SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PEMBELAJARAN 4
MASYARAKAT
Bidang Studi
Pendidikan Agama Katolik
Dekalog/Sepuluh Perintah Allah dan Hukum Kasih
10 Perintah Allah
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari Tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berzinah
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
9. Jangan mengingini istri sesamamu
10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil
10 Perintah Allah adalah suatu pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua Perintah itu harus kita taati dan
kita laksanakan. Sebagai umat beriman kristiani kita perlu paham dan mengerti akan Perintah Allah ini. Kita wajib
mengikuti semua Perintah Allah tanpa kecuali.
Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama
Kita kini hidup dalam masyarakat yang pluralis, yang diwarnai dengan berbagai perbedaan. Perbedaan
dapat berdampak positif, tetapi juga dapat berdampak negatif. Perbedaan di satu pihak dapat menjadi
sumber tumbuhnya kebersamaan dan kerja sama yang saling melengkapi, tetapi di lain pihak dapat
menjadi sumber perpecahan/perselisihan. Hal itu bisa terjadi pula dalam kehidupan beragama. Perbedaan
agama dan kepercayaan yang dianut bangsa kita pernah menciptakan zaman keemasan, di mana
masyarakat Indonesia terkenal sebagai bangsa yang rukun.
Gereja Katolik selalu berpandangan positif terhadap agama dan kepercayaan lain. Sikap dan pandangan
tersebut tertuang dalam dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate dan ajaran-ajaran Gereja Katolik lainnya
seperti ensiklik-ensiklik oleh para Paus sebagai pemimpin Gereja universal maupun oleh para uskup
sebagai pemimpin Gereja partikular atau gereja lokal. dari Gereja Katolik tidak menolak apa pun yang
benar dan suci dalam agama-agama lain serta mengajak seluruh umat Katolik agar dengan bijaksana dan
cinta kasih mengadakan dialog dan kerja sama dengan penganut agama dan kepercayaan lain untuk
menciptakan suasana kehidupan yang harmonis, rukun, dan damai.
Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama
Kerja Sama Antar-Umat Beragama Membangun Persaudaraan Sejati
Kehidupan yang rukun dan damai masyarakat Indonesia yang berciri plural menjadi dambaan setiap warga
masyarakat.
Dalam rangka upaya membangun persaudaraan sejati antar-pemeluk agama, Gereja Katolik Indonesia sesuai
semangat Gereja Universal (sesuai semangat Konsili Vatikan II) aktif bersama semua orang yang berkehendak
baik untuk membangun persaudaraan sejati sebagai sesama makhkuk ciptaan Tuhan. Karena itu Gereja Katolik
mendukung pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama yang sedang giat mengembangkan
moderasi beragama.
Moderasi Beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang,
agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya.
Agama tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang justru merusak peradaban, sebab sejak diturunkan, agama pada
hakikatnya ditujukan untuk membangun peradaban itu sendiri
Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama
Upaya-Upaya kongkrit unutk Membangun Persaudaraan Sejati antar-Pemeluk Agama dan
Kepercayaan di Indonesia
Menghindari konflik
 Kita berusaha agar agama tidak diperalat demi kepentingan politik dan ekonomi.
 Kita mengambil sikap untuk menjauhkan diri dari setiap provokasi yang muncul dari fanatisme buta.
 Kita menjaga agar tidak terjadi pencemaran terhadap simbol-simbol agama mana pun.
Mengadakan Berbagai Bentuk Dialog dan Kerja Sama
Ada berbagai bentuk dialog yang dapat kita kembangkan dengan saudara-saudari umat Islam, Hindu, Budha,
Konghucu, Aliran Kepercayaan, dan agama asli, antara lain:
• Dialog Kehidupan
• Dialog Karya
• Dialog Teologis
Ajaran Sosial Gereja
Ajaran Sosial Gereja (ASG) adalah seluruh kumpulan prinsip sosial dan ajaran moral sebagaimana diartikulasikan
Hirarki dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik sejak akhir abad ke-19; yang meliputi dokumen Konsili
(Vatikan II) maupun Sinode para Uskup, ensiklik-ensiklik kepausan, nota-pastoral konperensi para uskup dalam
suatu wilayah, maupun nota-doktrinal yang dikeluarkan oleh kongregasi Tahta Suci.
Ajaran sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak dan kewajiban berbagai anggota masyarakat dalam
hubungannya dengan kebaikan bersama, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
Ajaran sosial Gereja merupakan tanggapan Gereja terhadap fenomena atau persoalan-persoalan yang dihadapi
oleh umat manusia dalam bentuk himbauan, kritik atau dukungan.
Ajaran Sosial Gereja
Ensiklik-Ensiklik dan Dokumen Konsili Vatikan II yang Memuat Ajaran Sosial Gereja Sepanjang
Masa
Ajaran sosial Gereja dari Rerun Novarum sampai dengan Konsili Vatikan II
• Ajaran sosial Gereja dalam dunia modern berawal dari tahun 1981, ketika Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklik
Rerun Novarum. Dalam ensiklik itu Paus dengan tegas menentang kondisi-kondisi yang tidak manusiawi yang
menjadi situasi buruk bagi kaum buruh dalam masyarakat industri. Paus menyatakan 3 faktor kunci yang
mendasari kehidupan ekonomi, yaitu para buruh, modal, dan negara.
• Paus Pius XI menulis ensiklik Quadragesimo Anno. Paus Pius XI menegaskan kembali hak dan kewajiban Gereja
dalam menanggapi masalah-masalah sosial, mengecam kapitalisme dan persaingan bebas serta komunisme.
• Paus Yohanes XXIII menulis dua ensiklik untuk menanggapi masalah-masalah pokok zamannya, yaitu Mater et
Magistra (1961) dan Pacem in Terris (1963). Paus mengajak orang-orang Kristiani dan “semua orang yang
berkehendak baik” bekerja sama menciptakan lembaga-lembaga sosial (lokal, nasional, ataupun internasional),
sekaligus menghargai martabat manusia dan menegakkan keadilan serta perdamaian.
Ajaran Sosial Gereja
Ensiklik-Ensiklik dan Dokumen Konsili Vatikan II yang Memuat Ajaran Sosial Gereja Sepanjang
Masa
Ajaran sosial Gereja sesudah Konsili Vatikan II
• Ketika Paus Yohanes XXIII mengadakan Konsili Vatikan II dalam bulan Oktober 1962.
• Sejak Konsili Vatikan II, pernyataan-pernyataan Paus Paulus VI dan Yohanes Paulus II, sinode para uskup dan konperensi-
konperensi para uskup regional maupun nasional semakin mempertajam peranan Gereja dalam tanggung jawab terhadap dunia
yang sedang berubah dengan pesat ini.
• Pada tahun 1981, Paus Yohanes Paulus II, mengeluarkan ensiklik yang berjudul Laborem Exercens. Ensiklik ini membahas
makna kerja manusia. Manusia dengan bekerja mengembangkan karya Allah dan memberi sumbangan bagi terwujudnya
rencana penyelamatan Allah dalam sejarah.
• Ensiklik Sallicitudo Rei Socialis (1987), Paus Yohanes Paulus II mengangkat kembali tentang pembangunan yang
mengeksploitasi orang-orang kecil.
• Ensiklik Centessimus Annus (1991), Paus Yohanes Paulus II mengungkapkan bahwa Gereja hendaknya terus belajar untuk
bergumul dengan soal-soal sosial.
• Ensiklik Caritas in Veritate (Kasih dalam Kebenaran (2009), Paus Benediktus berbicara tentang perkembangan integral manusia
dalam kasih dan kebenaran.
• Tahun 2013, Paus Fransiskus menyampaikan anjuran apostolik mengenai Evangelii Gaudium (Sukacita lnjili), yang secara
terang-terangan mengkritik berbagai macam ketimpangan di dunia dan mengorbankan orang-orang kecil oleh karena praktek
ketidakadilan, konsumerisme, kekuasaan dan keserakahan kaum kapitalis.
• 3 Oktober 2020 Paus Fransiskus menandatangani Ensiklik “Fratelli Tutti” di Assisi, tempat kelahiran dan hidup St. Fransiskus
dari Assisi. Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong persaudaraan dan persahabatan sosial.
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanGereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanSabam Sitinjak
 
Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolikusiana
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejabudhi pr
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanKornelis Ruben
 
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamPeran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamSanto Freddy
 
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)Kornelis Ruben
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaMario Simaremare
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)anandasesilia
 
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanPel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanKornelis Ruben
 
Gereja yang memberitakan injil
Gereja yang memberitakan injilGereja yang memberitakan injil
Gereja yang memberitakan injilYohanes Ratu Eda
 

What's hot (20)

Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuanGereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
Gereja sebagai institusi sosial dan persekutuan
 
Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolik
 
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWGSIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang BeragamPeran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
Peran Gereja dalam Masyarakat Indonesia yang Beragam
 
Ppt 2 pribadi yesus kristus
Ppt 2   pribadi yesus kristusPpt 2   pribadi yesus kristus
Ppt 2 pribadi yesus kristus
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
 
Sifat – sifat Gereja
Sifat – sifat GerejaSifat – sifat Gereja
Sifat – sifat Gereja
 
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
Pel. 12 Keanggotaan Gereja (SMP Kelas 8)
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
 
Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
 
Konsili Vatikan II
Konsili Vatikan IIKonsili Vatikan II
Konsili Vatikan II
 
gereja
gerejagereja
gereja
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanPel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
 
Gereja yang memberitakan injil
Gereja yang memberitakan injilGereja yang memberitakan injil
Gereja yang memberitakan injil
 

Similar to DIALOG DAN KERJASAMA

Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018@leonardsven7 Ignatius
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilankarangpanas
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013karangpanas
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slidesharekarangpanas
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama Syamsuddin Arif
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Surgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktoberSurgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktoberkarangpanas
 
Ajaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptxAjaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptxDinarDorotea
 

Similar to DIALOG DAN KERJASAMA (20)

Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilan
 
Interaksi 2;
Interaksi 2; Interaksi 2;
Interaksi 2;
 
Pertemuan VI
Pertemuan VIPertemuan VI
Pertemuan VI
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slideshare
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama
 
Buku pesantren
Buku pesantrenBuku pesantren
Buku pesantren
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Surgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktoberSurgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktober
 
Ajaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptxAjaran_Sosial_Gereja.pptx
Ajaran_Sosial_Gereja.pptx
 
Agama dan Masyarakat
Agama dan MasyarakatAgama dan Masyarakat
Agama dan Masyarakat
 
Pertemuan IV
Pertemuan IVPertemuan IV
Pertemuan IV
 

More from PENDIDIKANADALAHPENT

Layanan Dasar bimbingan Konseling ABK
Layanan Dasar bimbingan Konseling ABKLayanan Dasar bimbingan Konseling ABK
Layanan Dasar bimbingan Konseling ABKPENDIDIKANADALAHPENT
 
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube PENDIDIKANADALAHPENT
 
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan Majemuk
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan MajemukPraktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan Majemuk
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan MajemukPENDIDIKANADALAHPENT
 
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...PENDIDIKANADALAHPENT
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPENDIDIKANADALAHPENT
 
Multiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia DiniMultiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia DiniPENDIDIKANADALAHPENT
 
Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
Pembelajaran dan Penilaian Hasil BelajarPembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
Pembelajaran dan Penilaian Hasil BelajarPENDIDIKANADALAHPENT
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPENDIDIKANADALAHPENT
 
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran IndividualKonsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran IndividualPENDIDIKANADALAHPENT
 
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan Khusus
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan KhususProfil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan Khusus
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan KhususPENDIDIKANADALAHPENT
 

More from PENDIDIKANADALAHPENT (20)

Ppt 1 pribadi manusia
Ppt 1   pribadi manusiaPpt 1   pribadi manusia
Ppt 1 pribadi manusia
 
Pribadi Manusia
Pribadi ManusiaPribadi Manusia
Pribadi Manusia
 
Layanan Dasar bimbingan Konseling ABK
Layanan Dasar bimbingan Konseling ABKLayanan Dasar bimbingan Konseling ABK
Layanan Dasar bimbingan Konseling ABK
 
Konsep Dasar Bimbingan Konseling
Konsep Dasar Bimbingan KonselingKonsep Dasar Bimbingan Konseling
Konsep Dasar Bimbingan Konseling
 
Akomodasi Kurikulum
Akomodasi KurikulumAkomodasi Kurikulum
Akomodasi Kurikulum
 
Konsep Asesmen
Konsep AsesmenKonsep Asesmen
Konsep Asesmen
 
Konsep Identifikasi
Konsep IdentifikasiKonsep Identifikasi
Konsep Identifikasi
 
Keberagaman Peserta Didik
Keberagaman Peserta DidikKeberagaman Peserta Didik
Keberagaman Peserta Didik
 
Konsep Pendidikan Inklusif
Konsep Pendidikan InklusifKonsep Pendidikan Inklusif
Konsep Pendidikan Inklusif
 
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube
Publikasi Video Pembelajaran Menggunakan Youtube
 
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan Majemuk
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan MajemukPraktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan Majemuk
Praktek Penyusunan Strategi Pembelajaran AUD Berbasis Kecerdasan Majemuk
 
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...
Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Mul...
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
 
Multiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia DiniMultiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia Dini
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
Pembelajaran dan Penilaian Hasil BelajarPembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
 
Akomodasi Kurikulum
Akomodasi KurikulumAkomodasi Kurikulum
Akomodasi Kurikulum
 
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran IndividualKonsep Dasar Program Pembelajaran Individual
Konsep Dasar Program Pembelajaran Individual
 
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan Khusus
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan KhususProfil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan Khusus
Profil Peserta Didik dan Matriks Perencanaan Program Kebutuhan Khusus
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

DIALOG DAN KERJASAMA

  • 2. Dekalog/Sepuluh Perintah Allah dan Hukum Kasih 10 Perintah Allah 1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu 2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat 3. Kuduskanlah hari Tuhan 4. Hormatilah ibu-bapamu 5. Jangan membunuh 6. Jangan berzinah 7. Jangan mencuri 8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu 9. Jangan mengingini istri sesamamu 10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil 10 Perintah Allah adalah suatu pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua Perintah itu harus kita taati dan kita laksanakan. Sebagai umat beriman kristiani kita perlu paham dan mengerti akan Perintah Allah ini. Kita wajib mengikuti semua Perintah Allah tanpa kecuali.
  • 3. Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama Kita kini hidup dalam masyarakat yang pluralis, yang diwarnai dengan berbagai perbedaan. Perbedaan dapat berdampak positif, tetapi juga dapat berdampak negatif. Perbedaan di satu pihak dapat menjadi sumber tumbuhnya kebersamaan dan kerja sama yang saling melengkapi, tetapi di lain pihak dapat menjadi sumber perpecahan/perselisihan. Hal itu bisa terjadi pula dalam kehidupan beragama. Perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut bangsa kita pernah menciptakan zaman keemasan, di mana masyarakat Indonesia terkenal sebagai bangsa yang rukun. Gereja Katolik selalu berpandangan positif terhadap agama dan kepercayaan lain. Sikap dan pandangan tersebut tertuang dalam dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate dan ajaran-ajaran Gereja Katolik lainnya seperti ensiklik-ensiklik oleh para Paus sebagai pemimpin Gereja universal maupun oleh para uskup sebagai pemimpin Gereja partikular atau gereja lokal. dari Gereja Katolik tidak menolak apa pun yang benar dan suci dalam agama-agama lain serta mengajak seluruh umat Katolik agar dengan bijaksana dan cinta kasih mengadakan dialog dan kerja sama dengan penganut agama dan kepercayaan lain untuk menciptakan suasana kehidupan yang harmonis, rukun, dan damai.
  • 4. Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama Kerja Sama Antar-Umat Beragama Membangun Persaudaraan Sejati Kehidupan yang rukun dan damai masyarakat Indonesia yang berciri plural menjadi dambaan setiap warga masyarakat. Dalam rangka upaya membangun persaudaraan sejati antar-pemeluk agama, Gereja Katolik Indonesia sesuai semangat Gereja Universal (sesuai semangat Konsili Vatikan II) aktif bersama semua orang yang berkehendak baik untuk membangun persaudaraan sejati sebagai sesama makhkuk ciptaan Tuhan. Karena itu Gereja Katolik mendukung pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama yang sedang giat mengembangkan moderasi beragama. Moderasi Beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Agama tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang justru merusak peradaban, sebab sejak diturunkan, agama pada hakikatnya ditujukan untuk membangun peradaban itu sendiri
  • 5. Dialog dan Kerja Sama Antar Umat Beragama Upaya-Upaya kongkrit unutk Membangun Persaudaraan Sejati antar-Pemeluk Agama dan Kepercayaan di Indonesia Menghindari konflik  Kita berusaha agar agama tidak diperalat demi kepentingan politik dan ekonomi.  Kita mengambil sikap untuk menjauhkan diri dari setiap provokasi yang muncul dari fanatisme buta.  Kita menjaga agar tidak terjadi pencemaran terhadap simbol-simbol agama mana pun. Mengadakan Berbagai Bentuk Dialog dan Kerja Sama Ada berbagai bentuk dialog yang dapat kita kembangkan dengan saudara-saudari umat Islam, Hindu, Budha, Konghucu, Aliran Kepercayaan, dan agama asli, antara lain: • Dialog Kehidupan • Dialog Karya • Dialog Teologis
  • 6. Ajaran Sosial Gereja Ajaran Sosial Gereja (ASG) adalah seluruh kumpulan prinsip sosial dan ajaran moral sebagaimana diartikulasikan Hirarki dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik sejak akhir abad ke-19; yang meliputi dokumen Konsili (Vatikan II) maupun Sinode para Uskup, ensiklik-ensiklik kepausan, nota-pastoral konperensi para uskup dalam suatu wilayah, maupun nota-doktrinal yang dikeluarkan oleh kongregasi Tahta Suci. Ajaran sosial Gereja adalah ajaran Gereja mengenai hak dan kewajiban berbagai anggota masyarakat dalam hubungannya dengan kebaikan bersama, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Ajaran sosial Gereja merupakan tanggapan Gereja terhadap fenomena atau persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dalam bentuk himbauan, kritik atau dukungan.
  • 7. Ajaran Sosial Gereja Ensiklik-Ensiklik dan Dokumen Konsili Vatikan II yang Memuat Ajaran Sosial Gereja Sepanjang Masa Ajaran sosial Gereja dari Rerun Novarum sampai dengan Konsili Vatikan II • Ajaran sosial Gereja dalam dunia modern berawal dari tahun 1981, ketika Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklik Rerun Novarum. Dalam ensiklik itu Paus dengan tegas menentang kondisi-kondisi yang tidak manusiawi yang menjadi situasi buruk bagi kaum buruh dalam masyarakat industri. Paus menyatakan 3 faktor kunci yang mendasari kehidupan ekonomi, yaitu para buruh, modal, dan negara. • Paus Pius XI menulis ensiklik Quadragesimo Anno. Paus Pius XI menegaskan kembali hak dan kewajiban Gereja dalam menanggapi masalah-masalah sosial, mengecam kapitalisme dan persaingan bebas serta komunisme. • Paus Yohanes XXIII menulis dua ensiklik untuk menanggapi masalah-masalah pokok zamannya, yaitu Mater et Magistra (1961) dan Pacem in Terris (1963). Paus mengajak orang-orang Kristiani dan “semua orang yang berkehendak baik” bekerja sama menciptakan lembaga-lembaga sosial (lokal, nasional, ataupun internasional), sekaligus menghargai martabat manusia dan menegakkan keadilan serta perdamaian.
  • 8. Ajaran Sosial Gereja Ensiklik-Ensiklik dan Dokumen Konsili Vatikan II yang Memuat Ajaran Sosial Gereja Sepanjang Masa Ajaran sosial Gereja sesudah Konsili Vatikan II • Ketika Paus Yohanes XXIII mengadakan Konsili Vatikan II dalam bulan Oktober 1962. • Sejak Konsili Vatikan II, pernyataan-pernyataan Paus Paulus VI dan Yohanes Paulus II, sinode para uskup dan konperensi- konperensi para uskup regional maupun nasional semakin mempertajam peranan Gereja dalam tanggung jawab terhadap dunia yang sedang berubah dengan pesat ini. • Pada tahun 1981, Paus Yohanes Paulus II, mengeluarkan ensiklik yang berjudul Laborem Exercens. Ensiklik ini membahas makna kerja manusia. Manusia dengan bekerja mengembangkan karya Allah dan memberi sumbangan bagi terwujudnya rencana penyelamatan Allah dalam sejarah. • Ensiklik Sallicitudo Rei Socialis (1987), Paus Yohanes Paulus II mengangkat kembali tentang pembangunan yang mengeksploitasi orang-orang kecil. • Ensiklik Centessimus Annus (1991), Paus Yohanes Paulus II mengungkapkan bahwa Gereja hendaknya terus belajar untuk bergumul dengan soal-soal sosial. • Ensiklik Caritas in Veritate (Kasih dalam Kebenaran (2009), Paus Benediktus berbicara tentang perkembangan integral manusia dalam kasih dan kebenaran. • Tahun 2013, Paus Fransiskus menyampaikan anjuran apostolik mengenai Evangelii Gaudium (Sukacita lnjili), yang secara terang-terangan mengkritik berbagai macam ketimpangan di dunia dan mengorbankan orang-orang kecil oleh karena praktek ketidakadilan, konsumerisme, kekuasaan dan keserakahan kaum kapitalis. • 3 Oktober 2020 Paus Fransiskus menandatangani Ensiklik “Fratelli Tutti” di Assisi, tempat kelahiran dan hidup St. Fransiskus dari Assisi. Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong persaudaraan dan persahabatan sosial.