Dokumen tersebut membahas tentang memori dan berfikir, termasuk definisi, jenis-jenis, dan faktor yang mempengaruhinya. Memori dijelaskan sebagai proses penyimpanan informasi, sedangkan berfikir adalah aktivitas mental yang melibatkan berbagai konsep."
3. Pengertian Memori
(Daya Ingat)
Menurut Bruno (1987) memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah
informasi melalui indera mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau telinga
mendengar informasi, maka mula-mula informasi tersebut akan masuk ke
dalam short term memory atau working memory/memori jangka pendek.
Manurut Suryani, (2007) Memori merupakan alat dimana kita menggambarkan
pengalaman masa lalu kita, untuk menggunakan informasi tersebut di masa
sekarang. Sebagai sebuah proses, memori menunjuk pada dinamika mekanisme
yang di asosiasikan dengan pemerolehan dan pemunculan kembali informasi-
informasi pada masa lampau
4. Memori menurut Psikologi
Komunikasi
Secara umum, pengertian memori itu sendiri adalah fungsi yang terlibat dalam
proses mengenang masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang dikenang
kembali, dan pengalalamn yang khas atau berkesan dan mendalam yang paling
di ingat.
Memori dalam psikologi disebut sebagai proses penyimpanan informasi dari apa
yang ditangkap oleh panca indra manusia. Hal – hal tersebut berupa gambaran
dari sebuah penglihatan, penciuman, pendengaran, dan tentang apa yang
dirasakan atau dipersepsikan yang kemuddian disimpan dalam otak.
Memori tersebut bisa bersifat sementara maupun permanent. Memori juga bisa
terlupakan atau bisa juga dikenang atau dipanggil kembali pada saat anda
membutuhkannya. Peranan sistem saraf pusat dalam menghantarakan informasi
bersifat sensorik merupakan sistem kerja yang utama.
5. Jenis-jenis Memori
1. Memori Sensoris
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi
sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam
memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa
sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam
sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio
(pendengaran), dan sebaganya.
2. Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working
memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang
disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan
jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan.
Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek.
6. 3. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan
yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam
waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak
terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh
manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa
lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang
dipikirkan.
4. Memori episodik
Memori episodik merupakan ingatan yang akan memberikan urutan – urutan
peristiwa. Dalam prosesnya, ingatan ini biasanya akan menjabarkan kronoligis dari
sebuah peristiwa. Proses mengingat peristiwa ini biasanya akan disimpan. Perstiwa yang
paling berkesan biasanya adalah ingatan episodik yang biasanya akan terus diingat.
5. Memori Eksplisit
Memori eksplisit ini merupakan bentuk lain dari memori deklaratif. Didalamnya
berisi ingatan – ingatan yang perlu proses recall dengan usaha atau upaya yang
keras. Selain itu memori ini juga akan didapatkan dari pembelajaran seorang
individu yang biasanya mengaitkan memori eksplisit ini sebagai bentuk
pengembangan ingatan seseorang.
7. 6. Memori Eksplisit
Memori eksplisit ini merupakan bentuk lain dari memori deklaratif. Didalamnya
berisi ingatan – ingatan yang perlu proses recall dengan usaha atau upaya yang
keras. Selain itu memori ini juga akan didapatkan dari pembelajaran seorang
individu yang biasanya mengaitkan memori eksplisit ini sebagai bentuk
pengembangan ingatan seseorang.
7. Memori Implisit
Memori implisit ini juga bersifat sebagai memori yang prosedural. Memori implisit
ini suah otomatis menjadi kebiasaan bagi seseorang dalam melakukan sesuatu hal.
Individu tersebut tidak perlu melakukan usaha keras untuk me recall ingatannya
untuk mengingat sesuatu.
8. Fungsi Memori (Daya Ingat)
1. Encoding/ memasukkan informasi
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat kemudian dirubah
menjadi difat memori organisme. Proses ini cukup lama agar mampu tersimpan dengan baik dan
tidak mudah hilang. Proses encoding ini bisa terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja.
Misalnya apabila informasi atau suatu hal tertentu diterima oleh panca indera dan dimasukkan ke
dalam ingatan secara tidak sengaja. Sengaja, yaitu apabila individu memiliki niat untuk
menyimpan informasi tersebut sehingga individu menaruh fokus perhatiaannya dalam menyerap
informasi.
2. Storage/ menyimpan
Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data atau
informasi yang didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang bisa
ditimbulkan kembali. Jejak jejak memori tersebut disebut juga traces memori. Memori
traces ini bisa mudah menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila memori
traces hilang maka memori akan cukup sulit untuk dikembalikan atau kelupaan. Jejak
jejak memori membantu menuntun keinginan manusia untuk memperoleh bentuk
ingatan tertentu.
9. 3. Retrival/ mengeluarkan kembali
Fungsi ketiga yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Proses ini
berkaitan dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan
menggunakan kembali memori tersebut. Mekanisme ini sangat membantu dalam
kegiatan sehari- hari dimana ingatan ingatan yang tersimpan berkaitan erat dengan masa
depan. Segala bentuk aktivitas berhubungan dengan mengingat dan meneluarkan
kembali ingatan. Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan
yaitu melalui proses berikut :
Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju yang
ada pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak berada di
depannya.
Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui petunjuk
seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung dengan cepat
atau berjalan beberapa saat.
Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang panjang.
Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan suatu kejadian
dengan runtut. Misalnya menceritakan isi buku yang telah dibacanya.
10. Proses Terbentuknya Memori (Daya Ingat)
Pertama : Memori tercipta oleh susunan saraf pusat secara biologis yang melibatkan
banyak kerja saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori diawali
dengan penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian diterima oleh sarah
sensori di panca indera dan dikirim ke otak.
Kedua : Otak mempersepsikan informasi kemudian disimpan pada memori jangka
pendek atau waktu yang sebentar sekitar 1 menit. Memori jangka pendek dikirim ke
generator atau pembangkit tanggapan yang kemudian disalurkan kembali ke bagian
tubuh lainnya untuk memberikan tanggapan.
Ketiga : Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan
disimpan secara permanen di dalam otak. Proses ini melibatkan kerja kontrol dan
membentuk jejak jejak memori. Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat
dengan melalui jejak jejak memori yang terbentuk.
11. Semakin sering dipanggil, memori akan semakinmudah ditemukan dan jejak jejak nya
semakin jelas. Namun pada memori jangka panjang yang tidak pernah atau jarang
digunakan maka memori akan meluap dan terjadi lupa atau kondisi tidak dapat mengingat
sesuatu. Memori lupa dapat dikembalikan dengan melalui ciri ciri informasi yang masih
diingat.
Keempat : Memori kontrol bekerja jika ada keinginan kuat, harapan, motivasi, minat dan
usaha. Namun apabila tidak ada hal hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan
memori tidak akan tersimpan. Kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi
yang tertangkap panca indera, semakin banyak yang tertangkap maka penyimpanan
memori akan lebih baik. Kontrol lainnya yaitu frekuensi dimana semakin banyak
frekuensi informasi yang didapatkan maka semakin baik pula penyimpanan memorinya.
12. Faktor yang Mempengaruhi
Memori (Daya Ingat)
1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-
kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan
untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan
dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung
pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja
atau prestasi ingatan.
3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila
peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak
menyentuh emosi seringkali diabaikan.
4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang
tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering
bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak
pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal
yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya.
14. Pengertian Berfikir
Definisi paling umum dalam berfikir merupakan berkembangnya ide dan juga
konsep dalam diri seseorang yang berlangsung lewat keterkaitan hubungan
diantara beberapa bagian informasi yang tersimpan dalam diri seseorang
berbentuk pengertian.
Berfikir adalah sebuah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu hal. Berfikir juga
merupakan aktivitas mental sebab berfikir tidak hanya menggunakan aktivitas
otak namun juga menyangkut semua bagian tubuh dan juga perasaan atau
emosi dalam psikologi.
15. Berfikir Menurut Psikologi Komunikasi
Dalam proses berfikir, tentunya setiap individu memakai beberapa simbol atau
penggambaran. Konsep adalah konstruksi simbolik yang memberi gambaran ciri
atau beberapa ciri secara umum mengenai sebuah objek atau kejadian.
Dengan proses tersebut, nantinya setiap individu bisa mengklasifikasikan
manakah yang dinamakan handphone dan mana yang bukan. Dalam berfikir
sendiri juga terdapat beberapa macam konsep. Dengan proses tersebut, nantinya
setiap individu bisa mengklasifikasikan manakah yang dinamakan handphone
dan mana yang bukan. Dalam berfikir sendiri juga terdapat beberapa macam
konsep.
Cara memperoleh konsep sendiri bisa dilakukan secara sengaja atau tidak
sengaja. Sengaja memiliki arti bisa dikatakan sebuah konsep ilmiah yakni konsep
yang didapat. Sedangkan tidak sengaja saat mendapatkan sebuah konsep
mengacu pada pengalaman yang memberikan konsep namun sebenarnya tidak
dibutuhkan akan tetapi tetap bisa memberikan gambaran nyata tergantung dari
memori dalam psikologi seseorang.
16. Macam Macam Proses Berfikir
1. Berpikir Deduktif
Deduktif adalah sifat deduksi yang berasal dari kata Latin deucere. Dengan begitu, kata deduksi yang
diturunkan dari kata tersebut memiliki arti mengantar dari sebuah hal ke hal lainnya. Sebagai
sebuah istilah penalaran, deduksi adalah proses berfikir atau penalaran yang bertolak dari preposisi
yang sebelumnya sudah ada menuju ke preposisi baru yang akhirnya membentuk sebuah
kesimpulan.
2. Berfikir Induktif
Memiliki arti bersifat induksi. Sedangkan induksi merupakan proses berfikir yang bertolak
dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan sebuah kesimpulan atau
inferensi. Berfikir induktif atau inductive thinking merupakan penarikan sebuah
kesimpulan umum dari beberapa kejadian atau dara di sekelilingnya yang juga
membutuhkan tips meningkatkan daya ingat. Dasarnya ialah observasi dan juga proses
pemikiran yang sintesis.
3. Berfikir Evaluatif
Berfikir evaluatif merupakan cara berfikir kritis, menilai antara baik dan buruknya,
tepat atau tidaknya sebuah gagasan. Dalam berfikir evaluatif ini, seorang individu
bisa menambah atau mengurangi sebuah gagasan dan menilai atas dasar kriteria
tertentu.
17. Faktor Penghambat dan Pendukung
Dalam Berfikir
Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam berfikit adalah bagaimana seseorang bisa melihat atau
memahami sebuah masalah, situasi yang sedang dialami seseorang dan juga situasi
dari luar yang dihadapi, pengalaman individu yang bersangkutan, bagaimana
inteligasi orang tersebut, data yang kurang sempurna sehingga masih banyak data
yang harus dicari dan juga data dalam keadaan membingungkan atau confuse
sehingga bertentangan dengan data lainnya.
Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung dalam proses berfikir diantaranya adalah
keadaan emosi individu yang stabil, pendidikan yang sudah terpenuhi,
memperlihatkan ciri ciri orang cerdas menurut psikologi dan sesuai dengan
perkembangan individu, keadaan lingkungan sekitar yang mendukung
proses berfikir, perkembangan intelektual individu dan juga sikap terbuka
individu pada sebuah pengetahuan yang baru.
18. Tingkatan Berfikir
Tingkat Konkrit
Merupakan proses berfikir lewat bayang atau tanggapan khusus yang terjadi dari
pengamatan panca indera yang bersifat konkrit. Berfikir dalam tingkatan ini
mengandung kesadaran akan hubungan antara pengamatan satu dengan yang lain
dan belum ada.
Tingkat Skematis
Tingkat skematis atau bagan adalah tingkat saat bayang atau tanggapan tidak lagi
menjadi kegiatan yang konkrit dan seseorang sudah mempunyai gambaran umum.
Untuk itu, seseorang sudah bisa membandingkan keadaan atau sifat dari banyak
benda yang diamati sebab sudah mengetahui bagaimana cara membangun sikap
kritis.
19. Tingkat Abstrak
Tingkat abstrak adalah saat seseorang memakai pengertian yang dibagi atas beberapa
golongan. Pada proses berfikir, seseorang tidak lagi membayangkan sebuah benda sebab
alam fikiran sudah dipenuhi dengan pengertian umum sebagai bahasa.
Sedangkan dalam jiwa digunakan untuk menyusun pengertian atas dasar arah yang
sudah ditentukan oleh problema atau soal yang harus diselesaikan. Aturan beberapa
pengertian tersebut memiliki hubungan yang sudah dikuasai seperti hubungan sebab
akibat, persamaan dan juga perbedaan.
Konsep berfikir dalam psikologi bisa dikatakan proses memanipulasi atau mengelola
dan juga mentransformasi informasi ke dalam memori dimana terdapat macam macam
berfikir yakni deduktif, induktif dan juga evaluatif. Dengan ini diharapkan jika
seseorang bisa meningkatkan proses berfikir dengan cara yang kreatif.