SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Rangkaian Aritmatika
TEKNIK DIGITAL
PENGERTIAN
Rangkaian Aritmatika adalah suatu
rangkaian yang terdiri dari gabungan beberapa
gerbang digital yang menghasilkan fungsi
aritmatika, seperti penambahan dan
pengurangan. Rangkaian Aritmatika ini bekerja
dengan sangat cepat yaitu dalam mikrodetik, hal
ini dikarenakan rangkaian-rangkaian ini
mempunyai sifat elektronis.
Macam-Macam Rangkaian Aritmatika
Beberapa rangkaian aritmatika dasar yang dapat
digunakan dalam operasi yaitu
1.Half Adder
2.Full Adder
Sedangkan gerbang dasar logika yang dapat
dipakai dalam rangkaian aritmatika terdiri dari:
1. Gerbang OR
2. Gerbang AND
3. Gerbang NOT
Half Adder
Half Adder merupakan
suatu rangkaian penjumlahan
sistem bilangan biner yang paling
sederhana. Rangkaian ini hanya
dapat digunakan untuk operasi
penjumlahan data bilangan biner
sampai 1 bit saja.
A B CARRY SUM
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
Rangkaian Half adder memiliki 2 terminal input untuk dua
variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUT
(SUM) dan CARRY OUT (CARRY). SUM merupakan keluaran gerbang
Exclusife-OR(XOR), sedangkan CARRY merupakan keluaran dari
gerbang AND. Seperti ditunjukkan pada gambar Half Adder diatas:
Pada gambar di bawah ini merupakan rangkaian penambahan
biner. Seperti yang terlihat, kita dapat menangkap gambar tersebut
merupakan penambahan dua angka biner.
Sebagai contoh: jika kita menambahkan nilai 1 dengan 1 maka
akan menghasilkan nilai 0 dengan bawaan/carry 1. Gambar dibawah
ini merupakan gambar Half Adder dengan gerbang AND dan gerbang
XOR.
U 1 2
G 8 6
1
2
3
. . . . . . . . . . B
. . . . . . . . . . A
B a w a a n ( A a n d B )
U 3
G 0 8
1
2
3
J u m la h ( A x o r B )
Keterangan:
A, B : input / masukan
Bawaan, Jumlah : output / keluaran
Bawaan (Co) = A x B
Jumlah (Σ)= A + B
Full Adder
Berbeda dengan Half Adder, Pada Full Adder, kita dapat
menjumlahkan beberapa bit bilangan biner sedangkan pada Half
Adder, kita hanya bisa menambahkan satu bit bilangan biner saja.
Pada saat kita menjumlahkan dua atau lebih bilangan biner mungkin
saja akan terdapat bawaan dari kolom satu ke kolom lainnya.
Sebagai contoh:
111
110 +
1101
111
110 +
1101
Seperti penjumlahan beberapa bit biner pada BAB sebelumnya,
Dalam kolom LSB (least significant bit),
1 + 0 = 1 tanpa bawaan/carry,
Dalam kolom berikutnya,
1 + 1 = 0 dengan bawaan /carry 1
Dalam kolom terakhir (MSB) kita harus menambahkan 3 angka
akibat adanya bawaan /carry dari kolom sebelumnya,
1 + 1 + 1 = 1 dengan bawaan /carry 1.
Sehingga hasil dari perhitungan tersebut adalah 1101
Untuk membangun Adder dengan fungsi ini dibutuhkan suatu
rangkaian yang dapat menangani tiga angka sekaligus. Dengan
menghubungkan dua buah Half Adder serta sebuah gerbang OR dua
masukan, diperoleh sebuah rangkaian baru dengan fungsi penambah
penuh (full adder) seperti pada gambar di bawah ini :
C i n
H a l f A D D E R
in
in
b a w a a n
ju m la h
A
B
C o
s ig m a
C o
H a l f A D D E R
in
in
b a w a a n
ju m la h
A
B
C o
s ig m a
1
2
3
A
B
Sebagai contoh, misalkan A = 1, B = 1, dan Cin = 1 jika kita
terapkan dalam gambar diatas, maka didapat pada half adder pertama
mempunyai jumlah 0 dengan bawaan 1, sedangkan half adder kedua
memiliki jumlah 0 dengan bawaan 1, sehingga keluaran akhirnya
adalah Jumlah = 0 dengan bawaan (Co)=1
A B Cin CARRY SUM
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
C i n
H a l f A D D E R
in
in
b a w a a n
ju m l a h
A
B
C o
s ig m a
C o
H a l f A D D E R
i n
i n
b a w a a n
ju m la h
A
B
C o
s i g m a
1
2
3
A
B
Fungsi rangkaian
half adder tersebut
dapat diganti dengan
tabel kebenaran
rangkaian Full Adder
seperti pada tabel
disamping.
Parallel Adder
Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua
bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada
dua buah register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit
biner : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA)
pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa
Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder
adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya.
Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka
bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan
dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant
Bit (MSB)nya.
Parallel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun
secara parallel dan berfungsi untuk menjumlah bilangan biner
berapapun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang di parallelkan.
Gambar berikut menunjukkan Parallel Adder yang terdiri dari 4
buah Full Adder yang tersusun parallel sehingga membentuk sebuah
penjumlah 4 bit.
Half Subtractor
Half Subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan
untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner
hingga 1 bit saja. Half subtractor memiliki 2 terminal input untuk 2
variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu SUMMARY
OUTPUT (SUM) dan BORROW OUTPUT (BORROW).
Persamaan logika dari Half Subtractor adalah :
SUM = A.B' + A'.B
BORROW = A'.B
Tabel Kebenaran Half Subtractor:
Untuk menggambarkan fungsi tabel half subtractor tersebut dapat
dibuat suatu rangkaian sebagai berikut:
Full Subtractor
Sebuah Full Subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah
dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit
pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor
mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow-Out dari pengurangan
bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan
(Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out).
Tabel kebenaran Full Subtractor adalah sebagai berikut:
Untuk menggambarkan fungsi tabel full subtractor tersebut dapat
dibuat suatu rangkaian sebagai berikut:
BCD Adder
BCD Adder adalah sirkuit kombinasional digital
yang digunakan untuk penambahan dua angka dalam
aritmatika BCD.
Tabel Penurunan Penjumlah BCD
Dalam memeriksa isitabel itu, tampak bahwa bila jumlah
biner itu sama dengan atau kurang dari 1001, bilangan BCD yang
bersesuaian identik, dan oleh karenanya tidak diperlukan
perubahan. Bila jumlah biner itu lebih besar dari 1001,
didapatkan suatu perwakilan BCD yang tidak sah. Penambahan
biner 6 (0110) ke jumlah biner itu mengubahnya menjadi
perwakilan BCD yang benar dan juga menghasilkan bawaan
keluaran yang diperlukan.
Contoh Rangkaian BCD Adder
Carry Look Ahead Adder
Bila panjang penambah-jajar perambatan muatan khusus
naik, maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
penambahan juga naik sebesar waktu tunda (delay time) per
tingkat untuk setiap bit yang ditambahkan. Penambahan
pandangan muka muatan (the carry look ahead adder)
mengurangi waktu tunda muatan (time delay) dengan
mengurangi jumlah gerbang yang dilewati sinyal muatan.
Tabel kebenaran untuk penambah penuh diperlihatkan
lagi pada tabel di bawah. Pada tabel ini disertai juga kondisi di
mana terjadi pembangkitan muatan.
ALU (Arithmetic Logic Unit)
 ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena
bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin
yang diberikan padanya.
 ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit
logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan
tugas tersendiri.
 Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah
Add(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda),
Sub(pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and,
or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift
right arithmetic), dan lain-lain.
 Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara
logic. ALU ini merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang
bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-angka dikirim
dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali
ke memori. Jika CPU diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka
ada suatu alat lain di dalam CPU tersebut yang kenal dengan nama
Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir untuk
menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut.
ALU 74181
Tabel ALU 74181

More Related Content

What's hot

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adderahmad haidaroh
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
Rangkaian sekuensial flipflop
Rangkaian sekuensial flipflopRangkaian sekuensial flipflop
Rangkaian sekuensial flipflopMuhammad Zami
 
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterCara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterPT.goLom na
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Nasrudin Waulat
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
 
Rangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialRangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialKhairil Anwar
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
Pertemuan 04. Diagram Blok
Pertemuan 04. Diagram BlokPertemuan 04. Diagram Blok
Pertemuan 04. Diagram BlokAprianti Putri
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 

What's hot (20)

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Rangkaian sekuensial flipflop
Rangkaian sekuensial flipflopRangkaian sekuensial flipflop
Rangkaian sekuensial flipflop
 
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterCara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
 
Rangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialRangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensial
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Pertemuan 04. Diagram Blok
Pertemuan 04. Diagram BlokPertemuan 04. Diagram Blok
Pertemuan 04. Diagram Blok
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 

Viewers also liked

Alu half full adder
Alu half full adderAlu half full adder
Alu half full adderndriehs
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 
Simbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaSimbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaHendra Arie
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Muhammad Fadlan Ariska
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaBambang Apriyanto
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)ayu purwati
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1Mila Art
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarMoh Ali Fauzi
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukanahmad haidaroh
 

Viewers also liked (10)

Alu half full adder
Alu half full adderAlu half full adder
Alu half full adder
 
Silabus sistem komputer 1
Silabus sistem komputer 1Silabus sistem komputer 1
Silabus sistem komputer 1
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 
Simbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaSimbol gerbang logika
Simbol gerbang logika
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logika
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 

Similar to Rangkaian Aritmatika Digital

Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adderpersonal
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxssusere916371
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7ahmad haidaroh
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Laporan Praktikum 3 DPK Operator
Laporan Praktikum 3 DPK OperatorLaporan Praktikum 3 DPK Operator
Laporan Praktikum 3 DPK OperatorHanifah Has
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdfAyuNuril1
 

Similar to Rangkaian Aritmatika Digital (20)

Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptx
 
Half dan full adder
Half dan full adderHalf dan full adder
Half dan full adder
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.pptARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
 
Pertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkomPertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkom
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Laporan Praktikum 3 DPK Operator
Laporan Praktikum 3 DPK OperatorLaporan Praktikum 3 DPK Operator
Laporan Praktikum 3 DPK Operator
 
Pert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatikaPert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatika
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Rangkaian Aritmatika Digital

  • 2. PENGERTIAN Rangkaian Aritmatika adalah suatu rangkaian yang terdiri dari gabungan beberapa gerbang digital yang menghasilkan fungsi aritmatika, seperti penambahan dan pengurangan. Rangkaian Aritmatika ini bekerja dengan sangat cepat yaitu dalam mikrodetik, hal ini dikarenakan rangkaian-rangkaian ini mempunyai sifat elektronis.
  • 3. Macam-Macam Rangkaian Aritmatika Beberapa rangkaian aritmatika dasar yang dapat digunakan dalam operasi yaitu 1.Half Adder 2.Full Adder Sedangkan gerbang dasar logika yang dapat dipakai dalam rangkaian aritmatika terdiri dari: 1. Gerbang OR 2. Gerbang AND 3. Gerbang NOT
  • 4. Half Adder Half Adder merupakan suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. A B CARRY SUM 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 Rangkaian Half adder memiliki 2 terminal input untuk dua variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY). SUM merupakan keluaran gerbang Exclusife-OR(XOR), sedangkan CARRY merupakan keluaran dari gerbang AND. Seperti ditunjukkan pada gambar Half Adder diatas:
  • 5. Pada gambar di bawah ini merupakan rangkaian penambahan biner. Seperti yang terlihat, kita dapat menangkap gambar tersebut merupakan penambahan dua angka biner. Sebagai contoh: jika kita menambahkan nilai 1 dengan 1 maka akan menghasilkan nilai 0 dengan bawaan/carry 1. Gambar dibawah ini merupakan gambar Half Adder dengan gerbang AND dan gerbang XOR. U 1 2 G 8 6 1 2 3 . . . . . . . . . . B . . . . . . . . . . A B a w a a n ( A a n d B ) U 3 G 0 8 1 2 3 J u m la h ( A x o r B ) Keterangan: A, B : input / masukan Bawaan, Jumlah : output / keluaran Bawaan (Co) = A x B Jumlah (Σ)= A + B
  • 6. Full Adder Berbeda dengan Half Adder, Pada Full Adder, kita dapat menjumlahkan beberapa bit bilangan biner sedangkan pada Half Adder, kita hanya bisa menambahkan satu bit bilangan biner saja. Pada saat kita menjumlahkan dua atau lebih bilangan biner mungkin saja akan terdapat bawaan dari kolom satu ke kolom lainnya. Sebagai contoh: 111 110 + 1101
  • 7. 111 110 + 1101 Seperti penjumlahan beberapa bit biner pada BAB sebelumnya, Dalam kolom LSB (least significant bit), 1 + 0 = 1 tanpa bawaan/carry, Dalam kolom berikutnya, 1 + 1 = 0 dengan bawaan /carry 1 Dalam kolom terakhir (MSB) kita harus menambahkan 3 angka akibat adanya bawaan /carry dari kolom sebelumnya, 1 + 1 + 1 = 1 dengan bawaan /carry 1. Sehingga hasil dari perhitungan tersebut adalah 1101
  • 8. Untuk membangun Adder dengan fungsi ini dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat menangani tiga angka sekaligus. Dengan menghubungkan dua buah Half Adder serta sebuah gerbang OR dua masukan, diperoleh sebuah rangkaian baru dengan fungsi penambah penuh (full adder) seperti pada gambar di bawah ini : C i n H a l f A D D E R in in b a w a a n ju m la h A B C o s ig m a C o H a l f A D D E R in in b a w a a n ju m la h A B C o s ig m a 1 2 3 A B
  • 9. Sebagai contoh, misalkan A = 1, B = 1, dan Cin = 1 jika kita terapkan dalam gambar diatas, maka didapat pada half adder pertama mempunyai jumlah 0 dengan bawaan 1, sedangkan half adder kedua memiliki jumlah 0 dengan bawaan 1, sehingga keluaran akhirnya adalah Jumlah = 0 dengan bawaan (Co)=1 A B Cin CARRY SUM 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 C i n H a l f A D D E R in in b a w a a n ju m l a h A B C o s ig m a C o H a l f A D D E R i n i n b a w a a n ju m la h A B C o s i g m a 1 2 3 A B Fungsi rangkaian half adder tersebut dapat diganti dengan tabel kebenaran rangkaian Full Adder seperti pada tabel disamping.
  • 10. Parallel Adder Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada dua buah register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit biner : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0. Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.
  • 11. Parallel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara parallel dan berfungsi untuk menjumlah bilangan biner berapapun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang di parallelkan. Gambar berikut menunjukkan Parallel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder yang tersusun parallel sehingga membentuk sebuah penjumlah 4 bit.
  • 12. Half Subtractor Half Subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half subtractor memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUTPUT (SUM) dan BORROW OUTPUT (BORROW). Persamaan logika dari Half Subtractor adalah : SUM = A.B' + A'.B BORROW = A'.B Tabel Kebenaran Half Subtractor:
  • 13. Untuk menggambarkan fungsi tabel half subtractor tersebut dapat dibuat suatu rangkaian sebagai berikut:
  • 14. Full Subtractor Sebuah Full Subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow-Out dari pengurangan bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan (Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out). Tabel kebenaran Full Subtractor adalah sebagai berikut:
  • 15. Untuk menggambarkan fungsi tabel full subtractor tersebut dapat dibuat suatu rangkaian sebagai berikut:
  • 16. BCD Adder BCD Adder adalah sirkuit kombinasional digital yang digunakan untuk penambahan dua angka dalam aritmatika BCD.
  • 18. Dalam memeriksa isitabel itu, tampak bahwa bila jumlah biner itu sama dengan atau kurang dari 1001, bilangan BCD yang bersesuaian identik, dan oleh karenanya tidak diperlukan perubahan. Bila jumlah biner itu lebih besar dari 1001, didapatkan suatu perwakilan BCD yang tidak sah. Penambahan biner 6 (0110) ke jumlah biner itu mengubahnya menjadi perwakilan BCD yang benar dan juga menghasilkan bawaan keluaran yang diperlukan.
  • 20. Carry Look Ahead Adder Bila panjang penambah-jajar perambatan muatan khusus naik, maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penambahan juga naik sebesar waktu tunda (delay time) per tingkat untuk setiap bit yang ditambahkan. Penambahan pandangan muka muatan (the carry look ahead adder) mengurangi waktu tunda muatan (time delay) dengan mengurangi jumlah gerbang yang dilewati sinyal muatan.
  • 21. Tabel kebenaran untuk penambah penuh diperlihatkan lagi pada tabel di bawah. Pada tabel ini disertai juga kondisi di mana terjadi pembangkitan muatan.
  • 22. ALU (Arithmetic Logic Unit)  ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya.  ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri.  Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub(pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain.
  • 23.  Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic. ALU ini merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke memori. Jika CPU diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam CPU tersebut yang kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut.