Dokumen tersebut membahas konsep dan metode penilaian persediaan pada perusahaan. Terdapat beberapa sistem pencatatan dan penilaian persediaan seperti metode perpetual, FIFO, LIFO, rata-rata bergerak, dan penilaian berdasarkan harga pokok, taksiran, atau pasar mana yang lebih rendah.
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual. Ada beberapa metode pencatatan persediaan barang dagang, yaitu metode perpetual, metode fisik, metode nilai pengganti, metode harga eceran, dan metode laba bruto. Setiap metode memiliki cara penghitungan dan penentuan nilai persediaan yang berbeda-beda.
1. Presentasi membahas persediaan (merchandise inventory) termasuk pengertian, jenis, sistem pencatatan, dan metode penghitungan harga pokok penjualan.
2. Ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem perpetual.
3. Beberapa metode penghitungan harga pokok penjualan dijelaskan seperti FIFO, LIFO, dan ACM.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol persediaan dan penghitungan persediaan dengan metode biaya berbeda seperti FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh salah catat persediaan terhadap laporan keuangan dan metode untuk mengestimasi persediaan dengan menggunakan metode ritel.
1. Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan sesuai PSAK 14, termasuk pengakuan, pengukuran, dan penyajian persediaan dalam laporan keuangan.
2. Beberapa metode pengukuran persediaan yang dijelaskan adalah FIFO, average, dan LIFO beserta contoh penerapannya.
3. Laporan keuangan harus menyajikan persediaan di neraca dan harga pokok penjualan di laporan laba rugi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan kuantitas persediaan, metode pembiayaan persediaan seperti FIFO dan biaya rata-rata, pengaruh kesalahan persediaan pada laporan keuangan, serta analisis rasio perputaran persediaan. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang akuntansi persediaan mulai dari pengukuran, penilaian, hingga penyajian dan analisis laporan keuangan terkait persediaan.
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual. Ada beberapa metode pencatatan persediaan barang dagang, yaitu metode perpetual, metode fisik, metode nilai pengganti, metode harga eceran, dan metode laba bruto. Setiap metode memiliki cara penghitungan dan penentuan nilai persediaan yang berbeda-beda.
1. Presentasi membahas persediaan (merchandise inventory) termasuk pengertian, jenis, sistem pencatatan, dan metode penghitungan harga pokok penjualan.
2. Ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem perpetual.
3. Beberapa metode penghitungan harga pokok penjualan dijelaskan seperti FIFO, LIFO, dan ACM.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol persediaan dan penghitungan persediaan dengan metode biaya berbeda seperti FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh salah catat persediaan terhadap laporan keuangan dan metode untuk mengestimasi persediaan dengan menggunakan metode ritel.
1. Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan sesuai PSAK 14, termasuk pengakuan, pengukuran, dan penyajian persediaan dalam laporan keuangan.
2. Beberapa metode pengukuran persediaan yang dijelaskan adalah FIFO, average, dan LIFO beserta contoh penerapannya.
3. Laporan keuangan harus menyajikan persediaan di neraca dan harga pokok penjualan di laporan laba rugi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan kuantitas persediaan, metode pembiayaan persediaan seperti FIFO dan biaya rata-rata, pengaruh kesalahan persediaan pada laporan keuangan, serta analisis rasio perputaran persediaan. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang akuntansi persediaan mulai dari pengukuran, penilaian, hingga penyajian dan analisis laporan keuangan terkait persediaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penilaian persediaan barang dagang untuk mengetahui nilai persediaan pada periode tertentu seperti metode fisik, perpetual, tanda pengenal khusus, rata-rata sederhana, tertimbang, MTKP, dasar, dan taksiran menggunakan laba kotor dan harga eceran.
Laporan persediaan barang dagang memberikan informasi mengenai saldo persediaan barang pada awal dan akhir periode, mutasi yang terjadi selama periode, serta jumlah dan nilai persediaan setiap jenis barang. Laporan ini berguna untuk mengecek stok barang, mengambil keputusan penjualan, dan mengawasi persediaan di gudang.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian persediaan dengan sistem perpetual menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, masuk terakhir keluar pertama, dan rata-rata bergerak beserta contoh perhitungan nilai persediaan akhir pada beberapa kasus.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi persediaan, termasuk pengertian persediaan, sistem pencatatan persediaan, metode penentuan harga pokok persediaan, dan penyajian nilai persediaan di neraca.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai presentasi pak II mata kuliah akuntansi yang membahas tentang persediaan (inventory) dan pengertian, klasifikasi, pengaruh kesalahan pencatatan, penetapan kuantitas, sistem pencatatan, dan metode penetapan harga pokok persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Dokumen tersebut membahas mengenai persediaan (inventory) yang mencakup pengertian, jenis, metode pencatatan, penentuan harga perolehan, contoh soal, dan perbandingan penggunaan metode FIFO, LIFO, dan rata-rata pada pencatatan fisik dan perpetual.
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialIffa Tabahati
Analisis Biaya Volume Laba (CVP) merupakan alat perencanaan manajerial yang digunakan untuk menghitung titik impas dan memprediksi laba berdasarkan berbagai volume penjualan. Dokumen ini menjelaskan konsep titik impas, penggunaan margin kontribusi dan beban tetap dalam analisis CVP, serta perbandingan pendekatan konvensional dan aktivitas berbasis biaya (ABC)."
Dokumen tersebut membahas tentang persediaan, yang merupakan aset berupa barang atau bahan yang siap dijual, dalam proses produksi, atau akan digunakan dalam produksi. Dibahas pula tujuan, fungsi, jenis, dan metode penilaian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penilaian persediaan barang dagang untuk mengetahui nilai persediaan pada periode tertentu seperti metode fisik, perpetual, tanda pengenal khusus, rata-rata sederhana, tertimbang, MTKP, dasar, dan taksiran menggunakan laba kotor dan harga eceran.
Laporan persediaan barang dagang memberikan informasi mengenai saldo persediaan barang pada awal dan akhir periode, mutasi yang terjadi selama periode, serta jumlah dan nilai persediaan setiap jenis barang. Laporan ini berguna untuk mengecek stok barang, mengambil keputusan penjualan, dan mengawasi persediaan di gudang.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian persediaan dengan sistem perpetual menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, masuk terakhir keluar pertama, dan rata-rata bergerak beserta contoh perhitungan nilai persediaan akhir pada beberapa kasus.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi persediaan, termasuk pengertian persediaan, sistem pencatatan persediaan, metode penentuan harga pokok persediaan, dan penyajian nilai persediaan di neraca.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai presentasi pak II mata kuliah akuntansi yang membahas tentang persediaan (inventory) dan pengertian, klasifikasi, pengaruh kesalahan pencatatan, penetapan kuantitas, sistem pencatatan, dan metode penetapan harga pokok persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Dokumen tersebut membahas mengenai persediaan (inventory) yang mencakup pengertian, jenis, metode pencatatan, penentuan harga perolehan, contoh soal, dan perbandingan penggunaan metode FIFO, LIFO, dan rata-rata pada pencatatan fisik dan perpetual.
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialIffa Tabahati
Analisis Biaya Volume Laba (CVP) merupakan alat perencanaan manajerial yang digunakan untuk menghitung titik impas dan memprediksi laba berdasarkan berbagai volume penjualan. Dokumen ini menjelaskan konsep titik impas, penggunaan margin kontribusi dan beban tetap dalam analisis CVP, serta perbandingan pendekatan konvensional dan aktivitas berbasis biaya (ABC)."
Dokumen tersebut membahas tentang persediaan, yang merupakan aset berupa barang atau bahan yang siap dijual, dalam proses produksi, atau akan digunakan dalam produksi. Dibahas pula tujuan, fungsi, jenis, dan metode penilaian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang beserta contoh perhitungannya.
1. Kontrol internal persediaan penting untuk mencegah kesalahan dan penipuan. 2. Sistem pencatatan persediaan meliputi sistem perpetual dan periodik, sedangkan metode arus biaya mencakup FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata. 3. Persediaan harus diukur pada biaya atau nilai pasar mana yang lebih rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang persediaan (inventory) yang mencakup pengertian dan jenis persediaan, metode pencatatan persediaan secara fisik dan perpetual, metode penentuan nilai persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata, serta contoh penerapan metode-metode tersebut pada kasus perusahaan distributor. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pemilihan metode penentuan nilai persediaan yang tepat karena ber
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi persediaan yang mencakup definisi, cakupan, contoh, jenis, pengakuan, masalah kepemilikan barang, pengukuran, metode pencatatan dan penentuan harga pokok persediaan menggunakan metode FIFO dan LIFO.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi persediaan, kepemilikan persediaan, dan metode penilaian persediaan untuk perusahaan dagang dan manufaktur. Terdapat tiga metode penilaian persediaan yaitu FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata, dengan masing-masing metode yang berbeda dalam menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persediaan dan pencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan secara perpetual dan periodik untuk menentukan harga pokok penjualan dan laba rugi perusahaan perdagangan.
Harga pokok penjualan (HPP) adalah jumlah semua pengeluaran-pengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan penempatan barang agar dapat dijual. Atau harga yang harus dibayar untuk memperoleh suatu barang.
Dalam prakteknya harga pokok penjualan terdiri dari harga faktur ditambah biaya angkut, sedangkan biaya-biaya yang lain diperlakukan sebagai biaya waktu (period cost) yang dibebankan pada periode yang bersangkutan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang persediaan, mulai dari definisi, cakupan, contoh, pengakuan, pengukuran, metode penentuan harga pokok, penilaian menurut harga pokok dan harga pasar, serta pengungkapan persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang aritmatika sosial yang mencakup konsep-konsep seperti harga pembelian, harga penjualan, untung, rugi, persentase untung rugi, rabat, bruto, tara, netto, bunga tunggal, bunga majemuk, bunga harian, bulanan, dan tahunan. Diberikan pula contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk mengilustrasikan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang merupakan studi hubungan antara pendapatan, biaya, dan laba perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menghitung titik impas (break-even point) dan memprediksi dampak perubahan biaya dan volume penjualan terhadap laba perusahaan. Metode yang dibahas antara lain persamaan matematika dan pendekatan grafik beserta contoh ilustrasinya. [/
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kas dan bank serta pengendaliannya. Termasuk di dalamnya adalah definisi kas dan bank, komposisi kas, sistem voucher, rekonsiliasi bank, dan petty cash.
Dokumen tersebut membahas sejarah singkat akuntansi dimulai dari buku yang ditulis oleh Lucas Paciolo pada tahun 1494 yang dianggap sebagai pendiri akuntansi modern, definisi akuntansi sebagai proses pencatatan dan pelaporan data keuangan suatu organisasi, pihak-pihak yang memanfaatkan informasi akuntansi seperti pemilik perusahaan, karyawan, kreditur, dan pemerintah, jenis-jenis akuntan seperti akuntan publik
The document provides information about using the simple past tense in English. It discusses the conjugations of common verbs in the past tense and irregular verbs. It also explains five different uses of the simple past tense: to describe completed actions, series of actions, durations, habits, and past facts/generalizations. Examples are provided to illustrate questions, negatives and time expressions used with the simple past tense.
The document discusses word order before nouns in English. It lists 10 categories of words that typically come before nouns, including articles, possessives, ordinals, cardinals, descriptors, sizes, ages, shapes, colors, and nouns used as adjectives. It provides examples of sentences using these word order rules. It also covers word order for objects, places, manner, and time in sentences. An exercise is included for readers to practice putting the correct words in order before nouns.
The document discusses the present perfect tense in English. It is used to describe actions that began in the past and continue in the present or actions that are completed but occurred at an unspecified time before now. The present perfect has two main uses - to talk about experiences or changes over time without specifying a particular time, and to describe durations from the past until now for non-continuous verbs. Examples are provided to illustrate the different uses and time expressions that can be used with the present perfect.
This document provides information about prepositions in English. It discusses the different types of prepositions including prepositions of time, place, and direction. It provides examples of common prepositions and the rules for when to use certain prepositions like "on", "in", "at", etc. It also discusses how some verbs are usually followed by specific prepositions and provides examples. Finally, it includes exercises for learners to practice using prepositions correctly in sentences.
The document describes the past continuous tense and its uses. It provides examples of interrupted actions, parallel actions, specific times as interruptions, atmosphere, and irritation with "always." It discusses the differences between while and when clauses and provides examples of adverb placement, active vs. passive voice, and non-continuous verbs.
This document provides information about parts of speech, sentence patterns, plural forms of nouns, definite and indefinite articles, adjectives, pronouns, and exercises on forming plurals, questions, negatives, and changing sentences from singular to plural. It includes examples and explanations of grammatical concepts like countable vs uncountable nouns, regular and irregular plurals, and subject pronouns.
Elliptical sentences omit words from the second of two related sentences while retaining the same meaning. There are three types of elliptical sentences: positive, which use "too" or "so"; negative, which use "either" or "neither"; and opposite, which connect contradictory sentences using "but". To form elliptical sentences, the tenses and predicates of the two sentences must be identified and matched according to the rules of the positive, negative, or opposite patterns.
This document discusses the four types of conditional sentences in English: zero, first, second, and third conditional. It provides examples for each type and explains their meanings and tenses. The zero conditional uses present simple tense in both clauses to express general truths. The first conditional uses present tense in the if-clause and future tense in the main clause to express possible future events. The second conditional uses past tense in both clauses to talk about hypothetical or unlikely present situations. The third conditional uses past perfect in the if-clause and conditional perfect in the main clause to talk about hypothetical past situations.
The document provides examples of using definite ("the") and indefinite ("a"/"an") articles in English. It explains that definite articles are used for specific nouns, while indefinite articles are used for general or nonspecific nouns. It also lists exceptions, such as not using articles with countries, meals, places, and transportation. The document includes exercises for learners to practice using articles correctly in different contexts.
The document discusses active and passive voice in grammar. It defines active voice as having the subject perform the action of the verb, while passive voice has the subject be the receiver of the action with the agent unspecified or implied. Some examples are provided of sentences in active and passive voice. Potential problems with inconsistent verb tense or number agreement between the subject and auxiliary verb are also discussed. The document then provides exercises for identifying or rewriting sentences in active and passive voice.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. CONCEPT OF INVENTORY
Terdapat pada perusahaan dagang,
Perusahaan Manufacture
Barang – barang yang dimiliki untuk
dijual kembali atau digunakan untuk
memproduksi barang – barang yang
akan dijual.(Tanpa merubah bentuk)
3. Sistem Pencatatan Inventory
Sistem Fisik/ Periodik
Digunakan untuk barang
dagang kompleks dan
sifatnya murah
Terdapat inventarisasi
persedian barang dagang
Stock opname ini
diperlukan untuk
mengetahui berapa
jumlah barang yang
masih ada dan kemudian
diperhitungkan harga
pokoknya.
Metode Perpetual/
Terus Menerus
Digunakan untuk
barang dagang
sederhana (sedikit)
dan sifatnya mahal
Pengendaliannya
menggunakan kartu
persediaan barang
dagang (Stock Card)
Persediaan barang
dagang dapat
diketahui setiap saat
4. METODE/ SISTEM PENILAIAN PERSEDIAAN
A) Sistem Penilaian Berdasarkan Harga Pokok
B) Sistem Penilaian Berdasarkan Harga Taksiran
C) Sistem Penilaian Berdasarkan Harga Jual
D) Sistem Penilaian dengan COMWIL (Cost of Market
Whichever is Lower)/ LCM
5. Sistem Penilaian Persediaan
dengan Harga Pokok
Identifikasi Khusus/ Tanda Pengenal
Khusus
FIFO (First In First Out)
LIFO (Last In First Out)
Rata – rata Bergerak (Perpetual)
Rata – Rata Sederhana/ Tertimbang (Fisik)
6. Identifikasi Khusus/ Tanda Pengenal Khusus
Sistem ini menganggap sisa barang dagang yang
masih tersisa dapat diidentifikasi dan ditelusuri secara
jelas dari pembelian tanggal berapa saja barang
dagang tersebut berasal.
Example:
5 Agustus dibeli 100 Kg Kedelai @ $600
9 Agustus dibeli 200 Kg Kedelai @$680
20 Agustus dibeli 250 Kg kedelai @$650
7 Agustus dijual 60 Kg Kedelai @ $800
11 Agustus dijual 80 Kg Kedelai @$800
Persediaan Akhir yang ada (Metode Fisik)
5 Agustus 100 Kg X $600 = $60000
9 Agustus 60 Kg X $680 = $ 40800
20 Agustus 250 Kg X $650 = $162500
$263300
7. FIFO (First In First Out)
Disebut Juga Metode MPKP (Masuk Pertama Keluar
Pertama)
Diasumsikan :Arus biaya searah dengan urutan
terjadinya biaya.
Untuk barang yang tidak tahan lama dan produk yang
modelnya cepat berubah.Misalnya produk susu, toko
pakaian.
Bila HPP dihitung dengan FIFO maka dianggap
barang yang dibeli pertama harus dijual lebih dahulu.
Bila penjualan barang melebihi jumlah pembelian
barang dagang yang pertama tadi, maka diambilkan
dari pembelian berikutnya.
8. Example:
Diketahui Persedian 1/12 2000 100 unit harga @$50
Pembelian : Penjualan
5/12 1200 unit @$110 7/12 500 Unit
14/12 2000 Unit @$125 16/12 1400 Unit
23/12 1500 Unit @ $130 26/12 1700 Unit
29/12 750 Unit @ $135
Berapakah persediaan akhirnya?
Metode Fisik :
Persediaan 5550 29/12 750 X $135 = 101,250
Penjualan (3600) 1200 X $ 130 = 156,000
Persediaan Akhir 1950 $257,250
9. Metode Perpetual
Tgl Diterima Dikeluarkan Saldo
Q P Total Q P Total Q P Total
2000
Des 1 100 $50 $5000
5 1200 $110 $132000 100
1200
$50
$110
$5000
$132000
7 100
400
$50
110
$5000
$44000 800 110 $88000
14 2000 $125 $25000 800
2000
110
125
$88000
250000
16 800
600
110
125
$88000
75000 1400 125 175000
23
26
29
1500
750
5450
130
135
67825
0
$195000
101,250
1400
300
3600
125
130
$175000
390000
1400
1500
1200
1200
750
1950
125
130
130
130
135
$175000
$195000
156000
156000
101250
257250
10. Last In First Out (LIFO)
Disebut juga Metode MTKP (Masuk Tertakhir
Keluar Pertama).
Diasumsikan: Arus biaya memiliki arah terbalik
dengan urutan terjadinya biaya
Bila HPP dihitung dengan LIFO maka dianggap
barang yang dibeli terakhir harus dijual lebih
dahulu
Bila penjualan barang terakhir melebihi jumlah
pembelian barang dagang yang terakhir maka
diambilkan dari pembelian sebelumnya
11. Example
Diketahui Persediaan 1/12 2000 100 unit harga @$50
Pembelian : Penjualan
5/12 1200 unit @$110 7/12 500 Unit
14/12 2000 Unit @$125 16/12 1400 Unit
23/12 1500 Unit @ $130 26/12 1700 Unit
29/12 750 Unit @ $135
Berapakah persediaan akhirnya?
Metode Fisik :
Persediaan 5550 1/12 100X $50 = $ 5000
Penjualan (3600) 5/12 1200X$110 = 132000
Persediaan Akhir1950 14/12 650 X$125= 81250
$218,250
13. RRaattaa –– rraattaa BBeerrggeerraakk//
RRaattaa--rraattaa SSeeddeerrhhaannaa
o Rata – Rata Sederhana/ Tertimbang/ Weight average methode (Fisik).
Biaya – biaya dibandingkan terhadap pendapatan sesuai dengan rata-rata
per unit harga pokok penjualan
Ditentukan dengan membagi total biaya dari setiap barang yang tersedia
untuk dijual selama suatu periode dengan jumlah unit barang yang
terkait.
Example: Persediaan 100 @50 = 5000
5/12 1200 unit @$110 = 132000
14/12 2000 Unit @$125 = 250000
• 23/12 1500 Unit @ $130 = 195000
• 29/12 750 Unit @ $135 = 10250
• 5550 Unit $683250
• Harga Per Unit = 683250/5550 = 123.11
• Persediaan Akhir = 1950
• Harga perolehan = 1950 X 123.11 = $240,064.5
14. o Metode rata –rata bergerak/ Moving Average
Biaya rata – rata per unit untuk masing – masing barang dihitung setiap
kali pembelian dilakukan. Example:
Tgl Diterima Dikeluarkan Saldo
Q P Total Q P Total Q P Total
2000
Des
1
100 50 5000
5
1200 110 132000 1300 105.3
8
137000
7
500 105.38 52690 800 105.3
8
84304
14
2000 125 250000 2800 119.3
9
334304
16
1400 119.39 167146 1400 119.3
9
167146
23
26
29
1500
750
130
135
195000
101250
1700 124.88 212.296
2900
1200
1950
124.8
8
124.8
8
128.6
3
362146
149856
250836
15. Sistem Penilaian Berdasarkan HargaTaksiran
Metode Laba Kotor ;
Bahwa persentase laba kotor periode yang lalu
dan periode yang akan datang adalah sama.
Skema perhitungan :
Merchandise Inventory xxx
Purchase xxx
Cost of available for sale $xxx
COMS
Sales xxx
Gross Profit (x% x Sales) (xxx)
Taksiran HPP ($xxx)
$xxx
16. • Example : c
• Pada tanggal 15 Mei 2995 terjadi kebakaran pada
Winner Co. Dari hasil penyelidikan ditemukan
pencatatan akuntansi berisi informasi selama periode
• 1 Januari – 15 Mei 2005 sebagai berikut:
• Persediaan awal 1 Januari $54000
• Purchase $ 5000
• Sales $ 80000
• Laba kotor selama 4 tahun yang sudah lewat 30%
dari sales. Hitunglah persediaan akhirnya!
17. Metode Harga Eceran
(Retail Methode)
Dipakai pada perusahaan yang menjual barang dagang dengan
unit yang banyak dan harga beli yang relatif kecil. Misalnya
toko kebutuhan sehari –hari. Skema Perhitungan:
Harga Beli
HargaJual
Persediaan awal $xxx $xxx
Purchase $xxx $xxx
Barang tersedia u dijual $A $B
Dikurangi
Penjualan
($xxx)
Persediaan (pada harga jual akhir)
$xxx
Rasio = A X100%
B
= C
Persediaan akhir (Pada harga beli) = Rasio X Persediaan akhir
18. Example
• Diketahui Merchandise awal PT Alfa Mart
sebesar $35000 (Harga Beli), dan untuk
harga jual $ 50,000. Purchase $150000
(Harga beli), dan untuk harga jual $200,000.
Sales sebesar $220,000. Hitung persediaan
akhir pada harga beli!
19. Sistem Penilaian dengan COMWIL/LCM
• Agar nilai barang mendekati nilai wajarnya, maka perlu
diperbandingkan antara harga perolehan persediaan dengan
harga pasar dari barang yang bersangkutan.
• Diambil harga yang terendah sebagai dasar perhitungan nilai
persediaan.
• Terdapat tiga metode, yaitu:
Metode individu ( per jenis)
Metode kelompok (group)
Metode Keseluruhan (Total)
20. Example; Shoes Shop pada tanggal 31 Desember 2000 memberikan data
tentang merchandise inventory-nya yang terdiri dari dua macam barang
yaitu:
Jenis Banyaknya
Barang
Harga per unit
Harga
Pokok
Harga Pasar
Man Shoes
Big 90 Pasang $25000 $23500
Middle 60 Pasang $13500 $14000
Women
Shoes
Big 100 Pasang $15000 $16500
Middle 80 Pasang $9000 $9550
21. Penilaian Persediaan Menurut Harga Terendah Antara Harga Pokok
dengan Harga Pasar Metode Individu
Jenis Banyaknya
Barang
Harga per unit Harga
Terendah
Harga
Pokok
Harga Pasar
Man Shoes
Big 90 Pasang $25,000 $23,500 $2,115,000
Middle 60 Pasang $13,500 $14,000 $810,000
Women Shoes
Big 100 Pasang $15,000 $16,500 $15,000,000
Middle 80 Pasang $9,000 $9,550 $720,000
Jadi nilai persediaan barang dagang akhir $18,645,000
22. Penilaian Persediaan Menurut Harga Terendah Antara Harga Pokok
dengan Harga Pasar Metode Kelompok
Jenis Banyaknya
Barang
Harga
Jumlah Jumlah
Terendah
Harga
Harga
Pokok
Pasar
Man Shoes
Big
Middle
90 Pasang
60 Pasang
$2250000
$810000
$3060000
$2115000
$840000
$2955000 $2955000
Women Shoes
Big
Middle
100 Pasang
80 Pasang
$15000000
$720000
$15720000
$16500000
$764000
$17264000 $15720000
Jadi nilai persediaan barang dagang akhir $18,675,000
23. Penilaian Persediaan Menurut Harga Terendah Antara Harga Pokok
dengan Harga Pasar Metode Keseluruhan
Jenis Banyaknya
Barang
Harga
Jumlah Jumlah
Terendah
Harga
Harga
Pokok
Pasar
Man Shoes
Big
Middle
90 Pasang
60 Pasang
$2250000
$810000
$2115000
$840000
Women Shoes
Big
Middle
100 Pasang
80 Pasang
$15000000
$720000
$18780000
$16500000
$764000
$20219000
Jadi nilai persediaan barang dagang akhir $18,780,000