SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada kegiatan produksi benih untuk menghasilkan benih bermutu perlu
dilakukan pengawasan mutu (quality control). Kegiatan ini dapat bersifat
eksternal maupun internal, pengawasan mutu internal adalah tindakan
produsen benih untuk melakukan pengawalan terhadap proses produksi
benih yang dilakukan sampai benih tersebut siap diedarkan. Sedangkan
pengawasan mutu eksternal dilakukan oleh pihak lain diluar produsen benih
itu sendiri untuk memberikan kepastian terhadap kualitas benih tersebut
dalam kurun waktu tertentu.
Pengawasan mutu benih baik internal maupun eksternal ini harus dilakukan
mengingat hasil benih yang diproduksi akan berpengaruh terhadap
kepentingan konsumen benih.Implementasi terhadap pengawasan mutu
internal dan eksternal adalah tindakan pengawalan yang harus berdasarkan
pada standar-standar yang ditetapkan. Hal tersebut akan memberikan
transparansi terhadap mutu benih itu sendiri.
pengawasan mutu eksternal ini, pengawas dituntut untuk dapat memberikan
kepastian mutu benih baik secara kualitas maupun legalitas,sehingga
menghasilkan benih yang berkualitas dimana benih memiliki mutu genetis,
mutu fisiologis dan mutu fisik serta bebas dari serangan hama dan penyakit
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan legalitas benih yaitu
benih yang dapat dijamin kebenarannya secara aspek hukum yang meliputi
varietas, asal usul dan dokumen yang menyertai untuk menghindari adanya
pemalsuan benih yang dapat berakibat kerugian produsen benih dan
konsumen benih. Apabila semua unsur sudah terpenuhi maka benih tersebut
berhak mendapatkan sertifikasi.. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 803/Kpts/OT.210/7/1997, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
benih Tanaman setelah melalui pemeriksaan,pengujian dan pengawasan
serta memenuhi persyaratan utuk diedarkan. Sedangkan menurut Rahardi,F
2
dkk(Kamus Pertanian Umum,1997) mendefinisikan sertifikasi benih adalah
jaminan sifat dan kualitas oleh badan/agen yang sudah diakui yang biasanya
ditunjukkan dengan keterangan mengenai golongan, keaslian klon/varietas,
tahun pengumpulan, asal kemurnian, kesehatan dan kapasitas
berkecambah.Untuk mencapai pengawalan mutu benih tersebut BBP2TP
/UPTD Perbenihan memerlukan Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang
independen, trasparan dan profesional.
1.2. Tujuan Praktikum
1. Mengenal berbagai alat standar dalam Laboratorium Benih.
2. Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
3
BAB II
METODELOGI
2.1. Bahan dan Alat;
Bahan: Alat:
1. Laminar Air Flow
2. Oven Listrik
3. Termohigrograp
4. Dehumidifier
5. Timbangan kern De 36klo NL
6. Germinator Cabinet Type IPB
7. Continue sealer
8. Vaccum sealer
9. Seed blower
10. Meja kemurnian benih
11. Automatik sealer
1. Alat tulis
2.2. Tempat dan Waktu
Tempat : LAB Teknologi Produksi Benih
Waktu : 13.30 – S/d
Tanggal : 18 April 2013
2.3. Langkah Kerja
1. Amati alat satu persatu
2. Amati tata letak alat
3. Tulis fungsi dan jumlah alat
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
No
Nama peralatan Keterangan
1 Laminar air flow Tipe : Manual
Kondisi :
Jumlah : 1
2 Oven listrik Tipe : Semi otomatis
Kondisi :
Jumlah : 1
3 Termohigrograp Tipe :
Kondisi :
Jumlah : 1
4 Dehumidifier Tipe :
Kondisi :
Jumlah :
5 Timbangan Kern de 36k10 NL Tipe :
Kondisi :
Jumlah :
6 Germinator Cabinet Type IPB Tipe : Manual
Kondisi : Baik
Jumlah : 2
7 Continue sealer Tipe :
Kondisi :
Jumlah : 1
8 Vaccum Sealer Tipe :
Kondisi :
Jumlah : 1
9 Seed Blower Tipe :
Kondisi :
Jumlah : 1
10 Meja Kemurnian Benih Tipe : Manual
Kondisi : Baik
Jumlah : 10
11 Automatik Plastik Sealer Tipe : Otomatis
Kondisi : Baik
Jumlah : 1
5
3.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, alat-alat yang terdapat di lab pengujian mutu benih yaitu :
3.2.1. Laminar air Flow
 Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air
flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata.
 Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang
dimasukkan ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih
dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
 Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau
dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.
 Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.
 Nyalakan lampu dalam LAF.
 LAF sudah siap untuk digunakan.
Hal yang perlu diperhatikan :
o Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan
alkohol untuk merendam peralatan kultur.
o Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda
di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.
o Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol
(nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat
dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!!
o Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru
disemprot alkohol atau spiritus.
o Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja.
Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di
dalam LAF.
3.2.2. Oven Listrik
Oven digunakan pada sterilisasi udara kering (udara panas) dengan
membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa
kelembaban.
Fungsi dari oven adalah :
a. Mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Untuk mengukur bobot kering kecambah normal.
c. Untuk menetapkan kadar air benih secara langsung.
6
Prinsip kerja alat ini yaitu bahan yang akan dikeringkan dimasukkan
kedalam oven, kemudian diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan
tidak boleh basah karena dapat merusak oven.
3.2.3. Termohigrograp
Keterangan : (1) thermometer
(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
(2) hygrometer
(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
Sifat : portable
Fungsi : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur
kelembaban udara (hygrometer)
Sumber energi : -
Prinsip kerja : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat
ini dengan sendirinya akan menunjukkan suhu dan
kelmbaban tempat yang akan diukur.
Deskripsi alat : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur
yaitu termometer (skala berwarna hitam) dan
hygrometer (skala berwarna merah)
Kelebihan dan kekurangan:dapat mengukur dua parameter sekaligus
yaitu suhu udara dan kelembaban udara.
Kelemahannya adalah karena tidak digital,
maka angka-angka kurang stabil
3.2.4. Dehumidifier
Cara kerja dehumidifier adalah dengan merubah molekul udara yang
lembab menjadi tetesan air menggunakan koil pendingin dan kipas
kecil. Ini terjadi akibat tekanan udara yang tinggi karena menurunya
suhu udara. Kandungan air di udara mengental dan menjadi tetesan air
yang jatuh pada wadah penampung atau disebut collecting bucket.
7
Dehumidifier menyedot hawa panas dan lembab yang kemudian
merubahnya menjadi hawa sejuk. Saat aliran udara sedang diproses,
aliran udara kedua dibuat oleh mesin. Siklus ini terus memutar tanpa
hentu, kecuali pada saat mesin dimatikan. Prosesnya berlangsung saat
aliran pertama berkurang kerjanya, aliran udara kedua meningkat.
Proses ini membutuhkan energi panas.
3.2.5. Timbangan Kern De 36klo NL
3.2.6. Germinator Cabinet Type IPB
benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak
perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita
menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk
perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power
dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator
mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan.
3.2.7. Continue sealer,vaccum sealer, automatic plastic sealer
Cara kerja mesin ini adalah: mesin sealer ini selain berfungsi sebagai
perekat antara dua sisi plastik, juga disertai dengan pengisian udara
dalam kemasan plastic.
8
BAB IV
KESIMPULAN
Peralatan yang ada pada laboraturium uji mutu benih ada berbagai macam dan
sesuai dengan kebutuhannya agar proses kegiatan uji mutu benih dapat
berjalan dengan lancar dan praktis maka penempatan alat harus sesuai dengan
tahapan- tahapan kegiatan uji mutu benih, pada kegiatan praktikum keadaan
alat uji mutu benih masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbppmbtph_cimanggis/detailpublikasi.php?id=66
http://arisetiadi11911.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
10
Lampiran 1
11
12
13

More Related Content

What's hot

Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Ilham Johari
 
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Aprizal Tsumaruto
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutanbayu meido
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanRuliana Umar
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamimuditateach
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Hari Prasetyo
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahanf' yagami
 
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanaman
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanamanM1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanaman
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenAndrew Hutabarat
 

What's hot (20)

Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
 
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 28)
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
 
hama dan penyakit
hama dan penyakithama dan penyakit
hama dan penyakit
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutan
 
Penyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasanPenyimpanan kemasan
Penyimpanan kemasan
 
Hpkebun6
Hpkebun6Hpkebun6
Hpkebun6
 
Cara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulmaCara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulma
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alami
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanaman
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanamanM1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanaman
M1 kelompok 7 pengenalan tumbuhan dan tanaman
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
 

Similar to Alat uji mutu benih

praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alatwidya veronica
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxRetnoEvriyunita
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanVJ Asenk
 
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptxIntanAnggraeni8
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOPSyartiwidya Syariful
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanFransiska Puteri
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Fotometer Analyzer weew fddsfaadsf pptx
Fotometer Analyzer  weew  fddsfaadsf pptxFotometer Analyzer  weew  fddsfaadsf pptx
Fotometer Analyzer weew fddsfaadsf pptxwradaafhau
 

Similar to Alat uji mutu benih (20)

praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Praktikum 1 kuljar
Praktikum 1 kuljarPraktikum 1 kuljar
Praktikum 1 kuljar
 
Jurnal joe butt
Jurnal joe buttJurnal joe butt
Jurnal joe butt
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi 5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
 
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
 
Percobaan 1
Percobaan 1Percobaan 1
Percobaan 1
 
Fotometer Analyzer weew fddsfaadsf pptx
Fotometer Analyzer  weew  fddsfaadsf pptxFotometer Analyzer  weew  fddsfaadsf pptx
Fotometer Analyzer weew fddsfaadsf pptx
 

Alat uji mutu benih

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kegiatan produksi benih untuk menghasilkan benih bermutu perlu dilakukan pengawasan mutu (quality control). Kegiatan ini dapat bersifat eksternal maupun internal, pengawasan mutu internal adalah tindakan produsen benih untuk melakukan pengawalan terhadap proses produksi benih yang dilakukan sampai benih tersebut siap diedarkan. Sedangkan pengawasan mutu eksternal dilakukan oleh pihak lain diluar produsen benih itu sendiri untuk memberikan kepastian terhadap kualitas benih tersebut dalam kurun waktu tertentu. Pengawasan mutu benih baik internal maupun eksternal ini harus dilakukan mengingat hasil benih yang diproduksi akan berpengaruh terhadap kepentingan konsumen benih.Implementasi terhadap pengawasan mutu internal dan eksternal adalah tindakan pengawalan yang harus berdasarkan pada standar-standar yang ditetapkan. Hal tersebut akan memberikan transparansi terhadap mutu benih itu sendiri. pengawasan mutu eksternal ini, pengawas dituntut untuk dapat memberikan kepastian mutu benih baik secara kualitas maupun legalitas,sehingga menghasilkan benih yang berkualitas dimana benih memiliki mutu genetis, mutu fisiologis dan mutu fisik serta bebas dari serangan hama dan penyakit sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan legalitas benih yaitu benih yang dapat dijamin kebenarannya secara aspek hukum yang meliputi varietas, asal usul dan dokumen yang menyertai untuk menghindari adanya pemalsuan benih yang dapat berakibat kerugian produsen benih dan konsumen benih. Apabila semua unsur sudah terpenuhi maka benih tersebut berhak mendapatkan sertifikasi.. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 803/Kpts/OT.210/7/1997, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat benih Tanaman setelah melalui pemeriksaan,pengujian dan pengawasan serta memenuhi persyaratan utuk diedarkan. Sedangkan menurut Rahardi,F
  • 2. 2 dkk(Kamus Pertanian Umum,1997) mendefinisikan sertifikasi benih adalah jaminan sifat dan kualitas oleh badan/agen yang sudah diakui yang biasanya ditunjukkan dengan keterangan mengenai golongan, keaslian klon/varietas, tahun pengumpulan, asal kemurnian, kesehatan dan kapasitas berkecambah.Untuk mencapai pengawalan mutu benih tersebut BBP2TP /UPTD Perbenihan memerlukan Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang independen, trasparan dan profesional. 1.2. Tujuan Praktikum 1. Mengenal berbagai alat standar dalam Laboratorium Benih. 2. Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
  • 3. 3 BAB II METODELOGI 2.1. Bahan dan Alat; Bahan: Alat: 1. Laminar Air Flow 2. Oven Listrik 3. Termohigrograp 4. Dehumidifier 5. Timbangan kern De 36klo NL 6. Germinator Cabinet Type IPB 7. Continue sealer 8. Vaccum sealer 9. Seed blower 10. Meja kemurnian benih 11. Automatik sealer 1. Alat tulis 2.2. Tempat dan Waktu Tempat : LAB Teknologi Produksi Benih Waktu : 13.30 – S/d Tanggal : 18 April 2013 2.3. Langkah Kerja 1. Amati alat satu persatu 2. Amati tata letak alat 3. Tulis fungsi dan jumlah alat
  • 4. 4 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. HASIL No Nama peralatan Keterangan 1 Laminar air flow Tipe : Manual Kondisi : Jumlah : 1 2 Oven listrik Tipe : Semi otomatis Kondisi : Jumlah : 1 3 Termohigrograp Tipe : Kondisi : Jumlah : 1 4 Dehumidifier Tipe : Kondisi : Jumlah : 5 Timbangan Kern de 36k10 NL Tipe : Kondisi : Jumlah : 6 Germinator Cabinet Type IPB Tipe : Manual Kondisi : Baik Jumlah : 2 7 Continue sealer Tipe : Kondisi : Jumlah : 1 8 Vaccum Sealer Tipe : Kondisi : Jumlah : 1 9 Seed Blower Tipe : Kondisi : Jumlah : 1 10 Meja Kemurnian Benih Tipe : Manual Kondisi : Baik Jumlah : 10 11 Automatik Plastik Sealer Tipe : Otomatis Kondisi : Baik Jumlah : 1
  • 5. 5 3.2. Pembahasan Dari hasil pengamatan, alat-alat yang terdapat di lab pengujian mutu benih yaitu : 3.2.1. Laminar air Flow  Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata.  Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.  Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.  Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.  Nyalakan lampu dalam LAF.  LAF sudah siap untuk digunakan. Hal yang perlu diperhatikan : o Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam peralatan kultur. o Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara. o Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!! o Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus. o Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF. 3.2.2. Oven Listrik Oven digunakan pada sterilisasi udara kering (udara panas) dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Fungsi dari oven adalah : a. Mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Untuk mengukur bobot kering kecambah normal. c. Untuk menetapkan kadar air benih secara langsung.
  • 6. 6 Prinsip kerja alat ini yaitu bahan yang akan dikeringkan dimasukkan kedalam oven, kemudian diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan tidak boleh basah karena dapat merusak oven. 3.2.3. Termohigrograp Keterangan : (1) thermometer (a) skala (b) jarum penunjuk skala (2) hygrometer (a) skala (b) jarum penunjuk skala Sifat : portable Fungsi : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur kelembaban udara (hygrometer) Sumber energi : - Prinsip kerja : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat ini dengan sendirinya akan menunjukkan suhu dan kelmbaban tempat yang akan diukur. Deskripsi alat : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur yaitu termometer (skala berwarna hitam) dan hygrometer (skala berwarna merah) Kelebihan dan kekurangan:dapat mengukur dua parameter sekaligus yaitu suhu udara dan kelembaban udara. Kelemahannya adalah karena tidak digital, maka angka-angka kurang stabil 3.2.4. Dehumidifier Cara kerja dehumidifier adalah dengan merubah molekul udara yang lembab menjadi tetesan air menggunakan koil pendingin dan kipas kecil. Ini terjadi akibat tekanan udara yang tinggi karena menurunya suhu udara. Kandungan air di udara mengental dan menjadi tetesan air yang jatuh pada wadah penampung atau disebut collecting bucket.
  • 7. 7 Dehumidifier menyedot hawa panas dan lembab yang kemudian merubahnya menjadi hawa sejuk. Saat aliran udara sedang diproses, aliran udara kedua dibuat oleh mesin. Siklus ini terus memutar tanpa hentu, kecuali pada saat mesin dimatikan. Prosesnya berlangsung saat aliran pertama berkurang kerjanya, aliran udara kedua meningkat. Proses ini membutuhkan energi panas. 3.2.5. Timbangan Kern De 36klo NL 3.2.6. Germinator Cabinet Type IPB benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan. 3.2.7. Continue sealer,vaccum sealer, automatic plastic sealer Cara kerja mesin ini adalah: mesin sealer ini selain berfungsi sebagai perekat antara dua sisi plastik, juga disertai dengan pengisian udara dalam kemasan plastic.
  • 8. 8 BAB IV KESIMPULAN Peralatan yang ada pada laboraturium uji mutu benih ada berbagai macam dan sesuai dengan kebutuhannya agar proses kegiatan uji mutu benih dapat berjalan dengan lancar dan praktis maka penempatan alat harus sesuai dengan tahapan- tahapan kegiatan uji mutu benih, pada kegiatan praktikum keadaan alat uji mutu benih masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
  • 11. 11
  • 12. 12
  • 13. 13