Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengolahan informasi adalah proses mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat informasi yang diterima dari lingkungan. Sistem memori manusia terdiri dari memori jangka pendek, jangka panjang, dan kerja. Implikasi pengolahan informasi dalam pembelajaran adalah membantu proses belajar dan meningkatkan kapas
1. - 0 - | T A M o d u l 3
TUGAS AKHIR MODUL 3
MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA
Oleh: Erni Susanti, S.Pd
SMPIT Daarul Hikmah Bontang
2. - 1 - | T A M o d u l 3
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan yang
dianugerahkanNYA. Kesempurnaan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk
ciptaan Allah lainnya. Otak adalah kesempurnaan anugerah yang Allah berikan kepada
manusia. Banyak peneliti mencoba untuk mencari tahu dan menganalisis tentang otak
ini, mulai dari sel-selnya, neuron, sinaps dan lain sebagainya.
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang
individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa
penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap
informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.Oleh karena itu, penting untuk
mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini
sepanjang zaman, sehingga perkembangan manusia selalu berkembang.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan
menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di
masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang
menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor
pengorganisasian ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini sepanjang
zaman, sehingga perkembangan manusia selalu berkembang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori pengolahan informasi ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem memori manusia ?
3. Apa saja implikasi pengolahan informasi dalam belajar ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori pengolahan informasi ?
2. Untuk mengetahui sistem memori manusia ?
3. Untuk mengetahuai implikasi pengolahan informasi dalam belajar ?
3. - 2 - | T A M o d u l 3
Bab II
PEMBAHASAN
A. Teori Pengolahan informasi
Pengolahan informasi merupakan proses mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Penggolahan
informasi dapat pula dikatakan sebagai proses bagaimana respon individu terhadap
informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengolahan informasi juga
merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Ranah psikologi kognitif
ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya
orang (Anderson, 1980). Teori pengolahan informasi memiliki suatu perbedaan dengan
teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi
tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga
melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan
memori seorang individu. Penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas
pengertian proses belajar. Belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang
saling melengkapi.
Menurut Robert M Gagne, belajar dipandang sebagai proses pengolahan
informasi, Pembelajaran di kelas merupakan teori proses informasi yang berkaitan secara
langsung dengan proses kognitif. Teori informasi memberikan perspektif baru pada
pengolahan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Dalam teori
pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan penyimpanan di dalam
memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan kepada siswa siasat untuk memecahkan
masalah. Model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif
information processing, karena dalam proses belajar ini tersedia 3 (tiga) taraf struktural
sistem informasi, yaitu:
a) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register,
tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas.
b) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working
memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar.
c) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga
mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali
atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat, untuk
menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau ingatan) dan
strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).
4. - 3 - | T A M o d u l 3
B. Sistem Memori Manusia
Memori pada dasarnya merupakan kemampuan individu dalam menyimpan suatu
informasi atau pengetahuan dan mengeluarkannya kembali saat diperlukan. Memori atau
ingatan merupakan aktifitas yang dilakukan individu dalam bentuk kecakapan-kecakapan
untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kembali kesan-kesan atau pengetahuan
sebagai hasil belajar dan pengalaman (Suryabrata, 2011:44). Menurut Atkinson dkk.
Dalam Sugiharto dkk (2007:10) secara umum para ahli memandang bahwa memori
bekerja dalam tiga (3) tahapan proses, yaitu memasukkan pesan dalam ingatan,
menyimpan pesan yang sudah masuk dalam ingatan atau storage, dan memunculkan
kembali informasi tersebut atau retrival.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Proses encoding
Proses encoding merupakan tahap awal memori melalui aktivitas pengkodean, yaitu
mengubah sifat-sifat informasi hasil pengamatan kedalam bentuk yang sesuai dengan
perangkat memori induk.
2. Proses storage
Storage atau retensi pada dasarnya merupakan proses mengendapkan atau
penyimpanan sebuah informasi atau pengetahuan dalam suatu tempat tertentu yang
sesuai dengan kategori-kategori tertentu didalam otak.
3. Proses retrival
Proses ini pada dasarnya merupakan proses memunculkan atau memanggil kembali
informasi atau memori yang telah tersimpan dalam otak pada saat dibutuhkan. Proses
retrival dibedakan menjadi recall dan recognize. Recognize merupakan usaha
memunculkan kembali sebuah informasi yang tersimpan dalam otak dengan
menggunakan bantuan stimulus atau informasi yang telah tersedia. Sementara itu,
recall merupakan usaha memunculkan kembali informasi yang tersimpan dalam otak
tanpa menggunakan bantuan stimulus tertentu. Pemanfaatan dan aplikasi sistem
recognize misalnya bentuk-bentuk ujian dengan tipe pilihan ganda, sedangkan recall
menggunakan tipe-tipe soal essay.
Proses terciptanya sebuah memori tidak lepas dari proses-proses pengamatan
yang mendahuluinya, yang pastinya berbeda pada masing-masing individu. Oleh sebab
itu, terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan memori atau ingatan sebagai berikut.
1. Memori tergantung pada pengamatan dan persepsi
2. Memori pada setiap individu berbeda-beda
3. Proses pengamatan ada yang tidak tersimpan di bagian otak tertentu sehingga
kadang mudah terlupakan
4. Dalam aktivitas mengingat atau memori selain bisa ingat juga terjadi lupa
5. - 4 - | T A M o d u l 3
Kemampuan rentang waktu informasi bertahan dalam otak berbeda-beda, yaitu
memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka panjang (long term
memory). Memori jangka pendek (short term memory) atau disebut juga immediate
memory merupakan jenis memori yang bekerja sangat singkat dan hanya bertahan
sesaat. Memori ini dikatakan memori jangka pendek disebabkan selain rentang waktu
tersimpannya yang sangat singkat, juga karena proses mengingat yang cenderung
dipaksakan dan disegerakan, dan juga setelah menghafalnya informasi/pengetahuan
tersebut cenderung dilupakan karena sudah dianggap tidak berguna lagi. Sedangkan
memori jangka panjang memiliki kemampuan menyimpan sebuah informasi atau
pengetahuan dalam jangka waktu yang sangat lama dan cenderung menetap dalam otak.
Kemampuan memori jangka panjang dalam menyimpan sebuah pengetahuan dalam
jangka waktu yang sangat lama bahkan cenderung menetap dan tidak akan hilang. Selain
kedua jenis memori tersebut terdapat jenis memori yang mampu menyimpan sebuah
informasi dalam rentang waktu yang tidak terlalu singkat dan tidak terlalu lam pula atau
cenderung dalam waktu yang sedang-sedang saja. Memori ini disebut dengan memori
kerja (working memori).
Proses pengolahan informasi mulai dari adanya stimulus sampai dengan
tersimpannya dalam memori, baik memori jangka pendek maupun memori jangka panjang
merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan banyak komponen. Stimulus
masuk melalui sistem indera kemudian menjadi sebuah memori melalui beberapa
tahapan. Alur pemrosesan informasi mulai dari adanya srimulus sampai dengan terbentuk
memori atau ingatan digambarkan sebagai berikut :
Gambar.
Alur Pemrosesan Informasi
LINGKUNGAN
RANGASANGA
N/ STIMULUS
MEMOR
I
PERSEPS
MEMORI
JANGKAPENDEK
LUP
MEMORIJANGKA
PANJANG
LUP
MEMORI KERJA
KREATIVITAS PENGETAHUAN
PEMECAHAN MASALAH
6. - 5 - | T A M o d u l 3
C. Implikasi Memori dalam Proses Pembelajaran
Proses belajar dan pembelajaran memiliki keterkaitan dan hubungan dengan
ingatan. Oleh sebab itu, pendidik atau guru perlu memperhatikan kemampuan siswa
dalam mengingat. Masing-masing individu unik dan berbeda-beda sehingga guru
diharapkan mampu menerapkan metoe pembelajaran dan pengkondisian serta waktu
belajar yang tepat bagi siswa secara umum
Lutfi Koto (academia.edu, 2015) menyatakan beberapa pemanfaatan pemrosesan
informasi dalam belajar, yaitu:
1. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga individu mampu beradaptasi
pada lingkungan yang selalu berubah.
2. Menjadi stratergi pembelajaran dengan menggunakan cara berfikir yang berorientasi
pada proses lebih menonjol.
3. Kapasitas belajar dapat disajikan secara lengkap.
4. Prinsip perbedaan individual yang terlayani.
Muhibbin Syah (2012;178) memaparkan kiat-kiat untuk mengurangi lupa dalam
belajar, yaitu:
1. Timbulkan atau tingkatan motivasi belajar para siswa dengan menyadarkan mereka
akan tujuan instruksional yang harus mereka capai.
2. Tunjukkan unsure-unsur pokok sebelum menunjukkan unsure-unsur penunjang yang
relevan dalam materi pelajaran yang di sajikan.
3. Sajikan pokok bahasan materi yang berkaitan dengan bahasan pada sesi sebelumnya
dan relevan dengan pokok bahasan materi yang akan disajikan pada sesi berikutnya.
7. - 6 - | T A M o d u l 3
Bab III
KESIMPULAN
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik beberapa
kesimpulan antaranya:
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
individu dari lingkungan.
2. Memori merupakan kemampuan individu dalam menyimpan suatu informasi atau
pengetahuan dan mengeluarkannya kembali saat diperlukan. Kemampuan rentang waktu
informasi bertahan dalam memori otak berbeda-beda, diantaranya memori jangka
pendek (short term memory), memori jangka panjang (long term memory) dan memori
kerja (working memori).
3. Pendidik atau guru perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam mengingat. Masing-
masing individu unik dan berbeda-beda sehingga guru diharapkan mampu menerapkan
metoe pembelajaran dan pengkondisian yang tepat agar mampu membantu siswa
menyimpan memori belajarnya.
8. - 7 - | T A M o d u l 3
DAFTAR PUSTAKA
https://caridokumen.com/queue/teori-pengolahan-informasi-
_5a45571cb7d7bc7b7ab8a5a8_pdf?queue_id=-1
http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/viewFile/1625/pdf
https://www.academia.edu/6339358/TEORI_PROSES_PENGOLAHAN_INFORMASI
https://www.academia.edu/31103881/MEMORI_MANUSIA_sebuah_penjelasan_ringkas_
https://www.academia.edu/26406233/PEMROSESAN_INFORMASI_DALAM_BELAJAR