pptp5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppt
p5-channel-coding-dan-decoding-block-coding-by-teuinsuska2009-wordpress-com.ppt
 
Ok 4 pos_neg
Ok 4 pos_negOk 4 pos_neg
Ok 4 pos_neg
 
Bilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & NegatifBilangan Positif & Negatif
Bilangan Positif & Negatif
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.pptARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Laporan 1 (adder circuit)

  • 1. 1. Pendahuluan Adder adalah sirkuit digital yang berfungsi untuk melakukan penjumlahan bilangan biner. Adder tidak hanya digunakan pada ALU (Arihtmetic Logic Units), tetapi juga di bagian lain pada prosessor, untuk mengkalkulasi address, indeks tabel, dan lain-lain. Adder adalah rangkaian yang sederhana, tapi merupakan salah satu rangkaian yang sangat mendasar. 2. Teori Dasar Half Adder Rangkaian half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap. 1. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. 2. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1. 3. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Co (Carry Out) = 1. Dengan demikian, half adder memiliki dua masukan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Co). Full Adder Rangkaian Full-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementara bagian output ada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya. Paralel Adder Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan.
  • 2. 3. Percobaan dan Hasil Gambar Percobaan Penjumlahan 4 bit menggunakan 4 buah Full Adder Tabel Data Percobaan Rangkaian 4 bit Paralel Adder No. Input Output A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 Cin3 Cin2 Cin1 Cin0 S3 S2 S1 S0 Cout3 Cout2 Cout1 Cout0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 2 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 3 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 a. A3 adalah MSB (Most Significant Bit) dari bilangan biner sedangkan A0 merupakan LSB (Least Significant Bit) dari bilangan biner. b. Pada baris nomor 1 merupakan penjumlahan bilangan 12 dengan 3 yang hasilnya 15. c. Pada baris nomor 2, penjumlahan bilangan 6 dengan 7 yang hasilnya 13 d. Pada baris nomor 3, penjumlahan bilangan 8 dengan 3 yang hasilnya 11 e. Pada baris nomor 4, penjumlahan bilangan 10 dengan 5 yang hasilnya 15 f. Pada baris nomor 5, penjumlahan bilangan 6 dengan 4 yang hasilnya 10 g. Pada baris nomor 6, penjumlahan bilangan 15 dengan 3 yang hasilnya 27
  • 3. 4. Analisis Data Pada rangkaian tersebut terdapat 4 buah Full Adder, hal ini menunjukkan bahwa setiap penjumlahan 1 bit dioperasikan dalam sebuah Full Adder. Selain itu, pada inputan Cin0 (C input) yang berada pada Full Adder yang pertama selalu bernilai 0 dikarenakan tidak ada carry masukkan pada operasi penjumlahan antar dua LSB. Setiap hasil operasi penjumlahan antar masukkan Full Adder akan menghasilkan 2 bit keluaran, LSB (Least Significant Bit) akan menempati S (Sum) dan MSB (Most Significant Bit) akan menempati Cout. Misal, 1 + 1 = 1 0, maka 1 akan disimpan di S (Sum) sedangkan 0 akan disimpan di Cout. Pada rangkaian Paralel Adder tersebut, nilai Cin pada Full Adder kedua, ketiga , dan keempat merupakan nilai dari Cout Full adder sebelumnya. Cout0 sama dengan Cin1, Cout1 sama dengan Cin2, Cout2 sama dengan Cin3. Rangkaian 4 bit Full Adder tersebut hanya berlaku pada penjumlahan yang hasil maksimalnya 15 (1111), ketika ada penjumlahan yang hasilnya lebih dari 15 maka rangkaian tersebut tidak dapat digunakan. Hal ini terlihat ketika penjumlahan antara bilangan 15 dengan 3, hasil yang sebenarnya adalah 18 (10010), tetapi ketika penjumlahan kedua bilangan 15 dan 3 dilakukan menggunakan rangkaian 4 bit Full Adder tersebut hasilnya 27, hal ini tentunya salah. 5. Kesimpulan  Dalam dunia elektronika, terdapat tiga jenis adder, yaitu Half-Adder, Full-Adder, dan Ripple Carry Adder. Ketiganya memiliki prinsip kerja masing – masing. Half-Adder memiliki dua output, yaitu output S dan C atau Carry. Output S ini akan dihitung berdasarkan operasi XOR dari a dan b, sedangkan output C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Output S menyatakan penjumlahan bilangan pada input a dan b, sedangkan output C menyatakan MSB dari hasil jumlah itu. Begitu pula dengan Full-Adder, prinsip kerjanya hampir sama tetapi bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya dapat ditampung sehingga jumlah inputnya ada 3 yaitu a, b dan Cin, sementara bagian output ada 2 yaitu Cout dan S. Cin ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.  Cin yang berada pada Full Adder yang pertama pada rangkaian nilainya selalu 0.  Output S (SUM) merupakan LSB (Least Significant Bit) sedangkan Output Cout (Carry Out) merupakan MSB (Most Significant Bit).  Rangkaian 4 bit Full Adder hanya bisa dioperasikan dengan hasil maksimal 15 atau 1111, jika hasilnya lebih dari itu maka hasilnya bukan lagi 4 bit.  Jika hanya satu input bernilai 1 maka hanya output S (SUM) bernilai 1, ini berarti 0+0+1=1 atau0+1+0=1atau1+0+0=1,bilangan1dalam bentukbiner2-bitadalah01  Jika dua input bernilai 1 maka hanya Co bernilai 1, ini berarti 1+1+0 = 2, atau 1+0+1=2atau 0+1+1=2,bilangan2dalam bentukbiner2-bitadalah10.
  • 4.  Jika ketiga input bernilai 1 maka kedua output (Sum dan Co) bernilai 1, ini berarti 1+1+1 = 3, bilangan3dalam bentukbiner2-bitadalah11.  Nilai Cin (carry in) pada Full Adder merupakan nilai Cout (carry out) dari Full Adder sebelumnya.  Apabila ada 4 bit biner yang akan dijumlahkan, maka ada 4 buah adder yang harus digunakan. Oleh karena itu berlaku apabila ada n buah bit yang akan dijumlahkan maka ada n buah adder yang harus digunakan.  Output Sum pada Full Adder yang pertama merupakan LSB (Least Significant Bit) hasil penjumlahan biner sedangkan output Sum pada Full Adder yang terakhir merupakan MSB (Most Significant Bit) hasil penjumlahan biner.  Paralel Adder (Ripple Carry Adder) merupakan rangkaian yang terdiri dari 1 Half Adder dan beberapa Full Adder atau seluruhnya menggunakan Full Adder.
  • 5. LAPORAN PRAKTIKUM Virtual Lab “dld.virtual-labs.ac.in” “Rangkaian Paralel Adder 4 bit” Oleh: NASARUDIN WAULAT NIM : 13010310010 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN 2015