SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PERTANYAAN AWAL 
1) Kalau Tuhan yang kita percaya itu Esa, mengapa 
ada berbagai macam agama di dunia ini? 
2) Apakah Gereja Katolik mengakui kebenaran dari 
agama-agama lain? Lalu, bagaimana memahami 
misinya untuk menjadikan semua bangsa murid-murid 
Yesus? (cf. Mt.28:19-20) 
3) Bagaimana Gereja memandang agama-agama lain, 
dan bagaimana membangun dialog antar umat 
beragama?
Landasan Antropologis 
Titik tolak sikap Gereja Katolik terhada agama-agama 
lain adalah pandangan kristiani tentang 
manusia sendiri. 
Manusia adalah makhluk sosial, berakal budi, 
berhati nurani dan merdeka. 
Manusia adalah gambaran Allah sendiri (citra Allah). 
(Cf. Kej. 1:26-27; Keb. 2:23) 
Gambaran Allah ditemukan dalam Yesus Kristus 
sendiri.
Memahami Kepercayaan Lain 
Animisme: tahap manusia memproyeksikan diri pada 
“pada yang keramat”. Doa, sesaji, mantra untuk 
mengendalikan yg keramat. Pengalaman religius 
menyangkut pengalaman “tremendum et fascinosum” 
Agama wahyu: tahap manusia mengenal yang ilahi 
karena yang ilahi sendirilah yang memperkenalkan 
diriNya pada manusia. Tanggapan manusia atas wahyu 
ilahi itulah yang berbeda-beda. 
Gereja “tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama 
itu serba benar dan suci” (Nostra Aetate no.2) 
Sekaligus itu tidak menghilangkan panggilan untuk 
mewartakan Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup 
(Yoh. 14:6). Karena dalam Dia ada kepenuhan hidup.
Teks N.A. no. 2 
“Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam 
agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap 
hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara 
bertindak dan hidup, kaidah-kaidah, serta ajaran-ajaran, 
yang memang dalam banyak hal berbeda dari 
apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi 
tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran yang 
menerangi semua orang.”
Panggilan konstitutif Gereja 
Menghormati agama-agama yang lain merupakan 
panggilan dasar Gereja sebagai sakramen kehadiran 
Kristus di dunia ini. 
Sikap Gereja yang demikian berlandaskan pada 
pandangan jati diri Gereja sendiri sebagai Gereja 
Katolik, dan hal itu tidak mengurangi atau 
memperlemah panggilan Gereja sendiri untuk 
mewartakan Kristus.
Teks Lumen Gentium no. 2. 
“Itulah satu-satunya Gereja Kristus, yang dalam Syahadat 
iman kita akui sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik, 
dan apostolik. Gereja itu, yang di dunia ini disusun dan 
diatur sebagai suatu masyarakat, berada dalam Gereja 
Katolik, yang dipimpin oleh penggnati Petrus dan para 
Uskup dalam persekutuan dengannya, walaupun di luar 
persekutuan itu pun terdapat banyak unsur pengudusan 
dan kebenaran, yang merupakan kurnia-kurnia khas bagi 
Gereja Kristus, dan mendorong ke arah kesatuan 
katolik.”
Gereja bagian dari umat manusia 
“Di zaman kita umat manusia makin hari makin disatukan 
makin erat dan hubungan antara pelbagai bangsa makin 
meningkat. Dengan perhatian lebih besar Gereja 
mempertimbangkan bagaimana sikapnya terhadap 
agama-agama bukan kristiani. Dalam tugasnya 
memupuk kesatuan dan kasih di antara orang-orang, ia 
memperhatikan terutama apa yang bersama bagi semua 
dan membawa kepada persekutuan timbal-balik. Karena 
semua bangsa merupakan satu komunitas, maka mereka 
mempunyai satu asal usul yang sama, sebab Allah 
memberikan kepada umat manusia seluruh bumi untuk 
dihuni.” (Nostra Aetate no. 1)
Sikap terhadap Islam 
“Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang 
mengakui Sang Pencipta, di antara mereka terdapat terutama 
kaum Muslimin, yang menyatakan, bahwa mereka berpegang 
pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah 
Allah yang tunggal dan maharhim, yang akan menghakimi 
manusia pada hari kiamat. …….. 
Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan 
yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka yang 
tanpa bersama belum sampai pada pengetahun yang jelas 
tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha 
menempuh hidup yang benar. Sebab apa pun yang baik dan 
benar yang terdapat pada mereka, oleh Gereja dipandang 
sebagai persiapan Injil dan sebagai kurnia Dia, yang 
menerangi setiap orang supaya akhirnya memperoleh 
kehidupan.” (Lumen Gentium, no. 16)
Kendala Luka Sejarah 
Dalam sejarahnya, Gereja terlibat dalam masa kelam 
berhadapan dengan kekuatan Islam, khususnya 
dalam kasus Perang Salib. 
Bagaimana Gereja menghayati misi kasih dengan 
luka sejarah itu? 
Jujur mengakui dan menerima sejarah kelam 
hubungan umat beragama adalah titik tolaknya. 
Untuk itu Paus Yoh. Paulus II minta maaf atas 
penyimpangan Gereja dalam sejarahnya.
Empat ranah dialog 
1) Dialog kehidupan: perhatian, sikap hormat dan 
keterbukaan terhadap umat beragama lain 
2) Dialog karya: kerja sama dalam karya 
kemanusiaan 
3) Dialog pakar : kerjasama di tataran keahlian 
untuk memperdalam dan memperkaya 
pengalaman. 
4) Dialog pengalaman religius: berbagi 
pengalaman dari tradisi agama masing-masing 
untuk lebih saling memahami dan memperkaya.
Sikap terhadap Hindu dan Budha 
“tidak menolak apa yang benar dan suci” (N.A. 2)
Terhadap Gereja lain 
“Oleh karena itu mereka memang dengan tepat 
menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh 
putera-puteri Gereja Katolik diakui selaku saudara-saudari 
dalam Tuhan.” (Reunitatis et integratio no. 
3)
Misi dan Penyebaran iman 
“Dalam menyebarluaskan iman religius dan 
memperkenalkan praktek-praktek keagamaan, 
setiap orang selalu harus menjauhkan diri dari cara 
bertindak yang dapat dianggap agak memaksa atau 
suatu cara meyakinkan yang tak pantas atau tak 
layak, terutama bila berhadapan dengan orang 
miskin atau orang yang tak terpelajar. Cara 
bertindak seperti itu harus dianggap sebagai 
penyalahgunakan hak diri sendiri dan pelanggaran 
terhadap hak orang lain.” (Dignitatis Humane, no.4)
Sumber Bacaan 
I. Suharyo, The Catholic Way, Yogyakarta: Kanisius, 
2009. 
I. Ismartono, SJ, Kuliah Agama Katolik, Jakarta: 
Obor, 1993

More Related Content

What's hot

Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanKornelis Ruben
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunKornelis Ruben
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisKornelis Ruben
 
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihPel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihKornelis Ruben
 
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshareDave Alexius Inkiriwang
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Kornelis Ruben
 
Pel 2.. kebangkitan yesus
Pel 2.. kebangkitan yesusPel 2.. kebangkitan yesus
Pel 2.. kebangkitan yesusKornelis Ruben
 
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!SABDA
 
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Johan Setiawan
 
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshareDave Alexius Inkiriwang
 

What's hot (20)

Pak kelas8 bahan uh1 bab1 sm1 dave
Pak kelas8 bahan uh1 bab1 sm1 davePak kelas8 bahan uh1 bab1 sm1 dave
Pak kelas8 bahan uh1 bab1 sm1 dave
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
 
Silvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. PdSilvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. Pd
 
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 davePak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen Baptis
 
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihPel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
 
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 davePak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
 
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 davePak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
 
Sekami
SekamiSekami
Sekami
 
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
 
Pak kelas8 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab4 uas sm1 davePak kelas8 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab4 uas sm1 dave
 
Pekan Suci
Pekan SuciPekan Suci
Pekan Suci
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
 
Pel 2.. kebangkitan yesus
Pel 2.. kebangkitan yesusPel 2.. kebangkitan yesus
Pel 2.. kebangkitan yesus
 
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
 
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
 
Ekaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgisEkaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgis
 
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas7 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
 
Sakramen Rekonsiliasi
Sakramen RekonsiliasiSakramen Rekonsiliasi
Sakramen Rekonsiliasi
 

Similar to Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)

Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018@leonardsven7 Ignatius
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama Syamsuddin Arif
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013karangpanas
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slidesharekarangpanas
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejabudhi pr
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxYudiRahadiPurba
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristensubrotobustam
 

Similar to Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS) (20)

Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slideshare
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Interaksi 2;
Interaksi 2; Interaksi 2;
Interaksi 2;
 
Bermisi di Bumi Bereligi
Bermisi di Bumi BereligiBermisi di Bumi Bereligi
Bermisi di Bumi Bereligi
 
Nabi dan dogma
Nabi dan dogmaNabi dan dogma
Nabi dan dogma
 

More from anandasesilia

Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)
Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)
Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)anandasesilia
 
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)anandasesilia
 
Mpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatanMpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatananandasesilia
 
Mpk katolik 2c tahap perkembangan iman
Mpk katolik 2c tahap perkembangan imanMpk katolik 2c tahap perkembangan iman
Mpk katolik 2c tahap perkembangan imananandasesilia
 
Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman anandasesilia
 
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahiMpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahianandasesilia
 

More from anandasesilia (6)

Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)
Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)
Mpk katolik 5d moral sosial (UAS)
 
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
 
Mpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatanMpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatan
 
Mpk katolik 2c tahap perkembangan iman
Mpk katolik 2c tahap perkembangan imanMpk katolik 2c tahap perkembangan iman
Mpk katolik 2c tahap perkembangan iman
 
Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman
 
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahiMpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
 

Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)

  • 1.
  • 2. PERTANYAAN AWAL 1) Kalau Tuhan yang kita percaya itu Esa, mengapa ada berbagai macam agama di dunia ini? 2) Apakah Gereja Katolik mengakui kebenaran dari agama-agama lain? Lalu, bagaimana memahami misinya untuk menjadikan semua bangsa murid-murid Yesus? (cf. Mt.28:19-20) 3) Bagaimana Gereja memandang agama-agama lain, dan bagaimana membangun dialog antar umat beragama?
  • 3. Landasan Antropologis Titik tolak sikap Gereja Katolik terhada agama-agama lain adalah pandangan kristiani tentang manusia sendiri. Manusia adalah makhluk sosial, berakal budi, berhati nurani dan merdeka. Manusia adalah gambaran Allah sendiri (citra Allah). (Cf. Kej. 1:26-27; Keb. 2:23) Gambaran Allah ditemukan dalam Yesus Kristus sendiri.
  • 4. Memahami Kepercayaan Lain Animisme: tahap manusia memproyeksikan diri pada “pada yang keramat”. Doa, sesaji, mantra untuk mengendalikan yg keramat. Pengalaman religius menyangkut pengalaman “tremendum et fascinosum” Agama wahyu: tahap manusia mengenal yang ilahi karena yang ilahi sendirilah yang memperkenalkan diriNya pada manusia. Tanggapan manusia atas wahyu ilahi itulah yang berbeda-beda. Gereja “tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci” (Nostra Aetate no.2) Sekaligus itu tidak menghilangkan panggilan untuk mewartakan Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6). Karena dalam Dia ada kepenuhan hidup.
  • 5. Teks N.A. no. 2 “Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah, serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran yang menerangi semua orang.”
  • 6. Panggilan konstitutif Gereja Menghormati agama-agama yang lain merupakan panggilan dasar Gereja sebagai sakramen kehadiran Kristus di dunia ini. Sikap Gereja yang demikian berlandaskan pada pandangan jati diri Gereja sendiri sebagai Gereja Katolik, dan hal itu tidak mengurangi atau memperlemah panggilan Gereja sendiri untuk mewartakan Kristus.
  • 7. Teks Lumen Gentium no. 2. “Itulah satu-satunya Gereja Kristus, yang dalam Syahadat iman kita akui sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. Gereja itu, yang di dunia ini disusun dan diatur sebagai suatu masyarakat, berada dalam Gereja Katolik, yang dipimpin oleh penggnati Petrus dan para Uskup dalam persekutuan dengannya, walaupun di luar persekutuan itu pun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran, yang merupakan kurnia-kurnia khas bagi Gereja Kristus, dan mendorong ke arah kesatuan katolik.”
  • 8. Gereja bagian dari umat manusia “Di zaman kita umat manusia makin hari makin disatukan makin erat dan hubungan antara pelbagai bangsa makin meningkat. Dengan perhatian lebih besar Gereja mempertimbangkan bagaimana sikapnya terhadap agama-agama bukan kristiani. Dalam tugasnya memupuk kesatuan dan kasih di antara orang-orang, ia memperhatikan terutama apa yang bersama bagi semua dan membawa kepada persekutuan timbal-balik. Karena semua bangsa merupakan satu komunitas, maka mereka mempunyai satu asal usul yang sama, sebab Allah memberikan kepada umat manusia seluruh bumi untuk dihuni.” (Nostra Aetate no. 1)
  • 9. Sikap terhadap Islam “Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta, di antara mereka terdapat terutama kaum Muslimin, yang menyatakan, bahwa mereka berpegang pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah Allah yang tunggal dan maharhim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat. …….. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka yang tanpa bersama belum sampai pada pengetahun yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apa pun yang baik dan benar yang terdapat pada mereka, oleh Gereja dipandang sebagai persiapan Injil dan sebagai kurnia Dia, yang menerangi setiap orang supaya akhirnya memperoleh kehidupan.” (Lumen Gentium, no. 16)
  • 10. Kendala Luka Sejarah Dalam sejarahnya, Gereja terlibat dalam masa kelam berhadapan dengan kekuatan Islam, khususnya dalam kasus Perang Salib. Bagaimana Gereja menghayati misi kasih dengan luka sejarah itu? Jujur mengakui dan menerima sejarah kelam hubungan umat beragama adalah titik tolaknya. Untuk itu Paus Yoh. Paulus II minta maaf atas penyimpangan Gereja dalam sejarahnya.
  • 11. Empat ranah dialog 1) Dialog kehidupan: perhatian, sikap hormat dan keterbukaan terhadap umat beragama lain 2) Dialog karya: kerja sama dalam karya kemanusiaan 3) Dialog pakar : kerjasama di tataran keahlian untuk memperdalam dan memperkaya pengalaman. 4) Dialog pengalaman religius: berbagi pengalaman dari tradisi agama masing-masing untuk lebih saling memahami dan memperkaya.
  • 12. Sikap terhadap Hindu dan Budha “tidak menolak apa yang benar dan suci” (N.A. 2)
  • 13. Terhadap Gereja lain “Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh putera-puteri Gereja Katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan.” (Reunitatis et integratio no. 3)
  • 14. Misi dan Penyebaran iman “Dalam menyebarluaskan iman religius dan memperkenalkan praktek-praktek keagamaan, setiap orang selalu harus menjauhkan diri dari cara bertindak yang dapat dianggap agak memaksa atau suatu cara meyakinkan yang tak pantas atau tak layak, terutama bila berhadapan dengan orang miskin atau orang yang tak terpelajar. Cara bertindak seperti itu harus dianggap sebagai penyalahgunakan hak diri sendiri dan pelanggaran terhadap hak orang lain.” (Dignitatis Humane, no.4)
  • 15. Sumber Bacaan I. Suharyo, The Catholic Way, Yogyakarta: Kanisius, 2009. I. Ismartono, SJ, Kuliah Agama Katolik, Jakarta: Obor, 1993