Metode Goldfisch digunakan untuk menganalisis kadar lemak dalam bahan makanan. Metode ini melibatkan ekstraksi lemak dengan pelarut di bawah kondisi pemanasan dan pendinginan menggunakan alat Goldfisch. Lemak yang diekstraksi kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan pemanasan, dan beratnya ditentukan untuk menghitung kadar lemak dalam sampel. Metode ini mirip dengan metode Sokhlet tetapi memerlukan waktu
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
1. Analisis Lemak dengan Menggunakan Metode Goldfisch.
I. Pengertian Metode Goldfisch
Penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat didalam bahan makanan dapat
diperoleh dengan cara ekstraksi lemak atau minyak, yaitu cara kering dan cara basah.
Ekstraksi cara kering digunakan untuk bahan padat, antara lain dengan cara ekstraksi
Sokhlet, ekstraksi Goldfisch, dan ekstraksi ASTM (American Society Testing Material).
Ekstraksi cara basah digunakan untuk bahan cair, antara lain dengan botol Babcock dan
metode Majonnier. Hasil analisis kadar lemak atau minyak yang diperoleh merupakan lemak
kasar karena selama analisis selain lemak atau minyak, juga terikut fosfolipida, sterol, asam
lemak bebas, karotenoid dan pigmen yang lain.
Ekstraksi dengan alat Goldfisch sangat praktis. Bahan yang dihaluskan dimasukkan
kedalam thimbel dan dipasang dalam tabung penyangga yang pada bagian bawahnya
berlubang. Bahan pelarut yang digunakan ditempatkan dalam beaker glass dibawah tabung
penyangga. Bila beaker glass dipanaskan, uap pelarut akan naik dan didinginkan oleh
kondensor sehingga akan mengembun dan menetes pada sampel, demikian terus menerus
sehingga bahan akan dibasahi oleh pelarut dan akan terekstraksi. Selanjutnya akan
tertampung dalam beaker glass kembali. Setelah ekstraksi selesai, sampel dan
penyangganya diambil dan diganti dengan beaker glass yang ukurannya sama dengan
tabung penyangga. Pemanas dihidupkan kembali sehingga pelarut akan diuapkan lagi dan
diembunkan serta tertampung dalambeaker glass yang terpasang dibawah kondensor,
dengan demikian pelarut yang tertampung dapat dimanfaatkan untuk ekstraksi yang lain
(Sudarmadji, 1996).
Metode Goldfisch merupakan metode yang mirip dengan metode Sokhlet, kecuali
labu ekstraksinya dirancang sehingga pelarut hanya melewati sampel, bukan merendam
sampel. Hal ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi, tetapi dengan kerugian
bisa terjadi “saluran pelarut” dimana pelarut akan melewati jalur tertentu dalamsampel
sehingga ekstraksi menjadi tidak efisien. Masalah ini tidak terjadi pada Sokhlet, karena
sampel terendam dalam pelarut.
II. Prinsip Metode Goldfisch
Melarutkan lemak yang terdapat dalam bahan pangan dengan pelarut lemak selama
beberapa waktu menggunakan metode ekstraksi dengan alat goldfisch. Lemak yang
terekstraksi akan terakumulasi dalam wadah pelarut, lalu dipisahkan dengan pelarutnya
dengan cara dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C. Pelarut akan menguap, sedangkan
lemak tidak akan menguap karena titik didih lemak lebih dari 105°C, sehingga akan
tertinggal dalam wadah untuk ditentukan beratnya.
2. III. Alat dan Bahan
a. Alat
- Peralatan ekstraksi goldfisch
- Labu ekstraksi
- Beaker glass
- Kondensor
- Oven vakum
- Neraca analitis
b. Bahan
- Sampel lemak yang akan dianalisis
- Pelarut: kloroform, petroleum eter, etil eter, benzena, heksana, aseton.
IV. Cara Kerja
1. Ditimbang ± 5 gram bahan kering dan halus
2. Dipindahkan kedalam kertas saring atau kertas aluminium (aluminium foil) yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga membungkus bahan dan dapat masuk kedalam
thimble, yaitu pembungkus bahan yang terbuat dari alumina yang porous.
3. Dipasang bahan dan thimble pada tabung sampel, yaitu gelas penyangga yang bagian
bawahnya terbuka, tepat dibawah kondensor alat Goldfisch.
4. Dimasukkan pelarut, misalnya petroleum eter secukupnya (paling banyak 75 mL)
didalam gelas piala khusus yang telah diketahui bobotnya.
5. Dipasang piala gelas yang berisi pelarut pada kondensor sampai tepat dan tak dapat
diputar lagi.
6. Dialirkan air pendingin pada kondensor. Dinaikkan pemanas listrik sampai
menyentuh bagian bawah gelas piala dan dinyalakan pemanas listriknya.
7. Dilakukan ekstraksi selama 3-4 jam. Setelah selesai, dimatikan pemanas listriknya
dan diturunkan. Setelah tidak ada tetesan pelarut, diambil thimble dan sisa bahan
dalam gelas piala.
3. 8. Dipasang gelas piala penampung pelarut ditempat gelas penyangga. Gelas piala yang
berisi pelarut dan minyak dipanaskan sampai pelarut menguap.
9. Dilepaskan gelas piala yang berisis minyak dari alat destilasi dan dilanjutkan
pemanasan diatas alat pemanas sampai bobot konstan.
10. Ditimbang berat minyak dalam bahan.
V. Perhitungan
- Perhitungan berat lemak dalam bahan pangan:
Bobot lemak = (berat gelas piala+lemak) – berat gelas piala kosong.
- Perhitungan kadar lemak (%):
Kadar lemak =
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
x 100%
VI. Kesimpulan
Analisis lemak menggunakan metode Goldfisch sama halnya dengan metode Sokhlet,
namun perbedaannya hanya terletak pada penggunaan labu ekstraksinya. Metode Goldfisch
termasuk kedalam metode ekstraksi cara kering.
VII. Daftar Pustaka
Nielsen, S. 2010. Food Analysis. Fourth Edition. USA: Springer.
Sudarmadji. 1996. Analisis Bahan Makanan dan Pangan. Yogyakarta: Liberty.