Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang mempelajari hubungan antara penjualan, biaya, dan laba. Terdapat pembagian biaya menjadi biaya variabel dan tetap, serta konsep titik impas (break even point) dimana suatu organisasi tidak mendapat laba atau rugi. Metode perhitungan titik impas menggunakan persamaan matematika atau kontribusi margin.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang mempelajari hubungan antara penjualan, biaya, dan laba. Terdapat pembagian biaya menjadi biaya variabel dan tetap, serta konsep titik impas (break even point) dimana suatu organisasi tidak mendapat laba atau rugi. Metode perhitungan titik impas menggunakan persamaan matematika atau kontribusi margin.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang merupakan studi hubungan antara pendapatan, biaya, dan laba perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menghitung titik impas (break-even point) dan memprediksi dampak perubahan biaya dan volume penjualan terhadap laba perusahaan. Metode yang dibahas antara lain persamaan matematika dan pendekatan grafik beserta contoh ilustrasinya. [/
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran berdasarkan perilaku biayanya ketika volume produksi berubah. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode untuk memisahkan komponen biaya tetap dan variabel dari biaya campuran, seperti metode tinggi-rendah, scatter plot, dan metode kuadrat terkecil.
Dokumen tersebut membahas konsep informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi diferensial memberikan estimasi perbedaan biaya, pendapatan, dan aktiva antara alternatif tindakan yang berbeda untuk membantu manajemen memilih alternatif terbaik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan informasi akuntansi diferensial dalam keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) dengan menjelaskan konsep titik impas, cara menghitung titik impas untuk satu dan beberapa produk, serta contoh penerapannya dalam menganalisis perubahan biaya, volume penjualan, dan harga jual.
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)Beleke MetAll
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (BVL) yang digunakan manajer dalam pengambilan keputusan untuk memperoleh keuntungan. BVL melibatkan hubungan antara harga, volume, biaya variabel, biaya tetap, dan komposisi produk. Dokumen juga menjelaskan kontribusi margin, struktur biaya perusahaan, dan analisis titik impas (BEP).
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang merupakan studi hubungan antara pendapatan, biaya, dan laba perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menghitung titik impas (break-even point) dan memprediksi dampak perubahan biaya dan volume penjualan terhadap laba perusahaan. Metode yang dibahas antara lain persamaan matematika dan pendekatan grafik beserta contoh ilustrasinya. [/
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran berdasarkan perilaku biayanya ketika volume produksi berubah. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode untuk memisahkan komponen biaya tetap dan variabel dari biaya campuran, seperti metode tinggi-rendah, scatter plot, dan metode kuadrat terkecil.
Dokumen tersebut membahas konsep informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi diferensial memberikan estimasi perbedaan biaya, pendapatan, dan aktiva antara alternatif tindakan yang berbeda untuk membantu manajemen memilih alternatif terbaik. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan informasi akuntansi diferensial dalam keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
Laporan ini memberikan ringkasan keuangan PT Serumpun pada 31 Januari 2005. Laporan ini menunjukkan biaya pokok produksi sebesar Rp20.505.000 dan persediaan barang dalam proses akhir sebesar Rp5.900.000. Laporan kedua memberikan laporan laba rugi PT Sempurna pada tanggal yang sama, menunjukkan penjualan bersih Rp4.500.000 dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10.000.000.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) dengan menjelaskan konsep titik impas, cara menghitung titik impas untuk satu dan beberapa produk, serta contoh penerapannya dalam menganalisis perubahan biaya, volume penjualan, dan harga jual.
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)Beleke MetAll
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (BVL) yang digunakan manajer dalam pengambilan keputusan untuk memperoleh keuntungan. BVL melibatkan hubungan antara harga, volume, biaya variabel, biaya tetap, dan komposisi produk. Dokumen juga menjelaskan kontribusi margin, struktur biaya perusahaan, dan analisis titik impas (BEP).
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialIffa Tabahati
Analisis Biaya Volume Laba (CVP) merupakan alat perencanaan manajerial yang digunakan untuk menghitung titik impas dan memprediksi laba berdasarkan berbagai volume penjualan. Dokumen ini menjelaskan konsep titik impas, penggunaan margin kontribusi dan beban tetap dalam analisis CVP, serta perbandingan pendekatan konvensional dan aktivitas berbasis biaya (ABC)."
The document discusses cost-volume-profit (CVP) analysis, which examines how changes in volume, costs, prices, and sales mix affect profits. It outlines assumptions of CVP, describes techniques like break-even analysis, and provides examples of using CVP to determine sales volume needed to achieve a profit target or how profits would change with cost/price increases. The document also includes a case study on a tea company analyzing how much variable costs must decrease to maintain profits as sales drop 40% due to eliminating a middleman.
Kegiatan belajar ini membahas cara melakukan pengukuran tekanan vena sentral (CVP), indikasi pemasangan CVP, dan komplikasi yang dapat timbul. Tujuannya agar perawat mampu melakukan pengukuran CVP pada pasien rumah sakit secara tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis hubungan biaya-volume-laba yang meliputi konsep biaya variabel, biaya tetap, titik impas, margin kontribusi, dan grafik hubungan antara volume penjualan, biaya, dan laba.
Makalah ini membahas tentang Break Even Point (BEP) dengan menjelaskan pengertian BEP, metode penyelesaian melalui pendekatan matematis dan grafis, serta kesimpulan bahwa analisis BEP berguna untuk perencanaan laba jangka pendek dengan mengetahui volume penjualan minimum.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim, termasuk definisi tim dan kelompok kerja, jenis-jenis tim seperti tim penyelesaian masalah, tim yang mengelola diri sendiri, tim lintas fungsional, dan tim virtual, serta karakteristik tim yang efektif seperti konteks, sumber daya, kepemimpinan, dan proses. Dokumen tersebut juga membahas tantangan mengubah budaya individualistis menjadi budaya tim dan cara membentuk pemain tim
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur di BEI."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar penganggaran perusahaan, meliputi perencanaan dan penganggaran, fungsi dan jenis anggaran, serta hubungannya dengan akuntansi. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan manfaat penganggaran bagi perusahaan.
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
Incremental model adalah model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi yang dikembangkan secara bertahap. Model ini memungkinkan penambahan fitur baru secara berkelanjutan dan fleksibel untuk menangani perubahan selama proses pengembangan. Keuntungan utamanya adalah mampu menangani perubahan dengan baik dan memberikan manfaat awal kepada pengguna.
Dokumen ini membahas tentang Break Even Point (BEP) yang merupakan kondisi dimana pendapatan dan biaya suatu perusahaan sama besar (impas) dan tidak mendapat untung atau rugi. BEP hanya terjadi jika perusahaan memiliki biaya tetap dan biaya variabel. Contoh kasus perusahaan elektronik menunjukkan BEP tercapai pada penjualan 2000 unit televisi.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
1. Perencanaan dan pengendalian keuangan merupakan proses perencanaan dan implementasi rencana
keuangan untuk mencapai target penjualan dan laba dengan mempertimbangkan sumber daya yang
tersedia. Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang menutup biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya volume dan laba yang menggambarkan hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan, dan komposisi produk terhadap laba perusahaan. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep seperti titik impas, margin kontribusi, rasio margin kontribusi, dan faktor tuasan operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis titik pulang pokok (break even point) yang merupakan keadaan di mana perusahaan tidak mendapatkan laba atau rugi. Metode ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume penjualan untuk mengetahui volume penjualan minimum agar perusahaan tidak merugi. Dokumen juga menjelaskan cara perhitungan break even point dalam unit maupun rupiah beserta con
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AsadCungkring97
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan sistem akuntansi berdasarkan struktur organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban seperti pusat biaya, pendapatan, dan laba. Dokumen tersebut juga membahas analisis biaya-volume-laba seperti break even point dan margin pengaman.
2. Analisis Biaya, Volume, Laba
• Pengertian
Analisis biaya, volume dan laba merupakan
suatu alat yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan cakupan dan besarnya
kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi
serta membantu mencari solusi
permasalahannya.
3. Break Even Point/ Titik Impas
Titik impas adalah titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya, titik
dimana laba sama dengan nol.
4. Penggunaan Laba Operasi dalam
Analisis CVP
Laba operasi=Pendapatan penjualan – Beban
variabel – Beban tetap
Laba operasi=(Harga x Jumlah unit) – (Biaya
variabel per unit x Jumlah unit) – Total biaya
tetap
5. Contoh Soal
Whittier Company memproduksi mesin pemotong rumput.
Untuk tahun mendatang, kontroler telah menyusun proyeksi
laporan laba-rugi berikut:
Penjualan (1000 unit @ $400)
$ 400.000
Beban Variabel
$ (325.000)
Marjin Kontribusi
$ 75.000
Beban Tetap
$ (45.000)
Laba Sebelum Pajak
$ 30.000
6. Penyelesaian
Kita lihat bahwa untuk Whitter Company, harga $400 per unit dan biaya
variabel adalah $325 per unit. Biaya tetap adalah $45.000. Kemudian
pada titik impas persamaan laba operasi adalah sebagai berikut:
0 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
0 = ($75 x Unit) - $45.000
$75 x Unit = $45.000
Unit = 600
Untuk memeriksa jawaban ini adalah dengan memformulasi suatu
laporan laba rugi:
Penjualan (600 unit @ $400)
$ 240.000
Biaya Variabel
$ (195.000)
Marjin Kontribusi
$ 45.000
Beban Tetap
$ (45.000)
Laba Operasi
$
0.000
7. Jalan Pintas untuk Menghitung Unit
Titik Impas
Kita dapat lebih cepat menghitung unit titik impas
dengan memfokuskan pada marjin kontribusi.
Marjin kontribusi adalah pendapatan penjualan
dikurangi total biaya variabel.
Biaya Tetap
Jumlah Unit =
Marjin Kontribusi Per Unit
9. Penjualan per Unit yang
Diperlukan untuk Mencapai Target
Laba
• Target Laba sebagai Jumlah Dolar
• Target Laba sebagai Presentase dari
Pendapatan Penjualan
• Target laba Setelah Pajak
10. Target Laba sebagai Jumlah Dolar
Anggaplah bahwa Whitter Company menginginkan laba operasi sebesar $60.000
Mesin pemotong yang harus dijual apabila menggunakan laporan laba rugi adalah:
$60.000
= ($400 x unit) – ($325 x unit)- $45.000
$105.000
= $75 x unit
= 1.400 unit
Apabila menggunakan persamaan titik impas, kita hanya menambahkan target laba
dengan biaya tetap dalam mencari jumlah unit.
$45.000 + $60.000
Unit
=
$400 - $325
$105.000
Unit
=
$75
Unit
= 1.400
11. Target Laba sebagai Presentase dari
Pendapatan Penjualan
Anggap bahwa Whitter Company ingin mengetahui jumlah mesin
pemotong rumput yang harus dijual untuk menghasilkan laba
15% dari pendapatan penjualan.
Dengan menggunakan laporan laba rugi kita dapatcmenghitung:
0,15 ($400) (Unit) = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
$60 x Unit = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
$60 x Unit = ($75 x Unit) - $45.000
$15 x Unit = $45.000
Unit = 3.000
12. Target Laba Setelah Pajak
Laba bersih = Laba operasi – Pajak
= Laba operasi – (Tarif pajak – Laba operasi)
= Laba operasi (1 – Tarif Pajak)
Atau
Laba bersih
Laba operasi =
1 – Tarif pajak
Misal bahwa Whitter Company ingin memperoleh laba bersih $48.750 dan tarif pajak
35%, maka dapat dihitung:
$48.750 = Laba operasi – (0,35 x Laba operasi)
$48.750 = 0,65 (Laba operasi)
$75.000 = Laba operasi
Dengan ini kita dapat menghitung jumlah unit yang harus dijual:
$45.000 - $75.000
Unit =
$75
$120.000
Unit =
$75
Unit = 1.600
13. Analisis Multiproduk
Contoh Soal
Whitter Company memproduksi dua model mesin pemotong rumput . Yaitu mesin
pemotong manual dan mesin pemotong otomatis dengan harga jual masing-masing
$400 dan $800. Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin manual dan 800
mesin otomatis dapat terjual. Berikut proyeksi laporan laba rugi berdasarkan
ramalan penjualan.
Mesin manual
Mesin Otomatis
Total
Penjualan
$480.000
$640.000
$1.120.000
Beban Variabel
($390.000)
($480.000)
($870.000)
Marjin Kontribusi
$90.000
$160.000
$250.000
Beban Tetap Langsung
($30.000)
($40.000 )
($70.000)
Marjin Produk
$60.000
$120.000
$180.000
Beban Tetap Umum
($26.250)
Laba Sebelum Pajak
$153.750
14. Penentuan Bauran Pejualan
Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari
pendapatan.
Misalnya, apabila Whitter berencana menjual 1.200 mesin manual dan 800
mesin otomatis maka bauran penjualannya dalam unit adalah 1.200:800.
Biasanya bauran penjualan diturunkan sampai angka terkesil yang
mungkin. Jadi, bauran penjualannya 3:2, artinya setiap 3 mesi manual yang
terjual maka 2 mesin otomatis terjual.
Bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam presentase dari total
pendapatan yang dikontribusikan dari masing-masing produk. Pada contoh
soal di atas pendapatan dari mesin manual $480.000 dan pendapatan dari
mesin otomatis $640.000. Mesin manual memperhitungkan 42,86% dari
total pendapatan dam mesin otomatis memperhitungkan 57,14%. Bauran
penjualan dalam unit adalah 3:2, yaitu dari setiap lima unit yang terjual
60% adalah mesin manual dan 40% mesin otomatis.
15. Bauran Penjualan dan Analisis CVP
Nilai paket dapat di hitung sebagai berikut:
Mesin Manual
Mesin Otomatis
Total Paket
Harga
$400
$800
Biaya Variabel per Unit
$325
$600
Marjin Kontribusi per Unit
$75
$200
Bauran Penjualan
3
2
Marjin kontribusi per Unit Paket
$225
$400
$625
Berdasarkan marjin kontribusi ini, titik impas dapat digunakan untuk menentukan
jumlah paket yang perlu dijual guna mencapai titik impas.
Biaya tetap
Paket impas =
Marjin kontribusi per paket
$96.250
=
$625
= 154 paket
Jadi Whitter harus menjual 462 mesin manual (3 x 154) dan
308 mesin otomatis (2 x 154)
16. Penyajian Scara Grafis Hubungan
CVP
• Grafik Laba-Volume
Grafik laba-volume (profit-volume graph)
menggambarkan secara visual hubungan antara laba
dan volume penjualan.
Grafik laba-volume merupakan grafik dari persamaan
laba operasi (Laba operasi = (Harga x Unit) – (Biaya
Variabel per Unit x Unit) – Biaya Tetap).
17. Contoh soal
Tyson Company memproduksi suatu produk tunggal
dengan data biaya dan harga sebagai berikut:
Total biaya tetap
Biaya variabel per unit
Harga jual per unit
Dengan menggunakan data tersebut, laba operasi dapat
dinyatakan sebagai:
Laba operasi = ($10 x Unit) – ($5 x Unit) - $100
= ($5 x Unit) - $100
18. Grafik
Laba atau Rugi
140 1 = $5x -$100
120 100 (40,$100)
80 60 40 20 - Titik Impas (20,$0)
0
l l l
l
l
l
l l
l
l
Unit yang terjual
-20 - 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
-40 -60 -80 -100 - (0,-$100)
-120 -
19. •Grafik Biaya-Volume-Laba
Grafik biaya-volume-laba (cost-volume-profit graph)
menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan
laba.Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci, perlu
dibuat dua grafik dengan garis terpisah yaitu garis total
pendapatan dan garis total biaya. Kedua garis ini masingmasing disajikan masing-masing dengan dua persamaan
berikut:
Pendapatan = Harga x Unit
Total Biaya = Biaya variabel per unit x Unit + Biaya tetap
Dengan menggunakan contoh Tyson Company, persamaan
pendapatan dan biaya adalah:
Pendapatan = $10 x Unit
Total Biaya = ($5 x Unit) + $100
20. Grafik
Pendapatan
500 450 Total pendapatan
400 350 Laba
Total biaya
300 ($100)
250 200 Titik impas
Beban Variabel
150 100 -Rugi
50 0
l l l l l l l l l l l l
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Beban tetap
Unit yang terjual
21. Risiko dan Ketidakpastian
Metode menghadapi risiko dan ketidakpastian
1. Menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya dan
kuantitas di masa depan.
2. Manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke
pertimbangan yang disebut “Kisaran titik impas”
(break even band).
3. Manajer juga dapat menggunakan analisis sensitivitas
atau analisis bagaimana bila (what if analysis).
22. Marjin Pengaman
Marjin pengaman adalah unit yang dijual atau diharapkan terjual
atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan diterima
yang melebihi volume impas.
Contoh: apabila volume impas perusahaan adalah 200 unit dan
perusahaan saat ini menjual 500 unit, maka marjin pengaman
adalah 300 unit.
Marjin pengaman dapat juga dinyatakan dalam pendapatan
penjualan.
Contoh: apabila volume impas adalah $200.000 dan pendapatan
saat ini adalah $350.000 , maka marjin pengamannya adalah
$150.000.
23. Laverage Operasi
Laverage operasi merupakan penggunaan biaya tetap untuk
menciptakan perubahan presentase laba yang lebih tinggi
ketika aktivitas penjualan berubah.
Tingkat laverage operasi (degree of operating laverage = DOL)
untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan
menggunakan rasio marjin kontribusi terhadap laba sebagai
berikut:
Marjin Kontribusi
Tingkat Laverage Operasi =
Laba
24. Analisis Sensitivitas
• Pengertian
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui
akbat dari perubahan parameter-parameter
produksi terhadap perubahan sisitem kinerja
produksi dalam menghasilkan keuntungan.