SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN HASIL PENGUKURAN
LISTIK 1 PHASE
DANIEL DAVID HARTAMA SITOMPUL
1304405070
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
PENGUKURAN LISTRIK SISTEM 1 FASA
I. Latar belakang
Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Umumnya, untuk
melakukan pengukuran dibutuhkan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dapat berupa sebuah
alat yang konstruksinya sederhana dan relatif tidak rumit seperti halnya sebuah alat ukur
dasar. Tetapi dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instrumen-
instrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian
menghasilkan perkembangan perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian.
II. Tujuan Pengukuran
1. Mengetahui nilai pengukuran tegangan, arus, dan daya.
2. Menerapkan materi yang di dapat dari perkuliahan
3. Dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur.
4. Menganalisa hasil pengukuran menggunakan alat ukur.
III. Dasar Teori
1. Sistem Listrik 1 Phasa
Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu
1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa
terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa
bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa
digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3
phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan
daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin
Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.
a. Kekurangan sistem 1 fasa:
Hanya terdiri dari 2 penghanatar saja yaitu Fasa R dan Netral
Beban yang besar di tampung oleh 1 penghantar saja
Pada generator 1 fasa ,generator menjadi lebih besar.
b. Kelebihan sistem 1 fasa:
Lebih simpel karena terdiri hanya 2 Penghantar saja dalam jaringan
Ekonomis
2. Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
3. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
4. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik.
Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang
mengalir per satuan waktu (joule/detik).
Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi
sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt.
Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan
magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet.
Satuan daya reaktif adalah VAR.
Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara
tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil
penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.
5. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan
kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang
digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.
IV. Besaran-besaran yang Diukur
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri, perbengkelan ataupun
keperluan-keperluan yang lain adalah arus listrik, tegangan, tahanan, daya, dsb. Dalam
pemakaian besaran listrik diukur dalam satuan praktis dan harga efektif. Untuk memudahkan
dalam memahaminya dibuat ringkasan seperti pada tabel di bawah ini:
Besaran Simbol Satuan
Singkatan
satuan
Rumus
Kuat Arus 𝑖, 𝐼 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝐴 𝐼 =
𝐸
𝑅
Tegangan 𝑒, 𝐸 𝑉𝑜𝑙𝑡 𝑉 𝐸 = 𝐼 × 𝑅
Daya Listrik 𝑊 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝑊
𝑊 = 𝐸 × 𝐼
𝑊 = 𝐼2
× 𝑅 ×
(Tabel 4.1 Besaran-besaran yang diukur)
V. Waktu dan Tempat pengukuran
a. Pengukuran I (Penggunaan minimum): Hari Senin, 5 Mei 2014 di Jalan G. Tangkuban
Perahu no.132.
b. Pengukuran II (Beban puncak): Hari Senin, 5 Mei 2014 di Jalan G. Tangkuban Perahu
no.132.
(Gambar 5.1 Rumah dinas PLN)
VI. Alat dan Bahan percobaan
1. Tang Ampere atau Clamp Meter
Tang Ampere atau Clamp Meter adalah
alat ukur listrik dua rahang yang terbuka
untuk memungkinkan menjepit sekitar
sebuah konduktor listrik. Hal ini
memungkinkan sifat arus listrik dalam
konduktor yang akan diukur, tanpa harus
melakukan kontak fisik dengan konduktor,
atau putuskan aliranlistrik dulu baru di
masukkan dengan tang ampere.
Untuk mengukur arus listrik caranya cukup
masukkan salah satu kabel (positif atau
negative) ke dalam mulut tang ampere.
Lihat hasil yang terukur pada skala tang
ampere.
(Gambar 6.1 Kyoritsu Digital Clamp Meter)
2. MCB (Miniature Circuit Breaker) 1 Fasa
MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris).
Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai
pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung
singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan
secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya
melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut.
(Gambar 6.2.a MCB 1 Fasa rumah (Gambar 6.2.b MCB 1 Fasa rumah
tampak luar) tampak dalam)
3. KWH Meter Digital (Prabayar)
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar
pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Kwh meter prabayar ini dirancang denngan menggunakan kwh meter elektrik yang
baru. Sistem pembayaran atau pengisian rekening listrk adalah dengan menggunakan
aplikasi chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal
proses pengisian rekening listrik yang efektif. Chip card adalah suatu jenis kartu alat
pembayaran yang semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi
mikroelektronika serta semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap alat
pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana
penggunaannya semakin luas baik volume maupun lingkup aplikasinya. Salah satu
kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.
(KWH Meter Digital Prabayar rumah)
VII. Hasil Percobaan
A. Percobaan I (Penggunaan minimum)
i. Menghitung Kuat Arus
(Proses pengukuran kuat Arus dengan (Hasil pengukuran kuat Arus dengan
Clam meter) Clam meter)
AC-A: 0.1 Ampere
ii. Menghitung Tegangan
(Proses pengukuran kuat Tegangan dengan (Hasil pengukuran kuat Tegangan
Clam meter) dengan Clam meter)
AC-V: 229.1 Volt
B. Percobaan II (Beban Puncak)
i. Menghitung Kuat Arus
(Proses pengukuran kuat Arus dengan (Hasil pengukuran kuat Arus dengan
Clam meter) Clam meter)
AC-A: 1.3 Ampere
ii. Menghitung Tegangan
(Proses pengukuran kuat Tegangan dengan (Hasil pengukuran kuat Tegangan
Clam meter) dengan Clam meter)
AC-V: 224.4 Volt
VIII. Menghitung Daya
𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄
𝑆 = 𝑉. 𝐼
𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅
𝑄 = 𝑉. 𝐼 𝑆𝑖𝑛 ∅
(Gambar 8.1 Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan semu)
A. Percobaan I (Penggunaan minimum)
i. Daya Semu
𝑆 = 𝑉. 𝐼
𝑆 = 229.1 × 0.1
𝑆 = 22.91 𝑉𝐴
ii. Daya Aktif
𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅
𝑃 = 229.1 × 0.1 × 0.85
𝑃 = 22.91 × 0.85
𝑃 = 19.473 𝑊𝑎𝑡𝑡
iii.Daya Reaktif
𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄
𝑄 = 𝑃 − 𝑆
𝑄 = 19.473 − 22.91
𝑄 = 3.437 𝑉𝐴𝑅
B. Percobaan II (Beban Puncak)
i. Daya Semu
𝑆 = 𝑉. 𝐼
𝑆 = 224.4 × 1.3
𝑆 = 291.72 𝑉𝐴
ii. Daya Aktif
𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅
𝑃 = 224.4 × 1.3 × 0.85
𝑃 = 291.72 × 0.85
𝑃 = 247.96 𝑊𝑎𝑡𝑡
iii. Daya Reaktif
𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄
𝑄 = 𝑃 − 𝑆
𝑄 = 247.96 − 291.72
𝑄 = 43.76 𝑉𝐴𝑅
IX. Tarif Penggunaan
Biaya per KWH adalah 1000 rupiah/kWH
A. Percobaaan I
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑃) = 19,473 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃 =
19.473 × 1
1000
𝑃 = 0.019 𝑘𝑊𝐻
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 𝑃 × 1000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 0.019 × 1000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 19 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ/𝑘𝑊𝐻
B. Percobaaan II
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑃) = 247.96 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃 =
247.96 × 1
1000
𝑃 = 0.247 𝑘𝑊𝐻
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 𝑃 × 1000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 0.247 × 1000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 247 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ/𝑘𝑊𝐻
X. Rekening Listrik Prabayar
XI. Kesimpulan
Dari hasil pengukuran saat penggunaan minimum dan beban puncak memberikan
hasil daya yang berbeda. Dimana hasil pengukuran pada saat beban puncak lebih
besar dari saat penggunaa minimum. Hal ini disebabkan penggunaaan alat elektronik
semakin banyak di saat malam hari atau beban puncak.
Hasil pengukuran manual menggunakan alat ukur memberikan hasil yang berbeda
dengan yang terterah pada struk pembelian token listrik dikarenakan pengukuran
manual hanya dilakukan sesaat tidak selama penggunaan dari awal sampai habis.

More Related Content

What's hot

Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 

What's hot (20)

Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
 
Pengujian transformator
Pengujian transformatorPengujian transformator
Pengujian transformator
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
 
Trafo berbeban
Trafo berbebanTrafo berbeban
Trafo berbeban
 
modul praktikum
modul praktikummodul praktikum
modul praktikum
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
BESARAN DAN SATUAN
BESARAN DAN SATUANBESARAN DAN SATUAN
BESARAN DAN SATUAN
 
Husnawati
HusnawatiHusnawati
Husnawati
 
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Hambatan dalam
Hambatan dalamHambatan dalam
Hambatan dalam
 
Alat ukur komponen elektronik
Alat ukur komponen elektronikAlat ukur komponen elektronik
Alat ukur komponen elektronik
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan tegangan
 
Rangkaian Arus bolak balik
Rangkaian Arus bolak balikRangkaian Arus bolak balik
Rangkaian Arus bolak balik
 
Fisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan RangkaiannyaFisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
 
Pengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrikPengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrik
 
Arus Bolak Balik
Arus Bolak BalikArus Bolak Balik
Arus Bolak Balik
 

Similar to Pengukuran Listrik 1 Fasa Rumah Tangga

Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
laporan energi listrik
laporan energi listriklaporan energi listrik
laporan energi listrikHASANASSABIL
 
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranDkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranEko Supriyadi
 
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxPengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxMArifRamadhan2
 
Karya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meterKarya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meterMarkelGerungan
 
LISTRIK DINAMJS.pdf
LISTRIK DINAMJS.pdfLISTRIK DINAMJS.pdf
LISTRIK DINAMJS.pdfNANA777098
 
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptx
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptxALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptx
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptxssusera8d242
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukurSi Dego
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyasayidah mafisah
 
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p6505 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65eko279
 
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrikEko Supriyadi
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaAgus Subowo
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 

Similar to Pengukuran Listrik 1 Fasa Rumah Tangga (20)

Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
laporan energi listrik
laporan energi listriklaporan energi listrik
laporan energi listrik
 
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranDkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
 
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxPengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
 
Karya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meterKarya ilmiah kwh meter
Karya ilmiah kwh meter
 
1
11
1
 
LISTRIK DINAMJS.pdf
LISTRIK DINAMJS.pdfLISTRIK DINAMJS.pdf
LISTRIK DINAMJS.pdf
 
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptx
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptxALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptx
ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN DAN FUNGSINYA.pptx
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
8.1 multimeter
8.1 multimeter8.1 multimeter
8.1 multimeter
 
L k p d
L k p dL k p d
L k p d
 
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p6505 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
 
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 

Pengukuran Listrik 1 Fasa Rumah Tangga

  • 1. LAPORAN HASIL PENGUKURAN LISTIK 1 PHASE DANIEL DAVID HARTAMA SITOMPUL 1304405070 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA 2014
  • 2. PENGUKURAN LISTRIK SISTEM 1 FASA I. Latar belakang Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Umumnya, untuk melakukan pengukuran dibutuhkan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dapat berupa sebuah alat yang konstruksinya sederhana dan relatif tidak rumit seperti halnya sebuah alat ukur dasar. Tetapi dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instrumen- instrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian menghasilkan perkembangan perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian. II. Tujuan Pengukuran 1. Mengetahui nilai pengukuran tegangan, arus, dan daya. 2. Menerapkan materi yang di dapat dari perkuliahan 3. Dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur. 4. Menganalisa hasil pengukuran menggunakan alat ukur. III. Dasar Teori 1. Sistem Listrik 1 Phasa Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T. a. Kekurangan sistem 1 fasa: Hanya terdiri dari 2 penghanatar saja yaitu Fasa R dan Netral Beban yang besar di tampung oleh 1 penghantar saja Pada generator 1 fasa ,generator menjadi lebih besar. b. Kelebihan sistem 1 fasa: Lebih simpel karena terdiri hanya 2 Penghantar saja dalam jaringan Ekonomis 2. Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. 3. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. 4. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt.
  • 3. Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Satuan daya reaktif adalah VAR. Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA. 5. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. IV. Besaran-besaran yang Diukur Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri, perbengkelan ataupun keperluan-keperluan yang lain adalah arus listrik, tegangan, tahanan, daya, dsb. Dalam pemakaian besaran listrik diukur dalam satuan praktis dan harga efektif. Untuk memudahkan dalam memahaminya dibuat ringkasan seperti pada tabel di bawah ini: Besaran Simbol Satuan Singkatan satuan Rumus Kuat Arus 𝑖, 𝐼 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝐴 𝐼 = 𝐸 𝑅 Tegangan 𝑒, 𝐸 𝑉𝑜𝑙𝑡 𝑉 𝐸 = 𝐼 × 𝑅 Daya Listrik 𝑊 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝑊 𝑊 = 𝐸 × 𝐼 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 × (Tabel 4.1 Besaran-besaran yang diukur) V. Waktu dan Tempat pengukuran a. Pengukuran I (Penggunaan minimum): Hari Senin, 5 Mei 2014 di Jalan G. Tangkuban Perahu no.132. b. Pengukuran II (Beban puncak): Hari Senin, 5 Mei 2014 di Jalan G. Tangkuban Perahu no.132. (Gambar 5.1 Rumah dinas PLN)
  • 4. VI. Alat dan Bahan percobaan 1. Tang Ampere atau Clamp Meter Tang Ampere atau Clamp Meter adalah alat ukur listrik dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan menjepit sekitar sebuah konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat arus listrik dalam konduktor yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan konduktor, atau putuskan aliranlistrik dulu baru di masukkan dengan tang ampere. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. (Gambar 6.1 Kyoritsu Digital Clamp Meter) 2. MCB (Miniature Circuit Breaker) 1 Fasa MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. (Gambar 6.2.a MCB 1 Fasa rumah (Gambar 6.2.b MCB 1 Fasa rumah tampak luar) tampak dalam)
  • 5. 3. KWH Meter Digital (Prabayar) Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Kwh meter prabayar ini dirancang denngan menggunakan kwh meter elektrik yang baru. Sistem pembayaran atau pengisian rekening listrk adalah dengan menggunakan aplikasi chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal proses pengisian rekening listrik yang efektif. Chip card adalah suatu jenis kartu alat pembayaran yang semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi mikroelektronika serta semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana penggunaannya semakin luas baik volume maupun lingkup aplikasinya. Salah satu kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik. (KWH Meter Digital Prabayar rumah)
  • 6. VII. Hasil Percobaan A. Percobaan I (Penggunaan minimum) i. Menghitung Kuat Arus (Proses pengukuran kuat Arus dengan (Hasil pengukuran kuat Arus dengan Clam meter) Clam meter) AC-A: 0.1 Ampere ii. Menghitung Tegangan (Proses pengukuran kuat Tegangan dengan (Hasil pengukuran kuat Tegangan Clam meter) dengan Clam meter) AC-V: 229.1 Volt
  • 7. B. Percobaan II (Beban Puncak) i. Menghitung Kuat Arus (Proses pengukuran kuat Arus dengan (Hasil pengukuran kuat Arus dengan Clam meter) Clam meter) AC-A: 1.3 Ampere ii. Menghitung Tegangan (Proses pengukuran kuat Tegangan dengan (Hasil pengukuran kuat Tegangan Clam meter) dengan Clam meter) AC-V: 224.4 Volt
  • 8. VIII. Menghitung Daya 𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄 𝑆 = 𝑉. 𝐼 𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅ 𝑄 = 𝑉. 𝐼 𝑆𝑖𝑛 ∅ (Gambar 8.1 Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan semu) A. Percobaan I (Penggunaan minimum) i. Daya Semu 𝑆 = 𝑉. 𝐼 𝑆 = 229.1 × 0.1 𝑆 = 22.91 𝑉𝐴 ii. Daya Aktif 𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅ 𝑃 = 229.1 × 0.1 × 0.85 𝑃 = 22.91 × 0.85 𝑃 = 19.473 𝑊𝑎𝑡𝑡 iii.Daya Reaktif 𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄 𝑄 = 𝑃 − 𝑆 𝑄 = 19.473 − 22.91 𝑄 = 3.437 𝑉𝐴𝑅 B. Percobaan II (Beban Puncak) i. Daya Semu 𝑆 = 𝑉. 𝐼 𝑆 = 224.4 × 1.3 𝑆 = 291.72 𝑉𝐴
  • 9. ii. Daya Aktif 𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 ∅ 𝑃 = 224.4 × 1.3 × 0.85 𝑃 = 291.72 × 0.85 𝑃 = 247.96 𝑊𝑎𝑡𝑡 iii. Daya Reaktif 𝑆 = 𝑃 + 𝑗𝑄 𝑄 = 𝑃 − 𝑆 𝑄 = 247.96 − 291.72 𝑄 = 43.76 𝑉𝐴𝑅 IX. Tarif Penggunaan Biaya per KWH adalah 1000 rupiah/kWH A. Percobaaan I 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑃) = 19,473 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝑃 = 19.473 × 1 1000 𝑃 = 0.019 𝑘𝑊𝐻 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 𝑃 × 1000 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 0.019 × 1000 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 19 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ/𝑘𝑊𝐻 B. Percobaaan II 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑃) = 247.96 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝑃 = 247.96 × 1 1000 𝑃 = 0.247 𝑘𝑊𝐻 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 𝑃 × 1000 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 0.247 × 1000 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = 247 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ/𝑘𝑊𝐻
  • 11. XI. Kesimpulan Dari hasil pengukuran saat penggunaan minimum dan beban puncak memberikan hasil daya yang berbeda. Dimana hasil pengukuran pada saat beban puncak lebih besar dari saat penggunaa minimum. Hal ini disebabkan penggunaaan alat elektronik semakin banyak di saat malam hari atau beban puncak. Hasil pengukuran manual menggunakan alat ukur memberikan hasil yang berbeda dengan yang terterah pada struk pembelian token listrik dikarenakan pengukuran manual hanya dilakukan sesaat tidak selama penggunaan dari awal sampai habis.