SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Ajaran Sosial Gereja Perutusan Gereja di dunia Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Pertimbangan-pertimbangan Ajaran Sosial Gereja Realitas Gereja Asia SAGKI Keuskupan Purwokerto Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Kepentingan Mempelajari ASG ASG merupakan ungkapan keprihatinan Gereja atas persoalan  sosial kemasyarakatan pada jamannya (MM 220) Gereja melihat pelanggaran hak-hak manusia dan ketidakadilan dalam kehidupan dan harus berbicara/mengajar atas nama mereka yang tertindas, tersingkir dan tak mampu bersuara. Dengan mempelajari ASG, sesungguhnya merupakan penegasan kembali bagi perjuangan putra-i Gereja, secara khusus kaum awam dalam memperjuangkan dunia yang adil dan damai, seraya menghormati hak-hak asasi manusia, toleran dan hormat kepada sesama manusia. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Paus Leo XIII.  Kondisi Pekerja (Rerum  Novarum). 1891.Dokumen dasar menandai awal dari ajaran sosial modern Katolik. situasi sulit dialami  pekerja, menolak perjuangan kelas, menegaskan hak-hak pekerja, dan mendukung serikat. Paus Pius XI.  Rekonstruksi Tatanan Sosial (Quadragesimo Anno),1931.Mencela konsentrasi kekayaan dan kekuatan ekonomi dan panggilan untuk rekonstruksi tatanan sosial berdasarkan subsidiaritas Paus Yohanes XXIII.  Kekristenan dan Kemajuan Sosial  (Mater et Magistra),1961.Menegaskan peran Gereja sebagai guru sosial. Mengungkapkan keprihatinan yang mendalam untuk kesenjangan yang tumbuh antara negara kaya dan miskin, untuk nasib petani dan daerah pedesaan, dan untuk perlombaan senjata. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Paus Yohanes XXIII. Damai di Bumi (Pacem in Terris). 1963.Menegaskan hak asasi manusia, panggilan untuk perdamaian berdasarkan kepercayaan dan penghormatan terhadap hak-hak azasi, mendesak perlucutan senjata, dan mendukung penciptaan otoritas dunia untuk melindungi kepentingan umum universal. Gaudium et Spes,"Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Modern",1965, KV II Paus Paulus VI.  Pembangunan Manusia (Populorum Progressio). 1963.Panggilan untuk pembangunan manusia yang integral, mengkritik struktur ekonomi yang tidak adil yang menyebabkan ketidaksetaraan, dan panggilan untuk hubungan internasional ekonomi  secara baru dan sosial Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Paus Paulus VI. Panggilan untuk Aksi: Pada Acara yang ke Delapan Puluh dari Ensiklik Rerum novarum. 1971.Menghimbau  orang Kristen untuk bekerja demi  reformasi sosial dan politik  melalui promosikan keadilan sosial. Paus Paulus VI. Pada Evangelisasi di Dunia Modern (Evangelii Nuntiandi),1975.Panggilan untuk evangelisasi baru yang menghubungkan transformasi sosial dengan pernyataan Injil, yang mengubah individu dan struktur sosial. Paus Yohanes Paulus II. Penebus Manusia (Redemptor Hominis). 1979.Memeriksa martabat manusia dan hak-hak dalam terang misteri penebusan. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Paus Yohanes Paulus II. Tentang Pekerjaan Manusia (Laborem Exercens). 1981.Membela martabat pekerjaan dan hak-hak pekerja.  Soal  upah dan hak untuk mengatur dan menegaskan keunggulan  tenaga kerja dari  modal. Paus Yohanes Paulus II.  Kepedulian Sosial (Sollicitudo rei socialis). 1987.Menegaskan kembali tradisi ajaran sosial Gereja. Kritik struktur dosa yang membahayakan kemajuan negara-negara miskin. Panggilan solidaritas antara negara kaya dan miskin. Paus Yohanes Paulus II.  HUT Keseratus dari Rerum novarum (Centesimus Annus). 1991.Menyatakan kembali tema ensiklik Paus Leo dan panggilan untuk masyarakat yang berdasar pada hak-hak pekerja, inisiatif ekonomi, dan partisipasi. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Paus Benediktus XVI. Cinta dalam Kebenaran (caritas in veritate). 2009.hak milik intelektual sebagai bentuk nyata penghargaan martabat manusia; globalisasi dengan potensi baik maupun kemungkinnya membahayakan martabat manusia, khususnya di negara miskin; pembaharuan faham tentang ‘option for the poor' dengan menekankan kesediaan tiap orang katoliki untuk menyediakan miliknya bagi sesama yang ‘kurang berada'. Mengapa? Karena semua yang ada pada kita diberikan secara gratis maka kita harus memberikan secara bebas juga. Sebab semua datang karena cinta Allah Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Kompendium  ASG - 2009 PONTIFICAL COUNCIL FOR JUSTICE AND PEACE COMPENDIUMOF THE SOCIAL DOCTRINEOF THE CHURCH TO HIS HOLINESS POPE JOHN PAUL IIMASTER OF SOCIAL DOCTRINE ANDEVANGELICAL WITNESSTO JUSTICE AND PEACE   Fr. Budhi Prayitno Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Dewan Kepausan untuk Keadilan & Perdamaian dalam Kompendium tentang Ajaran Sosial Gereja,  mengidentifikasi empat prinsipPengajaran Sosial Katolik yang berlaku selalu dan di mana-mana: 	1. Martabat manusia.	2. Kesejahteraan umum.	3. Subsidiaritas.	4. solidaritas Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
1. Martabat pribadi manusia.  Setiap  makhluk manusia  diciptakan dalam citra  Allah, dan karenanya setiap kehidupan manusia adalah suci dan tidak pernah boleh diperlakukan sebagai sarana. Konsekuensinya adalah bahwa  segala sesuatu dalam ranah ekonomi dan politik harus dinilai dalam terang apakah ia melindungi atau menghancurkan martabat manusia. Ini adalah prinsip dasar dari pikiran sosial Gereja katolik. 2. Kesejahteraan Umum.  Suatu komitmen pada kesejagteraan umum  menolak bias individualis dari masyarakat sekuler modern yang memberi hak istimewa pada hak-hak individual dengan mengorbankan kebaikan komunitas. Hak-hak manusia harus dilindungi jika martabat individu mau dihormati, tetapi hak individual harus memiliki tanggungjawab yang korelatif. Paus Johanes Paulus II menekankan keutamaan solidaritas sebagai suatu komitmen pada kebaikan bersama. Jadi ajaran social katolik dilawankan dengan ekstrem-ekstrem baik individualisme maupun kolektivisme. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
3. Prinsip Subsidiaritas. Kapan saja  keputusan-keputusan yang mungkin harus dibuat di tingkat local lebih daripada dibuat oleh bebadan yang lebih tinggi, sehingga memberi peran utama pada inisiatif individual. Asosiasi-asosiasi menengah (keluarga, komunitas local, serikat-serikat, persekutuan-persekutuan, etc) harus bebas untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang layak untuk mereka sendiri tanpa campur tangan dari Negara. 4. Prinsip Solidaritas Suatu tekad untuk tetap dan terus menerus berkarya demi kesejahteraan bersama. Yang berlebih merasa bertanggungjawab atas yang berkekurangan dan yang berkekurangan bersikap aktif dan partisipatif membangun jejaring dan yang menengah tahu diri dan tidak boleh mementingkan kelompok sendiri. Fihak lain tidak boleh diperalat secara murahan dibuang setelah digunakan. Semua fihak adalah mitra, Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Alasan Keterlibatan Sosial Keprihatinan dunia adalah keprihatinan Gereja juga (GS art 1), umat manusia      maupun Gereja menglami situasi dunia yang sama (GS art. 40), Sejarah,       ilmu pengetahuan dan kebudayaan mewahyukan hakikat yang benar tentang      pribadi manusia, oleh karenanya Gereja membantu dunia, sebaliknya       menerima banyak dari dunia. Gereja menjadi sakramen bagi dunia (GS art 45). Tugas peutusan orang katolik adalah memenuhi dunia dengan martabat        kristiani dan   bersaksi tentang Kristus di tengah-tengah masyarakat (QA 42-50;      PP 12 -13) Di mana ada ketidakadilan, di situ Gereja harus hadir (GS 89) demi        kesejahteraan sosial (PP 82) Kehadiran Gereja tidak terikat dalam sistem politik, ekonomi atau sistem sosial      apapun (GS 42). Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
5. Gereja Asia: Dengan merefleksikan Populorum Progressio, para Uskup menyadari perlunya memperhatikan realitas Asia. Dua hal yang  langsung menyolok ialah kemiskinan dan orang muda, maka mereka merumuskan perlunya menjadi Gereja Kaum Miskin dan Gereja Kaum Muda Gereja merasa diri sebagai kelompok kecil yang terasing dalam  masyarakat Asia: karena mengambil jarak terhadap pergulatan  masyarakat Asia. Wajah masyarakat Asia: 1. Ditandai dengan kemajemukan agama dan  kebudayaan. 2. Hidup dengan dua kaki: tradisional dan modern.      Religiusitas yang tinggi. 3. Dalam bidang ekonomi: kesenjangan kaya miskin  yang mencolok. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
mencoba ikut mengalami apa saja yang sungguh dialami oleh bangsa itu: makna-makna dan nilai-nilainya, aspirasi-aspirasinya, gagasan-gagasan serta bahasanya, lagu-lagu dan keseniannya. - Bahkan Gereja mengenakan kerapuhan-kerapuhan dan kegagalan-kegagalannya supaya semuanya itupun disembuhkan" (FABC I No. 12) Keprihatinan utama mewartakan Injil di Asia ialah: “membangun Gereja setempat yang sejati  … Gereja yang terinkarnasi dalam suatu bangsa, Gereja yang pribumi dan berinkulturasi”(FABC I, no. 12).  "Dialog itu memungkinkan kita menyentuh ungkapan dan kenyataan hati-sanubari terdalam bangsa-bangsa kita, dan memampukan kita menemukan cara-cara otentik menghayati dan mengungkapkan iman Kristiani kita. Dialog itu akan menyingkapkan juga sekian banyak kekayaan iman kita sendiri, yang barangkali tidak akan kita tangkap" (FABC I, No. 16) "Dialog itu meminta, supaya kita bekerja bukan melulu bagi mereka (dalam arti paternalistis), melainkan bersama mereka, untuk belajar dari mereka (sebab kita memang harus belajar banyak dari mereka) kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi mereka yang sebenarnya, seperti yang mereka kenali dan rumuskan dengan rinci" (FABC I, No. 20) GEREJA INKARNATORIS DAN BERDIALOG
Perutusan Gereja (FABC V, Bandung 1990) ,[object Object]
Missi itu “dialog dengan rakyat miskin di Asia, dengan kebudayaan-kebudayaannya setempat, dan dengan tradisi-tradisi keagamaan lainnya” (3.1.2).
“Injil itu ragi demi pembebasan dan perombakan masyarakat” (3.2.5e)Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
Sasaran dalam Menggereja : ,[object Object]
Menjadi Gereja yang benar-benar lokal  melalui dialog

More Related Content

What's hot

Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolik
usiana
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Giovanni Promesso
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
Kirenius Wadu
 

What's hot (20)

Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial GerejaEvangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
Evangelii Nuntiandi 12 Ajaran Sosial Gereja
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolik
 
Sakramen Rekonsiliasi
Sakramen RekonsiliasiSakramen Rekonsiliasi
Sakramen Rekonsiliasi
 
Animator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina imanAnimator animatris pendamping bina iman
Animator animatris pendamping bina iman
 
Sekami
SekamiSekami
Sekami
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptx
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihPel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Liturgi ibadah pemuda
Liturgi ibadah pemudaLiturgi ibadah pemuda
Liturgi ibadah pemuda
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
 
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XI
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XIRPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XI
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XI
 
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUMGEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
 
Tanggung Jawabku Terhadap Keluarga
Tanggung Jawabku Terhadap KeluargaTanggung Jawabku Terhadap Keluarga
Tanggung Jawabku Terhadap Keluarga
 
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 
Lectio Divina
Lectio DivinaLectio Divina
Lectio Divina
 
Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016
 

Viewers also liked

Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamPeran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Santo Freddy
 
Evangelii nuntiandi
Evangelii nuntiandiEvangelii nuntiandi
Evangelii nuntiandi
alepoo
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
Chatarina Pantja W
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Chatarina Pantja W
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan ii
Okta Sianturi
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Kirenius Wadu
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Kornelis Ruben
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Kornelis Ruben
 

Viewers also liked (20)

Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
 
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamPeran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
 
Evangelii nuntiandi
Evangelii nuntiandiEvangelii nuntiandi
Evangelii nuntiandi
 
4 Kebenaran Pokok Injil
4 Kebenaran Pokok Injil4 Kebenaran Pokok Injil
4 Kebenaran Pokok Injil
 
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULAPERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
 
Gereja diutus ke dalam dunia kelas xii
Gereja diutus ke dalam dunia kelas xiiGereja diutus ke dalam dunia kelas xii
Gereja diutus ke dalam dunia kelas xii
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Rencana Kompensasi Keionics
Rencana Kompensasi KeionicsRencana Kompensasi Keionics
Rencana Kompensasi Keionics
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan ii
 
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-davePak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
Pak kelas6 bahan bab7 9 uh1 sm2-dave
 
Populorum progressio
Populorum progressioPopulorum progressio
Populorum progressio
 
Pak kelas6 bahan bab7 uh1 sm2 spv-dave
Pak kelas6 bahan bab7 uh1 sm2 spv-davePak kelas6 bahan bab7 uh1 sm2 spv-dave
Pak kelas6 bahan bab7 uh1 sm2 spv-dave
 
Konsili Vatikan II
Konsili Vatikan IIKonsili Vatikan II
Konsili Vatikan II
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
 
MERENDAHKAN DIRI ADALAH
MERENDAHKAN DIRI ADALAHMERENDAHKAN DIRI ADALAH
MERENDAHKAN DIRI ADALAH
 
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
 
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang PegampunPel 16 Yesus Sang Pegampun
Pel 16 Yesus Sang Pegampun
 
Pel 3 kemampuan dan keterbatasanku sebagai citra allah
Pel 3 kemampuan dan keterbatasanku sebagai citra allahPel 3 kemampuan dan keterbatasanku sebagai citra allah
Pel 3 kemampuan dan keterbatasanku sebagai citra allah
 

Similar to Ajaran sosial gereja

Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
Giovanni Promesso
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
jamesdks621
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
Giovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Giovanni Promesso
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
YudiRahadiPurba
 

Similar to Ajaran sosial gereja (20)

Pertemuan VI
Pertemuan VIPertemuan VI
Pertemuan VI
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
 
Interaksi 2;
Interaksi 2; Interaksi 2;
Interaksi 2;
 
Ajaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptxAjaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptx
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Pertemuan X
Pertemuan XPertemuan X
Pertemuan X
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Ajaran S. Gereja.ppt
Ajaran S. Gereja.pptAjaran S. Gereja.ppt
Ajaran S. Gereja.ppt
 
ASG.pptx
ASG.pptxASG.pptx
ASG.pptx
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
 
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
 

More from budhi pr (9)

Bumi makin panas
Bumi makin panasBumi makin panas
Bumi makin panas
 
Ajakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumiAjakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumi
 
Meneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan YosepMeneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan Yosep
 
persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"
 
Berguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda mariaBerguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda maria
 
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiaPresentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesia
 
Orientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaanOrientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaan
 
Wangon
WangonWangon
Wangon
 
Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)
 

Recently uploaded (6)

Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 

Ajaran sosial gereja

  • 1. Ajaran Sosial Gereja Perutusan Gereja di dunia Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 2. Pertimbangan-pertimbangan Ajaran Sosial Gereja Realitas Gereja Asia SAGKI Keuskupan Purwokerto Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 3. Kepentingan Mempelajari ASG ASG merupakan ungkapan keprihatinan Gereja atas persoalan sosial kemasyarakatan pada jamannya (MM 220) Gereja melihat pelanggaran hak-hak manusia dan ketidakadilan dalam kehidupan dan harus berbicara/mengajar atas nama mereka yang tertindas, tersingkir dan tak mampu bersuara. Dengan mempelajari ASG, sesungguhnya merupakan penegasan kembali bagi perjuangan putra-i Gereja, secara khusus kaum awam dalam memperjuangkan dunia yang adil dan damai, seraya menghormati hak-hak asasi manusia, toleran dan hormat kepada sesama manusia. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 5. Paus Leo XIII.  Kondisi Pekerja (Rerum Novarum). 1891.Dokumen dasar menandai awal dari ajaran sosial modern Katolik. situasi sulit dialami pekerja, menolak perjuangan kelas, menegaskan hak-hak pekerja, dan mendukung serikat. Paus Pius XI.  Rekonstruksi Tatanan Sosial (Quadragesimo Anno),1931.Mencela konsentrasi kekayaan dan kekuatan ekonomi dan panggilan untuk rekonstruksi tatanan sosial berdasarkan subsidiaritas Paus Yohanes XXIII.  Kekristenan dan Kemajuan Sosial (Mater et Magistra),1961.Menegaskan peran Gereja sebagai guru sosial. Mengungkapkan keprihatinan yang mendalam untuk kesenjangan yang tumbuh antara negara kaya dan miskin, untuk nasib petani dan daerah pedesaan, dan untuk perlombaan senjata. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 6. Paus Yohanes XXIII. Damai di Bumi (Pacem in Terris). 1963.Menegaskan hak asasi manusia, panggilan untuk perdamaian berdasarkan kepercayaan dan penghormatan terhadap hak-hak azasi, mendesak perlucutan senjata, dan mendukung penciptaan otoritas dunia untuk melindungi kepentingan umum universal. Gaudium et Spes,"Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Modern",1965, KV II Paus Paulus VI.  Pembangunan Manusia (Populorum Progressio). 1963.Panggilan untuk pembangunan manusia yang integral, mengkritik struktur ekonomi yang tidak adil yang menyebabkan ketidaksetaraan, dan panggilan untuk hubungan internasional ekonomi secara baru dan sosial Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 7. Paus Paulus VI. Panggilan untuk Aksi: Pada Acara yang ke Delapan Puluh dari Ensiklik Rerum novarum. 1971.Menghimbau orang Kristen untuk bekerja demi reformasi sosial dan politik melalui promosikan keadilan sosial. Paus Paulus VI. Pada Evangelisasi di Dunia Modern (Evangelii Nuntiandi),1975.Panggilan untuk evangelisasi baru yang menghubungkan transformasi sosial dengan pernyataan Injil, yang mengubah individu dan struktur sosial. Paus Yohanes Paulus II. Penebus Manusia (Redemptor Hominis). 1979.Memeriksa martabat manusia dan hak-hak dalam terang misteri penebusan. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 8. Paus Yohanes Paulus II. Tentang Pekerjaan Manusia (Laborem Exercens). 1981.Membela martabat pekerjaan dan hak-hak pekerja.  Soal upah dan hak untuk mengatur dan menegaskan keunggulan tenaga kerja dari modal. Paus Yohanes Paulus II.  Kepedulian Sosial (Sollicitudo rei socialis). 1987.Menegaskan kembali tradisi ajaran sosial Gereja. Kritik struktur dosa yang membahayakan kemajuan negara-negara miskin. Panggilan solidaritas antara negara kaya dan miskin. Paus Yohanes Paulus II.  HUT Keseratus dari Rerum novarum (Centesimus Annus). 1991.Menyatakan kembali tema ensiklik Paus Leo dan panggilan untuk masyarakat yang berdasar pada hak-hak pekerja, inisiatif ekonomi, dan partisipasi. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 9. Paus Benediktus XVI. Cinta dalam Kebenaran (caritas in veritate). 2009.hak milik intelektual sebagai bentuk nyata penghargaan martabat manusia; globalisasi dengan potensi baik maupun kemungkinnya membahayakan martabat manusia, khususnya di negara miskin; pembaharuan faham tentang ‘option for the poor' dengan menekankan kesediaan tiap orang katoliki untuk menyediakan miliknya bagi sesama yang ‘kurang berada'. Mengapa? Karena semua yang ada pada kita diberikan secara gratis maka kita harus memberikan secara bebas juga. Sebab semua datang karena cinta Allah Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 10. Kompendium ASG - 2009 PONTIFICAL COUNCIL FOR JUSTICE AND PEACE COMPENDIUMOF THE SOCIAL DOCTRINEOF THE CHURCH TO HIS HOLINESS POPE JOHN PAUL IIMASTER OF SOCIAL DOCTRINE ANDEVANGELICAL WITNESSTO JUSTICE AND PEACE   Fr. Budhi Prayitno Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 11. Dewan Kepausan untuk Keadilan & Perdamaian dalam Kompendium tentang Ajaran Sosial Gereja, mengidentifikasi empat prinsipPengajaran Sosial Katolik yang berlaku selalu dan di mana-mana: 1. Martabat manusia. 2. Kesejahteraan umum. 3. Subsidiaritas. 4. solidaritas Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 12. 1. Martabat pribadi manusia.  Setiap makhluk manusia diciptakan dalam citra Allah, dan karenanya setiap kehidupan manusia adalah suci dan tidak pernah boleh diperlakukan sebagai sarana. Konsekuensinya adalah bahwa segala sesuatu dalam ranah ekonomi dan politik harus dinilai dalam terang apakah ia melindungi atau menghancurkan martabat manusia. Ini adalah prinsip dasar dari pikiran sosial Gereja katolik. 2. Kesejahteraan Umum. Suatu komitmen pada kesejagteraan umum menolak bias individualis dari masyarakat sekuler modern yang memberi hak istimewa pada hak-hak individual dengan mengorbankan kebaikan komunitas. Hak-hak manusia harus dilindungi jika martabat individu mau dihormati, tetapi hak individual harus memiliki tanggungjawab yang korelatif. Paus Johanes Paulus II menekankan keutamaan solidaritas sebagai suatu komitmen pada kebaikan bersama. Jadi ajaran social katolik dilawankan dengan ekstrem-ekstrem baik individualisme maupun kolektivisme. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 13. 3. Prinsip Subsidiaritas. Kapan saja keputusan-keputusan yang mungkin harus dibuat di tingkat local lebih daripada dibuat oleh bebadan yang lebih tinggi, sehingga memberi peran utama pada inisiatif individual. Asosiasi-asosiasi menengah (keluarga, komunitas local, serikat-serikat, persekutuan-persekutuan, etc) harus bebas untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang layak untuk mereka sendiri tanpa campur tangan dari Negara. 4. Prinsip Solidaritas Suatu tekad untuk tetap dan terus menerus berkarya demi kesejahteraan bersama. Yang berlebih merasa bertanggungjawab atas yang berkekurangan dan yang berkekurangan bersikap aktif dan partisipatif membangun jejaring dan yang menengah tahu diri dan tidak boleh mementingkan kelompok sendiri. Fihak lain tidak boleh diperalat secara murahan dibuang setelah digunakan. Semua fihak adalah mitra, Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 14. Alasan Keterlibatan Sosial Keprihatinan dunia adalah keprihatinan Gereja juga (GS art 1), umat manusia maupun Gereja menglami situasi dunia yang sama (GS art. 40), Sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan mewahyukan hakikat yang benar tentang pribadi manusia, oleh karenanya Gereja membantu dunia, sebaliknya menerima banyak dari dunia. Gereja menjadi sakramen bagi dunia (GS art 45). Tugas peutusan orang katolik adalah memenuhi dunia dengan martabat kristiani dan bersaksi tentang Kristus di tengah-tengah masyarakat (QA 42-50; PP 12 -13) Di mana ada ketidakadilan, di situ Gereja harus hadir (GS 89) demi kesejahteraan sosial (PP 82) Kehadiran Gereja tidak terikat dalam sistem politik, ekonomi atau sistem sosial apapun (GS 42). Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 15. 5. Gereja Asia: Dengan merefleksikan Populorum Progressio, para Uskup menyadari perlunya memperhatikan realitas Asia. Dua hal yang langsung menyolok ialah kemiskinan dan orang muda, maka mereka merumuskan perlunya menjadi Gereja Kaum Miskin dan Gereja Kaum Muda Gereja merasa diri sebagai kelompok kecil yang terasing dalam masyarakat Asia: karena mengambil jarak terhadap pergulatan masyarakat Asia. Wajah masyarakat Asia: 1. Ditandai dengan kemajemukan agama dan kebudayaan. 2. Hidup dengan dua kaki: tradisional dan modern. Religiusitas yang tinggi. 3. Dalam bidang ekonomi: kesenjangan kaya miskin yang mencolok. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 16. mencoba ikut mengalami apa saja yang sungguh dialami oleh bangsa itu: makna-makna dan nilai-nilainya, aspirasi-aspirasinya, gagasan-gagasan serta bahasanya, lagu-lagu dan keseniannya. - Bahkan Gereja mengenakan kerapuhan-kerapuhan dan kegagalan-kegagalannya supaya semuanya itupun disembuhkan" (FABC I No. 12) Keprihatinan utama mewartakan Injil di Asia ialah: “membangun Gereja setempat yang sejati … Gereja yang terinkarnasi dalam suatu bangsa, Gereja yang pribumi dan berinkulturasi”(FABC I, no. 12). "Dialog itu memungkinkan kita menyentuh ungkapan dan kenyataan hati-sanubari terdalam bangsa-bangsa kita, dan memampukan kita menemukan cara-cara otentik menghayati dan mengungkapkan iman Kristiani kita. Dialog itu akan menyingkapkan juga sekian banyak kekayaan iman kita sendiri, yang barangkali tidak akan kita tangkap" (FABC I, No. 16) "Dialog itu meminta, supaya kita bekerja bukan melulu bagi mereka (dalam arti paternalistis), melainkan bersama mereka, untuk belajar dari mereka (sebab kita memang harus belajar banyak dari mereka) kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi mereka yang sebenarnya, seperti yang mereka kenali dan rumuskan dengan rinci" (FABC I, No. 20) GEREJA INKARNATORIS DAN BERDIALOG
  • 17.
  • 18. Missi itu “dialog dengan rakyat miskin di Asia, dengan kebudayaan-kebudayaannya setempat, dan dengan tradisi-tradisi keagamaan lainnya” (3.1.2).
  • 19. “Injil itu ragi demi pembebasan dan perombakan masyarakat” (3.2.5e)Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 20.
  • 21. Menjadi Gereja yang benar-benar lokal  melalui dialog
  • 22. Menjadi Gereja pembatinan yang mendalam  jemaat yang berdoa
  • 23. Menjadi GerejaPaguyuban iman yang sejati  persekutuan komunitas-komunitas basisKaritas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 24. Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2005 di Caringin Bogor pada tanggal 16-20 November2005. Bangkit dan Bergeraklah merupakan tema SAGKI 2005, yang diharapkanmampu meningkatkan semangat Gereja terlibat dalam mengatasi keprihatinan bangsa. umat Katolik Indonesia menegaskan kembali  panggilan dan perutusannya sebagai sebuah gerakan menuju keadaban publik baru. Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI)2010, tanggal 1-5 November 2010: umat Katolik diajak untuk menyadari panggilannya sebagai ‘Gereja yang diutus untuk mewartakan kabar gembira Yesus Kristus, sekaligus   merayakan  iman akan Yesus Kristus yang  mereka alami setiap hari  dalam hidup bermasyarakat di Indonesia.  Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 25. Surat Gembala Prapaskah 2011 :Selanjutnya, apa yang perlu diperjuangkan oleh Umat Katolik, supaya hidupnya dapat menjadi berkat bagi sesama? Tidak ada cara lain kecuali bersedia terlibat di dalam kehidupan internal Gereja dan masyarakat, seperti keterlibatan Tuhan kita Yesus Kristus atas suka duka kehidupan masyarakat saat itu. Keterlibatan Umat Katolik bukan untuk membuat berbagai macam mukjizat atau karya-karya yang ajaib, melainkan keterlibatan di dalam membangun dan memajukan kehidupan umat dan masyarakat menuju kesejahteraan bersama. Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com
  • 26. 3 PRIORITAS YANG PERLU DIGELUTI KE DEPAN Menjadi Gereja Kawanan kecil aktif berkembang, selalu mengaktualisasi diri Menjadi Gereja pembatinan yang mendalam  jemaat yang berdoa Menjadi GerejaPaguyuban iman yang sejati  persekutuankomunitas- komunitasbasis GEREJA : KOMUNITAS KERAJAAN ALLAH (BERIMAN YANG TANGGUH DAN BERMAKNA) 2. Pemberdayaan Kaum Muda dan kaum awam untuk melaksanakan perutusan Gereja di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-harI  PEMBERDAYAAN KAUM MUDA DAN AWAM 3. tinggalbersamamasyarakat, menanggapikebutuhan-kebutuhanmereka, pekaterhadapkehadiran Allah dalamkebudayaan-kebudayaandantradisi- tradisikeagamaan lain, danmemberikesaksianakannilai-nilaiKerajaan Allah melaluikehadiran, solidaritas, ‘sharing’, dankata-kata, demi pembebasandanperombakanmasyarakat”  MEWUJUDKAN PERUTUSAN DI TENGAH MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN KEADILAN DAN BERFIHAK KEPADA KAUM MISKIN Karitas purwokerto/stbudhipr@gmail.com