Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi Peningkatan Penilaian Kualitas Kebijakan di Kementerian PUPR”
Jakarta, 11 April 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Ngara LAN-RI
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
More Related Content
Similar to Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi Peningkatan Penilaian Kualitas Kebijakan di Kementerian PUPR”
Jakarta, 11 April 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Ngara LAN-RI
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Kebijakan Publik Series #4, Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)
Jakarta, 16 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Lokakarya Persiapan IKK 2024 dan Penganugerahan Hasil Pengukuran IKK Kemenkes Tahun 2023
Jakarta, 30 April 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada “Evaluasi Dampak Diklat”, diselenggarakan
oleh BPSDM Provinsi Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Surabaya, 7 Maret 2024
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi BPSDM se Kalimantan Utara
Tarakan, 29 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Materi Drum-up Kelas Inovasi, diperuntukkan bagi Tim Adhiganapraya LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Keynote Speech Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jakarta, 15 November 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Temu Inovator (Innovation Summit) Kabupaten Bogor
30 Januari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Seri 2 ASN Belajar BPSDM Jawa Timur
18 Januari 2024
Belajar Bersama Widyaiswara LAN
Diselenggarakan oleh Pusbangkom TSK LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Materi Drum-Up untuk Pimpinan OPD Kota Parepare
21 November 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
1. Perumusan Peraturan Berdasarkan
Siklus Kebijakan
Disampaikan pada Advokasi Hasil Kebijakan dan Monitoring Hasil Analisis
Kebijakan Kementerian Hukum dan HAM
Jakarta, 29 November 2023
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Perumusan Peraturan Berdasarkan
Siklus Kebijakan
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
2. Formulasi
Kebijakan
Agenda Setting
Implementasi
Kebijakan
Evaluasi
Kebijakan
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN KEBIJAKAN
DUNN
~ Structuring Policy
problems;
~ Forecasting Policy Future;
~ Recommending Policy
Action;
~ Monitoring Policy
Outcomes;
~ Evaluating Policy
Performances.
PATTON & SAVICKY
~ Verify, define, and detail
the problem;
~ Established evaluation criteria;
~ Identify alternative policies;
~ Evaluate alternative policies;
~ Display & select among
alternative policies;
~ Monitor policy outcomes.
MUSTOPADIDJAJA
FORMULASI
~ Pengkajian Permasalahan;
~ Penyusunan Model;
~ Penentuan Tujuan;
~ Pengembangan Alternatif;
~ Penentuan Kriteria Penilaian;
~ Penilaian Alternatif
~ Rekomendasi Kebijakan.
IMPLEMENTATION.
PERFORMANCE EVALUATION
Sumber: Prof. Mustopadidjaja AR, SE.,MPIA.,Ph.D
Proses / Siklus Analisis Kebijakan
4. Policy Making: Start With WHY !!
Sumber: Simon Sinek, “Golden Circle” (TEDx
Puget Sound, 2009)
WHY
HOW
WHY
WHAT
Outside In Inside Out
Sebelum bertanya “apa
kebijakan yang harus
diambil”, pastikan sudah
ada jawaban terhadap
pertanyaan “untuk apa
sebuah kebijakan
dibuat”?
Setiap kebijakan harus
jelas “sense of urgency”.
Setiap kebijakan harus
jelas “value propotition”
yang ingin dialokasikan
kepada publik.
5. If a ‘‘wrong’’ definition of the problem is
made, it may mean that the ultimate
‘‘solution’’ for the problem will be delayed.
Mengapa Agenda Setting Penting?
Kebijakan adalah
respon terhadap
masalah publik (harus
berorientasi problem
solving). Kebijakan
tidak dibuat untuk
kebijakan itu sendiri.
Tanpa ada masalah
publik, sebuah
kebijakan akan
kehilangan urgensi &
relevansinya.
6. Rumusan masalah
kebijakan adalah bagian
terpenting dari sebuah
riset / analisis penelitian
kebijakan, sehingga harus
dirumuskan sejelas
mungkin.
“Jika masalahnya saja
tidak jelas, bagaimana
mungkin dapat ditemukan
solusinya?”
Mengapa Agenda Setting Penting?
7. Bagaimana Agenda Setting Dilakukan?
Teknik
Analisis
Data
Mining
Evaluasi
Kebijakan
o Survey
o FGD / Expert panel
o Wawancara
o Penyebaran
kuesioner
o Literature study
o Analisis Masalah: Situasi
Masalah Meta Masalah
Masalah Substantif
Masalah Formal.
o Iceberg / Teori Gunung Es
o System Dynamic
o Dimensi evaluasi:
konten, implementasi,
dampak.
o Pendekatan evaluasi:
kualitatif dan
kuantitatif.
8. Formulasi Kebijakan
Formulasi kebijakan
bukan merumuskan
kalimat/redaksi pasal
dan ayat, melainkan
proses pemecahan
masalah secara
kreatif dan analitik.
Formulasi kebijakan
harus membentuk
sebuah logika
kebijakan yang
rasional.
Policy
Alternative
Policy
Evaluation
Policy
Recommen
dation
Proses mengevaluasi
hasil dan kinerja
kebijakan yang berlaku
Proses
mengembangkan
pilihan kebijakan dan
pembobotannya
Proses merumuskan
aksi kebijakan secara
lebih operasional
Policy Output/
Performance & Policy
Gap
Policy Options Policy Action
Adopsi
Formalisasi
10. EVALUASI
KEBIJAKAN
Kinerja
Kebijakan
Dilanjutkan
(continuation)
Dihentikan
(termination)
Tetap
Revisi
Formulasi
Setiap hasil evaluasi
merupakan agenda setting
untuk formulasi kebijakan baru
Formulasi
Kebijakan
Agenda Setting
Implementasi
Kebijakan
EVALUASI
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN KEBIJAKAN
Sumber: Pusaka LAN, Indeks Kualitas Kebijakan
Analiis kebijakan dapat dilakukan untuk
“analysis for policy” dan “analysis of policy”.
Dalam prakteknya dilakukan secara simultan
(bukan dikotomi)
Policy appraisal is a systematic way of bringing
evidence to bear on alternative policy options,
weighing up costs, benefits, their distribution
between different parties and over time,
uncertainties and risks, as a way of assisting
the development of policy (OECD, 2008).
Sumber: Prof. Dr. Eko Prasojo
Analysis FOR Policy? Analysis OF Policy?
Evaluasi Kebijakan
11. Peran (Kanwil) Kemenkumham dalam Reformasi Kebijakan & PerUUan
Menjadi Learning Circle dan Hub bagi komunitas AK di daerah,
mengingat LAN tidak memiliki kepanjangan tangan di daerah dalam
pembinaan AK.
Bersama LAN, memberikan pendampingan kepada daerah dalam
program Laboratorium Kebijakan. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan “literasi kebijakan” untuk memperbaiki proses dan
output kebijakan di daerah.