Disampaikan pada Bedah Buku “Analisis Kebijakan Publik Neo-institusionalisme: Teori dan Praktek”, di STIA LAN Jakarta, 13 Agustus 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Penelitian ini menganalisis perkembangan sistem perencanaan dan penganggaran baru di tiga badan devolusi Inggris yaitu Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales. Temuan penelitian menunjukkan adanya proses penerjemahan yang kompleks dari visi ke tujuan dan target tanpa angka pasti, serta kesulitan politisi dalam memahami anggaran akibat ketergantungan pada orang lain. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk memaham
Pendekatan institusionalisme baru menekankan peran negara sebagai pembuat keputusan independen dan bukan hanya sebagai subsistem sosial atau alat penindasan kelas. Pendekatan ini menganalisis organisasi dan peran institusi negara serta interaksinya dalam membentuk kebijakan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang budaya birokrasi pelayanan publik di Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya perubahan budaya organisasi birokrasi agar pelayanan publik dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang teori-teori administrasi negara yang terkait dengan pelayanan publik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelayanan publ
Teori Pilihan Publik menganalisis bagaimana pemerintah membuat keputusan yang mempertimbangkan kepentingan masyarakat dengan mengaplikasikan metode ekonomi ke proses pengambilan keputusan kolektif dan non-pasar. Teori ini dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik dan menentukan pilihan kebijakan publik yang paling efektif.
Penelitian ini menganalisis perkembangan sistem perencanaan dan penganggaran baru di tiga badan devolusi Inggris yaitu Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales. Temuan penelitian menunjukkan adanya proses penerjemahan yang kompleks dari visi ke tujuan dan target tanpa angka pasti, serta kesulitan politisi dalam memahami anggaran akibat ketergantungan pada orang lain. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk memaham
Pendekatan institusionalisme baru menekankan peran negara sebagai pembuat keputusan independen dan bukan hanya sebagai subsistem sosial atau alat penindasan kelas. Pendekatan ini menganalisis organisasi dan peran institusi negara serta interaksinya dalam membentuk kebijakan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang budaya birokrasi pelayanan publik di Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya perubahan budaya organisasi birokrasi agar pelayanan publik dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang teori-teori administrasi negara yang terkait dengan pelayanan publik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelayanan publ
Teori Pilihan Publik menganalisis bagaimana pemerintah membuat keputusan yang mempertimbangkan kepentingan masyarakat dengan mengaplikasikan metode ekonomi ke proses pengambilan keputusan kolektif dan non-pasar. Teori ini dapat digunakan untuk mempelajari perilaku aktor politik dan menentukan pilihan kebijakan publik yang paling efektif.
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...Tri Widodo W. UTOMO
Administrasi publik memiliki peran penting dalam pembangunan namun juga mengalami berbagai kelemahan. Dokumen ini membahas peran administrasi publik, indikasi kegagalan administrasi publik seperti di pemerintahan AS, dan pentingnya inovasi untuk memperkuat peran administrasi publik.
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
Dokumen tersebut membahas konsep dan studi kebijakan publik. Terdiri dari empat bagian, membahas fenomena sosial dan hubungannya dengan kebijakan, konsep kebijakan publik dan jenis studinya, serta perbedaan masalah publik dan privat. Juga menjelaskan proses kebijakan dan peran analis dalam membantu pengambil keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, proses kebijakan publik, analisis kebijakan, dan hubungan antara pembuat kebijakan dengan analis kebijakan dalam menghasilkan informasi kebijakan.
Dokumen tersebut membahas konsep studi kebijakan publik dan jenis-jenis kebijakan seperti kebijakan substantif dan prosedur, kebijakan distributif, regulatif, dan redistributif. Juga dibahas proses pengambilan keputusan kebijakan publik, barang publik dan dilema sosial, serta tantangan dalam pembuatan kebijakan publik.
Sistem politik Indonesia dalam hal kapabilitas distributif masih mengalami hambatan, seperti kesenjangan distribusi barang dan jasa antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Pemerintah perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kebijakan serta menegakkan keadilan agar sumber daya dapat didistribusikan secara merata ke seluruh masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan publik, meliputi definisi, ruang lingkup, siklus, teori pengambilan keputusan, dan model pembuatan kebijakan publik. Kebijakan publik merupakan program yang diproyeksikan dari tujuan, nilai, dan praktik untuk mengatasi masalah sosial.
Teori pilihan publik menjelaskan proses pengambilan keputusan kebijakan publik secara kolektif dari perspektif ekonomi dengan melihat pelaku politik sebagai penyuplai dan masyarakat sebagai permintaan. Teori ini membedakan pendekatan normatif yang menganalisis sistem politik yang dianggap menguntungkan, dan pendekatan positif yang menjelaskan aturan dan proses pemilihan yang ada beserta konsekuencinya. Teori ini berfun
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi kebijakan publik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi dan proses formulasi kebijakan serta model-model yang digunakan dalam perumusan kebijakan seperti model rasional komprehensif dan inkremental. Dokumen tersebut juga membahas tahapan dan teknik yang digunakan dalam perumusan masalah kebijakan.
Teks tersebut membahas tiga model kebijakan publik, yaitu model formulasi kebijakan Ripley dan Easton, model implementasi Edward, dan model implementasi Van Meter dan Van Horn. Ketiga model ini menjelaskan proses kebijakan publik mulai dari perumusan, implementasi, hingga evaluasi dengan menggunakan berbagai variabel.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis model kebijakan publik seperti model deskriptif, normatif, verbal, simbolis, dan prosedural. Model kebijakan digunakan untuk mewakili masalah kebijakan dan meramalkan konsekuensi dari kebijakan tertentu. Terdapat berbagai karakteristik yang membedakan jenis-jenis model tersebut.
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
Proses kebijakan publik terdiri dari beberapa tahapan mulai dari penetapan agenda kebijakan, perumusan kebijakan, penetapan kebijakan, hingga pelaksanaan kebijakan. Dokumen ini membahas definisi kebijakan publik, jenis kebijakan publik, aktor yang terlibat dalam kebijakan publik, serta proses pembentukan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan studi kebijakan publik. Terdapat penjelasan mengenai proses kebijakan publik, tantangan kebijakan publik di Indonesia, serta peran analis kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang berkualitas berdasarkan pengetahuan.
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...Tri Widodo W. UTOMO
Administrasi publik memiliki peran penting dalam pembangunan namun juga mengalami berbagai kelemahan. Dokumen ini membahas peran administrasi publik, indikasi kegagalan administrasi publik seperti di pemerintahan AS, dan pentingnya inovasi untuk memperkuat peran administrasi publik.
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
Dokumen tersebut membahas konsep dan studi kebijakan publik. Terdiri dari empat bagian, membahas fenomena sosial dan hubungannya dengan kebijakan, konsep kebijakan publik dan jenis studinya, serta perbedaan masalah publik dan privat. Juga menjelaskan proses kebijakan dan peran analis dalam membantu pengambil keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, proses kebijakan publik, analisis kebijakan, dan hubungan antara pembuat kebijakan dengan analis kebijakan dalam menghasilkan informasi kebijakan.
Dokumen tersebut membahas konsep studi kebijakan publik dan jenis-jenis kebijakan seperti kebijakan substantif dan prosedur, kebijakan distributif, regulatif, dan redistributif. Juga dibahas proses pengambilan keputusan kebijakan publik, barang publik dan dilema sosial, serta tantangan dalam pembuatan kebijakan publik.
Sistem politik Indonesia dalam hal kapabilitas distributif masih mengalami hambatan, seperti kesenjangan distribusi barang dan jasa antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Pemerintah perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kebijakan serta menegakkan keadilan agar sumber daya dapat didistribusikan secara merata ke seluruh masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan publik, meliputi definisi, ruang lingkup, siklus, teori pengambilan keputusan, dan model pembuatan kebijakan publik. Kebijakan publik merupakan program yang diproyeksikan dari tujuan, nilai, dan praktik untuk mengatasi masalah sosial.
Teori pilihan publik menjelaskan proses pengambilan keputusan kebijakan publik secara kolektif dari perspektif ekonomi dengan melihat pelaku politik sebagai penyuplai dan masyarakat sebagai permintaan. Teori ini membedakan pendekatan normatif yang menganalisis sistem politik yang dianggap menguntungkan, dan pendekatan positif yang menjelaskan aturan dan proses pemilihan yang ada beserta konsekuencinya. Teori ini berfun
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi kebijakan publik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi dan proses formulasi kebijakan serta model-model yang digunakan dalam perumusan kebijakan seperti model rasional komprehensif dan inkremental. Dokumen tersebut juga membahas tahapan dan teknik yang digunakan dalam perumusan masalah kebijakan.
Teks tersebut membahas tiga model kebijakan publik, yaitu model formulasi kebijakan Ripley dan Easton, model implementasi Edward, dan model implementasi Van Meter dan Van Horn. Ketiga model ini menjelaskan proses kebijakan publik mulai dari perumusan, implementasi, hingga evaluasi dengan menggunakan berbagai variabel.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis model kebijakan publik seperti model deskriptif, normatif, verbal, simbolis, dan prosedural. Model kebijakan digunakan untuk mewakili masalah kebijakan dan meramalkan konsekuensi dari kebijakan tertentu. Terdapat berbagai karakteristik yang membedakan jenis-jenis model tersebut.
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
Proses kebijakan publik terdiri dari beberapa tahapan mulai dari penetapan agenda kebijakan, perumusan kebijakan, penetapan kebijakan, hingga pelaksanaan kebijakan. Dokumen ini membahas definisi kebijakan publik, jenis kebijakan publik, aktor yang terlibat dalam kebijakan publik, serta proses pembentukan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan studi kebijakan publik. Terdapat penjelasan mengenai proses kebijakan publik, tantangan kebijakan publik di Indonesia, serta peran analis kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang berkualitas berdasarkan pengetahuan.
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Raja Matridi Aeksalo
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan internal dan eksternal sistem politik, struktur dan fungsi sistem politik, serta pendekatan dan kapabilitas sistem politik. Dibahas mengenai unsur-unsur lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi sistem politik, struktur infrastruktur dan suprastruktur politik, serta fungsi-fungsi sistem politik dalam konteks pengambilan keputusan. Juga dibahas mengenai pendekatan tradisional, behavioral, dan
Dokumen tersebut membahas tentang ujian tengah semester mata kuliah Perubahan Sosial dan Pembangunan. Ringkumannya adalah: (1) Dokumen tersebut berisi definisi sosiologi dan pembangunan serta ruang lingkup kajian sosiologi pembangunan; (2) Membandingkan perbedaan hasil kajian teori modernisasi klasik dan baru serta teori dependensi klasik dan baru; (3) Menguraikan perbedaan antara teori modernisasi dan
Teks tersebut membahas tentang perkembangan ilmu politik dan ruang lingkupnya. Ilmu politik mulai berkembang pada abad ke-19 dan dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial lain. Ruang lingkup ilmu politik meliputi teori politik, lembaga-lembaga politik, partai politik, dan hubungan internasional. Politik dan administrasi negara saling terkait, di mana kegiatan administrasi merupakan kelanjutan dari kegiatan politik seperti pembuatan
1. Teori postmodern menolak asumsi epistemologis dasar ilmu sosial positivis dan beralih ke pendekatan fenomenologis dan interpretatif. 2. Perkembangan awal teori postmodern terlihat dari karya Chester Barnard, Douglas McGregor, dan penelitian Hawthorne. 3. Gerakan Publik Administration Baru pada tahun 1960-an memajukan perspektif postpositivis dan kritis dalam administrasi publik.
Model Birokrasi Kontekstual: Graviti Ekologis, Kearifan Lokal dan Globalisasi karya Akbar Silo menekankan pentingnya birokrasi yang berorientasi pada konteks lingkungan setempat. Tulisan ini membahas model birokrasi yang lebih dekat dengan masyarakat dan mempertimbangkan faktor-faktor lokal untuk meningkatkan pelayanan publik.
Comparing Public and Private OrganizationsDadang Solihin
Paper ini membandingkan organisasi publik dan swasta berdasarkan penelitian empiris selama 25 tahun. Penelitian menemukan bahwa kinerja organisasi publik dipengaruhi oleh proses politik, bukan kinerja manajer. Selain itu, pekerja publik lebih termotivasi oleh pelayanan masyarakat daripada keuntungan.
Secara konseptual, kebijakan public ( public policy ) itu dipelajari oleh 2 ilmu disiplin yaitu ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda. Locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi
Sistem politik Indonesia terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan nasional. Sistem ini memiliki kapabilitas dalam bidang ekstraktif, distributif, regulatif, dan simbolik serta dalam berinteraksi dengan lingkungan domestik dan internasional. Budaya politik Indonesia ditandai oleh hierarki yang kuat dan kecenderungan patronase.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik. Ia menjelaskan bahwa kebijakan publik dipandang sebagai fungsi dari organisasi dan manajemen negara yang ditujukan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pemerintahan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai model dalam proses pembuatan kebijakan publik seperti model elite dan model kelompok.
Teks tersebut membahas konsep dasar ilmu politik, termasuk pengertian, sifat, pendekatan, metode, dan tujuan ilmu politik. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan bahwa ilmu politik mempelajari aspek-aspek seperti negara, kekuasaan, dan perilaku politik dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta berbagai metode seperti observasi, analisis, dan perbandingan."
Similar to JFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses Kebijakan (20)
Disampaikan pada Pelatihan Teknis Pengembangan Kapasitas bagi Pejabat Fungsional Analis Kebijakan, diselenggarakan oleh Puslatbang KDOD LAN
Dr. Tri Widodo WU., SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara RI
Samarinda, 10 Juni 2024
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Kebijakan Publik Series #4, Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)
Jakarta, 16 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Lokakarya Persiapan IKK 2024 dan Penganugerahan Hasil Pengukuran IKK Kemenkes Tahun 2023
Jakarta, 30 April 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada “Evaluasi Dampak Diklat”, diselenggarakan
oleh BPSDM Provinsi Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Surabaya, 7 Maret 2024
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi BPSDM se Kalimantan Utara
Tarakan, 29 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Materi Drum-up Kelas Inovasi, diperuntukkan bagi Tim Adhiganapraya LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keynote Speech Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jakarta, 15 November 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Temu Inovator (Innovation Summit) Kabupaten Bogor
30 Januari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Seri 2 ASN Belajar BPSDM Jawa Timur
18 Januari 2024
Belajar Bersama Widyaiswara LAN
Diselenggarakan oleh Pusbangkom TSK LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
JFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses Kebijakan
1. JFAK Dalam
Pusaran Gap Riset
Kebijakan & Proses
Kebijakan
Disampaikan pada Bedah Buku “Analisis
Kebijakan Publik Neo-institusionalisme:
Teori dan Praktek”, di STIA LAN Jakarta,
13 Agustus 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. Disclaimer: Peran Pembahas
1. Testimonial: memberi apresiasi
atas kualitas dan kemanfaatan
karya penulis?
2. Kritikus: mencari celah untuk saran
perbaikan kedepan?
3. Pembelajar: meringkas isi buku
semampunya dan bertanya atas
hal yang tidak diketahui?
3. Dugaan Pembahas
Ada kegalauan pada diri penulis:
“Mengapa perkembangan disiplin
kebijakan publik dan pertumbuhan
analis kebijakan di Indonesia belum
mampu mewujudkan kebijakan publik
yang berkualitas?”
6. The InconvenientTruth:
Policy
Makers
Policy
Analysts
o Keengganan pengambil kebijakan
menggunakan hasil penelitian kebijakan;
o Pelaku kebijakan tidak cukup memiliki
kapasitas dan idealisme melakukan
reformasi kebijakan;
o Kedekatan dengan birokrasi akan
mendistorsi idealisme & visi jangka
panjang darI kerja akademis.
o Peneliti kebijakan tidak mengerti detil
persoalan di lapangan, serta gagal
menangkap komplikasi realitas politik
mikro & prosedur administrasi yang
renik;
o Hasil kajian para peneliti kebijakan
terlalu akademis, normatif, dan
abstrak.
Gap Studi Kebijakan vs. Pembuatan Kebijakan
Evidence-
based policy
7. 3Teori Besar Ilmu Sosial Politik
Behavioralisme
• Perilaku manusia
sebagai pusat analisis.
• Mementingkan motif
dan sifat dasar
manusia (masyarakat)
sebagai pertimbangan
formulasi dan
implementasi
kebijakan.
Strukturalisme
• Pilihan tindakan manusia
lebih ditentukan oleh
struktur ketimbang faktor
sifat dasar dan perilaku.
• Berbagai aturan, kebiasaan,
norma, standar dll
menentukan boleh tidaknya
sebuah tindakan.
• Mengkritik ketimpangan
struktur kekuasaan akibat
eksesifnya praktik
kapitalisme dan liberalism.
Institusionalisme
• Pilihan tindakan manusia lebih
ditentukan oleh institusi yang
melingkunginya.
• Transformasi kelembagaan
lebih penting ketimbang
perlawanan terhadap struktur
ekonomi politik global.
• Transformasi dilakukan melalui
penguatan regulasi, program,
hingga strategi implementasi
dalam mengatasi masalah
publik.
(Halaman 10-12)
8. Dari Insitusionalisme ke Neo-Insitusionalisme
Institusionalisme adalah studi yang mempelajari asal-
usul, proses bekerja, dampak, dan strategi reformasi
terhadap institusi yang ada di masyarakat (hal. 31, 38).
Proses pembentukan institusi bisa dipandang dari
aspek historis (Hegel) dan aspek rasional (Hobbes,
Locke) (hal. 38-39).
Negara adalah hasil dari proses institusionalisasi dari
komunitas moral (gemeinschaft) yang menjelma
menjadi masyarakat yang terstruktur (gesselschaft),
dan berkembang menjadi staat atau negara (hal. 32).
Institusionalisasi membutuhkan legitimasi, sehingga
terlalu terfokus pada lembaga formal seperti
konstitusi,regulasi, dan organisasi (hal. 40).
Institusi ada 2 yakni Formal dan Informal. Namun
Institusionalisme lama mendefinisikan institusi hanya
pada aspek formal (hal. 41).
Neo-Institusionalisme adalah pengembangan
dari pendekatan Institusionalisme,dan
memiliki kesamaan pandangan bahwa
institusi adalah pusat gravitasi dari fenomena
sosial politik (hal. 43).
Neo-Institusionalisme mendefinisikan
institusi pada aspek formal dan informal
secara simultan (hal. 41).
Neo-Institusionalisme tidak puas dengan
riset deskriptif saja, namun harus melihat
dampaknya (hal. 46).
Neo-Institusionalisme mendalami faktor
pendorong dan penghambat perubahan
kelembagaan (hal. 48-49).
Neo-Institusionalisme juga melihat interaksi
antar institusi (hal. 50)
9. Studi AKP dalam Perspektif Neo-Insitusionalisme
Titik perhatian pada proses bekerjanya sebuah
organisasi. Organisasi harus dibedakan dari institusi:
meskipun institusi bisa muncul dari dalam organisasi,
namun secara umum organisasi merupakan bagian dari
instutisi (hal 51).
Kebijakan publik lebih dekat dengan organisasi
ketimbang institusi, sebab kebijakan publik
merupakan cara atau alat mencapai tujuan. Namun,
institusilah yang membentuk perilaku para aktor
dalam kebijakan publik (hal. 52).
Institusi sangat kuat pengaruhnya terhadap tindakan
dan pilihan negara dalam menentukan kebijakan
publik. dengan kata lain, institusi adalah sumber dari
kebijakan publik (hal. 53).
Terdapat 4 Pendekatan:
Sociological Institutionalism
Rational-choice Institutionalism
Historical Institutionalism
Discursive Institutionalism
Perbedaannya terletak pada dampak dari
keberadaan institusi (hal.54-55)
10. Penerapan Neo-institusionalisme dalam AKP
Kebijakan Publik lahir dan berproses di dalam
sebuah konteks institusional.Bagi neo-
institutionalist,perilaku individu dan masyarakat
merupakan akibat dari keberadaan institusi (hal.
59).
Kebijakan publik adalah bentuk paling nyata dan
hidup dari keberadaan institusi (hal. 60).
Kegagalan kebijakan publik terjadi ketika
terdapat kelangkaan proses institusionalisasi.
Sementara kelangkaan institusionalisasi akan
berujung pada konflik yang tidak terkontrol dan
tidak terprediksi (hal. 60).
11. Perbandingan 4 Pendekatan Neo-institusionalisme
Aspek Rational Choice (RCI) Sociological (SI) Historical (HI) Discursive (DI)
Peran Institusi Mengendalikan perilaku agen;
Meminimalisasi uncertainty
dan transaction cost.
Sebagai sebab terjadinya
perubahan sosial.
Sebagai fenomena yang
dinamis (berubah-ubah
antar waktu).
Bersifat dinamis,
fleksibilitas,dan terbuka
untuk diperdebatkan.
Proses
Kebijakan
Publik
Principal-agent, game-theory,
dan rule-based models.
Pembelajaran dan
mobilisasi sosial.
Kebijakan publik adalah
kenyataan historis (timing,
ordering, inter-temporal).
Perlu pemahaman
tentang policy discourse.
Aplikasi Teori Institusi menyediakan
opportunity structure bagi
aktor.Tindakan aktor dapat
diprediksi sepanjang tidak
terjadi perubahan institusi
secara fundamental.
Organisasi adalah fakta
sosiologis ketimbang
manajerial., shg prinsip
sosiologi tepat sbg pisau
analisis thd pola interaksi
dalam organisasi.
Riset perbandingan;
Domain aturan main dan
kultural;Tata ruang dan
urban planning.
Bagaimana
mengkonstruksi ide dan
mendiseminasikan
kepada publik.
Metode
Penelitian dan
AKP
Gabungan Teknik game-
theory dengan sejarah;
Induktif dan deduktif;Survey.
Studi kasus. Studi “multi institusional”;
Kausalitas (sebab-akibat);
Historiografi.
Fenomenologi, grounded
theory, etnografi, dll.
12. Aktor Kebijakan
Pemerintah
Akademisi
Policy en-
trepreneur
Arnold Meltsner
(hal. 110-111)
Dimana posisi &
tugas AKP (JFAK)?
o AKP sebagai operator dari
tujuan kebijakan
o Mengadvokasi issu di
lingkungan area kebijakan
o Melakukan pendampingan
terhadap klien (pemerintah).
Jenkins Smith (hal. 111)
Posisi AK bersifat praksis, dengan output utamanya
adalah rekomendasi kebijakan (hal. 247)
13. JFAK sbg Jawaban thd problem Kebijakan Publik
JFAK
+
o Mampu melakukan
analisis kebijakan
dengan
pendekatan neo-
institusionalisme;
o Memiliki penguasaan
konten kebijakan.
15. Kritik untuk Instansi Pembina JFAK
Bekal teoretis dalam melakukan proses
analisis kebijakan publik tidak ditemukan
dalam berbagai regulasi maupun modul
pelatihan bagi JFAK (hal. 256);
Posisi JFAK dengan peneliti kebijakan di ranah
akademis masih tumpang tindih, terutama
dalam hal metode penelitian dan model
publikasi ilmiah (hal. 257);
Proses kebijakan publik dalam khazanah
regulasi JFAK masih terlalu stagist / linier,
khususnya merujuk pada model siklusWilliam
Dunn (hal. 257).
16. A continuing work
Mengurai kondisi dan probematika aspek institusional dari kebijakan publik di
Indonesia institusi sebagai konteks atau ekosistem yang melahirkan kebijakan
publik,bukan sebagai teori atau pendekatan (jo. hal. 59-60).
Bagaimana strategi menyuntikkan pendekatan neo-institutionalism kedalam
proses pembuatan kebijakan di Indonesia saat ini?
Bagaimana strategi memperkuat posisi & peran JFAK di Pusat dan Daerah (jo.
hal. 12)? Berdasarkan mini-riset LAN (2017),utilisasi AK masih berada pada angka
40,87 (dari skala 100).Selain kapasitas AK, faktor kepemimpinan dan dukungan
organisasi adalah variabel penting untuk meningkatkan utilisasi JFAK.
Bagaimana pendekatan neo-konstitusionalisme benar-benar dapat bekerja untuk
mengurangi celah antara riset/analisis kebijakan dengan realita proses kebijakan (jo.
hal. 10)?