Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya nilai-nilai dan budaya dalam keberhasilan kerja. Nilai-nilai dan budaya terbentuk dari adat, agama, norma dan kebiasaan yang menjadi pedoman perilaku kerja. Budaya organisasi menciptakan identitas dan komitmen bagi anggotanya.
3. Adalah :
Nilai-nilai yang telah menjadi kebiasaan .
keberhasilan kerja itu berakar pada nilai-nilai
yang dimiliki dan perilaku yang menjadi
kebiasaannya.
Nilai-nilai tersebut bermula dari adat
kebiasaan, agama, norma dan kaidah yang
menjadi keyakinan dan kebiasaan dalam
perilaku kerja atau organisasi.
4. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas
dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan dan sebagainya;
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat; dan
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia.
6. budaya organisasi tidak terlepas
dari peran serta seluruh
elemen anggota terhadap
organisasi.
Biasanya budaya organisasi
digunakan untuk mencapai
efisensi, efektivitas
,produktivitas, etos kerja
(Edy Sutrisno, 2012 :1)
7. adalah aturan kerja yang ada di organisasi
yang akan menjadi pegangan dari sumber
daya manusia dalam menjalankan
kewajibannya dan nilai-nilai untuk
berperilaku dalam organisasi. Nilai-nilai
tersebut tercermin dalam perilaku dan sikap
mereka sehari-hari selama mereka berada
dalam organisasi tersebut dan sewaktu
mewakili organisasi berhadapan dengan
pihak luar.
8. a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-
anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan diri individual
seseorang.
Budaya merupakan perekat sosial yang membantu
mempersatukan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh
karyawan.
c. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali
yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan.
9. 1. Inovasi dan pengambilan
resiko.
2. Perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil.
4. Orientasi orang.
5. Orientasi tim.
6. Keagresifan.
7. Kemantapan.
11. dapat dirasakan keberadaannya melalui
perilaku anggota dalam organisasi tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari pola dan cara-cara
berpikir, merasa, menanggapi dan menuntun
para anggota organisasi dalam mengambil
keputusan maupun kegiatan-kegiatan lainnya
dalam organisasi.
19. organisasi terbentuk dari kumpulan
individu yang berbeda baik sifat,
karakter, keahlian, pendidikan,
dan latar belakang pengalaman
dalam hidupnya, perlu ada
pengakuan pandangan yang akan
berguna untuk pencapaian misi dan
tujuan organisasi tersebut, agar tidak
berjalan sendiri-sendiri.
21. • Karakter diartikan sebagai “watak, tabiat,
akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
kebajikan yang diyakini dan digunakan
sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap, dan bertindak”. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur,
berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat
kepada orang lain.
• (Badan Penenelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional :
2010)
22. • Karakter merupakan suatu pola perilaku
seseorang. Orang yang berkarakter baik
memiliki pemahaman tentang kebaikan,
menyukai kebaikan, dan mengerjakan kebaikan
tersebut. Orang yang perilakunya sesuai dengan
kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia
(Ryan & Bohlin :1999)
• “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,
perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter
adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat,
bertabiat, dan berwatak”.
(Pusat Bahasa Depdiknas :2008)
23. Respons langsung seseorang
terhadap suatu situasi secara
sadar , tidak dipengaruhi oleh
stimulan dari luar (external)
tetapi muncul dari dalam diri
(internal)
27. Alat :
Lima buah kursi untuk lelaki
Lima buah kursi untuk Pr
Cara:
29. Rumah
Mobil
Jam tangan
Pakaian mahal
Sepatu
Tas mahal
Emas, Permata
Keluarga
30. Tindakan yang lahir dari nilai-
nilai terdalam (personal values)
yang diyakini dan dipegang
teguh
Dimana adanya?
Dalam jiwa kita sendiri
31. 1. Kerja adalah Rahmat;
bekerja tulus penuh syukur.
2. Kerja adalah Amanah;
bekerja benar penuh tanggung
jawab
3. Kerja adalah Panggilan;
bekerja tuntas penuh
integritas.
4. Kerja adalah Aktualisasi;
bekerja keras penuh
semangat.
5. Kerja adalah Ibadah;
bekerja serius penuh
kecintaan.
6. Kerja adalah Seni;
bekerja cerdas penuh
kreativitas.
7. Kerja adalah Kehormatan;
bekerja tekun penuh
keunggulan.
8. Kerja adalah Pelayanan;
bekerja paripurna penuh
kerendahan hati.
Delapan ethos kerja Profesional (Jansen
Sinamo:http://8etos.com/program-latihan/)