SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN PANGAN

Pembimbing : Muh.saleh, ST., M.Si
Nama

: ChindyDestiana Poly

Nim

: 331 11 086

JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2013
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Laboratorium TeknologiBahan Pangan
Penyusun

: Chindy Destiana Poly / 331 11 086

Laporan ini telah di periksa dan di setujui sebagai hasil laporan praktikum yang
telah kami lakukan.

Makassar, 12 Desember 2013

Menyetujui

Pembimbing

( Muhammad Saleh, S.T.,M.Si)

Penyusunan

( Chindy Destiana Poly)

196710081993031001

331 11 086

KATA PENGANTAR

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
oleh karena pertolongannya dan penyertaannya sehingga penulis dapat
menyelesaikanLaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangantepatpadawaktu
yang ditentukan.
Sebagai manusia biasa, penulis sagat menyadari bahwa Laporan
Praktikum LaboratoriumTeknologiPangan yang sederhana ini masih banyak
terdapat

kekeliruan

dan

masih

memerlukan

perbaikan.

Penulissangatmenghargaikritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga
tujuan yang hendak dicapai seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat
diwujudkan dengan sebaik-baiknya.
Penulis juga ingin berterimakasih kepada Bapak Muh.SalehST.M.Siyang
telah

memberikan

kami

kesempatan

untuk

membuat

LaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangan ini serta teman-teman dari
kelompok

tiga

atasbantuandankerjasamanyadalampraktikum

yang

di

lakukandandalampenyusunanLaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPanganini
.
Akhirnya,

penulisberharap

semoga

LaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangan ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua khususnya dalampengembangan ilmu pengetahuan.

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................

i

KATA PENGANTAR ...................................................................

iii

DAFTAR ISI ..................................................................................

iv

PERCOBAAN 1 PEMBUATAN TELUR ASIN
A. Tujuan Percobaan ................................................................

1

B. Alat .......................................................................................

1

C. Bahan .................................................................................

1

D. Dasar Teori ..........................................................................

1

E. Prosedur Kerja

...................................................................

7

F. Pembahasan ........................................................................

7

G. Kesimpulan .........................................................................

8

PERCOBAAN II TAPE UBI JALAR
A. Tujuan Percobaan ................................................................

9

B. Alat .......................................................................................

9

C. Bahan .................................................................................

9

D. Dasar Teori ..........................................................................

9

E. Prosedur Kerja

...................................................................

11

F. Pembahasan ........................................................................

11

G. Kesimpulan .........................................................................

12

PERCOBAAN III SELAI TOMAT
A. Tujuan Percobaan ................................................................

13

B. Alat .......................................................................................

13

C. Bahan .................................................................................

13

D. Dasar Teori ..........................................................................

13

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

E. Prosedur Kerja

...................................................................

14

F. Pembahasan ........................................................................

14

G. Kesimpulan .........................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................

15

DAFTAR GAMBAR .....................................................................

16

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

PERCOBAAN I
PEMBATAN TELR ASIN
A. Tujuan
Untuk Mengetahui proses pembuatan telur asin pada telur bebek
B. Alat
1. 1 butir telur bebek
2. 500 Gr garam
3. 500 Gr abu gosok
4. Air secukupnya
C. Bahan
1. Wadah tempat adonan
2. Kardus untuk memeram telur asin
3. Ember plastik
4. Panci
5. Kompor atau alat pemanas
6. Alat pengaduk
D. Dasar Teori
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk,
bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya.
Telur terdiri dari 13 % protein, 12 % lemak, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor,
sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein dan semua lemak

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 %
dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui poripori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada
direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga
kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu
protein akan menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung
dan ras), telur bebek, puyuh dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh: 1)
kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur,
dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur) dan 2)
kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan
kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih
dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang
tampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain
adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.
Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat
berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam
telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya.
Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit
telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan
mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih
awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi
oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Morfologi telur
Berdasarkan asal hewannya bentuk telur bermacam-macam mulai dari
hampir bulat dan lonjong. Beberapa faktor yang menimpa induk penghasil
telur mempengaruhi bentuk telur, contohnya faktor turun temurun, umur
induk ketika bertelur serta sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran
bentuk telur biasa dinyatakan dengan indeks perbandingan antara lebar dan
panjang dikalikan 100.
Disamping bentuk dan ukuran telur bermacam-macam, besar telur
pun bervariasi, ada yang berat dan ada yang ringan. Contohnya dalam 1 kg
telur ayam bisa berisi 17 butir atau 21 butir. Pengaruh jenis hewan juga
penting , seperti telur bebek lebih besar dari pada telur ayam dan
warnanyapun berbeda-beda.
Perbedaan wana telur juga oleh jenis induk, seperti telur ayam
berwarna putih, kuning sampai kecoklatan, sedagkan telur bebek berwarna
biru langit atau warna biru telur asin dan putih. Kadang-kadang ada telur
yang berbintik-bintik hitam atau bintik-bintik lain, hal tersebut disebabkan
karena adanya kapang yang tumbuh pada permukaan kulit telur.
Struktur telur
Beberapa telur unggas, pada umumnya terbagi atas tiga bagian
utama. Didalam telur, bagian kuning telur terdapat pada bagian paling dalam,
bagian ini diikat dengan putih telur oleh kalaza. Kantong udara (air cell)
merupakan rongga yang terdapat pada bagian tumpul isi telur. Kantung udara
ini berfungsi sebagai tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.Oleh
karena itu, letak embrio pada telur tepat dibelakang kantong udara. Apabila
kantong udara terletak dibagian runcing, maka besar kemungkinan calon
ayam atau bebek tersebut akan mati didalam telur.
Kandungan Gizi Telur

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur
yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk
menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah
telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain.
Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari).
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur
terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor,
sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua
lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar
60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat. Hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada
bagian kuningnya, mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak
ada sama sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral),
fosfolipida (umumnya berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi trigliserida dan
fosfolipida bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak
menghasilkan 9 kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi
(bergabung dengan air), sehingga menjadi lebih mudah dicerna, baik oleh
bayi, anak-anak, maupun golongan lanjut usia. Kelemahan telur yaitu
memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun
kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh
sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas
telur.
Pengawetan Telur

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Usaha pengawetan telur sangat penting untuk mempertahankan
kualitas telur ayam & bebek. Salah satu penyebab kerusakan telur adalah
karena terjadinya pertumbuhan pada mikroba pada telur tersebut. Supaya
telur menjadi lebih awet, maka dilakukan proses pengawetan. Tujuan
pengawetan telur adalah untuk mengurangi jumlah awal sel jasad renik
didalam telur, memperpanjang fase adaptasi semaksimum mungkin sehingga
pertumbuhan mikroba diperlambat, memperlambat fase pertumbuhan
logaritmik , dan mempercepat fase kematian mikroba.
Cara pembuatan telur asin dengan menggunakan adonan garam akan
menghasilkan telur asin yang jauh lebih bagus mutunya, warna lebih
menarik, serta cita rasa yang lebih enak. Garam berfungsi sebagai pencipta
rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat mengurangi kelarutan
oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzim
proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air dari dalam telur.
Berkurangnya kadar air menyebabkan telur menjadi lebih awet karena air
digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan. Pada umumnya
konsentrasi garam 10-15% sudah cukup untuk membunuh sebagian besar
jenis, kecuali bakteri halofilik yaitu bakteri yang tahan terhadap garam yang
tinggi seperti Staphylococcus aureus, yang dapat tumbuh pada larutan garam
11-15%, bila pH nya 5-7.
Menurut Sukendra (1976), untuk menghasilkan telur asin yang
memiliki karakteristik disukai diperlukan waktu 12 hari pengasinan.
Menurut Kautsar (2005), proses pengasinan telur memerlukan waktu selama
15 – 30 hari. Sedangkan proses pengasinan dengan larutan garam jenuh
memerlukan waktu sekitar 7 – 10 hari. Lama waktu proses tersebut masih
menjadi permasalahan yang harus dipecahkan, karena selain lama
perendaman erat kaitannya dengan efisiensi waktu proses pengasinan telur,
juga

erat

kaitannyadengan

karakteristik

organoleptik

telur

asin

yangdihasilkan. Kulit telur ayam yang lebih tipis jika dibandingkan kulit telur

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

bebek membuat garam lebih mudah masuk ke dalam telur ayam jika
dibandingkan ke dalam telur bebek, sehingga untuk telur ayam seharusnya
perlu menggunakan waktu selama yang waktu yang digunakan untuk
pengeraman telur bebek.
Proses Masuknya Garam ke dalam Telur
Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu
perendaman dalam larutan garam dan pemeraman oleh adonan campuran
garam dengan tanah liat, atau abu gosok atau bubuk bata merah Prinsip kedua
cara tersebut adalah dehidrasi osmosis, yaitu proses pengurangan air dari
bahan dengan cara membenamkan

bahan

dalam suatu

larutan ber-

konsentrasi tinggi, larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis tinggi.
Dehidrasi osmosis (osmotic dehydration) merupakan proses perpindahan
massa secara simultan (countercurrent flows) antara keluarnya air dari bahan
dan zat terlarut berpindah dari larutan ke dalam bahan. Perpindahan massa
osmosis dinyatakan sebagai kehilangan air (WL,water loss) dan penambahan
padatan, SG, solid gain). Aplikasi dehidrasi osmosis dalam proses
pengasinan, terlihat dengan keluarnya air dari dalam telur bersamaan dengan
masuknya larutan garam ke dalam telur. (Kastaman dkk, 2005)
Garam (NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes
melalui pori-pori kulit, menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur.
Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor
(Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet,
dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Makin lama
dibungkus dengan adonan, makin banyak garam yang merembes masuk ke
dalamnya, sehingga telur menjadi semakin awet dan asin. Lamanya telur
dibungkus adonan ini harus disesuaikan dengan selera masyarakat yang akan
mengonsumsinya. (Anonimusa, 2009)

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat
stokiometri, yakni satu H+ diganti oleh suatu Na+. Pertukaran ion adalah
suatu proses kesetimbangan dan jarang berlangsung lengkap . (Underwood,
2001).Ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air .
Dengan demikian, ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang,
akibatnya telur menjadi asin.
Perbandingan Penggunaan Tanah Liat/Serbuk Bata Merah sebagai
Bahan Adonan Pengasin
Penggunaan serbuk bata merah yang biasanya terbuat dari tanah liat
penggunaannya lebih efektif dalam proses pengasinan telur ayam maupun
telur bebek jika dibandingkan dengan penggunaan abu gosok. Hal ini terkait
dengan sifat dari bata tersebut. Bata merah lebih mudah menyerap air, hal ini
menguntungkan karena serbuk bata merah yang dibalutkan ke telur dapat
membantu menyerap air yang keluar dari telur. Semakin sedikit kandungan
air pada telur tersebut biasanya akan membuat telur lebih awet. Selain itu,
serbuk bata merah juga lebih efektif menahan kandungan garam sehingga
ketika air adonan serbuk bata mulai menguap, kandungan garam tetap berada
di bata dan dapat terus terserap oleh telur yang dibalut.
E. Prosedur Kerja
1. Disiapkan 7 telur bebek, 3 butir untuk d rebus dan 4 butir dibiarkan
mentah.
2. Dibuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam,
dengan perbandingan sama (1:1). Untuk mendapatkan tingkat kekentalan
yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur.
Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti
tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar
air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin
tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang
diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang
kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat
menempel pada kulit telur.
3. Dibungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling
permukaan telur.
4. Disimpan telur dalam wadah selama 3hari dan 7hari.
5. Setelah tiga hari dilakukan pengecekan terhadap telur, dianalisa telur
masak dan telur mentah (Untuk telur yang masih menta direbus terlebih
dahulu sebelum dianalisa)
6. Dilakukan prosedur yang sama pada nomor 5 setelah tujuh hari.
F. Pembahasan
1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
2. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air ,
dengan demikian ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang,
akibatnya telur menjadi asin.
3. Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan
membuat telur semakin awet.
Uji Organoleptik Terhadap Telur Ayam Asin dan Telur Bebek Asin
Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan terhadap hasil panenan
telur bebek asin yang telahdimasakdan yang belumdimasak, diketahui dengan
waktu pemeraman yang sama, telur bebek yang belum dimasak memiliki rasa
yang

lebih

asin

jika

telahdimasakterlebihdahulu,

dibandingkan

dengan

telur

bebek

telurasin

yang
yang

terlebihdahuludimasakberaromakurangsedapdibandingkandengantelur

yang

belumdimasak. Hal ini dikarenakan telur bebek yang terlebih dahulu d masak
jikadisimpandalamsuhuruangakancepatmenjadibasi.
G. Kesimpulan

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih
awet.Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air ,
dengan demikian ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang,
akibatnya telur menjadi asin.Semakin sedikit kandungan air yang terkandung
dalam telur akan membuat telur semakin awet.
PERCOBAAN II
TAPE UBI JALAR
A. Tujuan
1. Mempelajari cara pembuatan tape ubi jalar
2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat
fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)
3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan
dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan.
B. Alat
1. Pisau
2. Panci
3. Kompor
4. Wadah menyimpan tape
C. Bahan
1. Ubi jalar
2. Daun Pisang
3. Ragi
4. Gula
D. Dasar Teori
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang dilakukan oleh
mikroorganisme, terutama kapang dan khamir. Rasa manis tape sendiri

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

disebabkan oleh kadar gula dari tape itu sendiri. Dalam proses fermentasi, pati
akan berubah menjadi gula oleh kapang jenisChlamydomucor dan oleh
mikroorganisme

ragi Saccaromyces

cereviceae dgula

diubah

menjadi

alkohol. Saccaromyces cereviceae yang biasanya dijual dipasar dalam bentuk
ragi bercampur tepung beras. Ragi tape yang sering kita jumpai dipasar
merupakan adonan khusus yang dibuat dengan mencampurkan biakan khamir,
tepung beras dan berbagai macam bumbu(kayu manis, bawang putih, laos, dan
jahe). Bumbu-bumbu ini dapat bersifat senyawa anti mikroba yang mampu
mengurangi jumlah mikroba non khamir, sebagai sumber nutrien dan sebagai
pembentuk rasa dan aroma pada produk tape. Kualitas tape sangat tergantung
pada kondisi lingkungan yaitu suhu dan kondisi anaerob, jenis bahan yang
digunakan dan lama fermentasi. Bahan dasar pembuatan tape biasanya
digunakan ubi kayu atau beras ketan (Anonymous, 1993).
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidis. Pati
penyusun beras ketan terdiri dari amilopektin termasuk polimer glukosa yang
memiliki banya percabangan yang disusun oleh rantai-rantai lurus yang terdiri
dari 20-30 unit glukosa dengan ikatan α1,4-glikosidis pada atom C nomor 2
dan 3. Sedangkan pada ubi kayu kandungan karbohidrat antara 30-60%.
Menurut Winarno dan Betty (1974), fermentasi adalah reaksi oksidasi
reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi. Sebagai donor dan
akseptor elektron yang digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa.
Senyawa tersebut akan diubah secara enzimatis menjadi suatu bentuk lain
misalnya alkohol. Ada 2 macam hasil utama dari proses fermentasi yang
berhubungan dengan proses pengawetan makanan yaitu asam dan alkohol.
Sejumlah makanan hasil fermentasi alkohol juga dapat menjadi asam jika
selama produksi alkohol kondisinya adalah aerobik, dimungkinkan timbul
bakteri yang memproduksi asam asetat/asam cuka.

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula
yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi,
dan digunakan pada produksi makanan.
Fermentasi

yang

baik dilakukan

pada

suhu

28-30˚C

dan

membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.
Fermentasi tapai paling baik dilakukan pada kondisi mikro aerob. Pada
kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis
pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling
baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karena
tergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alcohol
menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.
E. Prosedur Kerja
1. Ubi jalar dikupas, dicuci dan dipotong-potong.
2. Dikukus selama 30 menit setelah itu ditiriskan dan dibiarkan dingin.
3. Setelah dingin di celupkan dengan cairan gula dan Lumurkan ragi pada
seluruh permukaan ubi jalar.
4. Ditutup rapat dengan daun pisang dan diinkubasi selama 2-3 hari pada
suhu kamar.
5. Dilakukan analisa organolepik.
F. Pembahasan

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang
keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan
sebagai bentuk fermentasi.
Sebelum fermentasi, singkong masih berbentuk seperti awal sebelum
diberi ragi pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi ubi jalar
tersebut

mengalami

perubahan

bentuk

dan

menghasilkan

air

yang

mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi
tersebut disebabkan karena pada singkong diberikan ragi yang merupakan
mikroorganisme yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alcohol dan
menghasilkan air.
Ubi jalar yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi
alcohol dan air. Dengan adanya alcohol, tape ubi jalar bersifat manis dan agak
asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat
keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi
maka ubi jalar dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup.
Oleh karena itu, ubi jalar harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah ubi jalar. Bila terlalu banyak akan mempercepat
proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras.
Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan
asal ragi tersebut.
G. Kesimpulan
Padapraktikum yang
telahdilakukandapatdisimpulkanbahwahasildarianalisis organoleptic
sebagaiberikut :
Aroma

: Alkohol

Rasa

: Pahit

Tekstur

: Lembut

PERCOBAAN III
SELAI TOMAT
A. Tujuan
1. Mempelajari tentang proses pembuatan selai
2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat
fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis)
3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (pemanasan, penambahan
bahan pengawet, penyimpanan dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan.
B. Alat
1. Pisau dan talenan
2. Blender
3. Wajan
4. Kompor
5. Timbangan
C. Bahan
1. Buah tomat

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

2. Gula pasir
D. Dasar Teori
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat
dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa
pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula
sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap
setelah suhu diturunkan.
Kekerasan gel tergantung kepada konsentarsi gula, pektin dan asam
pada bubur buah. Gambar berikut menjelaskan pengaruh ketiga senyawa
tersebut terhadap kekuatan gel. Kondisi optimum untuk kadar pektin adalah ±
1%, pH 3,3-3,4, dan gula ± 66%.
E. ProsedurKerja
1. Dicuci bersih tomat, bagian tangkal yang agak menghitam dibuang dan d
potong potong.
2. Diblender tomat sampai halus sehingga diperoleh bubur tomat.
3. Dicampur bubur tomat dengan gula pasir halus kemudian diaduk sampai
semua gula larut.
4. Dipanaskan bubur tomat sampai mendidih. Mula-mula digunakan api
besar. Setelah mendidih, api dikecilkan untuk sekedar menjaga agar bubur
tetap mendidih. Pengadukan dilakukan terus menerus selama bubur
mendidih dan mulai mengental. Hasil yang diperoleh disebut dengan selai
tomat.
F. Pembahasan
Pada praktikum ini kami membuat selai dari buah tomat. Proses awal
dari pembuatan selai tomat yaitu pencucian dan pemotongan. Tomat segar d
potong kecil kecil dan dipisahkan dari bijinya sebelum diblender. Tujuan

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

untuk membuang biji dari buah tomat ini agar mempercantik penampilan dari
selai tomat. Selanjutnya tomat yang telah dipotong potong di blender sehingga
menjadi bubur. Setelah menjadi bubur tomat diberi tambahan gula untuk
menambah rasa manis. Setelah penambahan gula, bubur tomat tersebut d
masak hingga mengental dan menjadi selai tomat.
Selai tomat yang kami buat bertekstur kenyal, beraroma tomat, dan
berasa manis seperti rasa tomat aslinya.

G. Kesimpulan
Dari

praktikum

yang

telah

kami

lakukandapatdisimpulkanbahwahasildariujiorganoleptic :
Aroma

: Tomat

Rasa

: Manis dan berasa tomat

Tekstur

: Kenyal

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

DAFTAR GAMBAR
A. PembuatanTelurAsin

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

Penyimpanantelurasin
Telurasinsetelahdilepasdarilapisanabugosok
Telurasin yang sudahmasak

B. PembuatanSelaiTomat
Proses PemotonganTomat
Proses PemotonganTomat
HasilSelaiTomat

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

C. Pembuatan Tape UbiJalar

Pengupasan ubi jalar
Ubijalar yang telahdikupas
Ubijalar yang telahdirebus

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimusa,

2009.

Laporan

Biologi

Pembuatan

Telur

Asin.

ChindyDestiana Poly / 331 11 086
PoliteknikNegeri Ujung Pandang
D3 Teknik Kimia

http://njuznya.blogspot.com/2009/05/laporan-biologi-pembuatan-telurasin.html. Diakses pada 29 Maret 2011.
2. Anonimusb, 2009. Telur asin. http://www.ristek.go.id. Diakses pada 29 Maret
2011.
3. Kastaman, Roni; Susdaryanto dan Nopianto, Budi H. 2005. Kajian Proses
Pengasinan Telur Metode Reverse Osmosis

Pada

Berbagai

Lama

Perendaman. Jurnal Teknik Industri Pertanian 19 (1) :30-3
4. JOBSHEET LaporanLaboratoriumTeknologiBahanPangan

5. http://liajegeg2.blogspot.com/2012/12/pembuatan-tape.html

ChindyDestiana Poly / 331 11 086

More Related Content

What's hot

Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi BuatanRizza Muh
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografisulusuban
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Makanan selingan anak usia 6 8 tahun
Makanan selingan anak usia 6 8 tahunMakanan selingan anak usia 6 8 tahun
Makanan selingan anak usia 6 8 tahunKelas F PKK
 
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)dewisetiyana52
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaJoni Iswanto
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziHusHa Hatimah
 
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisSapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisJajat Rohmana
 
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMateri Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMeliPurba
 

What's hot (20)

Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Zat Anti Nutrisi
Zat Anti NutrisiZat Anti Nutrisi
Zat Anti Nutrisi
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
SNI Sapi Potong
SNI Sapi PotongSNI Sapi Potong
SNI Sapi Potong
 
Makanan selingan anak usia 6 8 tahun
Makanan selingan anak usia 6 8 tahunMakanan selingan anak usia 6 8 tahun
Makanan selingan anak usia 6 8 tahun
 
Gizi seimbang ibu_menyusui
Gizi seimbang ibu_menyusuiGizi seimbang ibu_menyusui
Gizi seimbang ibu_menyusui
 
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisSapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
 
1. perencanaan menu
1. perencanaan menu1. perencanaan menu
1. perencanaan menu
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptxMateri Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
Materi Etika dalam memberikan asuhan gizi sebagai proses pelayanan.pptx
 

Viewers also liked

Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauLaporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauSyafira Aulia
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasMina Audina
 
laporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurlaporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurYuni Qurrota
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANchindest
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranNata Nata
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 

Viewers also liked (9)

Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijauLaporan hasil praktikum biologi kacang hijau
Laporan hasil praktikum biologi kacang hijau
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
laporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telurlaporan pengetahuan bahan pangan telur
laporan pengetahuan bahan pangan telur
 
Laporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asinLaporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asin
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN

Teknologi pangan
Teknologi panganTeknologi pangan
Teknologi panganaripoknga
 
Teknologi pangan
Teknologi panganTeknologi pangan
Teknologi panganaripoknga
 
Laporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asinLaporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asinHajraAminah
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budifernandasyahputra1
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021DediKusmana2
 
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.pptcheesact
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur piscesMirda Rinii
 
Telur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxTelur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxRositaIzlin1
 
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptx
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptxPPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptx
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptxSalvianSetyoPrayitno
 
Ikd laporan bioteknologi
Ikd   laporan bioteknologiIkd   laporan bioteknologi
Ikd laporan bioteknologibibil009
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN (20)

Teknologi pangan
Teknologi panganTeknologi pangan
Teknologi pangan
 
Teknologi pangan
Teknologi panganTeknologi pangan
Teknologi pangan
 
Laporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asinLaporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asin
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
 
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
Pak ade[1]
Pak ade[1]Pak ade[1]
Pak ade[1]
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
Laboratorium Teknologi Pangan
Laboratorium Teknologi PanganLaboratorium Teknologi Pangan
Laboratorium Teknologi Pangan
 
Telur.pptx
Telur.pptxTelur.pptx
Telur.pptx
 
Acar telur
Acar telurAcar telur
Acar telur
 
Acar telur
Acar telurAcar telur
Acar telur
 
54d2fd1e814ba.ppt
54d2fd1e814ba.ppt54d2fd1e814ba.ppt
54d2fd1e814ba.ppt
 
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt
54d2fd1e814ba TEKNOLOGI HASIL TERNAK.ppt
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
 
jumlah telur pisces
jumlah telur piscesjumlah telur pisces
jumlah telur pisces
 
Telur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxTelur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptx
 
Produk olahan telur
Produk olahan telurProduk olahan telur
Produk olahan telur
 
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptx
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptxPPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptx
PPT Dastek Telur(Bioaktif)_K2_2B 2020.pptx
 
Ikd laporan bioteknologi
Ikd   laporan bioteknologiIkd   laporan bioteknologi
Ikd laporan bioteknologi
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN Pembimbing : Muh.saleh, ST., M.Si Nama : ChindyDestiana Poly Nim : 331 11 086 JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2013
  • 2. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia LEMBAR PENGESAHAN Mata Kuliah : Laboratorium TeknologiBahan Pangan Penyusun : Chindy Destiana Poly / 331 11 086 Laporan ini telah di periksa dan di setujui sebagai hasil laporan praktikum yang telah kami lakukan. Makassar, 12 Desember 2013 Menyetujui Pembimbing ( Muhammad Saleh, S.T.,M.Si) Penyusunan ( Chindy Destiana Poly) 196710081993031001 331 11 086 KATA PENGANTAR ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 3. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena pertolongannya dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikanLaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangantepatpadawaktu yang ditentukan. Sebagai manusia biasa, penulis sagat menyadari bahwa Laporan Praktikum LaboratoriumTeknologiPangan yang sederhana ini masih banyak terdapat kekeliruan dan masih memerlukan perbaikan. Penulissangatmenghargaikritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga tujuan yang hendak dicapai seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat diwujudkan dengan sebaik-baiknya. Penulis juga ingin berterimakasih kepada Bapak Muh.SalehST.M.Siyang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat LaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangan ini serta teman-teman dari kelompok tiga atasbantuandankerjasamanyadalampraktikum yang di lakukandandalampenyusunanLaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPanganini . Akhirnya, penulisberharap semoga LaporanPraktikumLaboratoriumTeknologiPangan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya dalampengembangan ilmu pengetahuan. ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 4. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................. iv PERCOBAAN 1 PEMBUATAN TELUR ASIN A. Tujuan Percobaan ................................................................ 1 B. Alat ....................................................................................... 1 C. Bahan ................................................................................. 1 D. Dasar Teori .......................................................................... 1 E. Prosedur Kerja ................................................................... 7 F. Pembahasan ........................................................................ 7 G. Kesimpulan ......................................................................... 8 PERCOBAAN II TAPE UBI JALAR A. Tujuan Percobaan ................................................................ 9 B. Alat ....................................................................................... 9 C. Bahan ................................................................................. 9 D. Dasar Teori .......................................................................... 9 E. Prosedur Kerja ................................................................... 11 F. Pembahasan ........................................................................ 11 G. Kesimpulan ......................................................................... 12 PERCOBAAN III SELAI TOMAT A. Tujuan Percobaan ................................................................ 13 B. Alat ....................................................................................... 13 C. Bahan ................................................................................. 13 D. Dasar Teori .......................................................................... 13 ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 5. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia E. Prosedur Kerja ................................................................... 14 F. Pembahasan ........................................................................ 14 G. Kesimpulan ......................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 15 DAFTAR GAMBAR ..................................................................... 16 ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 6. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia PERCOBAAN I PEMBATAN TELR ASIN A. Tujuan Untuk Mengetahui proses pembuatan telur asin pada telur bebek B. Alat 1. 1 butir telur bebek 2. 500 Gr garam 3. 500 Gr abu gosok 4. Air secukupnya C. Bahan 1. Wadah tempat adonan 2. Kardus untuk memeram telur asin 3. Ember plastik 4. Panci 5. Kompor atau alat pemanas 6. Alat pengaduk D. Dasar Teori Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari 13 % protein, 12 % lemak, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein dan semua lemak ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 7. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui poripori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh: 1) kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur) dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur). Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan. ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 8. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Morfologi telur Berdasarkan asal hewannya bentuk telur bermacam-macam mulai dari hampir bulat dan lonjong. Beberapa faktor yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi bentuk telur, contohnya faktor turun temurun, umur induk ketika bertelur serta sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran bentuk telur biasa dinyatakan dengan indeks perbandingan antara lebar dan panjang dikalikan 100. Disamping bentuk dan ukuran telur bermacam-macam, besar telur pun bervariasi, ada yang berat dan ada yang ringan. Contohnya dalam 1 kg telur ayam bisa berisi 17 butir atau 21 butir. Pengaruh jenis hewan juga penting , seperti telur bebek lebih besar dari pada telur ayam dan warnanyapun berbeda-beda. Perbedaan wana telur juga oleh jenis induk, seperti telur ayam berwarna putih, kuning sampai kecoklatan, sedagkan telur bebek berwarna biru langit atau warna biru telur asin dan putih. Kadang-kadang ada telur yang berbintik-bintik hitam atau bintik-bintik lain, hal tersebut disebabkan karena adanya kapang yang tumbuh pada permukaan kulit telur. Struktur telur Beberapa telur unggas, pada umumnya terbagi atas tiga bagian utama. Didalam telur, bagian kuning telur terdapat pada bagian paling dalam, bagian ini diikat dengan putih telur oleh kalaza. Kantong udara (air cell) merupakan rongga yang terdapat pada bagian tumpul isi telur. Kantung udara ini berfungsi sebagai tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.Oleh karena itu, letak embrio pada telur tepat dibelakang kantong udara. Apabila kantong udara terletak dibagian runcing, maka besar kemungkinan calon ayam atau bebek tersebut akan mati didalam telur. Kandungan Gizi Telur ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 9. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari). Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada bagian kuningnya, mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak ada sama sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida (umumnya berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi trigliserida dan fosfolipida bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air), sehingga menjadi lebih mudah dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun golongan lanjut usia. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Pengawetan Telur ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 10. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Usaha pengawetan telur sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur ayam & bebek. Salah satu penyebab kerusakan telur adalah karena terjadinya pertumbuhan pada mikroba pada telur tersebut. Supaya telur menjadi lebih awet, maka dilakukan proses pengawetan. Tujuan pengawetan telur adalah untuk mengurangi jumlah awal sel jasad renik didalam telur, memperpanjang fase adaptasi semaksimum mungkin sehingga pertumbuhan mikroba diperlambat, memperlambat fase pertumbuhan logaritmik , dan mempercepat fase kematian mikroba. Cara pembuatan telur asin dengan menggunakan adonan garam akan menghasilkan telur asin yang jauh lebih bagus mutunya, warna lebih menarik, serta cita rasa yang lebih enak. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air dari dalam telur. Berkurangnya kadar air menyebabkan telur menjadi lebih awet karena air digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan. Pada umumnya konsentrasi garam 10-15% sudah cukup untuk membunuh sebagian besar jenis, kecuali bakteri halofilik yaitu bakteri yang tahan terhadap garam yang tinggi seperti Staphylococcus aureus, yang dapat tumbuh pada larutan garam 11-15%, bila pH nya 5-7. Menurut Sukendra (1976), untuk menghasilkan telur asin yang memiliki karakteristik disukai diperlukan waktu 12 hari pengasinan. Menurut Kautsar (2005), proses pengasinan telur memerlukan waktu selama 15 – 30 hari. Sedangkan proses pengasinan dengan larutan garam jenuh memerlukan waktu sekitar 7 – 10 hari. Lama waktu proses tersebut masih menjadi permasalahan yang harus dipecahkan, karena selain lama perendaman erat kaitannya dengan efisiensi waktu proses pengasinan telur, juga erat kaitannyadengan karakteristik organoleptik telur asin yangdihasilkan. Kulit telur ayam yang lebih tipis jika dibandingkan kulit telur ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 11. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia bebek membuat garam lebih mudah masuk ke dalam telur ayam jika dibandingkan ke dalam telur bebek, sehingga untuk telur ayam seharusnya perlu menggunakan waktu selama yang waktu yang digunakan untuk pengeraman telur bebek. Proses Masuknya Garam ke dalam Telur Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu perendaman dalam larutan garam dan pemeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat, atau abu gosok atau bubuk bata merah Prinsip kedua cara tersebut adalah dehidrasi osmosis, yaitu proses pengurangan air dari bahan dengan cara membenamkan bahan dalam suatu larutan ber- konsentrasi tinggi, larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis tinggi. Dehidrasi osmosis (osmotic dehydration) merupakan proses perpindahan massa secara simultan (countercurrent flows) antara keluarnya air dari bahan dan zat terlarut berpindah dari larutan ke dalam bahan. Perpindahan massa osmosis dinyatakan sebagai kehilangan air (WL,water loss) dan penambahan padatan, SG, solid gain). Aplikasi dehidrasi osmosis dalam proses pengasinan, terlihat dengan keluarnya air dari dalam telur bersamaan dengan masuknya larutan garam ke dalam telur. (Kastaman dkk, 2005) Garam (NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes melalui pori-pori kulit, menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur. Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Makin lama dibungkus dengan adonan, makin banyak garam yang merembes masuk ke dalamnya, sehingga telur menjadi semakin awet dan asin. Lamanya telur dibungkus adonan ini harus disesuaikan dengan selera masyarakat yang akan mengonsumsinya. (Anonimusa, 2009) ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 12. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat stokiometri, yakni satu H+ diganti oleh suatu Na+. Pertukaran ion adalah suatu proses kesetimbangan dan jarang berlangsung lengkap . (Underwood, 2001).Ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air . Dengan demikian, ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin. Perbandingan Penggunaan Tanah Liat/Serbuk Bata Merah sebagai Bahan Adonan Pengasin Penggunaan serbuk bata merah yang biasanya terbuat dari tanah liat penggunaannya lebih efektif dalam proses pengasinan telur ayam maupun telur bebek jika dibandingkan dengan penggunaan abu gosok. Hal ini terkait dengan sifat dari bata tersebut. Bata merah lebih mudah menyerap air, hal ini menguntungkan karena serbuk bata merah yang dibalutkan ke telur dapat membantu menyerap air yang keluar dari telur. Semakin sedikit kandungan air pada telur tersebut biasanya akan membuat telur lebih awet. Selain itu, serbuk bata merah juga lebih efektif menahan kandungan garam sehingga ketika air adonan serbuk bata mulai menguap, kandungan garam tetap berada di bata dan dapat terus terserap oleh telur yang dibalut. E. Prosedur Kerja 1. Disiapkan 7 telur bebek, 3 butir untuk d rebus dan 4 butir dibiarkan mentah. 2. Dibuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1). Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 13. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur. 3. Dibungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur. 4. Disimpan telur dalam wadah selama 3hari dan 7hari. 5. Setelah tiga hari dilakukan pengecekan terhadap telur, dianalisa telur masak dan telur mentah (Untuk telur yang masih menta direbus terlebih dahulu sebelum dianalisa) 6. Dilakukan prosedur yang sama pada nomor 5 setelah tujuh hari. F. Pembahasan 1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet. 2. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air , dengan demikian ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin. 3. Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat telur semakin awet. Uji Organoleptik Terhadap Telur Ayam Asin dan Telur Bebek Asin Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan terhadap hasil panenan telur bebek asin yang telahdimasakdan yang belumdimasak, diketahui dengan waktu pemeraman yang sama, telur bebek yang belum dimasak memiliki rasa yang lebih asin jika telahdimasakterlebihdahulu, dibandingkan dengan telur bebek telurasin yang yang terlebihdahuludimasakberaromakurangsedapdibandingkandengantelur yang belumdimasak. Hal ini dikarenakan telur bebek yang terlebih dahulu d masak jikadisimpandalamsuhuruangakancepatmenjadibasi. G. Kesimpulan ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 14. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na didapatkan dari garam sedangkan ion H+ berasal dari air , dengan demikian ion Na masuk kedalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat telur semakin awet. PERCOBAAN II TAPE UBI JALAR A. Tujuan 1. Mempelajari cara pembuatan tape ubi jalar 2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis) 3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (fermentasi, penyimpanan dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan. B. Alat 1. Pisau 2. Panci 3. Kompor 4. Wadah menyimpan tape C. Bahan 1. Ubi jalar 2. Daun Pisang 3. Ragi 4. Gula D. Dasar Teori Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme, terutama kapang dan khamir. Rasa manis tape sendiri ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 15. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia disebabkan oleh kadar gula dari tape itu sendiri. Dalam proses fermentasi, pati akan berubah menjadi gula oleh kapang jenisChlamydomucor dan oleh mikroorganisme ragi Saccaromyces cereviceae dgula diubah menjadi alkohol. Saccaromyces cereviceae yang biasanya dijual dipasar dalam bentuk ragi bercampur tepung beras. Ragi tape yang sering kita jumpai dipasar merupakan adonan khusus yang dibuat dengan mencampurkan biakan khamir, tepung beras dan berbagai macam bumbu(kayu manis, bawang putih, laos, dan jahe). Bumbu-bumbu ini dapat bersifat senyawa anti mikroba yang mampu mengurangi jumlah mikroba non khamir, sebagai sumber nutrien dan sebagai pembentuk rasa dan aroma pada produk tape. Kualitas tape sangat tergantung pada kondisi lingkungan yaitu suhu dan kondisi anaerob, jenis bahan yang digunakan dan lama fermentasi. Bahan dasar pembuatan tape biasanya digunakan ubi kayu atau beras ketan (Anonymous, 1993). Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidis. Pati penyusun beras ketan terdiri dari amilopektin termasuk polimer glukosa yang memiliki banya percabangan yang disusun oleh rantai-rantai lurus yang terdiri dari 20-30 unit glukosa dengan ikatan α1,4-glikosidis pada atom C nomor 2 dan 3. Sedangkan pada ubi kayu kandungan karbohidrat antara 30-60%. Menurut Winarno dan Betty (1974), fermentasi adalah reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi. Sebagai donor dan akseptor elektron yang digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Senyawa tersebut akan diubah secara enzimatis menjadi suatu bentuk lain misalnya alkohol. Ada 2 macam hasil utama dari proses fermentasi yang berhubungan dengan proses pengawetan makanan yaitu asam dan alkohol. Sejumlah makanan hasil fermentasi alkohol juga dapat menjadi asam jika selama produksi alkohol kondisinya adalah aerobik, dimungkinkan timbul bakteri yang memproduksi asam asetat/asam cuka. ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 16. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin. Fermentasi tapai paling baik dilakukan pada kondisi mikro aerob. Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karena tergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alcohol menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi. E. Prosedur Kerja 1. Ubi jalar dikupas, dicuci dan dipotong-potong. 2. Dikukus selama 30 menit setelah itu ditiriskan dan dibiarkan dingin. 3. Setelah dingin di celupkan dengan cairan gula dan Lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi jalar. 4. Ditutup rapat dengan daun pisang dan diinkubasi selama 2-3 hari pada suhu kamar. 5. Dilakukan analisa organolepik. F. Pembahasan ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 17. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Sebelum fermentasi, singkong masih berbentuk seperti awal sebelum diberi ragi pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi ubi jalar tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi tersebut disebabkan karena pada singkong diberikan ragi yang merupakan mikroorganisme yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alcohol dan menghasilkan air. Ubi jalar yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan air. Dengan adanya alcohol, tape ubi jalar bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi maka ubi jalar dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, ubi jalar harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah ubi jalar. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 18. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut. G. Kesimpulan Padapraktikum yang telahdilakukandapatdisimpulkanbahwahasildarianalisis organoleptic sebagaiberikut : Aroma : Alkohol Rasa : Pahit Tekstur : Lembut PERCOBAAN III SELAI TOMAT A. Tujuan 1. Mempelajari tentang proses pembuatan selai 2. Mempelajari tentang karakteristik bahan mentah dan produk pangan (sifat fisik, kimia, biologis dan mikrobiologis) 3. Mempelajari tentang aspek teknologi pangan (pemanasan, penambahan bahan pengawet, penyimpanan dll.) terhadap mutu produk yang dihasilkan. B. Alat 1. Pisau dan talenan 2. Blender 3. Wajan 4. Kompor 5. Timbangan C. Bahan 1. Buah tomat ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 19. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia 2. Gula pasir D. Dasar Teori Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu diturunkan. Kekerasan gel tergantung kepada konsentarsi gula, pektin dan asam pada bubur buah. Gambar berikut menjelaskan pengaruh ketiga senyawa tersebut terhadap kekuatan gel. Kondisi optimum untuk kadar pektin adalah ± 1%, pH 3,3-3,4, dan gula ± 66%. E. ProsedurKerja 1. Dicuci bersih tomat, bagian tangkal yang agak menghitam dibuang dan d potong potong. 2. Diblender tomat sampai halus sehingga diperoleh bubur tomat. 3. Dicampur bubur tomat dengan gula pasir halus kemudian diaduk sampai semua gula larut. 4. Dipanaskan bubur tomat sampai mendidih. Mula-mula digunakan api besar. Setelah mendidih, api dikecilkan untuk sekedar menjaga agar bubur tetap mendidih. Pengadukan dilakukan terus menerus selama bubur mendidih dan mulai mengental. Hasil yang diperoleh disebut dengan selai tomat. F. Pembahasan Pada praktikum ini kami membuat selai dari buah tomat. Proses awal dari pembuatan selai tomat yaitu pencucian dan pemotongan. Tomat segar d potong kecil kecil dan dipisahkan dari bijinya sebelum diblender. Tujuan ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 20. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia untuk membuang biji dari buah tomat ini agar mempercantik penampilan dari selai tomat. Selanjutnya tomat yang telah dipotong potong di blender sehingga menjadi bubur. Setelah menjadi bubur tomat diberi tambahan gula untuk menambah rasa manis. Setelah penambahan gula, bubur tomat tersebut d masak hingga mengental dan menjadi selai tomat. Selai tomat yang kami buat bertekstur kenyal, beraroma tomat, dan berasa manis seperti rasa tomat aslinya. G. Kesimpulan Dari praktikum yang telah kami lakukandapatdisimpulkanbahwahasildariujiorganoleptic : Aroma : Tomat Rasa : Manis dan berasa tomat Tekstur : Kenyal ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 21. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia DAFTAR GAMBAR A. PembuatanTelurAsin ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 22. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia Penyimpanantelurasin Telurasinsetelahdilepasdarilapisanabugosok Telurasin yang sudahmasak B. PembuatanSelaiTomat Proses PemotonganTomat Proses PemotonganTomat HasilSelaiTomat ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 23. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia C. Pembuatan Tape UbiJalar Pengupasan ubi jalar Ubijalar yang telahdikupas Ubijalar yang telahdirebus DAFTAR PUSTAKA 1. Anonimusa, 2009. Laporan Biologi Pembuatan Telur Asin. ChindyDestiana Poly / 331 11 086
  • 24. PoliteknikNegeri Ujung Pandang D3 Teknik Kimia http://njuznya.blogspot.com/2009/05/laporan-biologi-pembuatan-telurasin.html. Diakses pada 29 Maret 2011. 2. Anonimusb, 2009. Telur asin. http://www.ristek.go.id. Diakses pada 29 Maret 2011. 3. Kastaman, Roni; Susdaryanto dan Nopianto, Budi H. 2005. Kajian Proses Pengasinan Telur Metode Reverse Osmosis Pada Berbagai Lama Perendaman. Jurnal Teknik Industri Pertanian 19 (1) :30-3 4. JOBSHEET LaporanLaboratoriumTeknologiBahanPangan 5. http://liajegeg2.blogspot.com/2012/12/pembuatan-tape.html ChindyDestiana Poly / 331 11 086