SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Wednesday, 6 November 2013 
Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran 
Pada penerapan kurikulum 2013 di sekolah, guru harus menggunakan pendekatan scientific 
(pendekatan ilmiah) karena dengan pendekatan ini hasil belajar peserta didik lebih efektif 
dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Pendekatan scientific ini disebut juga pendekatan 
5M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyajikan (mempublikasikan). Ada 
tiga model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan scientific, yaitu: 
a. Discovery Learning (penemuan) 
b. Project Based Learning (Pembelajaran berbasis proyek) 
c. Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah). 
Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga 
ranah, yaitu: 
1. Pengetahuan (kognitif) 
Pada ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik 
“tahu apa”. 
2. Sikap (afektif) 
Pada ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu 
mengapa”. 
3. Keterampilan (psikomotor). 
Pada ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik 
“tahu bagaimana”. 
Dengan proses pembelajaran yang demikian, maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta 
didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan 
pengetahuan yang terintegrasi. Jadi, dengan adanya pendekatan scientific ini peserta didik dapat 
berpikir kritis, logis, sistematis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan 
masalah, serta mengaplikasikan materi pembelajaran. 
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah, antara lain: 
1. Mengamati 
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). 
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta 
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat 
bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki 
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada 
hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 
2. Menanya 
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan 
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia 
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab 
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi 
penyimak dan pembelajar yang baik.
3. Menalar 
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut 
dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku 
aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada 
guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang 
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. 
4. Mencoba 
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau 
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada bidang studi 
matematika, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep matematika dan kaitannya 
dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk 
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah 
dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Aplikasi 
metode eksperimen atau mencoba ini dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan 
belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 
5. Menyajikan 
Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk 
laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau 
individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini 
kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan 
oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di masukkan ke dalam file atau Map 
peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu. 
Diposkan oleh Ellin Juniarti di 9:30 pm 
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest 
Label: Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika, Kurikulum 2013, Matematika, Pendekatan 
Scientific 
Reaksi:

More Related Content

What's hot

Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan PengajaranPerbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajarantbpck
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikanappgsm3T
 
Kondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah BesarKondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah Besartbpck
 
Konsep pembelajaran tematik terpadu
Konsep pembelajaran tematik terpaduKonsep pembelajaran tematik terpadu
Konsep pembelajaran tematik terpaduIfik Firdaus
 
1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifikyo5ep
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori BelajarT. Astari
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitiftbpck
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasiansuprapto
 
Model Motivasi ARCS
Model Motivasi ARCSModel Motivasi ARCS
Model Motivasi ARCStbpck
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNINGDenny Boy
 
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNINGDenny Boy
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalSarah Sitakar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 

What's hot (18)

Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan PengajaranPerbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifik
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 
Kondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah BesarKondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah Besar
 
Konsep pembelajaran tematik terpadu
Konsep pembelajaran tematik terpaduKonsep pembelajaran tematik terpadu
Konsep pembelajaran tematik terpadu
 
1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Pendekatan pembelajaran up
Pendekatan pembelajaran upPendekatan pembelajaran up
Pendekatan pembelajaran up
 
Modul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifikModul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifik
 
Model Motivasi ARCS
Model Motivasi ARCSModel Motivasi ARCS
Model Motivasi ARCS
 
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
 
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
 
Modul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discoveryModul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discovery
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 

Similar to Wednesday

Konsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruKonsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruPuryanto SS
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfayulusiyana
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Rangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgRangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgDani Novita Rahma
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&padminipda
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&pNor Afendi
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&psyahnorain
 
Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)syahnorain
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxYolandaYol
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkLim Leh Hong
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&pNurul Nadia
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran Universiti selangor
 
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriIzny Atikah
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 

Similar to Wednesday (20)

Konsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baruKonsep pembelajaran scientific baru
Konsep pembelajaran scientific baru
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Rangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgRangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukg
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori2011
Teori2011Teori2011
Teori2011
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)Teori & model p&p (1)
Teori & model p&p (1)
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkk
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 

Wednesday

  • 1. Wednesday, 6 November 2013 Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Pada penerapan kurikulum 2013 di sekolah, guru harus menggunakan pendekatan scientific (pendekatan ilmiah) karena dengan pendekatan ini hasil belajar peserta didik lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Pendekatan scientific ini disebut juga pendekatan 5M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyajikan (mempublikasikan). Ada tiga model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan scientific, yaitu: a. Discovery Learning (penemuan) b. Project Based Learning (Pembelajaran berbasis proyek) c. Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah). Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: 1. Pengetahuan (kognitif) Pada ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa”. 2. Sikap (afektif) Pada ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”. 3. Keterampilan (psikomotor). Pada ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Dengan proses pembelajaran yang demikian, maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Jadi, dengan adanya pendekatan scientific ini peserta didik dapat berpikir kritis, logis, sistematis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan materi pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah, antara lain: 1. Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 2. Menanya Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
  • 2. 3. Menalar Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. 4. Mencoba Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada bidang studi matematika, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep matematika dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba ini dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 5. Menyajikan Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di masukkan ke dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu. Diposkan oleh Ellin Juniarti di 9:30 pm Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Label: Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika, Kurikulum 2013, Matematika, Pendekatan Scientific Reaksi: