Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMSyaza Mohd Sabri
Pendidikan Islam merupakan tunjang dalam diri setiap manusia yang bergelar muslim. Minat yang mendalam perlu hadir dalam diri bagi melahirkan rasa kecintaan serta memantapkan tahap pemahaman dan penghayatannya di dalam kehidupan seharian. Namun matapelajaran Pendidikan Islam ini dianggap matapelajaran yang remeh dan senang oleh kebanyakan murid. Oleh yang demikian, mereka kurang berminat serta tidak memberi tumpuan semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Faktor guru juga menyebabkan murid tidak berminat serta kurang motivasi terhadap matapelajaran ini.
PANDUAN PENGGUNAAN SIM-LITABMAS UNTUK
OPERATOR LP/LPPM DAN PENGUSUL PROPOSAL PENELITIAN OLEH DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMSyaza Mohd Sabri
Pendidikan Islam merupakan tunjang dalam diri setiap manusia yang bergelar muslim. Minat yang mendalam perlu hadir dalam diri bagi melahirkan rasa kecintaan serta memantapkan tahap pemahaman dan penghayatannya di dalam kehidupan seharian. Namun matapelajaran Pendidikan Islam ini dianggap matapelajaran yang remeh dan senang oleh kebanyakan murid. Oleh yang demikian, mereka kurang berminat serta tidak memberi tumpuan semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Faktor guru juga menyebabkan murid tidak berminat serta kurang motivasi terhadap matapelajaran ini.
PANDUAN PENGGUNAAN SIM-LITABMAS UNTUK
OPERATOR LP/LPPM DAN PENGUSUL PROPOSAL PENELITIAN OLEH DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013
Character education is the deliberate effort (conscious) to help people understand, care about, and implement the core ethical values. It is expected that character and personality are formed by the learners themselves who long for the success of character education. Learners are expected to understand the values imparted to him, entirely without any misunderstanding at all. Integration of character education is vital in overcoming the problem of moral crisis. Thus, in the implementation of character education in schools is three methods are employed involving learning, extracurricular activities, and school culture.
PROPOSAL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) OPEN SOURCE BAGI GURU-GURU SMK SE KOTA LANGSA
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. TUGAS PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN DISIPLIN DIRI DENGAN
KINERJA KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DI KOTA LANGSA
OLEH:
MUHAMMAD HENDRA
NIM : 8156132083
Kelas AW2 AP Kepengawasan
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
2. A. Latar Belakang Masalah
1. Kepala sekolah datang terlambat dan setelah mengisi daftar
hadir lalu pergi meninggalkan sekolah.
2. Kepala sekolah tidak tahu apa yang dilakukan setelah sampai
di sekolah, hal ini tampak dengan memberikan tugas-tugas
kepada staff tata usaha.
3. Kepala sekolah tidak mampu memimpin rapat, hal ini tampak
bahwa pendapatnya kurang dan bahkan tidak didengar oleh
anggota rapat yang hadir.
4. Ironisnya ada kepala sekolah yang datang hanya karena telah
mengetahui bahwa sekolahnya dapat giliran kunjungan
pengawas dan lain sebagainya, artinya proses pengelolaan
sekolah masih perlu dan harus ditingkatkan mutunya.
3. B. Indentifikasi Masalah
Sebagai pengelola sekolah yang profesional, kepala
sekolah hendaknya menunjukkan kinerja yang baik. Sedangkan
yang terjadi adalah malah sebaliknya. Hal ini dimungkinkan oleh
beberapa faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi, yaitu:
(1) kecerdasan spiritual, (2) disiplin diri, (3) motivasi berprestasi,
(4) kemampuan kerjasama, (5) kemampuan berkomunikasi, (6)
pengetahuan manajemen, (7) gaya kepemimpinan dan
sebagainya.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini yang menjadi variabel-variabel
penelitian dibatasi hanya dua variabel bebas yaitu kecerdasan
spiritual sebagai variabel bebas pertama (X1) dan disiplin diri
sebagai variabel bebas kedua (X2) serta kinerja kepala sekolah
SMK sebagai variabel terikat (Y).
4. D. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah hubungan antara kecerdasan spiritual
dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa?
2. Bagaimanakah hubungan antara disiplin diri dengan kinerja
kepala sekolah SMK di Kota Langsa?
3. Bagaimanakah hubungan antara kecerdasan spiritual dan
disiplin diri secara bersama-sama dengan kinerja kepala
sekolah SMK di Kota Langsa?
5. E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan
memberikan informasi tentang:
1.Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kinerja
kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
2.Hubungan antara disiplin diri dengan kinerja kepala
sekolah SMK di Kota Langsa.
3.Hubungan antara kecerdasan spiritual dan disiplin diri
secara bersama-sama dengan kinerja kepala sekolah SMK di
Kota Langsa.
6. F. Manfaat
Memberikan manfaat teoritis kepada peneliti yang akan
melakukan penelitian tentang kinerja kepala sekolah SMK di
Kota Langsa dan dapat menggunakan informasi yang telah ada
sebagai bahan rujukan untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.
Bagi kepala sekolah SMK khususnya di Kota Langsa
diharapkan memperoleh manfaat praktis yaitu sebagai bahan
masukan untuk meningkatkan kinerja guna memenuhi
kebutuhan pendidikan di Kota Langsa.
7. G. Hakikat Kinerja Kepala Sekolah
Kinerja kepala sekolah adalah sebagai seorang pemimpin
dalam bidang pendidikan yang berperan sebagai edukator pada
sebuah sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai
edukator ini akan dijadikan bagian sub variabel penelitian dalam
menyusun instrumen kinerja kapala sekolah.
H. Hakikat Kecerdasan Spiritual
Terdapat delapan elemen untuk mengetahui kualitas
kecedasan spiritual yaitu: (1) fleksibilitas, (2) kesadaran diri, (3)
penderitaan, (4) kualitas hidup, (5) keengganan untuk
menyebabkan kerugian, (6) berfikir holistik, (7) keinginan untuk
bertanya dan (8) kemandirian, akan dijadikan sebagai sub
variabel dalam menyusun instrumen kecerdasan spiritual kepala
sekolah.
8. I. Hakikat Disiplin Diri
Dimensi disiplin diri para kepala sekolah yang tergambar
dalam dua hal berikut ini: (1) ketaatan dan (2) kekonsistenan
antara ucapan dan perbuatan. Hal tersebut akan dijadikan
sebagai variabel dalam menyusun instrumen disiplin diri.
J. Kerangka Berfikir
9. K. Pengajuan Hipotesis
1. Terdapat hubungan yang berarti antara kecerdasan spiritual
dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
2. Terdapat hubungan yang berarti antara disiplin diri dengan
kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
3. Terdapat hubungan yang berarti antara kecerdasan spiritual
dan disiplin diri secara bersama-sama dengan kinerja kepala
sekolah SMK di Kota Langsa.
L. Wilayah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh sekolah SMK di
Kota Langsa dikarenakan (menurut survei pendahuluan)
kemudahan memperoleh data, waku yang tersedia dan
keringanan biaya dalam melaksanakan penelitian, dengan
subyek penelitian ini adalah kepala sekolah.
10. M. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan penelitian
dengan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada,
juga menyampaikan data, menganalisis dan
menginterpretasikan. Desain penelitian ini berupa studi Ex-post
facto.
N. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala sekolah
SMK di Kota Langsa yang berjumlah 11 (sebelas) Orang.
Populasi penelitian ini terdiri dari kelompok dalam
starata populasi yaitu: seluruh kepala sekolah SMK di Kota
Langsa dan sekaligus dijadikan sampel penelitian. Oleh karena
itu teknik penarikan sampel dilakukan dengan stratified
proportional random sampling.
11. O. Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal
1. Kinerja
2. Kecerdasan
Spiritual
3. Disiplin Diri
Edukator
1.Fleksibilitas
2.Kesedaran diri
3.Penderitaan
4.Kualitas hidup
5.Keengganan untuk
menyebabkan kerugian
6.Berfikir holistik
7.Keinginan untuk bertanya
8.Kemandirian
1.Ketaatan
2.Kekonsistenan antara
ucapan dan perbuatan
- Membimbing guru
- Membimbing pegawai
- Membimbing siswa
- Mengembangkan staff
- Mengikuti perkembangan IPTEK
- Member contoh mengajar yang baik
- Aktif dan adaptif secara spontan
- Memberikan contoh kesadaran diri yang
tinggi
- Menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
- Memiliki visi dan nilai-nilai
- Berani mengambil resiko
- Memiliki cara berfikir holistik
- Keinginan bertanya dan mencari jawaban
- Memiliki keinginan untuk bekerja
- Melaksanakan aturan yang telah
ditetapkan
- Tepat janji
1-15
16-25
26-39
40-42
43-47
48-52
1-10
11-15
16-20
21-31
32-38
39-44
45-47
48-54
1-20
21-39
12. P. Pengujian Instrumen
Pengujian validitas butir instrumen dilakukan untuk
mencari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product
Moment. Sedangkan untuk mencari reliabilitas instrumen
dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
Q. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di seluruh SMK di Kota
Langsa. Data diambil dari para kepala sekolah yang menjadi
sampel penelitian ini. Pengumplan data dilakukan dengan cara
menemui responden secara langsung serta kuesioner di isi oleh
yang bersangkutan dan tidak diperkenankan dibawa pulang. Hal
ini dilakukan untuk menjamin keabsahan dan keakuratan data.
13. R. Teknik Analisis Data
1. Pengujian persyaratan analisis
a.Uji normalitas
b.Uji homogenitas
c.Uji linieritas
2. Pengujian Hipotesis