SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
RANGKAIAN PENJUMLAH (ADDER)
DAN PENGURANG (SUBTRACTOR)
QUIS
• Tuliskan hasil dari operasi berikut!
1100111 + 1111001 = ........
MENGINGAT KEMBALI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BINER
1. PENJUMLAHAN
Ada 4 kondisi dalam penjumlahan bilangan biner,yaitu:
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 (carry out 1)
Contoh pada bilangan desimal
2 + 7 = 9 (CaryOut = 0)
15 + 8 = 23 (CaryOut = 1)
2. PENGURANGAN
Kondisi yang mungkin muncul pada pengurangan bilangan biner ada
4, yaitu :
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri)
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
Contoh pada bilangan desimal
37 - 32 = 5 (borrow 0)
23 - 17 = 6 (3 borrow 1 dari angka 2)
A. RANGKAIAN PENJUMLAH (ADDER)
1. Half Adder
Rangkaian setengah-penambah mempunyai dua masukan dan dua
keluaran. Dua masukan tersebut adalah dua angka 1 –bit A dan B,
sedangkan dua keluaran adalah jumlah S dari A dan B serta bit muatan
(carry bit) yang dinyatakan dengan Co.
Blok Diagram Half Adder
HA
A
B
S
Co
Tabel kebenaran rangkaian half adder :
MASUKAN KELUARAN
A B S Co
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Penambahan digit biner Jumlah Disimpan
XOR AND
Rangkaian Half Adder :
• Sum = (A’ . B) + (A . B’)
• Carry = A. B
2. FULL ADDER
• Rangkaian full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan
biner yang lebih dari 1 bit. Ciri pokok dari Full adder dibandingkan
dengan half adder terletak pada jenis/jumlah masukan. Pada Full adder
terdapat tambahan satu masukan, yaitu Carry_in.
Rangkaian full adder dapat disusun dari dua buah
rangkaian half adder yang di-OR-kan
Tabel kebenaran rangkaian full adder :
Baris
ke-
Masukan Keluaran
A B Ci S Co
0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0
2 0 1 0 1 0
3 0 1 1 0 1
4 1 0 0 1 0
5 1 0 1 0 1
6 1 1 0 0 1
7 1 1 1 1 1
Dari tabel kebenaran dapat dituliskan ekspresi logika
untuk sum dan carry sebagai berikut :
Persamaan di atas disederhanakan dengan menggunakan K-
Map:
1. Karnough-Map untuk Sum :
2. Karnough-Map untuk Carry :
• Persamaan logikanya :
B. Penjumlah Jajar ( Paralel )
• Rangkaian penjumlah paralel digunakan untuk
menjumlahkan bilangan-bilangan dengan bit besar ( lebih
dari 1 bit ). Misalkan menjumlahkan dua bilangan A dan B
yang masing-masing A =A1 A0 dan B = B1 B0 .
Penjumlah Paralel 2 dan 3 bit
• Rangkaian penjumlahan paralel 2 bit dapat digantikan
dengan penjumlahan penuh (FA1) yang terminal masukan
(C1) dibuat 0 (rendah).
• Rangkaian penjumlah paralel 3 bit dengan menggunakan
tiga buah penjumlah penuh. Dapat digunakan untuk
menjumlahkan bilangan A = A2A1A0 dan B = B2B1B0.
Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit
Menggunakan HA dan FA
Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Menggunakan HA dan FA.
Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit
Menggunakan HA dan FA
Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Tanpa HA
Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 3 bit
Penjumlah Paralel 4 bit
• Rangkaian penjumlahan paralel 4 bit dapat menggunakan
IC seri 7483 atau CMOS 4008. Masukan-masukan pada IC
7483 untuk dua bilangan masing-masing 4 bit yaitu A3
A2A1A0 dan B3B2B1B0 serta simpanan Ci . Sedangkan
keluarannya adalah bit-bit hasil penjumlahan S3S2S1S0 dan
simpanan C0 .
Simbol Penjumlah Paralel 4 bit IC 7483
Penjumlah Paralel 8 Bit
• Rangkaian penjumlahan paralel 8 bit dapat menggunakan 2
buah IC 7483 yang dihubungkan secara kaskade. Dua
bilangan yang dijumlahkan melalui rangkaian penjumlah 8
bit masing-masing yaitu A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 dan
B7B6B5B4B3B2B1 B0.
Simbol Penjumlah Paralel 8 bit menggunakan 2 buah IC 7483
• Cara penjumlahan rangkaian penjumlah paralel 8 bit
dengan dua bilangan masing-masing adalah A7 A6 A5 A4 A3
A2 A1 A0 dan B7B6B5B4B3B2B1 B0.
C. RANGKAIAN PENGURANG (SUBTRACTOR)
1. Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1
bit saja. Half substractor mempunyai karakteristik : 2 masukan yaitu
input A dan B serta 2 keluaran yaituDifference (Dif) dan Borrow (B0).
Blok Diagram Half Subtractor.
Tabel kebenaran rangkaian half subtractor :
Input Output
A B D Bo
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 1 0
Rangkaian Half Subtractor :
• Difference = (A’ . B) + (A . B’)
• Borrow = A’. B
2. Full Subtractor
• Rangkaian full subtractor digunakan untuk melakukan operasi
pengurangan bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Dengan 3 terminal
input yang dimilikinya yaitu A, B, serta terminal Borrow input dan 2
terminal output yaitu Dif dan Borrow out. Secara blok diagram dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel kebenaran rangkaian full subtractor:
Persamaan di atas disederhanakan dengan
menggunakan K-Map:
1. Karnough-Map untuk Sum :
• Persamaan logikanya :
2. Karnough-Map untuk carry :
• Persamaan logikanya :
Borrow_out = A’. B + B Br-in + A’ Br-in
Rangkaian penjumlah pengurang 8 bit dengan IC 7483 :
A7 B4B5B6B7A4A5A6
1
96215
12
5
1174161083
+5 V
S4S5S6S7
7483
7486
A3 B0B1B2B3A0A1A2
1
96215
12
5
1174161083
+5 V
S0S1S2S3
7483
7486
1413
SUB
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

More Related Content

What's hot

Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)personal
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
Integral fungsi rasional (2)
Integral fungsi rasional (2)Integral fungsi rasional (2)
Integral fungsi rasional (2)Ig Fandy Jayanto
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Latihan soal aljabar boole + penyelesaian
Latihan soal aljabar boole + penyelesaianLatihan soal aljabar boole + penyelesaian
Latihan soal aljabar boole + penyelesaianDedi Siswoyo
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Ridha Zahratun
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 

What's hot (20)

Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Integral fungsi rasional (2)
Integral fungsi rasional (2)Integral fungsi rasional (2)
Integral fungsi rasional (2)
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
aljabar boolean
aljabar booleanaljabar boolean
aljabar boolean
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Latihan soal aljabar boole + penyelesaian
Latihan soal aljabar boole + penyelesaianLatihan soal aljabar boole + penyelesaian
Latihan soal aljabar boole + penyelesaian
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Pertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkomPertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkom
 

Similar to Pert. 9 adder and substractor

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik Lela Warni
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdfAyuNuril1
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxssusere916371
 
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdfTopik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf185TsabitSujud
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Nasrudin Waulat
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Rizky Putra
 

Similar to Pert. 9 adder and substractor (20)

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Rangkaian Adder
Rangkaian AdderRangkaian Adder
Rangkaian Adder
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
 
Pertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkomPertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkom
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
Gerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptxGerbang logika-ageng.pptx
Gerbang logika-ageng.pptx
 
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdfTopik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
Topik1_KONSEP DASAR DIGITAL.pdf
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Pert. 9 adder and substractor

  • 1. RANGKAIAN PENJUMLAH (ADDER) DAN PENGURANG (SUBTRACTOR)
  • 2. QUIS • Tuliskan hasil dari operasi berikut! 1100111 + 1111001 = ........
  • 3. MENGINGAT KEMBALI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BINER 1. PENJUMLAHAN Ada 4 kondisi dalam penjumlahan bilangan biner,yaitu: 0 + 0 = 0 1 + 0 = 1 0 + 1 = 1 1 + 1 = 0 (carry out 1) Contoh pada bilangan desimal 2 + 7 = 9 (CaryOut = 0) 15 + 8 = 23 (CaryOut = 1)
  • 4.
  • 5. 2. PENGURANGAN Kondisi yang mungkin muncul pada pengurangan bilangan biner ada 4, yaitu : 0 - 0 = 0 0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri) 1 - 0 = 1 1 - 1 = 0 Contoh pada bilangan desimal 37 - 32 = 5 (borrow 0) 23 - 17 = 6 (3 borrow 1 dari angka 2)
  • 6.
  • 7. A. RANGKAIAN PENJUMLAH (ADDER) 1. Half Adder Rangkaian setengah-penambah mempunyai dua masukan dan dua keluaran. Dua masukan tersebut adalah dua angka 1 –bit A dan B, sedangkan dua keluaran adalah jumlah S dari A dan B serta bit muatan (carry bit) yang dinyatakan dengan Co. Blok Diagram Half Adder HA A B S Co
  • 8. Tabel kebenaran rangkaian half adder : MASUKAN KELUARAN A B S Co 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 Penambahan digit biner Jumlah Disimpan XOR AND
  • 9. Rangkaian Half Adder : • Sum = (A’ . B) + (A . B’) • Carry = A. B
  • 10. 2. FULL ADDER • Rangkaian full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Ciri pokok dari Full adder dibandingkan dengan half adder terletak pada jenis/jumlah masukan. Pada Full adder terdapat tambahan satu masukan, yaitu Carry_in.
  • 11. Rangkaian full adder dapat disusun dari dua buah rangkaian half adder yang di-OR-kan
  • 12. Tabel kebenaran rangkaian full adder : Baris ke- Masukan Keluaran A B Ci S Co 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 3 0 1 1 0 1 4 1 0 0 1 0 5 1 0 1 0 1 6 1 1 0 0 1 7 1 1 1 1 1
  • 13. Dari tabel kebenaran dapat dituliskan ekspresi logika untuk sum dan carry sebagai berikut :
  • 14. Persamaan di atas disederhanakan dengan menggunakan K- Map: 1. Karnough-Map untuk Sum :
  • 15. 2. Karnough-Map untuk Carry : • Persamaan logikanya :
  • 16. B. Penjumlah Jajar ( Paralel ) • Rangkaian penjumlah paralel digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan dengan bit besar ( lebih dari 1 bit ). Misalkan menjumlahkan dua bilangan A dan B yang masing-masing A =A1 A0 dan B = B1 B0 .
  • 17. Penjumlah Paralel 2 dan 3 bit • Rangkaian penjumlahan paralel 2 bit dapat digantikan dengan penjumlahan penuh (FA1) yang terminal masukan (C1) dibuat 0 (rendah). • Rangkaian penjumlah paralel 3 bit dengan menggunakan tiga buah penjumlah penuh. Dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan A = A2A1A0 dan B = B2B1B0.
  • 18. Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Menggunakan HA dan FA Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Menggunakan HA dan FA.
  • 19. Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Menggunakan HA dan FA Diagram Rangkaian Penjumlahan Paralel 2 bit Tanpa HA
  • 21. Penjumlah Paralel 4 bit • Rangkaian penjumlahan paralel 4 bit dapat menggunakan IC seri 7483 atau CMOS 4008. Masukan-masukan pada IC 7483 untuk dua bilangan masing-masing 4 bit yaitu A3 A2A1A0 dan B3B2B1B0 serta simpanan Ci . Sedangkan keluarannya adalah bit-bit hasil penjumlahan S3S2S1S0 dan simpanan C0 .
  • 22. Simbol Penjumlah Paralel 4 bit IC 7483
  • 23. Penjumlah Paralel 8 Bit • Rangkaian penjumlahan paralel 8 bit dapat menggunakan 2 buah IC 7483 yang dihubungkan secara kaskade. Dua bilangan yang dijumlahkan melalui rangkaian penjumlah 8 bit masing-masing yaitu A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 dan B7B6B5B4B3B2B1 B0.
  • 24. Simbol Penjumlah Paralel 8 bit menggunakan 2 buah IC 7483
  • 25. • Cara penjumlahan rangkaian penjumlah paralel 8 bit dengan dua bilangan masing-masing adalah A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 dan B7B6B5B4B3B2B1 B0.
  • 26.
  • 27. C. RANGKAIAN PENGURANG (SUBTRACTOR) 1. Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half substractor mempunyai karakteristik : 2 masukan yaitu input A dan B serta 2 keluaran yaituDifference (Dif) dan Borrow (B0). Blok Diagram Half Subtractor.
  • 28. Tabel kebenaran rangkaian half subtractor : Input Output A B D Bo 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
  • 29. Rangkaian Half Subtractor : • Difference = (A’ . B) + (A . B’) • Borrow = A’. B
  • 30. 2. Full Subtractor • Rangkaian full subtractor digunakan untuk melakukan operasi pengurangan bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Dengan 3 terminal input yang dimilikinya yaitu A, B, serta terminal Borrow input dan 2 terminal output yaitu Dif dan Borrow out. Secara blok diagram dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 31. Tabel kebenaran rangkaian full subtractor:
  • 32. Persamaan di atas disederhanakan dengan menggunakan K-Map: 1. Karnough-Map untuk Sum : • Persamaan logikanya :
  • 33. 2. Karnough-Map untuk carry : • Persamaan logikanya : Borrow_out = A’. B + B Br-in + A’ Br-in
  • 34. Rangkaian penjumlah pengurang 8 bit dengan IC 7483 : A7 B4B5B6B7A4A5A6 1 96215 12 5 1174161083 +5 V S4S5S6S7 7483 7486 A3 B0B1B2B3A0A1A2 1 96215 12 5 1174161083 +5 V S0S1S2S3 7483 7486 1413 SUB