Investigasi dan wawancara merupakan hal penting dalam jurnalisme untuk mengungkap fakta berita dari sumber lain. Terdapat beberapa jenis wawancara seperti berita, telepon, kelompok, dan dadakan, yang memerlukan persiapan seperti latar belakang narasumber dan pertanyaan. Wawancara hard news berfokus pada fakta utama, sedangkan features menggali informasi lebih mendalam dengan gambar berurutan. Laporan investigasi
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Instrument wawancara tv dan melakukan wawancara di lapangan
1. Instrument Wawancara Tv Dan Melakukan Wawancara Di Lapangan
Wawancara dalam dunia jurnalistik adalah hal yang sangat penting, karena
sumber berita selain didapat dari suatu peristiwa atau kegiatan kejadian lapangan
juga bisa didapat melalui wawancara. Wawancara (interview) pada dasarnya suatu
upaya untuk menggali serta mempertajam keterangan yang lebih dalam untuk
mengungkapkan fakta sebuah berita dari sumber lain yang relevan. Dengan demikian
berita yang disajikan merupakan perpaduan antara fakta (facs news) dan opini atau
pendapat atau omongan (talk news). Untuk menggali keterangan atau informasi atau
keterangan dari seseorang,wawancara yang diperlukan tidak sekadar sambil lalu,
tetapi memerlukan kekhususan.
Ada beberapa bentuk wawancara antara lain adalah:
1. Wawancara berita (News interview), baik untuk wawancara hardnews,
wawancara softnews, features, dll.
2. Wawancara yang pertanyaanya disiapkan disiapkan terlebih dahulu (Prepard
question interview).
3. Wawancara melalui telepon.
4. Wawancara pribadi (personality interview).
5. Wawancara dengan banyak orang.
6. Wawancara dadakan / mendesak (spontanity interview).
7. Wawancara serombongan (Group interview).
Dalam suatu wawancara tentunya harus ada langkah-langkah persiapan
seperti:
1. Tahapan Biografis: Tahapan untuk mengumpulkan tentang nama, gelar, tempat
tinggal, data-data umum lain.
2. Tahapan non biografis: Tahapan yang mengumpulkan keterangan seputar
subyek, seperti terkait dengan kehidupan tokoh selain biografis.
2. A. Praktik Wawancara Hard News
Sebelum melakukan meliput peristiwa dan wawancara seorang reporter perlu
menentukan engle terlibih dahulu sehingga dalam melakukan wawancara dapat
lebih pocus dalam program berita, sehingga beritanya pum lebih muda dipahami
penonton. Ada bebera pahal yang harus dilakuan sebelum peliputan wawancara
antara lain:
Riset/Latar Belakang Informasi
o Mewawancarai adalah sebuah seni mendapatkan informasi, untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas tentang kebenaran, dengan cara / jenis yg beragam.
(Lihat jenis wawancara sesuai tujuannya)
o Aturan pertama mewawancarai adalah: “mengetahui siapa yang diwawancara
& mengapa diwawancara”.
o Tetapkan apa yg ingin diharapkan dari wawancara
o Langkah selanjutnya melakukan riset, sampai sedalam apa riset, disesuaikan
dengan tujuan & jenis wawancara.
Pointers & Check List
o Pointers
Pointers adalah point-point mengenai subyek yang akan dikembangkan
dalam wawancara.
Point-point ini adalah ide-ide umum yang terjadi di lapangan untuk dibahas,
namun masih dalam lingkup/ fokus interview.
Lebih baik menyiapkan pointers dari pada daftar pertanyaan yang terinci,
agar jalannya wawancara berlangsung alamiah, spontan, tidak kaku. (kecuali
ada pertanyaan yg sensitif/ berbahaya ditulis dg ringkas)
Dalam membuat pertanyaan harus pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan
yang jawabannya ya atau tidak
Susun pertanyaan dari yang mudah/ netral ke pertanyaan yg sulit/ antagonis
Buat pertanyaan yg jelas dan tidak menimbulkan salah interpretasi/
bermakna ganda
3.
Pertanyaan harus fokus dan menjawab pertanyaan bagaimana & mengapa
Jangan menanyakan pertanyaan yg mudah diprediksi, karena narasumber
akan memberikan jawaban yg mudah diprediksi pula (mis. Bagaimana
perasaan anda, dst)
Gunakan bahasa yang lazim/ terjemahkan istilah asing
Tanyakan pertanyaan yg relevan ditanyakan kepada narasumber (sesuai
dengan keahliannya)
Tanyakan pertanyaan yg kita tau jawabannya
Tanyakan pertanyaan lanjutan untuk mengklarifikasi,
Chek kembali bila menggunakan data statistik serta tanggal-tanggal
Tanyakan contoh-contoh sebagai penjelasan
Buat pertanyaan yg logis dari segi penggalan waktu
Jangan pernah mengikuti permintaan narasumber untuk memberikan
pertanyaan/ pointers sebelum wawancara dimulai
Jangan melakukan latihan wawancara sebelum wawancara resmi dimulai
Dengan pertimbangan etika, pastikan ada kesepahaman dengan narasumber
mengenai pertanyaan yg tidak boleh muncul.
o Check List
Persiapan
-
Pastikan secara spesifik informasi yg diperlukan
-
Riset tentang subyek
-
Siapkan pertanyaan umum seputar subyek
-
Mengetahui latar belakang informasi yg relevan tentang narasumber
-
Mengetahui keahlian narasumber
-
Siapkan waktu & tempat wawancara yg netral & nyaman,
-
Sesuaikan wawancara dengan kebutuhan berita & sudah dibicarakan dengan
cameraman
4. Wawancara Hard News
-
Baru/aktual
-
Singkat
-
To the point
-
Hanya menggali fakta-fakta penting
-
Untuk kebutuhan utama berita
(Pointers yg disiapkan untuk wawancara hard news disesuaikan dengan kebutuhan
fakta-fakta penting & utama)
Ketika bertemu Narasumber & Wawancara
-
Pastikan posisi duduk sudah sesuai
-
Pastikan posisi kamera sudah sesuai
-
Brief narasumber dengan percakapan ringan
-
Bicarakan sebelum wawancara apabila ada hal-hal sensitif
-
Jangan memberi kesan mengancam narasumber lewat nada bicara
-
Buat catatan kecil hal-hal yg penting
Usai Wawancara
-
Tanyakan apakah ada data yg ingin ditambahkan
-
Cek kembali ejaan, tanggal, angka statistik, kutipan-kutipan
-
Katakan masih akan menghubungi apabila masih kurang
-
Beri tahu narasumber kapan akan di tayangkan
-
Catat informasi yg berhubungan
Persiapan Teknis Wawancara TV
-
Siapkan equipments selengkap mungkin (camera, tripod, mikrofon/ clip on,
batere, tool kit, dst)
-
Usahakan tiba lebih awal, agar memiliki waktu untuk menyiapkan segala sesuatu
& lebih tenang/ rileks
-
Bertindaklah profesional dan percaya diri
5. -
Bicarakan hal-hal yg ringan untuk mencairkan suasana dan mencatat latar
belakang informasi
-
Jagalah bahasa tubuh, yang hangat, tidak menakutkan/ bersahabat,
-
Buatlah narasumber merasa dia orang yg ahli yg kita perlukan
Untuk berita hard news : Tipe Shot & framming
-
Medium Shot
-
Medium close up
-
Profile (tidak frontal)
-
Over shoulder
-
Arah pandangan narasumber melihat ke luar layar
-
Arah pandangan pewawancara berlawanan/ seolah berhadapan
Cutaway/Insert
Jika hanya menggunakan satu kamera, maka harus disiapkan gambar insert
(wajah pewawancara) Untuk menjembatani antara pewawancara & narasumber
dalam proses editing. Ini disebut cutaway, gunanya apabila ada isi wawancara harus
diedit menjadi tidak jump cut
B. Praktik Wawancara Hard News
Riset/Latar Belakang Informasi
Paket features televisi, merupakan paket cerita yang lebih memberikan uraian/
penjelasan, dengan alur cerita mendasarkan pada human example/ profil, di
mana digambarkan aspek-aspek human interest nya.
Alur cerita features harus digambarkan dengan sequence gambar yang lengkap,
berurutan dan bercerita atau mengandung makna.
Riset mempersiapkan paket features lebih mendalam dibandingkan paket
hardnews. (aspek lokasi, narasumber, cara mencapai lokasi, property, set up
untuk membuat wawancara)
6. Wish List & Treatment
Wish List
Adalah guide/ pedoman yang disiapkan seorang reporter untuk meliput. Wish
list terdiri dari uraian :
-
Latar belakang masalah yang ingin diangkat
-
Topik & angle yg akan diangkat
-
Narasumber
-
Pointers/ pertanyaan
-
Statement/ sound bite yg diperlukan
-
Rencana visual
-
Human example/ profil
-
Vox pop (bila diperlukan)
-
Dokumentasi
-
Grafik
Treatment
Guide/
pedoman
reporter
untuk
features/dokumenter, terdiri dari :
-
Resume
-
Shooting script
-
Scene
-
Story board (sequential shot by shot)
-
Narasumber
-
Pointers/ pertanyaan
-
Sound bite/ sync
-
Cutaway/insert
-
Video clip/ dokumen
-
Grafik
meliput
&
memproduksi
paket
7. Pointers Wawancara Features
-
Gunakan bahasa yang lazim/ terjemahkan istilah asing
-
Tanyakan pertanyaan yg relevan ditanyakan kepada narasumber (sesuai dengan
keahliannya)
-
Tanyakan pertanyaan yg kita tau jawabannya
-
Tanyakan pertanyaan lanjutan untuk mengklarifikasi,
-
Chek kembali bila menggunakan data statistik serta tanggal-tanggal
Pointers Wawancara Features
-
Tanyakan contoh-contoh sebagai penjelasan. Siapkan property/ alat peraga
untuk memberi visualisasi apa yg diuraikan narasumber (ambil gambar sambil
memperagakan sesuatu)
-
Buat pertanyaan yg logis dari segi penggalan waktu, pastikan memperoleh
keterangan waktu yg jelas
-
Jangan melakukan latihan wawancara sebelum wawancara resmi dimulai
-
Dengan pertimbangan etika, pastikan ada kesepahaman dengan narasumber
mengenai pertanyaan yg tidak boleh muncul.
Check List Wawancara Features
Persiapan
-
Pastikan secara spesifik informasi yg diperlukan
-
Riset tentang subyek & pengambilan gambar
-
Siapkan pointers seputar subyek
-
Mengetahui latar belakang informasi yg relevan tentang narasumber &
mengetahui keahlian narasumber
-
Siapkan waktu & tempat wawancara yg netral & nyaman,
-
Sesuaikan wawancara dengan wish list/ treatment yg dibuat, lengkapi
kebutuhan gambarnya, bicarakan dgn cameraman
8. Wawancara Features
-
Tidak bersifat aktual (timeless)
-
Pertanyaan uraian dan deskripsi dilengkapi sequence gambar yg lengkap &
bercerita
-
Menggali fakta-fakta penting dan hal-hal lain yang berhubungan
-
Human interest
Check List Wawancara Features
Ketika bertemu Narasumber & Melakukan Wawancara
-
Pastikan posisi duduk sudah sesuai
-
Pastikan posisi kamera sudah sesuai
-
Perhatikan aspek lighting, artistik, dimensi
-
Brief narasumber dengan percakapan ringan
-
Lakukan pendekatan kepada narsumber agar nyaman, dan tetap bersikap apa
adanya/ natural
-
Buat catatan kecil hal-hal yg penting ketika wawancara
Usai Wawancara
-
Tanyakan informasi pelengkap yg ingin ditambahkan
-
Cek kembali ejaan, tanggal, angka statistik, kutipan-kutipan
-
Katakan masih akan menghubungi apabila masih kurang
-
Beri tahu narasumber kapan akan di tayangkan
-
Catat informasi yg berhubungan
Persiapan Teknis Wawancara Features TV
-
Siapkan equipments selengkap mungkin. Untuk features/ dokumenter lebih
lengkap dari berita hard news (camera, tripod, mikrofon/ clip on, batere, lighting
set, Jimmy Jieb, genset, boom mike, tool kit, dst)
-
Tiba ke lapangan lebih awal, agar memiliki waktu untuk menyiapkan segala
sesuatu & lebih tenang/ rileks
9. -
Bertindaklah profesional dan percaya diri
-
Bicarakan hal-hal yg ringan untuk mencairkan suasana dan mencatat latar
belakang informasi
-
Jagalah bahasa tubuh, yang hangat, tidak menakutkan/ bersahabat,
-
Buatlah narasumber merasa nyaman
Camera Angle Untuk Features TV
Tipe Shot & framming
-
Medium Shot
-
Medium close up
-
Profile (tidak frontal)
-
Over shoulder
-
Arah pandangan narasumber melihat ke luar layar
-
Arah pandangan pewawancara berlawanan/ seolah berhadapan
-
Lebih bebas melakukan pan kiri-kanan & tilt up, tilt down apabila menjelaskan
sesuatu (tidak pada hard news)
Cutaway/Insert
Jika hanya menggunakan satu kamera, maka harus disiapkan gambar insert
(wajah pewawancara) Untuk menjembatani antara pewawancara & narasumber
dalam proses editing. Ini disebut cutaway, gunanya apabila ada isi wawancara
harus diedit menjadi tidak jump cut
Siapkan juga insert yang menjelaskan aktivitas narasumber yg lebih rinci ketika
wawancara (close up apa yg dilakukan ketika memberi penjelasan)
C. Praktik Wawancara Investigatif
Laporan Investigasi TV
Paket Laporan Investigasi TV, adalah laporan penyelidikan yg disajikan secara
audio visual.
Dasar laporan Investigasi adalah “The Hidden Areas” yg diungkapkan. Disajikan
dengan sequence gambar yg lengkap, berurutan dan bercerita atau
10. mengandung makna, biasanya diambil dengan cara tersembunyi atau
direkonstruksi/ re-enactment berdasarkan berita acara polisi
Laporan Investigasi mengandung unsur : novelty, surprise, originality, actually
different.
Laporan investigasi biasanya mengangkat masalah politik, korupsi/ kriminal
dalam pelayanan umum,penyelundupan, hukum & pengadilan & masalahmasalah sosial
Tahapan Laporan Investigasi TV
Riset
Shooting di Lapangan
Verifikasi
Konfirmasi
Pembuatan laporan
Wish List
Adalah guide/ pedoman yang disiapkan seorang reporter untuk meliput. Wish
list terdiri dari uraian
o Latar belakang masalah yang ingin diangkat
o Topik & angle yg akan diangkat
o Narasumber
o Pointers/ pertanyaan
o Statement/ sound bite yg diperlukan
o Rencana visual & equipments khusus
o Human example/ profil
o Dokumentasi
o Grafik
Riset Laporan Investigasi TV
Riset laporan investigasi dimulai dengan merekam segala kejadian kecil & buktibukti sederhana, informasi polisi, dokumen yg berhubungan, internet, hingga
11. wawancara mendalam, yg terus menerus dikumpulkan & dikembangkan.
Reporter Investigasi harus mengembangkan network & memiliki akses yg mudah
ke kantor pemerintah, pengadilan, polisi dan penjara
Pengambilan Gambar Investigasi TV
Untuk laporan investigasi TV gambar/ visual merupakan keharusan/ faktor
penting.
Biasanya pengambilan gambar dilakukan secara tersembunyi atau dengan
penyamaran (under cover)
Menggunakan equipment khusus (hidden/candid camera, sound recorder)
Tidak memerlukan standard dan tipe shot tertentu dalam pengambilan gambar
kamera tersembunyi.
Teknik Wawancara Investigasi TV
Teknik wawancara investigasi bermacam-macam, tergantung mudah dan
sulitnya narasumber diwawancara. Tidak selamanya harus under cover.
Lakukan wawancara orang-orang yg terlibat, maupun tidak terlibat langsung/
dekat dengan subyek, dgn cara berbeda-beda (siap mental akan menghadapi
kendala hukum dan kode etik).
Pastikan tetap mendapatkan informasi yg dibutuhkan tanpa membuat reaksi
narasumber untuk menolak atau takut. Tetap & teruslah camera merekam.
Lakukan verifikasi dan konfirmasi
Pointers Wawancara Investigasi TV (9-R)
Receive
Tanya dengan pertanyaan terbuka. Jangan menginterupsi, lebih baik menerima
banyak informasi.
Relieve
Tanggap & cepat paham untuk mengganti pokok pertanyaan apabila ada reaksi
penolakan dari narasumber
12. Reflect
Biarkan narasumber melihat persoalan, bukan kita yg menginterpretasikan.
Karena itu sampaikan apa yg dikatakan narasumber secara apa adanya dan rinci
Regress
Tanyakan aspek “apa sebelumnya” tidak sekedar “apa selanjunya”
Reconstruct
Kembali pada gambaran yg terjadi di lapangan, bukan hanya apa yg dipikirkan
Research
Kumpulkan, catat dan rekam segala perkembangan yg berkaitan dengan
masalah dan tentukan yg menjadi penekanan penting
Review
Cek kembali fakta-fakta dan kutipan dari narsumber
Resolve
Bila terjadi kesalah-pahaman atau ketidak-konsistenan jawaban cepat
diverifikasi dan peroleh jawaban yg sebenarnya
Retire
Beri narasumber kesempatan untuk menambah/ melengkapi jawaban jika masih
perlu. Katakan akan mengontak untuk konfirmasi & verifikasi bila ada hal yg
belum jelas. Catat hal-hal penting
Check List Investigasi TV
-
Pastikan interview untuk mengungkap hal-hal dibalik fakta (hal sesungguhnya
penyebab peristiwa)
-
Orientasi tentang subyek & pengambilan gambar
-
Pointers seputar subyek
-
Mengetahui latar belakang informasi tentang narasumber.
-
Sesuaikan wawancara dengan wish list/ treatment yg dibuat, lengkapi
kebutuhan gambarnya, bicarakan dgn cameraman
-
Lengkapi equipments khusus untuk investigasi & penyamaran (hidden camera,
sound recorder)
13. Etika Reporter Investigasi TV
-
Memiliki integritas pribadi, jujur & beretika dalam melakukan investigasi, tidak
mencuri informasi
-
Menjaga kenetralan, adil dalam membuat news judgement
-
Memiliki tanggung jawab sosial, independen & tidak menjadi partisan atau
untuk keuntungan pribadi
-
Dilarang menyalahgunakan pengaruh & hak-hak istimewa sebagai wartawan
-
Dilarang dengan sengaja melakukan manipulasi gambar & informasi, semata
hanya untuk menampilkan berita sensasional
-
Melindungi identitas dan keamanan narasumber saksi
-
Jika dari hasil verifikasi terjadi kesalahan perspektif atau fakta, segera harus
melakukan koreksi
D. Praktik Wawancara Hard News
Stasiun televisi atau radio perlu menyadari dalam menggunakan wawancara vox
pop bukan sekedar memdapatkan tanggapan masyarakat atau opinion poll atau
usaha mengumpulkan data tetapi lebih berusaha mendapatkan gambaran sepintas
berkenaan pandangan masyarakat biasa.
Wawancara Vox Pop
Vox Pop kependekan dari Vox Populi (suara rakyat).
Wawancara Vox Pop adalah cara cepat dan mudah mendapatkan reaksi/
pendapat masyarakat mengenai suatu masalah/ obyek, khususnya mengenai
hal-hal yg ringan.
Hasil wawancara Vox Pop harus menggambarkan keragaman pendapat
mengenai sebuah obyek, secara proporsional.
Mis: penilaian masyarakat tentang tingkat keberhasilan presiden SBY
memberantas korupsi.
Narasumber Vox Pop
semua lapisan masyarakat, dipilih secara random, laki- laki, perempuan, tua,
muda, guru, mahasiswa, pedagang pinggir jalan, pengusaha, PNS, ibu rumah
tangga, dst.
14. Usahakan memperoleh jawaban dari beragam pihak, ambil beragam pendapat
secara proporsional. Jika 7 dari 10 orang berpendapat SBY belum berhasil
menangani masalah korupsi, ambil proporsinya seperti itu, jangan yg minoritas
lebih banyak dimunculkan, atau jawaban yg dimunculkan yg sama semua.
Pertanyaan Vox Pop
-
Tanyakan satu pertanyaan yang sama persis untuk semua yg diwawancara.
-
Jangan membuat pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang jawabannya “ya”
atau “tidak”.
-
Suara reporter sesedikit mungkin terdengar, upayakan tidak terdengar
Hal-hal Teknis Wawancara Vox Pop
Waspada terhadap suara-suara latar/ bising yg bisa mengganggu/ membuat
suara narasumber tidak jelas, karena wawancara vox pop biasanya singkat (1015 detik).
Jika banyak terdapat suara latar/bising, upayakan mikrofon mendekat ke
narasumber, pastikan suara latar berada pada level konstan, agar lebih
memudahkan proses editing.
Selalu ubah “eye line” diantara kepala orang yg berurutan dlm vox pop (sesudah
ke kiri ganti ke kanan).
Upayakan frame pengambilan gambar sama, yakni medium dan close-up
Untuk menggambarkan identitas narasumber yg diwawancara vox pop, dalam
frame pengambilan gambar sebaiknya latar belakang berhubungan dengan
pekerjaan. (tukang bakso dgn gerobak bakso, mahasiswa di kampus, dosen dg
rak buku, pegawai di kantor, dst.)
Hal-hal Teknis Wawancara di Lapangan (termasuk Vox Pop)
Mata narasumber adalah bagian penting. Mata harus diletakkan di sepertiga
bagian atas frame pada garis “golden mean”.
Pengambilan gambar wawancara ketika narasumber duduk, pastikan posisi
kamera dan reporter harus pada ketinggian yg sama. “Eye level”, yakni
15. ketinggian pandangan mata narasumber harus sama dengan level pandangan
pemirsa yg menonton.
Arah mana yg dilihat narasumber disebut “eye line” (garis mata). Saat
wawancara, narasumber harus melihat ke reporter. Pemirsa harus merasa
terlibat dg narasumber, jadi kamera harus diletakkan sedekat mungkin dgn “eye
line” narasumber. (reporter harus berdiri sedekat mungkin dgn lensa kamera)
Jangan pernah biarkan narasumber melihat langsung ke lensa kamera.
Perhatikan, apabila menggunakan mikrofon, harus menjaga kontinuitas visual
sewaktu mengedit keseluruhan wawancara. Perhatikan kabel mikrofon atau clip
on tidak boleh terlihat, supaya terlihat rapi.
Hindari latar belakang yg terang (menghindari back light), datar atau kosong.
Atau latar belakang yg mengandung garis, yang menyebabkan seolah
memotong/ menembus telinga narasumber.
Hal-hal Teknis Wawancara Vox Pop
Equipment wawancara vox pop yg terpenting adalah camera, kaset, mikrofon
dan batere, accu light jika perlu. Tripod tidak terlalu penting, karena cenderung
menggunakan jenis door step