Irfan Audah-Jurnal-Refleksi-Dwi Mingguan ke-1 Modul 1.1.pdf
1.
2. 1. Facts (Peristiwa)
Kegiatan CGP Angkatan 10 resmi dibuka
pada Jum’at, 15 Maret 2024 pikul 09.00 WIB oleh
Dirjen GTK Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd dan
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan
Tenaga Kependidikan Dr. Kasiman, melalui zoom
dan kanal Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI,
yang diikuti CGP Angkatan 10 se-Indonesia.
Setelah kegiatan pembukaan tersebut, kami
diarahkan oleh pelaksana kegiatan CGP yakni dari
Balai Guru Penggerak penjelasan tentang rangkaian
kegiatan yang akan kami lalui serta mempelajari apa
yang kan dimuat dalam LMS yang akan dimulai dari
modul 1.1 yang nantinya akan dilaksanakan juga
forum diskusi bersama fasilitator pada ruang
kolaborasi Bersama teman-teman CGP Lainnya
yang akan dibentuk kembali ke beberapa kelompok.
Selanjutnya kami melaksanakan Pre-test Paket Modul 1 di LMS akun guru
penggerak. Banyak kendala yang terjadi pada awal kegiatan ini, dikarenakan pembagian
kelompok yang sudah diberikan oleh BBGP Provinsi jawa Barat masih belum menentu.
Sehingga terjadi perubahan kelompok dan Pengajar Prkatik. Alhamdulilah berkat kerja
keras tim dari BBGP Provinsi Jawa Barat semuanya bisa teratasi. Dan kami mulai
diarahkan oleh instruktur untuk mengenal fitur-fitur yang ada dalam LMS .
3. Kemudian selama kurang lebih
dua minggu mulai belajar mandiri
melalui LMS merefleksikan pemikiran
KI Hajar Dewantara. Setelah itu,
dilaksanakan ruang kolaborasi bersaman
fasilitator yakni Bapak Moch. Erwin
Maulana , dimana saya bersama teman-
teman saling sharing dan berdiskusi
mengenai filosofi KHD dan
penerapannya di sekolah. Kemudian
kami diharuskan membuat karya berupa
demonstrasi konstektual.
Pada tanggal 23 Maret 2024 diadakan Lokakarya Orientasi secara luring di dari pukul
07.30 s.d. Selesai WIB. di SDN Sukasenang, Singaparna, Kabipaten Tasikmalaya. Dalam
kegiatan Lokakarya Orientasi diundang juga Pengawas dan Kepala Sekolah CGP. Tujuan
Lokakarya Orientasi ini adalah
a) Agar CGP mengenal ekosistem belajar di program guru penggerak;
b) CGP memahami program Pendidikan Guru Penggerak (alur, peran tim pendukung,
kompetensi lulusan);
c) CGP mengidentifikasi posisi diri pada Kompetensi Guru Penggerak;
d) CGP dapat membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak, berikut
dukungan yang diperlukan, dan tantangan yang mungkin terjadi; dan
e) CGP memahami pentingnya membuat portofolio, tahapan dan contoh portofolio sebagai
bagian dari pengembangan kompetensi.
Dengan bimbingan Ibu Dadah Nurhamidah selaku Pengajar Praktik, saya merasa
kegiatan Lokakarya Orientasi ini menjadi sangat menyenangkan. Beliau juga memberikan
motivasi dan semangat kepada CGP agar tidak putus asa jika mengalami kendala.
Pada hari Rabu, 27 Maret 2024 mengikuti elaborasi pemahaman 1.1 sesi 2, bersama
Instruktur yaitu Bapak Tata Tarma melalui Gmeet. Pada kegiatan ini saya banyak
mendapatkan ilmu dan pengalaman yang disampaikan instruktur dan teman-tean CGP lainnya.
Instruktur memberikan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep
Filosofi KHD dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya.
4. 2. Feelings (Perasaan)
Selama dua minggu mengikuti pendidikan guru penggerak ini berbagai macam
perasaan yang saya rasakan, antara senang, bangga, dan juga khawatir tidak dapat
melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan insecure atau merasa
minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat. Semua terasa
bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan
Program Guru Penggerak ini.
Saya mulai mengetahui dan memahami hakikat Pendidikan dari penerapan filosofi
atau pemikiran KHD dalam Pendidikan dan pembelajara. Saya mulai merubah cara
mengajar saya yang semula saya banyak melakukan pembelajaran konvensional, sekarang
lebih berpusat pada siswa. Siswa merasa senang karena kebutuhan belajarnya terpenuhi.
Semangat siswa untuk bersekolah semakin meningkat. Saya juga merasa bangga karena
saya bisa memperoleh ilmu dan dapat mengaplikasikannnya dalam pembelajaran saya di
kelas.
3. Findings (Pembelajaran)
Pada modul yang saya pelajari ini, saya menemukan hal-hal baru, pemahaman baru,
hal yang selama ini belum begitu saya dalami dalam Pendidikan yaitu filosofis pemikiran
Ki Hajar Dewantara. Pemahaman ini harus saya miliki sebagai pendidik untuk
meningkatkan kuliatas diri saya sendiri. Melalu Dasar pemikiran KHD ini, saya merasa
memiliki amunisi baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan melaksanakan
Pendidikan.
Sebelum saya mempelajarai atau mengahui pemikiran KHD terkait Pendidikan dan
pengajaran saya memiliki keyakinan bahwa Tindakan yang tegas terhadap pesrta didik
akan bisa merubah perilaku siswa saya untuk dapat disiplin dan memberikan perhatian
penuh dalam kegiatan belajar.Saya mengarahkan siswa dalam mengatasi permasalahannya,
akan tetapi belum memberikan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa saya.
Setelah lebih memahami pemikiran tentang Pendidikan dari KHD saya mulai mengerti
bahwa pembelajaran yang baik hendaknya mampu meberikan tuntunan kepada siswa
dengan sabar ikhlas dan mengutamakan kepentingan siswa.
Pendalaman ilmu makin saya dapatkan tentang filosofi Pendidikan KHD pada saat
berdiskusi dengan sesama teman CGP, fasilitator beserta instruktur di berbagai ruang
5. kolaborasi dan pemahaman materi. Saya jadi mengetahui secara detail bagaimana peran
saya sebagai pendidik yakni sebagai penuntun anak sesuai dengan kodrat alamnya, yang
nantinya siswa diharapkan dapat hidup secara Bahagia dan mandiri di masyarakat dengan
mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso
dan tut wuri handayani. Pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman.
Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan
merdeka lahir adalah pengajaran. Sehingga kedepanya saya harus memberikan
kemerdekaan kepada siswa saya dalam belajar, mengerjakan tugas menyesuaikan bakat dan
minatnya, serta mengembangkan kreatifitas siswa sebagai manusia yang merdeka yang
berdiri dengan kekuatan sendiri.
Anak hakikatnya bukanlah kertas kosong akan tetapi mereka terlahir sebagai kertas
yang telah bergambar garis putus-putus, sehingga kita sebagai pendidik bertugas untuk
menebalkan garis-garis samar tersebut agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi
manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
4. Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul ini, Saya akan mencoba menerapkannya atau
merealisasikan dalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa
tercapai dengan baik. Saya memberikan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan
lingkungannya, membiasakan sosial budaya. dimulai dari pembiasaan pembelajaran yang
saling menghormati, berkomunikasi dengan baik, sopan santun, berdisusi dan gotong
royong bekerja sama dalam pemecahan masalah.
Saya memberikan sebagai pemenuhan kebutuhan anak. Membimbing, melayani dan
mengarahkan keingintahuan mereka terhadap ilmu-ilmu yang mereka perlukan, sehingga
mampu memberi ilmu atau hal berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan
batin. Melaksanakan pembelajaran harus memfasilitasi perbedaan siswa sesuai
karakteristik, potensi, minat dan bakat yang berbeda sesuai dengan kodrat alam. Saya
merealisasikan pembelajaran harus mengetahui gaya belajar siswa sehingga bisa
menerapkan pembelajaran berdeferensiasi yaitu dengan menggunakan berbagai macam
media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Banyak hal yang harus saya benahi,
saya sangat menyadari bahwa selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna dalam
melaksanakan tugas saya sebagai pendidik jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki
Hajar Dewantara.