Laporan persediaan barang dagang memberikan informasi mengenai saldo persediaan barang pada awal dan akhir periode, mutasi yang terjadi selama periode, serta jumlah dan nilai persediaan setiap jenis barang. Laporan ini berguna untuk mengecek stok barang, mengambil keputusan penjualan, dan mengawasi persediaan di gudang.
2. • Laporan persediaan barang dagang
adalah laporan yang menyajikan sisa
atau saldo persediaan akhir barang
dagang dari kartu persediaan untuk
masing- masing barang pada suatu
periode tertentu.
• Laporan persediaan barang dagang
dibuat secara periodik untuk
memberikan informasi yang berkaitan
dengan kuantitas maupun kualitas
persediaan barang dagang.
3. Laporan persediaan barang
dagang dapat dibuat dengan
menginformasikan saldo
persediaan pada awal periode,
mutasi selama periode, dan saldo
pada akhir periode.
Selain itu dapat juga dibuat
dengan hanya menginformasikan
saldo setiap jenis persediaan
pada akhir periode.
4. Fungsi laporan persediaan barang:
Melakukan pengecekan barang pada
bagian gudang
Mengetahui informasi jumlah dan
kondisi barang akhir periode tertentu
Mempermudah pemimpin dalam
mengambil keputusan berkaitan dengan
penjualan barang
Mempermudah pengawasan barang di
gudang
5. Laporan Persediaan Barang
Dagang dengan sistem
pencatatan perpetual
Dalam sistem pencatatan
perpetual, mutasi tiap jenis barang
tampak dalam kartu persediaan,
sehingga laporan persediaan barang
dapat dibuat berdasarkan data kartu
persediaan.
6. Contoh Soal:
Sebagai ilustrasi, UD Satya
Permana penjual Susu Formula A
mencatat persediaan menurut sistem
perpetual. Persediaan dinilai menurut
metode MPKP (FIFO). Buatlah laporan
persediaan dagang berdasarkan kartu
persediaan barang yang telah tersedia
sebelumnya!
8. Laporan Persediaan Barang Dagang
dengan sistem pencatatan periodik
Apabila perusahan menggunakaan sistem
pencatatan dengn sistem periodik, maka laporan
persediaan barang dagang dibuat setelah dilakukan
pemeriksaan dan penghitungan fisik barang yang
tersedia di gudang.
9. Contoh Soal:
Sebagai ilustrasi, PD Sejahtera
mencatat persediaan dengan sistem
inventarisasi fisik. Barang dagangan
dikelompokkan menjadi kelompok A dab
B.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan
perhitungan fisik barang digudang, data
persediaan barang dagang pada tanggal
31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
11. No.
Urut
Nama
Barang
Jenis
Barang
Satuan Jumlah
Satuan
Harga
Satuan
Jumlah
Harga
1 A A-1 Unit 2.000 Rp 4.500 Rp 9.000.000
Unit 800 Rp 4.250 Rp 3.400.000
A-2 Unit 3.000 Rp 3.500 Rp 10.500.000
Unit 300 Rp 3.250 Rp 975.000
A-3 Unit 2650 Rp 2.500 Rp 6.625.000
2 B B-1 Unit 2500 Rp 7.500 Rp 18.750.000
Unit 980 Rp 6.500 Rp 6.370.000
B-2 Unit 3.000 Rp 6.000 Rp 18.000.000
Unit 210 Rp 5.750 Rp 1.207.500
B-3 Unit 2660 Rp 5.500 Rp 14.630.000
B-4 Unit 2420 Rp 5.000 Rp 12.100.000
Menurut catatan dalam kartu persediaan, harga barang-
barang tersebut adalah sebagai berikut:
12. No.
Urut
Nama
Barang
Jenis
Barang
No.
Kode
Satuan Jumlah
Satuan
Harga
Satuan
Jumlah
Harga
Jumlah
Satuan
Rusak
1 A A-1 1101 Unit 2.000 Rp 4.500 Rp 9.000.000 12
1101 Unit 800 Rp 4.250 Rp 3.400.000 -
A-2 1102 Unit 3.000 Rp 3.500 Rp 10.500.000 21
1102 Unit 300 Rp 3.250 Rp 975.000 -
A-3 1103 Unit 2650 Rp 2.500 Rp 6.625.000 15
2 B B-1 2101 Unit 2500 Rp 7.500 Rp 18.750.000 14
2101 Unit 980 Rp 6.500 Rp 6.370.000 -
B-2 2102 Unit 3.000 Rp 6.000 Rp 18.000.000 5
2102 Unit 210 Rp 5.750 Rp 1.207.500 -
B-3 2103 Unit 2660 Rp 5.500 Rp 14.630.000 10
B-4 2104 Unit 2420 Rp 5.000 Rp 12.100.000 8
PD Sejahtera
Laporan Persediaan Barang Dagang
Per 31 Desember 2010