Dokumen tersebut membahas model pembelajaran pemrosesan informasi yang memiliki enam rumpun model, yaitu berpikir induktif, latihan inkuiri, inkuiri ilmiah, penemuan konsep, advanced organizer, dan memorisasi. Keenam model tersebut bertujuan agar siswa dapat berpikir secara logis, kreatif, produktif, dan memecahkan masalah.
2. 2
MODEL PEMBELAJARAN
Suatu rencana mengajar dengan menunjukkan pola pembelajaran.
kegiatan guru dan siswa, sumber belajar yang digunakan di dalam
mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang memungkinkan
siswa mampu belajar.
3. 1
2
3
Model pembelajaran pemrosesan informasi
(the information-processing family)
3
RUMPUN MODEL PEMBELAJARAN
4
Model pembelajaran sosial
(the social family)
Model pembelajaran personal
(the personal family)
Model pembelajaran sistem perilaku
(the behavioral systems family)
5. a) belajar (berpikir) bagaimana ia belajar,
b) berpikir dan belajar menggunakan cara
tertentu,
c) berpikir mandiri,
d) berpikir komprehensif.
5
Pembelajaran berpikir diarahkan agar siswa mampu
BERPIKIR INDUKTIF –
INDUCTIVE THINKING
6. Mengidentifikasi dan mencatat
fakta, data dan informasi
Mengelompokkan: melihat
persamaan dan perbedaan
karakteristik (ciri, sifat).
Memberi label, mengurutkan:
mana konsep utama dan mana
bagian
Mengidentifikasi hubungan penting:
mencatat macammacam hubungan.
Mengkaji hubungan: hubungan antar
bagian, hubungan fungsi, hubungan
sebabakibat.
Menyimpulkan: memberi penafsiran,
menarik kesimpulan, implikasi, dan
ekstrapolasi
Memperkirakan akibat,
menjelaskan fenomena-
fenomena, merumuskan
hipotesis
Menegaskan dan atau
menjelaskan prediksi dan
hipotesis
Memverifikasi prediksi
6
Pembentukan Konsep Interpretasi Data
Mengaplikasikan
Prinsip
LANGKAH-LANGKAH
BERPIKIR INDUKTIF
7. Konsep : Mengembangkan kemampuan untuk mereleasasikan rasa ingin
tahu tersebut melalui eksplorasi atau penyelidikan, memberi arahan
sehingga mereka dapat mengeksplorasi hal-hal tersebut dengan lebih
terarah
Tujuan : Membantu para siswa mengembangkan kemampuan dan
keterampilan intelektual, dalam memunculkan pertanyaan dan mencari
jawaban berkenaan dengan hal-hal yang ingin mereka ketahui.
7
PENELITIAN ILMIAH –
SCIENTIFIC INQUIRY
8. Konfrotasi masalah
Pengumpulan data dan percobaan
Pengorganisasian, perumusan, dan penjelasan. Merumuskan aturan-
aturan dan memberi penjelasan.
Analisis proses inkuiri. Menganalisis strategi inkuiri dan mengembangkan
yang lebih efektif.
1.
2.
3.
4.
8
LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN ILMIAH
10. Pencarian dan pendataan ciri-ciri untuk membedakan apakah sesuatu
termasuk konsep tertentu atau tidak.
Dalam pemerolehan konsep siswa diminta menggambarkan ciri-ciri
dari suatu kategori konsep yang telah terbentuk
dibandingkan/dibedakan dari konsep yang tidak memiliki ciri-ciri
tersebut.
10
PENEMUAN KONSEP –
CONCEPT ATTAINMENT
11. Guru mengemukakan konsep
yang sudah dikenal
Siswa mengemukakan ciri
Siswa menyusun dan menguji
hipotesis
Siswa membuat definisi
berdasarkan ciri suatu konsep
Siswa mengidentifikasi ciri-ciri tambahan
dari suatu konsep (dengan teknik:
yabukan)
Guru mengecek rumusan hipotesis,
konsep nama yang disusun siswa,
merumuskan kembali definisi
menggunakan ciriciri dasar suatu
konsep
Siswa membuat contohcontoh konsep
Siswa menggambarkan
pemikirannya tentang
sesuatu
Siswa mendiskusikan
peranan hipotesis dan ciri-
ciri konsep
Siswa mendiskusikan jenis
dan jumlah hipotesis
11
Penyajian data
dan identifikasi
Pengujian
pemerolehan konsep
Analisis strategi
berpikir
LANGKAH-LANGKAH
PENEMUAN KONSEP
12. Advance organizer
memiliki konsep bahwa
siswa harus menjadi
konstruktur pengetahuan
yang aktif,
12
ADVANCED ORGANIZER
Dirancang untuk memperkuat struktur kognitif
siswa, pengetahuan mereka tentang pelajaran
tertentu dan bagaimana mengelola,
memperjelas, memelihara pengetahuan
tersebut dengan baik.
13. 13
ADVANCED ORGANIZER
Struktur Pengajar
Presentasi advanced organizer
Presentasi tugas dan materi
Memperkuat susunan kognitif
Sistem Sosial
Model ini dapat disusun dengan baik
namun, model ini mengharuskan adanya
kerja sama aktif antara guru dan siswa
14. 14
ADVANCED ORGANIZER
Kekayaan data, materi yang disusun
dengan baik (peringatan, banyak buku
tidak menyoroti materi yang disusun
dengan konseptual.)
Peran/Tugas Guru Sistem Pendukung
Merunding tentang makna
Menghubungkan secara responsif
antara organizer dengan materi
1.
2.
17. Mempersiapakan materi. Menggunakan teknik-teknik yang mencakup menggaris bawahi,
membuat daftar, dan merefleksiakan
Mengembangakan hubungan-hubungan. Membuat materi menjadi familiar dan
mengembangkan hubungan-hubungan dengan menggunakan teknik-teknik sistem kata
kunci, kata ganti, dan kata hubung
Memperluas gambaran-gambaran sensorik. Menggunakan teknik-teknik asosiasi konyol
dan melebih-lebihkan.
Mengingat kembali. Melakukan recalling pada materi hingga semuanya tuntas dipelajari.
1.
2.
3.
4.
17
PENGHAFALAN -
MEMORIZATION
Struktur Pengajar
18. Guru dan siswa menjadi satu tim yang sama-sama bekerja dengan materi baru. Prakarsa
ini seharusnya lebih ditekankan pada siswa agar mereka dapat melakukan kontrol pada
strategi dan menggunakannya untuk menghafal gagasan, kata, dan formulaformula
18
PENGHAFALAN -
MEMORIZATION
Sistem Sosial
Guru membantu siswa mengidentifikasi objek-objek kunci, pasangan, dan gambar-gambar
dengan menawarkan sugesti-sugesti tetapi tetap merujuk pada kerangka rujukan siswa.
Unsur-unsur familiar utamanya harus sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
Peran/Tugas Guru
19. PENGHAFALAN -
MEMORIZATION
Semua perangkat bidang kurikulum yang tradisional dapat dibawa kedalam
permainan. Gambar-gambar, bantuanbantuan nyata, film dan materi-materi
audiovisual lain sangat berguna, khususnya untuk meningkatkan kekayaan
sensorik siswa dalam mebentuk asosiasi asosiasi
19
Sistem Pendukung
Contoh Penggunaan Memorization
untuk Menghafal Kosakata Baru dan
konsep matematika
Sumber : masterofmemory.com
20. 20
Kesimpulan
Model pembelajaran pemrosesan informasi memiliki rumpun
model pembelajarannya sendiri, yakni berpikir induktif, latihan
inkuiri, inkuiri ilmiah, penemuan konsep, advanced organizer dan
memorisasi. Rumpun model pembelajaran tersebut tujuan sama,
yakni bagaimana agar peserta didik bisa berpikir logis, kreatif,
produktif dan memecahkan masalah.