Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
1. 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
Dosen Pengampu :
Ustadzah Himyatul Hidayah, M.Si., Apt.
Disusun Oleh :
Ilma Nafi’a Mubarok
3820177131879
Kelompok 2
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1439/2017
2. 2
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
I. Tujuan
- Mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan menggunakannya
dengan benar.
- Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium.
- Mampu menggunakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
di laboratorium dengan benar.
II. Dasar Teori
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga
akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang
hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu
dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen
yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan
terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau ditiru kembali
(Braddy, 1999).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami
cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum
dengan sempurna (Walton, 1998).
.Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para
pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya
didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan,
dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan
efesien (Khasani, 1990).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat
yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda,
ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain
3. 3
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan
terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan
ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan
alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian
(Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-
namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut.
Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu
sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan
peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari
gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di
dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus
sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia,
peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai
resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali
manusia (Lubis, 2013).
4. 4
III. PENGENALAN ALAT
Berikut akan dibicarakan mengenai beberapa alat yang akan digunakan
dalam Praktikum Kimia Dasar :
No Nama Alat Gambar Fungsi
1. Gelas Piala Sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas Piala memiliki
takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume
suatu zat cair (Lubis, 2013).
2. Erlemeyer Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu
zat kimia dalam skala yang cukup besar
dan sebagai wadah dalam proses titrasi
(Lubis, 2013).
3. Labu Ukur Untuk membuat menyimpan dan
mengencerkan larutan dengan ketelitian
yang tinggi (Lubis, 2013).
4. Petridish sebuah wadah untuk membiakkan sel
atau mikroba (Lubis, 2013).
5. Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan (Lubis,
2013).
6. Kaca Arloji Sebagai wadah untuk menimbang bahan-
bahan kimia yang berupa padat,serbuk
serta Kristal (Walton,1998).
7. Tabung
Reaksi
Sebagai wadah satu atau dua jenis zat
(Walton,1998).
8. Cawan
Penguap
Digunakan sebagai wadah untuk
mengeringkan suatu zat (Walton,1998)
5. 5
9. Mortal Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/Kristal (Riadi,1990)..
10. Krush Sebagai wadah untuk menentukan kadar
abu (Riadi,1990)..
11. Pipet Tetes Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dengan jumlah kecil dari suatu
tempat ke tempat lain (Riadi,1990)..
12. Pipet Volum Untuk menentukan volume larutan
(Riadi,1990).
13. Pipet Gondok Untuk mengukur volume larutan
(Riadi,1990).
14. Batang
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu
larutan (Riadi,1990)..
15. Sudip Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam berupa padat atau bubuk
(Riadi,1990)..
16. Corong Pisah Untuk memisahkan larutan yang
disebabakan ooleh massa jenisnya yang
berbeda (Riadi,1990).
17. Desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang
harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium (Riadi,1990).
18. Buret Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukur volume suatu larutan
(Riadi,1990).
6. 6
19. Corong Corong digunakan untuk memasukan
atau memindah larutan dari satu tempat
ke tempat lain (Walton,1998).
20. Rak Tabung
Reaksi
Sebagai tempat tabung reaksi (Walton,
1998)
21. Penjepit
Tabung
Reaksi
Untuk menjepit tabung reaksi
(Walton,1998).
22. Statif dan
Klem
Sebagai penjepit soklet pada proses
ekstraksi dan sebagai penjepit buret
dalam proses titrasi sekaligus untuk
menjepit kondensor pada proses destilasi
(Subroto, 2000)
23. Sikat Tabung
Reaksi
Untuk menyikat tabung reaksi (Subroto,
2000)
24. Segitiga Untuk menahan wadah, misalnya krush
pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan (Subroto, 2000)
25. Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan (Subroto, 2000).
26. Lampu
Spritus
Untuk membakar zat atau memanaskan
larutan (Subroto, 2000).
27. Bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi dalam
proses suatu proses (Subroto, 2000).
7. 7
28. Kaki Tiga Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus (Walton,1998)..
29. Botol
Semprot
digunakan untuk menyimpan aquades
dan digunakan untuk mencuci ataupun
membilas bahan-bahan yang tidak larut
dalam air (Walton,1998).
30. Kawat Kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen (Walton,1998).
31. Klem Utilitas Alat untuk Penjepit dan penyangga
tabung erlemeyer saat dipanaskan
(Walton,1998).
32. Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah (Walton,1998)..
33. Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu
tinggi, sekitar 1000 °C.dan untuk
menentukan kadar abu (Maju, 2013)
34. Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya
untuk larutan yang mudah terbakar (Maju,
2013).
35 Timbangan
Analitis
Tempat untuk menimbang zat-zat yang
akan ditimbang dengan skala yang kecil
(Maju, 2013).
8. 8
IV. PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(K3) DI LABORATORIUM
Keterampilan bekerja di laboratorium maupun dunia kerja dapat
diperoleh melalui kegiatan praktikum. Disamping itu ada kemungkinan
bahaya yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang
karsinogenik, bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam
penggunaan alat listrik (kompor, oven, dll). Disamping itu, orang yang
bekerja di laboratorium dihadapkan pada resiko yang cukup besar, yang
disebabkan karena dalam setiap percobaan digunakan :
1. Bahan kimia yang mempunyai sifat meledak, mudah kebakar, korosif,
karsinogenik, dan beracun.
2. Alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh.
3. Alat listrik seperti kompor listrik, yang dapat menyebabkan sengatan
listrik.
4. Penangas air atau minyak bersuhu tinggi yang dapat terpecik.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium, hal yang harus
dilakukan pada saat bekerja di laboratorium antara lain :
1. Tahap persiapan
a. Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) cara kerja pelaksanaan
praktikum serta hal yang harus dihindari selama praktikum, dengan
membaca petunjuk praktikum.
b. Mengetahui sifat bahan yang akan digunakan sehingga dapat terhindar
dari kecelakaan kerja selama di laboratorium. Sifat bahan dapat
diketahui dari Material Safety Data Sheet (MSDS).
c. Mengetahui peralatan yang akan digunakan serta fungsi dan cara
penggunaannya.
d. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri seperti jas praktikum lengan panjang,
kacamata google, sarung tangan karet, sepatu, masker, dll.
9. 9
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri.
b. Mengambil dan memeriksa dan bahan yang akan digunakan.
c. Menggunakan bahan kimia seperlunya, jangan berlebihan karena dapat
mencemari lingkungan.
d. Menggunakan peralatan percobaan dengan benar.
e. Membuang limbah percobaan pada tempat yang sesuai, disesuaikan
dengan katagori limbahnya.
f. Bekerja dengan tertib, tenang dan hati-hati, serta catat data yang
diperlukan.
3. Tahap pasca pelaksanaan
a. Cuci peralatan yang digunakan, kemudian dikeringkan dan kembalikan
ke tempat semula.
b. Matikan listrik, kran, air, dan tutup bahan kimia dengan rapat (tutup
jangan tertukar).
c. Bersihkan tempat atau meja kerja praktikum.
d. Cuci tangan dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar dari
laboratorium.
Selain pengetahuan mengenai penggunaan alat dan teknis pelaksanaan
di laboratorium, pengetahuan resiko bahaya dan pengetahuan sifat bahan
yang digunakan dalam percobaan. Sifat bahan secara rinci dan lengkap
dapat dibaca pada Material Safety Data Sheet (MSDS). Berikut ini sifat
bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada keamanan bahan kimia.
Simbol berbahaya
Nama : Toxic (sangat beracun)
Lambang : T
Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan
sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau
terhirup.
10. 10
Nama : Corrosive (korosif)
Lambang : C
Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-
gatal & dapat membuat kulit mengelupas.
Nama : Explosive (bersifat tidak meledak)
Lambang : E
Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau
benturan.
Nama : Oxidizing (pengoksidasi)
Lambang : O
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Nama : Flammable (sangat mudah terbakar)
Lambang : F
Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan
metal panas atau loncatan bunga api.
Nama : Harmful (berbahaya)
Lambang : Xn
Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila
kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
11. 11
V. KESIMPULAN
1. Sebelum memasuki ruang laboratorium, harus mempersiapkan peralatan
pelindung tubuh seperti, jas laboratorium berwarna putih lengan panjang,
kacamata gogle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya
sesuai kebutuhan praktikum.
2. Mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat laboratorium.
3. Mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium. Alat
laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.
4. Mengetahui tentang budaya K3 dilaboratorium, sehingga dapat
memperkecil peluang terjadinya kecelakaan di laboratorium.
5. Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat
mudah terbakar, bersifat racun, karsinogenik atau membahayakan dan
sebagainya, sehingga dapat terhindar dari potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan dari bahan kimia yang digunakan.
6. Peralatan yang telah dipakai dibersihkan kembali dan diletakkan
ditempat semula.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Braddy, James E. 1999. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Lubis, Maju, 2013, Pengenalan Alat-alat Laboratorium, Erlangga, Bengkulu.
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Ramli.2002 .Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.
Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective
Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Aneka : Solo.
Walton. 1998. “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium”.
13. 13
LEMBAR PENGESAHAN
Mantingan , 27 Oktober 2017
Dibuat oleh
Praktikan,
Ilma Nafi’a Mubarok
Diperiksa oleh
Asisten,
Indiana Gita Anggraeni
Disetujui oleh
Dosen Pengampu,
Himyatul Hidayah, M.Si., Apt