SlideShare a Scribd company logo
Paket Modul 3
Modul 3.2
“Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya”
Penulis:
Dr.Siti Suharsih, S.S., M.Pd
Yuni Widiastuti, S.Si, M.Psi.T
Penafian (Disclaimer): Buku ini merupakan modul pegangan untuk peserta Program
Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.
i
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan
Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka
Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk
menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu
mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam
mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak
(PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan
pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik,
pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai
perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah.
Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan
visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan
pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket
modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca
sekarang. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri
dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini
mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru
tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang
didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian,
kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam
mempersiapkan diri menjadi pemimpin.
Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak
untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi
ii
dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya.
Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali
dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang
Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman;
Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model
pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan
murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPGP. Semoga
Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi
pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, Juli 2020
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan,
Iwan Syahril, Ph.D.
iii
Surat dari Instruktur
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, selamat berjumpa kembali dalam modul
pelatihan Calon Guru Penggerak! Saat ini kita masuk pada modul tentang pemimpin
dalam pengelolaan sumber daya.
Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah wajib membangun ekosistem
yang dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara
pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai
kekurangan. Sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan,
tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang
dimiliki.
Modul ini merupakan bagian dari paket modul 3 yang juga merupakan modul
terakhir dari tiga modul yang digunakan dalam pelatihan guru penggerak. Seperti
pada modul yang lain, kami yakin kita sudah terbiasa dengan proses pelatihan yang
lebih bermakna dan reflektif. Pada modul ini pun Anda akan melakukan serangkaian
kegiatan pelatihan mulai dari eksplorasi mandiri, diskusi, tanya jawab, konsultasi
daring, serta membuat aksi nyata yang akan membuktikan terjadinya perubahan
yang lebih baik lagi sebagai seorang pendidik.
Modul ini disusun dengan harapan di akhir setiap fase pembelajaran, Anda
akan selalu merefleksikan semua pemahaman yang didapatkan dengan apa yang
terjadi dalam keseharian kegiatan Anda sebagai pendidik. Kita tahu bahwa pada
proses pembelajaran apa pun sifatnya adalah personal, maka proses pembelajaran
pada modul pelatihan ini akan lebih bermakna apabila kita menghubungkan dan
mengimplementasikannya dalam kegiatan kita di sekolah.
Selamat mengeksplorasi materi dalam modul ini, semoga kita semua banyak
mendapatkan pencerahan selama proses pelatihan berlangsung sekaligus
menjadikan kita Guru Penggerak yang dapat mengubah dan membawa pendidikan
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Salam Merdeka,
Instruktur
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan...................................i
Surat dari Instruktur................................................................................................................................iii
Daftar Isi ........................................................................................................................................................iv
Capaian yang Diharapkan.......................................................................................................................1
Ringkasan Alur Belajar Merrdeka ......................................................................................................2
Pembelajaran 1: Mulai dari Diri ..........................................................................................................5
Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri.........................................................................8
2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi Asinkronus)........................................................... 19
Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi................................................................................................ 23
Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing.......................................................................................... 28
Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual............................................................................... 30
Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman...................................................................................... 33
Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri......................................................................................... 34
Pembelajaran 8: Aksi Nyata .............................................................................................................. 37
Surat Penutup............................................................................................................................................ 39
Daftar Pustaka........................................................................................................................................... 40
Biodata Penulis......................................................................................................................................... 41
1
Capaian yang Diharapkan
Capaian Umum Modul 3.2
Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini
adalah CGP mampu:
1. mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang
sah untuk menjalankan program sekolah
2. menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan
kualitas belajar
Capaian Khusus Modul 3.2:
Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk
mampu:
a. menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang
efektif dan efisien.
b. merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan
pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based
Community Development).
c. merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset
yang sudah dilakukan.
d. menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya
pengelolaan sumber daya.
Isi Materi Modul:
1. Peran dan fungsi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
2. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset dalam mengelola sumber
daya yang ada di sekolah dan sekitarnya.
Sumber Belajar:
a. Video; penjelasan, konsep, dan strategi pengelolaan sumber daya
b. Bacaan: artikel
c. Tautan: google form untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
2
Ringkasan Alur Belajar Merrdeka
• Mulai dari diri:
- CGP mengingat ulang pengetahuan mereka tentang faktor-faktor yang
memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan
sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada.
- CGP merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal
tentang materi ini dengan keadaan di sekolahnya.
- CGP mengajukan pertanyaan dan harapan tentang materi ini.
• Eksplorasi Konsep:
- Berpikir berbasis aset dan berpikir berbasis kekurangan/masalah
- Strategi pengelolaan sumber daya menggunakan pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)
- Pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh
aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset (Asset-Based Community Development)
- Forum Diskusi: CGP mendiskusikan beberapa pertanyaan yang terkait
materi dari Eksplorasi konsep sebelumnya dengan seluruh CGP dan dipandu
oleh fasilitator
• Ruang Kolaborasi
- CGP mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya
dan strategi pemanfaatannya secara efektif
- Setiap kelompok memilih satu jenis sumber daya yang akan didiskusikan
dari 7 sumber daya yang ada, dan hasilnya dipresentasikan dalam galeri
virtual dan akan mendapatkan umpan balik dari peserta lain.
3
• Refleksi Terbimbing
- CGP melakukan refleksi dan metakognisi terhadap cara pandang yang
sebelumnya melihat dari sisi masalah dan kekurangan sekolah dari semua
sumber daya yang ada, memandang dari sisi aset dan kekuatan yang
dimiliki oleh sekolah.
- CGP mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan
refleksi yang dipandu oleh fasilitator dalam ruang konsultasi kelompok
yang ada.
• Demonstrasi Kontekstual
- CGP menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui
penugasan mandiri.
- CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang dimiliki sekolah
dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai
dengan peraturan negara.
• Elaborasi Pemahaman
- CGP mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber
daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda
konferensi daring dengan narasumber dan fasilitator. Pertanyaan-
pertanyaan akan diberikan untuk menggali pemahaman CGP.
• Koneksi Antarmateri
- CGP membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam
bentuk yang diinginkan, seperti video, artikel, infografis, powerpoint, lagu,
dan lainnya.
- CGP juga membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan
format BAGJA (Buat pertanyaan; Ambil pelajaran; Gali mimpi; Jabarkan
rencana; dan Atur Eksekusi) yang sudah pelajari pada modul 1.3 “Visi Guru
Penggerak”.
4
• Aksi Nyata
- CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang
pengelolaan sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset.
- CGP akan mengimplementasikan rencana perubahan kecil yang sudah
ditulis pada pembelajaran sebelumnya. Proses implementasi rencana
tersebut akan didokumentasikan dalam bentuk jurnal positif harian dan
diunggah ke dalam google drive yang tersedia.
5
Pembelajaran 1: Mulai dari Diri
Waktu: 1 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Mengingat kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran
pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Aktivitas:
CGP diminta menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini untuk melihat sejauh
mana pengetahuan peserta tentang materi kali ini.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, selamat datang pada kegiatan pembelajaran 1.
Pada sesi ini, Anda akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang
bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal Anda tentang ekosistem
sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Ingatlah kembali sosok pemimpin yang pernah Anda tahu selama berprofesi sebagai
guru, seperti apakah sosok pemimpin yang Anda ingat itu? Hal apa yang paling Anda
ingat dari sosok pemimpin tersebut?
6
Setelah mengingat sosok pemimpin yang Anda tahu, menurut Anda pribadi seperti
apakah sosok pemimpin yang ideal? Apa saja sebetulnya tugas seorang pemimpin?
Masih ingatkah kita apa yang dimaksud dengan ekosistem saat belajar Biologi dulu?
Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem, apa sajakah
faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah? Tuliskan pada kolom di bawah
ini.
Apa yang Anda ketahui tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan
sumber daya di sekolah? Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh sekolah?
Bagaimana Anda menggambarkan posisi diri Anda dalam ekosistem sekolah?
Berikanlah gambaran diri Anda dengan menyebutkan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
7
Harapan
Apa saja harapan pada diri Anda
sebagai seorang pendidik, pemimpin,
dan pada murid setelah mempelajari
modul ini?
Apa saja kegiatan. Materi, manfaat,
yang Anda harapkan ada dalam
modul ini?
Diri sendiri:
Murid:
Sekolah:
Tautan Google Form:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeVuw78M78b2_8Rj0f7YuITAS2FCv
i26QhMw6OtkQ-fl15l_g/viewform
Peran Fasilitator:
- - Mendampingi CGP dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan.
- - Menganalisis jawaban CGP untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
dan pendapat awal CGP tentang sosok pemimpin dan perannya.
8
Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri
Waktu: 3 JP (135 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem
sekolah.
- CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
- CGP memahami pengelolaan sumber daya yang ada di sekolahnya dengan
menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-
Based Community Development/ABCD)
- CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan
sekolahnya.
- CGP dapat mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, kali ini kita masuk pada sesi pembelajaran 2,
yaitu Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda akan banyak
melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang pengelolaan
sumber daya dan kemudian mendiskusikannya bersama dengan CGP lainnya pada
Forum Diskusi. Sebelum melakukan telaah materi, silakan Anda mempelajari
terlebih dahulu pertanyaan pemantik berikut ini.
Pertanyaan Pemantik:
- Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan
faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya, maka faktor-faktor apa saja
yang termasuk dalam kelompok biotik dan abiotik?
- Bagaimanakah seharusnya seorang kepala sekolah berperan?
- Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai
pemimpin ekosistem sekolah?
9
- Apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola
sumber daya sekolah secara efektif dan efisien?
- Seberapa besar dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk
memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini? Jelaskan!
- Seberapa efektif sumber daya sekolah yang kita miliki dalam mendukung
kualitas pembelajaran di sekolah? Jelaskan!
- Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber
daya yang sudah ada demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid?
- Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar?
Bagaimana pemanfaatannya?
Tidak ada jawaban salah atau benar di sini, tuliskan di catatan Anda sesuai dengan
apa yang Anda pikirkan dan temukan saat ini. Kita akan mendiskusikan ulang semua
jawaban pada forum diskusi.
Eksplorasi Mandiri:
Sekolah Sebagai Ekosistem
Eksosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang
tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola
hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.
JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi
antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua
unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan
hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik
akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya.
Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:
- Murid
- Kepala Sekolah
- Guru
- Staf/Tenaga Kependidikan
- Pengawas Sekolah
10
- Orang Tua
- Masyarakat sekitar sekolah
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga
berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya
adalah:
- Keuangan
- Sarana dan prasarana
Peserta menonton video ekosistem sekolah: “Sekolah Sebagai ekosistem”
Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) dan
Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thinking)
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)akan
memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa
yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.
Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya
kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi
seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat
menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni
kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan
cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan,
dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk
memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi
kekuatan ataupun potensi yang positif.
Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis
aset dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
11
Berbasis pada
kekurangan/masalah/hambatan
Berbasis pada aset
Fokus pada masalah dan isu Fokus pada aset dan kekuatan
Berkutat pada masalah utama Membayangkan masa depan
Mengidentifikasi kebutuhan dan
kekurangan – selalu bertanya apa
yang kurang?
Berpikir tentang kesuksesan yang telah
diraih dan kekuatan untuk mencapai
kesuksesan tersebut.
Fokus mencari bantuan dari sponsor
atau institusi lain
Mengorganisasikan kompetensi dan
sumber daya (aset dan kekuatan)
Merancang program atau proyek
untuk menyelesaikan masalah
Merancang sebuah rencana berdasarkan
visi dan kekuatan
Mengatur kelompok yang dapat
melaksanakan proyek
Melaksanakan rencana aksi yang sudah
diprogramkan
(Green & Haines, 2010)
Peserta menonton video tentang Deficit & Asset Based Thinking: “Pendekatan
Berbasis Kekurangan dan Berbasis Kekuatan”
Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development
Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya akan kita sebut
dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu
kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, di
mana keduanya adalah pendiri dari ABCD Institute di Northwestern University.
ABCD dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang
dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif
dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan
(Kretzman, 2010).
12
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai
kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada
masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan
tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dengan
demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi tidak berdaya, pasif, dan
selalu merasa bergantung dengan pihak lain.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada
nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai
lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki
oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai
pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima
bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat
memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset
tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut
Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada
kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang
dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri
mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi
aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Selama ini komunitas sibuk
pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. Pendekatan
PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di
dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Di
dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven
Development’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan pendekatan
yang dibantu oleh pihak luar. Penjelasan yang ada sebetulnya ditujukan untuk
pengembangan masyarakat, namun tetap bisa kita implementasikan pada
lingkungan sekolah karena sebetulnya adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat
di suatu daerah.
13
1. Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat
tersebut yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke
lingkungan sekolah dan seluruh warga sekolah berupaya melakukan perubahan
maka perubahan tersebut pasti akan terjadi.
2. Warga masyarakat akan bertanggung jawab pada yang sudah mereka mulai.
Dengan demikian setiap warga sekolah akan bertanggung jawab atas apa yang
sudah dimulai.
3. Membangun dan membina hubungan merupakan inti dari membangun
masyarakat inklusif yang sehat. Membangun dan membina hubungan antar
warga sekolah, seperti hubungan guru-guru, guru – kepala sekolah, guru –
murid – guru, guru – staf sekolah – guru, staf sekolah – murid – staf sekolah,
ataupun kepala sekolah – murid – kepala sekolah menjadi sangat penting untuk
membangun sekolah yang sehat dan inklusif.
4. Masyarakat tidak pernah dibangun dengan berfokus terus pada kekurangan,
kebutuhan dan masalah. Masyarakat merespons secara kreatif ketika fokus
pembangunan pada sumber daya- sumber yang tersedia, kapasitas yang
dimiliki, kekuatan dan aspirasi yang ada. Sekolah harus dibangun dengan
melihat pada kekuatan, potensi, dan tantangan, kita harus bisa fokus pada
pembangunan sumber daya yang tersedia, kapasitas yang kita miliki, serta
kekuatan dan aspirasi yang sudah ada.
5. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan
unsur sekolah yang ada, dan pada tingkat kemampuan mereka untuk
menyumbangkan kemampuan yang ada pada mereka dan aset yang ada untuk
sekolah yang lebih baik.
6. Dalam setiap unsur sekolah, pasti ada sesuatu yang berhasil. Dari pada
menanyakan “ada masalah apa?” dan “bagaimana memperbaikinya?”, lebih baik
bertanya “apa yang telah berhasil dilakukan?” dan “bagaimana mengupayakan
lebih banyak hasil lagi?” Cara bertanya ini mendorong energi dan kreativitas.
7. Menciptakan perubahan yang positif mulai dari sebuah perbincangan
sederhana. Hal ini merupakan cara bagaimana manusia selalu berpikir bersama
dan mencetuskan/memulai suatu tindakan.
14
8. Suasana yang menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi
dalam setiap upaya membangun sekolah.
9. Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal
dan pengembangan dan pembaharuan kepemimpinan itu secara terus menerus.
10. Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang
positif.
Aset – aset dalam sebuah komunitas
Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk
mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih
menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas,
Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas
adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan
pedesaan.
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community
development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama,
yaitu:
1. Modal Manusia
- Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia
menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
- Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris
pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya
dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan
dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati,
tangan, dan kepala.
- Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat
kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan,
contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan
seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang
15
berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam
mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan
dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain
teater, dan bermain musik.
2. Modal Sosial
- Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya
dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan
jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam
komunitas/masyarakat.
- Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan
organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan,
bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang
sama.
- Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi.
Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat
yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu
tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi
terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa
contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi,
kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal
sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah
suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya
sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas
masyarakat.
16
3. Modal Fisik
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:
- Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses
pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
- Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan,
sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran,
alat transportasi, dan lain-lain.
4. Modal Lingkungan/alam
- Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal
lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai,
tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
- Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil
dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa
digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.
5. Modal Finansial
- Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat
digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah
komunitas.
- Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan
pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan
eksternal.
- Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam
dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat
produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil,
bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga
bagaimana melakukan pembukuan.
6. Modal Politik
17
- Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau
kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam
kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi
dalam komunitas.
- Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan
komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan
listrik atau air.
7. Modal Agama dan budaya
- Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur
dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan).
Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni,
dan lain-lain.
- Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan
serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan
hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.
- Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi
untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik
perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral
sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
- Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang
sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan
dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-
tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.
- Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan
dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di
antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk
menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.
18
Menonton video dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
(CGP menonton video yang menunjukkan suasana rapat guru dan kepala sekolah yang
berbasis masalah/kekurangan dengan berbasis aset, kemudian menjawab
pertanyaan. Judul video: Suasana Rapat Guru)
Selama kita berada di sekolah, pada saat rapat antara guru dengan kepala sekolah,
biasanya apa yang dibahas? Apakah membahas apa yang menjadi kekurangan
sekolah selama ini? Atau membahas soal kekuatan yang dimiliki oleh sekolah?
Begitu juga dengan murid kita, apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama
sesama rekan guru, biasanya apakah yang kita bahas? Kekurangan atau kenakalan
dari murid kita atau kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita?
Silahkan menuliskan pengalaman Anda pada Google Form ini:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdOvJvGY5qmUaR-
yDfbk0mlZ6oq0bAb8-A_zAPQ9jsH1HqVeQ/viewform
19
2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi
Asinkronus)
Waktu: 2 JP (90 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan
sekolahnya.
- CGP dapat mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid.
- CGP dapat memahami cara berpikir dengan pendekatan asset-based thinking
Forum Diskusi Asinkronus:
Setelah kita membaca penjelasan tentang pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset, Ayo kita lihat ulang jawaban dari pertanyaan pemantik sebelumnya.
Selanjutnya mari kita jawab pertanyaan di bawah ini
Daftar pertanyaan: (hanya fasilitator yang dapat melihat)
1. Apakah kita bisa menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita? Bisakah kita
mengganti kata komunitas menjadi sekolah, Pendekatan Pengembangan
Sekolah Berbasis Aset? Mengapa?
2. Apa contoh pengelolaan sumber daya sekolah kita dengan Pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset?
3. Bagaimanakah selama ini kita mengelola sumber daya? Apakah sudah
menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset?
4. Jika belum, bagaimana caranya kita mengelola dengan Pendekatan
Pengembangan Sekolah Berbasis Aset?
Kerjakan pula studi kasus di bawah ini, hubungkan dengan materi pendekatan
berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset.
20
Studi kasus di bawah ini merupakan kejadian yang diambil dari pengalaman guru
yang sebenarnya, namun kami mengganti nama guru, sekolah, atau daerah mana
kasus ini terjadi.
Cara Mengerjakan Studi Kasus:
Silakan membaca kedua studi kasus tersebut, lalu menjawab tiap pertanyaan dari
studi kasus tersebut. Cara menjawab tiap studi kasus, diawali dengan ‘Jawaban Studi
kasus (no):’.
Contoh Jawaban: Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Yuni… Jawaban
Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Parjo seharusnya dapat…
Studi kasus 1:
Ibu Yuni adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para
orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan
nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi
lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh
dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap
antusias belajar meskipun jam kosong.
Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan. Ibu Yuni mulai
sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-
muridnya yang heterogen. Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Yuni
karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak
kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Yuni jelaskan. Seringkali, begitu
keluar dari kelas, raut muka Ibu Yuni merah padam dan kelelahan. Suatu hari, ada
laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang
Ibu Yuni menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp.
Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK. Ibu Yuni juga berada di ruang
konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang
dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak
akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak
dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non
21
favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti,
yang mengajar di sekolah non favorit.
Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Yuni ini? Hubungkan dengan segala aspek yang
bisa didiskusikan dari materi modul ini.
Studi kasus 2:
Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah,
dan menyayangi murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan
daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak
Parjo untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih
Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu
antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga
berbahan limbah yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan
lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji
Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa
sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas
sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala
Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
22
Peran Fasilitator:
- Mengingatkan CGP melalui media komunikasi yang disepakati untuk
menjawab pertanyaan pemantik yang ada
- Mempelajari tugas CGP
- Memastikan CGP menjawab kedua studi kasus
- Mendorong CGP untuk berdiskusi di forum tertulis (studi kasus)
- Menilai respons CGP di jawaban kedua studi kasus dengan “rubrik
keaktifan diskusi (tertulis)”
23
Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi
Waktu: 4 JP (180 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya
dan strategi pemanfaatannya secara efektif
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada sesi pembelajaran 3 kali ini, kita akan masuk
pada Ruang Kolaborasi. Anda akan diajak untuk bekerja sama dengan peserta
lainnya dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Penugasan Kelompok : Mengidentifikasi sumber daya
Forum Diskusi 1 (2 JP)
- Buatlah kelompok yang terdiri atas 3 - 4 anggota. Masing-masing kelompok
terdiri atas guru dengan jenjang yang berbeda namun berasal dari daerah yang
sama atau berdekatan. Tentukan daerah sesuai dengan kondisi lingkungan
masing-masing peserta CGP.
- Dari masing-masing sumber daya tersebut, setiap kelompok akan membuat
identifikasi aset/modal apa yang dimiliki oleh daerahnya.
Forum Diskusi 2 (2 JP)
- Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil identifikasi aset/modal
- Setiap kelompok memberikan umpan balik terhadap presentasi kelompok lain.
- Umpan balik yang diberikan berdasarkan beberapa pertanyaan ini: hal paling
menarik yang ditemukan, hal yang paling ingin diketahui lebih lanjut lagi, dan
hal yang mungkin sangat tidak berhubungan dengan aset sumber yang sedang
kita diskusikan.
- Forum diskusi dilakukan menggunakan platform yang memungkinkan seluruh
peserta bertatap muka, misalnya menggunakan zoom atau google meet.
24
TAGIHAN
- Hasil pemetaan/identifikasi semua aset yang dimiliki daerahnya. Hasil
pemetaan/identifikasi bisa dalam bentuk poster, tabel, mind map, dan lain-lain.
MEDIA
a) Alokasi penyerahan tagihan digital melalui google drive.
b) Ruang digital di mana CGP bisa memberikan umpan balik dari video masing-
masing kelompok.
25
Rubrik Penilaian Pemetaan Sumber Daya: Presentasi 10 menit tentang
sumber daya
Indikator/
Tingkatan
4
Kolaborasi yang
sangat baik
3
Mencapai
Sasaran
2
Berkembang
1
Perlu
Pembahasan
Batasan
Waktu
(Bobot:
15%)
Sangat baik
dalam
memperhatikan
batasan waktu
yang diberikan
yaitu 5 menit
dalam
penyajian dan
10 menit dalam
memberikan
tanggapan.
Terlihat sangat
teratur dan
tepat dalam
penghitungan
waktu.
Baik dalam
memperhatik
an waktu
dalam
penyajian dan
memberikan
tanggapan
terhadap
kelompok
baru.
Masih tampak
belum teratur
dalam
penyampaian
dan terlihat
melewati atau
kurang dari
waktu yang
diberikan.
Waktu yang
diberikan
sepertinya
tidak
digunakan
secara efektif,
waktu yang
diberikan
masih kurang
atau sangat
melampaui
waktu yang
diberikan.
26
Kualitas isi
dari
paparan
presentasi
(Bobot:
50%)
Kelompok
memaparkan
secara lengkap
7 aset utama
yang dimiliki
sekolah dengan
dukungan data
dan elaborasi
yang baik
Kelompok
memaparkan
5-6 aset
utama yang
dimiliki
sekolah
dengan data
dukungan
yang cukup
Pemaparan 4
aset utama
yang dimiliki
sekolah
dengan data
dukungan
yang masih
kurang
Hanya
memaparkan
kurang dari 4
aset utama
yang dimiiki
sekolah
dengan data
dukungan
yang terbatas
Penyampai
an dan
tanggapan
terhadap
penyajian
(Bobot:
35%)
Penyampaian
sangat akurat,
tepat dan
pemilihan kata
dan artikulasi
jelas. Kelompok
terlihat bekerja
bersama, semua
memiliki
pembagian
kerja yang sama
yang tampak
dari penyajian
maupun
tanggapan yang
diberikan.
Penyampaian
sudah baik,
proyeksi
suara sudah
baik, kerja
kelompok
tampak, baik
dari penyajian
maupun
tanggapan
yang
diberikan
kepada
kelompok
baru.
Penyampaian
masih belum
terlihat utuh,
masih ada
beberapa hal
yang belum
tampak
kompak,
proyeksi
suara bisa
diperbaiki
untuk ke
depannya,
baik dari dari
segi penyajian
maupun
tanggapan.
Penyampaian
masih belum
utuh, bahkan
tidak tampak
ada kesatuan
pemikiran
antar anggota
kelompok,
masih tampak
keraguan baik
pada saat
penyajian
atau
memberikan
tanggapan.
27
Tugas fasilitator:
1. Pada sesi Forum Diskusi 1, fasilitator akan membagi kelompok yang
terdiri dari 3 – 4 peserta dan meminta kelompok berdiskusi.
2. Pada sesi Forum Diskusi 2, setiap kelompok akan presentasi yang akan
diberikan komentar oleh kelompok lainnya.
28
Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing
Waktu: 2 JP (90 menit)
Pencapaian Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi cara pandang yang sebelumnya melihat dari sisi
masalah dan kekurangan sekolah dari semua sumber daya yang ada dengan
memandang dari sisi aset dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
- CGP mampu mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan
refleksi yang dipandu oleh fasilitator
Selamat datang kembali Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada modul ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’. Pada pembelajaran kali ini, Anda
masuk pada sesi Refleksi Terbimbing. Kegiatan pada pembelajaran ini meminta
Anda untuk merefleksikan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Untuk
mengawali refleksi, mari kita simak beberapa pertanyaan pemantik berikut ini
Pertanyaan Pemantik Untuk Refleksi, dituliskan di kolom LMS
- Apa yang menarik dari proses dan hasil pemetaan tentang sumber daya di
daerah untuk sekolah Anda?
- Apakah pola pikir yang Anda pikirkan sebelum mempelajari modul ini? Apakah
menggunakan pendekatan aset atau masalah?
- Jika ada perubahan? Sebutkan apa perbedaannya dan mengapa itu berubah?
29
- Apa yang perlu Anda lakukan jika Anda dapat terus berpikir dengan pendekatan
berbasis aset?
- Buatlah satu gambar/simbol/kata yang bisa menggambarkan apa yang Anda
rasakan saat ini terkait pembelajaran lalu diunggah ke dalam platform ini.
(insert picture atau tautan)
TAGIHAN
- Tulisan reflektif yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
- Hasil karya berupa gambar/simbol/kata yang bisa mewakilkan tulisan reflektif
tersebut.
MEDIA
a. Alokasi penyerahan tagihan digital melalui google drive.
Peran Fasilitator:
1. Memastikan CGP memahami tugas yang diberikan
2. Mengecek kelengkapan tugas di tautan pengumpulan tugas
3. Mengingatkan CGP yang belum mengumpulkan tugas setelah batas
waktu pengumpulan
4. Mempelajari tugas CGP
5. Memberikan komentar terhadap tugas CGP
30
Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual
Waktu: 3 JP (135 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui
penugasan mandiri.
- CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki
dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai
dengan peraturan negara.
Setelah kita bersama-sama berproses, berlatih melihat, dan mengidentifikasi aset
serta kekuatan yang dimiliki oleh daerah bersama rekan lainnya, saatnya kita
melihat ke sekolah kita sendiri. Kekuatan dan aset apa yang kita miliki dari masing-
masing sumber daya yang ada.
Gunakan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini untuk membantu mengidentifikasi
aset atau kekuatan yang dimiliki.
- Apa yang kami kuasai?
- Apa yang paling kami banggakan dari sekolah ini? Dari murid-murid kami?
- Apa yang membuat kami unik?
- Kekuatan apa yang kami miliki dan berharga untuk masyarakat/komunitas
sekitar?
- Apa yang telah sekolah lakukan dan miliki yang lebih baik dari orang lain?
TAGIHAN
- Hasil pemetaan tujuh kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah.
Hasil pemetaan bisa dalam bentuk apapun sesuai dengan kreasi masing-masing
pesertanya.
- Hasil analisis berupa tulisan reflektif maksimal 500 kata.
Rubrik Penilaian Tugas Mandiri: Hasil pemetaan aset yang dimiliki
31
Indikator/
Tingkatan
Penilaian
4
Kolaboras
yang sangat
baik
3
Telah
Mencapai
Sasaran
2
Berkembang
1
Perlu
Pembahasan
Lanjut
Kualitas isi
dari hasil
pemetaan
tujuh aset
yang dimiliki
sekolah
(Bobot
100%)
Hasil pemetaan
aset yang
dimiliki oleh
sekolah
menggambarka
n tujuh aset
yang diminta.
Keseluruhan
aset yang
diminta
dielaborasi
dengan jelas
sehingga
mencerminkan
pendekatan
asset based
thinking.
Organisasi
pengaturan
kata serta
pemikiran
terlihat teratur
dan sangat
mudah untuk
diikuti.
Hasil dari
pemetaan aset
yang dimiliki
sekolah
menggambark
an tujuh aset
yang diminta.
Keseluruhan
aset yang
diminta mulai
berorientasi
pada
pendekatan
asset based
thinking.
Secara umum
alur
pendekatan
dapat
dipahami.
Hasil
pemetaan aset
yang dimiliki
sekolah belum
menggambark
an ketujuh
aset secara
jelas dan
belum
sepenuhnya
mencerminka
n pendekatan
asset based
thinking
Hasil
pemetaan
ketujuh aset
sekolah tidak
tergambar
jelas, Alur
pemikiran
tidak
mencerminka
n pendekatan
asset based
thinking
32
MEDIA
1. Alokasi penyerahan tagihan digital melalui platform.
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan
mengevaluasi hasil yang dibuat.
2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama
menyelesaikan tugas tersebut.
33
Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman
Waktu: 2 JP (90 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber
daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring
dengan instruktur.
Penugasan mandiri
Pada pembelajaran ini, Anda dapat menonton video contoh proses pembelajaran
yang memanfaatkan kekuatan/aset yang murid miliki.
Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=dj6sTmiD1XM&t=1s
• Setelah menonton video tersebut, tuliskanlah hal-hal menarik yang Anda
temukan dari video tersebut yang berhubungan materi kita, yaitu pemimpin
pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Apa peran kita sebagai
pemimpin dalam video tersebut?
• Buatlah juga pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengelaborasi
pemahaman Anda mengenai materi ini. Semua pertanyaan dapat dituliskan
dalam tautan google form berikut ini:
Anda diberikan waktu selama 90 menit untuk berdiskusi dengan instruktur pada
waktu yang akan ditentukan.
Sebelum forum diskusi, fasilitator akan menyortir dan menyeleksi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan sebagai panduan diskusi lalu diberikan kepada
instruktur.
Peran fasilitator:
- Menyeleksi dan mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
kesamaan.
34
Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri
Waktu: 2 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang
didapatkan sebelumnya.
- CGP mampu membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan
format BAGJA.
Penugasan Mandiri:
a) Sintesis berbagai materi
Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda diberikan tantangan untuk membuat
kesimpulan dan juga koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam
modul ini dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru
Penggerak.
- Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa
mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar
sekolah.
- Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya
yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih
berkualitas.
- Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan
materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan
Guru Penggerak.
- Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda
mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah
di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
- Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih
sendiri. Unggahlah bagan atau artikel ini dengan menekan tombol berikut.
[tombol]
35
b) Rancangan tindakan
Buatlah rencana kecil perubahan yang akan Anda lakukan pada diri Anda yang
berkaitan dengan materi dalam modul ini dan mengimplementasikan pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
Lakukan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas Anda. Di sini Anda
akan berlatih membuat rangka perubahan dalam lingkup kelas Anda sendiri
sebelum masuk ke lingkup yang lebih besar, yaitu sekolah pada modul selanjutnya.
Rencanakan prakarsa yang bisa dipastikan akan Anda laksanakan, dengan jangka
waktu yang optimal bagi Anda, dan tentunya Anda dapat mengestimasi apa dampak
dari rencana ini bagi murid Anda.
Anda dapat mengingat kembali video yang disaksikan pada sesi Elaborasi
Pemahaman sebelumnya.
Gunakanlah format BAGJA atau 5 D (Define, Discovery, Dream, Design,
Destiny/Deliver) yang sudah dipelajari pada modul 1.3. Anda dapat mengunggah
rencana perubahan kecil ini pada tautan berikut ini.
Sebagai pengingat apa itu yang akan Anda gunakan, saksikan video tayangan
berikut ini.
video BAGJA Materi Modul 1.3
Sebagai persiapan melakukan Aksi Nyata tersebut, buatlah rancangan sederhana
dengan mengisi bagan berikut:
36
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan
akan mengevaluasi hasil yang dibuat.
2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama
menyelesaikan tugas tersebut.
Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata
Judul Modul :
Nama Peserta :
Latar belakang
(Apa yang
mendasari Anda
membuat rancangan
tindakan ini?)
Tujuan
(Apa dampak pada
murid yang ingin
dilihat dari
Tolok Ukur
(Bukti apa yang
dapat dijadikan
indikator bahwa
Linimasa tindakan yang akan dilakukan
(BAGJA)
Buat Pertanyaan:
Ambil Pelajaran:
Gali Mimpi:
Jabarkan Rencana:
Atur Eksekusi:
Dukungan yang dibutuhkan
(Apa saja bahan, alat, atau pihak yang Anda
butuhkan untuk menjalankan tindakan? Bagaimana
37
Pembelajaran 8: Aksi Nyata
Waktu: 1 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang pengelolaan
sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis
Aset.
Aksi Nyata
Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERRDEKA, Bapak/Ibu CGP akan
mendapat kesempatan untuk menjalankan rancangan yang sudah dibuat pada tahap
Koneksi Antarmateri. Anda memiliki durasi empat (4) minggu untuk menjalankan
rancangan tersebut. Selama menjalankan Aksi Nyata, dokumentasikanlah proses
yang terjadi, terutama pada tahapan-tahapan yang Anda anggap penting.
Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Semua dokumentasi yang terkait dengan
pelaksanaan aksi nyata Anda akan menjadi bagian dari portofolio Paket Modul 3,
yang akan Anda kumpulkan di akhir pelaksanaan Paket Modul 3.
Sebagai informasi, untuk portfolio yang akan Anda buat nanti, Anda akan diminta
membuat sebuah artikel yang ditulis dengan gaya masing-masing CGP namun harus
mengandung keempat komponen dalam kerangka 4P (4F), yaitu:
Komponen Penjelasan
Peristiwa (facts) Deskripsi singkat untuk ketiga Aksi Nyata yang sudah
dilakukan, meliputi:
● latar belakang tentang situasi yang dihadapi
● yang dilakukan pada ketiga Aksi Nyata, berikut
alasan mengapa melakukan aksi tersebut
● hasil dari ketiga Aksi Nyata yang dilakukan
Setiap Aksi Nyata diceritakan dalam ±100 kata dan
dilengkapi 2-3 foto.
38
Perasaan (feelings) ● Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketiga
Aksi Nyata
Pembelajaran
(findings)
● Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
keseluruhan aksi (baik dari kegagalan maupun
keberhasilan)
Penerapan ke depan
(future)
● Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan
mengevaluasi perencanaan yang dibuat dengan implementasinya.
2. Melakukan pendampingan dan memonitor proses implementasi dari
rencana yang sudah dibuat.
3. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan selama menyelesaikan
tugas tersebut.
39
Surat Penutup
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak,
Selamat, Anda baru saja menyelesaikan modul tentang ‘Pemimpin Pembelajaran
dalam Pengelolaan Sumber Daya’. Terima kasih atas antusiasme dan semangat
selama melakukan proses pembelajaran modul ini. Kami berharap apapun
pengetahuan dan keterampilan yang Anda dapatkan selama proses pembelajaran
kali ini dapat bermanfaat dalam pengelolaan sumber daya yang ada.
Pada pembelajaran Aksi Nyata, Anda diminta untuk melakukan dan menyelesaikan
rencana aksi yang sudah dirancang. Semoga Anda dapat menjalankan rencana Anda
dengan baik karena kegiatan ini berhubungan langsung dengan materi selanjutnya,
yaitu Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.
Dalam rangkaian terakhir seluruh modul yang ada, kami yakin Anda sudah
menunjukkan jati diri Anda sebagai guru penggerak. Ayo terus bergerak, rangkul
semua elemen yang menjadi bagian dari ekosistem sekolah kita, manfaatkan,
fokuslah pada kekuatan aset yang kita miliki dengan kualitas pembelajaran murid-
murid kita.
Membuat dampak yang lebih baik untuk murid kita, maka kitapun sedang membuat
dampak bagi masa depan Indonesia. Teruslah bergerak, terima kasih sudah menjadi
bagian penting bagi masa depan Indonesia. Mohon maaf dari kami para penulis
modul apabila ada kekurangan dan kesalahan yang tidak kami sengaja selama
proses penulisan maupun kegiatan dalam modul ini
Salam,
Tim Penulis Modul
40
Daftar Pustaka
Cunningham, G. et.all. (2012). Mobilizing Assets for Community-Driven
Development. Participant Manual. Coady International Institute.
Green, G.P., & Haines, A. (2002). Asset Building and Community. Development. Sage
Publications International Educational and Professional.
Green, G.P., & Haines, A. (2010). Mobilizing Communities: Asset Building as a
Community Development Strategy. Philadelphia: Temple University Press.
Kretzmann, J. P. (2010). Asset-based strategies for building resilient communities.
In J. W. Reich, A. Zautra & J. S. Hall (Eds.), Handbook of adult resilience. New
York: Guilford Press.
41
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Dr. Siti Suharsih, S.S., M.Pd
Pendidikan :
- Sarjana Sastra dan Bahasa Inggris dari Universitas Diponegoro Semarang
- Magister Pendidikan Bahasa dari Universitas Negeri Jakarta
- Doktor Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia dengan konsentrasi kajian
pemertahanan bahasa
Pekerjaan :
- 2002- sekarang : Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP-UNTIRTA
- 2018-sekarang : Instruktur PPG Bahasa Inggris
- 2018-2020 : Koordinator Site Access Microshcolarship Program
(beasiswa untuk siswa/i SMA yang bekerja sama dengan RELO-US Embassy,
IIEF dan Pusba Untirta) untuk wilayah Banten
Publikasi
Buku:
Literasi dalam Keterampilan Menulis. Kumpulan Gagasan Pendidikan
Menjadi Prioritas. Penerbit Terakata, 2015
Prosiding:
- The Effective Media for Teaching english for EYL
- Promoting Simplified Short Story to Build Students’ Interest in The Prose
Class
- Language Maintanance and Shift: How Javanese Preserved and Shifted in
Industrial Area (Case Study in Nikomas Company)
Penelitian
- Pemertahanan Bahasa Jawa Dialek Banten di Provinsi Banten
- Dictogloss: Enhancing students’ creativity and Listening Comprehension
- Pengembangan Keterampilan Membaca dan Menulis Bahasa Inggris Melalui
Implementasi Reading to Learn Program Bagi Siswa di Tiga Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di Kota Serang, Provinsi Banten, tahun 2012.
42
- Pemantauan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Luar Ruang.
Kerjasama dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten
- Pilihan dan Penggunaan Bahasa di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus pada
Mahasiswa UNTIRTA dan IAIN), tahun 2015
Akun yang dapat dihubungi:
alamat surel archie.cerah@gmail.com;
facebook: archie
Aktivitas/hobi di waktu : menyanyi, travelling
Nama Lengkap: Yuni Widiastuti, S.Si, M.Psi.T
Pendidikan:
- Sarjana Biologi, FMIPA Universiatas Indonesia
- Magister Psikologi Terapan Anak Usia Dini, Universitas Indonesia
Pekerjaan
- Penggagas Rumah Main STrEAM, Komunitas Ibu Main STrEAM, dan
Komunitas Guru Main STrEAM
- Konsultan Pendidikan dan pelatih guru untuk kurikulum, pedagogis,
dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics)
Sosial Media:
Surel: youknee@gmail.com
IG: @rumahmainstream
Website: www.rumahmainstream.org
43

More Related Content

Similar to 3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (1).pdf

BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdfBP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
ArifinArifin89
 
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdfModul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
ArifinArifin89
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
huzaipah
 
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Irman Ramly
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
MiftaJohanDaehanJo
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
musbiawan0707
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
ricky987142
 
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Irman Ramly
 
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
musbiawan0707
 
Program Guru Penggerak
Program Guru PenggerakProgram Guru Penggerak
Program Guru Penggerak
WahyudiHidayatSMKN1L
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Irman Ramly
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
Irman Ramly
 
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
Irman Ramly
 
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdfKoneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
NiaKurniati59
 
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptxmateri pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
pdpkbmsis
 
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
EvihApriani1
 
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
KusmadiMuhamad1
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
WAODESARTIKA
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
JamarudinFisika
 
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptxLokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
AnsriFidayat
 

Similar to 3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (1).pdf (20)

BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdfBP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
BP_PI A.5_15052022 CGP PEMBEKALAN CPP.pdf
 
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdfModul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
Modul 5 CPP A5 - Penetapan Tujuan, Refleksi, Umpan Balik - FINAL-1.pdf
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final (1).pdf
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
 
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
Modul 3.1. Angkatan 5 Reguler. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Keb...
 
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemim...
 
Program Guru Penggerak
Program Guru PenggerakProgram Guru Penggerak
Program Guru Penggerak
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
 
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...
 
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdfKoneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
 
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptxmateri pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
materi pertemuan ketiga Menyusun Perangkat ajar.pptx
 
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
 
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdf
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
 
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptxLokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
Lokakarya Orientasi - Edit & Used By Mulyadi.pptx
 

More from MuhammadIdris276103

Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
MuhammadIdris276103
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptxPENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
MuhammadIdris276103
 
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.pptKONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
MuhammadIdris276103
 
teknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdfteknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdf
MuhammadIdris276103
 
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxPPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MuhammadIdris276103
 
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptxcara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
MuhammadIdris276103
 
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdfgapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
MuhammadIdris276103
 
PPT MATERI GAPI - Copy.pptx
PPT MATERI GAPI - Copy.pptxPPT MATERI GAPI - Copy.pptx
PPT MATERI GAPI - Copy.pptx
MuhammadIdris276103
 
SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA
MuhammadIdris276103
 

More from MuhammadIdris276103 (11)

Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
 
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.pptDASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH.ppt
 
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptxPENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
PENGERTIAN ANTROPOLOGI.pptx
 
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.pptKONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
KONSEP DASAR DALAM ILMU SEJARAH.ppt
 
teknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdfteknik menentukan KKTP.pdf
teknik menentukan KKTP.pdf
 
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxPPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
PPT ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
 
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptxcara melakukan asesmen diagnostik.pptx
cara melakukan asesmen diagnostik.pptx
 
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdfgapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
gapi-raissacharlessharinrilisty-xiips3-190723122649.pdf
 
PPT MATERI GAPI - Copy.pptx
PPT MATERI GAPI - Copy.pptxPPT MATERI GAPI - Copy.pptx
PPT MATERI GAPI - Copy.pptx
 
SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA SUMPAH PEMUDA
SUMPAH PEMUDA
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (1).pdf

  • 1.
  • 2.
  • 3. Paket Modul 3 Modul 3.2 “Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya” Penulis: Dr.Siti Suharsih, S.S., M.Pd Yuni Widiastuti, S.Si, M.Psi.T Penafian (Disclaimer): Buku ini merupakan modul pegangan untuk peserta Program Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.
  • 4.
  • 5. i Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca sekarang. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi
  • 6. ii dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPGP. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin. Jakarta, Juli 2020 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, Ph.D.
  • 7. iii Surat dari Instruktur Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, selamat berjumpa kembali dalam modul pelatihan Calon Guru Penggerak! Saat ini kita masuk pada modul tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah wajib membangun ekosistem yang dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan. Sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan, tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang dimiliki. Modul ini merupakan bagian dari paket modul 3 yang juga merupakan modul terakhir dari tiga modul yang digunakan dalam pelatihan guru penggerak. Seperti pada modul yang lain, kami yakin kita sudah terbiasa dengan proses pelatihan yang lebih bermakna dan reflektif. Pada modul ini pun Anda akan melakukan serangkaian kegiatan pelatihan mulai dari eksplorasi mandiri, diskusi, tanya jawab, konsultasi daring, serta membuat aksi nyata yang akan membuktikan terjadinya perubahan yang lebih baik lagi sebagai seorang pendidik. Modul ini disusun dengan harapan di akhir setiap fase pembelajaran, Anda akan selalu merefleksikan semua pemahaman yang didapatkan dengan apa yang terjadi dalam keseharian kegiatan Anda sebagai pendidik. Kita tahu bahwa pada proses pembelajaran apa pun sifatnya adalah personal, maka proses pembelajaran pada modul pelatihan ini akan lebih bermakna apabila kita menghubungkan dan mengimplementasikannya dalam kegiatan kita di sekolah. Selamat mengeksplorasi materi dalam modul ini, semoga kita semua banyak mendapatkan pencerahan selama proses pelatihan berlangsung sekaligus menjadikan kita Guru Penggerak yang dapat mengubah dan membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Salam Merdeka, Instruktur
  • 8. iv Daftar Isi Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan...................................i Surat dari Instruktur................................................................................................................................iii Daftar Isi ........................................................................................................................................................iv Capaian yang Diharapkan.......................................................................................................................1 Ringkasan Alur Belajar Merrdeka ......................................................................................................2 Pembelajaran 1: Mulai dari Diri ..........................................................................................................5 Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri.........................................................................8 2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi Asinkronus)........................................................... 19 Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi................................................................................................ 23 Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing.......................................................................................... 28 Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual............................................................................... 30 Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman...................................................................................... 33 Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri......................................................................................... 34 Pembelajaran 8: Aksi Nyata .............................................................................................................. 37 Surat Penutup............................................................................................................................................ 39 Daftar Pustaka........................................................................................................................................... 40 Biodata Penulis......................................................................................................................................... 41
  • 9. 1 Capaian yang Diharapkan Capaian Umum Modul 3.2 Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini adalah CGP mampu: 1. mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program sekolah 2. menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar Capaian Khusus Modul 3.2: Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk mampu: a. menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. b. merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development). c. merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset yang sudah dilakukan. d. menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya. Isi Materi Modul: 1. Peran dan fungsi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya 2. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah dan sekitarnya. Sumber Belajar: a. Video; penjelasan, konsep, dan strategi pengelolaan sumber daya b. Bacaan: artikel c. Tautan: google form untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
  • 10. 2 Ringkasan Alur Belajar Merrdeka • Mulai dari diri: - CGP mengingat ulang pengetahuan mereka tentang faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada. - CGP merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi ini dengan keadaan di sekolahnya. - CGP mengajukan pertanyaan dan harapan tentang materi ini. • Eksplorasi Konsep: - Berpikir berbasis aset dan berpikir berbasis kekurangan/masalah - Strategi pengelolaan sumber daya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD) - Pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development) - Forum Diskusi: CGP mendiskusikan beberapa pertanyaan yang terkait materi dari Eksplorasi konsep sebelumnya dengan seluruh CGP dan dipandu oleh fasilitator • Ruang Kolaborasi - CGP mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara efektif - Setiap kelompok memilih satu jenis sumber daya yang akan didiskusikan dari 7 sumber daya yang ada, dan hasilnya dipresentasikan dalam galeri virtual dan akan mendapatkan umpan balik dari peserta lain.
  • 11. 3 • Refleksi Terbimbing - CGP melakukan refleksi dan metakognisi terhadap cara pandang yang sebelumnya melihat dari sisi masalah dan kekurangan sekolah dari semua sumber daya yang ada, memandang dari sisi aset dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah. - CGP mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan refleksi yang dipandu oleh fasilitator dalam ruang konsultasi kelompok yang ada. • Demonstrasi Kontekstual - CGP menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui penugasan mandiri. - CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang dimiliki sekolah dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai dengan peraturan negara. • Elaborasi Pemahaman - CGP mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan narasumber dan fasilitator. Pertanyaan- pertanyaan akan diberikan untuk menggali pemahaman CGP. • Koneksi Antarmateri - CGP membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam bentuk yang diinginkan, seperti video, artikel, infografis, powerpoint, lagu, dan lainnya. - CGP juga membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan format BAGJA (Buat pertanyaan; Ambil pelajaran; Gali mimpi; Jabarkan rencana; dan Atur Eksekusi) yang sudah pelajari pada modul 1.3 “Visi Guru Penggerak”.
  • 12. 4 • Aksi Nyata - CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang pengelolaan sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. - CGP akan mengimplementasikan rencana perubahan kecil yang sudah ditulis pada pembelajaran sebelumnya. Proses implementasi rencana tersebut akan didokumentasikan dalam bentuk jurnal positif harian dan diunggah ke dalam google drive yang tersedia.
  • 13. 5 Pembelajaran 1: Mulai dari Diri Waktu: 1 JP (45 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengingat kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Aktivitas: CGP diminta menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini untuk melihat sejauh mana pengetahuan peserta tentang materi kali ini. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, selamat datang pada kegiatan pembelajaran 1. Pada sesi ini, Anda akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal Anda tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Ingatlah kembali sosok pemimpin yang pernah Anda tahu selama berprofesi sebagai guru, seperti apakah sosok pemimpin yang Anda ingat itu? Hal apa yang paling Anda ingat dari sosok pemimpin tersebut?
  • 14. 6 Setelah mengingat sosok pemimpin yang Anda tahu, menurut Anda pribadi seperti apakah sosok pemimpin yang ideal? Apa saja sebetulnya tugas seorang pemimpin? Masih ingatkah kita apa yang dimaksud dengan ekosistem saat belajar Biologi dulu? Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem, apa sajakah faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah? Tuliskan pada kolom di bawah ini. Apa yang Anda ketahui tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya di sekolah? Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh sekolah? Bagaimana Anda menggambarkan posisi diri Anda dalam ekosistem sekolah? Berikanlah gambaran diri Anda dengan menyebutkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
  • 15. 7 Harapan Apa saja harapan pada diri Anda sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini? Apa saja kegiatan. Materi, manfaat, yang Anda harapkan ada dalam modul ini? Diri sendiri: Murid: Sekolah: Tautan Google Form: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeVuw78M78b2_8Rj0f7YuITAS2FCv i26QhMw6OtkQ-fl15l_g/viewform Peran Fasilitator: - - Mendampingi CGP dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. - - Menganalisis jawaban CGP untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pendapat awal CGP tentang sosok pemimpin dan perannya.
  • 16. 8 Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri Waktu: 3 JP (135 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus: - CGP dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah. - CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. - CGP memahami pengelolaan sumber daya yang ada di sekolahnya dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset- Based Community Development/ABCD) - CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolahnya. - CGP dapat mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, kali ini kita masuk pada sesi pembelajaran 2, yaitu Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda akan banyak melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang pengelolaan sumber daya dan kemudian mendiskusikannya bersama dengan CGP lainnya pada Forum Diskusi. Sebelum melakukan telaah materi, silakan Anda mempelajari terlebih dahulu pertanyaan pemantik berikut ini. Pertanyaan Pemantik: - Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya, maka faktor-faktor apa saja yang termasuk dalam kelompok biotik dan abiotik? - Bagaimanakah seharusnya seorang kepala sekolah berperan? - Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai pemimpin ekosistem sekolah?
  • 17. 9 - Apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien? - Seberapa besar dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini? Jelaskan! - Seberapa efektif sumber daya sekolah yang kita miliki dalam mendukung kualitas pembelajaran di sekolah? Jelaskan! - Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang sudah ada demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid? - Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar? Bagaimana pemanfaatannya? Tidak ada jawaban salah atau benar di sini, tuliskan di catatan Anda sesuai dengan apa yang Anda pikirkan dan temukan saat ini. Kita akan mendiskusikan ulang semua jawaban pada forum diskusi. Eksplorasi Mandiri: Sekolah Sebagai Ekosistem Eksosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah: - Murid - Kepala Sekolah - Guru - Staf/Tenaga Kependidikan - Pengawas Sekolah
  • 18. 10 - Orang Tua - Masyarakat sekitar sekolah Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: - Keuangan - Sarana dan prasarana Peserta menonton video ekosistem sekolah: “Sekolah Sebagai ekosistem” Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thinking) Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
  • 19. 11 Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan Berbasis pada aset Fokus pada masalah dan isu Fokus pada aset dan kekuatan Berkutat pada masalah utama Membayangkan masa depan Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan – selalu bertanya apa yang kurang? Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan) Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan (Green & Haines, 2010) Peserta menonton video tentang Deficit & Asset Based Thinking: “Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Berbasis Kekuatan” Sejarah singkat pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya akan kita sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, di mana keduanya adalah pendiri dari ABCD Institute di Northwestern University. ABCD dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan (Kretzman, 2010).
  • 20. 12 Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dengan demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi tidak berdaya, pasif, dan selalu merasa bergantung dengan pihak lain. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. Pendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Di dalam buku ‘Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven Development’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan pendekatan yang dibantu oleh pihak luar. Penjelasan yang ada sebetulnya ditujukan untuk pengembangan masyarakat, namun tetap bisa kita implementasikan pada lingkungan sekolah karena sebetulnya adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah.
  • 21. 13 1. Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat tersebut yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke lingkungan sekolah dan seluruh warga sekolah berupaya melakukan perubahan maka perubahan tersebut pasti akan terjadi. 2. Warga masyarakat akan bertanggung jawab pada yang sudah mereka mulai. Dengan demikian setiap warga sekolah akan bertanggung jawab atas apa yang sudah dimulai. 3. Membangun dan membina hubungan merupakan inti dari membangun masyarakat inklusif yang sehat. Membangun dan membina hubungan antar warga sekolah, seperti hubungan guru-guru, guru – kepala sekolah, guru – murid – guru, guru – staf sekolah – guru, staf sekolah – murid – staf sekolah, ataupun kepala sekolah – murid – kepala sekolah menjadi sangat penting untuk membangun sekolah yang sehat dan inklusif. 4. Masyarakat tidak pernah dibangun dengan berfokus terus pada kekurangan, kebutuhan dan masalah. Masyarakat merespons secara kreatif ketika fokus pembangunan pada sumber daya- sumber yang tersedia, kapasitas yang dimiliki, kekuatan dan aspirasi yang ada. Sekolah harus dibangun dengan melihat pada kekuatan, potensi, dan tantangan, kita harus bisa fokus pada pembangunan sumber daya yang tersedia, kapasitas yang kita miliki, serta kekuatan dan aspirasi yang sudah ada. 5. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan unsur sekolah yang ada, dan pada tingkat kemampuan mereka untuk menyumbangkan kemampuan yang ada pada mereka dan aset yang ada untuk sekolah yang lebih baik. 6. Dalam setiap unsur sekolah, pasti ada sesuatu yang berhasil. Dari pada menanyakan “ada masalah apa?” dan “bagaimana memperbaikinya?”, lebih baik bertanya “apa yang telah berhasil dilakukan?” dan “bagaimana mengupayakan lebih banyak hasil lagi?” Cara bertanya ini mendorong energi dan kreativitas. 7. Menciptakan perubahan yang positif mulai dari sebuah perbincangan sederhana. Hal ini merupakan cara bagaimana manusia selalu berpikir bersama dan mencetuskan/memulai suatu tindakan.
  • 22. 14 8. Suasana yang menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi dalam setiap upaya membangun sekolah. 9. Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal dan pengembangan dan pembaharuan kepemimpinan itu secara terus menerus. 10. Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang positif. Aset – aset dalam sebuah komunitas Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan. Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu: 1. Modal Manusia - Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang. - Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala. - Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang
  • 23. 15 berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik. 2. Modal Sosial - Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat. - Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama. - Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.
  • 24. 16 3. Modal Fisik Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu: - Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan. - Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain. 4. Modal Lingkungan/alam - Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. - Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya. 5. Modal Finansial - Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas. - Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal. - Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan. 6. Modal Politik
  • 25. 17 - Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas. - Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air. 7. Modal Agama dan budaya - Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain. - Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis. - Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan. - Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh- tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya. - Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.
  • 26. 18 Menonton video dan jawablah pertanyaan di bawah ini. (CGP menonton video yang menunjukkan suasana rapat guru dan kepala sekolah yang berbasis masalah/kekurangan dengan berbasis aset, kemudian menjawab pertanyaan. Judul video: Suasana Rapat Guru) Selama kita berada di sekolah, pada saat rapat antara guru dengan kepala sekolah, biasanya apa yang dibahas? Apakah membahas apa yang menjadi kekurangan sekolah selama ini? Atau membahas soal kekuatan yang dimiliki oleh sekolah? Begitu juga dengan murid kita, apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama sesama rekan guru, biasanya apakah yang kita bahas? Kekurangan atau kenakalan dari murid kita atau kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita? Silahkan menuliskan pengalaman Anda pada Google Form ini: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdOvJvGY5qmUaR- yDfbk0mlZ6oq0bAb8-A_zAPQ9jsH1HqVeQ/viewform
  • 27. 19 2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi Asinkronus) Waktu: 2 JP (90 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus: - CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolahnya. - CGP dapat mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid. - CGP dapat memahami cara berpikir dengan pendekatan asset-based thinking Forum Diskusi Asinkronus: Setelah kita membaca penjelasan tentang pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset, Ayo kita lihat ulang jawaban dari pertanyaan pemantik sebelumnya. Selanjutnya mari kita jawab pertanyaan di bawah ini Daftar pertanyaan: (hanya fasilitator yang dapat melihat) 1. Apakah kita bisa menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita? Bisakah kita mengganti kata komunitas menjadi sekolah, Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset? Mengapa? 2. Apa contoh pengelolaan sumber daya sekolah kita dengan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset? 3. Bagaimanakah selama ini kita mengelola sumber daya? Apakah sudah menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset? 4. Jika belum, bagaimana caranya kita mengelola dengan Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset? Kerjakan pula studi kasus di bawah ini, hubungkan dengan materi pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
  • 28. 20 Studi kasus di bawah ini merupakan kejadian yang diambil dari pengalaman guru yang sebenarnya, namun kami mengganti nama guru, sekolah, atau daerah mana kasus ini terjadi. Cara Mengerjakan Studi Kasus: Silakan membaca kedua studi kasus tersebut, lalu menjawab tiap pertanyaan dari studi kasus tersebut. Cara menjawab tiap studi kasus, diawali dengan ‘Jawaban Studi kasus (no):’. Contoh Jawaban: Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Yuni… Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Parjo seharusnya dapat… Studi kasus 1: Ibu Yuni adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong. Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan. Ibu Yuni mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid- muridnya yang heterogen. Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Yuni karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Yuni jelaskan. Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Yuni merah padam dan kelelahan. Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Yuni menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp. Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK. Ibu Yuni juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non
  • 29. 21 favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit. Pertanyaan Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Yuni ini? Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini. Studi kasus 2: Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Parjo untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon pengawas sekolah. Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah. Pertanyaan Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
  • 30. 22 Peran Fasilitator: - Mengingatkan CGP melalui media komunikasi yang disepakati untuk menjawab pertanyaan pemantik yang ada - Mempelajari tugas CGP - Memastikan CGP menjawab kedua studi kasus - Mendorong CGP untuk berdiskusi di forum tertulis (studi kasus) - Menilai respons CGP di jawaban kedua studi kasus dengan “rubrik keaktifan diskusi (tertulis)”
  • 31. 23 Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi Waktu: 4 JP (180 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus - CGP dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara efektif Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada sesi pembelajaran 3 kali ini, kita akan masuk pada Ruang Kolaborasi. Anda akan diajak untuk bekerja sama dengan peserta lainnya dalam menyelesaikan tugas kelompok. Penugasan Kelompok : Mengidentifikasi sumber daya Forum Diskusi 1 (2 JP) - Buatlah kelompok yang terdiri atas 3 - 4 anggota. Masing-masing kelompok terdiri atas guru dengan jenjang yang berbeda namun berasal dari daerah yang sama atau berdekatan. Tentukan daerah sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing peserta CGP. - Dari masing-masing sumber daya tersebut, setiap kelompok akan membuat identifikasi aset/modal apa yang dimiliki oleh daerahnya. Forum Diskusi 2 (2 JP) - Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil identifikasi aset/modal - Setiap kelompok memberikan umpan balik terhadap presentasi kelompok lain. - Umpan balik yang diberikan berdasarkan beberapa pertanyaan ini: hal paling menarik yang ditemukan, hal yang paling ingin diketahui lebih lanjut lagi, dan hal yang mungkin sangat tidak berhubungan dengan aset sumber yang sedang kita diskusikan. - Forum diskusi dilakukan menggunakan platform yang memungkinkan seluruh peserta bertatap muka, misalnya menggunakan zoom atau google meet.
  • 32. 24 TAGIHAN - Hasil pemetaan/identifikasi semua aset yang dimiliki daerahnya. Hasil pemetaan/identifikasi bisa dalam bentuk poster, tabel, mind map, dan lain-lain. MEDIA a) Alokasi penyerahan tagihan digital melalui google drive. b) Ruang digital di mana CGP bisa memberikan umpan balik dari video masing- masing kelompok.
  • 33. 25 Rubrik Penilaian Pemetaan Sumber Daya: Presentasi 10 menit tentang sumber daya Indikator/ Tingkatan 4 Kolaborasi yang sangat baik 3 Mencapai Sasaran 2 Berkembang 1 Perlu Pembahasan Batasan Waktu (Bobot: 15%) Sangat baik dalam memperhatikan batasan waktu yang diberikan yaitu 5 menit dalam penyajian dan 10 menit dalam memberikan tanggapan. Terlihat sangat teratur dan tepat dalam penghitungan waktu. Baik dalam memperhatik an waktu dalam penyajian dan memberikan tanggapan terhadap kelompok baru. Masih tampak belum teratur dalam penyampaian dan terlihat melewati atau kurang dari waktu yang diberikan. Waktu yang diberikan sepertinya tidak digunakan secara efektif, waktu yang diberikan masih kurang atau sangat melampaui waktu yang diberikan.
  • 34. 26 Kualitas isi dari paparan presentasi (Bobot: 50%) Kelompok memaparkan secara lengkap 7 aset utama yang dimiliki sekolah dengan dukungan data dan elaborasi yang baik Kelompok memaparkan 5-6 aset utama yang dimiliki sekolah dengan data dukungan yang cukup Pemaparan 4 aset utama yang dimiliki sekolah dengan data dukungan yang masih kurang Hanya memaparkan kurang dari 4 aset utama yang dimiiki sekolah dengan data dukungan yang terbatas Penyampai an dan tanggapan terhadap penyajian (Bobot: 35%) Penyampaian sangat akurat, tepat dan pemilihan kata dan artikulasi jelas. Kelompok terlihat bekerja bersama, semua memiliki pembagian kerja yang sama yang tampak dari penyajian maupun tanggapan yang diberikan. Penyampaian sudah baik, proyeksi suara sudah baik, kerja kelompok tampak, baik dari penyajian maupun tanggapan yang diberikan kepada kelompok baru. Penyampaian masih belum terlihat utuh, masih ada beberapa hal yang belum tampak kompak, proyeksi suara bisa diperbaiki untuk ke depannya, baik dari dari segi penyajian maupun tanggapan. Penyampaian masih belum utuh, bahkan tidak tampak ada kesatuan pemikiran antar anggota kelompok, masih tampak keraguan baik pada saat penyajian atau memberikan tanggapan.
  • 35. 27 Tugas fasilitator: 1. Pada sesi Forum Diskusi 1, fasilitator akan membagi kelompok yang terdiri dari 3 – 4 peserta dan meminta kelompok berdiskusi. 2. Pada sesi Forum Diskusi 2, setiap kelompok akan presentasi yang akan diberikan komentar oleh kelompok lainnya.
  • 36. 28 Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing Waktu: 2 JP (90 menit) Pencapaian Pembelajaran Khusus - CGP dapat mengidentifikasi cara pandang yang sebelumnya melihat dari sisi masalah dan kekurangan sekolah dari semua sumber daya yang ada dengan memandang dari sisi aset dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah. - CGP mampu mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan refleksi yang dipandu oleh fasilitator Selamat datang kembali Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada modul ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’. Pada pembelajaran kali ini, Anda masuk pada sesi Refleksi Terbimbing. Kegiatan pada pembelajaran ini meminta Anda untuk merefleksikan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Untuk mengawali refleksi, mari kita simak beberapa pertanyaan pemantik berikut ini Pertanyaan Pemantik Untuk Refleksi, dituliskan di kolom LMS - Apa yang menarik dari proses dan hasil pemetaan tentang sumber daya di daerah untuk sekolah Anda? - Apakah pola pikir yang Anda pikirkan sebelum mempelajari modul ini? Apakah menggunakan pendekatan aset atau masalah? - Jika ada perubahan? Sebutkan apa perbedaannya dan mengapa itu berubah?
  • 37. 29 - Apa yang perlu Anda lakukan jika Anda dapat terus berpikir dengan pendekatan berbasis aset? - Buatlah satu gambar/simbol/kata yang bisa menggambarkan apa yang Anda rasakan saat ini terkait pembelajaran lalu diunggah ke dalam platform ini. (insert picture atau tautan) TAGIHAN - Tulisan reflektif yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. - Hasil karya berupa gambar/simbol/kata yang bisa mewakilkan tulisan reflektif tersebut. MEDIA a. Alokasi penyerahan tagihan digital melalui google drive. Peran Fasilitator: 1. Memastikan CGP memahami tugas yang diberikan 2. Mengecek kelengkapan tugas di tautan pengumpulan tugas 3. Mengingatkan CGP yang belum mengumpulkan tugas setelah batas waktu pengumpulan 4. Mempelajari tugas CGP 5. Memberikan komentar terhadap tugas CGP
  • 38. 30 Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual Waktu: 3 JP (135 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus - CGP dapat menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui penugasan mandiri. - CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai dengan peraturan negara. Setelah kita bersama-sama berproses, berlatih melihat, dan mengidentifikasi aset serta kekuatan yang dimiliki oleh daerah bersama rekan lainnya, saatnya kita melihat ke sekolah kita sendiri. Kekuatan dan aset apa yang kita miliki dari masing- masing sumber daya yang ada. Gunakan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini untuk membantu mengidentifikasi aset atau kekuatan yang dimiliki. - Apa yang kami kuasai? - Apa yang paling kami banggakan dari sekolah ini? Dari murid-murid kami? - Apa yang membuat kami unik? - Kekuatan apa yang kami miliki dan berharga untuk masyarakat/komunitas sekitar? - Apa yang telah sekolah lakukan dan miliki yang lebih baik dari orang lain? TAGIHAN - Hasil pemetaan tujuh kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Hasil pemetaan bisa dalam bentuk apapun sesuai dengan kreasi masing-masing pesertanya. - Hasil analisis berupa tulisan reflektif maksimal 500 kata. Rubrik Penilaian Tugas Mandiri: Hasil pemetaan aset yang dimiliki
  • 39. 31 Indikator/ Tingkatan Penilaian 4 Kolaboras yang sangat baik 3 Telah Mencapai Sasaran 2 Berkembang 1 Perlu Pembahasan Lanjut Kualitas isi dari hasil pemetaan tujuh aset yang dimiliki sekolah (Bobot 100%) Hasil pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolah menggambarka n tujuh aset yang diminta. Keseluruhan aset yang diminta dielaborasi dengan jelas sehingga mencerminkan pendekatan asset based thinking. Organisasi pengaturan kata serta pemikiran terlihat teratur dan sangat mudah untuk diikuti. Hasil dari pemetaan aset yang dimiliki sekolah menggambark an tujuh aset yang diminta. Keseluruhan aset yang diminta mulai berorientasi pada pendekatan asset based thinking. Secara umum alur pendekatan dapat dipahami. Hasil pemetaan aset yang dimiliki sekolah belum menggambark an ketujuh aset secara jelas dan belum sepenuhnya mencerminka n pendekatan asset based thinking Hasil pemetaan ketujuh aset sekolah tidak tergambar jelas, Alur pemikiran tidak mencerminka n pendekatan asset based thinking
  • 40. 32 MEDIA 1. Alokasi penyerahan tagihan digital melalui platform. Peran Fasilitator: 1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan mengevaluasi hasil yang dibuat. 2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama menyelesaikan tugas tersebut.
  • 41. 33 Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman Waktu: 2 JP (90 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan instruktur. Penugasan mandiri Pada pembelajaran ini, Anda dapat menonton video contoh proses pembelajaran yang memanfaatkan kekuatan/aset yang murid miliki. Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=dj6sTmiD1XM&t=1s • Setelah menonton video tersebut, tuliskanlah hal-hal menarik yang Anda temukan dari video tersebut yang berhubungan materi kita, yaitu pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Apa peran kita sebagai pemimpin dalam video tersebut? • Buatlah juga pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengelaborasi pemahaman Anda mengenai materi ini. Semua pertanyaan dapat dituliskan dalam tautan google form berikut ini: Anda diberikan waktu selama 90 menit untuk berdiskusi dengan instruktur pada waktu yang akan ditentukan. Sebelum forum diskusi, fasilitator akan menyortir dan menyeleksi pertanyaan- pertanyaan yang diajukan sebagai panduan diskusi lalu diberikan kepada instruktur. Peran fasilitator: - Menyeleksi dan mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kesamaan.
  • 42. 34 Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri Waktu: 2 JP (45 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus - CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya. - CGP mampu membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan format BAGJA. Penugasan Mandiri: a) Sintesis berbagai materi Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda diberikan tantangan untuk membuat kesimpulan dan juga koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru Penggerak. - Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. - Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. - Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak. - Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini. - Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih sendiri. Unggahlah bagan atau artikel ini dengan menekan tombol berikut. [tombol]
  • 43. 35 b) Rancangan tindakan Buatlah rencana kecil perubahan yang akan Anda lakukan pada diri Anda yang berkaitan dengan materi dalam modul ini dan mengimplementasikan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. Lakukan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas Anda. Di sini Anda akan berlatih membuat rangka perubahan dalam lingkup kelas Anda sendiri sebelum masuk ke lingkup yang lebih besar, yaitu sekolah pada modul selanjutnya. Rencanakan prakarsa yang bisa dipastikan akan Anda laksanakan, dengan jangka waktu yang optimal bagi Anda, dan tentunya Anda dapat mengestimasi apa dampak dari rencana ini bagi murid Anda. Anda dapat mengingat kembali video yang disaksikan pada sesi Elaborasi Pemahaman sebelumnya. Gunakanlah format BAGJA atau 5 D (Define, Discovery, Dream, Design, Destiny/Deliver) yang sudah dipelajari pada modul 1.3. Anda dapat mengunggah rencana perubahan kecil ini pada tautan berikut ini. Sebagai pengingat apa itu yang akan Anda gunakan, saksikan video tayangan berikut ini. video BAGJA Materi Modul 1.3 Sebagai persiapan melakukan Aksi Nyata tersebut, buatlah rancangan sederhana dengan mengisi bagan berikut:
  • 44. 36 Peran Fasilitator: 1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan mengevaluasi hasil yang dibuat. 2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama menyelesaikan tugas tersebut. Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Judul Modul : Nama Peserta : Latar belakang (Apa yang mendasari Anda membuat rancangan tindakan ini?) Tujuan (Apa dampak pada murid yang ingin dilihat dari Tolok Ukur (Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa Linimasa tindakan yang akan dilakukan (BAGJA) Buat Pertanyaan: Ambil Pelajaran: Gali Mimpi: Jabarkan Rencana: Atur Eksekusi: Dukungan yang dibutuhkan (Apa saja bahan, alat, atau pihak yang Anda butuhkan untuk menjalankan tindakan? Bagaimana
  • 45. 37 Pembelajaran 8: Aksi Nyata Waktu: 1 JP (45 menit) Tujuan Pembelajaran Khusus CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang pengelolaan sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. Aksi Nyata Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERRDEKA, Bapak/Ibu CGP akan mendapat kesempatan untuk menjalankan rancangan yang sudah dibuat pada tahap Koneksi Antarmateri. Anda memiliki durasi empat (4) minggu untuk menjalankan rancangan tersebut. Selama menjalankan Aksi Nyata, dokumentasikanlah proses yang terjadi, terutama pada tahapan-tahapan yang Anda anggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Semua dokumentasi yang terkait dengan pelaksanaan aksi nyata Anda akan menjadi bagian dari portofolio Paket Modul 3, yang akan Anda kumpulkan di akhir pelaksanaan Paket Modul 3. Sebagai informasi, untuk portfolio yang akan Anda buat nanti, Anda akan diminta membuat sebuah artikel yang ditulis dengan gaya masing-masing CGP namun harus mengandung keempat komponen dalam kerangka 4P (4F), yaitu: Komponen Penjelasan Peristiwa (facts) Deskripsi singkat untuk ketiga Aksi Nyata yang sudah dilakukan, meliputi: ● latar belakang tentang situasi yang dihadapi ● yang dilakukan pada ketiga Aksi Nyata, berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut ● hasil dari ketiga Aksi Nyata yang dilakukan Setiap Aksi Nyata diceritakan dalam ±100 kata dan dilengkapi 2-3 foto.
  • 46. 38 Perasaan (feelings) ● Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketiga Aksi Nyata Pembelajaran (findings) ● Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi (baik dari kegagalan maupun keberhasilan) Penerapan ke depan (future) ● Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang Peran Fasilitator: 1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan mengevaluasi perencanaan yang dibuat dengan implementasinya. 2. Melakukan pendampingan dan memonitor proses implementasi dari rencana yang sudah dibuat. 3. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan selama menyelesaikan tugas tersebut.
  • 47. 39 Surat Penutup Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, Selamat, Anda baru saja menyelesaikan modul tentang ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’. Terima kasih atas antusiasme dan semangat selama melakukan proses pembelajaran modul ini. Kami berharap apapun pengetahuan dan keterampilan yang Anda dapatkan selama proses pembelajaran kali ini dapat bermanfaat dalam pengelolaan sumber daya yang ada. Pada pembelajaran Aksi Nyata, Anda diminta untuk melakukan dan menyelesaikan rencana aksi yang sudah dirancang. Semoga Anda dapat menjalankan rencana Anda dengan baik karena kegiatan ini berhubungan langsung dengan materi selanjutnya, yaitu Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Dalam rangkaian terakhir seluruh modul yang ada, kami yakin Anda sudah menunjukkan jati diri Anda sebagai guru penggerak. Ayo terus bergerak, rangkul semua elemen yang menjadi bagian dari ekosistem sekolah kita, manfaatkan, fokuslah pada kekuatan aset yang kita miliki dengan kualitas pembelajaran murid- murid kita. Membuat dampak yang lebih baik untuk murid kita, maka kitapun sedang membuat dampak bagi masa depan Indonesia. Teruslah bergerak, terima kasih sudah menjadi bagian penting bagi masa depan Indonesia. Mohon maaf dari kami para penulis modul apabila ada kekurangan dan kesalahan yang tidak kami sengaja selama proses penulisan maupun kegiatan dalam modul ini Salam, Tim Penulis Modul
  • 48. 40 Daftar Pustaka Cunningham, G. et.all. (2012). Mobilizing Assets for Community-Driven Development. Participant Manual. Coady International Institute. Green, G.P., & Haines, A. (2002). Asset Building and Community. Development. Sage Publications International Educational and Professional. Green, G.P., & Haines, A. (2010). Mobilizing Communities: Asset Building as a Community Development Strategy. Philadelphia: Temple University Press. Kretzmann, J. P. (2010). Asset-based strategies for building resilient communities. In J. W. Reich, A. Zautra & J. S. Hall (Eds.), Handbook of adult resilience. New York: Guilford Press.
  • 49. 41 Biodata Penulis Nama Lengkap : Dr. Siti Suharsih, S.S., M.Pd Pendidikan : - Sarjana Sastra dan Bahasa Inggris dari Universitas Diponegoro Semarang - Magister Pendidikan Bahasa dari Universitas Negeri Jakarta - Doktor Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia dengan konsentrasi kajian pemertahanan bahasa Pekerjaan : - 2002- sekarang : Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP-UNTIRTA - 2018-sekarang : Instruktur PPG Bahasa Inggris - 2018-2020 : Koordinator Site Access Microshcolarship Program (beasiswa untuk siswa/i SMA yang bekerja sama dengan RELO-US Embassy, IIEF dan Pusba Untirta) untuk wilayah Banten Publikasi Buku: Literasi dalam Keterampilan Menulis. Kumpulan Gagasan Pendidikan Menjadi Prioritas. Penerbit Terakata, 2015 Prosiding: - The Effective Media for Teaching english for EYL - Promoting Simplified Short Story to Build Students’ Interest in The Prose Class - Language Maintanance and Shift: How Javanese Preserved and Shifted in Industrial Area (Case Study in Nikomas Company) Penelitian - Pemertahanan Bahasa Jawa Dialek Banten di Provinsi Banten - Dictogloss: Enhancing students’ creativity and Listening Comprehension - Pengembangan Keterampilan Membaca dan Menulis Bahasa Inggris Melalui Implementasi Reading to Learn Program Bagi Siswa di Tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Serang, Provinsi Banten, tahun 2012.
  • 50. 42 - Pemantauan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Luar Ruang. Kerjasama dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten - Pilihan dan Penggunaan Bahasa di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa UNTIRTA dan IAIN), tahun 2015 Akun yang dapat dihubungi: alamat surel archie.cerah@gmail.com; facebook: archie Aktivitas/hobi di waktu : menyanyi, travelling Nama Lengkap: Yuni Widiastuti, S.Si, M.Psi.T Pendidikan: - Sarjana Biologi, FMIPA Universiatas Indonesia - Magister Psikologi Terapan Anak Usia Dini, Universitas Indonesia Pekerjaan - Penggagas Rumah Main STrEAM, Komunitas Ibu Main STrEAM, dan Komunitas Guru Main STrEAM - Konsultan Pendidikan dan pelatih guru untuk kurikulum, pedagogis, dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) Sosial Media: Surel: youknee@gmail.com IG: @rumahmainstream Website: www.rumahmainstream.org
  • 51. 43