Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang merupakan studi hubungan antara pendapatan, biaya, dan laba perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menghitung titik impas (break-even point) dan memprediksi dampak perubahan biaya dan volume penjualan terhadap laba perusahaan. Metode yang dibahas antara lain persamaan matematika dan pendekatan grafik beserta contoh ilustrasinya. [/
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Analisis biaya-volume-laba penting untuk memperkirakan bagaimana perubahan biaya (baik biaya variable maupun tetap ), volume penjualan, dan harga memengaruhi laba perusahaan. CVP adalah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para manajer dalam menguambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting, seperti titik impas. Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya ( yaitu titik laba sama dengan nol ). Perusahaan-perusahaan baru yang biasa mengalami kerugian ( laba operasi yang negatif ) di awal kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Biaya, volume dan labaBiaya, volume dan laba
⇒⇒ merupakan tiga elemen pokok dalammerupakan tiga elemen pokok dalam
menyusun laporan laba-rugi sebuahmenyusun laporan laba-rugi sebuah
perusahaan.perusahaan.
3. Studi mengenai hubunganStudi mengenai hubungan
antaraantara ⇒⇒ Pendapatan, biayaPendapatan, biaya
dan laba dikenal sebagaidan laba dikenal sebagai
““analisis biaya-volume-labaanalisis biaya-volume-laba””
5. TITIK IMPASTITIK IMPAS ⇒⇒ tingkattingkat
akvitas dimana suatuakvitas dimana suatu
organisasi tidak mendapatorganisasi tidak mendapat
laba dan juga tidak menderitalaba dan juga tidak menderita
rugi atau LABA = NOLrugi atau LABA = NOL
6. TITIK IMPASTITIK IMPAS ⇒⇒ dapat dihitungdapat dihitung
dengan menggunakan metode:dengan menggunakan metode:
Persamaan matematikaPersamaan matematika
Contribution margin per unitContribution margin per unit
Contribution margin ratioContribution margin ratio
Pendekatan grafikPendekatan grafik
7. CONTOH ILUSTRASI DENGANCONTOH ILUSTRASI DENGAN
PERSAMAAN MATEMATIKAPERSAMAAN MATEMATIKA
Penjualan 1000 Stick Pancing @ Rp 100.0000.- Total Biaya VariabelPenjualan 1000 Stick Pancing @ Rp 100.0000.- Total Biaya Variabel
Rp 60.000.000 ,- dan Total biaya tetap Rp 30.000.000,-Rp 60.000.000 ,- dan Total biaya tetap Rp 30.000.000,-
Diminta : berapa unit yang harus dijual dalam keadaan BEP?Diminta : berapa unit yang harus dijual dalam keadaan BEP?
8. Penyelesaian :Penyelesaian : (000)(000)
Unit yang harus terjual dalam keadaan BEP dimisalkanUnit yang harus terjual dalam keadaan BEP dimisalkan
dengan Xdengan X
Laba = Total pendapatan - Total BiayaLaba = Total pendapatan - Total Biaya
00 = (harga x unit) - (Total Biaya Variabel + Total B. Tetap)= (harga x unit) - (Total Biaya Variabel + Total B. Tetap)
00 = (100x) - (B. Variabel x unit) + 30.000)= (100x) - (B. Variabel x unit) + 30.000)
00 = 100x – (60x) + 30.000= 100x – (60x) + 30.000
00 = 40x – 30.000= 40x – 30.000
xx = 750 unit dalam keadaan BEP= 750 unit dalam keadaan BEP
9. Laporan Laba – Rugi KontribusiLaporan Laba – Rugi Kontribusi
(Variabel)(Variabel)
Untuk periode yang berakhir ….200xUntuk periode yang berakhir ….200x
Penjualan 750 Stick @ Rp 100Penjualan 750 Stick @ Rp 100 = Rp 75.000= Rp 75.000
Total B. Variabel 750 Stick @ Rp 60Total B. Variabel 750 Stick @ Rp 60 == Rp 45.000Rp 45.000
Total Kontribusi MarginTotal Kontribusi Margin = Rp 30.000= Rp 30.000
Total Biaya TetapTotal Biaya Tetap == Rp 30.000Rp 30.000
Laba UsahaLaba Usaha == 00
10. Kontribusi Margin adalahKontribusi Margin adalah
Selisih total penjualan dengan total biaya variabel, yangSelisih total penjualan dengan total biaya variabel, yang
dipakai untuk menutupi biaya tetap. Selanjutnya jika adadipakai untuk menutupi biaya tetap. Selanjutnya jika ada
nilainya maka nilai tersebut adalah Laba.nilainya maka nilai tersebut adalah Laba.
Untuk satu jenis produkUntuk satu jenis produk
BEP dalam unit = Total Biaya Tetap/ CM unitBEP dalam unit = Total Biaya Tetap/ CM unit
CM unit = penjualan/unit – B. Variabel/unitCM unit = penjualan/unit – B. Variabel/unit
BEP dalam nilai uang = Total B. Tetap/ CM ratioBEP dalam nilai uang = Total B. Tetap/ CM ratio
CM ratio = 1- B. variabel/penjualanCM ratio = 1- B. variabel/penjualan
Pendapatan (juta Rp)Pendapatan (juta Rp)
12. Target penjualan dalam unit =Target penjualan dalam unit =
Total B. Tetap + Laba yang diharapkanTotal B. Tetap + Laba yang diharapkan
CM unitCM unit
Target penjualan dalam uang =Target penjualan dalam uang =
Total B. Tetap + Laba yang diharapkanTotal B. Tetap + Laba yang diharapkan
CM ratioCM ratio
13. Ilustrasi penerapan Biaya – Volume – LabaIlustrasi penerapan Biaya – Volume – Laba
Diketahui Kondisi awal :Diketahui Kondisi awal :
Penjualan 100 unit Stick.Penjualan 100 unit Stick.
Harga jual/unitHarga jual/unit Rp 100.000Rp 100.000
Biaya variabel/unitBiaya variabel/unit Rp 60.000Rp 60.000
Kontribusi Margin/unitKontribusi Margin/unit Rp 40.000Rp 40.000
Total Biaya TetapTotal Biaya Tetap Rp 3.000.000Rp 3.000.000
1.1. Perubahan Biaya Tetap dan Volume PenjualanPerubahan Biaya Tetap dan Volume Penjualan
Perubahan :Perubahan :
Biaya Iklan (B.Tetap) naik Rp 1.000.000Biaya Iklan (B.Tetap) naik Rp 1.000.000
Penjualan diharapkan naik sebesar Rp 3.000.000Penjualan diharapkan naik sebesar Rp 3.000.000
Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?
14. (dalam ribuan Rupiah)(dalam ribuan Rupiah)
Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih
Penjualan 100 x
Rp 100
10.000 13.000 3.000
Biaya Variabel
100 x Rp 60
6.000 7.800 1.800
Kontribusi Marjin 4.000 5.200 1.200
Total B. Tetap 3.000 4.000 1.000
Laba Usaha 1.000 1.200 200
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakanDari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
15. 2. Perubahan Biaya Variabel dan Volume Penjualan2. Perubahan Biaya Variabel dan Volume Penjualan
Perubahan :Perubahan :
Biaya Variabel naik Rp 10.000,- / unit, penjualan diestimasiBiaya Variabel naik Rp 10.000,- / unit, penjualan diestimasi
naik 80 unit. Dapatkah dalam hal ini dilaksanakan ?naik 80 unit. Dapatkah dalam hal ini dilaksanakan ?
(dalam ribuan Rupiah)(dalam ribuan Rupiah)
Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih
Penjualan 100 x
Rp 100
10.000 18.000 8.000
Biaya Variabel
100 x Rp 60
6.000 12.600 6.600
Kontribusi Marjin 4.000 5.400 1.400
Total B. Tetap 3.000 3.000 0
Laba Usaha 1.000 2.400 1.400
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakanDari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
16. 3. Perubahan Biaya Tetap, Harga Jual, Volume Penjualan3. Perubahan Biaya Tetap, Harga Jual, Volume Penjualan
Perubahan :Perubahan :
B. Iklan (B. Tetap) naik sebesar Rp 1.500.000,- harga jualB. Iklan (B. Tetap) naik sebesar Rp 1.500.000,- harga jual
turun Rp 20.000,-/unit. Penjualan diharapkan naik 60 unit.turun Rp 20.000,-/unit. Penjualan diharapkan naik 60 unit.
Dapatkah rencana tersebut dilaksanakan ?Dapatkah rencana tersebut dilaksanakan ?
(dalam ribuan Rupiah)(dalam ribuan Rupiah)
Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih
Penjualan 100 x
Rp 100
10.000 12.800 3.000
Biaya Variabel
100 x Rp 60
6.000 9.600 3.600
Kontribusi Marjin 4.000 3.200 (800)
Total B. Tetap 3.000 4.500 1.500
Laba Usaha 1.000 (1.300) (2.300)
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakanDari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
17. (dalam ribuan Rupiah)(dalam ribuan Rupiah)
Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih
Penjualan 100 x
Rp 100
10.000 11.500 1.500
Biaya Variabel
100 x Rp 60
6.000 7.072,5 1.072,5
Kontribusi Marjin 4.000 4.427,5 427,5
Total B. Tetap 3.000 2.400 (600)
Laba Usaha 1.000 2.072,5 1.072,5
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakanDari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
4. Perubahan Biaya Variabel, B.Tetap dan Volume Penjualan4. Perubahan Biaya Variabel, B.Tetap dan Volume Penjualan
Perubahan :Perubahan :
Gaji tetap bagian penjualan Rp 600.000,-/bulan digantiGaji tetap bagian penjualan Rp 600.000,-/bulan diganti
dengan gaji Rp 1.500,-/unit Stick yang terjual. Penjualandengan gaji Rp 1.500,-/unit Stick yang terjual. Penjualan
diharapkan naik 15%. Dapat rencana ini dilaksanakan?diharapkan naik 15%. Dapat rencana ini dilaksanakan?
18. 5. Perubahan Harga Reguler5. Perubahan Harga Reguler
Hal ini dapat dilaksanakan tanpa menggangu penjualanHal ini dapat dilaksanakan tanpa menggangu penjualan
reguler.reguler.
Ilustrasi :Ilustrasi :
Ada calon konsumen mau membeli Stick sebanyak 150Ada calon konsumen mau membeli Stick sebanyak 150
unit dengan harga yang dapat ditentukan (lebih murahunit dengan harga yang dapat ditentukan (lebih murah
dari harga reguler). Jika manajer mengharapkan laba Rpdari harga reguler). Jika manajer mengharapkan laba Rp
3.000.000, berapa harga yang dapat diberikan ?3.000.000, berapa harga yang dapat diberikan ?
Harga jual per stickHarga jual per stick =B. Variabel/unit + laba/unit=B. Variabel/unit + laba/unit
=Rp 60.000 + Rp 20.000=Rp 60.000 + Rp 20.000
=Rp 80.000/unit=Rp 80.000/unit
Pembuktian :Pembuktian :
Penjualan 150 x Rp 80.000Penjualan 150 x Rp 80.000 =Rp 12.000.000=Rp 12.000.000
B.variabel 150 x Rp 60.000B.variabel 150 x Rp 60.000 ==Rp 9.000.000Rp 9.000.000
Kontribusi marjinKontribusi marjin =Rp 3.000.000=Rp 3.000.000
Total Biaya TetapTotal Biaya Tetap == 00
Laba usahaLaba usaha =Rp 3.000.000=Rp 3.000.000
19. TITIK IMPAS MULTI PRODUKTITIK IMPAS MULTI PRODUK
Untuk menghitung titik impas multi produk terlebihUntuk menghitung titik impas multi produk terlebih
dahulu harus dihitung bauran penjualan produknyadahulu harus dihitung bauran penjualan produknya
atau perbandingan volume penjualan antar produk.atau perbandingan volume penjualan antar produk.
Kemudian rumus yang sama dapat digunakan.Kemudian rumus yang sama dapat digunakan.
Ilustrasi :Ilustrasi :
PT. Pelangi Indonesia memproduksi 4 (empat) jenis produkPT. Pelangi Indonesia memproduksi 4 (empat) jenis produk
yang dikasih lebel A, B, C, dan D.yang dikasih lebel A, B, C, dan D.
Direncanakan diproduksi dan Dijual :Direncanakan diproduksi dan Dijual :
Produk AProduk A = 20.000 Unit @ Rp 11.000= 20.000 Unit @ Rp 11.000
BB = 15.000 Unit @ Rp 16.000= 15.000 Unit @ Rp 16.000
CC = 10.000 Unit @ Rp 21.000= 10.000 Unit @ Rp 21.000
DD = 5.000 Unit @ Rp 26.000= 5.000 Unit @ Rp 26.000
Biaya tetap pada kapasitas diatas Rp 144.000.000Biaya tetap pada kapasitas diatas Rp 144.000.000
20. Biaya Variabel masing-masing Produk :Biaya Variabel masing-masing Produk :
Produk AProduk A =Rp 7.000=Rp 7.000
BB =Rp 8.000=Rp 8.000
CC =Rp 11.000=Rp 11.000
DD =Rp 14.000=Rp 14.000
Maka titik impas Dihitung sbb:Maka titik impas Dihitung sbb:
Perbandingan Volume ke 4 Produk adalah :Perbandingan Volume ke 4 Produk adalah :
20 : 15 : 5 atau 4 : 3 : 2 :120 : 15 : 5 atau 4 : 3 : 2 :1
Titik Impas =Titik Impas = Biaya Tetap TotalBiaya Tetap Total
Biaya VariabelBiaya Variabel
11
PenjualanPenjualan
Titik impas = Rp 320.000.000Titik impas = Rp 320.000.000
Titik Impas dalam unit = Titik impas dalam RpTitik Impas dalam unit = Titik impas dalam Rp
Dibagi dengan harga penjualanDibagi dengan harga penjualan
21. Harga Penjualan =Harga Penjualan =
(4 x Rp 11.000) + (3 x Rp 16.000) + (2 x Rp 21.000) + (1 x(4 x Rp 11.000) + (3 x Rp 16.000) + (2 x Rp 21.000) + (1 x
Rp 26.000) = Rp 160.000Rp 26.000) = Rp 160.000
Maka Titik Impas Dalam Unit =Maka Titik Impas Dalam Unit =
320.000.000 : 160.000 = 2.000 Paket320.000.000 : 160.000 = 2.000 Paket
Komposisi Titik Impas Sbb:Komposisi Titik Impas Sbb:
Produk AProduk A = 2.000 x 4 = 8.000 unit= 2.000 x 4 = 8.000 unit
BB = 2.000 x 3 = 6.000 unit= 2.000 x 3 = 6.000 unit
CC = 2.000 x 2 = 4.000 unit= 2.000 x 2 = 4.000 unit
DD = 2.000 x 1 = 2.000 unit= 2.000 x 1 = 2.000 unit