1. INSTITUSI ORGANISASI KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
1. Aryanti
2. Irma Susrini
3. Siti Karina Hardiyanti
4. Safitri Dewi
5. Nina Herlina
6. Fidya Pangestika
7. Sutrimo
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
TAHUN AJARAN 2015/2016
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena Hidayah-Nyalah tugas
Manajemen Keperawatan “ Institusi organisasi keperawatan “ ini dapat terelesaikan.
Dalam penyusunan tugas ini kami sebagai penulis mengambil referensi atau materi dari
internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini,kemudian kami susun dan rangkum
menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih terdapat
kekurangan – kekurangan untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar penyusun tugas yang berikutnya bisa lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb .
Cilacap ,5 Oktober 2015
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
INSTITUSI ORGANISASI KEPERAWATAN........................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN .........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
A. TIPE RUMAH SAKIT ...................................................................................................2
B. KLINIK...........................................................................................................................9
C. HEALTH MANAJEMEN ORGANIZATION .............................................................11
D. HOME HEALTH..........................................................................................................12
E. PUBLIC HEALTH .......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................16
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti dalam UUD
1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Organisasi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan klinik merupakan salah
satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Prinsip organisasi
adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang
ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi.
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin
dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Rumah Sakit tipe A,B,C,dan D ?
2. Apa yang dimaksud dengan Klinik ?
3. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Health Organization ?
4. Apa yang dimaksud dengan Home Health ?
5. Apa yang dimaksud dengan Public Health ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana Rumah Sakit tipe A,B,C,dan D
2. Untuk mengetahui apa itu Klinik
3. Untuk mengetahui Manajemen Health Organization
4. Untuk mengetahui pengertian dari Home Health
5. Untuk mengetahui apa saja Public Health
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TIPE RUMAH SAKIT
1. Rumah Sakit Kelas A
Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5
(lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik
Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis. Perbandingan
tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi tenaga
keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Jumlah tempat tidur
minimal 400 (empat ratus) buah. Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi
standar yang ditetapkan oleh Menteri. Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi tersebut paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau
Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi
umum dan keuangan. Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional prosedur(SPO),
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),hospital by lawsdan Medical
Staff by laws.
a. Pelayanan Medik Umum
Terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 18 (delapan belas) orang
dokter
umum dan 4 (empat) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat
24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan
melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi
dan stabilisasi sesuai dengan standar.
b. Pelayanan Medik Spesialis Dasar
6. 3
Terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan
Ginekologi. Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing
minimal 6 (enam) orang dokter spesialis dengan masing-masing 2 (dua) orang
dokter spesialis sebagai
tenaga tetap.
c. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
Terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi
Klinik dan Patologi Anatomi. Pada Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
harus ada masing-masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan
masing-masing 1 (satu) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap.
Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya terdiri dari Pelayanan
Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah,
Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,
Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik. Pada Pelayanan Medik Spesialis
Lain harus ada masing-masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan
masing-masing 1 (satu) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap.
d. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
Terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut, Konservasi/Endodonsi, Periodonti,
Orthodonti, Prosthodonti, Pedodonsi dan Penyakit mulut. Pelayanan Medik
Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang dokter
gigi spesialis sebagai tenaga tetap.
e. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan
dan asuhan kebidanan.
f. Pelayanan Medik Subspesialis
Terdiri dari Subspesialis Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri
dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan
Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru, Orthopedi dan Gigi Mulut.
Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 2 (dua)
orang dokter subspesialis dengan masing-masing 1 (satu) orang dokter
subspesialis sebagai tenaga tetap.
g. Pelayanan Penunjang Klinik
Terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi
Instrumen dan Rekam Medik.
7. 4
h. Pelayanan Penunjang Non Klinik
Terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga/ Dapur, Teknik dan
Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas
Medik dan Penampungan Air Bersih.
2. Rumah Sakit Kelas B
Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik
Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B meliputi
Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain,
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi
tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Jumlah tempat tidur
minimal 200 (dua ratus) buah.
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur
Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,
komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan
keuangan.
Tata laksana meliputi tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar
operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
hospital by lawsdan Medical Staff by laws.
a. Pelayanan Medik Umum
Terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. Pada Pelayanan Medik
Dasar minimal harus ada 12 (dua belas) orang dokter umum
dan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
8. 5
b. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat
24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan
melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan
resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar.
c. Pelayanan Medik Spesialis Dasar
Terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan
Ginekologi. Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-masing minimal 3
(tiga) orang dokter
spesialis dengan masing-masing 1 (satu) orang sebagai tenaga tetap.
d. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
Terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik dan
Patologi Klinik. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik harus ada masing-
masing minimal 2 (dua) orang dokter spesialis dengan masing-masing 1 (satu )
orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap.
e. Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya 8 (delapan) dari 13 (tiga
belas) pelayanan meliputi Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf,
Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru,
Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.
Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing minimal 1 (satu)
orang
dokter spesialis setiap pelayanan dengan 4 orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap pada pelayanan yang berbeda.
f. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
Terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut, Konservasi/Endodonsi, dan Periodonti.
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal 1
(satu)
orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga tetap.
g. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
h. Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dari 4 (empat) subspesialis dasar yang
meliputi : Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi.
Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 1 (satu)
orang
9. 6
dokter subspesialis dengan 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai tenaga
tetap.
i. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah,
Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
j. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa
Boga / Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah,
Gudang, Ambulance,Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam
Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
3. Rumah Sakit Kelas C
Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C meliputi
Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi
Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan
Pelayanan Penunjang Non Klinik.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasi
tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.
Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur
Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,
komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan
keuangan.
Tata laksana meliputi tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar
operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMS)
dan hospital by lawsdan Medical Staff by laws.
a. Pelayanan Medik Umum
Terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. Pelayanan Medik Dasar
minimal harus ada 9 (sembilan) orang dokter umum dan 2 (dua) orang dokter
gigi sebagai tenaga tetap.
10. 7
b. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat
24 (dua puluh) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan
melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi
dan stabilisasi sesuai dengan standar.
c. Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam,
Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Pelayanan Medik Dasar
minimal harus ada 9 (sembilan) orang dokter umum dan 2 (dua) orang dokter
gigi sebagai tenaga tetap.
d. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut minimal 1 (satu) pelayanan.
e. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi,
Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 (dua) orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap pada pelayanan yang berbeda.
f. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
g. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah,
Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik .
h. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa
Boga / Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah,
Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
4. Rumah Sakit Kelas D
Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas meliputi Pelayanan
Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan
Pelayanan Penunjang Non Klinik.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasi
tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.
Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas
11. 8
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
Tatakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,
standar pelayanan, standar operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMS), hospital by lawsdan Medical Staff by laws.
a. Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan
Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 4 (empat) orang dokter umum dan
1 (satu) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
b. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat
24 (duan puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan
melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi
dan stabilisasi sesuai dengan standar.
c. Pelayanan Medik Spesialis Dasar sekurang-kurangnya 2 (dua) dari 4 (empat)
jenis pelayanan spesialis dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Pelayanan Medik Spesialis Dasar
harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang dokter spesialis dari 2 (dua)
jenis pelayanan spesialis dasar dengan 1 (satu) orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap.
d. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik yaitu laboratorium dan Radiologi.
e. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
f. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan High Care Unit, Pelayanan
Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
g. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa
Boga / Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah,
Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih
12. 9
B. KLINIK
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan per orangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau
spesialistik,diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat,dan
atau bidan ) dan di pimpin oleh seorang tenaga medis (dokter,dokter spesialis ,dokter
gigi atau gigi spesialis).
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik
Utama :
1. Klinik Utama, merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
2. Klinik Pratama ,dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.
Klinik harus memenuhi persyaratan, diantaranya :
a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.
b. Bangunan dan Ruangan
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
1) ruang pendaftaran/ruang tunggu.
2) ruang konsultasi dokter
3) ruang administrasi
4) ruang tindakan
5) ruang farmasi
6) kamar mandi/wc
7) ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
c. Prasarana klinik meliputi:
1) instalasi air
2) instalasi listrik
3) instalasi sirkulasi udara
4) sarana pengelolaan limbah
5) pencegahan dan penanggulangan kebakaran
6) ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap
7) sarana lainnya sesuai kebutuhan.
13. 10
d. Peralatan
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan dan memenuhi standar mutu,
keamanan, dan keselamatan.
e. Perizinan
Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:
1) surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat.
2) salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan
perorangan
3) identitas lengkap pemohon
4) surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat
5) bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan
bangunan
6) dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL)
7) profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi
kepengurusan, tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta
pelayanan yang diberikan
8) persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
9) Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun .
f. Pimpinan
Klinik Pertama :
1) Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter spesialis atau dokter gigi
2) Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang
dokter dan/atau dokter gigi.
Klinik Utama :
1) Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
2) Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang
dokter spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan
yang diberikan.
14. 11
3) Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai
tenaga pelaksana pelayanan medis.
g. Surat izin praktek
1) Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat
Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP)
2) Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai STR
dan SIK.
h. Pelayanan rawat inap
C. HEALTH MANAJEMEN ORGANIZATION
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui program kesehatan .
Unsur-unsur Manajemen :
1. Manusia (pelaksana yang handal dan terampil)
2. Money (ketersediaan dana)
3. Mesin (perlengkapan mesin-mesin sebagai alat bekerja,apabila diperlukan)
4. Metode (cara)
5. Material (sarana dan prasarana)
6. Market (pemasaran, pemasyarakatan dan pembudayaan)
Tingkatan Manajemen :
1. High level (tingkat tinggi)
Contoh halnya dirut dan wakilnya. Membuat rencana jangka panjang,
merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan menetapkan interaksi /
hubungan organisasi dengan lingkungan luar.
2. Middel level (tingkat menengah)
Salah satu contohnya seperti kepala bagian / divisi. Bertanggung-jawab atas
ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah,
15. 12
melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat keputusan
berdasarkan lingkup tanggung-jawabnya.
3. Low level (tingkat bawah)
Seperti supervisor atau mandor. Yaitu pengendali dalam jalannya operasional.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan sasaran operasional. Membuat
keputusan jangka pendek dan mengendalikan transaksi sehari-hari.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum terdiri atas :
a. Direktur
b. .Kepala Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Program
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Keperawatan, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Logistik Keperawatan.
d. Bidang Pelayanan, terdiri dari :
1. Sub Bidang Pelayanan Medik
2. Sub Bidang Penunjang Medik
e. Bidang Penyelenggaraan Rekam Medis dan Administrasi Pelayanan Terpadu
Rumah Sakit terdiri dari :
1. Sub Bidang Rekam Medik.
2. Sub Bidang Administrasi Pelayanan Terpadu Rumah Sakit
f. Jabatan fungsional
D. HOME HEALTH
Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home health care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
1. Mekanisme Pelayanan Home Care
Mekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai berikut:
16. 13
a. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter
b. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di
rumah, maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan
staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah.
c. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah.
d. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
2. Unsur Pelayanan Home Care
Unsur pelayanan home care ada 4, yaitu:
1. Pengelola adalah agensi atau unit yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan kesehatan di rumah yang bisa merupakan bagian Puskesmas,
Rumah Sakit, klinik atau mandiri.
2. Pelaksana terdiri dari tenaga keperawatan dan tenaga profesional lain dan non
profesional yang terdiri koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
3. Klien adalah penerima pelayanan kesehatan.
4. Koordinator kasus adalah seorang perawat dengan kriteria tertentu baik yang
masih aktif maupun yang sudah memasuki masa pensiun.
3. Pengelola
Persyaratan Pengelola :
a. Mendapat ijin mengelola dari Pemda dengan rekomendasi dari Dinkes.
b. Memiliki kantor dengan alamat jelas.
c. Memiliki peralatan pelayanan kesehatan.
d. Mampu menyediakan transportasi yang dibutuhkan klien.
e. Memiliki tenaga (pimpinan, administrasi dan perawat minimal D3 yg purna
waktu)
f. Mampu menyediakan tenaga profesional atau non yg bersertifikat pelatihan
home care.
g. Punya kerjasama dengan Rumah Sakit rujukan.
17. 14
4. Koordinator Kasus
Syarat Koordinator Kasus:
a) Minimal berumur 21 tahun
b) Minimal pendidikan D3 Keperawatan.
c) Koordinator kasus harus punya sertifikat pelatihan home care.
d) Mampu melakukan pengkajian awal dan melakukan analisis terhadap kasus
e) Mampu memimpin bekerjasama dalam tim.
f) Mampu melaksanakan bimbingan tehnis, monitoring dan evaluasi.
5. Pelaksana
Syarat Pelaksana :
a. Usia minimal 21 tahun.
b. Punya ijasah formal.
c. Punya sertifikat pelatihan home care.
d. Mampu memberikan yan sec mandiri dan bertanggung jawab.
e. Mampu bekerja sesuai SOP yang ada .
f. Mampu melaksanakan tindakan sesuai etika.
E. PUBLIC HEALTH
Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk
mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup
masyarakat melalui upaya kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi,
perbaikan kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit menular, dan
melakukan pendidikan kesehatan untuk masyarakat/perorangan.
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
1. Epidemiologi
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
4. Administrasi Kesehatan Masyarakat
5. Gizi Masyarakat
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
7. Kesehatan Reproduksi masyarakat
8. Sistem Informasi Kesehatan
9. surveilans penyakit menular dan tidak menular.
18. 15
Jenis organisasi kesehatan
1. IDI (IKATAN DOKTER INDONESIA)
Organisasi profesi kedokteran yang menghimpun para dokter Indonesia.
2. PPNI (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)
PPNI sebagai organisasi profesi keperawatan yang berkewajiban untuk mengendalikan
mutu pelayanan kesehatan .
3. IBI (IKATAN BIDAN INDONESIA)
Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum wanita. khususnya
dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan keluarga.
4. PMI (PALANG MERAH INDONESIA)