#TRENDING #1 #MTK32018 #UINRADENFATAH
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA 3 ANGKATAN 2018
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
1. KERETA STATISTIKA
Laporan Media Pembelajaran
Dosen pengampu: Felly Ramury, M.Pd.
Oleh:
1. Shely Wahyuni (1820206049)
2. Rini Utami (1830206116)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
2019
2. Pembahasan
A. Pengertian Statistika
1. Pengertian Statistika
Secara etimologis kata “Statistika” berasal dai kata status (bahasa
latin) yang mempunyai persamaan dengan arti kata state dalam bahasa
Inggris atau kata staat (bahasa Belanda) dan yang dalam bahsa
Imdonesia diterjemahkan menjadi negra. Pada mulanya, kata
“statistika” diartika sebagau kumpulan bahan keterangan (data), baik
berupa angka maupun yang tidak berwujud angka, yang mempunyai
arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara.
Sebagaiman dijelaskan Algifari (Kadek Rai Suwena, 2015: 1),
statistika didefinisikan sebagai suatu studi tentang bagaimana
mengumpulkan data, mengolah data, kemudian menganalisis data
tersebut sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan atau keputusan
tertentu.
2. Ukuran Pemusatan
a) Mean
Mnurut Saleh (Kadek Rai Suwena, 2015: 26) mean merupakan
nilai rata-rata pada data yang tersedia dimana nilai rata-rata hitung
merupakan penjumlahan bilangan/nilai daripada pengamatan
dibagi dengan jumlah pengamatan yang ada.
b) Median
Menurut Ronald (1993: 25) median segugus data yang telah
diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar atau terbesar sampai
terkecil adalah pengamatan yang tepat di tengah-tengah bila
banyaknya pengamatan itu ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan
yang ditengah bila banyaknya pengamatan genap. Sedangkan
menurut Irianto (Kadek, 2015: 26) merupakan skor yang membagi
distribusi frekuensi menjadi dua sama besar.
c) Modus
3. Menurut Sudjono (Kadek, 2015: 26) menyatakan bahwa modus tak
lain adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi yang
paling banyak, dengan kata lain skor atau nilai yang memiliki
frekuensi maksimal dalam distribusi data. Sejalan dengan Ronald
(1993: 26) menyatakan modus segugu pengmatan adalah nilai yang
paling sering atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi.
3. Contoh perhitungan Mean, Median dan Modus
Mencari mean, median, dan modus data tunggal
Menentukan letak modus tidak terlalu sulit karena kita bias
mengetahui letaknya cukup dengan melihat yang terbanyak (yang
sering muncul) dari data yang ada.
Median dapat dihitung dengan rumus:
Median= l + ( ) atau dengan rumus median= u-( )
Keterangan:
l= Lower limit (batas bawah nyata dari skor yang mengandung
median)
u= Upper Limit (batas atas nyata dari skor yang mengandung median)
fka= frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
fkb= frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang
mengandung median
fi= frekuensi asli( frekuensi dari skor yang mengandung median)
N= number of case
Mean dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
= jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
frekuensi
4. B. Penerapan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Berikut ini merupakan standart kompetensi, kompetensi dasar , dan
indicator. Smp kelas VIII materi statistika.
1. Kompetensi Inti
a. K11 dan K12: menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya
serta menghargai dan manghayati perilaku jujur, disiplin, santun,
percaya diri, peduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara dan kawasan regional.
b. K13: memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual,
procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan , teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejdian tampak nyata.
c. K14: menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunitatif, dalalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang
dipeljari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
2. Kompetensi dasar:
a. 3.10 menganalisis data berdasarkan ditribusi data, nilai rata-rata,
median, modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan,
membuat keputusan dan membuat prediksi
b. 4.10 menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan distribusi data, nilai rata-ratam median, modus, dan sebaran
data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan
membuat prediksi
3. Indicator:
a. Menjelaskan contoh penyajian data dari berbagai sunber media
Koran, majalah dan teevisi.
5. b. Memahami cara menentukan rata-rata, median, modus dan sebaran
data.
c. Menganalisis data berdasarkan ukuran pemusatan dan penyebaran
data.
d. Memahamai cara mengambil keputusan dan membuat prediksi
berdasarkan analisis dan data.
e. Menyajikan hasil pembelajaran tentang ukuran pemusatan dan
penyebaran data serta cara mengambil keputusan dan membuat
prediksi
f. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran pemusatan
dan penyebaran data serta cara mengambil keputusan dan membuat
prediksi.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kereta statistika adalah
sebagai berikut:
1. Gergaji
2. Cutter
3. Penggaris
4. Pensil dan bolpoin
5. Kuas
6. Gunting
7. Palu
8. Paku
9. Cat
10. Peti buah
11. Plastic mika
12. Kertas kambing
13. Sempoa
14. Lem
15. Triplek 4mm ukuran 122cm x 122 cm
6. 16. Klip kertas
17. Karton
18. Cotton bud
D. Cara Pembuatan
Bagian atas
1. Membuat kereta dari triplek dan mika sebanyak 6 gerbong masing-
masing berukuran 6x5,5x5cm tanpa tutup. Bagian bawah dibuat
lubang di tengahnya sebesar 1,5cmx1,5cm .
2. Memasang 2 sempos diameter 1cm pada ujung cotton bud dengan
panjang 6 cm yang akan digunakan sebagai roda, masing-masing
gerbong ada 2 pasang roda di sisi depan dan belakang gerbong.
Lalu dipasangkan pada gerbong
3. Membuat alas kereta atau rel. Alasnya dari triplek berukuran
54x35cm, (sesuai dengan panjang x lebar rel dan diberi lubang
Cooton bud
selebar rel 2,5cm
→ sempoa
5 cm
1,5cm
5 cm
→ dibuat lubang ±2x1,5cm dan
ditutupkan kembali dengan mika
7. untuk keluarnya manik-manik). Potong lagi triplek yang lebih tebal
untuk penyangga kanan kiri dan alas.
4. Membuat pita quartil dari pita, tiap nomor diberi jarak yang sama
sepanjang gerbong.
Bagian tengah
5. Alas bagian tengah dari triplek ukuran 40x40cm, kemudian
membuat ruang di bawah lubang alas bagian atas (6 ruang). Ruang
dibuat dengan sekat dari triplek ukuran 1x10cm (12 buah) dan pada
bagian depan seluruhnya ditutup dengan mika. Kemudian disatukan
dengan paku seperti pada gambar.
6. Di setiap bawah ruang (bagian alas) juga dibuat lubang yang dapat
dibuka dan ditutup.
7. Bagian bawah dipasang klep untuk menahan manik-manik jatuh.
Kemudian pada bagian bawahnya diberi tambahan triplek untuk
jatuhnya manik-manik di tempat yang sudah disediakan dengan
panjang tripleks yang disesuaikan.
Bagian Bawah
1. Membuat balok untuk tempat jatuhnya manik-manik dari mika.
→ 35cm
54 cm
1 2 3 4 5 6 7
Balok
Modus
→ 1x10cm
8. 2. Membuat tempat rata-rata dari kayu dan besi yang dipasang vertikal
sebanyak 6 buah.
Penyusunan
1. Menggunakan peti buah dengan ukuran berikut:
2. Memasang bagian atas yang berukuran 54x 35cm
3. Meletakkan kereta pada lintasan rel.
4. Bagian tengah dipasang di bawah bagian atas.
5. Pada bagian bawah disisakan ruang selebar 10cm dan di sisi kiri
ditaruh kotak ukuran 4x10cm.
6. Pada setiap lubang dari alas bagian tengah diberi lintasan sempoa
agar dapat jatuh ke bagian bawah di tempat yang sudah disediakan.
7. Lintasan dan tempat tadi dibuat menempel dengan sisi belakang.
8. Memasang tempat mean pada bagian bawah sisi kiri alat.
9. Membuat tulisan menggunakan kertas di bagian atas “KERETA
STATISTIKA”
E. Cara Penggunaan Alat Peraga
Cara Penggunaan :
1. Setiap gerbong kereta diisi dengan manik-manik minimal 1 buah.
Misalnya 2,5,5,6,7,3.
50cm
40cm
35cm
9. 2. Kemudian susun gerbong – gerbong kereta dengan aturan: gerbong
dengan jumlah sempoa kecil di depan, kemudian gerbong yang
berisi kelereng lebih banyak disusun dibelakangnya.
Mencari quartil :
3. Gunakan pita quartil untuk menentukan nilai Q1 , Q2 , Q3. Bagian
pita yang digunakan sama banyaknya dengan gerbong yang
digunakan.
4. Cari Q2 atau median dengan melipat pita menjadi dua bagian yang
sama. Beri tanda bagian tengah yang terlipat dengan klip, tanda
tersebut merupakan Q2.
5. Cari Q1 dan Q3 dengan melipat pita menjadi empat bagian yang
sama. Beri tanda yang terlipat dengan klip untuk keterangan Q1 dan
Q3.
6. Jika bagian yang terlipat terletak pada tengah data, maka quartilnya
dari jumlah kedua data dibagi dua.
7. Nilai quartil dapat ditulis pada papan keterangan.
Mencari modus :
8. Tarik tutup bagian bawah gerbong sehingga semua manik-manik
dalam gerbong jatuh ke dalam balok modus (bagian tengah).
9. Kita dapat melihat modus dari data dengan cara melihat manik-
manik yang berjumlah sama. Sehingga nilai modusnya adalah
banyak manik-manik tesebut.
Mencari rata – rata :
10. Buka setiap penutup pada balok modus, sehingga manik-manik
menggelinding ke wadah yang telah disiapkan.
11. Rata-rata dapat dilihat memasukkan satu persatu manik-manik pada
setiap tiang yang telah disediakan.
12. Tiang yang dipakai sama banyak dengan gerbong kereta yang
dipakai.
10. 13. Jika manik-manik tidak rata maka untuk mencari rata-ratanya yaitu
dengan menghitung semua manik-manik lalu dibagi dengan
banyaknya tiang.
F. Deskripsi Saat Uji Coba
Kami melakukan uji coba di SMP Negeri 3 Palembang. Saat
mengantarkan surat izin uji coba tidak ada kesulitan dan waktu uji coba
juga siswa-siswa menyimak penyampaian materi dengan baik
dikarenakan mereka sudah kelas IX. Mereka cukup antusias saat
mencoba alat peraga yang kami buat. Cukup dua jam pelajaran kami
bias menyampaikan materi dengan baik tanpa kesulitan apapun.
G. Komentar Saat Validasi
1. Junaida S, S. Pd
Menurut ibu Junaida selaku guru matematika di SMP Negeri 3
Palembang, alat peraga yang kami buat sudah cukup baik dan tidak
ada yang harus diperbaiki, namun dalam penjelasan kami sebelum
menyampaikan penggunaan alat peraga harus cukup menarik dan
tidak monoton.
2. Agustiany Dumeva Putri, M.Si
Menurut ibu Agustiany selaku dosen yang mengvalidasikan alat
peraga , masih ada yang harus diperbaiki yaitu pada plastic median
dibuat lebih permanen. Selain itu kami juga mendapatkan masukan
pada proses penyampaian materi tentang modus itu menggunakan
warna manik-manik yang sama.