Resume Jurnal PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ...Fu'ad Fadhillah Ahmad
Sebuah resume jurnal oleh Mahasiswa Politeknik APP Jakarta terhadap "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI"
Hanafi, A. S., Almy, C., & Siregar, M. T. (2018). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI. JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK, 2(1), 47-56.
Resume Jurnal PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ...Fu'ad Fadhillah Ahmad
Sebuah resume jurnal oleh Mahasiswa Politeknik APP Jakarta terhadap "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI"
Hanafi, A. S., Almy, C., & Siregar, M. T. (2018). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI. JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK, 2(1), 47-56.
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying
Let your students learn their first foreign language by the same Montessori approach that they use for the rest of their education. You can learn in the same way.
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Excruciate Limited
a Sustaining detail tobe written of the bottom your illustration of the bribery new world and the obsolenscence democracy on how those people said on we are no longer in the related world
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiSuko Widodo
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
Manajemen sumber daya manusian adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta peranann tenaga kerja secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapaitujuan bersama.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Mata diklat ini membahas
tentang konsep sumber daya
manusia, tujuan dan fungsi
pengembangan SDM, dan
Penilaian Kinerja Pegawai
3. a. Kompetensi Dasar :
Peserta mampu memahami konsep sumber daya
manusia, tujuan dan fungsi pengembangan
SDM, dan Penilaian Kinerja Pegawai
a. Indikator :
Peserta dapat:
-Menjelaskan konsep sumber daya manusia,
-Menjelaskan tujuan dan fungsi pengembangan
SDM
-Menjelaskan Penilaian Kinerja Pegawai
4. Manusia merupakan sumber daya yang paling
penting dalam usaha suatu organisasi
(instansi pemerintah atau perusahaan) untuk
mencapai keberhasilan.
Sumber daya manusia menunjang organisasi
dengan karya, bakat, kreativitas dan
dorongan (motivasi) serta inovasi
5.
6. Sumber daya manusia merupakan salah satu
unsur masukan (input) yang bersama-sama
dengan faktor produksi lainnya,
seperti bahan baku, mesin dan tekhnologi
digunakan untuk mengubah bahan baku
melalui suatu proses manajemen menjadi
produk (output), berupa barang dan jasa,
dalam usaha untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan.
7. Tulus (94: 3)
1.perencanaan,
2.pengorganisasian,
3.pengarahan dan
4.pengawasan atas pengadaan,
5.pengembangan,
6.pemberian kompensasi,
7.pengintegrasian,
8.pemeliharaan dan
9.pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk
membantu mencapai tujuan perusahaan,
individu dan masyarakat.
8.
9. Nitisemito (1996: 11)
suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara
lain:
Planning, Organizing, Controlling,
sehingga efektivitas dan efisiensi personalia
(sumber daya manusia) dapat ditingkatkan
semaksimal mungkin dalam pencapaian tuiuan
10. Saikula dalam Gunawan, (1989: 20)
1.perencanaan SDM,
2.staffing dan penilaian pegawai,
3.training dan pengembangan,
4.pemberian balas jasa,
5.tunjangan social dan
6.pelayanan terhadap pegawai,
7.tunjangan kesehatan dan
8.keamanan
11.
12. Tujuan latihan atau tujuan pengembangan
pegawai yang efektif, untuk memperoleh tiga
hal yaitu:
(1) menambah pengetahuan;
(2) menambah keterampilan;
(3) mengubah sikap (Manullang dalam Sudayat
2012: 5).
Pegawai seyogyianya diberikan penambahan
pengetahuan dengan terlebih dahulu mengaji
atau melakukan analisis kebutuhan
13. manfaat dan tujuan dari kegiatan
pengembangan sumber daya manusia yaitu:
Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang
buruk, dalam hal ini kegiatan pengembangan
meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang
dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif
dan ditujukan untuk dapat mencapai
efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan
oleh organisasi
14. Meningkatkan produktivitas, dengan
mengikuti kegiatan pengembangan berarti
pegawai juga memperoleh tambahan
ketrampilan dan pengetahuan baru yang
bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan
mereka.
Dengan semikian diharapkan juga secara
tidak langsung meningkatkan produktivitas
kerjanya.
15. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan
kerja, dengan semakin banyaknya ketrampilan
yang dimiliki pegawai, maka lebih fleksibel
dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan
kemungkinan adanya perubahan pada
lingkungan organisasi.
Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai
dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi
tidak perlu lagi menambah pegawai yang
baru, oleh karena pegawai yang dimiliki sudah
cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan
tersebut
16. Meningkatkan komitmen karyawan, dengan
melalui kegiatan pengembangan, pegawai
diharapkan memiliki persepsi yang baik
tentang organisasi yang secara tidak langsung
meningkatkan komitmen kerja pegawai serta
dapat memotivasi mereka untuk
menampilkan kinerja yang baik
17. Mengurangi turn over dan absensi, bahwa
dengan semakin besarnya komitmen pegawai
terhadap organisasi memberikan dampak
terhadap adanya pengurangan tingkat turn
over absensi. Dengan demikian juga berarti
meningkatkan produktivitas organisasi
18. Ada tiga aspek yang perlu
dipahami setiap PNS dan atau
pimpinan suatu lembaga dan
organisasi kerja, yakni:
19. Kejelasan tugas atau pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya,
Kejelasan hasil (indikator) yang
diharapkan dari suatu pekerjaan atau
fungsi.
Waktu yang diperiukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan agar
hasil yang diharapkan dapat
terwujud.