2. I. MANUSIA, MASYARAKAT, &
ADMINISTRASI SUATU INTERAKSI
SOSIAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Mahasiswa mengenal ilmu administrasi
bersama komponen-komponen dan bidang
studinya
Mahasiswa mengenal pengertian sistem,
pendekatan sistem dan analisis sistem
Mahasiswa mengerti adanya siklus suatu
sistem, dari sebab dan akibat baik secara
langsung ataupun tidak langsung, dan
berkesinambungan sesuai lingkungannya
3. I. MANUSIA, MASYARAKAT, &
ADMINISTRASI SUATU INTERAKSI
SOSIAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Mahasiswa dapat membedakan antara pengertian
administrasi, manajemen, organisasi. Dan
perbedaan Administrasi Niaga dan Administrasi
Negara
Mahasiswa dapat melihat jenis dan fungsi yang
berinteraksi pada suatu organisasi Niaga ataupun
Negara
Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya Ilmu
Administrasi
Mahasiswa juga selain mengenal Ilmu
Administrasi Niaga, juga Ilmu Administrasi Negara
Mahasiswa mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari
4. I. MANUSIA, MASYARAKAT, &
ADMINISTRASI SUATU INTERAKSI
SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
ADMINISTRASI SEBAGAI FENOMENA
SOSIAL
PENGERTIAN POKOK ADMINISTRASI,
MANAJEMEN, DAN EKSEKUTIF
PENTINGNYA ADMINISTRASI
PENGERTIAN NIAGA
PENGERTIAN INDUSTRI
5. A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK
SOSIAL
Manusia secara alamiah hidup berkelompok
Untuk bekerjasama guna memperoleh hasil yang lebih baik,
lebih besar, lebih menguntungkan
Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara lengkap
Kelompok ini, dapat dimulai dengan tempat tinggal yang
berdekatan membentuk suatu Kampung, Dusun, Desa, Kota
Kecil, Kota Besar, bahkan Kota Metropolitan dan Megalopolis
Wilayah metropolitan adalah sebuah pusat populasi besar
yang terdiri atas satu metropolis besar dan daerah sekitarnya,
atau beberapa kotasentral yang saling bertetangga dan
daerah sekitarnya. Satu kota besar atau lebih dapat berperan
sebagai hub-nya, dan wilayah metropolitan biasanya diberi
nama sesuai dengan kota sentral terbesar atau terpenting di
dalamnya.
6. Klasifikasi Kota :
Berdasarkan Jumlah penduduk :
1. Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas
5 juta orang
2. Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang
berpenduduk antara 1–5 juta orang
3. Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara
500.000– 1 juta orang
4. Kota sedang, yaitu kota yang jumlah
penduduknya antara 100.000–500.000 orang
5. Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara
20.000–100.000 orang
7. Klasifikasi Kota :
Berdasarkan Tingkat perkembangannya (Lewis Munford)
1. Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadi
kota baru.
2. Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris.
3. Tingkat Metropolis, yaitu kota besar yang perekonomiannya
sudah mengarah ke industri.
4. Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas
beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga
membentuk jalur perkotaan yang sangat besar.
5. Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah
dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas
dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
6. Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yang berkembang menuju
keruntuhan.
8. Klasifikasi Kota :
Berdasarkan Fungsinya :
1. Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat produksi atau pemasok, baik yang
berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun
barang jadi. Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang
2. Kota pusat perdagangan (Ce ntre o f Trade and
Co m m e rce ), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai
pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun
internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta, dan
Singapura
3. Kota pusat pemerintahan (Po liticalCapital), yaitu kota
yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan
atau sebagai ibu kota negara
4. Kota pusat kebudayaan (CulturalCe ntre ), yaitu kota
yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan.
9. Masalah-masalah manusia dalam
suatu kerjasama yang
berkelompok
Kehidupan manusia berkelompok dan
bekerjasama secara alamiah bukan tanpa
ada kesulitan
Karena berkaitan dengan kepentingan-
kepentingannya
Dan menyangkut keahlian, kemampuan,
keterampilan, sarana prasarana, dll.
Kesulitan semakin meningkat, dengan
semakin besarnya jumlah kelompok dan
kapasitas kerjasamanya
10. Mengatasi Kesulitan
Untuk mengatasi kesulitan
penyelenggaraan, pelaksanaan, dan
pengurusan suatu usaha untuk mencapai
tujuan tertentu yaitu melalui
pengembangan ADMINISTRASI
Administrasi sebagai salah satu
fenomena sosial, yaitu karena
administrasi itu berkembang di dalam
masyarakat sebagai akibat dari
hubungan-hubungan di antara
11. II. ADMINISTRASI SEBAGAI
FENOMENA SOSIAL
Ilmu Administrasi : Bidang atau bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempelajari administrasi
sebagai suau fenomena sosial
Administrasi adalah
a. Kepemimpinan dan penguasaan terhadap suatu
organisasi secara menyeluruh
(Administratur/Eksekutif)
b. Sebagai aparatur atau perangkat yang
melaksanakan kegiatan administrasi itu
c. Dalam arti sempit : terdiri atas kegiatan catat
mencatat dan menyimpan catatan, menyusun
serta menghasilkan keterangan dari catatan
itu (Tata Usaha)
13. Perbedaan Administrasi Negara dengan
Administrasi Niaga
Administrasi Negara
1. Tujuan
Memberikan pelayanan
publik bagi seluruh
masyarakat, mengabdi
kepada negara dan bangsa.
2. Motif
Tidak mempertimbangkan
masalah untung atau rugi
secara ekonomis.
3. Proses dan Sistem Kerja
Lebih mengutamakan
prosedur berdasarkan
peraturan-peraturan
perundang-undangan dan
bersifat birokratik.
Administrasi Niaga
1. Tujuan
Memberikan pelayanan
privat bagi anggotanya,
berhubungan dengan usaha
dan pelanggan.
2. Motif
mencari keuntungan secara
ekonomis, atau mengejar
provit.
3. Proses dan Sistem Kerja
Tidak terikat pada prosedur
dan aturan-aturan secara
kaku, tapi lebih
mengutamakan sistem kerja
yang praktis dan pragmatis
yang dapat menguntungkan
16. IV. PENTINGNYA
ADMINISTRASI
Administrasi > Organisasi + Manajemen
Administrasi mutlak diperlukan
Bahkan manusia tidak dapat hidup
bermasyarakat tanpa administrasi
Sehingga :
- Administrasi dapat sebagai Penentram
Masyarakat
- Administrasi sebagai penyelenggara
perubahan masyarakat
- Perubahan administrasi
17. V. PENGERTIAN NIAGA
Niaga/perniagaan : merupakan pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan untuk bertahan hidup dalam
masyarakat, dan untuk mencapai kesejahteraan dalam
hidup itu
Tujuan niaga adalah untuk memaksimalkan /
menambah keuntungan
Sifat perniagaan ini sangat dinamis, sehingga dapat
mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan
perkembangan perniagaan itu sendiri
Bentuk perniagaan sangat beraneka ragam, yang
secara garis besar berbentuk Barang atau Jasa
Unsur niaga ini saling ketergantungan antara satu
organisasi dengan organisasi niaga lainnya, dan
semakin kompleks pada kehidupan modern ini
Kecenderungan niaga ini pada spesialisasi /
18. VI. PENGERTIAN INDUSTRI
Industri : kelompok perusahaan-
perusahaan yang menghasilkan
barang atau jasa yang kurang lebih
sama atau saling menggantikan satu
sama lainnya
Industrialisasi merupakan biaya atau
harga yang harus dibayar untuk
melaksanakan modernisasi
19. Standard Industrial Classification
Standar Industri Klasifikasi SIC adalah sistem untuk
mengklasifikasikan industri dengan kode empat digit. Didirikan di
Amerika Serikat pada tahun 1937, digunakan oleh instansi
pemerintah untuk mengklasifikasikan daerah industri. Sistem SIC
juga digunakan oleh lembaga di negara lain, misalnya, oleh
Britania Raya Companies House. [1]
Di Amerika Serikat kode SIC sedang digantikan oleh enam digit
Industri Amerika Utara Sistem Klasifikasi (kode NAICS), yang
dirilis pada tahun 1997; departemen pemerintah namun tertentu
dan lembaga, seperti Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat
(SEC), masih menggunakan kode SIC. [2]
Kode SIC dapat dikelompokkan ke dalam klasifikasi semakin luas
industri: kelompok industri, kelompok besar, dan pembagian. 3
digit pertama dari kode SIC menunjukkan kelompok industri, dan
dua digit pertama menunjukan grup utama. Setiap divisi
20. Standard Industrial Classification
Rentang Divisi Kode SIC
0100-0999 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
1000-1499 Pertambangan
1500-1799 Konstruksi
1800-1999 tidak digunakan
2000-3999 Manufaktur
4000-4999 Transportasi, Komunikasi, Listrik, Gas dan layanan
Sanitasi
5000-5199 Grosir Perdagangan
5200-5999 Perdagangan Retail
6000-6799 Keuangan, Asuransi dan Real Estate
7000-8999 Layanan
9100-9729 Administrasi Publik
22. Berbagai Alur Pemikiran Administrasi Negara
(Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaja, 1988:24-27)
Alur Pemikiran Administrasi Negara Klasik
Secara esensial memisahkan antara proses politik dan proses
administrasi negara, dikotomi antara administrasi negara dengan ilmu
politik, karena dianggap administrasi negara merupakan kegiatan suatu
pemerintahan dalam melaksanakan kekuasaan dan kebijakan politik
(Dimock,1960).
Alur Penekanan Manajemen
Ciri pokok dari alur ini ialah pengaruh yang kuat dari pemikiran-pemikiran
manajemen ilmiah seperti dari Fayol dan Taylor, yang melihat
administrasi negara sebagai proses manajemen pemerintahan.
Alur Pendekatan Perilaku
Dilihat dari aspek nilai (value) dan perilaku (behavior) serta hubungan
manusia (human relations) dalam pengambilan keputusan (Easman,
1969). Ciri pokok, yakni perilaku dan pengembangan organisasi.
Alur Pendekatan Kontinum Politik Administrasi
Menentang adanya dikotomi politik-administrasi negara, justru
administrasi negara mengambil peranan penting dalam proses politik.
Tugas utama administrasi negara terletak pada upaya merumuskan
23. Lanjutan………..
Alur Pemikiran Ekologi
Adanya keterikatan antara konteks sosial atau
lingkungannya (aspek ekosistem lingkunan hidup
seperti pencemaran, pelestarian sumber daya dan
kekayaan alam).
Alur Pemikiran Administrasi Pembangunan
Administrasi negara yang berperan sebagai agen
perubahan dengan tujuan menyukseskan
pembangunan dalam berbagai aspeknya, melalui
perencanaan yang berorientasi pada pelaksanaan,
transfer teknologi, transformasi sosial,
pengembangan kapasitas dan partisipasi
masyarakat serta pemerataan hasil pembangunan
24. Di Indonesia, pengkajian administrasi
negara lebih ditekankan pada administrasi
pembangunan, yang ditafsirkan sebagai
teori, strategis dan kebijakan mengenai
pembangunan administrasi negara yang
ditujukan kepada peningkatan
kemampuannya dalam merumuskan,
melaksanakan mengawasi dan menilai
hasil-hasil pelaksanaan berbagai
kebijakan pembangungan
(Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaja, 1988:
41-64).
25. Paradigma Administrasi Negara (Thoha, 1988:
39)
Paradigma 1 : Dikotomi antara Politik dan Administrasi Negara (1900 -
1930-an)
Fokus administrasi negara terbatas pada masalah-masalah organisasi,
kepegawaian dan penyusunan anggaran dalam birokrasi pemerintahan.
Sedangkan masalah-masalah pemerintahan, politik dan kebijakan
merupakan substansi politik.
Paradigma 2 : Prinsip-prinsip Administrasi Negara (1927 – 1950-an)
Penekanan pada prinsip-prinsip administrasi yang dianggap berlaku
secara universal pada setiap bentuk organisasi dan setiap lingkungan
sosial budaya.
Paradigma 3 : Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik (1950-an – 1970-
an)
Administrasi negara adalah bagian dari ilmu politik, hanya saja berbeda
titik beratnya. Ilmu politik pada penyusunan kebijakan kekuatan sosial
politik diluar birokrasi. Administrasi negara berfokus pada penyusunan
26. Lanjutan……………..
Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1956
– 1970-an)
Ilmu administrasi negara sebagai bagian ilmu politik perlu
dikembangkan lebih lanjut dua aspek yang harmonis yakni
pengembangan ilmu administrasi secara murni berdasarkan
psikologi sosial, aspek lain mengenai seluk-beluk kebijakan publik.
Paradigma 5 : Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi
Negara (sejak 1970-an)
Merupakan pembaruan terhadap paradigma-paradigma
sebelumnya. Ilmu administrasi negara tidak terbatas pada kajian-
kajian ilmiah maupun kebijakan, tetapi juga berinteraksi dengan ilmu
lainnya. Fokus administrasi negara mencakup teori-teori organisasi,
analisis kebijakan publik, teknik-teknik administrasi dan manajemen
modern, berbagai persoalan dalam birokrasi pemerintahan dan
persoalan-persoalan kebutuhan serta aspirasi masyarakat.
Administrasi negara bersifat lebih kompleks, menyangkut
penyelanggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan