SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Akuntansi keuangan
Persediaan
Barang Dagang
Kelompok 3
Akbar Resnu Nugraha
Deny Irawan
Nisrina Malahani
Nurul Ngazizah Arfiani
Safa Rizki Fathonah
Septiana Nurul Ulum
Umi Dwi aryani
Vivi Sani Mareta
Wafiroh Chasanah
“
”Jika A adalah ‘sukses’, maka rumusnya adalah
‘A=X+Y+Z’, dimana X adalah ‘kerja’, Y adalah
‘bermain’, dan Z adalah jaga mulut anda agar
tetap tertutup.”
~Albert Einsten
PBD?
PBD adalah barang yang
dimiliki untuk dijual kembali
atau diproses kemudian
dijual.
Metode
Pencatatan
Persediaan
Barang Dagang
PBD
Metode
Perpectual
Metode
Fisik
Metode Nilai
Pengganti
Metode dengan
Taksiran
Metode Harga
Eceran
Metode
Laba Bruto
Metode Harga
Perolehan
END
Metode Fisik
Pencatatan persediaan barang
dagang dilakukan secara berkala
(periodik) pada akhir periode
dengan sistem penghitungan
secara fisik barang dagang dan
barang persediaan (stock opname)
yang ada di tempat penyimpanan
atau gudang.
RATA
-
RATA
LIFO
persediaan dengan
nilai perolehan awal
/pertama masuk
akan digunakan /
dijual terlebih
dahulu.
FIFO
persediaan dengan
nilai perolehan akhir
/terakhir masuk
akan digunakan /
dijual terlebih
dahulu.
nilai persediaan
akhir akan
menghailak antara
nilai persediaan
dengan metode
FIFO. Dengan
menggunakan
metode ini maka
akan berdampak
pada laba kotor dan
harga pokok
penjualan.
PD. Kembang Kempis selama bulan Agustus 2015 mempunyai catatan tentang
persediaan barang dagangan (Sepatu) sebagai berikut.
Ags 1, Persediaan 50 buah @ Rp 95.000/buah
Ags 6, Pembelian 15 buah @ Rp 90.000/buah
Ags 12, Pembelian 40 buah @ Rp 88.000/buah
Ags 20, Pembelian 20 buah @ Rp 92.000/buah
Bedasarkan inventarisasi secara fisik, persediaan sepatu tanggal 31 Agustus
2015 sebanyak 70 buah. Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Agustus 2015
berdasarkan :
1. Metode FIFO
2. Metode LIFO
3. Rata-Rata Tertimbang
4. Metode Tanggal Pengenal Khusus, dalam hal ini diketahui bahwa 50% dari
persediaan tersebut berasal dari pembelian tanggal 20 Agustus, 30% dari
pembelian tanggal 12 Agustus, dan selebihnya dari pembelian tanggal 6
Agustus 2015
C
O
N
T
O
H
S
O
A
L
Jawaban
FIFO
20 X Rp 92.000 = Rp 1.840.000
40 X Rp 88.000 = Rp 3.520.000
10 X Rp 90.000 = Rp 900.000 +
Rp 6.250.000
LIFO
50 X Rp 95.000 = Rp 4.750.000
15 X Rp 90.000 = Rp 1.350.000
5 X Rp 88.000 = Rp 440.000 +
Rp 6.540.000
Rata-Rata Tertimbang
(50 X Rp 95.000,00) + (15 X Rp 95.000,00) + (40 X Rp 88.000,00) + (20 X Rp 92.000,00)
125
= Rp 91.680,00
Tanda Pengenal Khusus
50% = Tanggal 20 Ags = 50% X 70 = 35 X Rp 92.000,00 = Rp 3.220.000,00
30% = Tanggal 12 Ags = 30% X 70 = 21 X Rp 88.000,00 = Rp 1.848.000,00
20% = Tanggal 6 Ags = 20% X 70 = 14 X Rp 90.000,00 = Rp 1.260.000,00 +
Rp 6.328.000,00
Metode
Perpectual
Pencatatan atas persediaan
dilakukan secara kontinue/terus
menerus, yaitu setiap terjadi
transaksi yang mempengaruhi
persediaan dicatat pula di
dalam akun persediaan.
RATA
-
RATA
LIFO
persediaan dengan
nilai perolehan awal
/pertama masuk
akan digunakan /
dijual terlebih
dahulu.
FIFO
persediaan dengan
nilai perolehan akhir
/terakhir masuk
akan digunakan /
dijual terlebih
dahulu.
nilai persediaan
akhir akan
menghailak antara
nilai persediaan
dengan metode
FIFO. Dengan
menggunakan
metode ini maka
akan berdampak
pada laba kotor dan
harga pokok
penjualan.
C
O
N
T
O
H
S
O
A
L
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga
2 Januari Persediaan awal 200 unit Rp 9.000,00
10 Maret Pembelian 300 unit Rp 10.000,00
5 April Penjualan 200 unit Rp 15.000,00
7 Mei Penjualan 100 unit Rp 15.000,00
21 September Pembelian 400 unit Rp 11.000,00
18 November Pembelian 100 unit Rp 12.000,00
20 November Penjualan 200 unit Rp 17.000,00
10 Desember Penjualan 200 unit Rp 18.000,00
PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan
pada tahun 2016 adalah sebagai berikut.
LIFOFIFO RATA
FIFO
Jawaban
LIFO
Jawaban
MOVING
AVERAGE
Jawaban
PD. Deny&Vivi selama bulan September 2016 melakukan pembelian dan penjualan barang dagang
sebagai berikut:
September 2, Dibeli dari PT. Irawan, barang dagang seharga Rp. 20.000.000,- syarat
pembayaran 2/10, n/30.
September 3, Dijual kepada Toko Mareta, barang dagang seharga Rp. 18.000.000,- syarat
pembayaran 2/10, n/30. Harga perolehan barang tersebut Rp. 15.000.000,-.
September 10, Dilunaskan kepada PT. Irawan faktur tanggal 2 September 2016.
September 20, Diterima kembali karena rusak, dari Toko Mareta, sebagian barang yang dijual,
kepadanya seharga Rp. 6.000.000,-. Harga perolehan barang tersebut
Rp. 5.000.000,-.
September 30, Diterima pelunasan faktur, tanggal 3 September 2016, dari Toko Mareta.
Penjurnalan
PERP
ECTU
AL
FISIK
Metodefisik Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Sep-02 Pembelian Rp20.000.000,00
Hutang Dagang Rp20.000.000,00
Sep-03 Piutang Dagang Rp18.000.000,00
Penjualan Rp18.000.000,00
Sep-10 Hutang Dagang Rp20.000.000,00
Kas Rp20.000.000,00
Sep-20 Retur Penjualan Rp6.000.000,00
Piutang Dagang Rp6.000.000,00
Sep-30 Kas Rp12.000.000,00
Piutang Dagang Rp12.000.000,00
TOTAL Rp76.000.000,00 Rp76.000.000,00
MetodePerpectual
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Sep-02
Persediaan barang dagang Rp. 20.000.000,00
Utang dagang Rp. 20.000.000,00
Sep-03
Piutang dagang Rp. 18.000.000,00
Penjualan Rp. 18.000.000,00
Harga pokok penjualan Rp. 15.000.000,00
Persediaan barang dagang Rp. 15.000.000,00
Sep-10
Utang dagang Rp. 20.000.000,00
Kas Rp. 19.600.000,00
Potongan pembelian Rp. 400.000,00
Sep-20
Retur Penjualan Rp. 6.000.000,00
Piutang dagang Rp. 6.000.000,00
Persediaan barang dagang Rp. 5.000.000,00
Harga pokok penjualan Rp. 5.000.000,00
Sep-30
Kas Rp. 12.000.000,00
Piutang dagang Rp. 12.000.000,00
Jumlah Rp. 96.000.000,00 Rp. 96.000.000,00
Metode Nilai
Pengganti
Dalam metode ini besarnya persediaan tidak selalu sama dengan
harga perolehannya, tetapi sesuai dengan prinsip akuntansi
(konservatisme). Jika ternyata harga pasar lebih rendah, maka
persediaan harus dicatat sebesar nilai penggantinya (sebesar harga
pasar). Oleh karena itu, metode ini disebut Cost of Market Whichever is
Lower (metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga
pasar). Karena persediaan dicatat di bawah harga perolehannya, maka
untuk penurunan nilai tersebut harus dibuat jurnal penyesuaiannya.
Penerapan metode nilai terendah antara harga perolehan dengan
harga pasar dapat dilakukan berdasarkan :
Setiap jenis barang
Masing-masing bagian/kelompok
Total seluruh persediaan
Toko UNGGUL MARTANI
mengelompokkan persediaan barang
dagang menjadi 2 kelompok data
persediaan pada tanggal 31 Maret 2016
seperti berikut :
Diminta :
Menentukan nilai persediaan dengan
menggunakan metode nilai terendah
antara harga perolehan dengan harga
pasar berdasarkan :
a. Setiap jenis
b. Setiap kelompok
c. Total keseluruhan
d. Membuat jurnal penyesuaian atas
penurunan nilai persediaan
Contoh Soal
21 3
Menentukan Nilai Persediaan dengan Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan
dengan Harga Pasar
Jawaban
Nilai persediaan berdasarkan :
Nilai Terendah setiap jenis = Rp 16.490.000,00
Nilai Terendah secara kelompok = Rp 16.990.000,00
Nilai Terendah secara total = Rp 16.990.000,00
Kerugian penurunan nilai persediaan = harga perolehan dikurangi nilai terendah
Kerugian penurunan nilai jika ditetapkan :
Untuk setiap jenis = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.490.000,00 = Rp 735.000,00
Secara kelompok = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.990.000,00 = Rp 235.000,00
Secara total = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.990.000,00 = Rp 235.000,00
Jawaban
Jurnal Penyesuaian :
1. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 735.000,00
Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 735.000,00
2. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00
Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00
3. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00
Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00
Jawaban
Metode Laba Bruto
Prosentase laba bruto terhadap
penjualan didasarkan pada
laporan keuangan tahun
sebelumnya.
Langkah-langkah untuk menentukan nilai
persediaan adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan % laba bruto
2. Menghitung barang yang tersedia
untuk dijual berdasarkan harga
perolehan.
PD. Panca Niaga selama tahun 2015 mempunyai catatan yang
berhubungan dengan persediaan sebagai berikut:
Persediaan awal Rp17.500.000,00
Pembelian Rp36.400.000,00
Retur Pembelian Rp 2.800.000,00
Potongan pembelian Rp 600.000,00
Biaya Angkut Pembelian Rp 1.500.000,00
Penjualan Rp 58.200000,00
Retur Penjualan Rp 2.650.000,00
Potongan Penjualan Rp 1.050.000,00
Jika laba bruto ditaksir 24%, tentukanlah nilai persediaan barang
dagang pada tanggal 31 Desember 2015
Contoh Soal
21
Jawaban
Persediaan Rp17.500.000,00
Pembelian Rp36.400.000,00
Biaya Angkut Pembelian Rp 1.500.000,00 +
Rp37.900.000,00
Retur Pembelian Rp 2.800.000,00
Potongan Pembelian Rp 600.000,00 +
(Rp 3.400.000'00) -
Persediaan Tersedia Untuk Dijual Rp34.000.000,00 +
Rp52.000.000,00
Jawaban
Penjualan Rp58.200.000,00
Retur Penjualan Rp 1.500.000,00
Potongan Penjualan Rp 1.050.000,00 +
(Rp. 2.550.000,00) -
Rp55.650.000,00
Laba bruto 24% x Rp55.650.000,00 (Rp13.356.000,00) -
Harga perolehan barang dijual ( Rp42.294.000,00) -
Persediaan Akhir Rp 9.706.000,00
Metode Harga Eceran
didasarkan pada konsep adanya
hubungan yang dekat dan
konstan antara harga perolehan
barang dengan harga jualnya.
Langkah-langkah untuk menentukan nilai
persediaan :
1. Menetapkan harga eceran atau harga jual
2. Menetapkan rasio atau perbandingan
antara harga perolehan barang yang
tersedia untuk dijual dengan harga
sebenarnya.
3. Menetapkan persediaan akhir menurut
harga eceran, yaitu barang yang tersedia
untuk dijual menurut harga eceran
dikurangi penjualan.
4. Menetapkan nilai persediaan
berdasarkan prosentase rasio harga
perolehan terhadap harga eceran.
PD Abadi Jaya mempunyai catatan berikut ini:
Harga Perolehan Harga Eceran
Persediaan awal Rp 6.400.000,00 Rp 8.200.000,00
Pembelian Rp 53.600.000,00 Rp 71.800.000,00
Penjualan selama bulan Desember - Rp 64.000.000,00
Tentukanlah nilai persediaan pada tanggal 31 Desember!
Contoh Soal
Jawaban
Harga Perolehan Harga Eceran
Persediaan awal Rp 6.400.000,00 Rp 8.200.000,00
Pembelian Rp 53.600.000,00 Rp 71.800.000,00
Barang yang tersedia untuk dijual Rp 60.000.000,00 Rp 80.000.000,00
Rasio harga perolehan terhadap harga eceran:
60.000.000 ,00 x 100%= 75%
80.000.000 ,00
Penjualan Rp 64.000.000,00 -
Persediaan akhir(menurut harga eceran) Rp 16.000.000,00
Persediaan akhir menurut harga eceran
75% x Rp 16.000.000 ,00= Rp 12.000.000,00
Thanks!
Any questions?

More Related Content

What's hot

Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Aina Rachmasari
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU9elevenStarUnila
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.pptpadlah1984
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAMahyuni Bjm
 
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdfDumaKu89
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 

What's hot (20)

Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
10_ METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN.pdf
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 

Similar to Akuntansi Persediaan Barang Dagangan

Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptimamhanapi4
 
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfleeloograciela
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxtiyokpratama
 
Metode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikMetode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikSagungOkaPradnyawati
 
Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Kholifatun azizah
 
AJP DAN HPP.pptx
AJP DAN HPP.pptxAJP DAN HPP.pptx
AJP DAN HPP.pptxwayan8
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfssuser80f389
 
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.pptRiskiWildan
 
Metode penilaian persediaan periodik
Metode penilaian persediaan periodikMetode penilaian persediaan periodik
Metode penilaian persediaan periodikAmanda Sabila
 
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptxpersediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptxAswarAswad
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganlefezza
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfDodi Suryadi
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxaritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxmegaadventa
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Majid
 

Similar to Akuntansi Persediaan Barang Dagangan (20)

Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
 
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
Metode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikMetode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodik
 
Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1
 
AJP DAN HPP.pptx
AJP DAN HPP.pptxAJP DAN HPP.pptx
AJP DAN HPP.pptx
 
Inventory
Inventory Inventory
Inventory
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
 
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
 
Metode penilaian persediaan periodik
Metode penilaian persediaan periodikMetode penilaian persediaan periodik
Metode penilaian persediaan periodik
 
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptxpersediaan - pendekatan basis biaya.pptx
persediaan - pendekatan basis biaya.pptx
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
 
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxaritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Akuntansi Persediaan Barang Dagangan

  • 2. Kelompok 3 Akbar Resnu Nugraha Deny Irawan Nisrina Malahani Nurul Ngazizah Arfiani Safa Rizki Fathonah Septiana Nurul Ulum Umi Dwi aryani Vivi Sani Mareta Wafiroh Chasanah
  • 3. “ ”Jika A adalah ‘sukses’, maka rumusnya adalah ‘A=X+Y+Z’, dimana X adalah ‘kerja’, Y adalah ‘bermain’, dan Z adalah jaga mulut anda agar tetap tertutup.” ~Albert Einsten
  • 4. PBD? PBD adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual.
  • 5. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang PBD Metode Perpectual Metode Fisik Metode Nilai Pengganti Metode dengan Taksiran Metode Harga Eceran Metode Laba Bruto Metode Harga Perolehan END
  • 6. Metode Fisik Pencatatan persediaan barang dagang dilakukan secara berkala (periodik) pada akhir periode dengan sistem penghitungan secara fisik barang dagang dan barang persediaan (stock opname) yang ada di tempat penyimpanan atau gudang. RATA - RATA LIFO persediaan dengan nilai perolehan awal /pertama masuk akan digunakan / dijual terlebih dahulu. FIFO persediaan dengan nilai perolehan akhir /terakhir masuk akan digunakan / dijual terlebih dahulu. nilai persediaan akhir akan menghailak antara nilai persediaan dengan metode FIFO. Dengan menggunakan metode ini maka akan berdampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan.
  • 7. PD. Kembang Kempis selama bulan Agustus 2015 mempunyai catatan tentang persediaan barang dagangan (Sepatu) sebagai berikut. Ags 1, Persediaan 50 buah @ Rp 95.000/buah Ags 6, Pembelian 15 buah @ Rp 90.000/buah Ags 12, Pembelian 40 buah @ Rp 88.000/buah Ags 20, Pembelian 20 buah @ Rp 92.000/buah Bedasarkan inventarisasi secara fisik, persediaan sepatu tanggal 31 Agustus 2015 sebanyak 70 buah. Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Agustus 2015 berdasarkan : 1. Metode FIFO 2. Metode LIFO 3. Rata-Rata Tertimbang 4. Metode Tanggal Pengenal Khusus, dalam hal ini diketahui bahwa 50% dari persediaan tersebut berasal dari pembelian tanggal 20 Agustus, 30% dari pembelian tanggal 12 Agustus, dan selebihnya dari pembelian tanggal 6 Agustus 2015 C O N T O H S O A L
  • 8. Jawaban FIFO 20 X Rp 92.000 = Rp 1.840.000 40 X Rp 88.000 = Rp 3.520.000 10 X Rp 90.000 = Rp 900.000 + Rp 6.250.000 LIFO 50 X Rp 95.000 = Rp 4.750.000 15 X Rp 90.000 = Rp 1.350.000 5 X Rp 88.000 = Rp 440.000 + Rp 6.540.000 Rata-Rata Tertimbang (50 X Rp 95.000,00) + (15 X Rp 95.000,00) + (40 X Rp 88.000,00) + (20 X Rp 92.000,00) 125 = Rp 91.680,00 Tanda Pengenal Khusus 50% = Tanggal 20 Ags = 50% X 70 = 35 X Rp 92.000,00 = Rp 3.220.000,00 30% = Tanggal 12 Ags = 30% X 70 = 21 X Rp 88.000,00 = Rp 1.848.000,00 20% = Tanggal 6 Ags = 20% X 70 = 14 X Rp 90.000,00 = Rp 1.260.000,00 + Rp 6.328.000,00
  • 9. Metode Perpectual Pencatatan atas persediaan dilakukan secara kontinue/terus menerus, yaitu setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat pula di dalam akun persediaan. RATA - RATA LIFO persediaan dengan nilai perolehan awal /pertama masuk akan digunakan / dijual terlebih dahulu. FIFO persediaan dengan nilai perolehan akhir /terakhir masuk akan digunakan / dijual terlebih dahulu. nilai persediaan akhir akan menghailak antara nilai persediaan dengan metode FIFO. Dengan menggunakan metode ini maka akan berdampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan.
  • 10. C O N T O H S O A L Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 2 Januari Persediaan awal 200 unit Rp 9.000,00 10 Maret Pembelian 300 unit Rp 10.000,00 5 April Penjualan 200 unit Rp 15.000,00 7 Mei Penjualan 100 unit Rp 15.000,00 21 September Pembelian 400 unit Rp 11.000,00 18 November Pembelian 100 unit Rp 12.000,00 20 November Penjualan 200 unit Rp 17.000,00 10 Desember Penjualan 200 unit Rp 18.000,00 PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut. LIFOFIFO RATA
  • 14. PD. Deny&Vivi selama bulan September 2016 melakukan pembelian dan penjualan barang dagang sebagai berikut: September 2, Dibeli dari PT. Irawan, barang dagang seharga Rp. 20.000.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30. September 3, Dijual kepada Toko Mareta, barang dagang seharga Rp. 18.000.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30. Harga perolehan barang tersebut Rp. 15.000.000,-. September 10, Dilunaskan kepada PT. Irawan faktur tanggal 2 September 2016. September 20, Diterima kembali karena rusak, dari Toko Mareta, sebagian barang yang dijual, kepadanya seharga Rp. 6.000.000,-. Harga perolehan barang tersebut Rp. 5.000.000,-. September 30, Diterima pelunasan faktur, tanggal 3 September 2016, dari Toko Mareta. Penjurnalan PERP ECTU AL FISIK
  • 15. Metodefisik Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Sep-02 Pembelian Rp20.000.000,00 Hutang Dagang Rp20.000.000,00 Sep-03 Piutang Dagang Rp18.000.000,00 Penjualan Rp18.000.000,00 Sep-10 Hutang Dagang Rp20.000.000,00 Kas Rp20.000.000,00 Sep-20 Retur Penjualan Rp6.000.000,00 Piutang Dagang Rp6.000.000,00 Sep-30 Kas Rp12.000.000,00 Piutang Dagang Rp12.000.000,00 TOTAL Rp76.000.000,00 Rp76.000.000,00
  • 16. MetodePerpectual Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2016 Sep-02 Persediaan barang dagang Rp. 20.000.000,00 Utang dagang Rp. 20.000.000,00 Sep-03 Piutang dagang Rp. 18.000.000,00 Penjualan Rp. 18.000.000,00 Harga pokok penjualan Rp. 15.000.000,00 Persediaan barang dagang Rp. 15.000.000,00 Sep-10 Utang dagang Rp. 20.000.000,00 Kas Rp. 19.600.000,00 Potongan pembelian Rp. 400.000,00 Sep-20 Retur Penjualan Rp. 6.000.000,00 Piutang dagang Rp. 6.000.000,00 Persediaan barang dagang Rp. 5.000.000,00 Harga pokok penjualan Rp. 5.000.000,00 Sep-30 Kas Rp. 12.000.000,00 Piutang dagang Rp. 12.000.000,00 Jumlah Rp. 96.000.000,00 Rp. 96.000.000,00
  • 17. Metode Nilai Pengganti Dalam metode ini besarnya persediaan tidak selalu sama dengan harga perolehannya, tetapi sesuai dengan prinsip akuntansi (konservatisme). Jika ternyata harga pasar lebih rendah, maka persediaan harus dicatat sebesar nilai penggantinya (sebesar harga pasar). Oleh karena itu, metode ini disebut Cost of Market Whichever is Lower (metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga pasar). Karena persediaan dicatat di bawah harga perolehannya, maka untuk penurunan nilai tersebut harus dibuat jurnal penyesuaiannya. Penerapan metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga pasar dapat dilakukan berdasarkan : Setiap jenis barang Masing-masing bagian/kelompok Total seluruh persediaan
  • 18. Toko UNGGUL MARTANI mengelompokkan persediaan barang dagang menjadi 2 kelompok data persediaan pada tanggal 31 Maret 2016 seperti berikut : Diminta : Menentukan nilai persediaan dengan menggunakan metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga pasar berdasarkan : a. Setiap jenis b. Setiap kelompok c. Total keseluruhan d. Membuat jurnal penyesuaian atas penurunan nilai persediaan Contoh Soal 21 3
  • 19. Menentukan Nilai Persediaan dengan Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan dengan Harga Pasar Jawaban
  • 20. Nilai persediaan berdasarkan : Nilai Terendah setiap jenis = Rp 16.490.000,00 Nilai Terendah secara kelompok = Rp 16.990.000,00 Nilai Terendah secara total = Rp 16.990.000,00 Kerugian penurunan nilai persediaan = harga perolehan dikurangi nilai terendah Kerugian penurunan nilai jika ditetapkan : Untuk setiap jenis = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.490.000,00 = Rp 735.000,00 Secara kelompok = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.990.000,00 = Rp 235.000,00 Secara total = Rp 17.225.000,00 - Rp 16.990.000,00 = Rp 235.000,00 Jawaban
  • 21. Jurnal Penyesuaian : 1. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 735.000,00 Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 735.000,00 2. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00 Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00 3. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00 Cadangan / Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 235.000,00 Jawaban
  • 22. Metode Laba Bruto Prosentase laba bruto terhadap penjualan didasarkan pada laporan keuangan tahun sebelumnya. Langkah-langkah untuk menentukan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan % laba bruto 2. Menghitung barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan harga perolehan.
  • 23. PD. Panca Niaga selama tahun 2015 mempunyai catatan yang berhubungan dengan persediaan sebagai berikut: Persediaan awal Rp17.500.000,00 Pembelian Rp36.400.000,00 Retur Pembelian Rp 2.800.000,00 Potongan pembelian Rp 600.000,00 Biaya Angkut Pembelian Rp 1.500.000,00 Penjualan Rp 58.200000,00 Retur Penjualan Rp 2.650.000,00 Potongan Penjualan Rp 1.050.000,00 Jika laba bruto ditaksir 24%, tentukanlah nilai persediaan barang dagang pada tanggal 31 Desember 2015 Contoh Soal 21
  • 24. Jawaban Persediaan Rp17.500.000,00 Pembelian Rp36.400.000,00 Biaya Angkut Pembelian Rp 1.500.000,00 + Rp37.900.000,00 Retur Pembelian Rp 2.800.000,00 Potongan Pembelian Rp 600.000,00 + (Rp 3.400.000'00) - Persediaan Tersedia Untuk Dijual Rp34.000.000,00 + Rp52.000.000,00
  • 25. Jawaban Penjualan Rp58.200.000,00 Retur Penjualan Rp 1.500.000,00 Potongan Penjualan Rp 1.050.000,00 + (Rp. 2.550.000,00) - Rp55.650.000,00 Laba bruto 24% x Rp55.650.000,00 (Rp13.356.000,00) - Harga perolehan barang dijual ( Rp42.294.000,00) - Persediaan Akhir Rp 9.706.000,00
  • 26. Metode Harga Eceran didasarkan pada konsep adanya hubungan yang dekat dan konstan antara harga perolehan barang dengan harga jualnya. Langkah-langkah untuk menentukan nilai persediaan : 1. Menetapkan harga eceran atau harga jual 2. Menetapkan rasio atau perbandingan antara harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dengan harga sebenarnya. 3. Menetapkan persediaan akhir menurut harga eceran, yaitu barang yang tersedia untuk dijual menurut harga eceran dikurangi penjualan. 4. Menetapkan nilai persediaan berdasarkan prosentase rasio harga perolehan terhadap harga eceran.
  • 27. PD Abadi Jaya mempunyai catatan berikut ini: Harga Perolehan Harga Eceran Persediaan awal Rp 6.400.000,00 Rp 8.200.000,00 Pembelian Rp 53.600.000,00 Rp 71.800.000,00 Penjualan selama bulan Desember - Rp 64.000.000,00 Tentukanlah nilai persediaan pada tanggal 31 Desember! Contoh Soal
  • 28. Jawaban Harga Perolehan Harga Eceran Persediaan awal Rp 6.400.000,00 Rp 8.200.000,00 Pembelian Rp 53.600.000,00 Rp 71.800.000,00 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 60.000.000,00 Rp 80.000.000,00 Rasio harga perolehan terhadap harga eceran: 60.000.000 ,00 x 100%= 75% 80.000.000 ,00 Penjualan Rp 64.000.000,00 - Persediaan akhir(menurut harga eceran) Rp 16.000.000,00 Persediaan akhir menurut harga eceran 75% x Rp 16.000.000 ,00= Rp 12.000.000,00