SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KASUS
Seorang mahasiswi stikes rajawali usia 21 tahun dibawa ke UGD karena mengalami fraktur
femur sebelah kanan serta adanya perdarahan yang hebat dan mendapat terapi pemasangan
infus serta oksigen. Setelah dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat, pemasangan
infus gagal dilakukan sehingga di bagian tangan dan kaki klien kebiruan. Keluarga klien
mengadukan ke bagian komite etik untuk meminta pertanggungjawaban perawat.
1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus!
2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini?
3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh perawat yang bekerja di IGD?
4. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini?
5. Bagaimana peran komite keperawatan dalam kredensialing perawat
6. Adakah kelalaian dan malpraktek, ciri-ciri malpraktek?
JAWABAN :
1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus!
Perdarahan yang hebat dapat menyebabkan penurunan curah jantung yang berakibat
rendahnya volume darah dalam tubuh sehingga pembuluh darah menjadi kolaps atau
pembuluh darah mengecil bahkan nadi teraba lemah. Hal ini menyebabkan susahnya
perawat dalam melakukan penusukan infus sehingga resiko kegagalan meningkat
yang menyebabkan tangan dan kaki klien kebiruan.
2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini?
Hak pasien dalam kasus ini:
a. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional. Sebagai pasien kita berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan berstandar SOP agar pelayanan tersebut menjadi
kenyamanan bagi pasien dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
b. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi. Dengan memperoleh layanan yang efektif dan efisien, pasien
akan terhindar dari kerugian apapun baik itu dari pasien maupun perawat.
c. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang ditetapkan. Jika pelayanan
tersebut kurang berkualitas, pasien bisa mengajukan kepada atasan atas pelayanan
yang kurang berkualitas.
d. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. Dari kasus tersebut, jika saat
pemasangan infus selalu gagal, pasien berhak meminta pengganti perawat untuk
menginfusnya.
e. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
Dalam kasus tersebut, sebagai pasien dapat mengajukan usul seperti meminta
pengganti perawat, dan memberikan saran dan perbaikan kepada atasan atas
perlakuan perawat pada pasien.
Kewajiban pasien dalam kasus ini:
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada
dokter atau perawat. Dalam kasus ini pasien atau keluarga seharusnya berbicara jujur
kepada perawat jika merasa sakit saat dilakukan pemasangan infus, jangan hanya
diam tentang kesehatannya.
3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh perawat yang bekerja di IGD?
Kompeyensi perawat IGD
a. Perawat Pelaksana
Kualifikasi:
Pendidikan D3 keperawatan dengan pengalaman klinik dua ( 2 ) tahun Ners
dengan pengalaman klinik 1 tahun di Rumah Sakit dan sudah tersertifikasi
Emergency nursing basic 2.
Kompetensi yang harus dimiliki:
 Mampu menguasai basic assessment primary survey dan secondary
survey.
 Mampu memahami triase dan relriase.
 Mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan; pengkajian,
diagnosa, perencanaan, memberikan tindakan keperawatan, evaluasi dan
tindak lanjut.
 Mampu melakukan tindakan keperawatan: life saving antara lain resusitasi
dengan atau tanpa alat, stabilisasi.
 Mampu memahami terapi definitif
 Mampu menerapkan aspek etik dan legal
 Mampu melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien / keluarga
 Mampu bekerja didalam tim
 Mampu melakukan pendokumentasian / pencatatan dan pelaporan
b. Ketua Tim
Seorang perawat yang bertanggungjawab dan berwenang terhadap tenaga
pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di
gawat darurat, yang bertanggung jawab kepada kepala ruangan IGD.
Kualifikasi Ketua Tim IGD Level III dan IV :
 D3 Keperawatan dengan pengalaman lima ( 5 ) tahun di IGD dan sudah
tersertifikasi emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat
advance lainnya.
 Ners dengan pengalaman tiga ( 3 ) tahun di IGD dan sudah memiliki
sertifikat emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat advance
lainnya.
 S2 Keperawatan dengan pengalaman satu ( 1 ) tahun di IGDdan sudah
tersertifikasi emergency basic nursing 2 dan pelatihan gawat darurat
advance lainnya.
Kompetensi yang harus dimiliki :
 Memiliki kemampuan sebagai perawat pelaksana
 Mampu mengelola pelayanan asuhan keperawatan
 Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan
Kualifikasi Ketua Tim IGD Level I dan II
 D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja dua ( 2 ) tahun di IGD dan
sudah memiliki sertifikat emergency nursing basic 2.
 Ners dengan pengalaman kerja satu ( 1 ) tahun di IGD dan sudah memiliki
sertifikat emergency nursing basic 2.
Kompetensi yang harus dimiliki :
 Memiliki kemampuan sebagai perawat pelaksana.
 Mampu mengelola pelayanan asuhan keperawatan.
 Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan.
 Mampu melakukan triase.
c. Perawat Kepala Ruangan
Minimal Ners, pengalaman sebagai perawat pelaksana tiga ( 3 ) tahun di IGD,
pengalaman menjadi ketua tim dua ( 2 ) tahun dan sudah memiliki sertifikat
emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat advance lainnya serta
pelatihan manajemen.
Kompetensi yang harus dimiliki dan dibuktikan dengan sertifikat :
 Memiliki kemampuan sebagai ketua tim.
 Mampu menjamin tersedianya tenaga keperawatan yang kompeten di
rumah sakit.
 Mampu mengorganisasi dan mengkoordinasi semua kegiatan keperawatan
gawat darurat dan bencana.
 Mampu membuat perencanaan dan melakukan pengembangan
keperawatan serta pelayanan gawat darurat.
4. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini?
Sebelumnya komite etik melihat dulu aya yang terjadi pada pasien tersebut. Jika
melanggar hukum, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan. Dalam kasus tersebut, pasien mengalami kerugian fisik karena tangan dan
kakinya menjadi kebiruan berarti pernyataan tersebut bahwa tindakan yang dilakukan
perawat yang melanggar hukum,dan haruslah memenuhi beberapa syarat:
a. Harus ada perbuatan ( baik berbuat maupun tidak berbuat )
b. Perbuatan tersebut melanggar hukum ( baik tertulis maupun tidak tertulis )
c. Ada kerugian
d. Ada hubungan sebab akibat ( hukum kausal ) antara perbuatan yang melanggar
hukum dengan kerugian yang diderita
e. Adanya kesalahan (schuld )
Sedangkan untuk dapat menuntut pergantian kerugian ( ganti rugi ) karena kelalaian
dokter atau perawat, maka pasien harus dapat membuktikan adanya empat unsu
berikut:
a. Adanya suatu kewajiban dokter atau perawat terhadap pasien
b. Perawat telah melanggar standar pelayanan medik yang lazim
c. Penggugat ( pasien ) telah menderita kerugian yang dapat dimintakan ganti
ruginya
d. Secara faktual kerugian itu disebabkan oleh tindakan dibawah sadar
5. Bagaimana peran komite keperawatan dalam kredensialing perawat
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit memiliki fungsi, tugas dan kewenangan. Tentang fungsi,
tugas dan kewenangan Komite Keperawatan tersebut tertuang pada Bagian ketiga,
pasal 11 dan pasal 12.
Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:
a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan
pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih.
b. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial
c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan
d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
e. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
f. Melaporkan Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur
Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite Keperawatan
memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan.
c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
e. Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga
keperawatan, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
f. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
g. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
h. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik
dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
i. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis.
j. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan kebidanan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan berwenang, sebagai
berikut:
a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis.
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu.
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan.
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan.
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disiplin.
Terkait : Struktur dan Kedudukan Komite Keperawatan di Rumah Sakit
Dalam Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan RumahSakit, Komite Keperawatan bertanggung jawab kepada kepala /
direktur Rumah Sakit.
6. Adakah kelalaian dan malpraktek, ciri-ciri malpraktek?
Menurut kelompok kami, tidak terdapat kelalaian ataupun malpraktek pada kasus ini,
karena pada pasien dengan kondisi perdarahan hebat memang sulit untuk dilakukan
penusukan infus.
Malpraktrek adalah kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam melaksanakan profesinya yang tidak sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional, akibat kesalahan atau kelalaian tersebut pasien menderita luka
berat, cacat bahkan meninaggal dunia.
Ciri-ciri malpraktek menurut M.Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, yaitu :
a. Adanya unsur kesalahan / kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
menjalankan profesinya.
b. Adanya perbuatan yang tidak sesuai dengan standar prosedur operasional.
c. Adanya luka berat atau mati yang mengakibatkan pasien cacat atau meninggal
dunia.
d. Adanya hubungan kausal, dimana luka berat yang dialami pasien merupakan
akibat dari perbuatan tenaga kesehatan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan medis.

More Related Content

What's hot

Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
Novy Sari
 
Aspek hukum standar asuhan keperawatan
Aspek hukum standar asuhan keperawatanAspek hukum standar asuhan keperawatan
Aspek hukum standar asuhan keperawatan
Arief Yanto
 
Discharge planning empiema
Discharge planning empiemaDischarge planning empiema
Discharge planning empiema
suraya putri
 
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatandede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
dedesahrullah22
 

What's hot (20)

Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
Renpra karlis
Renpra karlisRenpra karlis
Renpra karlis
 
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Renpra karlis......
Renpra karlis......Renpra karlis......
Renpra karlis......
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawatSoal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
 
Lp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimLp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katim
 
Standar pelayanan kia kb
Standar pelayanan   kia kbStandar pelayanan   kia kb
Standar pelayanan kia kb
 
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen KeperawatanInsitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
Timbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatanTimbang terima dalam keperawatan
Timbang terima dalam keperawatan
 
Sistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasien
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Aspek hukum standar asuhan keperawatan
Aspek hukum standar asuhan keperawatanAspek hukum standar asuhan keperawatan
Aspek hukum standar asuhan keperawatan
 
Discharge planning empiema
Discharge planning empiemaDischarge planning empiema
Discharge planning empiema
 
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatandede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
dede kelalaian dan malpraktek dalam keperawatan
 
Mal praktek present
Mal praktek presentMal praktek present
Mal praktek present
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 

Similar to etika hukum keoerawatan

Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
RoniAlfaqih2
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
DNAAysa
 
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MJM Networks
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Uwes Chaeruman
 
tugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptxtugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptx
CalvinSello1
 

Similar to etika hukum keoerawatan (20)

Menjadi Perawat Yang baik
Menjadi Perawat Yang baikMenjadi Perawat Yang baik
Menjadi Perawat Yang baik
 
Komite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptxKomite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptx
 
RONDE.pptx
RONDE.pptxRONDE.pptx
RONDE.pptx
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
Vitamin
 Vitamin Vitamin
Vitamin
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
 
pemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidananpemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidanan
 
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
PEDOMAN PENGORGANISASI2.docx
PEDOMAN PENGORGANISASI2.docxPEDOMAN PENGORGANISASI2.docx
PEDOMAN PENGORGANISASI2.docx
 
Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
Aspek Hukum Dalam Praktik KebidananAspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
 
Standar 6 - Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
Standar 6 - Pengelolaan Anemia Pada KehamilanStandar 6 - Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
Standar 6 - Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
 
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen KeperawatanInsitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
Insitusi organisasi keperawatan @Manajemen Keperawatan
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
 
tugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptxtugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptx
 
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
 

Recently uploaded

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 

Recently uploaded (20)

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 

etika hukum keoerawatan

  • 1. KASUS Seorang mahasiswi stikes rajawali usia 21 tahun dibawa ke UGD karena mengalami fraktur femur sebelah kanan serta adanya perdarahan yang hebat dan mendapat terapi pemasangan infus serta oksigen. Setelah dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat, pemasangan infus gagal dilakukan sehingga di bagian tangan dan kaki klien kebiruan. Keluarga klien mengadukan ke bagian komite etik untuk meminta pertanggungjawaban perawat. 1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus! 2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini? 3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh perawat yang bekerja di IGD? 4. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini? 5. Bagaimana peran komite keperawatan dalam kredensialing perawat 6. Adakah kelalaian dan malpraktek, ciri-ciri malpraktek? JAWABAN : 1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus! Perdarahan yang hebat dapat menyebabkan penurunan curah jantung yang berakibat rendahnya volume darah dalam tubuh sehingga pembuluh darah menjadi kolaps atau pembuluh darah mengecil bahkan nadi teraba lemah. Hal ini menyebabkan susahnya perawat dalam melakukan penusukan infus sehingga resiko kegagalan meningkat yang menyebabkan tangan dan kaki klien kebiruan. 2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini? Hak pasien dalam kasus ini: a. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Sebagai pasien kita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berstandar SOP agar pelayanan tersebut menjadi kenyamanan bagi pasien dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. b. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. Dengan memperoleh layanan yang efektif dan efisien, pasien akan terhindar dari kerugian apapun baik itu dari pasien maupun perawat.
  • 2. c. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang ditetapkan. Jika pelayanan tersebut kurang berkualitas, pasien bisa mengajukan kepada atasan atas pelayanan yang kurang berkualitas. d. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. Dari kasus tersebut, jika saat pemasangan infus selalu gagal, pasien berhak meminta pengganti perawat untuk menginfusnya. e. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya. Dalam kasus tersebut, sebagai pasien dapat mengajukan usul seperti meminta pengganti perawat, dan memberikan saran dan perbaikan kepada atasan atas perlakuan perawat pada pasien. Kewajiban pasien dalam kasus ini: Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter atau perawat. Dalam kasus ini pasien atau keluarga seharusnya berbicara jujur kepada perawat jika merasa sakit saat dilakukan pemasangan infus, jangan hanya diam tentang kesehatannya. 3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh perawat yang bekerja di IGD? Kompeyensi perawat IGD a. Perawat Pelaksana Kualifikasi: Pendidikan D3 keperawatan dengan pengalaman klinik dua ( 2 ) tahun Ners dengan pengalaman klinik 1 tahun di Rumah Sakit dan sudah tersertifikasi Emergency nursing basic 2. Kompetensi yang harus dimiliki:  Mampu menguasai basic assessment primary survey dan secondary survey.  Mampu memahami triase dan relriase.  Mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan; pengkajian, diagnosa, perencanaan, memberikan tindakan keperawatan, evaluasi dan tindak lanjut.
  • 3.  Mampu melakukan tindakan keperawatan: life saving antara lain resusitasi dengan atau tanpa alat, stabilisasi.  Mampu memahami terapi definitif  Mampu menerapkan aspek etik dan legal  Mampu melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien / keluarga  Mampu bekerja didalam tim  Mampu melakukan pendokumentasian / pencatatan dan pelaporan b. Ketua Tim Seorang perawat yang bertanggungjawab dan berwenang terhadap tenaga pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di gawat darurat, yang bertanggung jawab kepada kepala ruangan IGD. Kualifikasi Ketua Tim IGD Level III dan IV :  D3 Keperawatan dengan pengalaman lima ( 5 ) tahun di IGD dan sudah tersertifikasi emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat advance lainnya.  Ners dengan pengalaman tiga ( 3 ) tahun di IGD dan sudah memiliki sertifikat emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat advance lainnya.  S2 Keperawatan dengan pengalaman satu ( 1 ) tahun di IGDdan sudah tersertifikasi emergency basic nursing 2 dan pelatihan gawat darurat advance lainnya. Kompetensi yang harus dimiliki :  Memiliki kemampuan sebagai perawat pelaksana  Mampu mengelola pelayanan asuhan keperawatan  Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan Kualifikasi Ketua Tim IGD Level I dan II  D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja dua ( 2 ) tahun di IGD dan sudah memiliki sertifikat emergency nursing basic 2.  Ners dengan pengalaman kerja satu ( 1 ) tahun di IGD dan sudah memiliki sertifikat emergency nursing basic 2. Kompetensi yang harus dimiliki :
  • 4.  Memiliki kemampuan sebagai perawat pelaksana.  Mampu mengelola pelayanan asuhan keperawatan.  Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan.  Mampu melakukan triase. c. Perawat Kepala Ruangan Minimal Ners, pengalaman sebagai perawat pelaksana tiga ( 3 ) tahun di IGD, pengalaman menjadi ketua tim dua ( 2 ) tahun dan sudah memiliki sertifikat emergency nursing basic 2 dan pelatihan gawat darurat advance lainnya serta pelatihan manajemen. Kompetensi yang harus dimiliki dan dibuktikan dengan sertifikat :  Memiliki kemampuan sebagai ketua tim.  Mampu menjamin tersedianya tenaga keperawatan yang kompeten di rumah sakit.  Mampu mengorganisasi dan mengkoordinasi semua kegiatan keperawatan gawat darurat dan bencana.  Mampu membuat perencanaan dan melakukan pengembangan keperawatan serta pelayanan gawat darurat. 4. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini? Sebelumnya komite etik melihat dulu aya yang terjadi pada pasien tersebut. Jika melanggar hukum, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang- undangan. Dalam kasus tersebut, pasien mengalami kerugian fisik karena tangan dan kakinya menjadi kebiruan berarti pernyataan tersebut bahwa tindakan yang dilakukan perawat yang melanggar hukum,dan haruslah memenuhi beberapa syarat: a. Harus ada perbuatan ( baik berbuat maupun tidak berbuat ) b. Perbuatan tersebut melanggar hukum ( baik tertulis maupun tidak tertulis ) c. Ada kerugian d. Ada hubungan sebab akibat ( hukum kausal ) antara perbuatan yang melanggar hukum dengan kerugian yang diderita e. Adanya kesalahan (schuld ) Sedangkan untuk dapat menuntut pergantian kerugian ( ganti rugi ) karena kelalaian dokter atau perawat, maka pasien harus dapat membuktikan adanya empat unsu berikut:
  • 5. a. Adanya suatu kewajiban dokter atau perawat terhadap pasien b. Perawat telah melanggar standar pelayanan medik yang lazim c. Penggugat ( pasien ) telah menderita kerugian yang dapat dimintakan ganti ruginya d. Secara faktual kerugian itu disebabkan oleh tindakan dibawah sadar 5. Bagaimana peran komite keperawatan dalam kredensialing perawat Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit memiliki fungsi, tugas dan kewenangan. Tentang fungsi, tugas dan kewenangan Komite Keperawatan tersebut tertuang pada Bagian ketiga, pasal 11 dan pasal 12. Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara: a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit. b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan. c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan. Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut: a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih. b. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis e. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan. f. Melaporkan Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit. Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut: a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik. b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga keperawatan. c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
  • 6. d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan. e. Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut: f. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan. g. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan. h. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan. i. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis. j. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan keperawatan dan kebidanan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan berwenang, sebagai berikut: a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis. b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis. c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu. d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis. e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan. f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan berkelanjutan. g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin. Terkait : Struktur dan Kedudukan Komite Keperawatan di Rumah Sakit Dalam Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan RumahSakit, Komite Keperawatan bertanggung jawab kepada kepala / direktur Rumah Sakit. 6. Adakah kelalaian dan malpraktek, ciri-ciri malpraktek? Menurut kelompok kami, tidak terdapat kelalaian ataupun malpraktek pada kasus ini, karena pada pasien dengan kondisi perdarahan hebat memang sulit untuk dilakukan penusukan infus. Malpraktrek adalah kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya yang tidak sesuai dengan standar profesi dan standar
  • 7. prosedur operasional, akibat kesalahan atau kelalaian tersebut pasien menderita luka berat, cacat bahkan meninaggal dunia. Ciri-ciri malpraktek menurut M.Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, yaitu : a. Adanya unsur kesalahan / kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya. b. Adanya perbuatan yang tidak sesuai dengan standar prosedur operasional. c. Adanya luka berat atau mati yang mengakibatkan pasien cacat atau meninggal dunia. d. Adanya hubungan kausal, dimana luka berat yang dialami pasien merupakan akibat dari perbuatan tenaga kesehatan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan medis.