SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
XII IPA 3
KELOMPOK 1
1. Elvininda Ervita Ningrum
2. Khanifah Derita Prehastuti
3. Bagas Aji Pamungkas
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN
I. Tujuan
Menentukan alat ukur yang tepat untuk pengukuran
II. Dasar Teori
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta
memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang
dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional
(SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas
tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Macam-macam alat ukur dalam
pengukuran besaran- besaran fisika :
1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai 0,1mm.
Terdiri dari 2 bagian, bagian diam dan bagian bergerak.pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun
alat. Kegunaan dan cara menggunakan jangka sorong adalah :
a) Untuk mengukur diameter luar benda/ lebar atau ketebalan benda
Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang, memasukkan benda ke
rahang bawah jangka sorong, menggeser rahang agar rahang tepat pada
benda, memutar pengunci ke kanan.
b) Untuk mengukur diameter dalam benda
Memutar pengunci ke kiri, memasukkan rahang atas ke dalam benda,
menggeser rahang agar tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan/
c) Untuk mengukur kedalaman benda
Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang sorong hingga ujung lancip
menyentuh dasar tabung , memutar pengunci ke kanan.
Cara membaca jangka sorong :
1) Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala
utama.
2) Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Misalnya, skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4
mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. . Misalnya, pada skala utama ,
setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 4,7 cm.
Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7cm + 0,04cm = 4,74cm
2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong.
Ketelitiannya sampai 0,01mm.
Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter
dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, alumunium,
diameter kabel, kawat, lebar kertas dan masih banyak lagi. Cara
menggunakan mikrometer sekrup :
1) Memastikan pengunci dalam keadaan terbuka
2) Membuka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kirisampai
benda dapat masuk ke dalam rahang
3) Meletakkan benda diantara poros tetap dan poros geser lalu menutup
kembali rahang hingga tepat menjepit benda
4) Memutar pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan
bunyi “klik” yang muncul
Cara membaca mikrometer sekrup:
1) Perhatikan skala putar yang segaris dengan skala tetap
2) Misalnya, skala putar yang segaris dengan skala tetap adalah 25 skala.
Artinya angka tersebut 0,25mm.
3) Selanjutnya perhatikan skala tetap. Misalnya, pada skala tetap yang
paling dekat dengan skala putar menunjukkan angka 5,5mm. Sehingga
panjang benda yang diukur sama dengan 5,5mm+0,25mm = 5,75 mm
3. Neraca Ohauss tiga lengan
Neraca Ohauss memiliki batas ukur mencapai 311 gram dengan ketelitian 0,1
gram. Untuk neraca Ohauss tiga lengan, masing-masing lengan memiliki
skala yang dilengkapi dengan beban geser sebagai berikut :
a) Untuk lengan belakang memiliki skala 0-500 gram
b) Untuk lengan tengah memiliki skala 0-100 gram
c) Untuk lengan depan memiliki skala 0-10 gram
Cara menimbang menggunakan neraca Ohauss tiga lengan:
1) Memposisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk
pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala
diarahkan pada angka nol.
2) Memeriksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3) Meletakkan benda yang akan diukur pada wadah beban.
4) Menggeser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada
ratusan, puluhan dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
Cara membaca neraca Ohauss tiga lengan : Menjumlahkan nilai yang
ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, pulahan dan satuan.
III. Alat dan Bahan
1. Kelereng 1 buah
2. Kubus Alumunium
3. Jangka sorong
4. Mikrometer sekrup
5. Neraca Ohauss tiga lengan
6. Tabung reaksi
IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengukur diameter kelereng menggunakan mikrometer sekrup
3. Mengukur massa kubus alumunium menggunakan neraca ohauss tiga lengan
4. Mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus menggunakan jangka sorong
5. Mengukur diameter dalam tabung menggunakan jangka sorong
6. Mencatat hasilnya pada tabel yang disediakan
V. Hasil Pengamatan
Benda Alat Ukur Hasil ukur
Diameter kelereng Mikrometer sekrup 15+0,33=15,33 mm
Massa kubus Neraca Ohauss 40+0+4,5=44,5 gram
Panjang kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm
Lebar kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm
Tinggi kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm
Diameter dalam tabung Jangka sorong 1,1+0,28=1,38 cm
VI. Pertanyaan
Apa saja yang bisa diukur menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup atau
neraca ?
VII. Jawaban
Yang bisa diukur menggunakan jangka sorong adalah panjang, lebar dan tinggi
kubus alumunium dan diameter dalam tabung. Yang bisa diukur menggunakan
mikrometer sekrup adalah diameter kelereng. Yang bisa diukur menggunakan
neraca adalah massa kubus alumunium.
VIII. Pembahasan
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan satuan yang dibutuhkan dengan
menggunakan alat bantu yaitu alat ukur. Untuk pengukuran diameter lebih baik
menggunakan mikrometer sekrup dibanding jangka sorong, karena ketelitian
mikrometer sekrup lebih baik dibanding jangka sorong, yakni 0,01mm. Sedangkan
jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda. Dengan
ketelitian 0,1mm. Sedangkan untuk mengukur massa dapat digunakan neraca.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tidak tepat , salah satunya
ialah kesalahan pada saat membaca alat ukur tersebut.
Pada saat mengukur diameter kelereng digunakan alat ukur mikrometer
sekrup. Setelah kelereng terjepit rapat di dalam rahang mikrometer sekrup, skala
silinder putar menunjukkan skala 33. Artinya angka tersebut 0,33m. Sedangkan
skala tetap menunjukkan angka 15,0mm. Sehingga diameter kelereng tersebut
adalah 15,0+0,33=15,33mm.
Kemudian untuk mengukur massa kubus digunakan neraca ohauss tiga
lengan. Lengan belakang pada neraca memiliki skala 0-100 gram. Kemudian
lengan tengahnya mempunyai skala 0-500 gram. Sedangkan lengan depan
mempunyai skala 0-10 gram. Setelah skala neraca pada posisi nol, kubus
diletakkan pada wadah beban. Lengan belakang menunjukkan skala 40 gram,
lengan tengah menunjukkan skala 0 sedangkan lengan depan 4,5 gram. Jadi massa
kubus tersebut adalah 40+0+4,5=44,5 gram.
Untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus digunakan alat ukur jangka
sorong. Setelah kubus berada di rahang bawah pada jangka sorong, skala nonius
yang berimpit dengan skala utama adalah 2. Artinya angka tersebut 0,02 cm. Dan
skala utamanya menunjukkan angka 2,5cm. Sehingga panjang, lebar dan tinggi
kubus tersebut adalah 2,5+0,02=2,52cm.
Pengukuran yang terakhir yaitu pengukuran diameter dalam tabung. Untuk
mengukurnya digunakan jangka sorong. Mula-mula rahang atas pada jangka
sorong dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian setelah tepat, pengunci di putar
ke kanan. Skala nonius yang berimpitdengan skala utama adalah 28. Artinya
angka tersebut 0,28 cm. Sedangkan pada skala utamanya menunjukkan angka 1,1
cm. Sehingga diameter dalam tabung tersebut adalah 1,1+0,28=1,38 cm.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda dan
diameter luar maupun dalam suatu benda.
2. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar
suatu benda dengan ketelitian lebih cermat dibandingkan jangka sorong.
3. Neraca Ohauss digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
Semoga Bermanfaat 

More Related Content

What's hot

2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranNata Nata
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERMUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariInstitute techologi bandung
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpaini01011990
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongwindi pujiwati
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hookerendrafauzi
 

What's hot (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorong
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 

Viewers also liked

Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 Lengan
Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 LenganPenggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 Lengan
Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 LenganAries Kuncoro
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuransholasido
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxDaniel Sitompul
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikAdy Purnomo
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisikaMip Ta
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanNurqanaah M
 
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipa
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipaModul ujian praktik fisika kelas xii sma ipa
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipaahmad khoiri
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANchindest
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Arif Wicaksono
 
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauLaporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauSyafira Aulia
 
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupHendrik Matondang
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik IPA 2014
 

Viewers also liked (20)

Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 Lengan
Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 LenganPenggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 Lengan
Penggunaan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca 3 Lengan
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuran
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
 
Laporan gerak jatuh bebas
Laporan gerak jatuh bebasLaporan gerak jatuh bebas
Laporan gerak jatuh bebas
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisika
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipa
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipaModul ujian praktik fisika kelas xii sma ipa
Modul ujian praktik fisika kelas xii sma ipa
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 
Laporan gps jatijejer
Laporan gps jatijejerLaporan gps jatijejer
Laporan gps jatijejer
 
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauLaporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
 
modul praktikum
modul praktikummodul praktikum
modul praktikum
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
 
Makalah eldas 2
Makalah eldas 2Makalah eldas 2
Makalah eldas 2
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 

Similar to Pengukuran dengan Alat Ukur Fisika

Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptSetiAwan56
 
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxTugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxSetyoNugroho68
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran Nadia Santosa
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanbilly ferdian
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxssuser8ddc901
 
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxFerdinandusDiniariTr
 
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxSinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxssusercbe531
 
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannya
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannyaalat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannya
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannyaMegaYohannaSitorus
 

Similar to Pengukuran dengan Alat Ukur Fisika (20)

Gambar alat ukur penggaris
Gambar alat ukur penggarisGambar alat ukur penggaris
Gambar alat ukur penggaris
 
Gambar alat ukur penggaris
Gambar alat ukur penggarisGambar alat ukur penggaris
Gambar alat ukur penggaris
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 
Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1
 
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxTugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuan
 
Dalam ilmu fisika
Dalam ilmu fisikaDalam ilmu fisika
Dalam ilmu fisika
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptx
 
Bab ii adi
Bab ii adiBab ii adi
Bab ii adi
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
 
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxSinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
 
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannya
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannyaalat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannya
alat ukur dan manfaatnya, serta cara menggunakannya
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Pengukuran dengan Alat Ukur Fisika

  • 1. XII IPA 3 KELOMPOK 1 1. Elvininda Ervita Ningrum 2. Khanifah Derita Prehastuti 3. Bagas Aji Pamungkas LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN I. Tujuan Menentukan alat ukur yang tepat untuk pengukuran II. Dasar Teori Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Macam-macam alat ukur dalam pengukuran besaran- besaran fisika : 1. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai 0,1mm. Terdiri dari 2 bagian, bagian diam dan bagian bergerak.pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan dan cara menggunakan jangka sorong adalah : a) Untuk mengukur diameter luar benda/ lebar atau ketebalan benda Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang, memasukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, menggeser rahang agar rahang tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan. b) Untuk mengukur diameter dalam benda Memutar pengunci ke kiri, memasukkan rahang atas ke dalam benda, menggeser rahang agar tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan/ c) Untuk mengukur kedalaman benda Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung , memutar pengunci ke kanan.
  • 2. Cara membaca jangka sorong : 1) Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. 2) Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Misalnya, skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. . Misalnya, pada skala utama , setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 4,7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7cm + 0,04cm = 4,74cm 2. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01mm. Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, alumunium, diameter kabel, kawat, lebar kertas dan masih banyak lagi. Cara menggunakan mikrometer sekrup : 1) Memastikan pengunci dalam keadaan terbuka 2) Membuka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kirisampai benda dapat masuk ke dalam rahang 3) Meletakkan benda diantara poros tetap dan poros geser lalu menutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda 4) Memutar pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang muncul Cara membaca mikrometer sekrup: 1) Perhatikan skala putar yang segaris dengan skala tetap 2) Misalnya, skala putar yang segaris dengan skala tetap adalah 25 skala. Artinya angka tersebut 0,25mm. 3) Selanjutnya perhatikan skala tetap. Misalnya, pada skala tetap yang paling dekat dengan skala putar menunjukkan angka 5,5mm. Sehingga panjang benda yang diukur sama dengan 5,5mm+0,25mm = 5,75 mm
  • 3. 3. Neraca Ohauss tiga lengan Neraca Ohauss memiliki batas ukur mencapai 311 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Untuk neraca Ohauss tiga lengan, masing-masing lengan memiliki skala yang dilengkapi dengan beban geser sebagai berikut : a) Untuk lengan belakang memiliki skala 0-500 gram b) Untuk lengan tengah memiliki skala 0-100 gram c) Untuk lengan depan memiliki skala 0-10 gram Cara menimbang menggunakan neraca Ohauss tiga lengan: 1) Memposisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada angka nol. 2) Memeriksa bahwa neraca pada posisi setimbang. 3) Meletakkan benda yang akan diukur pada wadah beban. 4) Menggeser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang. Cara membaca neraca Ohauss tiga lengan : Menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, pulahan dan satuan. III. Alat dan Bahan 1. Kelereng 1 buah 2. Kubus Alumunium 3. Jangka sorong 4. Mikrometer sekrup 5. Neraca Ohauss tiga lengan 6. Tabung reaksi IV. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mengukur diameter kelereng menggunakan mikrometer sekrup 3. Mengukur massa kubus alumunium menggunakan neraca ohauss tiga lengan 4. Mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus menggunakan jangka sorong 5. Mengukur diameter dalam tabung menggunakan jangka sorong 6. Mencatat hasilnya pada tabel yang disediakan
  • 4. V. Hasil Pengamatan Benda Alat Ukur Hasil ukur Diameter kelereng Mikrometer sekrup 15+0,33=15,33 mm Massa kubus Neraca Ohauss 40+0+4,5=44,5 gram Panjang kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm Lebar kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm Tinggi kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm Diameter dalam tabung Jangka sorong 1,1+0,28=1,38 cm VI. Pertanyaan Apa saja yang bisa diukur menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup atau neraca ? VII. Jawaban Yang bisa diukur menggunakan jangka sorong adalah panjang, lebar dan tinggi kubus alumunium dan diameter dalam tabung. Yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup adalah diameter kelereng. Yang bisa diukur menggunakan neraca adalah massa kubus alumunium. VIII. Pembahasan Pengukuran adalah kegiatan membandingkan satuan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat bantu yaitu alat ukur. Untuk pengukuran diameter lebih baik menggunakan mikrometer sekrup dibanding jangka sorong, karena ketelitian mikrometer sekrup lebih baik dibanding jangka sorong, yakni 0,01mm. Sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda. Dengan ketelitian 0,1mm. Sedangkan untuk mengukur massa dapat digunakan neraca. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tidak tepat , salah satunya ialah kesalahan pada saat membaca alat ukur tersebut. Pada saat mengukur diameter kelereng digunakan alat ukur mikrometer sekrup. Setelah kelereng terjepit rapat di dalam rahang mikrometer sekrup, skala silinder putar menunjukkan skala 33. Artinya angka tersebut 0,33m. Sedangkan skala tetap menunjukkan angka 15,0mm. Sehingga diameter kelereng tersebut adalah 15,0+0,33=15,33mm. Kemudian untuk mengukur massa kubus digunakan neraca ohauss tiga lengan. Lengan belakang pada neraca memiliki skala 0-100 gram. Kemudian lengan tengahnya mempunyai skala 0-500 gram. Sedangkan lengan depan mempunyai skala 0-10 gram. Setelah skala neraca pada posisi nol, kubus diletakkan pada wadah beban. Lengan belakang menunjukkan skala 40 gram, lengan tengah menunjukkan skala 0 sedangkan lengan depan 4,5 gram. Jadi massa kubus tersebut adalah 40+0+4,5=44,5 gram. Untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus digunakan alat ukur jangka sorong. Setelah kubus berada di rahang bawah pada jangka sorong, skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 2. Artinya angka tersebut 0,02 cm. Dan skala utamanya menunjukkan angka 2,5cm. Sehingga panjang, lebar dan tinggi kubus tersebut adalah 2,5+0,02=2,52cm. Pengukuran yang terakhir yaitu pengukuran diameter dalam tabung. Untuk mengukurnya digunakan jangka sorong. Mula-mula rahang atas pada jangka
  • 5. sorong dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian setelah tepat, pengunci di putar ke kanan. Skala nonius yang berimpitdengan skala utama adalah 28. Artinya angka tersebut 0,28 cm. Sedangkan pada skala utamanya menunjukkan angka 1,1 cm. Sehingga diameter dalam tabung tersebut adalah 1,1+0,28=1,38 cm. IX. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda dan diameter luar maupun dalam suatu benda. 2. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar suatu benda dengan ketelitian lebih cermat dibandingkan jangka sorong. 3. Neraca Ohauss digunakan untuk mengukur massa suatu benda. Semoga Bermanfaat 