Ringkasan:
1. Presentasi membahas pengertian, kegunaan, jenis, dan kaidah Asbab An-Nuzul yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al-Quran.
2. Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Quran untuk menjelaskan masalah yang muncul.
3. Mengetahui Asbab An-Nuzul penting untuk memahami konteks historis dan pesan ayat Al-Quran.
1. 1. AHMAD MAHRUM (Operator)
2. MASRUROH (Notulen)
3. MUSTOLIH (Narator)
4. NAELUS SA’ADAH (Moderator)
5. SUJUD (Penutup)
11 November 2012 1
Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
2. Pengertian Asbab An-Nuzul
Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul
Riwayat Asbab An-Nuzul
Macam-macam Asbab An-Nuzul
Kaidah “Al-Ibrah”
11 November 2012 2Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
3. Secara etimologi Asbab An-Nuzul adalah
sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya
sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar-
belakangi segala peristiwa bisa disebut Asbab An-
Nuzul, akan tetapi dalam penggunaannya
ungkapan Asbab An-Nuzul khusus dipergunakan
untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar-
belakangi turunya Al-Quran.
11 November 2012 3Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
4. Banyak pendapat secara terminologi
yang dirumuskan para ulama mengenai apa
yang dimaksud dengan Asbab An-Nuzul
diantaranya :
Menurut Az-Zarqani
“Asbab An-Nuzul adalah khusus atau
sesuatu yang terjadi serta ada hubungannya
dengan turunnya ayat Al-Quran sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu
terjadi”.
11 November 2012 4Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
5. Menurut Mana’ Al-Qthathan
ﺍﻮﺴﺆﺍ ﻜﺤﺎﺪﺜﺔ ﻮﻘﻮﻋﮫ ﻮﻘﺖ ﺒﺸﺄﻨﮫ ﻘﺮﺍﻦ ﻨﺰﻞ ﻤﺎ
Artinya:
“Asbab An-Nuzul adalah peristiwa-peristiwa
yang menyebabkan turunnya Al Quran berkenaan
dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa
satu kejadian atau berupa pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi”.
11 November 2012 5Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
6. Walaupun redaksi-redaksi pendefinisian diatas
berbeda, semua menyimpulkan bahwa Asbab An-Nuzul
adalah kejadian peristiwa yang melatarbelakangi
turunnya Al-Quran. Ayat tersebut turun dalam rangka
menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-
masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut.
Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi
turunnya Al-Quran sangat beragam diantara seperti
konflik sosial seperti ketegangan yang terjadi antar suku
Auz dan Khazraj, dan lain-lain.
11 November 2012 6Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
7. Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus
para ulama. Akan tetapi, ada yang mengatakan bahwa
kesejarahan Arabia pra Al-Quran pada masa turunnya Al-
Quran merupakan latar belakang makro Al-Quran.
Sementara riwayat – riwayat Asbab An-Nuzul merupakan
latar belakang mikronya. Pendapat ini berarti
menganggap bahwa semua ayat Al-Quran memiliki
sebab-sebab yang melatarbelakanginya
11 November 2012 7Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
8. Menurut Az-Zarqani dan As-Suyuti mensinyalir
adanya kalangan yang berpendapat bahwa mengetahui
Asbab An-Nuzul merupakan hal yang sia-sia dalam
memahami Al-Quran. Mereka beranggapan bahwa
mencoba memahami Al-Quran dengan meletakan ke
dalam konteks historis adalah sama dengan membatasi
pesan-pesannya pada ruang dan waktu tertentu. Namun,
keberatan seperti ini tidaklah berdasar, karena tidak
mungkin menuniversalkan pesan Al-Quran diluar masa
dan tempat pewahyuan, kecuali melalui pemahaman
yang semestinya terhadap makna Al-Quran dalam
konteks kesejahteraannya.
11 November 2012 8Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
9. Sementara itu mayoritas sepakat bahwa konteks
kesejarahan yang terakumulasi dalam riwayat-riwayat
Asbab An-Nuzul merupakan hal yang signifikan untuk
memahami pesan-pesan Al-Quran.
Bahkan dalam statement Imam Al-Wahidi
menyatakan ketidak mungkinan untuk menginter-
pretasikan Al-Quran tanpa mempertimbangkan aspek
kisah dan Asbab An-Nuzul :
ﻻﻴﻤﻜﻦﻤﻌﺮﻔﺔﺘﻔﺴﺮﺍﻷﻴﺔﺪﻮﻦﺍﻠﻮﻘﻮﻒﻋﻠﻰﻘﺼﺘﻬﺎﻮﺒﻴﺎﻦﻨﺰﻠﻬﺎ
Artinya : “Tidaklah mungkin kita mengetahui tafsir suatu
ayat tanpa mengetahui kisahnya dan sebab turunnya”.
11 November 2012 9Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
10. 11 November 2012 10Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
Dalam uraian lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan
urgensi Asbab An-Nuzul dalam memahami Al-Quran
adalah sebagai berikut :
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan ayat-ayat Al Quran. Diantaranya dalam Al Quran surah
(Al Baqarah ayat : 115) yang artinya : “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan
barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Ibnu Umar membacakan ayat
ini (S. 2: 115) kemudian menjelaskan peristiwanya sebagai berikut. Ketika
Rasulullah SAW dalam perjalanan dari Mekah ke Madinah shalat sunnat di
atas kendaraan menghadap sesuai dengan arah tujuan kendaraannya.
(Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i yang bersumber dari Ibnu
Umar.) dinyatakan bahwa timur dan barat merupakan kepunyaan Alloh
dalam kasus sholat, dengan melihat dzahir ayat diatas, seseorang boleh
menghadap kearah mana saja sesuai dengan kehendak hatinya. Ia seakan-
akan tidak berkewajiban untuk menghadap kiblat ketika sholat. Akan
tetapi setelah melihat Asbab An-Nuzulnya tahapan bahwa interpretasi
tersebut salah. Sebab ayat diatas berkaitan dengan seseorang yang berada
dalam perjalanan dan melakukan sholat diatas kendaraan atau berkaitan
dengan orang yang berjihat dalam menentukan arah kiblat.
11. 11 November 2012 11Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
Menurut Asy-Syafii’’, pesan ini tidak bersifat umum (hasr). Untuk
mengatasi kemungkinan adanya keraguan alat bantu Asbab An –
Nuzul. Menurutnya, ayat ini diturunkan sehubungan dengan orang-
orang kafir yang tidak mau memakan sesuatu, kecuali apa yang telah
dihalalkan sendiri. Karena mengharamkan apa yang telah dihalalkan
Alloh dan menghalalkan apa yang telah diharamkan Alloh
merupakan kebiasaan orang-orang kafir, terutama orang yahudi.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam Al-Quran, bagi ulama
yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang
bersifat khusus dan bukan lafadz yang bersifat khusus. Dengan
demikian ayat ‘zihar’ dalam permulaan surat Al-Mujadalah (58), yang
turun berkenaan dengan aus ibn samit yang menzihar istrinya
(Khaulah binti Hakim Ibn Tsa’labah), hanya berlaku bagi kedua orang
tersebut. Hakim zihar yang berlaku bagi selain kedua orang itu,
ditentukan dengan jalan analogi (qiyas)
12. 11 November 2012 12Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Quran
turun. Umpamanya Aisyah Pernah menunjuk Abdur Ar-
Rahman Ibn Abu Bakar sebab orang yang menyebabkan
turunnya Ayat; “Dan orang yang mengatakan kepada orang
tuanya “cis kamu berdua’’(Q.S Al-Ahqaf:17). Untuk meluruskan
persoalan , ’Aisyah berkata kepada Marwan ; ’’Demi Allah Bukan
Allah yang menyebabkan ayat ini turun. Dan aku sanggup untuk
menyebutkan siapa orang yang sebenarnya.’’
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta
untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang
mendengarnya. Sebab, hubungan sebab akibat (musabab),
hukum, peristiwa, dan pelaku, masa, dan tempat merupakan
satu jalinan yang bisa mengingat hati.
13. Asbab An –Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rosulullah
SAW. Oleh karena itu tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya, selain
berdasarkan periwayatan yang benar (naql-as-shahih) dari orang –orang
yang melihat dan mendengar langsung tentang turunnya ayat Al-Quran.
Dengan demikian dalam periwayatan diperlukan kehati-hatian dalam
periwayatan yang berkaitan dengan Asbab An–Nuzul. Untuk itu, dalam kitab
Asbab An –Nuzul, Al –Wahidy menyatakan;
ﺸﺎﻫﺪﻮﺍﺍﻠﺘﻨﺰﻴﻞ ﻤﻤﻦ ﻮﺍﻠﺴﻤﺎﻉ ﺍﻴﺔ ﺍﻻﺒﺎﺍﻠﺮﻮ ﺍﻠﻜﺘﺎﺐ ﻨﺰﻞ ﺍﺴﺒﺎﺐ ﻔﻲ ﺍﻠﻘﻮﻞ ﻻﻴﺤﻞ
ﻔﻰﺍﻠﻄﻠﺐ ﻮﺠﺜﻮﺍﻋﻦﻋﻠﻤﻬﺎﻮﺠﺪﻮ ﺍﻷﺴﺒﺎﺐ ﻮﻮﻘﻔﻮﺍﻋﻠﻰ
Artinya : “Pembicaraan Asbab An–Nuzul, tidak dibenarkan, kecuali dengan
berdasarkan riwayat dan mendengar dari mereka yang secara langsung
menyaksikan peristiwa nuzul, dan bersungguh-sungguh dalam mencarinya”
11 November 2012 13Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
14. 11 November 2012 14Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
1. Dilihat dari sudut pandang redaksi –redaksi yang Dipergunakan
dalam Riwayat Asbab An –Nuzul
Ada dua jenis redaksi yang digunakan perawi dalam mengungkapkan
riwayat Asbab An-Nuzzul, yaitu sharih (visionable/jelas) dan muhtamil
(impossible/kemungkinan).
a) Redaksi Sharih
Redaksi sharih artinya riwayat yang sudah jelas menunjukan
Asbab An –Nuzul, dan tidak mungkin pula menunjukan yang lainnya.
Redaksi sharih apabila perawi mengatakan :
ﻫﺬﺍ ﺍﻻﻴﺔ ﻨﺰﻮﻝﻫﺬﻩ ﺴﺒﺐ....
Artinya : “Sebab turunnya ayat ini adalah ….
Atau menggunakan kata “maka” (fa taqibiyah) setelah ia mengatakan
peristiwa itu. Missal :
ﺤﺪﺚﻫﺬﺍ...ﻔﻨﺰﻟﺖﺍﻻﻴﺔ....
Atinya : “Telah terjadi…, maka turunlah ayat”.
15. 11 November 2012 15Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
Contoh riwayat Asbab An–Nuzul yang menggunakan redaksi sharih
adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang-oranng
Yahudi berkata, “Apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari
belakang, anak yang lahir akan juling. Maka turunlah ayat;
ﺸﺌﺘﻢ ﻔﺄﺘﻮﺍﺤﺮﺜﻜﺍﻨﻰ ﻜﻢ ﺤﺮﺚ ﻨﺴﺎﺀﻜﻢ﴿ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ:٣٢٢﴾
Artinya;
“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kmu bercocok–tanam, maka
datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu
hendaki”. (Q.S AI-Baqarah: 223)”.
16. 11 November 2012 16Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
b) Redaksi Muhtamilah
Mengenai riwayat Asbab An–Nuzul menggunakan redaksi “muhtamilah”, Az-
Zarkazy menuturkan dalam kitab Al–Burhan fi ‘Ulum Al-Quran :
ﺍﺤﺪﻫﻢﺍﺬﻘﺎﻝ ﺍﻦ ﻮﺍﻟﺘﺎﺒﻌﻴﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺒﺔ ﻤﻦﻋﺎﺪﺓ ﻘﺪﻋﺮﻒ:ﺍﻻﻴﺔ ﻨﺰﻠﺖﻫﺬﻩ
ﻨﺰﻮﻠﻬﺎ ﻔﻲ ﻜﺎﻦﺍﻠﺴﺒﺐ ﻻﺍﻦﻫﺫﺍ ﻔﺈﻴﺮﻴﺪﺒﺬﻠﻚﺃﻨﻬﺎﺘﺘﻀﻤﻦﻫﺫﺍﻠﺤﻜﻢ ﻜﺬﺍ ﻔﻰ
Artinya:
“Sebagaimana diketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan
tabi’in, jika seorang diantara mereka berkata,’ayat ina daturunkan berkenaan
dengan…’. Maka yang dimaksud adalah ayat itu mencakup ketentuan hukum
tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya
ayat.
17. 11 November 2012 17Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
Redaksi Riwayat
Asbab An–Nuzul
Pasti
(Sharih)
Tidak Pasti
(Muhtamil)
Skema 1
Redaksi Periwayatan Asbab An –Nuzul
Asbab An–Nuzul hadzihi al
ayat kadz …
Hadatsa kadza … fanazalat al-
ayat …
Su’ila Rosululloh’an kadza …
fanazat al ayat ….
Nazalat hadzihi al-ayat fi
kadza …
Ahsabu hadzihi al-ayat
nazalat fi kadza …
Ma ahsabu hadzihi al-ayat
nazalat illa fi kadza ..
18. 11 November 2012 18Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
2. Dilihat dari sudut pandang berbilang Asbab An-Nuzul untuk
satu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbab An-Nuzul
a) Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta’addud As-sabab wa
Nazil Al-wahid)
Cara mengatasi variasi riwayat Asbab An-Nuzul dalam satu
ayat sebagai berikut:
1) Tidak mempermasalahkan
2) Mengambil versi riwayat asbab an-nuzul yang mengguna-
kan redaksi sharih
3) Mengambil fersi riwayat yang shoheh atau (valid)
19. 11 November 2012 19Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
Riwayat yang dikeluarkan oleh Bukhori dan Tirmidi
keduanya berstatus shoheh. Akan tetapi, manyoritas ulama
lebih mendahulukan hadist Bukhori daripada hadist Tirmidi
karena hadist Bukhori lebih unggul atau (rojih), sedangkan
hadist Tirmidi tidak unggul atau marjuh. Alasan yang
dikemukakan mereka adalah bahwa Ibnu Masngud
menyaksikan kejadian sendiri di atas sedangkan Ibnu Abas
hanya mendengarnya dari orang lain.
3) Melakukan studi kompromi (jama)
Langkah ini dilakukan apabila kedua riwayat yang
kontradiktif itu sama-sama memiliki status keshahihan hadist
yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih
20. 11 November 2012 20Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
Variasi Periwayatan
Asbab An–Nuzul
Sisi
Redaksi
Sisi
Kualitas
Skema 2
Redaksi Periwayatan Asbab An –Nuzul
Muthamilah-Sharih
Muthamilah-Muthamilah
Sharih-Sharih
Muthamilah-Tidak Shahih
Shahih-Shahih
Tidak Shahih- Tidak Shahih
21. Manyoritas ulama berpendapat bahwa yang harus menjadi
pertimbangan adalah keumuman lafal dan bukannya kekhususan
sebab (al-‘brah bi’umum al-lafzhi la bi khusus as-sabab). As
suyuthi, memberikan alasan bahwa itulah yang dilakukan oleh
para sahabat dan golongan lain. Ini bisa dibuktikan, antara lain
ketika turun ayat zihar dalam kasus Salman Ibn Shakhar, ayat li’an
dalam perkara Hilal Ibn Umayah, dan ayat qadzaf dalam kasus
tuduhan terhadap ‘Aisyah, penyelesaian terhadap kasus-kasus
tersebut ternyata juga diterapkan terhadap peristiwa lain yang
serupa.
Disisi lain, ada juga ulama yang berpendapat bahwa
ungkapan satu lafazh Al-Quran harus dipandang dari segi
kekhususan sebab bukan dari keumuman lafazh (al-‘ibrah bi
khusus as-sabab la bi bi’umum al-lafazh).
11 November 2012 21Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
22. Al-Quran bukanlah sebuah merupakan sebuah “buku” dalam
pengertian umum, karena ia tidak pernah diformulasikan, tetapi
diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW.
Sejauh situasi-situasi menuntutnya. Al-Quran pun sangat menyadari
kenyataan ini sebagai suatu yang akan menimbulkan keusilan di
kalangan pembantahnya (Q.S.Al-Furqan [25]: 32). Seperti yang diyakini
sampai sekarang, pewahyuan Al-qur’an secara total dalam sekali waktu
secara sekaligus adalah suatu yang tidak mungkin, karena pada
kenyataannya Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi kaum
muslimin secara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
yang timbul.
11 November 2012 22Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I
23. DEMIKIAN PRESENTASI INI KAMI BUAT ATAS NAMA SEMUA PENYUSUN
BERHARAP SEMOGA SEMUA INI BERMANFAAT KHUSUSNYA BAGI KAMI
SELAKU PENYUSUN DAN BAGI SEMUA PADA UMUMNYA.
TENTUNYA DALAM PENYUSUNAN PRESENTASI INI MASIH BANYAK
KEKURANGAN SERTA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN MAUPUN
SUSUNANANYA, MAKA DARI ITU KAMI MOHON KRITIK DAN SARAN
DARI SEMUA PIHAK.
Untuk kritik maupun saran
bisa dikirim via SMS : 081903440326 a/n (Mustolih)
atau via email :
SEBELUM KAMI AKHIRI, DENGAN RENDAH HATI KAMI
MENGHATURKAN BANYAK TERIMA KASIH KEPADA SEMUA PIHAK
YANG TELAH MEMBANTU DALAM PENYELESAIAN PRESENTASI INI
TERLEBIH KEPADA Bp. MAHMUDIN, S.Pd.M.Ag. SELAKU DOSEN
PEMBIMBING
SEKIAN DAN……
11 November 2012 23Presentasi Ulumul Qur'an - SEMESTER I