1. Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar
Disusun Oleh:
Rosmala Dewi, S.Pd.
Guru SD Negeri 8 Kebayakan
Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah
Aksi Nyata – Topik Merdeka Belajar
2. Tahukah Bapak dan Ibu Apa itu “Merdeka
Belajar”?
Merdeka Belajar merupakan pembelajaran
paradigma baru dimana pendidikan
berpusat kepada peserta didik (student
centered) dengan memperhatikan minat,
karakteristik dan gaya belajar peserta didik
yang merdeka atau bebas.
3. Apa saja yang perlu dipahami dalam “Merdeka
Belajar”?
Mengenali dan
memahami diri sebagai
pendidik
Mendidik dan
mengajar
Mendampingi murid
dengan utuh dan
menyeluruh
Mendidik dan melatih
kecerdasan budi
pekerti
Pendidikan yang
mengantarkan
keselamatan dan
kebahagiaan
4. 1. Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik
Sebagai pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid, akan tetapi hal
yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Ibu dan
bapak guru merefleksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai agar dapat mengelola apa yang kita miliki
tersebut untuk berperanmendidik murid kita.
Apa peran saya sebagai guru?
Mengantarkan peserta didik menuju mimpi dan cita-cita
yang diinginkan.
Guru memiliki peran penting dalam pendidikan,
khususnya untuk terus berinovasi dalam
mengembangkan pembelajaran yang menarik, inovatif,
kreatif, menyenangkan yang mengakomodasi konsep
Merdeka Belajar.
Ingin menjadi guru seperti apa saya?
Saya ingin menjadi guru yang:
• Mandiri
• Reflektif
• Kolaboratif
• Inovatif
• Berpihak pada murid
5. 2. Mendidik dan mengajar
Pendidikan manusia (secara) utuh
Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan lahir dan batin. Pendidikan seyogyanya
dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dibutuhkan
peran guru dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin
murid mencapai selamat dan bahagia.
Pendidikan selama satu abad:
• Mawariskan nilai dan budaya masyarakat yang
relevan dengan masa kini.
• Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini
dan masa depan.
• Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau
kontekstual sebagai kontrol sosial.
Mendidik menyeluruh
Sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Guru harus mampu
mewujudkan dan mengembangkan 3 (tiga) aspek dalam diri anak:
Daya cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif), Daya Karsa (Psikomotorik). 3 (tiga) aspek tersebut dapat
memberikan pendidikan menyeluruh untuk menjadi manusia seutuhnya.
6. 3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh
Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaiakan
dengan keadaan saat ini?
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dasar pendidikan murid.
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan dengan
keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai
seorang guru perlu mengantisipasi dan membaca arah
perubahan tersebut.
Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal, yaitu:
1. Kodrat alam
Merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana
mereka berada.
2. Kodrat zaman
Merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang
berkaitan dengan isi dan irama.
Asas Trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat
menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris)
guru dapat merancang pembelajaran yang
berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan
bangsa.
Tidak ada individu yang sama dengan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita menyadari kedua hal
tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan suatu hal. Bagaimana penerapan kelas yang
memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid
dan pakem. Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya
sebagai pendidik.
7. 4. Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan
Teori Tabularasa – Kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik
dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik
Teori Negatif – Kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam coretan
dan tulisan.
Kecerdasan berfikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya
dibentuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.
Budi Pekerti
Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaanm dan kehendak atau
kemauan, sehingga menimbulkan suatu tenaga.
8. 5. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan
kebahagiaan
Selamat dan Bahagia
Mewujudkan fungsi pendidikan dimana guru tidak hanya mengajarkan materi
pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna
yang relevan dengan kehidupannya untuk membantu murid mencapai “selamat
dan Bahagia”.
Sistem Among
Memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid
agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai
dengan dasarmya.
Merdeka Belajar Abad 21
Menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi
yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk
mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara,
murid merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan bimbingan
guru. Guru harus memahami bagiamana murid merdeka belajar untuk mencapai
kpmptensi abad 21.
9. 5. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan
kebahagiaan
Keluarga
Masyarakat
Sekolah
10. Ki Hajar Dewantara
Menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara, manusia harus
merdeka sehingga pendidikan harus berpihak
pada murid agar anak selamat dan bahagia baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Pendidikan yang berpihak pada anak adalah
pendidikan yang memperhatikan minat, bakat dan
kemampuan yang dimiliki masing-masing anak.
Bakat adalah kemampuan bawaan dari lahir,
sedangkan minat terbentuk selama proses tumbuh
kembang anak.
11. Pendidikan yang berpihak pada anak adalah pendidikan yang
memperhatikan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki
masing-masing anak. Bakat adalah kemampuan bawaan dari
lahir, sedangkan minat terbentuk selama proses tumbuh
kembang anak.
Pendidikan yang berpihak pada murid merupakan
pendidikan yang menitik beratkan peserta didik sebagai
prioritas utama yang harus dilayani. Setiap anak memiliki
kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan keinginan dan
kemampuan alamiah yang terbentuk dalam diri anak. Strategi
dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak kepada murid
adalah sebagai berikut.
14. Umpan Balik Rekan Sejawat
Nurlaili, S.Pd.
(Wakil Kepala Sekolah)
Naim, S.Pd.
(Kepala Sekolah SDN 8 Kebayakan)
Sebelum materi dipaparkan,
saya berfikir bahwa satuan
pendidikan akan sulit menerapkan
kurikulum merdeka karena
terbiasa semua administrasi yang
dikerjakan secara copy paste.
Setelah materi dipaparkan
dan dipelajarai ternyata lebih
mudah karena disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah dan
belajar siswa.
Langkah kecil yang akan
saya lakukan setelah ini adalah
melakukan analisis CP. analisis
karakter sekolah.
Sebelumnya saya berfikir
bahwa pembelajaran yang saya
lakukan sudah baik dan tepat.
Namun setelah saya
memahami dan mendengarkan
materi mengenai penerapan
pembelajaran merdeka saya
menjadi berfikir bahwa apa yang
saya lakukan belum sesuai
keadaan dan kebutuhan siswa.
Langkah kecil kedepannya
yang akan saya lakukan adalah
lebih memperhatikan karakteristik
siswa dan membuat pembelajaran
yang berpusat kepada siswa.
15. Umpan Balik Rekan Sejawat
Parida Ruhmi, S.Pd.
(Guru)
Sebelum menyaksikan
pemaparan materi yang
disampaikan saya memikirkan
bahwa kurikulum merdeka
sangat membosankan.
Setelah mendengarkan
materi dengan saksama
ternyata kurikulum merdeka itu
sangat menarik dan inspiratif.
Langkah kecil
selanjutnya yang akan saya
lakukan adalah saya akan
mencoba mempraktekkan
materi yang telah disampaikan.
Amni, S.Pd.
(Guru)
Sebelum saya mendengarkan materi
yang dipresentasikan saya berfikir bahwa
guru hanya mengajarkan siswa ilmu
pengetahuan hanya dari buku teks pelajaran.
Namun setelah mendengarkan paparan
presentasi saya jadi memahami bahwa
ternyata guru harus mampu mengelola
pembelajaran yang mengantarkan peserta
didik untuk keselamatan dan kebahagiaan
sebagai individu.
Langkah selanjutnya yang akan saya
lakukan adalah merencanakan pembelajaran
kontekstual, dan memberikan pembelajaran
peserta didik untuk mengembangkan
potensinya secara individu maupun kelompok
16. Umpan Balik Rekan Sejawat
Apriara Simah Bengi, S.Pd.
(Guru)
Sebelumnya saya berfikir
bahwa pelaksanaan
pembelajaran hanya berfokus
dan berpusat pada guru saja.
Setelah materi
dipaparkan dan dipelajari
bersama saya menjadi paham
bahwa kurikulum merdeka lebih
perpusat pada siswa.
Langkah kecil yang akan
saya lakukan kedepannya
adalah untuk terus belajar
mengenai kurikulum merdeka.