SlideShare a Scribd company logo
DASAR-DASAR
ILMU PEMERINTAHAN
OLEH :
Dr. Drs. HYRONIMUS ROWA, M.Si
DOSEN IPDN KEMDAGRI
BIODATA SINGKAT
1. HYRONIMUS ROWA, DR, DRS, M.Si
2. LAHIR DI BAJAWA-FLORES-NTT.
3. STATUS BERKELUARGA.
4. DOKTOR ILMU PEMERINTAHAN.
5. PEMBANTU REKTOR II PADA INSTITUT PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI (IPDN) KEMDAGRI.
6. TENAGA PENGAJAR : DIKLAT KDH, DIKLATPIM, DIKLAT
TEKNIS FUNGSIONAL, DIKLAT DPRD SE INDONESIA DARI
BADANDIKLAT KDN, DOSEN TAMU SESKO AL CIPULIR,
KONSULTAN WORLD BANK, DRSP, DAN IFES.
7. ANGGOTA TIM PERUMUS RUU BIDANG POLITIK DAN
PEMERINTAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.
8. ALAMAT RUMAH KAMPUS IIP CILANDAK JAKSEL
NOMOR TELP.(021) 7806602, FAX.(021)7822667,
HP.08161912750.
MATERI PEMBELAJARAN
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. MAKNA ILMU PEMERINTAHAN
3. LAHIRNYA PEMERINTAHAN
4. LAHIRNYA ILMU PEMERINTAHAN
5. OBYEK KAJIAN ILMU PEMERINTAHAN
6. PENDEKATAN ILMU PEMERINTAHAN
7. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN
8. CABANG STUDI ILMU PEMERINTAHAN
9. ASAS-ASAS ILMU PEMERINTAHAN
10.PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
11.TANTANGAN ILMU PEMERINTAHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
ILMU PEMERINTAHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROGRAM
DOKTOR ILMU PEMERINTAHAN
1. Memahami dan Menguasai Ilmu Pemerintahan.
2. Menguasai Ontologi Ilmu Pemerintahan.
3. Menguasai Epistemologi Ilmu Pemerintahan.
4. Menguasai Aksiologis Ilmu Pemerintahan.
5. Mampu memotret dan meneliti masalah-
masalah pemerintahan.
6. Memahami perkembangan ilmu dan teknologi di
bidang pemerintahan.
7. Mampu memahami dan memecahkan masalah-
masalah pemerintahan.
8. Mampu mengembangkan ilmu pemerintahan.
LITERATURE WAJIB
1. Poelje, CH, Van., 1942, Algemene
Inleiding tot de Bestuurkunde, Alphen
aan de Rijn N. Samson.
2. McIver, Robert M., 1947, The Web of
Government, The Macmillan Company.
3. Finer, Herman., 1949, Theory and
Practice of Modern Government, Henry
Holt and Company, New York.
4. C. F. Strong, 1960, Modern Political
Constitutional, Sidgwick and Jackson,
Ltd., London.
5. Braasz, H.A. cs., 1962, Inleinding tot de
Bestuurwetenschap: Den Haag.
6. Samuel Edward Finer, 1974,
Comparative Government, Penguin
Books, Ltd., Harmonds Worth,
Middlesex, England.
7. Rosenthal U., Schendelen, M.P.C.M.
Van., 1987, Rengeling, H.B. Openbaar
Bestuur: Alphen aan de Rijn N. Samson.
8. Hoogerwerf, 1987, A De Beleidstheori,
P.B. Lehning and J.B.D. Simonis
Handboek beleidswethenschap:
Amsterdam.
9. Bayu Surianingrat, 1980, Mengenal Ilmu
Pemerintahan: Aksara Baru, Jakarta.
10. S. Pamudji, 1983, Kepemimpinan
Pemerintahan di Indonesia, PT. Bina
Aksara, Jakarta.
11. Soewargono, 1996, Jatidiri Ilmu
Pemerintahan, IIP Pres.
12. M. Ryaas Rasyid , 1996, Makna
Pemerinatahan Tinjauan dari Segi Etika
dan Kepemimpinan, Yarsif Watampone.
13. Taliziduhu Ndraha, 2003, Kybernologi
(Ilmu Pemerintahan Baru), Bina Aksara.
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI,
DAN AKSIOLOGI DARI
ILMU PEMERINTAHAN
APA ONTOLOGI
ILMU PEMERINTAHAN?
Ontologi adalah subject matter, focus
interest, hakekat yang dikaji. Artinya
apa sebenarnya yang dikaji oleh ilmu
pemerintahan itu. Untuk menjawab
pertanyaan ini kita harus tahu definisi,
batasan atau ruang lingkup ilmu
pemerintahan itu sendiri.
APA EPISTEMOLOGI
ILMU PEMERINTAHAN?
Bagaimana ilmu pemerintahan itu didapat,
metode apa yang digunakan. Ilmu
pemerintahan didapat dari data-data empiris
lapangan berupa fakta-fakta pemerintahan
mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa.
Metode penelitian yang digunakan dapat
metode deduktif, induktif, deskriptif, historis
atau eksperimen. Pendekatan analisanya dapat
berupa pendekatan kelembagaan, prilaku dsb.
APA AKSIOLOGI DARI
ILMU PEMERINTAHAN?
Aksiologi berbicara penerapan ilmu, manfaat ilmu,
kegunaan ilmu. Penerapan ilmu pemerintahan itu
dapat dari tingkat bawah sampai tingkat atas.
Manfaatnya dapat berupa kognitif yaitu
meningkatnya nalar dan gagasan pemerintahan
dan psikomotor yaitu dapat meningkatkan
keterampilan birokrat dalam pelayanan publik,
sementara affektif dapat meningkatkan
penghayatan dan kesadaran berpemerintahan.
MAKNA ILMU
PEMERINTAHAN
ILMU = SEPERANGKAT PENGETAHUAN YANG :
1. TERSUSUN SECARA SISTEMATIS DAN LOGIS;
2. MEMPUNYAI OBYEK/SASARAN TERTENTU YANG
MENJADI MATERI POKOK PEMBAHASAN;
3. ADANYA PUSAT PERHATIAN TERTENTU SEBAGAI
SUDUT PANDANG DALAM MEMBAHAS
OBYEKNYA;
4. MENGGUNAKAN METODE-METODE ILMIAH
TERTENTU;
5. MEMILIKI KEBENARAN YANG OBYEKTIF; DAN
6. MEMPUNYAI TUJUAN TERTENTU.
PENGERTIAN ILMU (SCIENCE)
MAKNA PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE)
SEGALA SESUATU YANG KITA TAHU MELALUI
PENANGKAPAN PANCA INDERA :
• MELALUI LIHAT (MATA).
• MELALUI RABA (TANGAN).
• MELALUI RASA (LIDAH).
• MELALUI DENGAR (TELINGA).
• MELALUI CIUM (HIDUNG).
APA ITU TEORI (THEORY)
1. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep),
batasan, dan proposisi yang menyajikan
suatu pandangan sistematis tentang
fenomena dengan merinci hubungan-
hubungan antar variabel, dengan tujuan
menjelaskan dan meprediksikan suatu
gejala, (Fred N. Kerlinger, 1973).
2. Teori adalah alat dari ilmu (tool of science)
sebagai formulasi dari fakta-fakta,
(Moh Nazir, 1988).
KONSEPTUALISASI TEORI PEMERINTAHAN
TEORI/HUKUM/DALIL
RAMALAN &
PENJELASAN
FAKTA &
OBSERVASI
induktif deduktif
(A. F. Chalmers, 1976)
HUBUNGAN TEORI DENGAN FAKTA PEM
FAKTA TEORI
Memperjelas celah pengetahuan
Meringkaskan fakta
Memperkecil jangkauan
Meramalkan
Sumber lahirnya
menolak
Merubah orientasi
Mendefinisikan kembali
Memberi jalan mengubah
Memformulasikan fakta
deduktif
induktif
Ilmu pemerintahan tersusun secara
sistematis karena ilmu pemerintahan
terdiri dari konsep-konsep dimana
konsep yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan. Konsep-konsep yang
diambil dari lapangan empirik ini telah
tersusun, oleh karena itu ilmu
pemerintahan mempunyai sistematika
sendiri.
WHAT IS GOVERNMENT ?
GOVERNMENT IS POLITICS PLUS
ADMINISTRATION.
(PEMERINTAHAN ADALAH
POLITIK TAMBAH ADMINISTRASI)
(Herman Finer-University Chicago,
Theory and Practice of Modern
Government,1949:7)
Government menurut pendapat Finer
sebagai Politics and Administration
• Pemerintahan terkait dengan proses politik
yakni menyangkut pembuatan kebijakan dan
perumusan keputusan politik dalam rangka
mencapai tujuan bernegara yang mencakup
kegiatan-kegiatan politik.
• Pemerintahan terkait dengan kemampuan
melaksanakan atau mengimplementasikan
keputusan politik dengan menggunakan cara
kerja manajemen pemerintahan yang efektif
dan dinamakan administrasi.
WHAT IS GOVERNMENT
(C. F. STRONG, 1960:6)
Government is there fore, that organization in which
is vested the right to exercise sovereign powers.
Government in the broad sense, is something bigger
than a special body of ministers a sense in which we
colloquially use it to day, when ... Govenment, in the
broader sense, is charged with and without. Is must,
there fore, have, first military power, or the control of
making laws; thirdly, financial power, or the ability to
extract sufficient money from the community to
defray the cost of defending the state and of enforcing
the law it makes on the state’s behalf.
TERJEMAHANNYA SINGKAT
PEMERINTAHAN ADALAH ORGANISASI
DALAM MANA DILETAKAN HAK UNTUK
MELAKSANAKAN KEKUASAAN
BERDAULAT ATAU TERTINGGI.
PEMERINTAHAN DALAM ARTI LUAS MENCAKUP
SELURUH CABANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA (LEGISLATIF, EKSEKUTIF, YUDIKATIF,
ATAU KESELURUHAN LEMBAGA NEGARA), DAN
PEMERINTAHAN DALAM ARTI SEMPIT
HANYA BADAN EKSEKUTIF.
EMPAT MAKNA PEMERINTAHAN
(SAMUEL EDWARD FINER,1974:3-4)
1. THE ACTIVITY OR THE PROCESS OF
GOVERNING (MENUNJUKKAN KEGIATAN
ATAU PROSES MEMERINTAH YAITU
MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN).
2. STATE OF AFFAIRS (MENUNJUKAN MASALAH-
MASALAH/HAL IKHWAL NEGARA DALAM
MANA KEGIATAN DAN PROSES DI ATAS
DIJUMPAI DAN SISELENGGARAKAN).
3. PEOPLE CHARGED WITH THE DUTY OF
GOVERNMENT (MENUNJUKKAN ORANG-
ORANG MAKSUDNYA PEJABAT-PEJABAT)
YANG MEMILIKI TUGAS-TUGAS UNTUK
MEMERINTAH).
4. THE MANNER, METHOD OR SYSTEM BY
WHICH A PARTICULAR SOCIETY IS
GOVERNED (MENUNJUKAN CARA,
METODE ATAU SISTEM DENGAN MANA
SUATU MASYARAKAT TERTENTU
DIPERINTAH).
MAKNA PEMERINTAHAN
(S. PAMUDJI, 1987:23)
SECARA ETIMOLOGIS PEMERINTAHAN
BERASAL DARI KATA PEMERINTAH,
SEDANGKAN PEMERINTAH BERASAL DARI
KATA PERINTAH.
PERINTAH ADALAH PERKATAAN YANG
BERMAKSUD MENYURUH MELAKUKAN
SESUATU PERBUATAN.
PEMERINTAH ADALAH KEKUASAAN
MEMERINTAH SUATU NEGARA (DAERAH
NEGARA) ATAU BADAN YANG TERTINGGI
YANG MEMERINTAH SESUATU NEGARA
(SEPERTI KABINET MERUPAKAN SUATU
PEMERINTAH).
PEMERINTAHAN ADALAH PERBUATAN
(CARA, HAL URUSAN DAN SEBAGAINYA)
MEMERINTAH.
BAYU SURIANINGRAT (1980)
PEMERINTAHAN ADALAH ORANG
ATAU BADAN ATAU PERANGKAT
YANG MENYELENGGARAKAN
PEMERINTAHAN ATAU
YANG MEMERINTAH.
TUGAS PEMERINTAH
1. MENGHADIRKAN KESEJAHTERAAN BAGI
MASYARAKAT (PUBLIC WELFARE).
2. MELINDUNG DAN MENGAYOMI
MASYARAKAT.
3. MEWUJUDKAN KETERTIBAN DAN
KETENTERAMAN MASYARAKAT.
4. PENGENDALIAN ATAS KESELURUHAN
TINDAKAN WARGA (WNI DAN WNA).
5. MENGATUR KEHIDUPAN BERSAMA
WARGA AGAR TERCIPTA KETERATURAN.
FUNGSI POKOK PEMERINTAH
1. PENGATURAN (REGULATION) YAKNI
MELAKUKAN PERUMUSAN DAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN (PERATURAN
PEUNDANG-UNDANGAN) AGAR TERCIPTA
KETERATURAN DALAM MASYARAKAT.
2. PEMBANGUNAN (DEVELOPMENT) YAKNI
FUNGSI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PROGRAM PEMBANGUNAN AGAR TERCIPTA
SUATU KONDISI MASYARAKAT YANG
SEJAHTERA.
3. PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT)
YAKNI FUNGSI MERENCANAKAN DAN
MELAKSANAKAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGAR
TERCIPTA SUATU KONDISI MASYARAKAT
YANG MANDIRI.
4. PELAYANAN (SERVICES) YAKNI
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN
KEGIATAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT AGAR TERCIPTA KEADILAN
DALAM MASYARAKAT.
TUGAS PEMERINTAH RI ADALAH MEWUJUDKAN
TUJUAN PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
MENURUT PEMBUKAAN UUD 1945
1. MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA (NATIONAL
PROTECTION: URUSAN PERLINDUNGAN).
2. MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM (PUBLIC
WELWARE: URUSAN MENSEJAHTERAKAN).
3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
(NATION EDUCATION: URUSAN PENDIDIKAN).
4. IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN
ABADI DAN KEADILAN SOSIAL (INTERNATIONAL
RELATIONSHIP FREE: URUSAN INTERNASIONAL).
PENGERTIAN ILMU
PEMERINTAHAN
G. A. VAN POELJE (1942)
BAPAK ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH
ILMU YANG BERTUJUAN UNTUK
MENCAPAI KESEJAHTERAAN
UMUM SECARA SAH BAGI
KESELURUHAN WARGA.
KERAGUAN ILMU PEMERINTAHAN
(ROBERT MCIVER,1947:6)
When we speak of a science of government
we are not raising doubts concerning the
feasibility of political science, as that
expression is commonly used.
(apabila kita berbicara tentang ilmu
pemerintahan, jangan diragukan lagi bahwa
ilmu pemerintahan adalah suatu ilmu
pengetahuan)
SYARAT SUATU NEGARA
1. ADA PEMERINTAHAN,
2. ADA PENDUDUK,
3. ADA WILAYAH,
4. ADA PENGAKUAN NEGARA LAIN.
DENGAN DEMIKIAN
SECARA AKADEMIK DAN EMPIRIK
BAHWA :
ILMU YANG MENGELOLA
PEMERINTAHAN NEGARA YAITU
ILMU PEMERINTAHAN
BAYU SURIANINGRAT (1980)
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH
SALAH SATU DARI ILMU-ILMU
SOSIAL …DENGAN SASARANNYA
BERUPA GEJALA SOSIAL YANG
ADA KAITANNYA ATAU YANG
MENGANDUNG SIFAT
PEMERINTAHAN.
SASARAN ILMU PEMERINTAHAN
MENCAKUP SEGALA MACAM DAN
SELURUH PERBUATAN DAN
PERILAKU PEMERINTAHAN ATAU
SEMUA GEJALA SOSIAL YANG
BERSIFAT PEMERINTAHAN.
U. ROSENTAL (1986)
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH
ILMU YANG SECARA OTONOM
MEMPELAJARI BEKERJANYA
STRUKTUR-STRUKTUR DAN PROSES-
PROSES PEMERINTAHAN UMUM,
BAIK SECARA INTERNAL MAUPUN
SECARA EKSTERNAL.
SEMENTARA ITU PEMERINTAHAN
UMUM DIRUMUSKAN SEBAGAI
KESELURUHAN STRUKTUR DAN
PROSES-PROSES YANG MELIBATKAN
KEBIJAKSANAAN DAN KEPUTUSAN
YANG BERSIFAT MENGIKAT DAN
ATAS NAMA BAGI KESELURUHAN
KEHIDUPAN BERSAMA WARGA.
H.A. BRAASZ (1986)
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH
ILMU YANG MEMPELAJARI CARA
BAGAIMANA LEMBAGA-LEMBAGA
PEMERINTAHAN UMUM DISUSUN DAN
DIFUNGSIKAN TERHADAP WARGA
NEGARA, BAIK SECARA INTERNAL
MAUPUN SECARA EKSTERNAL.
AFAN GAFFAR (1992:4)
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU
YANG MEMPELAJARI PROSES
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DALAM SUATU NEGARA.
PEMERINTAHAN SUATU NEGARA
SEBAGAI OBYEK UTAMA DARI
STUDI ILMU PEMERINTAHAN.
TALIZIDUHU NDRAHA (2003)
ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG
MEMPELAJARI BAGAIMANA MEMENUHI
DAN MELINDUNGI KEBUTUHAN DAN
TUNTUTAN TIAP ORANG AKAN JASA-PUBLIK
DAN LAYANAN CIVIL, DALAM HUBUNGAN
PEMERINTAHAN, (SEHINGGA DAPAT
DITERIMA) PADA SAAT DIBUTUHKAN
OLEH BERSANGKUTAN.
OBYEK ILMU PEMERINTAHAN
1. PERISTIWA PEMERINTAHAN.
2. FENOMENA PEMERINTAHAN.
3. GEJALA-GEJALA PEMERINTAHAN.
4. PRAKTEK PEMERINTAHAN.
METODE ILMU PEMERINTAHAN
METODE ILMU PEMERINTAHAN YANG
DIGUNAKAN DAPAT BERUPA METODE
INDUKTIF ATAU DEDUKTIF DENGAN
PENDEKATAN INSTITUSIONAL ,
BEHAVIORAL, SISTEM, KOMPREHENSIF,
HOLISTIK, INTEGRATIF, FUNGSIONAL,
STRUKTURAL, POLITIK, YURIDIS,
EKONOMI, SOSIOLOGIS, PSIKOLOGIS,
PELAYANAN, DSB.
TUJUAN DARI ILMU
PEMERINTAHAN
TUJUAN ILMU PEMERINTAHAN
1. Untuk memahami masalah-masalah atau
gejala-gejala pemerintahan.
2. Untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa
pemerintahan.
3. Untuk penerapan atau aplikasi dalam
kehidupan pemerintahan.
4. Untuk meramalkan gejala-gejala
pemerintahan pada masa yag akan datang.
5. Untuk mencari kebenaran pemerintahan.
6. Untuk membentuk teori pemerintahan.
Dengan demikian dapat
menyimpulkan secara sederhana
bahwa ilmu pemerintahan itu dapat
dikatakan sebagai suatu ilmu, tetapi
harus diakui bahwa ilmu
pemerintahan sebagai ilmu yang
exist dengan teori yang canggih dan
mandiri bisa dianggap masih
“remaja” atau belum “dewasa” .
LAHIRNYA PEMERINTAHAN:
PEMERINTAHAN SEBAGAI
GEJALA SOSIAL
GEJALA PEMERINTAHAN
• Pemerintahan sebagai suatu gejala sosial
telah muncul sejak lahirnya manusia di
muka bumi yaitu sejak ada penguasa dan
yang dikuasai dalam masyarakat.
• Lahirnya penguasa atau kelompok yang
berkuasa untuk mencegah “bellum
omnium contra omnes and homo homini
lupus” (manusia yang kuat menjadi srigala
bagi yang lemah).
• Para filsof sebelum abad Masehi seperti
Socrates, Plato dan Aristoteles telah
mencoba berfikir dan memformulasikan
gejala-gejala pemerintahan itu secara
lebih sistematis, universal dan radikal.
• Aristoteles, manusia sebagai “Zoon
Politicon” bahwa setiap manusia berperan
ganda sebagai makhluk individu dan juga
sebagai makhluk sosial yang selalu hidup
berkawan dan saling membutuhkan.
• Pada masa hidupnya, Plato pernah menulis
suatu buku yang berjudul Politeia. Kata
Politeia ini dari kata polis yang berarti kota.
• Dengan demikian maka buku karya Plato
tersebut membahas tentang kota atau
kekotaan, namun yang dibicarakan bukan
kota secara keseluruhan dalam arti
mengenai unsur-unsur negara yang secara
tradisional terdiri dari Wilayah, Rakyat dan
Pemerintah, tetapi kota sebagai
pemerintah.
• Melainkan hanya mengenai unsur yang
ketiga yaitu pemerintah, sehingga politeia
akan lebih tepat kalau diterjemahkan
dengan “pemerintahan polis”
(Surianingrat,1980:16).
• Pemerintahan sebagai ilmu (Science) baru
muncul pada pertengahan abad ke-20 yang
ditandai dengan munculnya karya Van
Poelje tentang Bestuurkunde di Negeri
Belanda pada tahun 1940 an.
SEJARAH LAHIRNYA
PEMERINTAHAN SEBAGAI ILMU
• Ilmu Pemerintahan berciri modern
pertama kali lahir di Prusia dan Austria
pada abad 17.
• Pada masa itu, ilmu pemerintahan
dikenal dengan nama
Kameralwissenchaften.
• Landasan pemikiran adalah pada masa
itu diperlukan sekelompok ilmu yang
dipandang langsung berkaitan dengan
fungsi pejabat pemerintah.
• Pada masa pemerintahan Raja Frederik
Willem I (1713-1749) mata kuliah
Kameralistik diajarkan di Universitas
Frankfurt dan Universitas Hale.
• Mata kuliah Kameralistik pada masa itu lebih
didekatkan pada analisis pengelolaan
pemerintahan negara secara efisien sehingga
lebih berciri muatan ekonomi pemerintahan
yang membahas tentang masalah keuangan
pemerintahan, pajak, kepolisian, administrasi
pemerintahan, struktur pemerintahan.
• Pada abad 18 perkembangan studi
kameralistik seiring dengan
kebutuhan pemerintahan kerajaan
untuk kebutuhan pemerintahan
kerajaan yang kuat, sehingga obyek
kameralistik bergeser pada studi
masalah hukum pada spirit negara
yang didasarkan pada hukum.
• Menurut Carl Friedrich (1963) bahwa
faktor penyebab studi kameralistik
bergeser pada studi hukum karena
berkembangnya spirit pemerintahan
negara pada masa itu tentang negara yang
berdasarkan pada konstitusi dan legalisme
yang mengatur hubungan-hubungan
antara penguasa dengan rakyat dan
melindungi kebebasan dan hak milik
individu ketika Napoleon berkuasa.
• Pada zaman awal abad 18 studi hukum
mendapat porsi yang utama dalam upaya
menegakan hukum dalam negara yang
tepat, adil dan benar.
• Semenjak akhir abad 18, Kameralistik
kurang berkembang di eropa. Kurang
lebih 100 tahun kemudian, di Amerika
Serikat tumbuh ilmu sejenis yang dirintis
oleh para ilmuwan Amerika yang belajar
di Jerman.
• Ketika Andrew Jackson terpilih
sebagai Presiden Amerika tahun
1878, menjadikan filsafat egaliterian
dalam sistem pemerintahan oleh
rakyat yang dilaksanakan dengan
pemilihan umum yang bebas.
Kemudian dibentuklan pejabat
pemerintahan yang mewakili rakyat
dalam norma-norma aristokrasi.
• Presiden Andrew Jackson, setelah
melakukan pemilihan umum untuk
membentuk pemerintahan
perwakilan rakyat, langkah
selanjutnya melakukan rekrutmen
pegawai pemerintahan berdasarkan
spoil sistem yang akhirnya
menimbulkan berbagai ekses.
• Puncak amarah rakyat terhadap
praktek spoil sistem dengan
terbunuhnya Presiden Garfield pada
tahun 1883 yang membuka jalan bagi
penyusunan Undang-Undang
Pendleton (Pendleton Act) pada tahun
1883 yang mengawali pemberlakuan
merit sistem dalam merekrut para
jabatan pemerintahan, (Leonard D.
White, 1958).
• Woodrow Wilson seorang maha
guru berhasil menyakinkan rakyat
bahwa sistem rekrutmen pegawai
pemerintahan dengan cara merit
sistem adalah sistem rekrutmen
dalam lingkungan pemerintahan
yang tidak anti demokrasi bahkan
memperkuat prinsip-prinsip
pemerintahan demokrasi.
• Pandangan Wilson ini dikemukakan pada
waktu yang tepat ketika munculnya
gerakan yang dinamakan Scientific
Management Movement bersamaan
dengan munculnya ajaran Max Weber
tentang The Idea Type Bureaucracy,
dimana organisasi pemerintahan dikelola
secara ekonomis yang melahirkan ilmu
public administration, ilmu pemerintahan
versi Amerika, (Leonard D. White, 1958).
• Pada awal abad 19 di Eropa terdapat
kecenderungan untuk menghidupkan lagi
pendekatan studi kameralistik bagi
mereka yang dipersiapkan untuk
menduduki jabatan tertinggi di
pemerintahan.
• Atas dasar itu, dibutuhkan sehimpunan
ilmu tertentu untuk mengelola
penyelenggaraan pemerintahan negara
secara efisien dan efektif.
• Pada tahun 1903, pemerintahan
Kerajaan Belanda menerapkan
Kebijakan Decentralizatie Wett 1903,
yang mengatur sistem
penyelenggaraan pemerintahan di
Hindia Belanda dengan menganut
pemerintahan lokal yang diberi
kewenangan untuk mengurus
pemerintahan sendiri dalam
pembinaan dan pengawasan kolonial.
• Pada tahun 1920 di Negeri Belanda,
dibentuklah program studi Indologie
di Universitas Laiden pada Fakultas
Hukum, Fakultas Sastra, dan Fakultas
Filsafat untuk mempersiapkan tenaga
yang bertugas dan mengurus
pemerintahan di Hindia Belanda.
• Tahun 1920 di Hindia Belanda
(Indonesia) dibentuk Pendidikan
Pamong Praja “Opleidings School Voor
Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA)”.
Lulusan MOSVIA dipergunakan untuk
memperkuat penyelenggaraan
pemerintahan Hindia Belanda yang
dipimpin oleh kelompok (Binnenlands
Bestuur Corps).
• Dengan dibukanya program
Indologie, keluarlah keputusan
pemerintah yang mengatur
pendidikan para pegawai
pemerintahan di Hindia Belanda
yang dikenal dengan nama Besluit
op de Indische Bestuursopleiding
1922.
• Berdasarkan besluit IB 1922, para
pejabat Binnenlands Bestuur mulai
pangkat Administratif Ambtenar,
Aspirant Controleur, Controleur,
Gewestelijk Secretaris, Assistent
Resident, Resident, sampai
Gouverneur adalah lulusan
program Indologie.
• Pembelajaran Indologie berkembang
pesat dan timbul kesadaran para
ilmuwan Eropa khususnya Belanda
untuk mengembangkan ilmu untuk
memerintah (bestuurkunde).
• Pada tahun 1942 muncul karya Van
Poelje tentang Bestuurkunde yang
membahas pemerintahan sebagai
ilmu (Science).
• Bestuurkunde (Ilmu Pemerintahan)
berkembang menjadi Bestuurschap
(Ilmu-Ilmu Pemerintahan), dan
Bestuurwetenschapen (Ilmu-Ilmu
Pembantu Ilmu Pemerintahan).
• Bestuurkunde (Ilmu Pemerintahan)
berkembang lebih lanjut dari Belanda
ke negara-negara di Eropa, Inggris,
Amerika, Asia dan Afrika.
PERKEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
YUNANI
EROPA (BELANDA)
INGGRIS AMERIKA
INDONESIA
AUSTRALIA
INDIA
MALAYSIASINGAPURA
1903
DECENTRALIZATIE WETT
1942 PD II
(KONSTITUSI)
PERKEMBANGAN ILMU
PEMERINTAHAN DI INDONESIA
• Pada tahun 1948 Kementerian Dalam
Negeri membuka Sekolah Menengah
Tinggi (SMT) Pangreh Praja yang
kemudian berganti nama menjadi
Sekolah Menengah Pegawai
Pemerintahan Administrasi Atas
(SMPAA) di Jakarta dan Makassar.
• Pada tahun 1952, Kementerian Dalam
Negeri membuka Kursus Dinas
Cadangan (KDC) di Malang Jawa Timur
dengan tujuan untuk mendidik pegawai
golongan DD untuk ditempatkan pada
struktur pemerintahan dan siap pakai.
KDC pada tahun 1954 dibuka di Jakarta,
Medan, Bukit Tinggi, Makassar,
Palangka Raya, Pontianak dan Mataram.
• Pada tahun 1950 Universitas Gadjah
Mada membuka Jurusan Ilmu
Pemerintahan (S1) di FHSP.
Pembukaan jurusan ilmu
pemerintahan pada UGM ini
didasarkan pada kebutuhan akan
tenaga pemerintahan yang bertugas
mengawal kemerdekaan Indonesia.
Ilmu Pemerintahan di UGM sebagai
bagian dari studi Ilmu Politik.
• Pada tahun 1956, Kementerian Dalam
Negeri menetapkan keputusan
bersama dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan membuka
Akademi Pemerintahan Dalam Negeri
(APDN) program Diploma D-III Ilmu
Pemerintahan dan lulusannya
menyandang gelar Bachelor of Art (BA)
dan bertugas pada pemerintahan
daerah provinsi dan kabupaten/kota.
• Pada tahun 1967, dibentuknya
Institut Ilmu Pemerintahan (IIP)
dengan Program Sarjana (S1) Ilmu
Pemerintahan, sebagai lembaga
kelanjutan dari APDN. Perbedaan
mendasar Ilmu Pemerintahan yang
dikembangkan di IIP dan UGM adalah
bahwa Ilmu Politik sebagai bagian
dari cabang studi Ilmu Pemerintahan.
• Pada tahun 1974 dibentuknya Jurusan
Ilmu Pemerintahan (S1) di Universitas
Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Ilmu
Pemerintahan yang dipelajari dan
dikembangkan di UNPAD sebagai
cabang dari ilmu-ilmu sosial
khususnya cabang dari studi Ilmu
Administrasi.
• Pada tahun 1992, Kementerian Dalam
Negeri meningkatkan status Akademi
Pemerintahan Dalam Negeri (APDN)
yang semula hanya Program Diploma
III Pemerintahan menjadi Sekolah
Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri
(STPDN) dengan Program Studi
Diploma IV Pemerintahan.
• Pada dekade tahun 2000-an
telah banyak dibuka Program
Studi Ilmu Pemerintahan untuk
jenjang pendidikan D3, S1, dan
S2, di berbagai Perguruan Tinggi
Negeri dan Swasta.
• Pada awal tahun 2013, Kementerian
Dalam Negeri dengan persetujuan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan membuka Program
Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan pada
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN) Kemdagri yang membekali Ilmu
Pemerintahan bagi para birokrat agar
terbentuk Birokrat yang llmuwan dan
llmuwan yang Birokrat.
OBYEK KAJIAN
ILMU PEMERINTAHAN
G. A VAN POELJE (1942:5)
Pusat Perhatian Ilmu Pemerintahan :
1. Unsur-unsur dinas umum (openbare dienst).
2. Keserasian dinas umum ke dalam dan
hubungannya dengan luar yaitu kepada
masyarakat yang kepentingannya diwakili
dalam dinas umum. Bentuk organisasi
terbaik dinas umum.
3. Hubungan antar alat kepengkapan yang
bersama-sama merupakan dinas umum
sebagai suatu kebutuhan.
4. Sentralisasi dan desentralisasi.
5. Koordinasi serta pengawasan ke dalam dan ke luar.
6. Hubungan antar pemerintah dengan yang
diperintah.
7. Mengusahakan terjaminnya keserasian dan daya
tindak yang dari pemerintah.
8. Unsur manusia dalam pemerintahan.
9. Pembentukan, pendidikan, peraturan dinas, dan
gaji pegawai.
10 Jaminan-jaminan bagi pemerintahan yang baik
dan serasi.
PROF. SOEWARGONO, (1980)
Sasaran studi ilmu pemerintahan adalah
pekerjaan pemerintahan dengan ciri
utama :
1. Memberikan arah;
2. Menetapkan nilai;
3. Mengatur;
4. Membuat keputusan.
PEKERJAAN PEMERINTAH
1. Pekerjaan pemerintahan yang menjadi sasaran
studi ilmu pemerintahan adalah bentuk
kehidupan sosial yang oleh Aristoteles
dikategorikan sebagai politik yang berarti
kehidupan negara pelaksanaan kekuasaan
negara.
2. Kemudian lahirlah pemerintahan negara,
pemerintahan yang berciri publik, atau
pemerintahan umum (openbaar berstuur).
Pemerintahan negara bertindak sebagai negara
yang menegakan hukum (rachtsstaat) dan
negara penjaga malam (nachtwakerstaat).
SUJAMTO (1982)
Isi dan Ruang Lingkup Studi Ilmu Pemerintahan :
1. Teori pemerintahan.
2. Lembaga-lembaga pemerintahan.
3. Hubungan antar pemerintah.
4. Cabang-cabang ilmu pemerintahan.
5. Bagaimana melayani dan mengendalikan masyarakat.
6. Bagaimana menumbuhkan rasa kebersamaan dan
partisipasi masyarakat.
7. Bagaimana menegakan peraturan.
8. Bagaimana menangkal bahaya dan ancaman dari luar
maupun dari dalam.
9. Bagaimana mengetahui dan menyerap serta memenuhi
perasaan dan hasrat-hasrat masyarakat.
BAYU SURYANINGRAT (1985)
Lingkup Studi Ilmu Pemerintahan adalah :
1). Asas-asas pemerintahan.
2). Sistem-sistem pemerintahan.
3). Teori-teori pemerintahan.
4). Kepentingan umum.
5). Fungsi-fungsi pemerintahan.
6). Pembagian kekuasaan pemerintahan.
7). Bidang kepegawaian pemerintahan.
8). Freies ermessen.
9). Detournement de pourvoir.
10). Bentuk-bentuk pemerintahan.
11). Aktivitas administrasi pemerintahan.
12). Perkembangan pemerintahan.
13). Sejarah pemerintahan.
14). Filsafat pemerintahan.
15). Etika pemerintahan.
16). Hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu lainnya.
17). Pemerintahan yang patut.
18). Administrasi pemerintahan.
19). Pemerintahan pusat, daerah dan desa.
20). Berbagai tahap dan jenis pemerintahan.
21). Kebijaksanaan publik, urusan publik, dan
kepentingan publik.
TALIZIDUHU NDRAHA (2003)
1. Negara.
2. Tujuan nasional.
3. Pemerintah dan yang diperintah.
4. Kepemimpinan pemerintahan.
5. Ideologi dan doktrin pemerintahan.
6. Asas-asas pemerintahan.
7. Sistem pemerintahan.
8. Teknik pemerintahan.
9. Perilaku pemerintahan (an) budaya pemerintahan.
A. STUDI INTRODUKTIF :
10. Tindakan pemerintahan, perbuatan pemerintah.
11.Pemerintahan nasional dan hubungan dengan
pemerintahan negara lain.
12. Pemerintahan wilayah.
13. Pemerintahan daerah.
14. Pemerintahan desa.
15. Hubungan pemerintahan.
16. Metodologi ilmu pemerintahan.
17. Pembangunan pemerintahan.
18. Pembinaan aparatur pemerintahan.
19. Pendidikan ilmu pemerintahan.
B. STUDI PARADIGMATIK :
Metodologi Ilmu.
C. STUDI DISIPLINER :
Dilakukan untuk menemukan teori-teori yang
diperlukan dalam mempelajari aspek-aspek studi
pemerintahan.
D. STUDI KASUS :
1. Seni pemerintahan.
2. Perbandingan pemerintahan.
3. Sejarah pemerintahan.
PENDEKATAN ILMU
PEMERINTAHAN
PENDEKATAN ILMU PEMERINTAHAN
1. PENDEKATAN KUALITATIF (INDUKTIF).
2. PENDEKATAN KUANTITATIF (DEDUKTIF).
3. PENDEKATAN KOMBINASI (MIXED).
4. PENDEKATAN KELEMBAGAAN (INSTITUTIONAL).
5. PENDEKATAN PERILAKU (BEHAVIORAL).
6. PENDEKATAN SISTEM.
7. PENDEKATAN KOMPREHENSIF.
8. PENDEKATAN HOLISTIK.
9. PENDEKATAN INTEGRATIF.
10.PENDEKATAN STRUKTURAL.
11.PENDEKATAN FUNGSIONAL.
PENDEKATAN PEMERINTAHAN
FAKTA TEORI
Memperjelas celah pengetahuan
Meringkaskan fakta
Memperkecil jangkauan
Meramalkan
Sumber lahirnya
menolak
Merubah orientasi
Mendefinisikan kembali
Memberi jalan mengubah
Memformulasikan fakta
deduktif
induktif
HUBUNGAN ILMU PEMERINTAH
DENGAN ILMU LAINNYA
HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN
DAN ILMU POLITIK
ILMU PEMERINTAHAN MEMILIKI KAITAN ERAT DENGAN
ILMU POLITIK KARENA PEMERINTAHAN SELALU TERKAIT
DENGAN PELAKSANAAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM
SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRATIS.
UNTUK ITU DALAM MENJALANKAN KEKUASAAN
MEMERINTAH, PEMERINTAH SELALU MEMPERHATIKAN
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI, ROTASI KEKUASAAN
PEMERINTAHAN, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN
KEPADA PUBLIK YANG MERUPAKAN FOKUS STUDI
DARI ILMU POLITIK.
HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN
DAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ILMU PEMERINTAHAN MEMPUNYAI KAITAN ERAT
DENGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA DALAM
HAL PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
NEGARA DIMANA ADMINISTRASI ADALAH
PEKERJAAN PEMERINTAH. DENGAN DEMIKIAN
FOKUS KAJIAN ILMU ADMINISTRASI MENCAKUP :
EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMIS YANG
MENJADI PRINSIP UTAMA DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA.
HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN
DAN ILMU HUKUM
ILMU PEMERINTAHAN MEMILIKI KAITAN YANG ERAT
DENGAN ILMU HUKUM, KARENA PEMERINTAHAN
YANG EFEKTIF DAN BAIK HARUS DIDASARKAN PADA
PRINSIP-PRINSIP HUKUM. DIMANA SEGALA
PERBUATAN PEMERINTAHAN HARUS DIDASARKAN
ATAS HUKUM. UNTUK ITU PEMERINTAHAN PERLU
DIDASARKAN ATAS KONSTITUSI DAN PERATURAN,
PEMBATASAN KEKUASAAN, SANKSI HUKUM BAGI
YANG MELANGGAR, YANG MERUPAKAN KAJIAN
UTAMA DARI ILMU HUKUM.
CABANG STUDI
ILMU PEMERINTAHAN
CABANG-CABANG
ILMU PEMERINTAHAN
Ilmu Pemerintahan dalam
pertumbuhannya mengalami
perkembangan dan sehingga berdampak
terhadap pendekatan lintas disiplin ilmu
yang menyababkan peminjaman konsep
ilmu lain untuk menjelaskan peristiwa
dan fenomena pemerintahan.
Bahan dasar untuk memahami
cabang-cabang
llmu Pemerintahan pada
Pohon Ilmu Pemerintahan
(Scientree of Government Science)
Baca Buku Kybernologi:
(Taliziduhu Ndraha, 2003:XXXVI)
ILMU
PEMERINTAHAN
ILMU
POLITIK
ILMU
FILSAFAT
ILMU
EKONOMI
ILMU
SOSIOLO
GI
ILMU
NEGARA
ILMU
HUKUM
ILMU
MANAJE
MEN
ILMU
ANTRO
POLOGI
ILMU
KEUA
NGAN
ILMU
ADMINIS
TRASI
ILMU
HUMANI
ORA
ILMU
ALAMIA
HYBRIDA SCIENCE OF
GOVERNMENT SCIENCE
SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE
ILMU
PEMERINTAHAN
1 FILSAFAT FILSAFAT PEMERINTAHAN
2 POLITIK POLITIK PEMERINTAHAN
3 ADMINISTRASI ADMINISTRASI PEMERINTAH
4 HUKUM HUKUM PEMERINTAHAN
5 SOSIOLOGI SOSIOLOGI PEMERINTAHAN
6 ANTROPOLOGI ANTROPOLOGI PEMERINTAH
7 MANAJEMEN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
8 KEUANGAN KEUANGAN PEMERINTAHAN
9 KEBIJAKAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE
ILMU
PEMERINTAHAN
11 SEJARAH SEJARAH PEMERINTAHAN
12 PSIKOLOGI PSIKOLOGI PEMERINTAHAN
13 EKOLOGI EKOLOGI PEMERINTAHAN
14 KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN PEMERINTA
15 ETIKA ETIKA PEMERINTAHAN
16 BAHASA BAHASA PEMERINTAHAN
17 SENI SENI PEMERINTAHAN
18 GEOGRAFI GEOGRAFI PEMERINTAHAN
19 TEKNIK TEKNIK PEMERINTAHAN
SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE
ILMU
PEMERINTAHAN
20 ORGANISASI ORGANISASI PEMERINTAHAN
21 BIROKRASI BIROKRASI PEMERINTAHAN
22 PERTANIAN PERTANIAN PEMERINTAHAN
23 KOMUNIKASI KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
24 KOORDINASI KOORDINASI PEMERINTAHAN
25 TEKNIK TEKNIK PEMERINTAHAN
26 BUDAYA BUDAYA PEMERINTAHAN
27 TEOLOGI TEOLOGI PEMERINTAHAN
28 DLL DLL
RAKYAT
PEMERINTAH
RAKYAT
PEMERINTAH
PEMERINTAH
PEMERINTAH
RAKYAT
TEORI POSISI PEMERINTAH
DAN RAKYAT
PEMERINTAH RAKYAT
RAKYATPEMERINTAH
TEORI PERAN PEMERINTAH DAN RAKYAT
ASAS-ASAS
ILMU PEMERINTAHAN
MAKNA ASAS PEMERINTAHAN
Asas bermakna kata Principle
atau Foundation bahasa Ingris
dan melahirkan enam istilah
antara lain :
1. Basic knowledge
(Freedman et al, 1956).
2. Conceptual foundations
(Tousley at al, 1962).
3. Fundametal concepts
(Maynard & Beckman, 1946).
4. Underlying philosophy
(Huntington, 1949).
5. Essential (Monroe, 1949),
6. Beginsel (Belanda, 1942).
Dengan demikian, Asas
Pemerintahan merupakan prinsip
dasar dari pemerintahan baik
bersifat normatif maupun sebagai
sistem nilai pemerintahan dalam
membentuk dan menjalankan
pemerintahan.
Secara umum, asas-asas pemerintahan
dapat didefinisikan sebagai pola umum
dan normatif perilaku pemerintahan yang
bersumber dari sistem nilai pemerintahan
dan sebagai pegangan pemerintahan yang
secara obyektif diperlukan untuk
memperlancar dan mengefektifkan
hubungan interaksi antara pemerintah
dengan yang diperintah.
TALIZIDUHU NDRAHA (2003:681)
ASAS-ASAS PEMERINTAHAN
1. ASAS MEMANDANG JAUH KE DEPAN.
Pemerintahan yang memiliki
visioner dalam arti yang memiliki
kemampuan memandang jauh
kedepan. Untuk mencapainya maka
diperlukan perencanaan strategis.
2.ASAS BERPIKIR PANJANG.
Pikir dahulu pendapatan, sesal
kemudian tidak berguna, demikian
bunyi pribahasa. Melakukan
sesuatu terlebih dahulu
mempertimbangkan segala resiko
secara rasional dan obyektif.
3. ASAS BELAJAR DARI SEJARAH.
Pemerintahan itu adalah suatu proses
sejarah yang melahirkan konsep sejarah
pemerintahan, yang menyadari bahwa :
pemerintahan adalah mata rantai sebab-
akibat; setiap kejadian atau peristiwa
pemerintahan tidak ada yang terjadi
secara kebetulan yang jelas adanya aktor
pemerintahan; pemerintah bisa berkaca
pada semua kejadian; setiap kejadian itu
bersifat unik.
4.ASAS KEPASTIAN DAN PERUBAHAN.
Kepastian hukum adalah bingkai
perubahan sosial. Bingkai adalah
hukum positif. Perubahan adalah
suatu hal yang pasti. Dengan
demikian, manajemen
perubahan oleh pemerintah.
5. ASAS KESERASIAN TUJUAN
DENGAN MOTIF, CARA DAN
ALAT. Motif sebagai input,
cara/alat sebagai proses, hasil
dan manfaat sebagai tujuan.
6. ASAS PROFESSIONALISME.
Profesionalisme adalah konsep
ilmu administrasi dan
manajemen khususnya MSDM.
Profesional artinya suatu sifat
ketekunan pada pekerjaan
yang dikuasai dan
dilaksanakan secara benar.
7. ASAS TANGGUNG JAWAB.
Suatu sikap untuk
menanggung resiko
terhadap pekerjaan yang
dilakukan. Tanggung jawab
lebih pada pelaksanaan
kewajiban dan hak.
8. ASAS KEPATUHAN.
Kepatuhan bermakna
bahwa apa yang dilakukan
disesuaikan dengan norma
hukum dan prosedur yang
ada dalam organisasi.
9. ASAS NOBLESSE OBLIGE.
Lebih pada makna moral
obligasi dimana
penghargaan kepada
seseorang yang berjasa
khususnya di bidang
pemerintahan.
10. ASAS KEBERSAMAAN.
Asas yang
memperlakukan semua
orang sama di dalam
hukum dan
pemerintahan.
11. ASAS GOOD GOVERNANCE.
Asas pemerintahan yang
baik sebagai spirit
pemerintahan modern yang
mencakup nilai :
transparansi, keadilan,
pelayanan, kepastian hukum,
efisiensi, efektivitas, dsb).
12. ASAS AKTIF.
Sikap untuk melakukan
sesuatu kegiatan
pemerintahan secara aktif
sesuai dengan kondisi
pemerintahan yang ada
yang melahirkan kreasi.
13. ASAS OMNIPRESENCE.
Pemerintahan serba hadir
dimana-mana untuk
membangun dan melayani
masyarakat.
14. ASAS DENGAN SENDIRINYA.
Kegiatan tanpa pengurus,
dan tanpa aturan untuk
menyelesaikan sesuatu.
15. ASAS SISA RESIDU -SISA.
Urusan sisa sebagai ampas
yang menjadi sampah
bidang pemerintahan yang
berkaitan dengan urusan
pemerintahan.
16. ASAS DISCRETION.
Hak dan kewenangan
seseorang untuk melakukan
tindakan keputusan dan
bertindak sesuai dengan
pertimbangan sendiri.
17. ASAS FREIES ERMESEN.
Dalam kondisi yang tidak
menentu, perlu
dilakukan tindakan
yang tepat.
18. ASAS KETERBUKAAN.
Keterbukaan dalam hal
mengelola input
tertentu menjadi output
tertentu.
19.ASAS KEUTAMAAN.
Mendahuklukan rakyat
dalam berbagai kegiatan
pemerintahan.
20. ASAS PERSATUAN DAN
PERBEDAAN.
Bhineka Tunggal Ika,
perbedaan diciptakan dan
persatuan sebagai rahasia
ilahi dalam penciptaan.
21.ASAS KEPERCAYAAN,
PENGHARAPAN DAN
KEKECEWAAN.
Rakyat percaya pada
pemerintah, rakyat berharap
kepada pemerintah, dan
rakyat kecewa kepada
pemerintah.
PENGEMBANGAN
ILMU PEMERINTAHAN
DI INDONESIA
STRATEGI PENGEMBANGAN
ILMU PEMERINTAHAN
1.STRATEGI KELEMBAGAAN.
2.STRATEGI KELOMPOK.
3.STRATEGI KEMASYARAKATAN.
STRATEGI KELEMBAGAAN
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PERGURUAN TINGGI NEGERI.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PERGURUAN TINGGI SWASTA.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PERGURUAN KEMENTERIAN LAIN.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI LEMBAGA PEMERINTAHAN DI
PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH.
STRATEGI KELOMPOK
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI ORGANISASI PRROFESI.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI KELOMPOK SOSIAL.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PELAKU PEMERINTAHAN.
STRATEGI KEMASYARAKATAN
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI SOSIALASASI KE MASYARAKAT.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PENGORGANISASIAN
KEMASYARAKATAN.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT.
• PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN
MELALUI PENJAGAAN BUKTI SEJARAH.
PENGEMBANGAN ILMU
PEMERINTAHAN DI INDONESIA UNTUK
MENCIPTAKAN SPIRIT TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BERDASARKAN
DASAR-DASAR ILMU PEMERINTAHAN
UNTUK MEWUJUDKAN SUATU
KULTUR PEMERINTAHAN
YANG BAIK
TIGA SUB KULTUR
ILMU PEMERINTAHAN
SUB KULTUR
KEKUASAAN
SUB KULTUR
EKONOMI
SUBKULTUR
SOSIAL
ILMU
PEMERINTAHAN
KULTUR ILMU
PEMERINTAHAN
•PENGATURAN,
•PEMBINAAN,
•PENGAWASAN
•PEMBANGUNAN
•PEMBERDAYAAN
•PELAYANAN,
•FASILITASI,
•SOSIALISASI
SUB KULTUR
KEKUASAAN
SUB KULTUR
EKONOMI
SUB KULTUR
SOSIAL
TIGA PILAR PEMERINTAHAN MODERN
PEMERINTAH
SWASTA MASYARAKAT
RELASI
SELAMAT BELAJAR SEMOGA
SUKSES MENJADI DOKTOR
ILMU PEMERINTAHAN
DAN BERPERAN
MENGEMBANGKAN
ILMU PEMERINTAHAN
DI INDONESIA

More Related Content

What's hot

6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
National Resilience Institute of Republic Indonesia
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
Siti Sahati
 
Pengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanPengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanMuhamad Yogi
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)DIP IPDN Angkatan 3
 
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi PublikPengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
yuniawatiantitirani
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanBKPP kabupaten Bandung
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanNina Muhaemin
 
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
Metodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahyaMetodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahya
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahyapumdatin
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
Siti Sahati
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
Muh Firyal Akbar
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AKKebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
Tri Widodo W. UTOMO
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanNina Muhaemin
 
perkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.pptperkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.ppt
ShasyaGatot
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
93220872
 

What's hot (20)

6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Pengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanPengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu Pemerintahan
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
 
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi PublikPengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
 
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
Metodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahyaMetodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahya
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AKKebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
Kebijakan Publik, Analisis Kebijakan dan Peran AK
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 
perkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.pptperkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.ppt
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 

Viewers also liked

Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Raja Matridi Aeksalo
 
Dasar dasar pemerintahan
Dasar dasar pemerintahanDasar dasar pemerintahan
Dasar dasar pemerintahan
aliluqman
 
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturMetodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturpumdatin
 
Bahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturBahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturpumdatin
 
Mp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixMp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixpumdatin
 
Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1pumdatin
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013pumdatin
 
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasanpumdatin
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2pumdatin
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
Sri Suwanti
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanNurul Arifin S
 
Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak safpumdatin
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
roellys
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
Sri Suwanti
 
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
Dr. Umar S. Bakry
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)DIP IPDN Angkatan 3
 
Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia
UIN Sunan Kalijaga
 
Makalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ RousseauMakalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ Rousseau
Bilqis Putri
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)DIP IPDN Angkatan 3
 

Viewers also liked (20)

Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
 
Dasar dasar pemerintahan
Dasar dasar pemerintahanDasar dasar pemerintahan
Dasar dasar pemerintahan
 
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturMetodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
 
Bahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturBahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direktur
 
Mp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixMp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fix
 
Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
 
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
PERAN PEMERINTAH PUSAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SAAT INI DAN...
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
 
Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak saf
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 12
 
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
Jurnal HI ALTERNATIF Vol. 06 No.1 (2016)
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
 
Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia
 
Makalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ RousseauMakalah kelompok JJ Rousseau
Makalah kelompok JJ Rousseau
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
 

Similar to Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)

Ilmu hukum dan pendekatan distem
Ilmu hukum dan pendekatan distemIlmu hukum dan pendekatan distem
Ilmu hukum dan pendekatan distem
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Mp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisiMp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisipumdatin
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.pptfdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
Zainal78
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdfpengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
PangeranSilalahi
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
ssuser50bfe71
 
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdfRPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
PetrusPolyando
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
Khairul Arifin
 
Bahan kuliah mpp
Bahan kuliah mppBahan kuliah mpp
Bahan kuliah mpp
DIP IPDN Angkatan 3
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endryEndry Sulastono
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endryEndry Sulastono
 
Teori Administrasi 2013.pptx
Teori Administrasi 2013.pptxTeori Administrasi 2013.pptx
Teori Administrasi 2013.pptx
RijalulFahmillah1
 
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
YudhaRengga1
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM ------------------ PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
rivaldotobing08
 
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
andisrirezkyw
 
I Konsep TeknologiI.pptx
I Konsep TeknologiI.pptxI Konsep TeknologiI.pptx
I Konsep TeknologiI.pptx
DwiPratiwi50
 

Similar to Ilmu pemerintahan (s3 ipdn) (20)

Ilmu hukum dan pendekatan distem
Ilmu hukum dan pendekatan distemIlmu hukum dan pendekatan distem
Ilmu hukum dan pendekatan distem
 
Mp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisiMp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisi
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukum
 
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.pptfdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
fdokumen.com_metodologi-penelitian-sosial-562d0d36ab050.ppt
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdfpengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
pengantarilmupolitik-130130211445-phpapp02.pdf
 
Materi kuliah mps i
Materi kuliah mps iMateri kuliah mps i
Materi kuliah mps i
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
 
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdfRPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
RPS-SISTEM-PEMERINTAHAN-INDONESIA-2021.pdf
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
Bahan kuliah mpp
Bahan kuliah mppBahan kuliah mpp
Bahan kuliah mpp
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endry
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endry
 
Teori Administrasi 2013.pptx
Teori Administrasi 2013.pptxTeori Administrasi 2013.pptx
Teori Administrasi 2013.pptx
 
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
1. PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI KEPOLISIAN.pptx
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM ------------------ PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
 
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
1_Sosiologi_Hukum_Pengantar_1.pptx
 
I Konsep TeknologiI.pptx
I Konsep TeknologiI.pptxI Konsep TeknologiI.pptx
I Konsep TeknologiI.pptx
 

More from pumdatin

Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak safpumdatin
 
Kepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiaKepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiapumdatin
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2pumdatin
 
Matrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjaMatrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjapumdatin
 
Matrikulasi iii
Matrikulasi iiiMatrikulasi iii
Matrikulasi iiipumdatin
 
Matrikulasi 4
Matrikulasi 4Matrikulasi 4
Matrikulasi 4pumdatin
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3pumdatin
 
Matrikulasi 2
Matrikulasi 2Matrikulasi 2
Matrikulasi 2pumdatin
 
Matrikulasi 1
Matrikulasi 1Matrikulasi 1
Matrikulasi 1pumdatin
 
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013pumdatin
 
Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1pumdatin
 

More from pumdatin (11)

Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak saf
 
Kepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiaKepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesia
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2
 
Matrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjaMatrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarja
 
Matrikulasi iii
Matrikulasi iiiMatrikulasi iii
Matrikulasi iii
 
Matrikulasi 4
Matrikulasi 4Matrikulasi 4
Matrikulasi 4
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3
 
Matrikulasi 2
Matrikulasi 2Matrikulasi 2
Matrikulasi 2
 
Matrikulasi 1
Matrikulasi 1Matrikulasi 1
Matrikulasi 1
 
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
 
Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1
 

Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)

  • 1. DASAR-DASAR ILMU PEMERINTAHAN OLEH : Dr. Drs. HYRONIMUS ROWA, M.Si DOSEN IPDN KEMDAGRI
  • 2. BIODATA SINGKAT 1. HYRONIMUS ROWA, DR, DRS, M.Si 2. LAHIR DI BAJAWA-FLORES-NTT. 3. STATUS BERKELUARGA. 4. DOKTOR ILMU PEMERINTAHAN. 5. PEMBANTU REKTOR II PADA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) KEMDAGRI. 6. TENAGA PENGAJAR : DIKLAT KDH, DIKLATPIM, DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL, DIKLAT DPRD SE INDONESIA DARI BADANDIKLAT KDN, DOSEN TAMU SESKO AL CIPULIR, KONSULTAN WORLD BANK, DRSP, DAN IFES. 7. ANGGOTA TIM PERUMUS RUU BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI. 8. ALAMAT RUMAH KAMPUS IIP CILANDAK JAKSEL NOMOR TELP.(021) 7806602, FAX.(021)7822667, HP.08161912750.
  • 3. MATERI PEMBELAJARAN 1. TUJUAN PEMBELAJARAN 2. MAKNA ILMU PEMERINTAHAN 3. LAHIRNYA PEMERINTAHAN 4. LAHIRNYA ILMU PEMERINTAHAN 5. OBYEK KAJIAN ILMU PEMERINTAHAN 6. PENDEKATAN ILMU PEMERINTAHAN 7. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN 8. CABANG STUDI ILMU PEMERINTAHAN 9. ASAS-ASAS ILMU PEMERINTAHAN 10.PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN 11.TANTANGAN ILMU PEMERINTAHAN
  • 5. TUJUAN PEMBELAJARAN PROGRAM DOKTOR ILMU PEMERINTAHAN 1. Memahami dan Menguasai Ilmu Pemerintahan. 2. Menguasai Ontologi Ilmu Pemerintahan. 3. Menguasai Epistemologi Ilmu Pemerintahan. 4. Menguasai Aksiologis Ilmu Pemerintahan. 5. Mampu memotret dan meneliti masalah- masalah pemerintahan. 6. Memahami perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pemerintahan. 7. Mampu memahami dan memecahkan masalah- masalah pemerintahan. 8. Mampu mengembangkan ilmu pemerintahan.
  • 6. LITERATURE WAJIB 1. Poelje, CH, Van., 1942, Algemene Inleiding tot de Bestuurkunde, Alphen aan de Rijn N. Samson. 2. McIver, Robert M., 1947, The Web of Government, The Macmillan Company. 3. Finer, Herman., 1949, Theory and Practice of Modern Government, Henry Holt and Company, New York.
  • 7. 4. C. F. Strong, 1960, Modern Political Constitutional, Sidgwick and Jackson, Ltd., London. 5. Braasz, H.A. cs., 1962, Inleinding tot de Bestuurwetenschap: Den Haag. 6. Samuel Edward Finer, 1974, Comparative Government, Penguin Books, Ltd., Harmonds Worth, Middlesex, England.
  • 8. 7. Rosenthal U., Schendelen, M.P.C.M. Van., 1987, Rengeling, H.B. Openbaar Bestuur: Alphen aan de Rijn N. Samson. 8. Hoogerwerf, 1987, A De Beleidstheori, P.B. Lehning and J.B.D. Simonis Handboek beleidswethenschap: Amsterdam. 9. Bayu Surianingrat, 1980, Mengenal Ilmu Pemerintahan: Aksara Baru, Jakarta.
  • 9. 10. S. Pamudji, 1983, Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, PT. Bina Aksara, Jakarta. 11. Soewargono, 1996, Jatidiri Ilmu Pemerintahan, IIP Pres. 12. M. Ryaas Rasyid , 1996, Makna Pemerinatahan Tinjauan dari Segi Etika dan Kepemimpinan, Yarsif Watampone. 13. Taliziduhu Ndraha, 2003, Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru), Bina Aksara.
  • 10. ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI DARI ILMU PEMERINTAHAN
  • 11. APA ONTOLOGI ILMU PEMERINTAHAN? Ontologi adalah subject matter, focus interest, hakekat yang dikaji. Artinya apa sebenarnya yang dikaji oleh ilmu pemerintahan itu. Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus tahu definisi, batasan atau ruang lingkup ilmu pemerintahan itu sendiri.
  • 12. APA EPISTEMOLOGI ILMU PEMERINTAHAN? Bagaimana ilmu pemerintahan itu didapat, metode apa yang digunakan. Ilmu pemerintahan didapat dari data-data empiris lapangan berupa fakta-fakta pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa. Metode penelitian yang digunakan dapat metode deduktif, induktif, deskriptif, historis atau eksperimen. Pendekatan analisanya dapat berupa pendekatan kelembagaan, prilaku dsb.
  • 13. APA AKSIOLOGI DARI ILMU PEMERINTAHAN? Aksiologi berbicara penerapan ilmu, manfaat ilmu, kegunaan ilmu. Penerapan ilmu pemerintahan itu dapat dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Manfaatnya dapat berupa kognitif yaitu meningkatnya nalar dan gagasan pemerintahan dan psikomotor yaitu dapat meningkatkan keterampilan birokrat dalam pelayanan publik, sementara affektif dapat meningkatkan penghayatan dan kesadaran berpemerintahan.
  • 15. ILMU = SEPERANGKAT PENGETAHUAN YANG : 1. TERSUSUN SECARA SISTEMATIS DAN LOGIS; 2. MEMPUNYAI OBYEK/SASARAN TERTENTU YANG MENJADI MATERI POKOK PEMBAHASAN; 3. ADANYA PUSAT PERHATIAN TERTENTU SEBAGAI SUDUT PANDANG DALAM MEMBAHAS OBYEKNYA; 4. MENGGUNAKAN METODE-METODE ILMIAH TERTENTU; 5. MEMILIKI KEBENARAN YANG OBYEKTIF; DAN 6. MEMPUNYAI TUJUAN TERTENTU. PENGERTIAN ILMU (SCIENCE)
  • 16. MAKNA PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) SEGALA SESUATU YANG KITA TAHU MELALUI PENANGKAPAN PANCA INDERA : • MELALUI LIHAT (MATA). • MELALUI RABA (TANGAN). • MELALUI RASA (LIDAH). • MELALUI DENGAR (TELINGA). • MELALUI CIUM (HIDUNG).
  • 17. APA ITU TEORI (THEORY) 1. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan- hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan meprediksikan suatu gejala, (Fred N. Kerlinger, 1973). 2. Teori adalah alat dari ilmu (tool of science) sebagai formulasi dari fakta-fakta, (Moh Nazir, 1988).
  • 18. KONSEPTUALISASI TEORI PEMERINTAHAN TEORI/HUKUM/DALIL RAMALAN & PENJELASAN FAKTA & OBSERVASI induktif deduktif (A. F. Chalmers, 1976)
  • 19. HUBUNGAN TEORI DENGAN FAKTA PEM FAKTA TEORI Memperjelas celah pengetahuan Meringkaskan fakta Memperkecil jangkauan Meramalkan Sumber lahirnya menolak Merubah orientasi Mendefinisikan kembali Memberi jalan mengubah Memformulasikan fakta deduktif induktif
  • 20. Ilmu pemerintahan tersusun secara sistematis karena ilmu pemerintahan terdiri dari konsep-konsep dimana konsep yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Konsep-konsep yang diambil dari lapangan empirik ini telah tersusun, oleh karena itu ilmu pemerintahan mempunyai sistematika sendiri.
  • 21. WHAT IS GOVERNMENT ? GOVERNMENT IS POLITICS PLUS ADMINISTRATION. (PEMERINTAHAN ADALAH POLITIK TAMBAH ADMINISTRASI) (Herman Finer-University Chicago, Theory and Practice of Modern Government,1949:7)
  • 22. Government menurut pendapat Finer sebagai Politics and Administration • Pemerintahan terkait dengan proses politik yakni menyangkut pembuatan kebijakan dan perumusan keputusan politik dalam rangka mencapai tujuan bernegara yang mencakup kegiatan-kegiatan politik. • Pemerintahan terkait dengan kemampuan melaksanakan atau mengimplementasikan keputusan politik dengan menggunakan cara kerja manajemen pemerintahan yang efektif dan dinamakan administrasi.
  • 23. WHAT IS GOVERNMENT (C. F. STRONG, 1960:6) Government is there fore, that organization in which is vested the right to exercise sovereign powers. Government in the broad sense, is something bigger than a special body of ministers a sense in which we colloquially use it to day, when ... Govenment, in the broader sense, is charged with and without. Is must, there fore, have, first military power, or the control of making laws; thirdly, financial power, or the ability to extract sufficient money from the community to defray the cost of defending the state and of enforcing the law it makes on the state’s behalf.
  • 24. TERJEMAHANNYA SINGKAT PEMERINTAHAN ADALAH ORGANISASI DALAM MANA DILETAKAN HAK UNTUK MELAKSANAKAN KEKUASAAN BERDAULAT ATAU TERTINGGI. PEMERINTAHAN DALAM ARTI LUAS MENCAKUP SELURUH CABANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA (LEGISLATIF, EKSEKUTIF, YUDIKATIF, ATAU KESELURUHAN LEMBAGA NEGARA), DAN PEMERINTAHAN DALAM ARTI SEMPIT HANYA BADAN EKSEKUTIF.
  • 25. EMPAT MAKNA PEMERINTAHAN (SAMUEL EDWARD FINER,1974:3-4) 1. THE ACTIVITY OR THE PROCESS OF GOVERNING (MENUNJUKKAN KEGIATAN ATAU PROSES MEMERINTAH YAITU MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN). 2. STATE OF AFFAIRS (MENUNJUKAN MASALAH- MASALAH/HAL IKHWAL NEGARA DALAM MANA KEGIATAN DAN PROSES DI ATAS DIJUMPAI DAN SISELENGGARAKAN).
  • 26. 3. PEOPLE CHARGED WITH THE DUTY OF GOVERNMENT (MENUNJUKKAN ORANG- ORANG MAKSUDNYA PEJABAT-PEJABAT) YANG MEMILIKI TUGAS-TUGAS UNTUK MEMERINTAH). 4. THE MANNER, METHOD OR SYSTEM BY WHICH A PARTICULAR SOCIETY IS GOVERNED (MENUNJUKAN CARA, METODE ATAU SISTEM DENGAN MANA SUATU MASYARAKAT TERTENTU DIPERINTAH).
  • 27. MAKNA PEMERINTAHAN (S. PAMUDJI, 1987:23) SECARA ETIMOLOGIS PEMERINTAHAN BERASAL DARI KATA PEMERINTAH, SEDANGKAN PEMERINTAH BERASAL DARI KATA PERINTAH. PERINTAH ADALAH PERKATAAN YANG BERMAKSUD MENYURUH MELAKUKAN SESUATU PERBUATAN.
  • 28. PEMERINTAH ADALAH KEKUASAAN MEMERINTAH SUATU NEGARA (DAERAH NEGARA) ATAU BADAN YANG TERTINGGI YANG MEMERINTAH SESUATU NEGARA (SEPERTI KABINET MERUPAKAN SUATU PEMERINTAH). PEMERINTAHAN ADALAH PERBUATAN (CARA, HAL URUSAN DAN SEBAGAINYA) MEMERINTAH.
  • 29. BAYU SURIANINGRAT (1980) PEMERINTAHAN ADALAH ORANG ATAU BADAN ATAU PERANGKAT YANG MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN ATAU YANG MEMERINTAH.
  • 30. TUGAS PEMERINTAH 1. MENGHADIRKAN KESEJAHTERAAN BAGI MASYARAKAT (PUBLIC WELFARE). 2. MELINDUNG DAN MENGAYOMI MASYARAKAT. 3. MEWUJUDKAN KETERTIBAN DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT. 4. PENGENDALIAN ATAS KESELURUHAN TINDAKAN WARGA (WNI DAN WNA). 5. MENGATUR KEHIDUPAN BERSAMA WARGA AGAR TERCIPTA KETERATURAN.
  • 31. FUNGSI POKOK PEMERINTAH 1. PENGATURAN (REGULATION) YAKNI MELAKUKAN PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN (PERATURAN PEUNDANG-UNDANGAN) AGAR TERCIPTA KETERATURAN DALAM MASYARAKAT. 2. PEMBANGUNAN (DEVELOPMENT) YAKNI FUNGSI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN AGAR TERCIPTA SUATU KONDISI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA.
  • 32. 3. PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT) YAKNI FUNGSI MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGAR TERCIPTA SUATU KONDISI MASYARAKAT YANG MANDIRI. 4. PELAYANAN (SERVICES) YAKNI MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT AGAR TERCIPTA KEADILAN DALAM MASYARAKAT.
  • 33. TUGAS PEMERINTAH RI ADALAH MEWUJUDKAN TUJUAN PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA MENURUT PEMBUKAAN UUD 1945 1. MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA (NATIONAL PROTECTION: URUSAN PERLINDUNGAN). 2. MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM (PUBLIC WELWARE: URUSAN MENSEJAHTERAKAN). 3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA (NATION EDUCATION: URUSAN PENDIDIKAN). 4. IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL (INTERNATIONAL RELATIONSHIP FREE: URUSAN INTERNASIONAL).
  • 35. G. A. VAN POELJE (1942) BAPAK ILMU PEMERINTAHAN ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG BERTUJUAN UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN UMUM SECARA SAH BAGI KESELURUHAN WARGA.
  • 36. KERAGUAN ILMU PEMERINTAHAN (ROBERT MCIVER,1947:6) When we speak of a science of government we are not raising doubts concerning the feasibility of political science, as that expression is commonly used. (apabila kita berbicara tentang ilmu pemerintahan, jangan diragukan lagi bahwa ilmu pemerintahan adalah suatu ilmu pengetahuan)
  • 37. SYARAT SUATU NEGARA 1. ADA PEMERINTAHAN, 2. ADA PENDUDUK, 3. ADA WILAYAH, 4. ADA PENGAKUAN NEGARA LAIN.
  • 38. DENGAN DEMIKIAN SECARA AKADEMIK DAN EMPIRIK BAHWA : ILMU YANG MENGELOLA PEMERINTAHAN NEGARA YAITU ILMU PEMERINTAHAN
  • 39. BAYU SURIANINGRAT (1980) ILMU PEMERINTAHAN ADALAH SALAH SATU DARI ILMU-ILMU SOSIAL …DENGAN SASARANNYA BERUPA GEJALA SOSIAL YANG ADA KAITANNYA ATAU YANG MENGANDUNG SIFAT PEMERINTAHAN.
  • 40. SASARAN ILMU PEMERINTAHAN MENCAKUP SEGALA MACAM DAN SELURUH PERBUATAN DAN PERILAKU PEMERINTAHAN ATAU SEMUA GEJALA SOSIAL YANG BERSIFAT PEMERINTAHAN.
  • 41. U. ROSENTAL (1986) ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG SECARA OTONOM MEMPELAJARI BEKERJANYA STRUKTUR-STRUKTUR DAN PROSES- PROSES PEMERINTAHAN UMUM, BAIK SECARA INTERNAL MAUPUN SECARA EKSTERNAL.
  • 42. SEMENTARA ITU PEMERINTAHAN UMUM DIRUMUSKAN SEBAGAI KESELURUHAN STRUKTUR DAN PROSES-PROSES YANG MELIBATKAN KEBIJAKSANAAN DAN KEPUTUSAN YANG BERSIFAT MENGIKAT DAN ATAS NAMA BAGI KESELURUHAN KEHIDUPAN BERSAMA WARGA.
  • 43. H.A. BRAASZ (1986) ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI CARA BAGAIMANA LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN UMUM DISUSUN DAN DIFUNGSIKAN TERHADAP WARGA NEGARA, BAIK SECARA INTERNAL MAUPUN SECARA EKSTERNAL.
  • 44. AFAN GAFFAR (1992:4) ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI PROSES PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM SUATU NEGARA. PEMERINTAHAN SUATU NEGARA SEBAGAI OBYEK UTAMA DARI STUDI ILMU PEMERINTAHAN.
  • 45. TALIZIDUHU NDRAHA (2003) ILMU PEMERINTAHAN ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI BAGAIMANA MEMENUHI DAN MELINDUNGI KEBUTUHAN DAN TUNTUTAN TIAP ORANG AKAN JASA-PUBLIK DAN LAYANAN CIVIL, DALAM HUBUNGAN PEMERINTAHAN, (SEHINGGA DAPAT DITERIMA) PADA SAAT DIBUTUHKAN OLEH BERSANGKUTAN.
  • 46. OBYEK ILMU PEMERINTAHAN 1. PERISTIWA PEMERINTAHAN. 2. FENOMENA PEMERINTAHAN. 3. GEJALA-GEJALA PEMERINTAHAN. 4. PRAKTEK PEMERINTAHAN.
  • 47. METODE ILMU PEMERINTAHAN METODE ILMU PEMERINTAHAN YANG DIGUNAKAN DAPAT BERUPA METODE INDUKTIF ATAU DEDUKTIF DENGAN PENDEKATAN INSTITUSIONAL , BEHAVIORAL, SISTEM, KOMPREHENSIF, HOLISTIK, INTEGRATIF, FUNGSIONAL, STRUKTURAL, POLITIK, YURIDIS, EKONOMI, SOSIOLOGIS, PSIKOLOGIS, PELAYANAN, DSB.
  • 49. TUJUAN ILMU PEMERINTAHAN 1. Untuk memahami masalah-masalah atau gejala-gejala pemerintahan. 2. Untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa pemerintahan. 3. Untuk penerapan atau aplikasi dalam kehidupan pemerintahan. 4. Untuk meramalkan gejala-gejala pemerintahan pada masa yag akan datang. 5. Untuk mencari kebenaran pemerintahan. 6. Untuk membentuk teori pemerintahan.
  • 50. Dengan demikian dapat menyimpulkan secara sederhana bahwa ilmu pemerintahan itu dapat dikatakan sebagai suatu ilmu, tetapi harus diakui bahwa ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang exist dengan teori yang canggih dan mandiri bisa dianggap masih “remaja” atau belum “dewasa” .
  • 52. GEJALA PEMERINTAHAN • Pemerintahan sebagai suatu gejala sosial telah muncul sejak lahirnya manusia di muka bumi yaitu sejak ada penguasa dan yang dikuasai dalam masyarakat. • Lahirnya penguasa atau kelompok yang berkuasa untuk mencegah “bellum omnium contra omnes and homo homini lupus” (manusia yang kuat menjadi srigala bagi yang lemah).
  • 53. • Para filsof sebelum abad Masehi seperti Socrates, Plato dan Aristoteles telah mencoba berfikir dan memformulasikan gejala-gejala pemerintahan itu secara lebih sistematis, universal dan radikal. • Aristoteles, manusia sebagai “Zoon Politicon” bahwa setiap manusia berperan ganda sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkawan dan saling membutuhkan.
  • 54. • Pada masa hidupnya, Plato pernah menulis suatu buku yang berjudul Politeia. Kata Politeia ini dari kata polis yang berarti kota. • Dengan demikian maka buku karya Plato tersebut membahas tentang kota atau kekotaan, namun yang dibicarakan bukan kota secara keseluruhan dalam arti mengenai unsur-unsur negara yang secara tradisional terdiri dari Wilayah, Rakyat dan Pemerintah, tetapi kota sebagai pemerintah.
  • 55. • Melainkan hanya mengenai unsur yang ketiga yaitu pemerintah, sehingga politeia akan lebih tepat kalau diterjemahkan dengan “pemerintahan polis” (Surianingrat,1980:16). • Pemerintahan sebagai ilmu (Science) baru muncul pada pertengahan abad ke-20 yang ditandai dengan munculnya karya Van Poelje tentang Bestuurkunde di Negeri Belanda pada tahun 1940 an.
  • 57. • Ilmu Pemerintahan berciri modern pertama kali lahir di Prusia dan Austria pada abad 17. • Pada masa itu, ilmu pemerintahan dikenal dengan nama Kameralwissenchaften. • Landasan pemikiran adalah pada masa itu diperlukan sekelompok ilmu yang dipandang langsung berkaitan dengan fungsi pejabat pemerintah.
  • 58. • Pada masa pemerintahan Raja Frederik Willem I (1713-1749) mata kuliah Kameralistik diajarkan di Universitas Frankfurt dan Universitas Hale. • Mata kuliah Kameralistik pada masa itu lebih didekatkan pada analisis pengelolaan pemerintahan negara secara efisien sehingga lebih berciri muatan ekonomi pemerintahan yang membahas tentang masalah keuangan pemerintahan, pajak, kepolisian, administrasi pemerintahan, struktur pemerintahan.
  • 59. • Pada abad 18 perkembangan studi kameralistik seiring dengan kebutuhan pemerintahan kerajaan untuk kebutuhan pemerintahan kerajaan yang kuat, sehingga obyek kameralistik bergeser pada studi masalah hukum pada spirit negara yang didasarkan pada hukum.
  • 60. • Menurut Carl Friedrich (1963) bahwa faktor penyebab studi kameralistik bergeser pada studi hukum karena berkembangnya spirit pemerintahan negara pada masa itu tentang negara yang berdasarkan pada konstitusi dan legalisme yang mengatur hubungan-hubungan antara penguasa dengan rakyat dan melindungi kebebasan dan hak milik individu ketika Napoleon berkuasa.
  • 61. • Pada zaman awal abad 18 studi hukum mendapat porsi yang utama dalam upaya menegakan hukum dalam negara yang tepat, adil dan benar. • Semenjak akhir abad 18, Kameralistik kurang berkembang di eropa. Kurang lebih 100 tahun kemudian, di Amerika Serikat tumbuh ilmu sejenis yang dirintis oleh para ilmuwan Amerika yang belajar di Jerman.
  • 62. • Ketika Andrew Jackson terpilih sebagai Presiden Amerika tahun 1878, menjadikan filsafat egaliterian dalam sistem pemerintahan oleh rakyat yang dilaksanakan dengan pemilihan umum yang bebas. Kemudian dibentuklan pejabat pemerintahan yang mewakili rakyat dalam norma-norma aristokrasi.
  • 63. • Presiden Andrew Jackson, setelah melakukan pemilihan umum untuk membentuk pemerintahan perwakilan rakyat, langkah selanjutnya melakukan rekrutmen pegawai pemerintahan berdasarkan spoil sistem yang akhirnya menimbulkan berbagai ekses.
  • 64. • Puncak amarah rakyat terhadap praktek spoil sistem dengan terbunuhnya Presiden Garfield pada tahun 1883 yang membuka jalan bagi penyusunan Undang-Undang Pendleton (Pendleton Act) pada tahun 1883 yang mengawali pemberlakuan merit sistem dalam merekrut para jabatan pemerintahan, (Leonard D. White, 1958).
  • 65. • Woodrow Wilson seorang maha guru berhasil menyakinkan rakyat bahwa sistem rekrutmen pegawai pemerintahan dengan cara merit sistem adalah sistem rekrutmen dalam lingkungan pemerintahan yang tidak anti demokrasi bahkan memperkuat prinsip-prinsip pemerintahan demokrasi.
  • 66. • Pandangan Wilson ini dikemukakan pada waktu yang tepat ketika munculnya gerakan yang dinamakan Scientific Management Movement bersamaan dengan munculnya ajaran Max Weber tentang The Idea Type Bureaucracy, dimana organisasi pemerintahan dikelola secara ekonomis yang melahirkan ilmu public administration, ilmu pemerintahan versi Amerika, (Leonard D. White, 1958).
  • 67. • Pada awal abad 19 di Eropa terdapat kecenderungan untuk menghidupkan lagi pendekatan studi kameralistik bagi mereka yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan. • Atas dasar itu, dibutuhkan sehimpunan ilmu tertentu untuk mengelola penyelenggaraan pemerintahan negara secara efisien dan efektif.
  • 68. • Pada tahun 1903, pemerintahan Kerajaan Belanda menerapkan Kebijakan Decentralizatie Wett 1903, yang mengatur sistem penyelenggaraan pemerintahan di Hindia Belanda dengan menganut pemerintahan lokal yang diberi kewenangan untuk mengurus pemerintahan sendiri dalam pembinaan dan pengawasan kolonial.
  • 69. • Pada tahun 1920 di Negeri Belanda, dibentuklah program studi Indologie di Universitas Laiden pada Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, dan Fakultas Filsafat untuk mempersiapkan tenaga yang bertugas dan mengurus pemerintahan di Hindia Belanda.
  • 70. • Tahun 1920 di Hindia Belanda (Indonesia) dibentuk Pendidikan Pamong Praja “Opleidings School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA)”. Lulusan MOSVIA dipergunakan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda yang dipimpin oleh kelompok (Binnenlands Bestuur Corps).
  • 71. • Dengan dibukanya program Indologie, keluarlah keputusan pemerintah yang mengatur pendidikan para pegawai pemerintahan di Hindia Belanda yang dikenal dengan nama Besluit op de Indische Bestuursopleiding 1922.
  • 72. • Berdasarkan besluit IB 1922, para pejabat Binnenlands Bestuur mulai pangkat Administratif Ambtenar, Aspirant Controleur, Controleur, Gewestelijk Secretaris, Assistent Resident, Resident, sampai Gouverneur adalah lulusan program Indologie.
  • 73. • Pembelajaran Indologie berkembang pesat dan timbul kesadaran para ilmuwan Eropa khususnya Belanda untuk mengembangkan ilmu untuk memerintah (bestuurkunde). • Pada tahun 1942 muncul karya Van Poelje tentang Bestuurkunde yang membahas pemerintahan sebagai ilmu (Science).
  • 74. • Bestuurkunde (Ilmu Pemerintahan) berkembang menjadi Bestuurschap (Ilmu-Ilmu Pemerintahan), dan Bestuurwetenschapen (Ilmu-Ilmu Pembantu Ilmu Pemerintahan). • Bestuurkunde (Ilmu Pemerintahan) berkembang lebih lanjut dari Belanda ke negara-negara di Eropa, Inggris, Amerika, Asia dan Afrika.
  • 75. PERKEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN YUNANI EROPA (BELANDA) INGGRIS AMERIKA INDONESIA AUSTRALIA INDIA MALAYSIASINGAPURA 1903 DECENTRALIZATIE WETT 1942 PD II (KONSTITUSI)
  • 76. PERKEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN DI INDONESIA • Pada tahun 1948 Kementerian Dalam Negeri membuka Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Pangreh Praja yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas (SMPAA) di Jakarta dan Makassar.
  • 77. • Pada tahun 1952, Kementerian Dalam Negeri membuka Kursus Dinas Cadangan (KDC) di Malang Jawa Timur dengan tujuan untuk mendidik pegawai golongan DD untuk ditempatkan pada struktur pemerintahan dan siap pakai. KDC pada tahun 1954 dibuka di Jakarta, Medan, Bukit Tinggi, Makassar, Palangka Raya, Pontianak dan Mataram.
  • 78. • Pada tahun 1950 Universitas Gadjah Mada membuka Jurusan Ilmu Pemerintahan (S1) di FHSP. Pembukaan jurusan ilmu pemerintahan pada UGM ini didasarkan pada kebutuhan akan tenaga pemerintahan yang bertugas mengawal kemerdekaan Indonesia. Ilmu Pemerintahan di UGM sebagai bagian dari studi Ilmu Politik.
  • 79. • Pada tahun 1956, Kementerian Dalam Negeri menetapkan keputusan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) program Diploma D-III Ilmu Pemerintahan dan lulusannya menyandang gelar Bachelor of Art (BA) dan bertugas pada pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota.
  • 80. • Pada tahun 1967, dibentuknya Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) dengan Program Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, sebagai lembaga kelanjutan dari APDN. Perbedaan mendasar Ilmu Pemerintahan yang dikembangkan di IIP dan UGM adalah bahwa Ilmu Politik sebagai bagian dari cabang studi Ilmu Pemerintahan.
  • 81. • Pada tahun 1974 dibentuknya Jurusan Ilmu Pemerintahan (S1) di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Ilmu Pemerintahan yang dipelajari dan dikembangkan di UNPAD sebagai cabang dari ilmu-ilmu sosial khususnya cabang dari studi Ilmu Administrasi.
  • 82. • Pada tahun 1992, Kementerian Dalam Negeri meningkatkan status Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang semula hanya Program Diploma III Pemerintahan menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dengan Program Studi Diploma IV Pemerintahan.
  • 83. • Pada dekade tahun 2000-an telah banyak dibuka Program Studi Ilmu Pemerintahan untuk jenjang pendidikan D3, S1, dan S2, di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
  • 84. • Pada awal tahun 2013, Kementerian Dalam Negeri dengan persetujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kemdagri yang membekali Ilmu Pemerintahan bagi para birokrat agar terbentuk Birokrat yang llmuwan dan llmuwan yang Birokrat.
  • 86. G. A VAN POELJE (1942:5) Pusat Perhatian Ilmu Pemerintahan : 1. Unsur-unsur dinas umum (openbare dienst). 2. Keserasian dinas umum ke dalam dan hubungannya dengan luar yaitu kepada masyarakat yang kepentingannya diwakili dalam dinas umum. Bentuk organisasi terbaik dinas umum. 3. Hubungan antar alat kepengkapan yang bersama-sama merupakan dinas umum sebagai suatu kebutuhan.
  • 87. 4. Sentralisasi dan desentralisasi. 5. Koordinasi serta pengawasan ke dalam dan ke luar. 6. Hubungan antar pemerintah dengan yang diperintah. 7. Mengusahakan terjaminnya keserasian dan daya tindak yang dari pemerintah. 8. Unsur manusia dalam pemerintahan. 9. Pembentukan, pendidikan, peraturan dinas, dan gaji pegawai. 10 Jaminan-jaminan bagi pemerintahan yang baik dan serasi.
  • 88. PROF. SOEWARGONO, (1980) Sasaran studi ilmu pemerintahan adalah pekerjaan pemerintahan dengan ciri utama : 1. Memberikan arah; 2. Menetapkan nilai; 3. Mengatur; 4. Membuat keputusan.
  • 89. PEKERJAAN PEMERINTAH 1. Pekerjaan pemerintahan yang menjadi sasaran studi ilmu pemerintahan adalah bentuk kehidupan sosial yang oleh Aristoteles dikategorikan sebagai politik yang berarti kehidupan negara pelaksanaan kekuasaan negara. 2. Kemudian lahirlah pemerintahan negara, pemerintahan yang berciri publik, atau pemerintahan umum (openbaar berstuur). Pemerintahan negara bertindak sebagai negara yang menegakan hukum (rachtsstaat) dan negara penjaga malam (nachtwakerstaat).
  • 90. SUJAMTO (1982) Isi dan Ruang Lingkup Studi Ilmu Pemerintahan : 1. Teori pemerintahan. 2. Lembaga-lembaga pemerintahan. 3. Hubungan antar pemerintah. 4. Cabang-cabang ilmu pemerintahan. 5. Bagaimana melayani dan mengendalikan masyarakat. 6. Bagaimana menumbuhkan rasa kebersamaan dan partisipasi masyarakat. 7. Bagaimana menegakan peraturan. 8. Bagaimana menangkal bahaya dan ancaman dari luar maupun dari dalam. 9. Bagaimana mengetahui dan menyerap serta memenuhi perasaan dan hasrat-hasrat masyarakat.
  • 91. BAYU SURYANINGRAT (1985) Lingkup Studi Ilmu Pemerintahan adalah : 1). Asas-asas pemerintahan. 2). Sistem-sistem pemerintahan. 3). Teori-teori pemerintahan. 4). Kepentingan umum. 5). Fungsi-fungsi pemerintahan. 6). Pembagian kekuasaan pemerintahan. 7). Bidang kepegawaian pemerintahan. 8). Freies ermessen. 9). Detournement de pourvoir.
  • 92. 10). Bentuk-bentuk pemerintahan. 11). Aktivitas administrasi pemerintahan. 12). Perkembangan pemerintahan. 13). Sejarah pemerintahan. 14). Filsafat pemerintahan. 15). Etika pemerintahan. 16). Hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu lainnya. 17). Pemerintahan yang patut. 18). Administrasi pemerintahan. 19). Pemerintahan pusat, daerah dan desa. 20). Berbagai tahap dan jenis pemerintahan. 21). Kebijaksanaan publik, urusan publik, dan kepentingan publik.
  • 93. TALIZIDUHU NDRAHA (2003) 1. Negara. 2. Tujuan nasional. 3. Pemerintah dan yang diperintah. 4. Kepemimpinan pemerintahan. 5. Ideologi dan doktrin pemerintahan. 6. Asas-asas pemerintahan. 7. Sistem pemerintahan. 8. Teknik pemerintahan. 9. Perilaku pemerintahan (an) budaya pemerintahan. A. STUDI INTRODUKTIF :
  • 94. 10. Tindakan pemerintahan, perbuatan pemerintah. 11.Pemerintahan nasional dan hubungan dengan pemerintahan negara lain. 12. Pemerintahan wilayah. 13. Pemerintahan daerah. 14. Pemerintahan desa. 15. Hubungan pemerintahan. 16. Metodologi ilmu pemerintahan. 17. Pembangunan pemerintahan. 18. Pembinaan aparatur pemerintahan. 19. Pendidikan ilmu pemerintahan.
  • 95. B. STUDI PARADIGMATIK : Metodologi Ilmu. C. STUDI DISIPLINER : Dilakukan untuk menemukan teori-teori yang diperlukan dalam mempelajari aspek-aspek studi pemerintahan. D. STUDI KASUS : 1. Seni pemerintahan. 2. Perbandingan pemerintahan. 3. Sejarah pemerintahan.
  • 97. PENDEKATAN ILMU PEMERINTAHAN 1. PENDEKATAN KUALITATIF (INDUKTIF). 2. PENDEKATAN KUANTITATIF (DEDUKTIF). 3. PENDEKATAN KOMBINASI (MIXED). 4. PENDEKATAN KELEMBAGAAN (INSTITUTIONAL). 5. PENDEKATAN PERILAKU (BEHAVIORAL). 6. PENDEKATAN SISTEM. 7. PENDEKATAN KOMPREHENSIF. 8. PENDEKATAN HOLISTIK. 9. PENDEKATAN INTEGRATIF. 10.PENDEKATAN STRUKTURAL. 11.PENDEKATAN FUNGSIONAL.
  • 98. PENDEKATAN PEMERINTAHAN FAKTA TEORI Memperjelas celah pengetahuan Meringkaskan fakta Memperkecil jangkauan Meramalkan Sumber lahirnya menolak Merubah orientasi Mendefinisikan kembali Memberi jalan mengubah Memformulasikan fakta deduktif induktif
  • 100. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU POLITIK ILMU PEMERINTAHAN MEMILIKI KAITAN ERAT DENGAN ILMU POLITIK KARENA PEMERINTAHAN SELALU TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRATIS. UNTUK ITU DALAM MENJALANKAN KEKUASAAN MEMERINTAH, PEMERINTAH SELALU MEMPERHATIKAN PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI, ROTASI KEKUASAAN PEMERINTAHAN, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PUBLIK YANG MERUPAKAN FOKUS STUDI DARI ILMU POLITIK.
  • 101. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA ILMU PEMERINTAHAN MEMPUNYAI KAITAN ERAT DENGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA DALAM HAL PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA DIMANA ADMINISTRASI ADALAH PEKERJAAN PEMERINTAH. DENGAN DEMIKIAN FOKUS KAJIAN ILMU ADMINISTRASI MENCAKUP : EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMIS YANG MENJADI PRINSIP UTAMA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA.
  • 102. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU HUKUM ILMU PEMERINTAHAN MEMILIKI KAITAN YANG ERAT DENGAN ILMU HUKUM, KARENA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF DAN BAIK HARUS DIDASARKAN PADA PRINSIP-PRINSIP HUKUM. DIMANA SEGALA PERBUATAN PEMERINTAHAN HARUS DIDASARKAN ATAS HUKUM. UNTUK ITU PEMERINTAHAN PERLU DIDASARKAN ATAS KONSTITUSI DAN PERATURAN, PEMBATASAN KEKUASAAN, SANKSI HUKUM BAGI YANG MELANGGAR, YANG MERUPAKAN KAJIAN UTAMA DARI ILMU HUKUM.
  • 104. CABANG-CABANG ILMU PEMERINTAHAN Ilmu Pemerintahan dalam pertumbuhannya mengalami perkembangan dan sehingga berdampak terhadap pendekatan lintas disiplin ilmu yang menyababkan peminjaman konsep ilmu lain untuk menjelaskan peristiwa dan fenomena pemerintahan.
  • 105. Bahan dasar untuk memahami cabang-cabang llmu Pemerintahan pada Pohon Ilmu Pemerintahan (Scientree of Government Science) Baca Buku Kybernologi: (Taliziduhu Ndraha, 2003:XXXVI)
  • 106.
  • 108. HYBRIDA SCIENCE OF GOVERNMENT SCIENCE SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE ILMU PEMERINTAHAN 1 FILSAFAT FILSAFAT PEMERINTAHAN 2 POLITIK POLITIK PEMERINTAHAN 3 ADMINISTRASI ADMINISTRASI PEMERINTAH 4 HUKUM HUKUM PEMERINTAHAN 5 SOSIOLOGI SOSIOLOGI PEMERINTAHAN 6 ANTROPOLOGI ANTROPOLOGI PEMERINTAH 7 MANAJEMEN MANAJEMEN PEMERINTAHAN 8 KEUANGAN KEUANGAN PEMERINTAHAN 9 KEBIJAKAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
  • 109. SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE ILMU PEMERINTAHAN 11 SEJARAH SEJARAH PEMERINTAHAN 12 PSIKOLOGI PSIKOLOGI PEMERINTAHAN 13 EKOLOGI EKOLOGI PEMERINTAHAN 14 KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN PEMERINTA 15 ETIKA ETIKA PEMERINTAHAN 16 BAHASA BAHASA PEMERINTAHAN 17 SENI SENI PEMERINTAHAN 18 GEOGRAFI GEOGRAFI PEMERINTAHAN 19 TEKNIK TEKNIK PEMERINTAHAN
  • 110. SCIENCE NO SCIENCE HYBRIDA SCIENCE ILMU PEMERINTAHAN 20 ORGANISASI ORGANISASI PEMERINTAHAN 21 BIROKRASI BIROKRASI PEMERINTAHAN 22 PERTANIAN PERTANIAN PEMERINTAHAN 23 KOMUNIKASI KOMUNIKASI PEMERINTAHAN 24 KOORDINASI KOORDINASI PEMERINTAHAN 25 TEKNIK TEKNIK PEMERINTAHAN 26 BUDAYA BUDAYA PEMERINTAHAN 27 TEOLOGI TEOLOGI PEMERINTAHAN 28 DLL DLL
  • 114. MAKNA ASAS PEMERINTAHAN Asas bermakna kata Principle atau Foundation bahasa Ingris dan melahirkan enam istilah antara lain :
  • 115. 1. Basic knowledge (Freedman et al, 1956). 2. Conceptual foundations (Tousley at al, 1962). 3. Fundametal concepts (Maynard & Beckman, 1946). 4. Underlying philosophy (Huntington, 1949). 5. Essential (Monroe, 1949), 6. Beginsel (Belanda, 1942).
  • 116. Dengan demikian, Asas Pemerintahan merupakan prinsip dasar dari pemerintahan baik bersifat normatif maupun sebagai sistem nilai pemerintahan dalam membentuk dan menjalankan pemerintahan.
  • 117. Secara umum, asas-asas pemerintahan dapat didefinisikan sebagai pola umum dan normatif perilaku pemerintahan yang bersumber dari sistem nilai pemerintahan dan sebagai pegangan pemerintahan yang secara obyektif diperlukan untuk memperlancar dan mengefektifkan hubungan interaksi antara pemerintah dengan yang diperintah. TALIZIDUHU NDRAHA (2003:681)
  • 118. ASAS-ASAS PEMERINTAHAN 1. ASAS MEMANDANG JAUH KE DEPAN. Pemerintahan yang memiliki visioner dalam arti yang memiliki kemampuan memandang jauh kedepan. Untuk mencapainya maka diperlukan perencanaan strategis.
  • 119. 2.ASAS BERPIKIR PANJANG. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna, demikian bunyi pribahasa. Melakukan sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan segala resiko secara rasional dan obyektif.
  • 120. 3. ASAS BELAJAR DARI SEJARAH. Pemerintahan itu adalah suatu proses sejarah yang melahirkan konsep sejarah pemerintahan, yang menyadari bahwa : pemerintahan adalah mata rantai sebab- akibat; setiap kejadian atau peristiwa pemerintahan tidak ada yang terjadi secara kebetulan yang jelas adanya aktor pemerintahan; pemerintah bisa berkaca pada semua kejadian; setiap kejadian itu bersifat unik.
  • 121. 4.ASAS KEPASTIAN DAN PERUBAHAN. Kepastian hukum adalah bingkai perubahan sosial. Bingkai adalah hukum positif. Perubahan adalah suatu hal yang pasti. Dengan demikian, manajemen perubahan oleh pemerintah.
  • 122. 5. ASAS KESERASIAN TUJUAN DENGAN MOTIF, CARA DAN ALAT. Motif sebagai input, cara/alat sebagai proses, hasil dan manfaat sebagai tujuan.
  • 123. 6. ASAS PROFESSIONALISME. Profesionalisme adalah konsep ilmu administrasi dan manajemen khususnya MSDM. Profesional artinya suatu sifat ketekunan pada pekerjaan yang dikuasai dan dilaksanakan secara benar.
  • 124. 7. ASAS TANGGUNG JAWAB. Suatu sikap untuk menanggung resiko terhadap pekerjaan yang dilakukan. Tanggung jawab lebih pada pelaksanaan kewajiban dan hak.
  • 125. 8. ASAS KEPATUHAN. Kepatuhan bermakna bahwa apa yang dilakukan disesuaikan dengan norma hukum dan prosedur yang ada dalam organisasi.
  • 126. 9. ASAS NOBLESSE OBLIGE. Lebih pada makna moral obligasi dimana penghargaan kepada seseorang yang berjasa khususnya di bidang pemerintahan.
  • 127. 10. ASAS KEBERSAMAAN. Asas yang memperlakukan semua orang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
  • 128. 11. ASAS GOOD GOVERNANCE. Asas pemerintahan yang baik sebagai spirit pemerintahan modern yang mencakup nilai : transparansi, keadilan, pelayanan, kepastian hukum, efisiensi, efektivitas, dsb).
  • 129. 12. ASAS AKTIF. Sikap untuk melakukan sesuatu kegiatan pemerintahan secara aktif sesuai dengan kondisi pemerintahan yang ada yang melahirkan kreasi.
  • 130. 13. ASAS OMNIPRESENCE. Pemerintahan serba hadir dimana-mana untuk membangun dan melayani masyarakat.
  • 131. 14. ASAS DENGAN SENDIRINYA. Kegiatan tanpa pengurus, dan tanpa aturan untuk menyelesaikan sesuatu.
  • 132. 15. ASAS SISA RESIDU -SISA. Urusan sisa sebagai ampas yang menjadi sampah bidang pemerintahan yang berkaitan dengan urusan pemerintahan.
  • 133. 16. ASAS DISCRETION. Hak dan kewenangan seseorang untuk melakukan tindakan keputusan dan bertindak sesuai dengan pertimbangan sendiri.
  • 134. 17. ASAS FREIES ERMESEN. Dalam kondisi yang tidak menentu, perlu dilakukan tindakan yang tepat.
  • 135. 18. ASAS KETERBUKAAN. Keterbukaan dalam hal mengelola input tertentu menjadi output tertentu.
  • 136. 19.ASAS KEUTAMAAN. Mendahuklukan rakyat dalam berbagai kegiatan pemerintahan.
  • 137. 20. ASAS PERSATUAN DAN PERBEDAAN. Bhineka Tunggal Ika, perbedaan diciptakan dan persatuan sebagai rahasia ilahi dalam penciptaan.
  • 138. 21.ASAS KEPERCAYAAN, PENGHARAPAN DAN KEKECEWAAN. Rakyat percaya pada pemerintah, rakyat berharap kepada pemerintah, dan rakyat kecewa kepada pemerintah.
  • 140. STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN 1.STRATEGI KELEMBAGAAN. 2.STRATEGI KELOMPOK. 3.STRATEGI KEMASYARAKATAN.
  • 141. STRATEGI KELEMBAGAAN • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PERGURUAN TINGGI NEGERI. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PERGURUAN TINGGI SWASTA. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PERGURUAN KEMENTERIAN LAIN. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI LEMBAGA PEMERINTAHAN DI PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH.
  • 142. STRATEGI KELOMPOK • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI ORGANISASI PRROFESI. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI KELOMPOK SOSIAL. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PELAKU PEMERINTAHAN.
  • 143. STRATEGI KEMASYARAKATAN • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI SOSIALASASI KE MASYARAKAT. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PENGORGANISASIAN KEMASYARAKATAN. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT. • PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN MELALUI PENJAGAAN BUKTI SEJARAH.
  • 144. PENGEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN DI INDONESIA UNTUK MENCIPTAKAN SPIRIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERDASARKAN DASAR-DASAR ILMU PEMERINTAHAN UNTUK MEWUJUDKAN SUATU KULTUR PEMERINTAHAN YANG BAIK
  • 145. TIGA SUB KULTUR ILMU PEMERINTAHAN SUB KULTUR KEKUASAAN SUB KULTUR EKONOMI SUBKULTUR SOSIAL ILMU PEMERINTAHAN
  • 147. TIGA PILAR PEMERINTAHAN MODERN PEMERINTAH SWASTA MASYARAKAT RELASI
  • 148. SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES MENJADI DOKTOR ILMU PEMERINTAHAN DAN BERPERAN MENGEMBANGKAN ILMU PEMERINTAHAN DI INDONESIA