Dokumen tersebut membahas tentang teori kognitif yang menjelaskan proses memori manusia meliputi memori sensoris, jangka pendek dan jangka panjang. Teori ini menyatakan bahwa otak manusia memiliki kemampuan untuk menyimpan, memproses dan mengingat informasi yang diterima melalui indra.
2. Membentuk sebuah memori, mulai dari melihat,
mendengar, mencium, maupun merasakan informasi
lalu kita mengolah dan menyimpannya di otak hingga
suatu saat bisa di ingat atau di panggil kembali.
Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
adalah bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
berpikir, membuat pertimbangan dan mengambil
keputusan. itu semua karena adanya otak, otak yang
berbeda dengan otak kepunyaan makhluk lainnya.
Allah telah menciptakan otak manusia setingkat lebih
tinggi dibanding yang lainnya.
3. Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan
dengan memori(ingatan) manusia, seperti saat
manusia selalu mengingat semua yang terjadi,
memori manusia berisi semua pengetahuan dari
urutan perilaku.
Memungkinkan seseorang melakukan tindakan
yang berulang-ulang, menggunakan bahasa,
menggunakan informasi yang baru diterima
melalui inderanya, mengidentifikasi dengan
menggunakan informasi yang pernah diterima dari
pengalaman masa lalu.
4. Secara etimologi istilah “Cognitive” berasal dari kata
cognition artinya adalah pengertian, mengerti.
Menurut Slavin, teori kognitif adalah teori pemrosesan
informasi tentang belajar menjelaskan pemrosesan,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat
dalam waktu yang cukup lama sehingga perlu
menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses di dalam otak
melalui beberapa indera.
5. Teori kognitif menyatakan bahwa memori
merupakan bagian dari proses informasi. Teori
ini menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga
macam memori yaitu :
1. Memori Sensoris
2. Memori Jangka Panjang
3. Memori Jangka Pendek
6. Memori Sensoris adalah informasi sensoris
yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil. Tidak semua informasi yang tercatat
dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih
lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka
Panjang, karena manusia akan melakukan
proses selective, yaitu memilih informasi mana
yang akan diproses lebih lanjut.
7. Memori Jangka Pendek: Memori yang disimpan lebih lama
dibandingkan Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang
kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat
melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di
Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang,
misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak
kita hingga akhirnya kita mengingatnya) atau encoding (proses di
mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah
diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika
kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor
telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan
angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat.
8. Memori Jangka Panjang adalah informasiinformasi yang disimpan dalam ingatan kita
untuk keperluan di masa yang akan datang.
Ketika kita membutuhkan informasi yang
sudah berada di Memori Jangka Panjang,
maka kita akan melakukan proses retrieval,
yaitu proses mencari dan menemukan
informasi yang dibutuhkan tersebut.
9. Salah satu cara untuk menyimpan informasi
dalam jangka waktu pendek
adalah
memikirkan tentang informasi itu atau
mengungkapkannya
berkali-kali.
Memori
jangka panjang merupakan bagian dari system
memori tempat menyimpan informasi untuk
periode panjang.
10. Pendekatan kognitif menekankan pada proses
mental. Informasi yang diterima, diproses
melalui
pemilihan,
perbandingan
dan
penyatuan dengan informasi lain yang ada
dalam ingatan. Penyatuan informasi ini
kemudian akan diubah dan disusun kembali.
Otak kita akan memproses secara aktif
informasi yang diterima dan menukar
informasi kepada bentuk atau kategori baru..
11. Teori kognitif tertuju kepada hal-hal yang
terjadi didalam kepala kita ketika kita belajar
atau pun berpikir. Teori kognitif juga
mengambil perspektif bahwa siswa secara aktif
memproses informasi dan pembelajaran
berlangsung melalui usaha-usaha siswa ketika
siswa mengaturnya, menyimpannya dan
kemudian menemukan hubungan-hubungan
antara informasi, hubungan baru dengan
pengetahuan lama, skema, dan teks,
pendekatan kognitif menekankan bagaimana
informasi di proses.
12. Teori ini banyak dipakai di dunia pendidikan,
khususnya terlihat pada perancangan suatu system
instruksional, prinsip-prinsip tersebut antara lain:
Seseorang yang belajar akan lebih mampu
mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran
tersebut disusun berdasarkan pola dan logika
tertentu.
Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana
ke kompleks.
Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik
daripada dengan hanya menghafal tanpa pengertian
penyajian.
13. Menurut Endel Tulving (1993) dalam
(Slavin, 2000) memori jangka panjang
merupakan bagian dari sistem memori
tempat menyimpan informasi untuk
periode panjang.
14. Tulving membagi memori jangka panjang
menjadi tiga bagian yaitu :
1. 1. memori episodik
2. 2. memori semantik
3. 3. memori prosedural
15. 1. Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana
caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai
bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya.
Memori ini tidak hanya dimiliki manusia, melainkan
dimiliki oleh semua makhluk yang mempunyai
kemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingat
bagaimana caranya melakukan akrobat di sirkus.
2. Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta,
misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara.
Kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.
3. Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa
yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa
yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa
kecil seseorang.
16. Contohnya
adalah
kemampuan
untuk
mengingat deretan panjang angka biner karena
mereka dapat dikodekan ke dalam bentuk
desimal. Sebagai contoh, urutan 0010 1000 1001
1100 1101 1010 dapat dengan mudah diingat
sebagai 2 8 9 C D A. Tentu saja, hal ini hanya
akan bekerja untuk seseorang yang dapat
mengkonversi bilangan biner ke heksadesimal.
17. Kelebihan Teori Belajar Kognitif
Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.
Membantu siswa memahami bahan belajar
secara lebih mudah.
Kelemahan Teori Belajar kognitif
Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat
pendidikan.
Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.
Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit
dipahami dan pemahamannya masih belum
tuntas
18. Kelebihan teori tulving
Mempunyai proses yang kompleks, karena kita dapat
flashback untuk mengingat-ingat pengalaman yang
menarik yang telah kita lalui. Dengan begitu ingatan
kita terhadap masa lalu dapat tersimpan dengan baik
melalui proses episodik
Kekurangan teori tulving
Tulving hanya mengasumsikan 3 tahap secara umum,
walaupun kita dapat menganalisis kembali ingatan kita
dengan cara flashback. Tapi cara itu belum maksimal
tanpa adanya suatu sistem yang terorganisir dengan
baik
19. Teori pemprosesan informasi menyatakan bahwa
hanya sedikit informasi yang dapat diolah dalam
memori kerja setiap saat. Terlalu banyak elemen
bisa sangat membebani memori kerja sehingga
menurunkan keefektifan pengolahan informasi.
Jika penerima diharuskan membagi perhatian
mereka dan mengintegrasikan secara mental dua
atau lebih sumber-sumber informasi yang
berkaitan misalnya, teks dan diagram, proses ini
mungkin menempatkan suatu ketegangan yang
tidak perlu pada memori kerja yang terbatas dan
menghambat pemerolehan informasi.