SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
1
Mengoptimalkan Pengoperasian Ruang
Pengeringan Kayu (Oven) Konvensional
Untuk Mengeringkan Kayu Kebutuhan
Exsport
Dipersiapkan Oleh:
Agus mandori
Dikembangkan Oleh:
IFC-PENSA Program Kayu Berkelanjutan
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Elspor Indonesia
6-8 Mei 2008
2
Agus Mandori
• Tempat Tgl / lahir : Klaten, Surabaya
• Alamat : Jln. R.E Martadinata 102 jakarta utara
• Mobile : Hp. 081229996154
• Pendidikan : Sarjana Teknik komputer
Informatika
• Pengalaman Pekerjaan :
 Konsultan Quality control kayu
 Industri Mesin Pengeringan Kayu (15 Th)
 Aplikasi rekayasa mesin industri (8 Th)
 Industri boiler (15 thn)
Profil Instruktur (Trainer)
3
Kendala Bahan Baku ?
 Kayu Jati
 Kayu Mahoni
Alternatif Bahan Baku
Acacia mangium :
 HTI
 Tanaman rakyat
Problem : proses
pengeringan
 Tingkat kekeringan
 Lamanya proses
Industri Mebel (Funiture kayu)
UKM
 Menyerap tenaga kerja
 Mendatangkan devisa negara
Solusi :
Menggunakan proses
pengeringan yang
tepat
Bahan Baku kayu Alternatif
( Acacia mangium )
Cukup tersedia
Alur Penggunaan Kayu Alternatif (Acacia mangium)
4
• Mengenalkan jenis alternatif bahan baku mebel : Kayu
Acacia mangium
• Membahas kendala yang dihadapi khususnya di bidang
pengeringan
• Mengenalkan penggunaan mesin Pengeringan &
Persyaratannya untuk proses pengeringan yg benar
Maksud dan Tujuan Pelatihan
5
Staf atau kepala Divisi :
Divisi Produksi (Bahan Baku)
Divisi Pengeringan  Operator
Divisi Pemasaran
Divisi Penelitian dan Pengembangan
Perorangan yang berminat
Peserta Pelatihan (yang diharapkan)
6
 Menambah pengetahuan  wawasan
 Mengerti prinsip proses pengeringan kayu
 Memahami sistem mesin pengeringan kayu
konvensional
 Bisa mengoperasikan schedule pengeringan kayu
 Bagi operator, mampu menganalisa kondisi dan
mengambil tindakan yang tepat
Manfaat & Harapan Pelatihan
7
Hutan / Kebun Kayu log / Gelondongan
Penggergajian
(Sawmill)
Pengeringan Kayu
Bahan Baku Kayu Kering Produksi Mebel Pemakai : Ekspor / Lokal
Alur Proses Penggunaan Kayu
8
MENGENAL KAYU SECARA UMUM
dan
KAYU Acacia mangium
9
Kayu adalah suatu bahan yang diperoleh dari pohon di hutan, yang
merupakan bagian dari pohon tersebut setelah di perhitungkan
bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan suatu
penggunaan
• Kayu pertukangan : Kusen, pintu, tiang, kuda-kuda, meja, kursi
(mebel)
• Kayu industri : seperti Plywood, Flooring, Blockboard dan lain-lain
• Kayu bakar
Mengenal Kayu
10
A. Akar
B. Batang
C. Cabang
D. Ranting
E. Daun
Bagian-bagian Pohon Kayu Acacia mangium
11
A. Kulit Luar
B. Kulit Dalam
C. Kambium
D. Kayu Gubal
E. Kayu Teras
F. Kayu Empulur
G. Jari-jari Kayu
H. Lingkaran Tumbuh
A
B
C
D
E
F
G
H
Penampang Melintang Pohon Kayu (Acacia mangium)
12
Berdaun Jarum :
• Bentuk daun seperti Jarum
• Tajuk Berbentuk Kerucut
• Tumbuh cepat dan lurus
• Structure kayu sederhana
• Kayu lebih lunak
Berdaun Lebar :
• Bentuk daun relatif lebar
• Tajuk Berbentuk besar dan
bundar
• Tumbuh lebih lambat
• Structure kayu lengkap
• Kayu lebih keras
Hutan Indonesia memiliki
4.000 species kayu
Jenis Kayu komersial : 120 Jenis
Penggolongan Tumbuhan Pohon Kayu
13
 Tersusun atas sel-sel kayu (sellulosa, Hemisellulosa, & Lignin)
 Higroskopis : Menyerap  melepas air (uap air)
 Anisotropis : Berbeda pada ketiga arah serat
- Arah tangensial
- Arah Radial
- Arah Longitudinal
 Sebagian Kayu mudah terserang oleh organisme perusak :
- Jamur
- Rayap
- Kumbang
Sifat Kayu Secara Umum
14
 Sifat Fisika kayu: - Kadar Air
- Berat Jenis
- Keawetan
- Kembang susut
 Sifat Mekanika kayu: - Lengkung
- Tekan
- Geser
- Belah
- Tarik
- Kekerasan
 Sifat kimia Kayu: - Zat Penyusun Kayu
- Zat Ekstraktif
Sifat Kayu Atas Dasar Penggunaan
15
Nama Perdagangan : Mangium
Penyebaran di Indonesia : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi
Pada Tahun 1980 : Hutan Tanaman Industri (HTI)
 Mampu beradaptasi tumbuh di tanah kurang subur
 Pertumbuhannya relatif cepat
 Relatif tahan terhadap Hama dan Penyakit Tanaman
 Sifat Kayu baik
 Teknik Silvikulture mudah
Kayu Acacia mangium
16
Awal HTI : Untuk Pulp dan Kertas
Perkembangan Teknologi : Untuk kontruksi ringan, mebel dan
kerajinan
Menciptakan lapangan kerja
Mendatangkan Devisa Negara
UKM
EKSPOR
Kegunaan Kayu Mangium
17
Kayu Teras : Coklat ke abuan sampai coklat tua
Kayu Gubal : Kuning pucat sampai coklat terang
Kadar Air Kayu Segar ( setelah di tebang ) : KA cukup tinggi ( 100% )
Berat Jenis ( 0,4 - 0,5 )
Susut Kayu Tangensial : Rata-rata 5,1%
Radial : Rata-rata 2,4%
Longitudinal : Rata-rata 0,14%
Sifat Kayu Mangium
Warna
18
Acacia mangium Acacia auriculiformis
Perbedaan Bentuk Daun
19
Perbedaan Bentuk Daun
Acacia mangium
Acacia auriculiformis
20
Log kayu Acacia mangium
21
Potongan papan kayu Acacia mangium
22
Tekstur dan Warna kayu Acacia mangium
23
SIFAT-SIFAT KAYU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
PROSES PENGERINGAN
24
 Kadar Air (KA)
 Berat Jenis (BJ)
 Kembang Susut
KA = Banyaknya air yang terkandung dalam sepotong kayu
KA : Kadar air kayu
BKA : Berat Kayu Awal
BKT : Berat Kayu Kering Tanur → Oven, Suhu ± 103 ˚C → Berat Konstant
Semakin tinggi KA → Semakin Lama Proses Pengeringan
BKA – BKT
KA = x 100
BKT
Sifat Kayu Yang Berhubungan Dengan Pengeringan
25
Berat Jenis adalah merupakan perbandingan antara kerapatan
kayu dengan kerapatan air
Kerapatan air = 1 gram/cm3
Semakin rendah BJ kayu Semakin mudah kayu dikeringkan
Berat Kayu (kering tanur)
BJ =
Volume kayu
26
Higroskopis → Menyerap air Mengembang→
Melepaskan air Menyusut→
Kayu akar menyusut Setelah dibawah titik jenuh serat (FSP)→
Anisotropis Tangensial : (4,3 – 14,0) % rata-rata = 10 %→ →
Radial : (2,1 – 8,5)% rata-rata = 5%→
Longitudinal : 0,2%
Kembang Susut Kayu
27
Potongan Penampang Papan / Balok Kayu :
▪ Papan Flat Sawn (Tangensial)
▪ Papan Quarter Sawn (Radial)
▪ Balok Semi Quarter Sawn)
28
Penyusutan Beberapa Jenis Kayu Indonesia
29
Papan kayu : Flatsawn
KA awal : 25%
Dimensi : L=120 mm, T=40 mm
KA akhir : 10 %
Berapa penyusutan arah lebar papan tersebut ?
Perhitungan :
Asumsi TJS kayu tersebut = 30%
Laju penyusutan per % perubahan KA = 5,7 : 30 = 0,19%
Perubahan KA = 25% - 10% = 15%
Penyusutan arah lebar 15 x 0,19% = 2,85% 3,42 mm►
Jadi lebar papan menjadi :(120 – 3,42) mm = 116,58 mm
Contoh Perhitungan Penyusutan Kayu
30
PRINSIP
PENGERINGAN KAYU
31
Pengeringan kayu adalah Suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu
sampai mencapai kadar air tertentu
Tujuan Menstabilkan demensi→
→ Tidak mengalami perubahan bentuk di tempat pemakai
Sifat Higroskopis
▼
Local / Ekspor
Harus tahu EMC di negara tujuan
Diluar ruangan :
» Amsterdam EMC (14,8 – 21,3)%→
» Baghdad EMC (4,1 – 12,9)%→
Prinsip Pengeringan Kayu
32
No Daerah Di Dalam Ruangan
(%)
Di Luar Ruangan
(%)
1 Semarang 13 17
2 Bandung 14 17
3 Yogyakarta 14 16
4 Jombang 12 16
5 Sukabumi 15 18
6 Cirebon 13 16
7 Purwokerto 13 17
Sumber : LPHH Bogor
Tabel EMC Di Beberapa Kota Di Indonesia
33
Kelemahan: ● Tergantung pada Cuaca
● Diperlukan lahan yang luas
● Waktu Relatif lama
● MC Kayu EMC setempat (17%)→
Kelebihan: ● Tidak diperlukan tenaga Ahli
● Biaya relatif murah
Pengeringan Alam
34
Pengendalian Iklim ( Suhu, Kelembaban & Sirkulasi Udara )
di atur oleh mesin
Menurut Sistem: ▪ Dehumidifier
▪ Vaccum Dryer
▪ Konvensional
Pengeringan Buatan
35
Udara panas di sirkulasikan
ke dalam ruang pengering
Didalam ruang pengering
Kayu terevaporasi
menjadi uap
Udara jenuh di hisap
oleh mesin untuk
di kondensasikan
Terjadi proses
pendinginan
Memisahkan
udara kering & air
Air dibuang lewat pipa ke luar ruangan
Udara kering di sirkulasikan lagi
lewat Elemen
Dehumidifier
36
Tekanan di stabilkan
Air di keluarkan
Tekanan di Stabilkan
dan air di keluarkan
Kayu Kering
Kayu di masukan ke dalam
Tangki, udara di pompa ke luar
terjadi Vacum
Air dalam kayu terhisap,
gesekan udara dalam vacum
menyebabkan tangki panas
Udara dalam Vacum
di pompa keluar lagi
menjadi vacum,
air dalam kayu terhisap
Air / Uap airAir / Uap air
Vaccum Dryer
37
Udara panas
Disirkulasikan
Ke arah tumpukan
Kayu, Kelembaban
ruangan menjadi
lebih rendah
Sumber panas
(Boiler, Elemen, dll.)
Air dalam kayu
Terevaporasi Lewat
Permukaan kayu
Menjadi uap
Udara di dalam ruang
pengering menjadi jenuh
Dengan uap air,
harus dibuang ke luar
lewat Damper
Kadar air dalam kayu
Menurun secara perlahan
Sampai mencapai K.A tertentu
Uap airKayu kering
Konvensional
38
Di Indonesia: ● Paling banyak dipakai
● Mudah Pengoperasian
● Efisien & Murah
● Manual sampai automatic
● Sederhana sampai lengkap / bagus
Beberapa Bagian: ● Ruang pengering / bangunan
● Kelengkapan mesin
● Pengontrol
Sistem ini akan dibahas lebih lanjut dibelakang
Kiln Dryer Konvensional
39
Kelebihan: ● Waktu relatif singkat
● Tidak tergantung Cuaca
● MC Kayu sesuai yang di inginkan
● Tidak perlu lahan luas
● Kwalitas lebih baik
● Jadwal pengeringan bisa di atur
Kelemahan: ● Diperlukan Investasi cukup besar
● Diperlukan Tenaga Ahli
● Diperlukan perawatan mesin
Kelebihan dan Kekurangan Pengeringan Buatan
40
Mekanisme Keringnya Kayu
41
Air di dalam kayu Air bebas ( Rongga Sel )►
Air terikat ( Dinding Sel )
Secara alami air dari dalam kayu akan keluar secara Evaporasi lewat
permukaan kayu, jika kelembaban disekitar kayu lebih rendah
daripada kelembaban di permukaan kayu
Pada akhirnya kayu akan mencapai KA tetap pada kondisi
lingkungannya Tersebut ( T & RH )
Kondisi tersebut di sebut : mencapai KA kesetimbangan ( EMC ) Kayu
Mekanisme Keringnya Kayu
42
Mula-mula air yang keluar dari dalam kayu adalah Air Bebas
Kondisi dimana Air Bebas sudah keluar semua dan yang tertinggal adalah Air
Terikat di sebut Titik Jenuh Serat ( F S P )
FSP setiap jenis kayu berbeda-beda (± 30%)→
Penurunan KA dari FSP ini, kayu baru akan mengalami penyusutan
▼
Berakibat
Cacat pengeringan kayu
Dengan pemilihan skedul pengeringan yang tepat di harapkan meminimkan
cacat pengeringan kayu tersebut
Mekanisme Keringnya Kayu…(lanjutan)
43
1. Panas → merupakan energi yang diperlukan oleh molekul air
untuk melepaskan diri dari ikatan antara sesama pada
air bebas dalam rongga sel atau pada ikatan Hidrogen
pada air terikat.
Sumber Panas ► Matahari
Boiler
Elemen listrik
Indikator Panas ► Suhu
Alat Ukur ► Termometer
3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan
44
2. Kelembaban ruangan (RH)
RH adalah sebagai tolak ukur kemampuan udara dalam ruangan
untuk menyerap uap air yang dikeluarkan dari dalam kayu
Devinisi RH adalah presentasi jumlah uap air terhadap jumlah
uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut
pada kondisi yang sama.
Evaporasi terjadi jika RH lingkungan < RH dipermukaan kayu
INGAT SIFAT HIGROSKOPIS
3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)
45
3. Sirkulasi Udara
Akan mempengaruhi kecepatan dan kerataan dalam proses
pengeringan
Pada mesin dikendalikan oleh Fan sistem :
→ Kecepatan angin : ( 2 - 3 ) m/dtk
→ Arah putaran ( 4 jam )
▼
Dari ketiga faktor diatas saling terkait, artinya
salah satu faktor tidak terpenuhi, maka proses
pengeringan akan terhambat ( terganggu )
3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)
46
PENTINGNYA PENGERINGAN KAYU
Dan
MENGENAL CACAT-CACAT
PENGERINGAN KAYU DAN
CARA PENCEGAHANNYA
47
 Kayu basah Berat KA bisa > 100%→ →
 Susut perubahan dimensi Stabil→ →
 Mencegah Jamur
 Memudahkan pengerjaan: Serut ( Planner )→
→ Perekatan
→ Pengecatan
 Menambah kekuatan dengan menurunnya KA
 Memudahkan bahan pengawet masuk kedalam kayu
 Daya hantar listrik berkurang sebagai Isolasi→
Pentingnya Pengeringan Kayu
48
Berdasarkan Penyebabnya, di bagi menjadi 4 golongan:
1. Akibat Penyusutan Yang Tidak Merata
 Retak / pecah permukaan
Penyebab : ▪ Bagian permukaan mengalami proses pengeringan lebih cepat
▪ Perbedaan penyusutan antara tangensial dan radial
Pencegahan : memberikan RH yang lebih tinggi pada awal proses
 Retak di bagian dalam kayu → Honeycomb
Penyebab : ▪ Casehardening yang hebat pada awal proses
▪ Bagian permukaan mengering terlalu cepat pada RH rendah
Pencegahan: ▪ Diberikan RH cukup tinggi dan suhu rendah pada awal proses
▪ Pengukusan / Spraying secara periodik selama proses
Cacat-Cacat Pengeringan Kayu
49
Honeycom
50
 Pecah ujung
Penyebab : Keluarnya air yang lebih cepat kearah longitudinal
Pencegahan :
▪ ujung kayu di beri cat, lem atau lilin
▪ Penyusunan tumpukan kayu dalam chamber di buat susun bata
 Mata Kayu Lepas
Penyebab : perbedaan penyusutan disekitar mata kayu
Pencegahan : digunakan skedul yang lunak
Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
51
 Bengkok
Penyebab : perbedaan penyusutan pada arah serat (lingkaran
tumbuh, cross grain, spiral grain, kayu reaksi dan kayu muda)
► Bowing (membusur)
► Crooking (Bengkok kearah lebar papan)
► Twisting (memuntir)
► Cuping (memangkok)
Pencegahan : ▪ Memperhatikan arah serat saat membelah
▪ Stacking kayu yang benar
▪ Memberikan beban di atas tumpukan kayu
Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
52
Pecah Ujung
53
Mata Kayu
54
Pecah Ujung Papan
55
Bowing ( membusur )
56
2. Akibat adanya gaya Kapiler Collapse (► bergelombang )
Penyebab : Penyusutan dinding sel yang hebat dan tidak merata
→ Kayu basah dengan dinding sel tebal di keringkan→
dengan cepat (skedul keras)
Pencegahan : memakai skedul pengeringan yang lunak
3. Akibat serangan Jamur
Penyebab : Suhu ruangan terlalu rendah dengan kelembaban cukup
tinggi dan sirkulasi udara kurang
Pencegahan : diberikan suhu yang lebih tinggi pada awal
proses (±60˚C)
Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
57
4. Akibat Reaksi Zat Kimia
Penyebab : Terjadinya reaksi antara zat ekstratif kayu dengan benda
lain (Sticker dan air Spraying) bercak / noda di→
permukaan kayu
Kayu jati tidak perlu spray→
Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
58
Collapse ( bergelombang )
59
Skedul Pengeringan
Kayu Acacia mangium
60
Skedul Pengeringan:
Suatu tabel yang memuat pengaturan
faktor-faktor pengering pada setiap tahapan
proses berdasarkan penurunan Kadar Air.
▪ SUHU
▪ RH
Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium
61
Ada 4 tahap dalam proses pengeringan kayu :
1. Tahap Heating Up
 Ruangan diberikan RH yang cukup tinggi (≥80%) dengan suhu
tertentu
 Lamanya : 2 jam per 1Cm tebal kayu
 Membuka pori-pori kayu dan meratakan MC awal
1. Tahap Drying proses
 Proses pengeringan mulai berjalan, air dari dalam kayu
menguap lewat permukaan kayu secara evaporasi
 Heating & Damper akan bekerja sesuai kebutuhan, spraying off
 Penurunan KA tertentu di ikuti dengan setting suhu & RH (sesuai
Schedule) sampai mencapai KA yang diinginkan
Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)
62
3. Tahap Conditioning
 Ruangan diberikan RH yang cukup pada suhu akhir
 Lamanya : 2 jam per 1cm tebal kayu
 Berfungsi untuk meratakan MC kayu akhir
3. Tahap Colling Down
 Menurunkan temperatur didalam ruangan pengering secara perlahan-lahan
sampai mencapai 40˚C ( mendekati suhu di luar ruangan )
 Tujuannya untuk menyesuaikan temperatur dan kelembaban di dalam
ruangan dengan di luar ruangan sebelum kayu di keluarkan
►Tidak terkejut
Dengan melalui tahapan-tahapan proses pengeringan tersebut diharapkan hasil
pengeringan yang meminimkan cacat dengan waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)
63
Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : ≤ 30 mm
No. MC
Kayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down
(%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%)
1 50 - Up 45 41,5 80 15,0 50 45,0 74 12,5 Tindakan :
2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating
3 30 - 40 55 48,0 67 10,5 © Tutup Damper
4 25 - 30 60 51,0 61 9,0 © Tutup Spray
5 20 - 25 65 53,0 53 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On)
6 15 - 20 70 54,0 44 6,0
7 15 - Final 75 57,0 41 5,5 75 61,0 51 6,5 Tunggu Suhu Ruangan :
о Mendekati 50˚C
Catatan : о Damper dibuka
0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 6 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka
Dengan Kondisi Pintu Utama dibuka
1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan :
(Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40˚C
2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 2 Jam, ● Matikan Fan (Off)
Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama
3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC : 15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan
Revisi 1 - Kdy / Mei '08
DRYING SCHEDULE
Tahapan Proses Pengeringan
Heating Up Drying Conditioning
64
Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : (30 - 60) mm
No. MC
Kayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down
(%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%)
1 50 - Up 45 42,0 83 15,5 50 46,0 79 14,0 Tindakan :
2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating
3 30 - 40 55 47,0 67 10,0 © Tutup Damper
4 25 - 30 55 45,0 56 8,5 © Tutup Spray
5 20 - 25 60 48,0 52 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On)
6 15 - 20 65 51,0 47 7,0
7 15 - Final 70 54,0 44 6,0 70 56,0 50 7,0 Tunggu Suhu Ruangan :
о Mendekati 50˚C
Catatan : о Damper dibuka
0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 8 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka
dengan Kondisi Pintu Utama dibuka.
1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan :
(Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40˚C
2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 3 Jam ● Matikan Fan (Off)
Dengan Cara Bertahap, Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama
3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC <15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan
Revisi 1 - Kdy / Mei '08
DRYING SCHEDULE
Tahapan Proses Pengeringan
Heating Up Drying Conditioning
65
SISTEM PENGOPERASIAN SKEDUL
PENGERINGAN DENGAN MESIN
KILN DYER KONVENSIONAL
66
1. Sumber Panas ► ● Sinar Matahari
● Elemen Listrik
● Hot Water Boiler
● Steam Boiler
● Oil Boiler
● Hot Air
Melalui sistem pemipaan keruang pengering kayu
2. Bangunan ruang pengering Ada 2 tipe→
● Masonry Bangunan dari bata / beton (permanen)→
● Prefab Sistem Knock Down (tidak permanen)→
Plat / Aluminium rangka besi dan Isolasi Glasswool
→ Container 20” kapasitas (8 – 10)m3→
Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer
67
Hot water Boiler
68
Ruang pengering Tipe Masonry
69
Ruang pengering dari Container
70
3. Pintu Utama
● Tempat keluar masuk kayu
● Terbuat dari plat / Aluminium dan Isolasi
4. Fan Sistem
● Mengambil panas dari pipa sirip yang dialiri media
panas dari boiler di dalam ruang pengering
● Meratakan panas ke seluruh tumpukan kayu
● Membantu penguapan air dari permukaan kayu
Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
71
5. Pemimpaan dan Heating Valve
● Mengalirkan dan mengendalikan panas dari
sumbernya
● Keperluan panas bisa diatur sesuai dengan
keinginan (skedul)
6. Spray Sistem
● Menambah kelembaban dalam ruangan
● Di atur oleh Solenoid Valve sesuai dengan
keperluannya
Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
72
Axial Fan
73
Heating Valve
74
Solenoid Valve spray
75
7. Damper Sistem
● Berfungsi untuk membuang kelembaban (RH)
8. Sensor
● Untuk mendektesi kondisi di dalam ruangan
→ Tdb, Twb, dan MC
Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
76
9. Controller
● Sebagai pengendali jalannya proses pengeringan
● Melalui data dari sensor di dalam ruangan yang
dikirim, maka controller, akan memerintahkan
kerja daripada komponen pengatur ( Heating Valve,
Damper, dan spray ) sesuai dengan setting yang
diinginkan oleh Operator
Pada prinsipnya persyaratan kelengkapan mesin Kiln Dryer
konvensional adalah memiliki perangkat / kelengkapan mesin yang bisa
untuk mengendalikan iklim ( Suhu, RH, dan sirkulasi Udara ), baik
secara manual maupun Automatis
Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
77
Damper sistem
78Sensor MC Kayu
79
Controller
80
PERSIAPAN DAN
PENYUSUNAN KAYU
81
Agar proses pengeringan bisa berjalan lancar, diperlukan
persiapan dan pemeriksaan:
● Lantai dibersihkan dari kotoran atau serpihan kayu
● Periksa perangkat sistem pengeringan
→ Fan, Heating Valve, Spray dan Damper
● Sensor dalam ruangan
→ Tdb, Twb dan MC
→ pastikan water Trough berisi air Probe Twb→
Persiapan dan Penyusunan Kayu
82
Penyusunan papan kayu (Stacking)
● Sortir papan kayu
● Papan kayu hendaknya mempunyai ketebalan yang
sama dan MC yang Homogen
● Susun papan kayu yang rapih dengan sticker yang
lurus, dalam 1 baris dibuat serapat mungkin
Persiapan dan Penyusunan Kayu (lanjutan)
83
Stacking kayu
84
Stacking kayu
85
Tebal Papan
(mm)
Tebal Sticker
(mm)
Lebar Sticker
(mm)
Jarak Sticker
(mm)
< 30 16 25 400 - 800
30 - 60 25 25 600 - 1000
>60 40 40 800 - 1200
Penumpukan kayu dalam ruangan:
● Jarak tumpukan kayu dengan dinding → 60 cm – 100 cm
● Antar tumpukan dalam 1 baris dibuat serapat mungkin
● Tumpukan antar baris ± 10 cm, disusun seperti susun bata
● Tinggi tumpukan ± 25 cm dibawah Sub Ceiling
Ukuran Stiker
86
A. Tebal sticker tidak sama. Hal ini akan berakibat ke
hasil pengeringannya, kayu bisa bergelombang ke
arah panjang papan. Untuk itu tebal sticker harus
selalu di cek ulang karena bisa menyusut.
B. Antar papan dalam satu baris tidak rapat (masih
terdapat rongga).
Hal demikian ini untuk jenis-jenis kayu tertentu akan
berakibat ke hasil pengeringannya bisa terjadi
bengkok ke arah samping kiri dan kanan.
Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya susunan
papan dalam satu baris dibuat serapat mungkin.
Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu
87
C. Sticker dan ganjal antar tumpukan tidak lurus. Hal ini
akan berakibat bergelombang atau bahkan papan bisa
patah, karena mendapat beban dari tumpukan kayu
diatasnya yang tidak seimbang. Untuk itu perlu
diperhatikan dalam penyusunan tumpukan kayu di
dalam Kiln, sticker dan ganjal dibuat yang lurus.
D. Letak sticker tidak tegak lurus dengan arah panjang
papan. Hal ini akan mempengaruhi sirkulasi udara,
yang bisa berakibat ke hasil pengeringannya tidak
merata.
Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)
88
E. Penyusunan tumpukan dalam Kiln masih
memungkinkan terjadi aliran udara pendek (Short
Circuit).
Hal ini bisa berakibat kayu mudah retak ujung.
Untuk itu susunan tumpukan kayu antar baris dalam
Kiln bisa di buat susun bata (selang seling).
F. Panjang kayu dalam tumpukan arah vertikal tidak
sama. Hal ini bisa berakibat tumpukan kayu mudah
roboh.
Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)
89
PENENTUAN CONTOH PENGAMATAN
DAN
PENCATATAN PEMANTAUAN
PROSES PENGERINGAN
90
 Contoh Pengamatan dipakai sebagai dasar
pengoperasian schedule pengeringan
 Pilih minimum 3 contoh pengamatan yang mewakili
kelompok kayu yang dikeringkan, yang keras dengan
kadar air yang paling tinggi, diletakkan di tumpukan
kayu bagian atas, tengah dan bawah
 Pasang paku elektroda pada setiap contoh pengamatan,
hubungkan dengan kabel MC ke panel Conection. Antar
paku tegak lurus arah serat dengan jarak ± 30mm
Penentuan Contoh Pengamatan
91
 Pemantauan / pengamatan kadar air di lakukan dari
luar ruangan yaitu melalui conection MC pada panel
 Pencatatan dilakukan terhadap parameter yang
diperlukan, yang berguna untuk menganalisa dan
setting lebih lanjut sebaiknya pencatatan dilakukan
setip 2 jam sekali.
Penentuan Contoh Pengamatan (lanjutan)
92
93
Alat ukur kadar Air kayu
94
95
PENGOPERASIAN
SKEDUL PENGERINGAN
KAYU Acacia mangium
96
 Hidupkan Panel dan Controller
 Lihat catatan contoh pengamatan kadar air kayu rata-rata
dari ketiga contoh
 Lihat Skedul Acacia mangium
→ Lakukan setting terhadap Tdb dan Twb berdasar hasil
pencatatan ketiga contoh kadar air awal
 Ikuti tahapan proses pengeringan sesuai Skedul-nya
 Amati dan lakukan pencatatan selama proses pengeringan
berlangsung setiap 2 jam sekali
 Apabila terjadi kejanggalan dalam proses, analisa dan ambil
tindakan yang tepat.
Langkah-langkah Pengoperasian Mesin
97
No. Komponen Mesin Tindakan Perawatan Periode
1. Panel dan Kontroller Dijaga Kebersihannya Tiap Hari
2. Sensor (Probe & MC) Bersihkan (alkohol 70%) Tiap Proses
3. Water Trough Pastikan penuh air Tiap Hari
4. Fan Sistem Cek Baut-baut Tiap Proses
5. Piping Sistem Cek Valve & Strainer Tiap Bulan
6. Heat Exchanger Bersihkan Heater Tiap Tahun
7. Spray Sistem Bersihkan Nozle Tiap Proses
8. Damper Sistem Cek baut-baut Tiap Minggu
9. Pompa Sirkulasi Cek Karet Kopling Tiap Bulan
10. Boiler (Sumber Panas) Bersihkan Abu Tiap Minggu
Cleaning Boiler Tiap Tahun
Perawatan Mesin Kiln Dryer
98
No. Komponen Mesin Spare Part Jumlah
1. Fan Sistem Motor & Blade 1 Unit /2 KD
2. Sensor Kabel & Paku MC 1 Set / 1 KD
Probe Temperatur 1 Set / 2 KD
3. Heating Sistem Valve & Actuator 1 Set / 3 KD
4. Damper Sistem Actuator 1 Unit / 3 KD
5. Spray Sistem Solenoid Valve 1 Unit / 3 KD
Nozle Spray 2 Unit / 1 KD
Spare Part Mesin Kiln Dryer
Boiler
99
Installasi boiler
100
101

More Related Content

What's hot

DCU Thermal Cracking
DCU Thermal CrackingDCU Thermal Cracking
DCU Thermal CrackingDwi Rahmawati
 
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregarTeknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregarKiman Siregar
 
Proposal kkn tematik
Proposal kkn tematikProposal kkn tematik
Proposal kkn tematikUMMIHABIBAH14
 
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairproses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairwahyuddin S.T
 
Contoh Power Point Membuat Proposal
Contoh Power Point Membuat Proposal Contoh Power Point Membuat Proposal
Contoh Power Point Membuat Proposal Neli Narulita
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaFransiska Puteri
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYAPutri Sanuria
 
Pendekatan Analisis Data Menggunakan Nvivo
Pendekatan Analisis Data Menggunakan  NvivoPendekatan Analisis Data Menggunakan  Nvivo
Pendekatan Analisis Data Menggunakan NvivoBodhiya Wijaya Mulya
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaFransiska Puteri
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalAgung Agung
 
Proposal Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan
Proposal Pelatihan Keterampilan dan KewirausahaanProposal Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan
Proposal Pelatihan Keterampilan dan KewirausahaanAkang Farta
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Alen Pepa
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganyulia_ulfa
 

What's hot (20)

Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
DCU Thermal Cracking
DCU Thermal CrackingDCU Thermal Cracking
DCU Thermal Cracking
 
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregarTeknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
 
Ppt laporan observasi
Ppt laporan observasiPpt laporan observasi
Ppt laporan observasi
 
Proposal kkn tematik
Proposal kkn tematikProposal kkn tematik
Proposal kkn tematik
 
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairproses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
 
Contoh Power Point Membuat Proposal
Contoh Power Point Membuat Proposal Contoh Power Point Membuat Proposal
Contoh Power Point Membuat Proposal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
 
Pendekatan Analisis Data Menggunakan Nvivo
Pendekatan Analisis Data Menggunakan  NvivoPendekatan Analisis Data Menggunakan  Nvivo
Pendekatan Analisis Data Menggunakan Nvivo
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan MassaITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 5 Kesetimbangan Massa
 
Rcc di ru vi pertamina balongan
Rcc di ru vi pertamina balonganRcc di ru vi pertamina balongan
Rcc di ru vi pertamina balongan
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
 
Proposal Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan
Proposal Pelatihan Keterampilan dan KewirausahaanProposal Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan
Proposal Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Rice Husk as a fuel
Rice Husk as a fuelRice Husk as a fuel
Rice Husk as a fuel
 
Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 

Viewers also liked

presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikpresentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikPT Agung KArya Perkasa
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Athif Muhammad
 
Vacuum dryer, extruder, double drum dryer
Vacuum dryer, extruder, double drum dryerVacuum dryer, extruder, double drum dryer
Vacuum dryer, extruder, double drum dryerDeasy Lucyana
 
Superheated steam drying
Superheated steam dryingSuperheated steam drying
Superheated steam dryingSatish Movaliya
 
presentasi praktik pengeringan
presentasi praktik pengeringanpresentasi praktik pengeringan
presentasi praktik pengeringandanivita
 
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)Syahyuti Si-Buyuang
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanFransiska Puteri
 
Freeze drying Technology
Freeze drying TechnologyFreeze drying Technology
Freeze drying TechnologyLavish Ordia
 

Viewers also liked (20)

presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikpresentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
 
Continuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel DryerContinuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel Dryer
 
Tor ukl upl
Tor ukl uplTor ukl upl
Tor ukl upl
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
 
Peralatan pabrik
Peralatan pabrikPeralatan pabrik
Peralatan pabrik
 
Energy Sekam Padi
Energy Sekam PadiEnergy Sekam Padi
Energy Sekam Padi
 
Vacuum dryer, extruder, double drum dryer
Vacuum dryer, extruder, double drum dryerVacuum dryer, extruder, double drum dryer
Vacuum dryer, extruder, double drum dryer
 
Superheated steam drying
Superheated steam dryingSuperheated steam drying
Superheated steam drying
 
Microwave vacuum dryer
Microwave vacuum dryerMicrowave vacuum dryer
Microwave vacuum dryer
 
presentasi praktik pengeringan
presentasi praktik pengeringanpresentasi praktik pengeringan
presentasi praktik pengeringan
 
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)Fgd   mocaf wonogiri (21 mei 2015)
Fgd mocaf wonogiri (21 mei 2015)
 
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
 
Drying
DryingDrying
Drying
 
Filtration and Drying Equipment
Filtration and Drying EquipmentFiltration and Drying Equipment
Filtration and Drying Equipment
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 
Freeze drying
Freeze dryingFreeze drying
Freeze drying
 
Freeze drying Technology
Freeze drying TechnologyFreeze drying Technology
Freeze drying Technology
 
Drying of food
Drying of foodDrying of food
Drying of food
 

Recently uploaded

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 

Recently uploaded (20)

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 

mesin pengering kayu

  • 1. 1 Mengoptimalkan Pengoperasian Ruang Pengeringan Kayu (Oven) Konvensional Untuk Mengeringkan Kayu Kebutuhan Exsport Dipersiapkan Oleh: Agus mandori Dikembangkan Oleh: IFC-PENSA Program Kayu Berkelanjutan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Elspor Indonesia 6-8 Mei 2008
  • 2. 2 Agus Mandori • Tempat Tgl / lahir : Klaten, Surabaya • Alamat : Jln. R.E Martadinata 102 jakarta utara • Mobile : Hp. 081229996154 • Pendidikan : Sarjana Teknik komputer Informatika • Pengalaman Pekerjaan :  Konsultan Quality control kayu  Industri Mesin Pengeringan Kayu (15 Th)  Aplikasi rekayasa mesin industri (8 Th)  Industri boiler (15 thn) Profil Instruktur (Trainer)
  • 3. 3 Kendala Bahan Baku ?  Kayu Jati  Kayu Mahoni Alternatif Bahan Baku Acacia mangium :  HTI  Tanaman rakyat Problem : proses pengeringan  Tingkat kekeringan  Lamanya proses Industri Mebel (Funiture kayu) UKM  Menyerap tenaga kerja  Mendatangkan devisa negara Solusi : Menggunakan proses pengeringan yang tepat Bahan Baku kayu Alternatif ( Acacia mangium ) Cukup tersedia Alur Penggunaan Kayu Alternatif (Acacia mangium)
  • 4. 4 • Mengenalkan jenis alternatif bahan baku mebel : Kayu Acacia mangium • Membahas kendala yang dihadapi khususnya di bidang pengeringan • Mengenalkan penggunaan mesin Pengeringan & Persyaratannya untuk proses pengeringan yg benar Maksud dan Tujuan Pelatihan
  • 5. 5 Staf atau kepala Divisi : Divisi Produksi (Bahan Baku) Divisi Pengeringan Operator Divisi Pemasaran Divisi Penelitian dan Pengembangan Perorangan yang berminat Peserta Pelatihan (yang diharapkan)
  • 6. 6  Menambah pengetahuan wawasan  Mengerti prinsip proses pengeringan kayu  Memahami sistem mesin pengeringan kayu konvensional  Bisa mengoperasikan schedule pengeringan kayu  Bagi operator, mampu menganalisa kondisi dan mengambil tindakan yang tepat Manfaat & Harapan Pelatihan
  • 7. 7 Hutan / Kebun Kayu log / Gelondongan Penggergajian (Sawmill) Pengeringan Kayu Bahan Baku Kayu Kering Produksi Mebel Pemakai : Ekspor / Lokal Alur Proses Penggunaan Kayu
  • 8. 8 MENGENAL KAYU SECARA UMUM dan KAYU Acacia mangium
  • 9. 9 Kayu adalah suatu bahan yang diperoleh dari pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut setelah di perhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan suatu penggunaan • Kayu pertukangan : Kusen, pintu, tiang, kuda-kuda, meja, kursi (mebel) • Kayu industri : seperti Plywood, Flooring, Blockboard dan lain-lain • Kayu bakar Mengenal Kayu
  • 10. 10 A. Akar B. Batang C. Cabang D. Ranting E. Daun Bagian-bagian Pohon Kayu Acacia mangium
  • 11. 11 A. Kulit Luar B. Kulit Dalam C. Kambium D. Kayu Gubal E. Kayu Teras F. Kayu Empulur G. Jari-jari Kayu H. Lingkaran Tumbuh A B C D E F G H Penampang Melintang Pohon Kayu (Acacia mangium)
  • 12. 12 Berdaun Jarum : • Bentuk daun seperti Jarum • Tajuk Berbentuk Kerucut • Tumbuh cepat dan lurus • Structure kayu sederhana • Kayu lebih lunak Berdaun Lebar : • Bentuk daun relatif lebar • Tajuk Berbentuk besar dan bundar • Tumbuh lebih lambat • Structure kayu lengkap • Kayu lebih keras Hutan Indonesia memiliki 4.000 species kayu Jenis Kayu komersial : 120 Jenis Penggolongan Tumbuhan Pohon Kayu
  • 13. 13  Tersusun atas sel-sel kayu (sellulosa, Hemisellulosa, & Lignin)  Higroskopis : Menyerap melepas air (uap air)  Anisotropis : Berbeda pada ketiga arah serat - Arah tangensial - Arah Radial - Arah Longitudinal  Sebagian Kayu mudah terserang oleh organisme perusak : - Jamur - Rayap - Kumbang Sifat Kayu Secara Umum
  • 14. 14  Sifat Fisika kayu: - Kadar Air - Berat Jenis - Keawetan - Kembang susut  Sifat Mekanika kayu: - Lengkung - Tekan - Geser - Belah - Tarik - Kekerasan  Sifat kimia Kayu: - Zat Penyusun Kayu - Zat Ekstraktif Sifat Kayu Atas Dasar Penggunaan
  • 15. 15 Nama Perdagangan : Mangium Penyebaran di Indonesia : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi Pada Tahun 1980 : Hutan Tanaman Industri (HTI)  Mampu beradaptasi tumbuh di tanah kurang subur  Pertumbuhannya relatif cepat  Relatif tahan terhadap Hama dan Penyakit Tanaman  Sifat Kayu baik  Teknik Silvikulture mudah Kayu Acacia mangium
  • 16. 16 Awal HTI : Untuk Pulp dan Kertas Perkembangan Teknologi : Untuk kontruksi ringan, mebel dan kerajinan Menciptakan lapangan kerja Mendatangkan Devisa Negara UKM EKSPOR Kegunaan Kayu Mangium
  • 17. 17 Kayu Teras : Coklat ke abuan sampai coklat tua Kayu Gubal : Kuning pucat sampai coklat terang Kadar Air Kayu Segar ( setelah di tebang ) : KA cukup tinggi ( 100% ) Berat Jenis ( 0,4 - 0,5 ) Susut Kayu Tangensial : Rata-rata 5,1% Radial : Rata-rata 2,4% Longitudinal : Rata-rata 0,14% Sifat Kayu Mangium Warna
  • 18. 18 Acacia mangium Acacia auriculiformis Perbedaan Bentuk Daun
  • 19. 19 Perbedaan Bentuk Daun Acacia mangium Acacia auriculiformis
  • 21. 21 Potongan papan kayu Acacia mangium
  • 22. 22 Tekstur dan Warna kayu Acacia mangium
  • 23. 23 SIFAT-SIFAT KAYU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROSES PENGERINGAN
  • 24. 24  Kadar Air (KA)  Berat Jenis (BJ)  Kembang Susut KA = Banyaknya air yang terkandung dalam sepotong kayu KA : Kadar air kayu BKA : Berat Kayu Awal BKT : Berat Kayu Kering Tanur → Oven, Suhu ± 103 ˚C → Berat Konstant Semakin tinggi KA → Semakin Lama Proses Pengeringan BKA – BKT KA = x 100 BKT Sifat Kayu Yang Berhubungan Dengan Pengeringan
  • 25. 25 Berat Jenis adalah merupakan perbandingan antara kerapatan kayu dengan kerapatan air Kerapatan air = 1 gram/cm3 Semakin rendah BJ kayu Semakin mudah kayu dikeringkan Berat Kayu (kering tanur) BJ = Volume kayu
  • 26. 26 Higroskopis → Menyerap air Mengembang→ Melepaskan air Menyusut→ Kayu akar menyusut Setelah dibawah titik jenuh serat (FSP)→ Anisotropis Tangensial : (4,3 – 14,0) % rata-rata = 10 %→ → Radial : (2,1 – 8,5)% rata-rata = 5%→ Longitudinal : 0,2% Kembang Susut Kayu
  • 27. 27 Potongan Penampang Papan / Balok Kayu : ▪ Papan Flat Sawn (Tangensial) ▪ Papan Quarter Sawn (Radial) ▪ Balok Semi Quarter Sawn)
  • 29. 29 Papan kayu : Flatsawn KA awal : 25% Dimensi : L=120 mm, T=40 mm KA akhir : 10 % Berapa penyusutan arah lebar papan tersebut ? Perhitungan : Asumsi TJS kayu tersebut = 30% Laju penyusutan per % perubahan KA = 5,7 : 30 = 0,19% Perubahan KA = 25% - 10% = 15% Penyusutan arah lebar 15 x 0,19% = 2,85% 3,42 mm► Jadi lebar papan menjadi :(120 – 3,42) mm = 116,58 mm Contoh Perhitungan Penyusutan Kayu
  • 31. 31 Pengeringan kayu adalah Suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu sampai mencapai kadar air tertentu Tujuan Menstabilkan demensi→ → Tidak mengalami perubahan bentuk di tempat pemakai Sifat Higroskopis ▼ Local / Ekspor Harus tahu EMC di negara tujuan Diluar ruangan : » Amsterdam EMC (14,8 – 21,3)%→ » Baghdad EMC (4,1 – 12,9)%→ Prinsip Pengeringan Kayu
  • 32. 32 No Daerah Di Dalam Ruangan (%) Di Luar Ruangan (%) 1 Semarang 13 17 2 Bandung 14 17 3 Yogyakarta 14 16 4 Jombang 12 16 5 Sukabumi 15 18 6 Cirebon 13 16 7 Purwokerto 13 17 Sumber : LPHH Bogor Tabel EMC Di Beberapa Kota Di Indonesia
  • 33. 33 Kelemahan: ● Tergantung pada Cuaca ● Diperlukan lahan yang luas ● Waktu Relatif lama ● MC Kayu EMC setempat (17%)→ Kelebihan: ● Tidak diperlukan tenaga Ahli ● Biaya relatif murah Pengeringan Alam
  • 34. 34 Pengendalian Iklim ( Suhu, Kelembaban & Sirkulasi Udara ) di atur oleh mesin Menurut Sistem: ▪ Dehumidifier ▪ Vaccum Dryer ▪ Konvensional Pengeringan Buatan
  • 35. 35 Udara panas di sirkulasikan ke dalam ruang pengering Didalam ruang pengering Kayu terevaporasi menjadi uap Udara jenuh di hisap oleh mesin untuk di kondensasikan Terjadi proses pendinginan Memisahkan udara kering & air Air dibuang lewat pipa ke luar ruangan Udara kering di sirkulasikan lagi lewat Elemen Dehumidifier
  • 36. 36 Tekanan di stabilkan Air di keluarkan Tekanan di Stabilkan dan air di keluarkan Kayu Kering Kayu di masukan ke dalam Tangki, udara di pompa ke luar terjadi Vacum Air dalam kayu terhisap, gesekan udara dalam vacum menyebabkan tangki panas Udara dalam Vacum di pompa keluar lagi menjadi vacum, air dalam kayu terhisap Air / Uap airAir / Uap air Vaccum Dryer
  • 37. 37 Udara panas Disirkulasikan Ke arah tumpukan Kayu, Kelembaban ruangan menjadi lebih rendah Sumber panas (Boiler, Elemen, dll.) Air dalam kayu Terevaporasi Lewat Permukaan kayu Menjadi uap Udara di dalam ruang pengering menjadi jenuh Dengan uap air, harus dibuang ke luar lewat Damper Kadar air dalam kayu Menurun secara perlahan Sampai mencapai K.A tertentu Uap airKayu kering Konvensional
  • 38. 38 Di Indonesia: ● Paling banyak dipakai ● Mudah Pengoperasian ● Efisien & Murah ● Manual sampai automatic ● Sederhana sampai lengkap / bagus Beberapa Bagian: ● Ruang pengering / bangunan ● Kelengkapan mesin ● Pengontrol Sistem ini akan dibahas lebih lanjut dibelakang Kiln Dryer Konvensional
  • 39. 39 Kelebihan: ● Waktu relatif singkat ● Tidak tergantung Cuaca ● MC Kayu sesuai yang di inginkan ● Tidak perlu lahan luas ● Kwalitas lebih baik ● Jadwal pengeringan bisa di atur Kelemahan: ● Diperlukan Investasi cukup besar ● Diperlukan Tenaga Ahli ● Diperlukan perawatan mesin Kelebihan dan Kekurangan Pengeringan Buatan
  • 41. 41 Air di dalam kayu Air bebas ( Rongga Sel )► Air terikat ( Dinding Sel ) Secara alami air dari dalam kayu akan keluar secara Evaporasi lewat permukaan kayu, jika kelembaban disekitar kayu lebih rendah daripada kelembaban di permukaan kayu Pada akhirnya kayu akan mencapai KA tetap pada kondisi lingkungannya Tersebut ( T & RH ) Kondisi tersebut di sebut : mencapai KA kesetimbangan ( EMC ) Kayu Mekanisme Keringnya Kayu
  • 42. 42 Mula-mula air yang keluar dari dalam kayu adalah Air Bebas Kondisi dimana Air Bebas sudah keluar semua dan yang tertinggal adalah Air Terikat di sebut Titik Jenuh Serat ( F S P ) FSP setiap jenis kayu berbeda-beda (± 30%)→ Penurunan KA dari FSP ini, kayu baru akan mengalami penyusutan ▼ Berakibat Cacat pengeringan kayu Dengan pemilihan skedul pengeringan yang tepat di harapkan meminimkan cacat pengeringan kayu tersebut Mekanisme Keringnya Kayu…(lanjutan)
  • 43. 43 1. Panas → merupakan energi yang diperlukan oleh molekul air untuk melepaskan diri dari ikatan antara sesama pada air bebas dalam rongga sel atau pada ikatan Hidrogen pada air terikat. Sumber Panas ► Matahari Boiler Elemen listrik Indikator Panas ► Suhu Alat Ukur ► Termometer 3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan
  • 44. 44 2. Kelembaban ruangan (RH) RH adalah sebagai tolak ukur kemampuan udara dalam ruangan untuk menyerap uap air yang dikeluarkan dari dalam kayu Devinisi RH adalah presentasi jumlah uap air terhadap jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut pada kondisi yang sama. Evaporasi terjadi jika RH lingkungan < RH dipermukaan kayu INGAT SIFAT HIGROSKOPIS 3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)
  • 45. 45 3. Sirkulasi Udara Akan mempengaruhi kecepatan dan kerataan dalam proses pengeringan Pada mesin dikendalikan oleh Fan sistem : → Kecepatan angin : ( 2 - 3 ) m/dtk → Arah putaran ( 4 jam ) ▼ Dari ketiga faktor diatas saling terkait, artinya salah satu faktor tidak terpenuhi, maka proses pengeringan akan terhambat ( terganggu ) 3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)
  • 46. 46 PENTINGNYA PENGERINGAN KAYU Dan MENGENAL CACAT-CACAT PENGERINGAN KAYU DAN CARA PENCEGAHANNYA
  • 47. 47  Kayu basah Berat KA bisa > 100%→ →  Susut perubahan dimensi Stabil→ →  Mencegah Jamur  Memudahkan pengerjaan: Serut ( Planner )→ → Perekatan → Pengecatan  Menambah kekuatan dengan menurunnya KA  Memudahkan bahan pengawet masuk kedalam kayu  Daya hantar listrik berkurang sebagai Isolasi→ Pentingnya Pengeringan Kayu
  • 48. 48 Berdasarkan Penyebabnya, di bagi menjadi 4 golongan: 1. Akibat Penyusutan Yang Tidak Merata  Retak / pecah permukaan Penyebab : ▪ Bagian permukaan mengalami proses pengeringan lebih cepat ▪ Perbedaan penyusutan antara tangensial dan radial Pencegahan : memberikan RH yang lebih tinggi pada awal proses  Retak di bagian dalam kayu → Honeycomb Penyebab : ▪ Casehardening yang hebat pada awal proses ▪ Bagian permukaan mengering terlalu cepat pada RH rendah Pencegahan: ▪ Diberikan RH cukup tinggi dan suhu rendah pada awal proses ▪ Pengukusan / Spraying secara periodik selama proses Cacat-Cacat Pengeringan Kayu
  • 50. 50  Pecah ujung Penyebab : Keluarnya air yang lebih cepat kearah longitudinal Pencegahan : ▪ ujung kayu di beri cat, lem atau lilin ▪ Penyusunan tumpukan kayu dalam chamber di buat susun bata  Mata Kayu Lepas Penyebab : perbedaan penyusutan disekitar mata kayu Pencegahan : digunakan skedul yang lunak Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
  • 51. 51  Bengkok Penyebab : perbedaan penyusutan pada arah serat (lingkaran tumbuh, cross grain, spiral grain, kayu reaksi dan kayu muda) ► Bowing (membusur) ► Crooking (Bengkok kearah lebar papan) ► Twisting (memuntir) ► Cuping (memangkok) Pencegahan : ▪ Memperhatikan arah serat saat membelah ▪ Stacking kayu yang benar ▪ Memberikan beban di atas tumpukan kayu Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
  • 56. 56 2. Akibat adanya gaya Kapiler Collapse (► bergelombang ) Penyebab : Penyusutan dinding sel yang hebat dan tidak merata → Kayu basah dengan dinding sel tebal di keringkan→ dengan cepat (skedul keras) Pencegahan : memakai skedul pengeringan yang lunak 3. Akibat serangan Jamur Penyebab : Suhu ruangan terlalu rendah dengan kelembaban cukup tinggi dan sirkulasi udara kurang Pencegahan : diberikan suhu yang lebih tinggi pada awal proses (±60˚C) Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
  • 57. 57 4. Akibat Reaksi Zat Kimia Penyebab : Terjadinya reaksi antara zat ekstratif kayu dengan benda lain (Sticker dan air Spraying) bercak / noda di→ permukaan kayu Kayu jati tidak perlu spray→ Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)
  • 60. 60 Skedul Pengeringan: Suatu tabel yang memuat pengaturan faktor-faktor pengering pada setiap tahapan proses berdasarkan penurunan Kadar Air. ▪ SUHU ▪ RH Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium
  • 61. 61 Ada 4 tahap dalam proses pengeringan kayu : 1. Tahap Heating Up  Ruangan diberikan RH yang cukup tinggi (≥80%) dengan suhu tertentu  Lamanya : 2 jam per 1Cm tebal kayu  Membuka pori-pori kayu dan meratakan MC awal 1. Tahap Drying proses  Proses pengeringan mulai berjalan, air dari dalam kayu menguap lewat permukaan kayu secara evaporasi  Heating & Damper akan bekerja sesuai kebutuhan, spraying off  Penurunan KA tertentu di ikuti dengan setting suhu & RH (sesuai Schedule) sampai mencapai KA yang diinginkan Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)
  • 62. 62 3. Tahap Conditioning  Ruangan diberikan RH yang cukup pada suhu akhir  Lamanya : 2 jam per 1cm tebal kayu  Berfungsi untuk meratakan MC kayu akhir 3. Tahap Colling Down  Menurunkan temperatur didalam ruangan pengering secara perlahan-lahan sampai mencapai 40˚C ( mendekati suhu di luar ruangan )  Tujuannya untuk menyesuaikan temperatur dan kelembaban di dalam ruangan dengan di luar ruangan sebelum kayu di keluarkan ►Tidak terkejut Dengan melalui tahapan-tahapan proses pengeringan tersebut diharapkan hasil pengeringan yang meminimkan cacat dengan waktu yang sesingkat- singkatnya. Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)
  • 63. 63 Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : ≤ 30 mm No. MC Kayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) 1 50 - Up 45 41,5 80 15,0 50 45,0 74 12,5 Tindakan : 2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating 3 30 - 40 55 48,0 67 10,5 © Tutup Damper 4 25 - 30 60 51,0 61 9,0 © Tutup Spray 5 20 - 25 65 53,0 53 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On) 6 15 - 20 70 54,0 44 6,0 7 15 - Final 75 57,0 41 5,5 75 61,0 51 6,5 Tunggu Suhu Ruangan : о Mendekati 50˚C Catatan : о Damper dibuka 0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 6 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka Dengan Kondisi Pintu Utama dibuka 1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan : (Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40˚C 2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 2 Jam, ● Matikan Fan (Off) Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama 3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC : 15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan Revisi 1 - Kdy / Mei '08 DRYING SCHEDULE Tahapan Proses Pengeringan Heating Up Drying Conditioning
  • 64. 64 Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : (30 - 60) mm No. MC Kayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) (˚ C) (˚ C) (%) (%) 1 50 - Up 45 42,0 83 15,5 50 46,0 79 14,0 Tindakan : 2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating 3 30 - 40 55 47,0 67 10,0 © Tutup Damper 4 25 - 30 55 45,0 56 8,5 © Tutup Spray 5 20 - 25 60 48,0 52 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On) 6 15 - 20 65 51,0 47 7,0 7 15 - Final 70 54,0 44 6,0 70 56,0 50 7,0 Tunggu Suhu Ruangan : о Mendekati 50˚C Catatan : о Damper dibuka 0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 8 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka dengan Kondisi Pintu Utama dibuka. 1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan : (Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40˚C 2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 3 Jam ● Matikan Fan (Off) Dengan Cara Bertahap, Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama 3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC <15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan Revisi 1 - Kdy / Mei '08 DRYING SCHEDULE Tahapan Proses Pengeringan Heating Up Drying Conditioning
  • 65. 65 SISTEM PENGOPERASIAN SKEDUL PENGERINGAN DENGAN MESIN KILN DYER KONVENSIONAL
  • 66. 66 1. Sumber Panas ► ● Sinar Matahari ● Elemen Listrik ● Hot Water Boiler ● Steam Boiler ● Oil Boiler ● Hot Air Melalui sistem pemipaan keruang pengering kayu 2. Bangunan ruang pengering Ada 2 tipe→ ● Masonry Bangunan dari bata / beton (permanen)→ ● Prefab Sistem Knock Down (tidak permanen)→ Plat / Aluminium rangka besi dan Isolasi Glasswool → Container 20” kapasitas (8 – 10)m3→ Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer
  • 70. 70 3. Pintu Utama ● Tempat keluar masuk kayu ● Terbuat dari plat / Aluminium dan Isolasi 4. Fan Sistem ● Mengambil panas dari pipa sirip yang dialiri media panas dari boiler di dalam ruang pengering ● Meratakan panas ke seluruh tumpukan kayu ● Membantu penguapan air dari permukaan kayu Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
  • 71. 71 5. Pemimpaan dan Heating Valve ● Mengalirkan dan mengendalikan panas dari sumbernya ● Keperluan panas bisa diatur sesuai dengan keinginan (skedul) 6. Spray Sistem ● Menambah kelembaban dalam ruangan ● Di atur oleh Solenoid Valve sesuai dengan keperluannya Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
  • 75. 75 7. Damper Sistem ● Berfungsi untuk membuang kelembaban (RH) 8. Sensor ● Untuk mendektesi kondisi di dalam ruangan → Tdb, Twb, dan MC Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
  • 76. 76 9. Controller ● Sebagai pengendali jalannya proses pengeringan ● Melalui data dari sensor di dalam ruangan yang dikirim, maka controller, akan memerintahkan kerja daripada komponen pengatur ( Heating Valve, Damper, dan spray ) sesuai dengan setting yang diinginkan oleh Operator Pada prinsipnya persyaratan kelengkapan mesin Kiln Dryer konvensional adalah memiliki perangkat / kelengkapan mesin yang bisa untuk mengendalikan iklim ( Suhu, RH, dan sirkulasi Udara ), baik secara manual maupun Automatis Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)
  • 81. 81 Agar proses pengeringan bisa berjalan lancar, diperlukan persiapan dan pemeriksaan: ● Lantai dibersihkan dari kotoran atau serpihan kayu ● Periksa perangkat sistem pengeringan → Fan, Heating Valve, Spray dan Damper ● Sensor dalam ruangan → Tdb, Twb dan MC → pastikan water Trough berisi air Probe Twb→ Persiapan dan Penyusunan Kayu
  • 82. 82 Penyusunan papan kayu (Stacking) ● Sortir papan kayu ● Papan kayu hendaknya mempunyai ketebalan yang sama dan MC yang Homogen ● Susun papan kayu yang rapih dengan sticker yang lurus, dalam 1 baris dibuat serapat mungkin Persiapan dan Penyusunan Kayu (lanjutan)
  • 85. 85 Tebal Papan (mm) Tebal Sticker (mm) Lebar Sticker (mm) Jarak Sticker (mm) < 30 16 25 400 - 800 30 - 60 25 25 600 - 1000 >60 40 40 800 - 1200 Penumpukan kayu dalam ruangan: ● Jarak tumpukan kayu dengan dinding → 60 cm – 100 cm ● Antar tumpukan dalam 1 baris dibuat serapat mungkin ● Tumpukan antar baris ± 10 cm, disusun seperti susun bata ● Tinggi tumpukan ± 25 cm dibawah Sub Ceiling Ukuran Stiker
  • 86. 86 A. Tebal sticker tidak sama. Hal ini akan berakibat ke hasil pengeringannya, kayu bisa bergelombang ke arah panjang papan. Untuk itu tebal sticker harus selalu di cek ulang karena bisa menyusut. B. Antar papan dalam satu baris tidak rapat (masih terdapat rongga). Hal demikian ini untuk jenis-jenis kayu tertentu akan berakibat ke hasil pengeringannya bisa terjadi bengkok ke arah samping kiri dan kanan. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya susunan papan dalam satu baris dibuat serapat mungkin. Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu
  • 87. 87 C. Sticker dan ganjal antar tumpukan tidak lurus. Hal ini akan berakibat bergelombang atau bahkan papan bisa patah, karena mendapat beban dari tumpukan kayu diatasnya yang tidak seimbang. Untuk itu perlu diperhatikan dalam penyusunan tumpukan kayu di dalam Kiln, sticker dan ganjal dibuat yang lurus. D. Letak sticker tidak tegak lurus dengan arah panjang papan. Hal ini akan mempengaruhi sirkulasi udara, yang bisa berakibat ke hasil pengeringannya tidak merata. Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)
  • 88. 88 E. Penyusunan tumpukan dalam Kiln masih memungkinkan terjadi aliran udara pendek (Short Circuit). Hal ini bisa berakibat kayu mudah retak ujung. Untuk itu susunan tumpukan kayu antar baris dalam Kiln bisa di buat susun bata (selang seling). F. Panjang kayu dalam tumpukan arah vertikal tidak sama. Hal ini bisa berakibat tumpukan kayu mudah roboh. Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)
  • 89. 89 PENENTUAN CONTOH PENGAMATAN DAN PENCATATAN PEMANTAUAN PROSES PENGERINGAN
  • 90. 90  Contoh Pengamatan dipakai sebagai dasar pengoperasian schedule pengeringan  Pilih minimum 3 contoh pengamatan yang mewakili kelompok kayu yang dikeringkan, yang keras dengan kadar air yang paling tinggi, diletakkan di tumpukan kayu bagian atas, tengah dan bawah  Pasang paku elektroda pada setiap contoh pengamatan, hubungkan dengan kabel MC ke panel Conection. Antar paku tegak lurus arah serat dengan jarak ± 30mm Penentuan Contoh Pengamatan
  • 91. 91  Pemantauan / pengamatan kadar air di lakukan dari luar ruangan yaitu melalui conection MC pada panel  Pencatatan dilakukan terhadap parameter yang diperlukan, yang berguna untuk menganalisa dan setting lebih lanjut sebaiknya pencatatan dilakukan setip 2 jam sekali. Penentuan Contoh Pengamatan (lanjutan)
  • 92. 92
  • 93. 93 Alat ukur kadar Air kayu
  • 94. 94
  • 96. 96  Hidupkan Panel dan Controller  Lihat catatan contoh pengamatan kadar air kayu rata-rata dari ketiga contoh  Lihat Skedul Acacia mangium → Lakukan setting terhadap Tdb dan Twb berdasar hasil pencatatan ketiga contoh kadar air awal  Ikuti tahapan proses pengeringan sesuai Skedul-nya  Amati dan lakukan pencatatan selama proses pengeringan berlangsung setiap 2 jam sekali  Apabila terjadi kejanggalan dalam proses, analisa dan ambil tindakan yang tepat. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin
  • 97. 97 No. Komponen Mesin Tindakan Perawatan Periode 1. Panel dan Kontroller Dijaga Kebersihannya Tiap Hari 2. Sensor (Probe & MC) Bersihkan (alkohol 70%) Tiap Proses 3. Water Trough Pastikan penuh air Tiap Hari 4. Fan Sistem Cek Baut-baut Tiap Proses 5. Piping Sistem Cek Valve & Strainer Tiap Bulan 6. Heat Exchanger Bersihkan Heater Tiap Tahun 7. Spray Sistem Bersihkan Nozle Tiap Proses 8. Damper Sistem Cek baut-baut Tiap Minggu 9. Pompa Sirkulasi Cek Karet Kopling Tiap Bulan 10. Boiler (Sumber Panas) Bersihkan Abu Tiap Minggu Cleaning Boiler Tiap Tahun Perawatan Mesin Kiln Dryer
  • 98. 98 No. Komponen Mesin Spare Part Jumlah 1. Fan Sistem Motor & Blade 1 Unit /2 KD 2. Sensor Kabel & Paku MC 1 Set / 1 KD Probe Temperatur 1 Set / 2 KD 3. Heating Sistem Valve & Actuator 1 Set / 3 KD 4. Damper Sistem Actuator 1 Unit / 3 KD 5. Spray Sistem Solenoid Valve 1 Unit / 3 KD Nozle Spray 2 Unit / 1 KD Spare Part Mesin Kiln Dryer
  • 101. 101