Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif dan memiliki sikap yang baik melalui penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Each spring, the Student Organization Resource Center and the Division of Student Affairs are proud to host The Summit: ETSU's premier recognition event for outstanding campus programs and distinguished student leaders which celebrates the superior accomplishments of students outside of the classroom.
Keynote speech at WCDP 2013 - Nordic Countries Working Together - Pärla SalomaaParla (Pärla) Salomaa
Keynote speech at the World Conference on Drowning Prevention (Ptsdam, Germany) in October 2013.
Main emphasis was to demonstrate what the Nordic Countries have achieved so far and how they are cooperating in daily business.
Each spring, the Student Organization Resource Center and the Division of Student Affairs are proud to host The Summit: ETSU's premier recognition event for outstanding campus programs and distinguished student leaders which celebrates the superior accomplishments of students outside of the classroom.
Keynote speech at WCDP 2013 - Nordic Countries Working Together - Pärla SalomaaParla (Pärla) Salomaa
Keynote speech at the World Conference on Drowning Prevention (Ptsdam, Germany) in October 2013.
Main emphasis was to demonstrate what the Nordic Countries have achieved so far and how they are cooperating in daily business.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
PPT – 2.1
2. TUJUAN
mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam
pembelajaran;
membandingkan model-model pembelajaran;
mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan
hasil belajar;
menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan
tuntutan SKL, KI, dan KD;
menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek
kecukupan dan kedalaman materi;
menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan
materi pelajaran;
menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain
serta kehidupan sehari-hari; dan
memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa
untuk kegiatan pembelajaran.
2
3. Kriteria
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika
atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi
edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir
secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
3
4. Kriteria (lanjutan)
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan
pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris
yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara
sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya. 4
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
5
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
6. Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
Ranah sikap menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu
mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, 6
7. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
7
Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)