SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Konsep pembelajaran scientific
PRESENTED BY :
PURYANTO
WIDYAISWARA
PADA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF KURIKULUM 2013 GURU MA
MANADO, 24 APRIL 2016
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO
2016
PURYANTO-WIDYAISWARA KEMENAG
MANADO
1
Definisi (SCIENTIFIC) ILMIAH
• ilmiah/il·mi·ah/ a bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan:
• penerbitan majalah -- berkembang dengan
pesat;-- populer bersifat ilmu, tetapi
menggunakan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel,
gaya penulisan karya ilmiah); mengilmiahkan/
meng·il·mi·ah·kan/
• v menjadikan ilmiah atau bersifat ilmu;
mengilmukan: ia tidak dapat ~ hal-hal yang gaib
SCIENTIFIC
Kurikulum 2013 mengajak kita semua untuk semangat
dan optimis akan meraih pendidikan yang lebih baik.
Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
ilmiah sebagai katalisator utamanya atau perangkat atau
apa pun itu namanya.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) diyakini sebagai
titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah.
Dalam konsep pendekatan scientific
yang disampaikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
dipaparkan minimal ada 7
(tujuh) kriteria dalam pendekatan scientific. Ketujuh kriteria tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu ; bukan sebatas kira –
kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru – siswa
terbebas dari prasangka yang serta – merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah,
dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Dalam konsep pendekatan scientific
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa dalam
memahami, menerapkan, dan mengembangkan
pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana
dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.
scientific
teaching
• Pendekatan pembelajaran
ilmiah (scientific teaching)
merupakan bagian dari
pendekatan pedagogis
pada pelaksanaan
pembelajaran dalam kelas
yang melandasi penerapan
metode ilmiah.
3 PRINSIP UTAMAPENDEKATAN
SAINTIFICDLMPEMBELAJARAN
yaitu
• a) Belajar siswa aktif, dalam hal ini
termasuk inquiry-based learning atau
belajar berbasis penelitian, cooperative
learning atau belajar berkelompok, dan
belajar berpusat pada siswa.
• b) Assessment berarti pengukuran
kemajuan belajar siswa yang
dibandingkan dengan target pencapaian
tujuan belajar.
• c) Keberagaman mengandung makna
bahwa dalam pendekatan ilmiah
mengembangkan pendekatan
keragaman. Pendekatan ini membawa
konsekuensi siswa unik, kelompok siswa
unik, termasuk keunikan dari
kompetensi, materi, instruktur,
pendekatan dan metode mengajar,
serta konteks.
7 kriteria konsep
pendekatan
scientific
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif
guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta,
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara
kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PENDEKATAN
SAINTIFIC
adalah:
• a) Untuk meningkatkan
kemampuan intelek, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa.
• b) Untuk membentuk kemampuan
siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
• c) Terciptanya kondisi
pembelajaran dimana siswa
merasa bahwa belajar
menyenangkan.
• d) Untuk melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel
ilmiah.Untuk mengembangkan
karakter siswa.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Langkah-Langkah Pembelajaran
SCIENTIFICMENYENTUH3
RANAH
1. Ranah sikap menggamit
transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik
“tahu mengapa”.(WHY)
2. Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik
“tahu bagaimana”.(HOW)
3. Ranah pengetahuan menggamit
transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik
“tahu apa.”(WHAT)
Penerapan
pendekatan
saintifik keterampilan proses:
1.mengamati,
2.mengklasifikasi,
3.mengukur,
4.meramalkan,
5.menjelaskan, dan
6.menyimpulkan
Ilmu Pengetahuan
Alam didefinisikan
sebagai pengetahuan
yang diperoleh melalui
a.pengumpulan data
dengan eksperimen,
b.pengamatan, dan
c.deduksi untuk
menghasilkan suatu
penjelasan tentang
sebuah gejala yang
dapat dipercaya
KETRAMPILAN
PROSES
Langkah-langkah metode ilmiah:
1.melakukan pengamatan,
2.menentukan hipotesis,
3.merancang eksperimen untuk
menguji hipotesis,
4.menguji hipotesis,
5.menerima atau menolak
hipotesis dan
6.merevisi hipotesis atau membuat
kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pembelajaran IPA lebih
menekankan pada
penerapan keterampilan
proses.
Aspek-aspek pada
pendekatan scientific
terintegrasi pada
pendekatan keterampilan
proses dan metode ilmiah.
PEMBELAJARANIPA
• Rekomendasi yang bisa diberikan adalah
Pembelajaran IPA sebaiknya bisa
memanfaatkan lingkungan, dan
pengampu materi IPA harus mampu
atau mengajak siswa
• mengamati fakta atau fenomena baik
secara langsung dan/ atau rekonstruksi,
memfasilitasi diskusi dan tanya jawab
dalam menemukan konsep, prinsip,
hukum,dan teori, mendorong siswa aktif
mencoba melaui kegiatan eksperimen,
memaksimalkan pemanfaatan
tekonologi dalam mengolah data, dan
memberi kebebasan dan tantangan
kreativitas dalam mengomunikasikan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dimiliki melalui presentasi
dan/atau unjuk karya dengan aplikasi
pada situasi baru yang terduga sampai
tak terduga.
Pendekatan saintifik yang
dikembangkan dalam
kurikulum 2013,
sebenarnya sangat relevan
dengan potensi serta
tujuan umum
pembelajaran IPA.
Melalui penerapan
keterampilan proses pada
pembelajaran IPA yang
disajikan dengan strategi
dan metode yang tepat,
mudah-mudahan siswa
dapat terlatih dalam
keterampilan scientific.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associating
(menalar)
Experimen-
ting
(mencoba)
Networking
(membentuk
Jejaring)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
1.KETERLIBATANSISWA
DALAMOBSERVASI
a) Observasi biasa (common observation).
Pada observasi biasa untuk kepentingan
pembelajaran, peserta didik merupakan
subjek yang sepenuhnya melakukan
observasi (complete observer). Di sini
peserta didik sama sekali tidak melibatkan
diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati.
b) Observasi terkendali (controlled
observation).
Seperti halnya observasi biasa, pada
observasi terkendali untuk kepentingan
pembelajaran, peserta didik sama sekali
tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek,
atau situasi yang diamati. Mereka juga
tidak memiliki hubungan apa pun dengan
pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
KETERLIBATANSISWA
DALAMOBSERVASI
c) Observasi partisipatif (participant
observation).
Pada observasi partisipatif, peserta
didik melibatkan diri secara langsung
dengan pelaku atau objek yang
diamati. Sejatinya, observasi
semacam ini paling lazim dilakukan
dalam penelitian antropologi
khususnya etnografi. Observasi
semacam ini mengharuskan peserta
didik melibatkan diri pada pelaku,
komunitas, atau objek yang diamati.
d) Observasi berstruktur.
Pada observasi berstruktur dalam
rangka proses pembelajaran,
fenomena subjek, objek, atau situasi
apa yang
2.KEGIATAN
BETANYA
Fungsi Bertanya:
(1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran;
(2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk
dirinya sendiri;
(3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya;
(4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan;
(5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam
berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban
secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar;
(6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan;
(7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi
dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa
kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok;
(8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat,
serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba
muncul; dan
(9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan
membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
KriteriaPertanyaan yangBaik
(1) Singkat dan jelas;
(2) Menginspirasi jawaban;
(3) Memiliki fokus;
(4) Bersifat probing atau
divergen;
(5) Bersifat validatif atau
penguatan;
(6) Memberi kesempatan peserta
didik untuk berpikir ulang;
(7) Merangsang peningkatan
tuntutan kemampuan kognitif;
(8) Merangsang proses interaksi.
3.Menalar/meng
olah informasi
• Penalaran adalah :
proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa
pengetahuan
Kegiatan menalar menjadi tidak
efektif apabila siswa hanya
mengandalkan pemahaman
seadanya
peran guru sangat dituntut dalam
penyediaan sarana belajar, antara
lain, dengan menyiapkan berbagai
refernsi yang bisa digunakan siswa
dalam menjawab pertayaan-
pertayaan itu.
4.MENCOBA • Untuk memperoleh hasil
belajar yang nyata atau
otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan
percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang
sesuai. Pada mata pelajaran
IPA,
• misalnya, peserta didik harus
memahami konsep-konsep
IPA dan kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari
KEGIATAN
MENCOBA
(1) menentukan tema atau topik
sesuai dengan kompetensi dasar
menurut tuntutan kurikulum;
(2) mempelajari cara-cara
penggunaan alat dan bahan yang
tersedia dan harus disediakan;
(3) mempelajari dasar teoritis yang
relevan dan hasil-hasil eksperimen
sebelumnya;
(4) melakukan dan mengamati
percobaan;
(5) mencatat fenomena yang terjadi,
menganalisis, dan menyajikan data;
(6) menarik simpulan atas hasil
percobaan; dan
(7) membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
KEGIATANGURUDALAM
PERCOBAAN
(1)Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid
(2)Guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan
(3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu
(4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan murid
(5) Guru membicarakan masalah yanga akan
yang akan dijadikan eksperimen
(6) Membagi kertas kerja kepada murid
(7) Murid melaksanakan eksperimen dengan
bimbingan guru, dan
(8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan
mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
5.MENGKOMUNIKASIKA
N
• Mengkomunikasikan berarti
menyampaikan hasil kegiatan sebelum
kepada orang lain,baik secara lisan
ataupun tertulis.
• Kegiatan yang dimasudkan bisa dengan
cara-cara berikut:
a) Silang baca antarsiswa .
b) Membacakan pendapat pribadi ataupun
hasil diskusi kelompok untuk mendapatkan
tanggapan dari siswa lainnya.
c) Berprestasi di depan kelas dengan
menggunakan media tertentu, seperti LCD
sehingga menyerupai kegiatan diskusi umum.
d) Memajang karya di majalah dinding.
e) Kunjungi karya berarti siswa mengunjungi
karya temannya yang dipajang di dinding
atau di tempat-tempat lainnya untuk mereka
komentari/dinilai.
PRINSIPPRINSIPPENDEKATAN
SCIENTIFIC a) Pembelajaran berpusat pada siswa
b) Pembelajaran memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep,hukum, dan prinsip
c) Pembelajaran mendorong terjadinya
peningkatan kemampuan berpikir siswa
d) Pembelajaran meningkatkan motivasi
belajar siswa dan motivasi mengajar guru
e) Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih kemampuan dalam komunikasi
f) Adanya proses validasi terhadap konsep,
hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa
dalam struktur kognitifnya.
wassalam
Fb: puryanto mdo
PURYANTO-WIDYAISWARA KEMENAG
MANADO
26

More Related Content

What's hot

Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Izny Atikah
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
Sapiah Asri
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negara
Shah Ali
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
Zo Ri
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatan
dgielz31
 
P&P Inkuiri Penemuan
P&P Inkuiri PenemuanP&P Inkuiri Penemuan
P&P Inkuiri Penemuan
thongsewkim
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
erwin moh riyanda
 

What's hot (19)

Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Pendidikan Sains Berasaskan Inkuiri (Inquiry-Based Science Education)
Pendidikan Sains Berasaskan Inkuiri (Inquiry-Based Science Education)Pendidikan Sains Berasaskan Inkuiri (Inquiry-Based Science Education)
Pendidikan Sains Berasaskan Inkuiri (Inquiry-Based Science Education)
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negara
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Modul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifikModul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifik
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifik
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatan
 
1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik
 
Makalah inquiry
Makalah inquiryMakalah inquiry
Makalah inquiry
 
P&P Inkuiri Penemuan
P&P Inkuiri PenemuanP&P Inkuiri Penemuan
P&P Inkuiri Penemuan
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
MP_20111004
MP_20111004MP_20111004
MP_20111004
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
 

Viewers also liked

7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
Puryanto SS
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustaka
desti najla
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Puryanto SS
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
suryaloe
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Turino Djunaidi
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
dulkamad
 

Viewers also liked (20)

2.2.1 contoh pendekatan scientific ips
2.2.1 contoh pendekatan scientific ips2.2.1 contoh pendekatan scientific ips
2.2.1 contoh pendekatan scientific ips
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Buku kualitatif
Buku kualitatifBuku kualitatif
Buku kualitatif
 
Ueeee
UeeeeUeeee
Ueeee
 
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
 
Proposal ema
Proposal emaProposal ema
Proposal ema
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustaka
 
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryantoPengmb. sdm dan organisasi puryanto
Pengmb. sdm dan organisasi puryanto
 
4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan program4. disiplin pelaksanaan program
4. disiplin pelaksanaan program
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitian
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
 

Similar to Konsep pembelajaran scientific baru

2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
sitakar
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
YashintaSuarnadi
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
YashintaSuarnadi
 
2. konsep pendekatan scientific rev final
2. konsep pendekatan scientific rev final2. konsep pendekatan scientific rev final
2. konsep pendekatan scientific rev final
Julak Laraw
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
Ika NIS
 

Similar to Konsep pembelajaran scientific baru (20)

Wednesday
WednesdayWednesday
Wednesday
 
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptxPPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
 
Scientific inquiry
Scientific inquiryScientific inquiry
Scientific inquiry
 
Pendekatan scientific des 2016
Pendekatan scientific  des  2016Pendekatan scientific  des  2016
Pendekatan scientific des 2016
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
 
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
 
Prakarya
PrakaryaPrakarya
Prakarya
 
Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan KewirausahaanPrakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan
 
9 prakarya
9  prakarya9  prakarya
9 prakarya
 
2. konsep pendekatan scientific rev final
2. konsep pendekatan scientific rev final2. konsep pendekatan scientific rev final
2. konsep pendekatan scientific rev final
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
konsep pendekatan scientific rev final
konsep pendekatan scientific rev finalkonsep pendekatan scientific rev final
konsep pendekatan scientific rev final
 
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
PENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIKPENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIK
 

More from Puryanto SS (8)

Slide blc lengkap
Slide blc lengkapSlide blc lengkap
Slide blc lengkap
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
 
Rencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baruRencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baru
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasi
 
Psikologi belajar orang dewasa
Psikologi belajar orang dewasaPsikologi belajar orang dewasa
Psikologi belajar orang dewasa
 
Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1
 
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara7. kesadaran berbangsa dan bernegara
7. kesadaran berbangsa dan bernegara
 
5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan5. membangun pribadi teladan
5. membangun pribadi teladan
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 

Konsep pembelajaran scientific baru

  • 1. Konsep pembelajaran scientific PRESENTED BY : PURYANTO WIDYAISWARA PADA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF KURIKULUM 2013 GURU MA MANADO, 24 APRIL 2016 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO 2016 PURYANTO-WIDYAISWARA KEMENAG MANADO 1
  • 2. Definisi (SCIENTIFIC) ILMIAH • ilmiah/il·mi·ah/ a bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan: • penerbitan majalah -- berkembang dengan pesat;-- populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah); mengilmiahkan/ meng·il·mi·ah·kan/ • v menjadikan ilmiah atau bersifat ilmu; mengilmukan: ia tidak dapat ~ hal-hal yang gaib
  • 3. SCIENTIFIC Kurikulum 2013 mengajak kita semua untuk semangat dan optimis akan meraih pendidikan yang lebih baik. Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah sebagai katalisator utamanya atau perangkat atau apa pun itu namanya. Pendekatan ilmiah (scientific approach) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah.
  • 4. Dalam konsep pendekatan scientific yang disampaikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dipaparkan minimal ada 7 (tujuh) kriteria dalam pendekatan scientific. Ketujuh kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu ; bukan sebatas kira – kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru – siswa terbebas dari prasangka yang serta – merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  • 5. Dalam konsep pendekatan scientific 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa dalam memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.
  • 6. scientific teaching • Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.
  • 7. 3 PRINSIP UTAMAPENDEKATAN SAINTIFICDLMPEMBELAJARAN yaitu • a) Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok, dan belajar berpusat pada siswa. • b) Assessment berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar. • c) Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.
  • 8. 7 kriteria konsep pendekatan scientific 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
  • 9. TUJUAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIC adalah: • a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. • b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. • c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar menyenangkan. • d) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.Untuk mengembangkan karakter siswa.
  • 10. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Langkah-Langkah Pembelajaran
  • 11. SCIENTIFICMENYENTUH3 RANAH 1. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”.(WHY) 2. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.(HOW) 3. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”(WHAT)
  • 12. Penerapan pendekatan saintifik keterampilan proses: 1.mengamati, 2.mengklasifikasi, 3.mengukur, 4.meramalkan, 5.menjelaskan, dan 6.menyimpulkan Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui a.pengumpulan data dengan eksperimen, b.pengamatan, dan c.deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya
  • 13. KETRAMPILAN PROSES Langkah-langkah metode ilmiah: 1.melakukan pengamatan, 2.menentukan hipotesis, 3.merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, 4.menguji hipotesis, 5.menerima atau menolak hipotesis dan 6.merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan (Helmenstine, 2013). Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah.
  • 14. PEMBELAJARANIPA • Rekomendasi yang bisa diberikan adalah Pembelajaran IPA sebaiknya bisa memanfaatkan lingkungan, dan pengampu materi IPA harus mampu atau mengajak siswa • mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi, memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori, mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen, memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, dan memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga. Pendekatan saintifik yang dikembangkan dalam kurikulum 2013, sebenarnya sangat relevan dengan potensi serta tujuan umum pembelajaran IPA. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi dan metode yang tepat, mudah-mudahan siswa dapat terlatih dalam keterampilan scientific.
  • 16. 1.KETERLIBATANSISWA DALAMOBSERVASI a) Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. b) Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Mereka juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
  • 17. KETERLIBATANSISWA DALAMOBSERVASI c) Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. d) Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang
  • 18. 2.KEGIATAN BETANYA Fungsi Bertanya: (1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran; (2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri; (3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya; (4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan; (5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar; (6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan; (7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok; (8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul; dan (9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.
  • 19. KriteriaPertanyaan yangBaik (1) Singkat dan jelas; (2) Menginspirasi jawaban; (3) Memiliki fokus; (4) Bersifat probing atau divergen; (5) Bersifat validatif atau penguatan; (6) Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang; (7) Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif; (8) Merangsang proses interaksi.
  • 20. 3.Menalar/meng olah informasi • Penalaran adalah : proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan Kegiatan menalar menjadi tidak efektif apabila siswa hanya mengandalkan pemahaman seadanya peran guru sangat dituntut dalam penyediaan sarana belajar, antara lain, dengan menyiapkan berbagai refernsi yang bisa digunakan siswa dalam menjawab pertayaan- pertayaan itu.
  • 21. 4.MENCOBA • Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, • misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
  • 22. KEGIATAN MENCOBA (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
  • 23. KEGIATANGURUDALAM PERCOBAAN (1)Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2)Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
  • 24. 5.MENGKOMUNIKASIKA N • Mengkomunikasikan berarti menyampaikan hasil kegiatan sebelum kepada orang lain,baik secara lisan ataupun tertulis. • Kegiatan yang dimasudkan bisa dengan cara-cara berikut: a) Silang baca antarsiswa . b) Membacakan pendapat pribadi ataupun hasil diskusi kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari siswa lainnya. c) Berprestasi di depan kelas dengan menggunakan media tertentu, seperti LCD sehingga menyerupai kegiatan diskusi umum. d) Memajang karya di majalah dinding. e) Kunjungi karya berarti siswa mengunjungi karya temannya yang dipajang di dinding atau di tempat-tempat lainnya untuk mereka komentari/dinilai.
  • 25. PRINSIPPRINSIPPENDEKATAN SCIENTIFIC a) Pembelajaran berpusat pada siswa b) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep,hukum, dan prinsip c) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa d) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi f) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.