SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
I. Daftar Buku
Artanto, Widi. Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 1997.
Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000
C. Peter Wagner. Strategi Perkembangan Gereja. Malang: Penerbit Gandum Mas, 1993
D.W. Ellis. Metode Penginjilan. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1999
George W. Peters. A Biblical Theology Of Missions. Malang: Gandum Mas, 2006
Harianto GP. Pengantar Misiologi: Misiologi Sebagai Jalan Menuju Pertumbuhan. Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2012
Larosa, Arliyanus, Memuridkan Dunia: Melaksanakan Amanat Agung, Bandung: Kalam Hidup, 2005
Ruck, John, dkk. Jemaat Misioner. Jakarta: YKBK, 2011.
Sills, M. David. 2011. Panggilan Misi. Surabaya: Momentum.
Tomatala, Yakob. 2003. Teologi Misi. Jakarta: YT Leadership Fondation.
Wright, Christopher J. H. 2011. Misi Umat Allah. Jakarta: Literatur Perkantas.
Wiebracht, Dean, Menjawab Tantangan Amanat Agung, Yogyakarta:Andi, 1992
Woga, Edmond, Dasar-Dasar Misiologi, Yogyakarta : Kanisius, 2002
William A. Dryness, Agar Bumi Bersukacita, Jakarta: BPK, 2001
II. Daftar Isi
Judul : Misi Amanat Agung Di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama Di Indonesia
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
a. Konsep Amanat Agung Berdasarkan Matius 28:18 – 20
b. Toleransi dan Iman Kristen di tengah Masyarakat Pluralistik
c. Pemberitaan Injil di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama
i. Ladang Pemberitaan Injil Saat Ini
ii. Dampak Regulasi Kerukunan Beragama Bagi Pemberitaan Injil
d. Paradigma Baru Misi Gereja dalam Kerangka Amanat Agung
e. Pengembangan PI dan Misi yang Kontekstual dan Relevansinya di Indonesia
3. Penutup
4. Daftar Pustaka
III. Rancangan Penulisan
1. Amanat agung merupakan bagian penting dalam kehidupan kekristenan atau gereja. Salah
satu faktor pertumbuhan gereja (secara kuantitatif) adalah dengan melaksanakan amanat
agung. Gereja yang melaksanakan amanat agung merupakan gereja yang dinamis, terus
bertumbuh dan berkembang. Konsep amanat agung dalam Matius 28:19-20 juga perlu dikaji
dan dipahami ulang dalam konteks yang lebih kekinian, agar tidak terjadi sebuah kontradiksi
budaya dan peraturan yang berlaku. Konsep amanat agung tidak lagi diimplemetasikan
dalam suasana yang sudah berlalu, melainkan pada tatanan sekarang di mana gereja sedang
bergumul pada budaya yang tercipta oleh zamannya dan peraturan pemerintah. Proses dan
implementasi amanat agung yang sesuai Matius 28:19-20 dimengerti secara substansial dan
diaktualisasikan dalam konteks masa yang sedang berubah, dan menemukan bentuknya pada
era keberagaman sekarang ini.
2. Sebagai negara yang memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika" tentu toleransi antar umat
beragama merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan bernegara. Terlebih lagi
hak beragama merupakan salah satu hak yang dinyatakan "tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun dan oleh siapapun" berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Pelaksanaan misi Gereja bukan hanya menjadi tugas Gereja Universal, tetapi lebih-lebih
tugas seluruh Gereja Lokal. Mengaktualisasi misteri keselamatan Yesus Kristus membawa
konsekuensi untuk merealisasikan misteri keutuhan Gereja dalam Gereja Lokal. Dia adalah
inkarnasi umat Allah yang hidup dalam lingkungan kemasyarakatan dan kebudayaan
tertentu.
4. Semakin pluralistiknya masyarakat di zaman teknologi informasi sekarang ini tidak mungkin
lagi dapat dihalangi. Sebagaimana agama-agama besar lainnya, umat Kristen diperintahkan
untuk mengabarkan Injil (Kabar Baik).
5. Salah satu masalah ditengah keberagamaan yaitu Pendirian rumah ibadah tentu tentu penting
dalam kegiatan beragama yang dinyatakan sebagai hak yang tidak dapat dikurangi, atau non
derogable rights. Sehingga tidak dapat dikurangi dalam keadaan perang, atau darurat serta
tidak dapat dikurangi baik oleh negara, pemerintah, maupun oleh anggota masyarakat.
Sementara, dalam Pasal diatas jelas bahwa pendirian rumah ibadah, sebagai bagian dari
kegiatan beribadah justru ditundukan pada masyarakat dengan frasa "tidak mengganggu
ketenteraman dan ketertiban umum", serta pada negara dengan kewajiban mengikuti
peraturan perundang-undangan. Dalam praktiknya, konstruksi demikian memberi legitimasi
peraturan perundang-undagan diskriminatif.
6. Terjadinya presekusi, serta mobilisasi massa melawan agama minoritas bukanlah sebuah
fenomena yang terjadi dengan sendirinya, melainkan produk dari regulasi yang telah dibuat.
Karena sayangnya, "rumah ibadah illegal" atau "rumah ibadah tidak berizin" merupakan
suatu kenyataan hukum dalam negara yang memiliki regulasi rumit dalam perizinan rumah
ibadah ini.
7. Dalam sejarah misi Gereja Indonesia, tampak bahwa kesaksian hidup Kristiani merupakan
cara efektif untuk mewartakan Injil, lebih-lebih setelah pemerintah melarang penyebaran
agama kepada orang-orang yang sudah memeluk agama tertentu. Pertumbuhan anggota
Gereja serta pendirian komunitas baru adalah buah hasil dari kesaksian hidup kaum beriman.
Pada masa sekarang ini kesaksian hidup kristiani menjadi semakin penting lebih-lebih untuk
menghadapi tantangan baru yaitu moralitas dalam hidup modern.
8. Gereja harus merekomendasikan pencabutan peraturan tersebut baik melalui revisi maupun
judicial review. Peraturan tersebut menciptakan kerukunan umat beragama palsu, karena
justru mengakomodasi tindakan-tindakan diskriminatif dengan membatasi rumah ibadah yang
tidak sesuai kehendak mayoritas. Seharusnya dalam menghindari konflik, negara
memberikan intervensi berupa perlindungan bagi minoritas dengan menjamin dapat
dilakukannya pendirian rumah ibadah dengan aman tanpa intimidasi baik lewat pengawalan,
atau pemidanaan tindakan-tindakan kekerasan. Selain itu melakukan intervensi lewat
pendidikan, dan komunikasi antar umat beragama untuk menciptakan kerukunan. Kerukunan
tidak diciptakan dengan membuka ruang bagi intoleransi dari mayoritas untuk membatasi hak
minoritas untuk mendirikan rumah beribadah.
9. Sumbangan khusus pewartaan Injil dalam kaitannya dengan pembelaan m artabat manusia, di
mana Sabda Tuhan yang diwartakan dalam karya misi, Gereja memancarkan terang baru
kepada manusia dan hakekat yang benar dari pembelaannya. Sebagian besar penduduk
Indonesia sedang berjuang untuk menemukan kehidupan yang lebih baik, membebaskan dari
setiap penindasan dan memperjuangkan keadilan di bidang hak-hak asasi manusia, ekonomi,
pendidikan dan di banyak sektor yang lain. Gereja, dalam misinya, harus menunjukkan fungsi
profetis, memberi dorongan kepada kaum kecil karena ”kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang
menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus
juga”.42 Maka Gereja harus menunjukkan sikap yang mengutamakan cinta kasihnya kepada
kaum miskin dan mereka yang tak bersuara.
10. Evangelisasi menjadi mungkin ketika Gereja menyinarkan iman kristiani dan menghadirkan
model hidup baru. Gereja dalam misinya harus membawa kepada dunia satu pesan
pengharapan dan kasih, iman, keadilan, pengampunan dan perdamaian. Dan Gereja harus
menyarakan dengan suara nyaring, serta melaksanakannya dengan tidak kenal lelah.
11. Metode karya misi modern selalu diselaraskan dengan situasi aktual. Kesaksian hidup
kristiani menjadi salah satu cara efektif untuk mewartakan Injil, karena nilai-nilai Injili
semakin terbuka melalui hidup keseharian. Cara ini menuntut mutu hidup kristiani kaum
beriman. Re-evangelisa menjadi hal yang urgen bagi Gereja
12. Sangat perlu merefleksikan teologi yang kontekstual, yang menjawab kebutuhan manusia
dalam situasi-situasi yang dihadapi. Teologi misi Kerajaan Allah dan rekonsiliasi menjadi
tawaran untuk semakin dikembangkan, sehingga semakin mendorong Gereja untuk
mengembangkan misinya di Indonesia.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ajaran sosial gereja (asg)
Ajaran sosial gereja (asg)Ajaran sosial gereja (asg)
Ajaran sosial gereja (asg)
 
Bermisi di Bumi Bereligi
Bermisi di Bumi BereligiBermisi di Bumi Bereligi
Bermisi di Bumi Bereligi
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Pertemuan IX
Pertemuan IXPertemuan IX
Pertemuan IX
 
Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanGereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
 
Agama tugas gereja
Agama   tugas gerejaAgama   tugas gereja
Agama tugas gereja
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.
 
Ppt 2 pribadi yesus kristus
Ppt 2   pribadi yesus kristusPpt 2   pribadi yesus kristus
Ppt 2 pribadi yesus kristus
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
Pel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikosPel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikos
 

Similar to Misi Amanat Agung di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama

Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)anandasesilia
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docxJurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docxyosephdion06
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhjamesdks621
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013karangpanas
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slidesharekarangpanas
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKGregory Budiman
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisjois9
 
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678MayaMamisa
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaLusius Sinurat
 
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...mbahdarma
 

Similar to Misi Amanat Agung di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama (20)

Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docxJurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
Jurnal UAS Misiologi_Peran gereja dalam menjalankan Amanat Agung .docx
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slideshare
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
 
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et Patria
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Mykatekese
MykatekeseMykatekese
Mykatekese
 
Cuplis Mantap
Cuplis MantapCuplis Mantap
Cuplis Mantap
 
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
 
Katekese Umat.ppt
Katekese Umat.pptKatekese Umat.ppt
Katekese Umat.ppt
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

Misi Amanat Agung di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama

  • 1. I. Daftar Buku Artanto, Widi. Menjadi Gereja Misioner dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 1997. Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000 C. Peter Wagner. Strategi Perkembangan Gereja. Malang: Penerbit Gandum Mas, 1993 D.W. Ellis. Metode Penginjilan. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1999 George W. Peters. A Biblical Theology Of Missions. Malang: Gandum Mas, 2006 Harianto GP. Pengantar Misiologi: Misiologi Sebagai Jalan Menuju Pertumbuhan. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2012 Larosa, Arliyanus, Memuridkan Dunia: Melaksanakan Amanat Agung, Bandung: Kalam Hidup, 2005 Ruck, John, dkk. Jemaat Misioner. Jakarta: YKBK, 2011. Sills, M. David. 2011. Panggilan Misi. Surabaya: Momentum. Tomatala, Yakob. 2003. Teologi Misi. Jakarta: YT Leadership Fondation. Wright, Christopher J. H. 2011. Misi Umat Allah. Jakarta: Literatur Perkantas. Wiebracht, Dean, Menjawab Tantangan Amanat Agung, Yogyakarta:Andi, 1992 Woga, Edmond, Dasar-Dasar Misiologi, Yogyakarta : Kanisius, 2002 William A. Dryness, Agar Bumi Bersukacita, Jakarta: BPK, 2001 II. Daftar Isi Judul : Misi Amanat Agung Di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama Di Indonesia 1. Pendahuluan 2. Pembahasan a. Konsep Amanat Agung Berdasarkan Matius 28:18 – 20 b. Toleransi dan Iman Kristen di tengah Masyarakat Pluralistik c. Pemberitaan Injil di Tengah Regulasi Kerukunan Beragama i. Ladang Pemberitaan Injil Saat Ini ii. Dampak Regulasi Kerukunan Beragama Bagi Pemberitaan Injil d. Paradigma Baru Misi Gereja dalam Kerangka Amanat Agung e. Pengembangan PI dan Misi yang Kontekstual dan Relevansinya di Indonesia 3. Penutup 4. Daftar Pustaka III. Rancangan Penulisan 1. Amanat agung merupakan bagian penting dalam kehidupan kekristenan atau gereja. Salah satu faktor pertumbuhan gereja (secara kuantitatif) adalah dengan melaksanakan amanat agung. Gereja yang melaksanakan amanat agung merupakan gereja yang dinamis, terus bertumbuh dan berkembang. Konsep amanat agung dalam Matius 28:19-20 juga perlu dikaji dan dipahami ulang dalam konteks yang lebih kekinian, agar tidak terjadi sebuah kontradiksi budaya dan peraturan yang berlaku. Konsep amanat agung tidak lagi diimplemetasikan
  • 2. dalam suasana yang sudah berlalu, melainkan pada tatanan sekarang di mana gereja sedang bergumul pada budaya yang tercipta oleh zamannya dan peraturan pemerintah. Proses dan implementasi amanat agung yang sesuai Matius 28:19-20 dimengerti secara substansial dan diaktualisasikan dalam konteks masa yang sedang berubah, dan menemukan bentuknya pada era keberagaman sekarang ini. 2. Sebagai negara yang memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika" tentu toleransi antar umat beragama merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan bernegara. Terlebih lagi hak beragama merupakan salah satu hak yang dinyatakan "tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun" berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 3. Pelaksanaan misi Gereja bukan hanya menjadi tugas Gereja Universal, tetapi lebih-lebih tugas seluruh Gereja Lokal. Mengaktualisasi misteri keselamatan Yesus Kristus membawa konsekuensi untuk merealisasikan misteri keutuhan Gereja dalam Gereja Lokal. Dia adalah inkarnasi umat Allah yang hidup dalam lingkungan kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. 4. Semakin pluralistiknya masyarakat di zaman teknologi informasi sekarang ini tidak mungkin lagi dapat dihalangi. Sebagaimana agama-agama besar lainnya, umat Kristen diperintahkan untuk mengabarkan Injil (Kabar Baik). 5. Salah satu masalah ditengah keberagamaan yaitu Pendirian rumah ibadah tentu tentu penting dalam kegiatan beragama yang dinyatakan sebagai hak yang tidak dapat dikurangi, atau non derogable rights. Sehingga tidak dapat dikurangi dalam keadaan perang, atau darurat serta tidak dapat dikurangi baik oleh negara, pemerintah, maupun oleh anggota masyarakat. Sementara, dalam Pasal diatas jelas bahwa pendirian rumah ibadah, sebagai bagian dari kegiatan beribadah justru ditundukan pada masyarakat dengan frasa "tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum", serta pada negara dengan kewajiban mengikuti peraturan perundang-undangan. Dalam praktiknya, konstruksi demikian memberi legitimasi peraturan perundang-undagan diskriminatif. 6. Terjadinya presekusi, serta mobilisasi massa melawan agama minoritas bukanlah sebuah fenomena yang terjadi dengan sendirinya, melainkan produk dari regulasi yang telah dibuat. Karena sayangnya, "rumah ibadah illegal" atau "rumah ibadah tidak berizin" merupakan suatu kenyataan hukum dalam negara yang memiliki regulasi rumit dalam perizinan rumah ibadah ini. 7. Dalam sejarah misi Gereja Indonesia, tampak bahwa kesaksian hidup Kristiani merupakan cara efektif untuk mewartakan Injil, lebih-lebih setelah pemerintah melarang penyebaran agama kepada orang-orang yang sudah memeluk agama tertentu. Pertumbuhan anggota Gereja serta pendirian komunitas baru adalah buah hasil dari kesaksian hidup kaum beriman. Pada masa sekarang ini kesaksian hidup kristiani menjadi semakin penting lebih-lebih untuk menghadapi tantangan baru yaitu moralitas dalam hidup modern. 8. Gereja harus merekomendasikan pencabutan peraturan tersebut baik melalui revisi maupun judicial review. Peraturan tersebut menciptakan kerukunan umat beragama palsu, karena justru mengakomodasi tindakan-tindakan diskriminatif dengan membatasi rumah ibadah yang
  • 3. tidak sesuai kehendak mayoritas. Seharusnya dalam menghindari konflik, negara memberikan intervensi berupa perlindungan bagi minoritas dengan menjamin dapat dilakukannya pendirian rumah ibadah dengan aman tanpa intimidasi baik lewat pengawalan, atau pemidanaan tindakan-tindakan kekerasan. Selain itu melakukan intervensi lewat pendidikan, dan komunikasi antar umat beragama untuk menciptakan kerukunan. Kerukunan tidak diciptakan dengan membuka ruang bagi intoleransi dari mayoritas untuk membatasi hak minoritas untuk mendirikan rumah beribadah. 9. Sumbangan khusus pewartaan Injil dalam kaitannya dengan pembelaan m artabat manusia, di mana Sabda Tuhan yang diwartakan dalam karya misi, Gereja memancarkan terang baru kepada manusia dan hakekat yang benar dari pembelaannya. Sebagian besar penduduk Indonesia sedang berjuang untuk menemukan kehidupan yang lebih baik, membebaskan dari setiap penindasan dan memperjuangkan keadilan di bidang hak-hak asasi manusia, ekonomi, pendidikan dan di banyak sektor yang lain. Gereja, dalam misinya, harus menunjukkan fungsi profetis, memberi dorongan kepada kaum kecil karena ”kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga”.42 Maka Gereja harus menunjukkan sikap yang mengutamakan cinta kasihnya kepada kaum miskin dan mereka yang tak bersuara. 10. Evangelisasi menjadi mungkin ketika Gereja menyinarkan iman kristiani dan menghadirkan model hidup baru. Gereja dalam misinya harus membawa kepada dunia satu pesan pengharapan dan kasih, iman, keadilan, pengampunan dan perdamaian. Dan Gereja harus menyarakan dengan suara nyaring, serta melaksanakannya dengan tidak kenal lelah. 11. Metode karya misi modern selalu diselaraskan dengan situasi aktual. Kesaksian hidup kristiani menjadi salah satu cara efektif untuk mewartakan Injil, karena nilai-nilai Injili semakin terbuka melalui hidup keseharian. Cara ini menuntut mutu hidup kristiani kaum beriman. Re-evangelisa menjadi hal yang urgen bagi Gereja 12. Sangat perlu merefleksikan teologi yang kontekstual, yang menjawab kebutuhan manusia dalam situasi-situasi yang dihadapi. Teologi misi Kerajaan Allah dan rekonsiliasi menjadi tawaran untuk semakin dikembangkan, sehingga semakin mendorong Gereja untuk mengembangkan misinya di Indonesia.