SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah
1.

Apa definisi pengukuran?

2.

Bagaimana struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?

3.

Apa saja fungsi mikrometer dan jangka sorong?

4.

Bagaimana cara mengukur menggunakan mikrometer dan jangka
sorong?

5.

Bagaimana pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong?

6.

Bagaimana penyelesaian soal dari mikrometer?

7.

Bagaimana penyelesaian soal dari jangka sorong?

1.3. Tujuan Penulisan
1.

Untuk mengetahui definisi pengukuran?

2.

Untuk mengetahui struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?

3.

Untuk mengetahui fungsi mikrometer dan jangka sorong?

4.

Untuk mengetahui cara mengukur menggunakan mikrometer dan
jangka sorong?

5.

Untuk mengetahui pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong?

6.

Untuk mengetahui penyelesaian soal dari mikrometer?

7.

Untuk mengetahui penyelesaian soal dari jangka sorong?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta – fakta suatu
obyek dengan satuan – satuan ukuran tertentu (Djaali & Muljono, 2007 : 3).

2.2. Struktur atau Bagian Mikrometer dan Jangka Sorong
Mikrometer adalah alat ukur langsung untuk mengukur benda dengan satuan
ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer memiliki 3 jenis umum
pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
1.

Mikrometer luar, yang digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisanlapisan, blok-blok dan batang-batang.

Gambar 2.1. Mikrometer Luar
2.

Mikrometer dalam, yang digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang
suatu benda.

Gambar 2.2. Mikrometer Dalam
3.

Mikrometer kedalaman, yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.

Gambar 2.3. Mikrometer Kedalaman
2
Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka
sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap
(anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala
nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock).

Gambar 2.4. Bagian – Bagian Mikrometer
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
sepersepuluh, seperdua puluh, seperlima puluh, dan seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong
juga terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam
(rahang diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak
(rahang geser).

Gambar 2.5. Bagian – Bagian Jangka Sorong
3
Keterangan :
1. Rahang Luar
Digunakan untuk mengukur bagian luar dari suatu benda. Terdiri atas
rahang tetap dan rahang geser.
2. Rahang Dalam
Digunakan untuk mengukur bagian dalam dari suatu benda. Terdiri atas
rahang tetap dan rahang geser.
3. Dept Bar
Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.
4. Step
Digunakan untuk mengukur ketingguan suatu benda.
5. Skala Utama
Dalam cm : pada skala utama, angka 0-17 menunjukkan skala dalam
sentimeter, sedangkan garis – garis yang lebih pendeknya
dalam millimeter. Sepuluh skala utama emiliki panjang 1
cm sehingga dua skala utama yang berdekatan berukuran
0,1 cm atau sama dengan 1 mm.
Dalam inchi : pada skala utama, angka 0-6 menunjukkan skala dalam
inchi sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya dalam
fraksi.
6. Skala Nonius
Dalam

mm : jangka sorong pada Gambar 2.5, untuk setiap garis skala
menunjukkan

mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala

mm, dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9 mm,
sehingga jarak dua skala nonius yang saling berdekatan
adalah 0,9 mm. dengan demikian, perbedaan satu skala
utama dan satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1
mm atau 0,01 cm. dengan melihat skala terkecil dari jangka
sorong ini, maka ketelitian dari jangka sorong adalah
setengah dari skala terkecil jangka sorong tersebut, yaitu
atau 0,0005 cm.

4
Dalam inchi : menunjukkan skala pengukuran fraksi dari inchi.
7. Pengunci
Digunakan untuk menahan bagian – bagian yang bergerak ketika
pengukuran seperti rahang atau dept bar.
2.3. Fungsi Mikrometer dan Jangka Sorong
Fungsi mikrometer :
1. Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan
untuk mikrometer yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal
kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm.
seperti contoh gambar di bawah ini.
2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru,
atau silinder kecil seperti contoh gambar di atas.

3. Untuk mikrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan
untuk mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.

Gambar 2.6. Kegunaan Mikrometer
Fungsi jangka sorong :
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur
tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Mengukur panjang sebuah benda.

5
Gambar 2.7. Kegunaan Jangka Sorong
2.4. Cara Mengukur Menggunakan Mikrometer dan Jangka Sorong
Cara menggunakan mikrometer :
(1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
(2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk ke rahang.
(3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai
tepat.
(4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan
terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda
tidak jatuh saja.
(5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak.
(6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.
Cara membaca mikrometer :
1. Posisikan mikrometer tegak lurus terhadap arah pandangan.
2. Bacalah skala utama pada mikrometer. Garis pada bagian atas
menunjukkan angka bulat dalam mm, contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm,

6
dst. Sedangkan garis skala bagian bawah adalah skala tengah yang
menunjukkan 0,5.
3. Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis
pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius
menunjukkan 0,01 mm.
4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran
dari skala nonius.

Gambar 2.8 Cara Membaca Mikrometer
Cara mengukur sisi luar suatu benda menggunakan jangka sorong :
1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka sorong
2. Lakukan pergeseran skala geser hingga diameter besi sudah tepat
bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka sorong.
3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser.
4. Untuk mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut.
Lihat angka di skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser
(titik A). Kemudian lihat angka diskala geser dimana tepat garis
bersinggungan dengan garis diskala diam (titik B).
5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B).

7
Gambar 2.9 Cara Mengukur Diameter Luar Suatu Benda
Cara mengukur sisi dalam suatu benda menggunakan jangka sorong :
1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
2. Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur
3. Geser rahang sampai tepat pada benda.
4. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
5. Baca skala utama dan skala noniusnya

Gambar 2.10 Cara Mengukur Diameter dalam Suatu Benda
Cara mengukur panjang suatu benda menggunakan jangka sorong :
1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
2. Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar
benda.
3. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
4. Baca skala utama dan skala noniusnya

8
Gambar 2.11 Cara Mengukur Panjang Suatu Benda
Cara mengukur kedalaman suatu benda menggunakan jangka sorong :

Gambar 2.12 Cara Mengukur Kedalaman Suatu Benda
2.5. Pemeliharaan Mikrometer dan Jangka Sorong
Pemeliharaan mikrometer :
1. Sebelum digunakan, mikrometer harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran dan karat pada bagian mulut ukurnya, yaitu pada landasan tetap
dan juga landasan jalan.
2. Pemeriksaan kedudukan nol dengan cara memutarkan tabung putar
sampai mulut ukur rapat dan garis refrensinya atau skala ukurnya
menunjukkan angka nol, bila perlu distel menggunakan kunci penyetel.
3. Gunakan mikrometer dengan memutarkan tabung putar sampai berbunyi
“trek” setelah itu jangan diputar atau dipaksakan.
4. Periksa gerakan poros ukur apakah terjadi goyangan akibat arusnya ulir
utama.

9
5. Periksa kesejajaran muka ukur atau permukaan landasan, baik pada
landasan tetap maupun landasan gesernya.
6. Periksa kebenaran skala ukuran mikrometer.
7. Jangan menyalahgunakan mikrometer, misalnya digunakan sebagai
penjepit atau klem.
8. Jangan digunakan untuk mengukur benda – benda yang sedang berjalan
atau berputar.
9. Jangan digunakan sebagai alat pemukul.
10. Simpanlah mikrometer dalam keadaan bersih, cukup dilap dan dilapisi
vaselin pada poros ukur dan kedua permukaan landasannya, setelah itu
masukkan pada kotak khusus untuk menyimpan alat – alat ukur.
Pemeliharaan jangka sorong :
1. Hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas karena dapat
menyebabkan alat akan memuai sehingga hasil ukur tidak normal.
2. Hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya karena
alat bisa jadi melengkung.
3. Setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi
dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
2.6. Penyelesaian Soal dari Mikrometer
1. Coba anda lukiskan skala yang bekerja pada alat ukur Mikro Meter (MM)
dengan ukuran :
a. 7,455 mm
b. 7,455 inchi
JAWAB
a. 7,455 mm

SS

: 7,000 mm

M
X
n

ST

: 0,450 mm

u

=

SN

: 0,005 mm

m

=

Analisa :

= 0,450 mm
= 0,005 mm
=5

+
Terbaca : 7,455 mm
ST yang berimpit dengan SN

10
Panjang gambar (z)
Lukiskan!

2.7. Penyelesaian Soal dari Jangka Sorong

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.

.

2.

Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar
(spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar
(ratchet knob); (6) Pengunci (lock). Sedangkan jangka sorong terdiri dari
dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga terdiri
dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang
diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak
(rahang geser).

3.

Fungsi mikrometer adalah (1) mengukur ketebalan benda yang tipis; (2)
mengukur diameter luar sebuah benda; (3) Untuk mikrometer tertentu yang
memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang
kecil. Sedangkan fungsi jangka sorong adalah (1) untuk mengukur suatu

benda dari sisi luar dengan cara diapit; (2) untuk mengukur sisi dalam suatu
benda dengan cara diulur; (3) untuk mengukur kedalamanan celah/lubang
pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian
pengukur; (4)untuk mengukur panjang sebuah benda.
4.

Cara menggunakan mikrometer :
(1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
(2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk ke rahang.
(3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai
tepat.
(4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan
terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda
tidak jatuh saja.
(5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak.
(6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.
Cara menggunakan jangka sorong :
(1). Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.

12
(2). Masukkan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah
jangka sorong untuk mengukur sisi luar benda, masukkan rahang bagian
atas ke dalam benda yang akan diukur untuk mengukur sisi dalam
benda, atau buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh
dasar benda untuk mengukur kedalaman suatu benda.
(3). Geser rahang sampai tepat pada benda.
(4). Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
(5). Baca skala utama dan skala noniusnya
5. Untuk memelihara mikrometer kita harus rajin membersihkannya dari
kotoran dan karat, rajin memeriksa kedudukan nol, kesejajaran permukaan
ukur dan landasan, kebenaran skala, dan gerakan poros serta tidak
menyalahgunakan penggunaan mikrometer. Sedangkan untuk pemeliharaan
jangka sorong hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas agar
tidak memuai, hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya
agar tidak melengkung, dan setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu
dibersihkan dan diolesi dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
3.2. Saran

13
DAFTAR RUJUKAN

Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah).
Malang : Universitas Negeri Malang.
Apriyani,

N. 2010. Cara Membaca Mikrometer Sekrup. (Online).
(http://nurulapriyanii.wordpress.com). Diakses 12 April 2013.
Pukul 20:48 WIB.

Djaali & Muljono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT
Grasindo.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan
Penelitian. Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang.
Widiantoro, S. 2009. Kegunaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup. (Online).
(http://guru-ipa-pati.blogspot.com) . Diakses 12 April 2013. Pukul
21:05 WIB.
Wikipedia. 2013. Jangka Sorong. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses
12 April 2013. Pukul 20:48 WIB.
Wikipedia. 2013. Mikrometer. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12
April 2013. Pukul 20:53 WIB.

14

More Related Content

What's hot

Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupHendrik Matondang
 
Laporan hasil praktikum hukum hooke
Laporan hasil praktikum hukum hookeLaporan hasil praktikum hukum hooke
Laporan hasil praktikum hukum hookeAdhy Mulyadi
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 

What's hot (20)

Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Laporan hasil praktikum hukum hooke
Laporan hasil praktikum hukum hookeLaporan hasil praktikum hukum hooke
Laporan hasil praktikum hukum hooke
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 

Viewers also liked

Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01
Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01
Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01Muhammad Moan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
Laporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaLaporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaM SONI SETIAWAN
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )nurfauziaahh
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisikaMip Ta
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKREko Supriyadi
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuranUIN Arraniry
 
Electrical Safety
Electrical SafetyElectrical Safety
Electrical Safetydartboard
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeterAgus Subowo
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrupNandaJeko45
 
Laporan fisika, titik berat bidang
Laporan fisika, titik berat bidangLaporan fisika, titik berat bidang
Laporan fisika, titik berat bidangFatmawati Mustofa
 
Alat ukur service edit
Alat ukur service editAlat ukur service edit
Alat ukur service editandikael
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranNata Nata
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratVerani Nurizki
 
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbinePembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbineGalih Priminta
 

Viewers also liked (20)

Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01
Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01
Makalah mikrometer sekrup ketelitian 0,01
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
Laporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaLaporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisika
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisika
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuran
 
makalah-termokopel
makalah-termokopelmakalah-termokopel
makalah-termokopel
 
AVOmeter
AVOmeterAVOmeter
AVOmeter
 
Electrical Safety
Electrical SafetyElectrical Safety
Electrical Safety
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeter
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrup
 
Laporan fisika, titik berat bidang
Laporan fisika, titik berat bidangLaporan fisika, titik berat bidang
Laporan fisika, titik berat bidang
 
Alat ukur service edit
Alat ukur service editAlat ukur service edit
Alat ukur service edit
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik berat
 
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbinePembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
 
type of ohmmeter
type of ohmmetertype of ohmmeter
type of ohmmeter
 

Similar to Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer

Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxTugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxSetyoNugroho68
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAdiPutro15
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik IPA 2014
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrupdekiman21
 
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri  pengukuran sudutDasar dasar metrologi industri  pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudutnettiherlina1
 
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubutAgam Real
 
Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3LAZY MAGICIAN
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanEKO SUPRIYADI
 
Jangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industriJangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industriAbdoelWahiedArohman
 
Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik
 Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik
Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaiklessytania
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxssuser8ddc901
 
jangka_sorong_PPT[1].ppt
jangka_sorong_PPT[1].pptjangka_sorong_PPT[1].ppt
jangka_sorong_PPT[1].pptfajrihakim4
 
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.ppt
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.pptMedia Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.ppt
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.pptSitiRohmah317208
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptSetiAwan56
 
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptxbab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptxBUDIKURNIAWAN353944
 

Similar to Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer (20)

Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptxTugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
Tugas Kelompok Mistar Varnier Caliper.pptx
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
 
MIKROMETER SEKRUP
MIKROMETER SEKRUP MIKROMETER SEKRUP
MIKROMETER SEKRUP
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrupMikrometer sekrup
Mikrometer sekrup
 
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri  pengukuran sudutDasar dasar metrologi industri  pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
 
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
 
Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuan
 
Jangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industriJangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industri
 
Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1
 
Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik
 Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik
Mikrometer - Fungsi, Jenis, dan Contoh Mikrometer Terbaik
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptx
 
jangka_sorong_PPT[1].ppt
jangka_sorong_PPT[1].pptjangka_sorong_PPT[1].ppt
jangka_sorong_PPT[1].ppt
 
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.ppt
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.pptMedia Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.ppt
Media Ajar Ukin M Hasan Mudhofar.ppt
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptxbab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
 

More from Rizqiana Yogi Cahyaningtyas

RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikRizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan PendidikanRizqiana Yogi Cahyaningtyas
 

More from Rizqiana Yogi Cahyaningtyas (20)

2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas22 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
 
Presentasi Turbin Air
Presentasi Turbin AirPresentasi Turbin Air
Presentasi Turbin Air
 
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTSLaporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Portofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi PendidikanPortofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi Pendidikan
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
 
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan
 

Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa definisi pengukuran? 2. Bagaimana struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong? 3. Apa saja fungsi mikrometer dan jangka sorong? 4. Bagaimana cara mengukur menggunakan mikrometer dan jangka sorong? 5. Bagaimana pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong? 6. Bagaimana penyelesaian soal dari mikrometer? 7. Bagaimana penyelesaian soal dari jangka sorong? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi pengukuran? 2. Untuk mengetahui struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong? 3. Untuk mengetahui fungsi mikrometer dan jangka sorong? 4. Untuk mengetahui cara mengukur menggunakan mikrometer dan jangka sorong? 5. Untuk mengetahui pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong? 6. Untuk mengetahui penyelesaian soal dari mikrometer? 7. Untuk mengetahui penyelesaian soal dari jangka sorong? 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Pengukuran Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta – fakta suatu obyek dengan satuan – satuan ukuran tertentu (Djaali & Muljono, 2007 : 3). 2.2. Struktur atau Bagian Mikrometer dan Jangka Sorong Mikrometer adalah alat ukur langsung untuk mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut : 1. Mikrometer luar, yang digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisanlapisan, blok-blok dan batang-batang. Gambar 2.1. Mikrometer Luar 2. Mikrometer dalam, yang digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda. Gambar 2.2. Mikrometer Dalam 3. Mikrometer kedalaman, yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot. Gambar 2.3. Mikrometer Kedalaman 2
  • 3. Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock). Gambar 2.4. Bagian – Bagian Mikrometer Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai sepersepuluh, seperdua puluh, seperlima puluh, dan seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak (rahang geser). Gambar 2.5. Bagian – Bagian Jangka Sorong 3
  • 4. Keterangan : 1. Rahang Luar Digunakan untuk mengukur bagian luar dari suatu benda. Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser. 2. Rahang Dalam Digunakan untuk mengukur bagian dalam dari suatu benda. Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser. 3. Dept Bar Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda. 4. Step Digunakan untuk mengukur ketingguan suatu benda. 5. Skala Utama Dalam cm : pada skala utama, angka 0-17 menunjukkan skala dalam sentimeter, sedangkan garis – garis yang lebih pendeknya dalam millimeter. Sepuluh skala utama emiliki panjang 1 cm sehingga dua skala utama yang berdekatan berukuran 0,1 cm atau sama dengan 1 mm. Dalam inchi : pada skala utama, angka 0-6 menunjukkan skala dalam inchi sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya dalam fraksi. 6. Skala Nonius Dalam mm : jangka sorong pada Gambar 2.5, untuk setiap garis skala menunjukkan mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala mm, dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9 mm, sehingga jarak dua skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,9 mm. dengan demikian, perbedaan satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm. dengan melihat skala terkecil dari jangka sorong ini, maka ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil jangka sorong tersebut, yaitu atau 0,0005 cm. 4
  • 5. Dalam inchi : menunjukkan skala pengukuran fraksi dari inchi. 7. Pengunci Digunakan untuk menahan bagian – bagian yang bergerak ketika pengukuran seperti rahang atau dept bar. 2.3. Fungsi Mikrometer dan Jangka Sorong Fungsi mikrometer : 1. Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm. seperti contoh gambar di bawah ini. 2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder kecil seperti contoh gambar di atas. 3. Untuk mikrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong. Gambar 2.6. Kegunaan Mikrometer Fungsi jangka sorong : 1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. 2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur. 3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. 4. Mengukur panjang sebuah benda. 5
  • 6. Gambar 2.7. Kegunaan Jangka Sorong 2.4. Cara Mengukur Menggunakan Mikrometer dan Jangka Sorong Cara menggunakan mikrometer : (1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka (2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. (3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. (4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. (5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak. (6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya. Cara membaca mikrometer : 1. Posisikan mikrometer tegak lurus terhadap arah pandangan. 2. Bacalah skala utama pada mikrometer. Garis pada bagian atas menunjukkan angka bulat dalam mm, contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, 6
  • 7. dst. Sedangkan garis skala bagian bawah adalah skala tengah yang menunjukkan 0,5. 3. Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius menunjukkan 0,01 mm. 4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran dari skala nonius. Gambar 2.8 Cara Membaca Mikrometer Cara mengukur sisi luar suatu benda menggunakan jangka sorong : 1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka sorong 2. Lakukan pergeseran skala geser hingga diameter besi sudah tepat bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka sorong. 3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser. 4. Untuk mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut. Lihat angka di skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser (titik A). Kemudian lihat angka diskala geser dimana tepat garis bersinggungan dengan garis diskala diam (titik B). 5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B). 7
  • 8. Gambar 2.9 Cara Mengukur Diameter Luar Suatu Benda Cara mengukur sisi dalam suatu benda menggunakan jangka sorong : 1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam. 2. Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur 3. Geser rahang sampai tepat pada benda. 4. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser. 5. Baca skala utama dan skala noniusnya Gambar 2.10 Cara Mengukur Diameter dalam Suatu Benda Cara mengukur panjang suatu benda menggunakan jangka sorong : 1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam. 2. Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda. 3. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser. 4. Baca skala utama dan skala noniusnya 8
  • 9. Gambar 2.11 Cara Mengukur Panjang Suatu Benda Cara mengukur kedalaman suatu benda menggunakan jangka sorong : Gambar 2.12 Cara Mengukur Kedalaman Suatu Benda 2.5. Pemeliharaan Mikrometer dan Jangka Sorong Pemeliharaan mikrometer : 1. Sebelum digunakan, mikrometer harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan karat pada bagian mulut ukurnya, yaitu pada landasan tetap dan juga landasan jalan. 2. Pemeriksaan kedudukan nol dengan cara memutarkan tabung putar sampai mulut ukur rapat dan garis refrensinya atau skala ukurnya menunjukkan angka nol, bila perlu distel menggunakan kunci penyetel. 3. Gunakan mikrometer dengan memutarkan tabung putar sampai berbunyi “trek” setelah itu jangan diputar atau dipaksakan. 4. Periksa gerakan poros ukur apakah terjadi goyangan akibat arusnya ulir utama. 9
  • 10. 5. Periksa kesejajaran muka ukur atau permukaan landasan, baik pada landasan tetap maupun landasan gesernya. 6. Periksa kebenaran skala ukuran mikrometer. 7. Jangan menyalahgunakan mikrometer, misalnya digunakan sebagai penjepit atau klem. 8. Jangan digunakan untuk mengukur benda – benda yang sedang berjalan atau berputar. 9. Jangan digunakan sebagai alat pemukul. 10. Simpanlah mikrometer dalam keadaan bersih, cukup dilap dan dilapisi vaselin pada poros ukur dan kedua permukaan landasannya, setelah itu masukkan pada kotak khusus untuk menyimpan alat – alat ukur. Pemeliharaan jangka sorong : 1. Hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas karena dapat menyebabkan alat akan memuai sehingga hasil ukur tidak normal. 2. Hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya karena alat bisa jadi melengkung. 3. Setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat. 2.6. Penyelesaian Soal dari Mikrometer 1. Coba anda lukiskan skala yang bekerja pada alat ukur Mikro Meter (MM) dengan ukuran : a. 7,455 mm b. 7,455 inchi JAWAB a. 7,455 mm SS : 7,000 mm M X n ST : 0,450 mm u = SN : 0,005 mm m = Analisa : = 0,450 mm = 0,005 mm =5 + Terbaca : 7,455 mm ST yang berimpit dengan SN 10
  • 11. Panjang gambar (z) Lukiskan! 2.7. Penyelesaian Soal dari Jangka Sorong 11
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. . 2. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock). Sedangkan jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak (rahang geser). 3. Fungsi mikrometer adalah (1) mengukur ketebalan benda yang tipis; (2) mengukur diameter luar sebuah benda; (3) Untuk mikrometer tertentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang kecil. Sedangkan fungsi jangka sorong adalah (1) untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; (2) untuk mengukur sisi dalam suatu benda dengan cara diulur; (3) untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur; (4)untuk mengukur panjang sebuah benda. 4. Cara menggunakan mikrometer : (1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka (2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. (3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. (4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. (5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak. (6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya. Cara menggunakan jangka sorong : (1). Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam. 12
  • 13. (2). Masukkan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah jangka sorong untuk mengukur sisi luar benda, masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur untuk mengukur sisi dalam benda, atau buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda untuk mengukur kedalaman suatu benda. (3). Geser rahang sampai tepat pada benda. (4). Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser. (5). Baca skala utama dan skala noniusnya 5. Untuk memelihara mikrometer kita harus rajin membersihkannya dari kotoran dan karat, rajin memeriksa kedudukan nol, kesejajaran permukaan ukur dan landasan, kebenaran skala, dan gerakan poros serta tidak menyalahgunakan penggunaan mikrometer. Sedangkan untuk pemeliharaan jangka sorong hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas agar tidak memuai, hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya agar tidak melengkung, dan setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat. 3.2. Saran 13
  • 14. DAFTAR RUJUKAN Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah). Malang : Universitas Negeri Malang. Apriyani, N. 2010. Cara Membaca Mikrometer Sekrup. (Online). (http://nurulapriyanii.wordpress.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:48 WIB. Djaali & Muljono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang. Widiantoro, S. 2009. Kegunaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup. (Online). (http://guru-ipa-pati.blogspot.com) . Diakses 12 April 2013. Pukul 21:05 WIB. Wikipedia. 2013. Jangka Sorong. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:48 WIB. Wikipedia. 2013. Mikrometer. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:53 WIB. 14