Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Ilmu Pemerintahan merupakan Jurusan klasik di Indonesia dan ini sangat jarang ditemukan di dunia bahkan. Meskipun begitu perdebatan tentang ranah ilmu di ilmu pemerintahan merupakan sesuatu yang menarik dibahas. Metodologi ilmu pemerintahan hadir untuk mengupas bagaimana ilmu pemerintahan dan fokus penelitian-penelitiannya.
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Ilmu Pemerintahan merupakan Jurusan klasik di Indonesia dan ini sangat jarang ditemukan di dunia bahkan. Meskipun begitu perdebatan tentang ranah ilmu di ilmu pemerintahan merupakan sesuatu yang menarik dibahas. Metodologi ilmu pemerintahan hadir untuk mengupas bagaimana ilmu pemerintahan dan fokus penelitian-penelitiannya.
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
3. PENDAHULUAN
• BERTEORI ADMINISTRASI PUBLIK DIAWALI DENGAN
KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAMI
KONSEP-KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK
• TEORI ADMINISTRASI PUBLIK MERUPAKAN
GABUNGAN ATAU KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP
ADMINISTRASI PUBLIK YANG TELAH DIUJI
KEBENARANNYA SECARA UMUM (OBYEKTIF,
METODOLOGIS) DAN MEMILIKI SIFAT GENERALISASI
• BELAJAR TEORI ADMINISTRASI PUBLIK BERBEDA
DENGAN PRAKTEK ADMINISTRASI PUBLIK
(AKTUALISASI – REAKTUALISASI)
4. Rukun Iman Rukun Islam
Landasan
BERPIKIR MENCARI
Suatu Kegiatan Jiwa Untuk
mencapai Pengetahuan
(memelihara Hati Nurani
dari kesalahan
Sesuatu yang
belum diketahui
berdasarkan
Sesuatu Yg telah
diketahui (Data/fakta/realita)
Sebagai bahan
Pemikiran (Prasangka Awal)
(Macro & Micro
Cosmos)
KEBENARAN
berkehendak tingkatan
2.Putusan/ Pengambilan Keputusan Kegiatan
abstrak/Jiwa/Ruhani)
3. Sikap (Ahlaqul Qarimah)
4. Tindakan (Amar Maruf, Nahir Munkar, Jihad Fi
Sabililah)
5.Kebaikan (etika) Kebudayaan
6.Keindahan (Estetika) Peradaban
MENDEKATKAN DIRI (KENALPASTI) PADA KEPASTIAN
DARI KETIDAKPASTIAN
KRITIS------KREATIF
(Jujur, Optimis, Terbuka, Radikal)
PEKERJAAN UTAMA MANUSIA (baliq) ADALAH BERPIKIR
MANUSIA
RUHANI-JASMANI
1.Plato tentang doxa dan epistema, (tentang Administrasi)
2.Bacon (idola) filsafat mencari objektivitas (tentang Administrasi)
3.Descartes (Cogito Ergo Sum) (tentang Administrasi)
4.Locke (pengalaman tentang Administrasi))
5.Comte (fakta tentang Administrasi))
1. Ilmu susunan hierarkhis , kompleks, komprehensif ,
mulai dari paling sederhana sampai paling
kompleks , dgn keunikan tersendiri.
5. TEORI
KONSEP METODOLOGI
ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI
TERAPAN
Apa
Administrasi
Publik ?
Realitas
(Fisik-metafisik)
Administrasi
Publik?
Bagaimana
Administrasi
Publik?
Mengapa/
Untuk Apa
Administrasi
Publik?
Guna/manfaat/
Tujuan/Nilai
Administrasi
Publik
Adanya Administrasi karena adanya proses,
adanya perbuatan, adanya prosedur dan
adanya metode
6. KONSEP
UMUM
Mengambil Menerima Mengisap Menampung menyerap
PANCA INDRA
Penglihatan
Peraba
Penciuman
Perasa
INDUKTIF
menangkap
PERILAKU-TINGKAHLAKU
MEMBAYANGKAN
M
E
R
E
N
U
N
G
K
A
N
ingatan
DEDUKSI
Awal berpikir
IMPLEMENTASI
Umpan balik
EVALUASI
Pendengaran
7. APA ITU KONSEP ?
• MERUPAKAN GAMBARAN (WACANA) ABSTRAK
DARI FENOMENA ALAMI DAN FENOMENA
ADMINISTRASI PUBLIK
• WACANA FENOMENA ALAMI, MELAHIRKAN
ALIRAN POSITIVISTIK –NATURALISTIK (NATURAL
LAW)
• WACANA FENOMENA ADMINISTRASI PUBLIK,
MELAHIRKAN ALIRAN HUMANISTIK –
KULTURALISTIK (SOCIAL LAW)
• Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
menjadi simbol-simbol yang nyata; Konsep
adalah ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model
8. KONSEP
• Fenomena alami, berkaitan dengan: posisi dan lokasi
wilayah/geografi, kondisi sumberdaya alam, kondisi
kependudukan (SDM) – disebut Trigatra/Sikayamampu
• Fenomena administrasi publik, berkait dengan Waktu:
peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi,
peristiwa budaya, dan peristiwa pertahanan dan
keamanan masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
• Ilmu administrasi publik merupakan kajian-kajian yang
banyak berkaitan dengan fenomena-fenomena
subtansi administrasi publik (konsep administrasi
publik) yang disebut dengan aspek kemasyarakatan
Dengan dasar ontologi obyek materi administrasi
publik ialah fokus pada sisi kerjasama yang mengatur
seluruh kegiatan publik dan lokusnya birokrasi
pemerintahan, badan-badan hukum publik dan
persoalan-persoalan masyarakat (public affairs).
9. KONSEP-KONSEP DASAR DALAM
ILMU PENGETAHUAN ADMINISTRASI PUBLIK :
1. Realita atau fenomena
administrasi publik
2. Individu dan masyarakat
3. Interaksi administrasi publik
4. Proses administrasi publik
5. Kategori administrasi publik
6. Kolektivitas administrasi publik
7. Kelompok administrasi publik
8. Posisi/kedudukan administrasi publik
9. Peran administrasi publik
10. Fungsi administrasi publik
11. Status administrasi publik
12. Struktur administrasi publik
13. Kebudayaan
14. Lembaga/Pranata administrasi publik
15. Stratifikasi administrasi publik
16. Kekuasaan dan otoritas administrasi publik
17. Integrasi/solidaritas administrasi publik
18. Konflik administrasi publik
19. Sikap dan perilaku administrasi publik
20. Penyimpangan/Patologi administrasi publik
21. Nilai dan norma administrasi publik
22. administrasi publikisasi dan akulturasi
23. Sistem administrasi publik
24. Organisasi administrasi publik
25. Harmonisasi/Tertib administrasi publik
10. FUNGSI KONSEP DALAM TEORI
ADMINISTRASI PUBLIK
• Memberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu
(kognitif dan afektif atau understanding)
• Memberikan penjelasan atau keterangan ttg
sesuatu (explanasi)
• Menilai suatu kondisi obyek administrasi publik
(evaluatif)
• Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan
komunikatif)
• Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis
dan sederhana (pragmatis)
11. TUJUAN KONSEP DALAM TEORI
ADMINISTRASI PUBLIK
• Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita,
gejala atau fenomena administrasi publik yang
berisikan data dan fakta-fakta administrasi publik
• Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen)
definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau
label-label dari fenomena administrasi publik
sebagai konsep-konsep administrasi publik
• Untuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi,
mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai
hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya
lebih halus daripada peristiwa dan konsep-konsep
administrasi publik yang dirumuskan sebelumnya
12. MANFAAT KONSEP
• Konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan
manusia lain dan bahkan dengan machluk lain,
karena adanya kesamaan pemahaman
(mutual understanding) dan kesamaan
pemaknaan (mutual meaning)
13. PROSES KONSEP KE TEORI
Halus KODE
(Askripsi, Morse)
FORMULA
(dalil, rumus, stikma)
MITOS
(legenda, cerita)
SIMBOL (Bahasa)
KATAGORISASI (Teoritisasi)
Kasar KONSEP (Istilah)
PERISTIWA, FENOMENA
Sensing, Persepsi dan Interpretasi
Fakta dan Realita
14. FOKUS PEMBELAJARAN
TEORI ILMU-ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FENOMENA/PERISTIWA
REALITA
METODOLOGI
KONSEP
TEORI
E
M
P
I
R
I
S
N
O
N
E
M
P
I
R
I
S
15. Peristiwa/Fenomena/Realita/Gejala
Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing)
Definisi konsep (sbg knowledge)
Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem)
TEORI Non Uji Hipotesis
(kualitatif)
Uji Hipotesis (kuantitatif)
Variabel dan Indikator
Definisi operasional
Fokus
16. TEORI
FUNGSI-FUNGSI
TEORI
DESKRIPSI
KRITIK
PREDIKSI
GUIDANCE
teori memberikan penjelasan, gambaran
atau analisa terhadap sebuah fenomena.
Sebuah teori, memiliki sudut pandang tertentu
dalam menjelaskan, menggambarkan fenomena.
Oleh karena itu, sebuah teori memiliki peran deskriptif.
memberikan penjelasan
mengenai sejumlah
kemungkinan yang bakalan
terjadi bila sebuah perilaku
tertentu terjadi.
.
memandu dalam melaksanakan
sebuah model atau program rekayasa.
Dalam sebuah teori, terdapat adanya
sebuah ciri/karakteristik yang khas.
Oleh karena itu, bagi seseorang yang
akan melakukan perubahan sosial
dengan paradigma teori tertentu,
maka sebuah teori dapat menjadi
bimbingan langkah untuk mencapai
tujuan tertentu.
memberikan komentar kritis
terhadap sejumlah perilaku yang
terjadi. Implikasi dari fungsi Guidance
maka teori pun dapat beralih posisi
ke fungsi kritik, atau kontrol
terhadap perilaku tertentu
17. Teori digunakan untuk menyusun suatu model yang
berhubungan dengan konsep
Karakteristik teori :
◦ Teori mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal-hal nyata sehubungan teori
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam
◦ Teori juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang
yang sesuai dengan kenyataan yang ada
◦ Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep
◦ Menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya
umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun
dalam praktik
◦ Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktik
18. Sebagai salah satu bagian penting
perkembangan ilmu dan pengembangan
profesi sbb :
◦ Memberikan alasan2 ttg kenyataan2 yg dihadapi dlm
pelayanan, baik bentuk tindakan atau bentuk model
praktek shg berbagai permasalahan dpt teratasi
◦ Membantu para anggota profesi untuk memahami
berbagai pengetahuan dlm pemberian
pelayanan/pemahaman kemudian dpt memberikan
dasar dalam penyelesaian berbagai masalah.
◦ Membantu proses penyelesaian masalah dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan sehingga
segala bentuk dan tindakan dapat dipertanggungjawabkan
◦ Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi sehingga
pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan dapat terus
berkembang
19.
20. FUNGSI TEORI
• TEORI MERUPAKAN RUMUSAN LENGKAP DARI ILMU PENGETAHUAN
(UNDERSTANDING AND KNOWLEDGE) TENTANG SESUATU (THING);
• TEORI MERUPAKAN SEMACAM PEDOMAN ATAU PEGANGAN DLM
MENGHADAPI PRAKTEK DLM LINGKUNGAN SEHARI-HARI;
• TEORI MERUPAKAN BAHAN PENDIDIKAN UNTUK MENTRANSFER
KNOWLEDGE, MEMBUAT SADAR, MEMAHAMI DAN MELATIH ORANG
LAIN.
• BENTUK TEORI:
• 1. YANG PALING SEDERHANA DEFINISI
• 2. TESISTEORI KHUSUS / SUATU PENDAPAT / TEMUAN
• 3. DESKRIPSIPENDAPAT SEORANG SARJANA/PAKAR YANG TELAH
MELALUI SUATU PROSES RISET ILMIAH DAN TERUJI.
21. LANJUTAN BENTUK TEORI
1. EKSPLIKASI SUATU TEORI YG MENJELASKAN HAL-
IHWAL SUATU FENOMENA SETELAH DITELITI SECARA
ILMIAH;
1. NORMASI SUATU TEORI YG MENETAPKAN SYARAT-
SYARAT KRITERIA ATAU STANDAR YG HARUS DIPENUHI;
1. PRINSIP PIKIRAN DASAR, TEORI YG MENJELASKAN,
MENENTUKAN, SUATU TATA HUBUNGAN ANTARA ORANG
DG ORANG, ORANG DG BENDA, ORANG-BENDA-ORANG,
ORANG – KEWAJIBAN DSB
22. PERSYARATAN SUATU DISIPLIN
ILMU
• OBYEK STUDI
• TERMINOLOGI TERSENDIRI YG KHAS
• METODOLOGI
• FILOSOFI
• PERANGKAT TEORI DAN SUB-TEORI- SUB-TEORI
23. Teori Administrasi Publik Rangkaian pemahaman untuk
melakukan konseptualisasi mengenai :
1)Apakah yang disebut AP
2)Bagaimana cara memperbaiki/ mengatasi masalah-
masalah AP
3)Bagaimana menentukan yang seharusnya dalam AP
4)Mengapa orang berperilaku tertentu dalam AP
5)Cara-cara AP dapat disusun dan dikoordinasikan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Arti
Penting ,
24. TAP : Meningkatkan pemahaman terhadap apa yang
terjadi dalam AP Memperbaiki/ penyempurnaan baik
aspek teknis/cara maupun aspek materi/substansi
TAP berfungsi bagi ilmuwan maupun praktisi AP:
1. Ilmuwan, memanfaatkan untuk menggambarkan
kenyataan yang ada menurut model teori
pengembangan ilmu.
2. Praktisi, memberikan rasionalisasi kegiatan praktis,
membenarkan praktek administrasinya,
memperbaiki/merubah praktek administrasi yang
dilaksanakan.
25. Ada beberapa teori yang terkenal dari Aristoteles,
diantaranya: 10 kategori ada, teori aktus dan
potensia, dan teori hule morfisme dapat diadopsi
dalam pemahaman adminsitrasi publik, yakni.
1. Ada dalam ‘substansi adminsitrasi publik’
2. Ada dalam ‘kualitas adminsitrasi publik’
3. Ada dalam ‘kuantitas adminsitrasi publik’
4. Ada dalam ‘relasi adminsitrasi publik’
5. Ada dalam ‘aksi adminsitrasi publik’
6. Ada dalam ‘passi adminsitrasi publik’
7. Ada dalam ‘ruang adminsitrasi publik’
8. Ada dalam ‘tempo adminsitrasi publik’
9. Ada dalam ‘situs adminsitrasi publik’
10.Ada dalam ‘habitus adminsitrasi publik’
26. Teori selalu berkembang dan tidak mengenal
akhir. Apalagi tidak satu teoripun yang bisa
gambarkan secara lengkap tentang kenyataan
kerja sama keorganisasian yang kita alami.
Oleh sebab itu teori klasik bukan berarti
sudah kadaluarsa dan teori modern dan
kontemporer adalah up to date, tetapi kedua-
duanya saling lengkapi atas kelemahan
masing-masing.
27. Teori administrasi terdapat perbedaan yang
dibiaskan pada praktek manajerial . Teori
birokrasi memberikan penjelasan organisasi
yang dibangun secara “ideal”, teori administrasi
merumuskan strategi spesifik untuk
menerapkan struktur birokrasi. Teori
administrasi menterjemahkan banyak prinsip
dasar model birokrasi secara deskriptif ke
dalam prinsip praktek manajerial preskriptif.
Buktinya, teori administrasi memiliki gelar
populer sebagai “prinsip manajemen” (Hick
dan Gullett, 1975).
28. Fase
prasejarah
Fase sejarah Fase moder
Segi waktu dan tempat
fase prasejarah yang
berakhir pada tahun 1
M dapat dibagi
menjadi :
Peradaban
Mesopotamia
Peradaban Babilonia
Mesir kuno
Tiongkok kuno
Romawi kuno
Yunani kuno
Gereja katholik Roma
mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan teori
administrasi dan manajemen.
Ada tiga kelompok sarjana
berbeda namun memiliki
pandangan yang secara garis
besarnya sama, yaitu :
Kelompok Kameralisten di
Jerman dan Austria
Kelompok Merkantilizen di
Inggris
Kelompok Fisiokraten di
Perancis.
Lahirnya Gerakan Manajemen
Ilmiah yang dipelopori oleh
Frederick W. Taylor pada tahun
1886 di Amerika Serikat.
Tahap perkembangan ilmu
administrasi
Tahap survival (1886 - 1930)
Tahap konsolidasi dan
penyempurnaan (1930 - 1945)
Tahap “human relation” (1945 -
1959) Tahap behaviouralisme
(1959 – sekarang)
SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
30. What is public administration?
Administrator as implementer:
PA may be defined as all processes, organizations and individuals
associated with carrying out laws and other rules adopted or issued
by legislatures, executives and courts. Administrator sebagai
pelaksana: (PA dapat didefinisikan sebagai semua proses,
organisasi dan individu yang terkait dengan pelaksanaan
undang-undang dan peraturan lainnya yang diadopsi atau
dikeluarkan oleh legislatif, eksekutif dan pengadilan)
Administrator as regulator/ service provider:
Public administration is the use of managerial, public, and legal
theories and processes to fulfill legislative, executive, and judicial
mandates for the provision of governmental regulatory and service
functions. (Administrator sebagai regulator / penyedia layanan:
Administrasi publik adalah penggunaan manajerial, teori dan
proses publik, dan hukum untuk memenuhi legislatif, eksekutif,
dan yudikatif mandat untuk penyediaan fungsi-fungsi
pengaturan dan pelayanan pemerintah).
31. Woodrow Wilson
Public administration is detailed and systematic execution
of the law (Administrasi publik adalah eksekusi rinci
dan sistematis hukum)
excludes policy formulation as well as elected officials
(termasuk perumusan kebijakan serta pejabat
terpilih)
Shafritz and Russell—the public interest
Whatever governments do for good or ill. It is public
administration’s political context that makes it public--that
distinguishes it from private or business administration.
(Apapun pemerintah lakukan baik atau buruk. Ini
adalah konteks politik administrasi publik yang
membuat publik - yang membedakannya dari
administrasi pribadi atau bisnis).
Other definitions
32. Key Approaches:
Managerial Approach (neutral bureaucrat; apolitical)
= Pendekatan Manajerial (birokrat netral; apolitis)
Traditional Managerial Approach: Civil Bureaucracy
(“scientific approach”)= Tradisional Manajerial
Pendekatan: Birokrasi Sipil ("pendekatan ilmiah")
New Public Management: Competitive, bisnis
New Public Management: Competitive, business-like
Political approach: Public administrator as a reflection of
the body politic (Pendekatan Politik: administrator
publik sebagai refleksi dari tubuh politik)
Legal approach: Public administrator as adjudicator
(Pendekatan Hukum: administrator publik sebagai
adjudicator)
33. The approaches
Traditional
approach
NPM Political Legal
Value Efficiency;
effectiveness
Customer
response
Representation,
accountability
Procedural
validity
Org.
structure
Typical
bureaucracy
Competitive Pluralism Adversary
Individual Impersonal;
rational
Customer Group member Particularistic
individual
Decision
making
Rational Decentralized Muddling
through
Precedence
Function Executive Executive Legislative Judicial
Budget Rational (cost
benefit)
Performance
based
Incremental Rights based
34. Key components of PA
The Public/ Electoral relationship
Constitutional rights
Public Interest
Sovereignty
Regulation
Policy/ Civil rule enforcement
Services
Collective services (defense, welfare)
Jurisdiction
Place bound
35. Tensions faced by public administrators
Efficiency v. Effectiveness
reaching public goals or measuring activities?
Responsiveness v. Accountability
responding to public needs or filling out reports?
Difference between outputs and
outcomes
36. PA or MBA?
Public Private NPO
Value Service Profit Philanthropy
Resp-
onsive to
Polity Shareholder “Calling”/
funder
Basis Monopoly Competitive Voluntary
Services Collective Excludable Selective
Sustain-
ability
No exit;
voice
Exit Exit
37. Crossovers
Autonomous organizations
Government chartered private organizations
Public Private partnerships
Third party contracting
Comparative advantage, Cooperation,
cooptation, or competition?
38. Three branches of Government
Executive: merit based (professional?)
Legislative: elected
Judicial: appointed
Interrelationships?
39. Origins and Growth of PA
Political Roots
Constitution; Defense; Welfare
Clientele departments (DOA, DOL, VA, DOC)
Legal Roots
Public interest protections (FDA, OSHA, EEOC)
Managerial roots
Overhead agencies (OMB; GSA; OPM; GAO)
PA and Interest groups
40. The Executive
National Executive Branch Structures
Executive Office of the President
Cabinet-level Departments
Independent Regulatory Boards & Agencies
Government Corporations
Native American Tribes
Non Profit Organizations & Associations
State and Local Government Structures
Cities
Counties and Townships
Special Districts
41. A. Sejarah Ilmu Administrasi Di Indonesia
1. Istilah administrasi di Indonesia telah dikenal sejak jaman Hindia
Belanda sampai sekarang. Istilah administrasi dikenal karena banyak
anggota-anggota masyarakat melakukan hubungan kerja dengan
kantor-kantor pemerintah.
Contoh 1: seorang penduduk desa ingin menjual ternak, lalu meminta
surat "legalisasi" untuk ternaknya agar dapat dijual dengan aman
(tidak dianggap hasil curian). Surat tersebut harus diminta di kantor
kelurahan. Proses permintaan surat tersebut dikenakan istilah
administrasi sebagai ganti biaya pembuatan surat keterangan.
Contoh 2: orang yang ingin menikah, meminta kredit di Bank,
membayar pajak, memeriksa anaknya ke rumah sakit, mendaftarkan
anaknya untuk sekolah.
Kedua contoh di atas berkaitan dengan kantor pemerintah, semua
proses itu senantiasa berkenalan dengan istilah administrasi yang
menjadi populer di dalam masyarakat.
42. 2. Apakah dengan istilah di atas telah memberikan pengertian yang tepat
terhadap administrasi? Jawabannya "belum" ada tafsiran yang tunggal.
Kalaupun menyatakan ada, maka kesatuan pengertian itu terbatas pada
pengertian yang sempit, yaitu administrasi di nilai sebagai kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan kertas atau pekerjaan
tulis menulis.
3. Pekerjaan-pekerjaan seperti membuat surat keterangan, tanda tangan,
stempel surat, surat menyurat dan lainnya. Semua ini merupakan
penilaian administrasi sebagai pekerjaan kertas (paper work) dan
pekerjaan tulis menulis (clerical work). Berbeda dengan istilah
administrasi, semenjak Henry Fayol maupun sampai sekarang dilihat
secara ilmiah.
4. Kenyataannya sejak Adam dan Hawa, manusia memerlukan kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu yang perlu adanya penataan dari usaha
kerjasama tersebut. Segenap rangkaian kegiatan penataan di dalam
usaha kerjasama tersebut dapat dinamakan dengan isthah
"administrasi". Sedangkan pelaku yang dibebani kegiatan-kegiatan
penataan itu biasanya dinamakan "administrator atau manager".
Pejabat yang memikul dan melaksanakan suatu fungsi yang disebut
dengan administrasi dinamakan administrator atau manager.
43. Mazhab-mazhab TAP Muncul untuk merumuskan
kerangka konseptual untuk menjelaskan gejala
administrasi Mazhab, menurut Gerald E Caiden
menunjukkan adanya kecenderungan para ahli untuk
mengkonsentrasikan perhatiannya pada administrasi
Sharma :
44. MAZHAB URAIAN
Proses
Adm.
Menganalisis aktivitas adm.: identifikasi prinsip-prinsip operasional yang bisa dipakai utk memperbaiki praktek administrasi
Fayol : merumuskan fungsi-fungsi administrasi perencanaan, Koordinasi, Pemberian Komando, Pengawasan. Lyndall Urwick:
Standing for Staff, Line, Organization, Communication ,Span of Controll) Prinsip Normatif Administrator Publik : (1) T umum
Administrasi, kaitan organisasi dan adm. (2) T Umum AP sebagai organisasi publik, yg punya karakteristik beda dg organisasi
privat (3) T Fungsional AP Konsentrasi pd pelaksanaan prinsip di organisasi publik contoh : Adpend. dministrasi keuangan (4)
T Proses AP Membedakan proses AP dgn proses manajemen muncul : adm. kepegawaian negara, akn, anggaran negara
Empiris Prinsip2 umum administrasi bisa diangkat dari studi terhadap praktek administrasi Studi : (1)Studi kasus Mazhab Perilaku
Manusia Individu selalu melibatkan diri pada organisasi, formal maupun informal Bagaimana individu berperilaku dalam
organisasi? (2) Bagaimana organisasi secara nyata bekerja? (3) Menguraikan penerapan studi ilmu perilaku dalam praktek
administrasi Komunikasi, Konflik, Motivasi, Kepemimpinan, status, Interaksi Sosial Idenya : memperlakukan pekerja sebagai
manusia, bukan alat produksi
Analitik
Birokratik
Dasar
konsep Birokrasi (weber) Model ideal , sebagai konstruksi konseptual Karakteristik Birokrasi : tingkat spesialisasi yang tinggi
struktur otorita hirarkis hubungan impersonal Sistem rekrutmen dan promosi atas dasar prestasi Karena bentuk utama AP adalah
Birokrasi, maka analisis birokratik menjadi penting misal : analisis fungsional dan disfungsional birokrasi perilaku birokrat
Kultur dan lingkungan birokrasi kekuasaan birokrasi
Sistem
Sosial
Organisasi sebagai sistem Kesadaran bahwa kehidupan sosial saling berinteraksi dan birokrasi bukan merupakan satu-satunya
bentuk organisasi Komponen-komponen yang berinteraksi tsb yang disebut sub sistem Fokus : bagaimana komponen/bagian-
bagian organisasi berinteraksi dan faktor-faktor apa yang menyebabakan organisasi bekerja sehingga bisa survive.
Pembuatan
Keputusan
Chester Barnard, organisasi merupakan siste pembuatan keputusan karenanya tindakan organisasi harus didasarkan perhitungan
yang teliti Fungsi penting birokrat adalah pembuatan keputusan Untuk ini AN berkaitan dengan masalah kebijakan Model-model
pembuatan keputusan : public choice theory, management science, forecasting
Matematika Pendukung matematika menyatakan, bahwa AP : proses logis, sehingga dpa dinyatakan dg simbol -hungan matematik Kritik,
adm.bukan satu proses yg seluruhnya bersifat matematik,yang lebih tepat Matematik : alat memudahkan administrator dalam
aktivitas perencanaan, pembuatan keputusan, kontrol manajemen, pengumpulan data dll Penerapan model2 perhitungan
matematika untuk praktek adm, misal :Linear programming Perkembangan Paradigma Birokrasi (Weber) Metode orga terbaik
dgn spesialisasi tugas Karakteristik Pokok Birokrasi Berbagai aktivitas utk mencapai tujuan didistribusikan dgn standard baku
Akibatnya Pembagian kerja menjadi jelas , muncul spesialisasi 2 dlm posisi /jabatan. Org kantor mengikuti prinsip hierarki
Setiap kantor yg lebih rendah berada di bawah kontrol pengawasan knator yg lebih tinggi. Aktivitas birokrasi diselenggarakan
dlm sistem standard jelas -konsisten Tugas birokrasi akan memiliki rentang yg kompleks dari tugas yg paling rumit sampai yg
paling sederhana. Pegawai dalam menjalankan tugasnya didasarkan impersonal formalistik Rekrutmen didasarkan pd
kecakapan-keahlian teknis yg memang dibutuhkan. Org. birokratis dilakukan dgn dasar efisiensi
45. 5. Secara transparan administrasi hanyalah merupakan rangkaian
kegiatan penataan, bukan merupakan rangkaian kegiatan pekerjaan
substantif yang langsung bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai.
Rangkaian kegiatan penataan dan rangkaian kegiatan pekerjaan
substantif dapat dilihat pada contoh berikut ini:
1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan oleh suatu
universitas yang bertujuan menghasilkan sarjana.
a. Rangkaian kegiatan yang termasuk substantif antara lain:
1) Mengajar suatu mata pelajaran.
2) Menguji mahasiswa.
3) Melakukan penelitian.
4) Membuat skripsi.
5) Mengarang buku.
46. b. Rangkaian kegiatan yang termasuk penataan antara lain:
1) Membuat rencana kerja tahunan.
2) Membagi tugas diantara para pengajar.
3) Menyusun kalender akademik.
4) Mengatur ketertiban jalannya ujian.
5) Menegakkan disiplin mahasiswa dalam mengikuti kuliah.
6) Mengurus tersedianya alat peraga di ruang kuliah.
7) Mengatur pembayaran honorarium.
8) Menghimpun dan menyampaikan informasi dari pimpinan
universitas kepada para pengajar.
9) Mengurus kenaikan pangkat para pengajar.
10) Mengawasi apakah perkuliahan berjalan dengan tertib
sesuai jadwal.
11) Usaha menemukan cara kerja yang lebih baik.
47. 2) Contoh lain di dalam proses produksi yang dilakukan oleh suatu pabrik.
a. Rangkaian kegiatan yang termasuk substantif antara lain:
1) Mencampurkan bahan-bahan yang diperlukan.
2) Menjalankan mesin pengolahannya.
3) Menambahkan berbagai zat yang dibutuhkan.
4) Memotong menjadi sesuatu bentuk dan ukuran sehingga
barang itu benar-benar selesai.
b. Rangkaian kegiatan yang termasuk penataan antara lain:
1) Membuat rencana kerja.
2) Membagi tugas diantara pekerja.
3) Menyusun perjanjian perburuhan.
4) Mengurus keuangan pabrik.
5) Memelihara mesin-mesin.
6) Mencatat hasil produksi.
7) Mengatur penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
8) Mengurus kesejahteraan para pekerja.
9) Memberikan instruksi tentang pengiriman barang hasil produksi
ke pelabuhan.
10) Mengawasi pengeluaran hasil produksi dari dalam gudang ke
atas truk.
48. 3) Kelompok pekerjaan yang dilakukan dengan rangkaian kegiatan
pekerjaan substantif dinamakan pekerjaan pokok atau pekerjaan induk.
Di dalam praktek tidak akan ada administrasi, apabila tidak ada
pekerjaan pokok atau pekerjaan induk. Dengan demikian proses
administrasi selalu berkaitan dengan pekerjaan pokok. Dalam praktek
akan tampak pula bahwa proses administrasi dilakukan lebih awal,
bersama-sama dan lebih akhir daripada pekerjaan pokok. Keadaan ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Penentuan
Tujuan
Administrasi
Kegiatan Pokok
Administrasi
Tujuan Tercapai
Administrasi
49. 6. Administrasi tumbuh: dibangkitkan oleh seorang yang disebut
“administrator”, yaitu kepala organisasi yang harus bergerak membuat
organisasi yang dipimpinnya itu hidup tumbuh dan bergerak.
7. Cara aministrator menjalankan administrasi dilakukan dengan:
1) Mengembangkan organisasi.
2) Mengembangkan sistem informasi (tata usaha).
3) Mengembangkan sistem manajemen.
4) Mengembangkan sistem operasi.
50. B. Pengertian Administrasi
Pengertian administrasi secara asal kata dan istilah
dikemukakan sebagai berikut:
a. Asal kata administrasi dari kata Latin:
1) ad = berarti intensif
2) ministrare = berarti melayani, membantu, rnemenuhi.
Secara etimologis administrasi berarti melayani kegiatan intensif. Dari
kata kerja tersebut lahir kata sifat administrativus dan kata benda
administratio.
b. Pengertian administrasi dalam bahasa Indonesia sehari-hari, ada 2:
1) Sempit = tata usaha kantor, tata usaha warkat, tulis menulis, clerical
work. Pengertian ini dari kata bahasa Belanda "administratie".
2) Luas = segala kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama
secara rational untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian ini dari
kata bahasa Inggris "administration". Dalam tulisan ini, pengertian ini
yang dipakai.
51. c. Definisi administrasi dari beberapa ahli:
1) Luther Gullick: Administration has to do with getting things done, with
the accomplishment of defined objectives. (Administrasi bertalian
dengan pelaksanaan penyelesaian pekerjaan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan).
2) John M. Pfiffner: Administration may be defined as the organization
and direction of human and matrial resources to achieve desired
ends. (Administrasi depat didefinisikan sebagai pengorganisasian dan
pengarahan sumber-sumber tanaga kerja dan materi untuk mencapai
tujuan akhir yang dikehendaki).
3) Leonard D. White: Administration is a common process to all group
efforts, public of private, civil or military, large scale or small scale.
(Administrasi adalah proses umum dalam suatu usaha manusia, baik
public atau privat, sipil atau militer, besar atau kecil).
52. d. Kesimpulan: Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan:
Administrasi adalah suatu pengaturan kerjasama, dari kegiatan
sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu dengan tingkat
rationalitet yang tinggi.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka hakekat administrasi adalah:
1) Pengaturan kerjasama.
2) Dari kegiatan sekelompok orang.
3) Untuk mencapai tujuan tertentu.
4) Secara rational.
4) William H. Newman: Administration is guidance, leadership and
control of the efforts of a group of individuals toward some common
goal. (Administrasi adalah membimbing, memimpin atau mengontrol
usaha-usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama).
5) Dwight Waldo: Administrasi adalah bentuk daya upaya manusia yang
kooperatif yang mempunyai tingkat rationalitet yang tinggi.
53. C. Administrasi dan Management
Kaitan antara administrasi dan management perlu dijelaskan
sebagai berikut:
a. Asal kata management dan kata Latin: manus = tangan,
maneggiare = menangani. Dalam bahasa Inggris kata manage,
berarti:
1) To train a horse.
2) To direct and control.
Sedang kata management berarti: the act of art of managing,
conduct, direction and control. (Tindakan atau seni pengurusan,
memimpin, mengarahkan dan mengawasi). Dalam bahasa Indonesia
management diterjemahkan dengan kata: pengurusan, pengelolaan,
ketatalaksanaan, managemen, manajemen.
54. b. Definisi management dari beberapa ahli:
1) G.R. Terry: Management is the accomplishing of the predetermined,
objective through the efforts of other people. (Managemen adalah
melakukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui/bersama
orang lain).
2) Harold Koontz dan Cyril O. Donnell: Management is getting thing
done, through other people. (Managemen adalah penyelesaian
pekerjaan melalui orang lain).
3) John M. Pfiffner: Management is concerned with the direction of these
individuals and functions to achieve ands previously determined.
(Managemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-
tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
c. Sudut pandang management pun bermacam-macam:
1) Management dilihat sebagai proses kerja: antara lain John D. Millet,
L.D. White.
2) Management dilihat sebagai fungsi: "fungsi menggerakkan"
administrasi.
3) Management dilihat sebagai Institusi; sebagai lembaga kolektif yang
mengurusi perusahaan atau organisasi.
55. d. Beberapa pendapat tentang hubungan administrasi dengan
management:
1) Administrasi mencakup management atau administrasi lebih luas
dari management, ini dianut antara lain: Albert Lepawsky, Dwight
Waldo, Prof Dr. Prayudi, S.H., Prof Dr. Arifin Abdulrachman, Drs.
The Liang Gie dan sebagainya.
2) Administrasi sama dengan management: antara lain dianut oleh:
(1) W.H. Newman dan John D. Millet (bandingkan definisi
administrationnya W.H. Newman dengan definisi management
J.D. Millet sebagai berikut: management is directing and
faciliating the work of people organized in formal group to
achieve a desired goal).
(2) L. Urwick clan Haruki Koontz & Cyril O. Donnell (bandingkan
prinsip-prinsip administrasinya L. Urwick: planning,
organization, coordination, comand and control dengan fungsi-
fungsi managemennya H. Koontz & Cyril O. Donnel: planning,
organizing, staffing, directing dun controlling).
3) Management mencakup administrasi atau manajemen lebih luas
dari administrasi: disini administrasi diartikan sebagai administrasi
dalam arti sempit yaitu sebagai tata usaha kantor (clerical work).
56. D. Ruang Lingkup Administrasi
1. Atas dasar sektor, obyek kegiatan, substansi kegiatan:
a. Sektor: administrasi industri, administrasi pendidikan, administrasi
perdagangan dan sebagainya.
b. Obyek kegiatan: administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,
administrasi perkantoran dan sebagainya.
c. Substansi kegiatan: administrasi rumah sakit, administrasi akademi,
administrasi pegadaian dan sebagainya.
2. Atas dasar proses penyelenggaraan kegiatan dari awal sampai
akhir: Ada administrasi: perencanaan, organisasi, staffing,
directing, koordinasi, control, reporting dan sebagainya.
3. Atas dasar sumber hukum di mana kegiatan itu diselenggarakan:
1) Ada administrasi nasional: yurisdiksinya berlaku di negara itu.
2) Ada administrasi internasional: berlaku antara negara, umpama:
Unesco, Interpol, Shell, Unilever, British Petroleum dan sebagainya.
57. 4. Atas dasar lingkungan suasana dan tujuan kerjasama:
1) Administrasi negara (public administration): tujuannya memberi pelayanan pada
masyarakat sesuai tujuan negara yang ditetapkan wakil-wakil rakyat. Ini
bermacam-macam: administrasi PUTL, administrasi pendidikan, administrasi
kesehatan dan sebagainya.
2) Administrasi perusahaan (business administration): tujuannya menaikkan
faedah suatu benda sehingga diperoleh keuntungan materiil. Menaikkan faedah
dan mendistribusikan faedah menurut J.B. Clark ada 4: menaikkan faedah
dasar, faedah bentuk, faedah tempat dan faedah waktu. Dari pembagiannya
itulah kemudian lahir pembagian jenis-jenis perusahaan.
Berdasarkan jenis-jenis perusahaan ada: administrasi produksi, administrasi
angkutan, administrasi gudang dan sebagainya.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan ada: administrasi produksi,
administrasi pemasaran, administrasi pembelanjaan, administrasi akuntansi,
administrasi kepegawaian dan sebagainya.
3) Administrasi sosial (social administration): tujuannya memajukan dan
memelihara kepentingan segolongan orang tanpa unsur mencari keuntungan.
Bentuknya merupakan Yayasan, Badan Wakaf, Perhimpunan dan sebagainya
antara lain: administrasi serikat kerja (PGRI), administrasi Masjid, administrasi
Reckefeler Foundation dan sebagainya.
58. E. Proses Kegiatan Dasar Administrasi
Menurut William H. Newman: salah satu jalan untuk menganalisis
administrasi, berfikir apa yang dapat dikerjakan oleh seorang administrator.
Badasarkan pendekatan ini pekerjaan administrator dibagi ke dalam 5
proses dasar yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :
William H. Newman
PROSES KEGIATAN DASAR
ADMINISTRASI
(Basic Proceses of Administration)
Planning Assembling
Resources
Controlling
Organizing Directing
59. KETERANGAN:
1. PLANNING: Menentukan apa yang akan dikerjakan.
- Besar kecilnya akibat keputusan perencanaan.
- Tujuan harus jelas.
- Kemantapan perumusan kebijakan.
- Program harus matang.
- Kampanye program yang terus menerus.
- Menentukan metode kerja den prosedur khusus.
- Menentukan jadwal dari hari ke hari.
2. ORGANIZING: Menggolong-golongkan aktivitas yang diperlukan
sesuai rencana.
- Menentukan hubungan atasan dengan bawahan pada tiap unit.
- Mengadakan departemen-departemen.
- Delegasi wewenang.
- Membuat struktur organisasi, dsb.
60. 3. ASSEMBLING RESOURCES:
- Mengatur sumber-sumber yang tersedia, terdiri dari: Orang-orang,
biaya-biaya dan fasilitas-fasilitas lain agar rencana dapat direalisir.
- Alternatif masalah: mencari orang-orang yang sesuai, biaya-biaya
yang dibutuhkan dan mengatur sumber-sumber yang mendukung
tercapainya rencana.
4. DIRECTING: Memberi perintah-perintah.
- Harus jelas siapa yang diberi perintah dan tanggung jawab setiap
bagian dari rencana.
- Alternatif masalah: bagaimana mengkoordinasi perintah-perintah,
komunikasi dalam organisasi, koordinasi melalui supervisi, dsb.
5. CONTROLLING
- Melihat dan mengusahakan agar seluruh kegiatan-kegiatan menuju
sedekat mungkin dengan rencana.
- Alternatif masalah: standar pencapaian tujuan, motivasi pegawai,
membandingkan hasil yang dicapai dengan standar, mengoreksi
kegiatan bila ada penyelewengan.
61. CATATAN:
Menurut L. Urwick dan L. Gillick (1937),
Fungsi-fungsi eksekutif dalam administrasi ada 7:
- Planning,
- Organizing,
- Staffing,
- Directing,
- Coordinating,
- Reporting dan
- Budgeting
(POSDCORB)
62. F. Unsur-Unsur Administrasi
Menurut The Liang Gie unsur-unusr administrasi itu ada 8 macam yang
kerangkanya dapat digambarkan berikut ini :
The Liang Gie
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
(The Element of Administration)
Management Komunikasi
Organisasi
Keuangan Kepegawaian
Perkantoran Hubungan
Masyarakat
Perbekalan
63. KETERANGAN:
1. ORGANISASI : Rangka yang jadi wadah kerjasama sekelompok
manusia.
Obyek bahasan:
- Asas-asas organisasi.
- Dasar-dasar pernbentukan organisasi.
- Bentuk organisasi.
- Watak organisasi.
- Peranan staf dalam organisasi.
- Birokrasi dalam organisasi.
- Teori organisasi.
- Human relation dalam organisasi.
64. 2. MANAGEMENT : Proses menggerakkan tindakan kerjasama agar
tujuan tercapai.
Fungsi-fungsi management ada 6 unsur:
- Perencanaan : apa dan bagaimana masalahnya, alternatif-alternatif
pemecahan masalah dan resikonya.
- Keputusan : memilih satu pilihan dari alternatif-alternatif dan resikonya
untuk mencapai tujuan.
- Pembimbingan : memerintah, memimpin, menggerakkan, sesuai
keputusan yang diambil untuk mencapai tujuan.
- Pengorganisasi : mencegah pertentangan, kekembaran, kekosongan
dalam mencapai tujuan.
- Pengendalian : control agar gerak sesuai tujuan yang ditetapkan.
- Penyempurnaan : perbaikan-perbaikan seluruh usaha kerjasama itu
tujuan yang ditetapkan.
65. 3. KOMUNIKASI : Tata hubungan antar orang untuk melakukan
kerjasama.
Perkembangannya meliputi:
- Tata hubungan dalam usaha kerjasama, merupakan hubungan timbal
balik antara warga organisasi. Masalah yang timbul: asas-asasnya,
sistem yang dipakai, jenisnya, bentuk-bentuknya dan alat-alatnya.
- Cybernetics, taori tata hubungan yang mempersoalkan metoda-
metoda tata hubungan dan pengendalian (communication and
controlling).
4. KEPEGAWAIAN : Proses yang berhubungan dengan penggunaan
tempat kerja manusia dalam usaha kerjasama.
Masalah-masalah yang timbul: sistem kepegawaian, proses
penerimaan pegawai, analisis tugas pekerjaan, sistem penggolongan
pangkat dan jabatan, sistem penilaian pegawai, sistem penggajian,
sistem kenaikan pangkat, disiplin dan hukuman bagi pegawai, sistem
pemberhentian dan pensiunan.
66. 5. KEUANGAN
Berkaitan dengan masalah bagaimana kerjasama itu akan dibiayai,
darimana sumber-sumber keuangan akan diperoleh, bagaimana
menyimpannya dan bagaimana membelanjakannya.
6. PERBEKALAN : merupakan proses penyediaan materi, alat, tempat
kerja dan fasilitas dalam usaha kerjasama.
Masalah yang dihadapi: penelitian barang-barang apa yang dibutuhkan,
administrasi barang-barang, proses pembelian, prosedur pemakaian,
pencatatan barang-barang, menyimpan dan merawatnya, pemusnahan
barang-barang yang tidak terpakai, pengurusan dan pemeliharaan
gedung tempat kerja, pengurusan pengangkutan dan kendaraan.
7. KETATAUSAHAAN : Tata laksana pelaksanaan administrasi yang
meliputi pembuatan, pengiriman, penyimpanan keterangan-keterangan
tertulis mengenai kerjasama.
Masalah yang dihadapi: pembuatan surat, reproduksi, arsip, ekspedisi
surat, tata ruang kantor dan pelayanan tamu (Administrasi Kantor).
67. 8. HUBUNGAN MASYARAKAT
Hubungan rnasyarakat sebagai usaha-usaha organisasi untuk
memelihara hubungan dengan masyarakat sekitarnya agar kerjasama
dalam organisasi memperoleh dukungan masyarakat.
Masalah yang dihadapi: analisis pendapat umum, teknik propaganda,
akibat-akibat penyiaran warta, desas-desus, alat-alat hubungan
masyarakat, umpan balik dan lainnya.
CATATAN:
The Liang Gie membagi/merinci Ilmu Administrasi rnenjadi 8 unsur : Ilmu
Organisasi, Ilmu Management, Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi
Kepegawaian, Ilmu Administrasi keuangan, Ilmu Perbekalan, Ilmu
Administrasi Perkantoran dan Ilmu Hubungan Masyarakat.
68. G. Peran Ilmu Administrasi
1. Kehidupan masyarakat dan negara Indonesia yang akan datang,
peranan administrasi akan makin penting melalui cara kehidupan di
segala bidang menuntut segala sesuatu harus berdasarkan
organisasi.
2. Cara kehidupan berorganisasi ini berkaitan dengan cara kehidupan
modern dan cara berpikir serta bekerja dengan rasional.
3. Cara bekerja dan berfikir rasional ini berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
4. Berfikir dan bekerja secara rasional, ilmiah dan teknologi modern di
dalam cara berkehidupan berorganisasi modern memerlukan
administrasi.
69. H. Kedudukan Ilmu Administrasi
Ilmu administrasi merupakan bagian daripada ilmu sosial, sebagaimana
halnya Ilmu Hukum, Ilmu Politik dan Ilmu Ekonomi dan Sosiologi.
Padanannya terdiri dari:
1. Ilmu Administrasi mengandung banyak sifat-sifat daripada Ilmu Sosial
di dalam metode studinya.
2. Obyek bahasan Ilmu Administrasi berasal dari Ilmu Ekonomi, Ilmu
Politik dan Sosiologi bahkan sekarang dengan Psikologi.
3. Ilmu Administrasi adalah salah satu cabang Sosial yang paling muda,
lahir pada abad 19 dengan karya Henry Fayol (1841 - 1925), seorang
sarjana Perancis yang pertama melihat adanya prinsip-prinsip
universal yang berlaku bagi administrasi yang manapun dan
dimanapun.
4. Henry Fayol membawakan pengertian administrasi yang umum
berlaku di daratan Eropa (Eropa Continental) di kalangan bangsa
Italia, Spanyol, Perancis, Jerman, Belgia, Belanda dan lainnya.
Sedangkan di Inggris dan negara-negara bekas jajahan Inggris,
termasuk Amerika Serikat tidak menyebut administrasi mulanya, tetapi
mereka menyebut management.
70. I. Perkembangan Sejarah Administrasi Publik
Pertama, perkembangan konsep administrasi negara tampaknya mulai
dirasakan pada akhir 1960 dan awal tahun 1970-an. Pelopornya Dwight
Waldo menggegerkan masyarakat sarjana administrasi dengan
pernyataannya bahwa administrasi negara hidup di jaman yang penuh
kekacauan (time of turbulance). Gejolak tersebut dirasakan tatkala
diadakan suatu konfrensi oleh Corp Administrasi Negara yang disponsori
oleh American Academy of Political and Social Science tahun 1967.
Aneka kritik dalam konfrensi tersebut dikutip oleh Thoha (2008), antara
lain:
1. Konfrensi berusaha menghindari isu-isu utama saat itu: kemiskinan
desa, kemelaratan, perang vietnam dan pertanggungjawaban para
pejabat pemerintah.
2. Konfrensi mengalami kegagalan untuk lebih berani menciptakan
konsep/teori baru.
3. Konfrensi dikuasai oleh ide-ide, konsep-konsep atau teori-teori yang
berkembang sebelum 1960-an.
4. Tidak adanya minat yang memadai untuk menangani masalah sosial
dan perubahan-perubahan organisasi.
71. 5. Terlalu banyak mempercayai pada asumsi-asumsi teori yang
menekankan pada keahlian dan kemampuan organisasi dan sedikit
mempersoalkan birokrasi.
6. Sedikit minat untuk memikirkan masalah-masalah batas
pertumbuhan dan kemerataan organisasi.
7. Sedikit pemikiran mengenai tuntutan-tuntutan dan keinginan rakyat.
8. Adanya pandangan yang terlampau optimis terhadap sesuatu yang
harus dilakukan pemerintah.
Kedua, kehendak untuk memperbaiki dan menyempurnakan konsepsi
lama dengan mengembangkan konsep baru dari Ilmu Administrasi
Negara tidak bisa lagi dibendung. Hal ini diperkuat lagi dengan
kekisruhan konfrensi ASPA (American Society of Public Administration) di
Philadelphia tahun 1970. Di sini muncul kelompok inconvention yang
mendominasi konfrensi yang memunculkan komposisi pimpinan ASPA
yang baru dengan program yang menarik. Konsepsi baru ilmu
administrasi negara itu, ingin mencoba membuat koreksi dari konsepsi
lama dengan menitik beratkan pandangan pada apa yang sedang terjadi
dalam masyarakat.
72. J. Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia pada saat bersamaan dengan di Amerika Serikat,
berkembang konsep administrasi negara yang cocok dengan
kebutuhan saat itu yang dikenal dengan Administrasi Pembangunan.
Tokohnya Sondang P. Siagian sebagai pelopor, mengenalkan lewat
ceramahnya tentang administrasi pembangunan.
Usaha Siagian, kemudian diperkuat dengan terbitnya buku Bintoro
Tjokroamidjojo, sebagai Deputy Ketua Bappenas waktu itu pada
instansi yang otoritatif di bidang perencanaan pembangunan.
Mulai saat itulah perhatian para sarjana administrasi negara tertuju
pada administrasi pembangunan yang menjadi cikal bakal
administrasi negara yang sekarang dikenal dengan administrasi
publik.
73. Konsep administrasi publik di Indonesia pada dasarnya bukanlah
konsep baru, karena konsep administrasi publik telah ada sejak lama
hanya para ahli mengganti istilah administasi publik menjadi
administrasi negara.
Chadler dan Plano (1988) menyatakan bahwa “administrasi publik
adalah proses di mana sumber daya dan personal publik diorganisir
dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan
dan mengelola keputusan-keputusan dalam kebijakan publik”.
Administrasi publik sebagai disiplin ilmu bertujuan untuk memecahkan
masalah publik melalui perbaikan-perbaikan mendasar terutama di
bidang organisasi, sumber daya manusia dan keuangan. Dimock dan
Dimock (1960) mengatakan “administrasi publik adalah kegiatan
pemerintah di dalam melaksanakan kekuasaan politiknya”.
74. K. Paradigma Administrasi Publik
Administrasi negara telah berkembang sebagai suatu kajian akademis
melalui lima paradigma yang saling tumpang tindih. Tiap fase dari
paradigma tersebut mempunyai ciri-ciri tertentu sesuai dengan locus dan
focusnya. Locus menunjukkan keberadaan bidang ini secara
institusioanl atau tempat dari bidang tersebut. Adapun fokus
menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang studi tersebut. Peradigma
dalam administrasi menurut Golembiewski dalam Thoha (2010) “hanya
dapat dimengerti dalam hubungannya dengan istilah-istilah locus dan
fokus tersebut”. Ke lima paradigma administrasi tersebut dikemukakan
oleh Nicholas Henry (1988) sebagai berikut:
1. Paradigma pertama. Prinsip-prinsip administrasi negara (1927-1937)
lokusnya tidak merupakan masalah dalam paradigma ini, tetapi
fokusnya pada “prinsip-prinsip administrasi” dipandang dapat berlaku
universal pada setiap bentuk organisasi dan setiap lingkungan sosial
budaya. Dalam hal ini prinsip administrasi negara dapat diterapkan di
negara mana saja, walaupun berbeda kebudayaan, lingkungan, visi
dan lainnya.
75. 2. Paradigma kedua. Paradigma dikotomi antara politik dan
administrasi (1900-1926), Fokus dari ilmu administrasi negara
terbatas pada masalah-masalah organisasi, kepegawaian dan
penyusunan anggaran dalam birokrasi dan pemerintahan.
Sedangkan masalah-masalah politik serta kebijakan merupakan
substansi ilmu politik. Lokus paradigma ini adalah
mempermasalahkan di mana seharusnya administrasi negara ini
berada. Pada masa itu, dibedakan dengan jelas antara administrasi
dan politik negara. Tonggak sejarah sebagai momentum dalam fase
ini adalah tulisan dari Frank J. Goodnow dan Leonard D. White, di
dalam bukunya “Politics and Administration” yang menyatakan: ada
dua fungsi pokok pemerintahan yang amat berbeda satu sama lain,
yaitu “Politik dan Administasi”. Menurut Goodnow dan pengikutnya:
“Administrasi negara seharusnya berpusat pada birokrasi
pemerintah”.
76. 3. Paradigma ketiga. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-
1970), fase ini merupakan suatu usaha untuk menetapkan kembali
hubungan konseptual antara administrasi negara dan ilmu politik.
Konsekwensi dari usaha ini, yaitu keharusan untuk merumuskan
bidang ini paling sedikit dalam hubungannya dengan fokus keahlian
yang esensial. Dwight Waldo (1962) memprotes perlakuan ilmu
politik terhadap ilmu administrasi yang mengatakan administrasi
bukan lagi dianggap sebagai ilmu politik, berdasarkan laporan Rapat
Komisi Ilmu Politik sebagai suatu disiplin dari APSA (American
Political Science Assosiation), dengan menulis bahwa para sarjana
ilmu politik tidak lagi mengidentifikasi dirinya dengan administrasi
negara, pernyataan tersebut merupakan sikap tidak peduli dan
memusuhi. Sikap tersebut dianggap oleh para sarjana administrasi
negara sebagai rasa tidak senang dan dianggap sebagai warga
kelas dua.
77. 4. Paradigma keempat. Administrasi negara sebagai Ilmu Administrasi
(1954-1970), pada masa ini administrasi negara telah berkembang
sebagai ilmu administrasi. Perkembanagn ini sejalan dengan
ketidaksenangan para sarjana administrasi negara terhadap
pernyataan para sarjana ilmu politik bahwa ilmu administrasi negara
dianggap sebagai ilmu kelas dua setelah ilmu poliik. Pada fase ini
ilmu administrasi hanya memberikan lokus, tetapi tidak pada
fokusnya. Usaha pengembangan, dipelopori dari pengaruh adanya
fakultas administrasi perusahaan (school of business administration)
yang mempercepat proses mencari alternatif paradigma ilmu
administrasi.
5. Paradigma kelima. Adminitrasi negara sebagai ilmu administrasi
negara, terjadi pada tahun 1970-an. Pada masa ini, administrasi
negara telah berkembang menjadi ilmu administrasi negara dan telah
merambah ke teori organisasi, ilmu kebijakan (policy science) dan
ekonomi politik. Selanjutnya dalam waktu singkat, administrasi
negara sebagai suatu bidang kajian telah menunjukkan kajian
tersendiri, termasuk adanya beberapa departemen, Fakultas dan
akademi baru administrasi negara dan public affairs bermunculan.
78. L. Reinventing Government
Reinventing Government ini diinspirasikan Presiden Ronald Reagen,
akibat dari buruknya pelaksanaan pemerintahan yang tidak memecahkan
masalah, tetapi sebaliknya sering menciptakan masalah. Menurut David
Osborne dan Ted Gaebler (1995) ada sepuluh prinsip yang menjadi
komponen paradigma baru administrasi publik atau birokrasi pemerintah
dengan semangat kewirausahaan:
1. Steering rather than rowing. Pemerintah berperan sebagai katalisator
yang tidak melaksanakan sendiri pembangunan, tetapi cukup
mengendalikan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat.
2. Empower communities to solve their own problems, rather than merely
deliver service. Pemerintah harus memberdayakan masyarakat dalam
pemberian pelayanan dengan sepenuhnya.
3. Promote and encourage competition, rather than monopolies.
Pemerintah harus menciptakan persaingan dalam setiap pelayanan,
termasuk dengan pihak swasta.
79. 4. Be driven by missions rather than rules. Pemerintah harus melakukan
aktivitas yang menekankan kepada pencapaian yang menjadi misinya
daripada menekankan pada peraturan-peraturan.
5. Result oriented by funding outcomes rather than outputs. Pemerintah
hendaknya berorientasi pada kinerja yang baik daripada berorientasi
pada hasil.
6. Meets the needs of the customer rather those of the bureaucracy.
Pemerintah harus mengutamakan pemenuhan kebutuhan masyarakat
bukan kebutuhan birokrat semata.
7. Concentrate on earning money rather than just spending it.
Pemerintah harus memiliki aparat yang tahu cara bekerja yang tepat
dengan menghasilkan uang untuk organisasinya, di samping pandai
menghemat biaya.
80. 8. Invest in preventing problems rather than curing crises. Pemerintah
harus antisipatif dalam menghadapi krisis sebelum terjadi krisis
tersebut.
9. Decentralize authority rather than build hierachy. Diperlukan
desentralisasi pemerintah dari orientasi hirarki menjadi partisipatif
dengan pengembangan kerjasama tim.
10.Solve problem by influencing market forces rather than by treating
public programs. Pemerintah harus memperhatikan kekuatan pasar
yang didasarkan pada kebutuhan atau permintaan dan bukan
sebaliknya.
81. M. Dikotomi Politik dan Administrasi
Pandangan yang bersifat akademis tentang adanya dikotomi politik
dan administrasi, terutama dalam pandangan Nicholas Henry (1988)
pada paradigma dua dan tiga merupakan pandangan klasik, karena
terjadi pada tahun 1906-1926 dan 1950-1970. Paradigma tentang
dikotomi antara politik dan administrasi pada fase ini diarahkan pada
adanya keterbatasan ruang lingkup kerja para administrator publik
pada masalah-masalah organisasi, kepegawaian dan penyusunan
anggaran dalam birokrasi dan pemerintahan. Paradigma ketiga,
menjadikan administrasi negara sebagai bagian dari ilmu politik,
tujuannya hanya untuk menetapkan kembali hubungan konseptual
antara administrasi negara dan ilmu politik. Namun Dwight Waldo
(1962) memprotesnya, karena tidak ingin ilmu administrasi menjadi
bagian dari ilmu politik.
Dalam tataran praktis dan perkembangan saat ini, ilmu administrasi
negara telah berkembang luas, bahkan kedudukan dan statusnya
didukung oleh berbagai ilmu, bahkan mengadopsi kepada ilmu-ilmu
lain dalam prakteknya termasuk sosiologi, psikologi, ekonomi, hukum,
budaya dan lain sebagainya, sehingga kajiannya sangat multi varian.
82. Langkah ilmu administrasi publik telah cukup jauh dengan munculnya
New Public Service (NPS) dengan tokoh J.V. Denhardt dan R.B.
Denhardt (2003) yang sepakat untuk meninggalkan prinsip
administrasi Klasik dan Reinventing Government atau New Public
Management dan beralih ke prinsip New Public Service.
Pada bagian tertentu pandapat Denhardt menyatakan NPS lebih
diarahkan pada democracy, pride and citizen daripada market,
competition and customers, seperti sektor privat. Lebih lanjut
dinyatakan: “Public servants do not deliver customers service they
deliver democracy”. Di sini nilai-nilai demokrasi, kewarganegaraan
dan pelayanan untuk kepentingan publik sebagai norma mendasar
pada lapangan administrasi publik.
Pokok-pokok dari Denhardt (2003) tersebut, antara lain meliputi:
1. Service Citizen, Not Customers. Kepentingan publik merupakan hasil
dari sebuah dialog tentang pembagian nilai daripada kumpulan
kepentingan individu. Dalam hal ini aparatur pelayanan publik tidak
hanya merespon keinginan pelanggan (customer), tetapi lebih fokus
pada membangun kepercayaan dan kolaborasi diantara warga
(citizen).
83. 2. Seek the Public Interset. Administrasi publik harus memberi
kontribusi untuk membangun sebuah kebersamaan, membagi
gagasan untuk kepentingan publik, sehingga ada pembagian
kepentingan dan tanggungjawab.
3. Value Citizenship over entrepreneurship. Kepentingan publik lebih
diutamakan sebagai komitmen aparatur pelayanan publik dengan
warga negara untuk membuat kontribusi yang berarti, bukan
memajukan swasta untuk keuntungan publik.
4. Think Startegically, Act Democracally. Pertemuan antara kebijakan
dan program agar bisa dicapai secara lebih efektif dan berhasil untuk
menuju kebersamaan.
5. Recognized that Acountability Is Not Simple. Aparatur pelayan publik
punya perhatian lebih baik daripada pasar dengan melihat peraturan
perundangan, nilai-nilai masyarakat dan standar nasional dan
kepentingan warga negara.
84. 6. Serve Rather than steer. Pelayan publik harus bertindak adil dan
membantu warga negara mempertemukan kepentingan umum untuk
kepentingan mereka.
7. Value people, not Just Productivity. Organisasi publik dan kerangka
kerjanya, seluruh aparatur berpartisipasi dan lebih sukses dalam
melaksanakan kegiatan, menciptakan kebersamaan dan hormat
pada semua orang.
85. 5 Alat Ukur/Indikator Reformasi Administrasi:
1. Penekanan baru terhadap program.
2. Perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan anggota birokrasi.
3. Perubahan gaya kepemimpinan yang mengarah kepada
komunikasi terbuka dan manajemen partisipitif.
4. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan efektif.
5. Jujur dan terbuka serta iklas dalam menjalankan pelayanan pada
masyarakat.
3 Spesifikasi Reformasi Administrasi:
1. Meningkatkan keteraturan.
2. Meningkatkan dan menyempurnakan metoda.
3. Meningkatkan performance (kinerja).
86. Tujuan Terbuka Reformasi Administrasi:
1. Efisiensi
2. Ekonomis
3. Efektivitas
4. Peningkatan Pelayanan
5. Struktur organisasi ramping dan prosedur sederhana.
3 TINGKATAN ADMINISTRASI SEHAT
1. Ideal Optimum = kesempurnaan administrasi
2. Practical optimum = kinerja optimal pada kondisi tertentu
3. Statisficing optimum = kinerja yang memuaskan customer
87. INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI
• KINERJA INDIVIDU = keterampilan, kecakapan praktisnya,
kompetensinya, pengetahuan dan informasinya, keluasan
pengalamannya, sikap dan perilakunya, kebajikannya,
kreativitasnya, moralitasnya, dll.
• KINERJA KELOMPOK = kerjasamanya, keutuhannya, disiplin,
loyalitas, dll.
• KINERJA INSTITUSI/LEMBAGA/ORGANISASI = fleksibilitasnya,
adaptabilitasnya, kemampuan pemecahan konflik antar institusi, dll.
88. DIMENSI REFORMASI ADMINISTRASI
STRUKTURAL
(KELEMBAGAAN)
KULTURAL
(SDM)
Agar efektif Perilaku individu
Meningkatkan
KINERJA
Institusi
Membangun
Sistem Kerja
Efektif
Agar ekonomis Perilaku kelompok
Pelayanan cepat Perilaku institusi
ADMINISTRASI = ORGANISASI + MANAJEMEN
(Konsep Statis) (Konsep Dinamis)
KELEMBAGAAN & SDM ibarat dua sisi sekeping mata uang
DALAM KONTEKS KEHIDUPAN ORGANISASI
90. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 97
Isu administrasi Publik
• Isu administrasi Publik yang muncul sejak lahirnya
peradaban manusia dicoba untuk dipecahkan atau
dicarikan solusinya oleh para pakar/ahli Administrasi
Publik. Munculnya berbagai teori atau pendekatan
mencoba untuk menawarkan solusi dari isu atau
permasalahan yang ada. Berdasarkan teori dan
pendekatan tersebut para pakar terjun langsung untuk
ambil bagian dalam bentuk penelitian/riset terhadap
kondisi yang ada di lapangan. Dan hasil riset itu
diharapkan menjadi kontribusi nyata untuk menjadi
solusi bagi permasalahan yang terjadi. Hingga saat ini,
isu-isu administrasi publik yahg terjadi, baik isu-isu yang
lama maupun isu-isu baru selalu muncul karena tuntutan
publik untuk mendapat pelayanan yang lebih baik dari
Administrasi Publik.
91. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 98
• Memang di akui tidak ada alat yang paling efektif dan
komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah publik
tersebut. Dengan adanya bebagai pendekatan untuk
memahami suatu persoalan publik dan mengatasinya
dengan berbagai macam disiplin/multidisiplin yang di
adopsi Administrasi Publik, diharapkan kontribusi nyata
Administrasi Publik untuk ikut memberi solusi terhadap
masalah-masalah publik terkini. Meski diakui bahwa
persoalan yang terjadi ada kecenderungan merupakan
interrelated cluster of problems dan bukan persoalan
tunggal, yang tentunya perlu kajian yang mendalam dan
comprehensive sifatnya.
92. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 99
• Berdasar berbagai kajian, tulisan, penelitian,
artikel, dan pendapat dari berbagai pakar
Administrasi Publik, dapat ditelusuri betapa
banyak isu-isu Administrasi Publik yang masih
menunggu untuk di klarifikasi, diteliti, dianalisis,
dikaji secara ilmiah, dan dicarikan solusi
pemecahannya secara berkesinambungan dan
multidisiplin. Tulisan berikut, mencoba untuk
mengeksplorasi sejumlah isu-isu yang bisa
diangkat dalam konteks Administrasi Publik
seiring dengan tuntutan masyarakat dan
paradigma Administrasi Publik.
94. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 101
Konteks Disiplin Adm. Publik
• Study of Administration (1887) Woodrow Wilson : (efisiensi,
efektifitas vs kepentingan publik, kelompok kepentingan,
responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas)
• Toward a new Public Administration (1971) H Gerorge
Frederickson : (efisiensi, produktifitas, efektifitas vs keadlian,
responsivutas, perubahan struktur organisasi, perubahan
kebijakan)
• Toward a Feminist Perspektive in Public Administration Theory
(1990) Camilla Stivers : (peran perempuan dan peran laki-laki
dalam kehidupan publik, dominasi laki-laki terhadap perempuan
dalam membuat keputusan)
96. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 103
Konteks Politik Administrasi
Publik
Administrative Decentralization & Political
Power (1969) Herbert Kufman :
• Desentralisasi dan distribusi kekuasan di
tingkat daerah
• Desentralisasi dan distribusi korupsi
• Hubungan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
• Desentralisasi, distribusi sumbrdaya dan
dis-integrasi
98. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 105
Konteks Birokrasi
• Street Level Bureaucracy : the critical role of
street level Bureaucrats (1980) : (peran street
level birokrasi dalam diskresi pengambilan
keputusan; diskresi vs responsibilitas,
efektifitas, efisiensi, keadilan)
• Breaking through bureaucracy (1992) Michael
barzealy & Babak J Armajani : (kepentingan
publik berdasar perspektif pemerintah vs
kepentingan masyarakat; kualitas pelayana
publik)
100. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 107
Teori organisasi
• Scientific Management (1912) FW Taylor (tenaga
informal dalam proses akumulasi modal dan dukungan
bagi domonasi pembuat keputusan/ecision maker.)
• The Cooperative Mechanism (1949) Philip Zelsnick
(partisipasi-kooptasi; kepemimpinan-kooptasi)
• Informal Organization and Their Relation to Formal
Organization (1938) Chester I Barnard (teamwork-
kualitas pelayanan; kinerja organisasi; klik-efisiensi/klik
inefisiensi)
• Struktur, Desain dan Budaya Organisasi (struktur,
efisiensi, manajemen dan resolusi konflik)
102. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 109
Sumber Daya Manusia
• Representative Bereaucracy (1974) Samuel
Kristov : (demographic representation-isu
pemimpin putra daerah; substancial
representation-isu kinerja pemimpin putra
daerah)
• Democracy and the Public Service : the
Collective Srvice (1982) Fedeick C Mosher :
(perbedaan pelayanan publik & swasta;
peranan swasta sbg mitra pemerintah dalam
mendukung kebijakan pemerintah)
104. http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 111
Manajemen Publik
• Productivity & Quality Management (1952)
Marc Holzer (kualitas pelayanan sektor publik)
• Exploring the limit of Privatization (1987)
Ronald C Moe (dampak provatisasi, informasi
bagi decision making untuk privatisasi)
• Public and private management (1980)
Graham T Allison (perbedaan pelayana sektor
publik dan swasta)
110. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
PEMBAGIAN ILMU ADMINISTRASI
Beberapa Pendapat Tentang Pembagian Ilmu Administrasi
1
Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga
2
111. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Adapun pembagian administrasi dapat dikemukakan
berdasarkan pendapat para ahli sebagai berikut:
Y. Wayong
dalam bukunya “Fungsi Administrasi
Negara” membagi ilmu Administrasi
dalam ruang lingkup, yaitu:
1. Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara adalah
keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh aparatur pemerintahan dari suatu
Negara dalam usaha mencapai tujuan
negara.
Ilmu Administrasi Niaga, adalah
keseluruhan kegiatan mulai dari produksi
barang dan jasa sampai tibanya barang
atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2. Ilmu Administrasi Niaga
112. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Adapun pembagian administrasi dapat dikemukakan
berdasarkan pendapat para ahli sebagai berikut:
Drs.Soekarno.K
dalam bukunya “Dasar-Dasar Management”
mengemukakan penggolongan administrasi dengan
memandang dari segi obyek administrasi, sehingga beliau
membagi Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu:
1. Administrasi yang berobyek kenegaraan
(Public Administration) dapat dibagi :
a. Administrasi Pemerintahan (Adm.Sipil & Militer)
b. Administrasi Perusahaan (Negara).
2. Administrasi yang berobyek Swasta / Niaga
(Business Administratio) dapat dibagi menjadi:
a. Administrasi Perusahaan
b. Administrasi bukan perusahaan / Non Niaga
3. Administrasi yang berobyek
Internasional (International Administration).
Termasuk di dalamnya seluruh aktifitas yang
bergerak di bidang internasional seperti UNESCO,
UNICEF, IMF, ILO, dan sebagainya yang dilakukan
PBB, juga Asia Games.
113. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi
ilmu administrasi dalam dua bagian besar:
Administrasi Negara:
1. Management.
2. Administrasi Kepegawaian
3. Administrasi Keuangan.
4. Office Management.
5. Leadership.
6. Filsafat Administrasi,
dsb.
SP. Siagian
Administrasi Privat/Niaga:
1. Management.
2. Management
Produksi.
3. Industrial Relation.
4. Business Education.
5. Traffic Management,
dsb.
114. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Beliau merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut
yaitu:
Berdasarkan unsur-unsur
administrasi:
1. Ilmu Administrasi.
2. Ilmu Management.
3. Ilmu Komunikasi.
4. Ilmu Adm.epegawaian.
5. Ilmu Adm. Keuangan.
6. Ilmu Adm.Perbankan.
7. Ilmu Tata Usaha.
8. Ilmu Hubungan Masyarakat.
The Liang Gie
Administrasi menurut
lingkungan, suasana dan
tujuan.
1.Ilmu Adm. Negara (Adm.
Kepolisian, militer,
pengadilan, dsb)
2. Ilmu adm. perusahaan
(Adm. Penjualan, Periklanan.
Kepasaran, dsb)
3. Ilmu Adm. sosial
115. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Lebih lanjut SP. Siagian melihat perkembangan administrasi
yang sangat dinamis dan semakin pentingnya peranan
pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,
sehingga pemerintah pun turut berkecimpung dalam
kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya
“Public Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh
negara, kegiatan-kegiatannya, motif bekerja dan struktur
organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan.
Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public Business
Administration”, seperti dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Public Administration Privato (Business
Administration)
Public Business
Administration
116. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Prayudi Atmosudirdjo
Title
2.Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi:
a. Ilmu Adm. Niaga (Business Administration).
b. Ilmu Adm. Privat Non Niaga.
Lebih lanjut beliau membagi Ilmu Administrasi –
dalam 7 cabang, yaitu:
a. Ilmu Adm. Umum atau Ilmu Top Management.
b. Ilmu Organisasi.
c. Ilmu Management.
d. Ilmu Tata Usaha.
e. Ilmu Sejarah Administrasi.
f. Ilmu Ensiklopedi Administrasi.
g. Ilmu Filasafat Administrasi.
1. Ilmu Administrasi Publik meliputi :
a. Ilmu Administrasi (Public) International.
b. Ilmu Adm. (Public) Nasional, ini dibagi:
Ilmu Administrasi negara umum.
1. Ilmu Administrasi Daerah (Otonom).
2. Ilmu Administrasi Negara Khusus.
Add Your Text
117. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi Ilmu
Administrasi dalam 9 bagian yaitu:
Administrasi
A
E
B
D
G
Ilmu Administrasi
Tata Usaha
Pengantar Ilmu Administrasi (dan
Efisiensi Kerja).
Ilmu Organisasi
Ilmu Administrasi
Keuangan
Ilmu Komunikasi
Administrasi
H
Ilmu Hubungan
Masyarakat
F
Ilmu Administrasi
Perbekalan
C Ilmu Manajemen
I
Ilmu Administrasi
Kepegawaian
118. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga
2
1. Faktor Tujuan
Administrasi Negara bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran
seluruh rakyat dalam wilayah negara.
Administrasi Niaga bertujuan untuk mengusahakan
keabdian
kelangsungan hidup organisasi yang dimungkinkan oleh
adanya
ekumulasi modal.
2. Faktor Motif
Administrasi Negara dalam proses
pelaksanaan kegiatannya
bermotifkan pemberian service yang
efisien, ekonomis, dan seefektif
mungkin kepada setiap warga negara
yang harus dilayani.
Administrasi Niaga dalam operasi
bermotifkan keuntungan yang wajar
atas modal yang telah ditanam.
119. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga
2
3. Sifat Pelayanan
Administrasi Negara berkewajiban
melayani semua warga negara
dengan perlakuan yang sama.
Administrasi Niaga dalam
memberikan pelayanan sering
membedakan
sifat service yang diberikan karena
motif untuk mencari keuntungan
itu.
4. Wilayah Yurisdiksi.
Administrasi Negara mempunyai wilayah
kekuasaan yang sama
luasnya dengan wilayah kekuasaan
negara.
Administrasi Niaga tidak mempunyai
wilayah kekuasaan tetapi yang
ada hanya wilayah operasional yang
luasnya dapat sama atau lebih
kecil atau lebih luas dari wilayah
kekuasaan negara.
120. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga
2
5. Kekuasaan
Administrasi Negara memperoleh
kekuasaan dari rakyat melalui
lembaga perwakilan.
Administrasi Niaga mempunyai
kekuasaan tergantung pada besarnya
modal yang dimiliki serta
kemampuan untuk memanfaatkan
hasi
hasil kemajuan di bidang teknologi.
6. Wilayah Yurisdiksi.
Administrasi Negara dan seluruh aparat
dan personalianya sebagai
abdi dari rakyat berorientasi politik netral,
artinya ia tidak memihak,
akan tetapi berdiri di atas semua
golongan, aliran dan lapisan yang
berada di dalam masyarakat.
Administrasi Niaga, menjalankan politik
pilihannya secara memihak
121. L o g o
www.themegallery.com Company Logo
Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga
2
7. Cara Bekerja
Administrasi Negara lebih lamban
dibandingkan dengan Administrasi
Niaga, kelambanan ini adalah akibat
dari approach legalitas yang
dipergunakan administrasi negara yang
sifatnya lebih menonjol dari
administrasi niaga.
Administrasi Niaga kegiatan-
kegiatannya lebih sering didasarkan
kepada approach programmatic dari
pada legalitas sebagai akibat dari
pada kompetisi ini, maka sifat inovasi
merupakan cara terpenting untuk
memenangkan persaingan, baik yang
bersifat domestik (dalam negeri,
regional, maupun Internasional).
122. L o g o
DAFTAR PUSTAKA
A.H. Maslow.,., A Theory Of Human Motivation, Psychological Review, 1943.
A R. Mustopadidjaya., (ed)., Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, LANRI, Jakarta , 2003
Adler,Mortimer,. The Condition of Philosophy, New York, Atheneum, 1965.
A.G. Pringgodigdo, (Redaksi) dan Hasan Shadil., MA (Penyelesaian), Ensiklopedia Umum, Yayasan Kanisius,
Jakarta, 1977, hal 1094.
Alexis De Tooguevilla, Democracy in Amerika, 1934.
Atmosudiro, Prajudi. 1980. Dasar-dasar Ilmu Administrasi. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Aldefer. C.P, An Enperical Test of a New Theory, Organisational Behavior and Human Performance,
Appleby, H.., Policy And Administration, University of Alabama Press, 1949
Arthur Baker, Joel ., Paradigms, The Business of Discovering the Future, Harper Business, New
York, 1992.
Ali,Faried,. Hukum Tata Pemerintahan dan Proses Legislatif di Indonesia, Jakarta, : Rajawali Press, 1999.
______,. Metodologi Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Ilmu Pemerintahan, Jakarta, :
Rajawali Press, 2000.
______,. Filsafat Administrasi, Jakarta,:PT RajaGrafindo, 2003. Ali,Faried,. Teori Administrasi, Makassar, :
Bifaria, 2004. Ali,Fari.ed, : Kebijakan Publik, Suatu Analisa Metametodalogi,Makassar, Bifaria, 2005.
______ Teori dan Konsep Administrasi dari pemikiran paradigmatik menuju redefini, PT Raja Grafindi
Persada Jakrata
______., Redefinisi Administrasi Dalam Lintasan Pemikiran Filsafat, Analisis Alternatif Pencegahan
Korupsi dan Malpraktek Administrasi Serta Terapi Penyakit Birokrasi, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu
Administrasi Negar di depan Rapat Senat Luar Biasa Universitas Hasanuddin, 2005
www.themegallery.com Company Logo
123. L o g o
Amien,Mappadjantji,A,. Kemandirian Lokal Perspektif Sains Baru terhadap Organisasi, Pembangunan dan
Pendidikan, Makassar, : Lembaga Penerbitan Unhas, 2003.
Asshidiqhi, Jimmy i, Naskah Pidato ilmiah atau Orasi pada Wisuda Sarjana dan Pascasarjana STIAMI di
Jakarta, 2008
Basy aib, Hamid, Richard Holloway, Nono Anwar Makarim (ed),. Mencuri Uang Rakyat, 16 Kajian Korupsi di
Indonesia, Buku 1 Dari Puncak sampai Dasar, Jakarta,: Perpustakaan Nasional RI, 2002.
Bautista, Victoria A et.el,. Introduction to Public Administration, Querazon City, Fhillippines, : University of the
Phillippines Press, 1993.
Beuchner, John C “Public Administration” Palisades Publisher, 1982,
Bentham J “The Principle of Morals and Legislation, Riverside, NJ : Hafner Press, 1984 (Originally
Published, 1789)
Caiden, Gerald E., , Administrative Reform Come’s of Age, Walter de Gruyter Berlin. NY, 1991
Caiden, Gerald,E and Heinrich Siedentopf,. Strategies for Administrative Reform, Lexington, Massachussets,
Toronta,: Lexington Books D.C. Health and Company, 1982.
Cooper, Phillip J et. el ,. Public Administration for the Twenty –First Century, Fort Worth Philadelphia San Diego
New York Orlando Austin San Antonio Toronto Montreal London Sydney Tokyo, : Harcourt Brace College
Publishers, 1998.
Dewey, John dalam Titus et. el, Living Issues In Philosophy, terjemahan Prof. Dr.H.M.Rasjidi, Jakarta, : Bulan
Bintang, 1984.
Dimock , Marshal E dan Gladys O.Dimock, and Koenig, Louis W. Public Administration, NY Rhinehart and
Corp. 1960
Downs A “Onside Bureaucracy” Boston : Little Brown, 1967
www.themegallery.com Company Logo
124. L o g o
David C, McCleland The Achievment Motive ,. New York,: Appleton, 1953
Dahl, Robert A “A Preface to Democratic Theory, Chisago : University of Chisago Press, 1956
Davis, Keith., “Management Communication and the Grapevine “ Harvard Bussines Review, 1953
Duunn,William N., Public Policy Analysis: An Introduction, Prenise Hol: Inc Englewood Cliffts, 1981
Edgar F, Huse etc, Behavior in Organisations : A System Approach to Managing, Massachusetts, : Addison-Wesley
Publishing Company, 1973.
Fayol, Henri., Industrial and General Administration, Dunod, 1925
Ferlie, Ewan et. el,. The New Public Management In Action, Oxford, : Oxford University Press, 1996;
Fayol, Henry., Industrial and General Administrasion, Dunod, 1925
Frederickson, N.George,. The Sprit of Public Administration, San Fransisco, : Jossey-Bass Publishers, 1997.
Frederickson, N.George and Kevin B Smith, The Public Administration Theory Primer, New York, : Westview, A
Member of the Persduas Books Company, 2002.
Flathman, R.E., ” The Public Interst An Essay Concerning the Normative Discource of Politics New York :
Wiley, 1966
Frederick, Hesberg et el, The Motivation To Work, New York, John Wiley & Sons, 1959.
George Frederickson. 1997. The Spirit of Public Administration. Jossey-Bass Publisher. San Fransisco.
Gerald Caiden. 1982. Public Administration. Palisades Publisher. California.
Goodnow, Frank J,. Politic and Administration, New York, : The Mac Millan Co, 1900.
Hasibuan, S.P. Malayu, Organisasi dan Motivasi, Bandung, Bumi Aksara, 1999.
Henry, Nicholas,. Public Administration and Public Affairs, New York,: Orentice, 1980.
James, William,. Pragmatism, New York, : Longmans, Green, 1907
___________. Essay in Radical Empirism, New York, ongmans, Green, 1922.
James D, Money dan Ferley A.C,. The Principle Of Organisational, Harper and Brother,Co. N.Y., 1942
Jorgensen, Jorgen,. The Development of Logical Empiricism, Chisago, : University of Chisago Press, 1951.
www.themegallery.com Company Logo
125. L o g o
Kraft, Victor, The Vienna Circle. The Origin of Neo-Positivism, terjemahan Arthur, New York, : Philosophical Library, 1953.
Jay M. Shafrittz dan Albert C.Hyde.1997. Classic of Public Administration. Harcourt Brace College Publishers. Florida.
Kuhn, Thomas S., The Structure of Scientific Revolutions, Chisago, III : University of Chisago Press, 1962.
Ketil, Donald F., The Global Public Management Revolution, A Report On The Transformation of Governance, Brooking
Institution Press, Washington DC, 2000
Krislov “Representative Bureaucracy, Engglewood Cliffs, NJ. : Prentice Hall, 1974
Lerner, Daniel dan Harols D, Lasswell., The Policy Science, Stanford University Press, 1951
Long, N.E “Bureacuracy and Constitutionalism” American Political Science Reviw, 1952,
Merriam, Charles E yang dikutip oleh Marshal E.Dimock dan Gladys O.Dimock, and Koenig, Louis W. Public
Administration, NY Rhinehart and Corp. 1960
McGregor, Douglas ., The Personal Management, ed C.McGregor and W.Bennis, New York McGraw Hill 1967
Money,James D,. Principle of Organisation, New York, 1942.
Meier, K.J “Regulation “ Politics, Bureaucrayc and Economic, New York : St Martin’s Press, 1985
Mustopadidjaya,A.R., Administrasi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijaksanaan, Jakarta, 1986
Mustopadidjaya AR., Manajemen Proses Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kinerja, LAN ,
Duta Pertiwi Foundation, 2003
Mustopadidjaya AR, Dimensi-Dimensi Pokok Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, LAN RI, Jakarta.
Ningro, Felix A dan Lioyd C. Nigro “Modern Public Administration, Fitfth edition Harper and Row Publisihing,
1980
Nagel, Ernest,. The Structure of Science, New York, : Harcourt, Brace and World, 1961.
Ostrom, Vincent,. The Intellectual Crisis in American Public Administration, Revised edition, Alabama, : The University
ofAlabama Press, 1974.
Osborne D dan Ted Gaebler, Reinventing Government, How the enterpreneurical Spirit is Transforming The Public Sector,
London, 1992
www.themegallery.com Company Logo
126. L o g o
Perry, James L “Public management and administration, Indiana University.
Parsons, Talcott “The Structure of Social Action, New York : Mc Graw – Hill, 1937
Redford, Emmete S,. Ideal and Practice in Public Administration, Alabama, : University of Alabama Press, 1975.
Reynolds, Paul Davidson, A Primer in Theory Construktion, New
York,: Macmillan Publishing Company, 1971.
Ritser George -Douglas J.Goodman., Teori Sosiologi Modern, Prenada Media, Jakarta, 2004
Rourke, F.E..., Bureaucrasy, Politic And Public Policy, Boston Litle Brown, 1965
Rocher, Guy / Talcott Parsons and Amen can Sociology, New York : Barnes and Noble, 1975
Rawls.,John, The Theory Of Justice, The Booknopt Press of Harvard University Press, 1971
Russell, Bertrand,. Human Knowledge : Its Scope and Limits, New York, : Simon and Schuster, 1948.
Simon, Herbert A Administrative Behavior, Suatu Studi tentang Proses Pengambilan Keputusan dalam
Orgnisasi Administrasi, Terjemahan Diajung, Bina Aksara, Jakarta, 1982.
Salusu, J., Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit., Grasindo,
2003
Siagian, SP., Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta
_________1980. Filsafat Administrasi. Gunung Agung Jakarta: Jakarta.
Silalahi, Ulbert. 2003. Studi Tentang Ilmu Administrasi (Konsep, Teori dan Dimensi). Sinar Baru Algensindo: Bandung.
Schubert, G.A., ” The Public Interset : A Critique of the Theory of the Political Concept : New York : Free
Press, 1960.
Smith,John E,. The Spirit of American Philosophy, New York, Oxford Press, 1963.
Stein, Harold ., Public Administration and Policy Development, A Case Book, Harcert, Brace and
Comp.1912.
Titus, Harold H dkk., Persoalan-Persoalan Filsafat, Alihbahasa oleh PRg. Dr. H. M. Rasjidi, Bulan Bintang, Jakarta,
Indonesia, 1984.
www.themegallery.com Company Logo
127. L o g o
Taylor, Frederick Winslow., The Principles of Scientific Management, New York, : Harper & Brothers Publishers, 1919.
Terry, George R,. Principles of Management, Illiois, : Richard Dirwin.Inc, Homewood, 1954.
The Liang Gie. 1978. Unsur-unsur Administrasi: Suatu kumpulan Karangan. Karya Kencana: Yogyakarta.
Truman, David B “The Government Process, New York : Knopf, 1957
Tillich, Paul,. Existentialist Aspect of Modertn Man, dalam buku Christianity and the Existensialists, Carl Michaelson
(ed), New York, 1956.
Tjokroamidjoyo, Bintoro., Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, I dan II, Haji Mas Agung,
Jakarta,1992
Waldo, Dwigh,. The Study of Public Administration, New York, : Copyrigh, by Doubleday & Company, Inc Published by
Dobleday & Company, Inc, 1955.
Wajong, J., Fungsi Administrasi Negara, Jambatan, Jakarta, 1964.
Willougby W.F., Principle Of Public Administration, M.D. The John Hopkins University Press, 1939
Wilson, Woodrow, The Study of Administration, reproduced in PeterWoll (ed) "Public Administration", New York, Harper
and Row, 1966.
White, Leonard D., Trend in Public Administration, Ny. Mc. Graw Hill, 1933;
www.themegallery.com Company Logo
128. L o g o
DAFTAR PUSTAKA
Disertasi
Ali Faried., Polarisasi Kebijakan Dalam Pengembangan Otonomi Daerah, Suatu Analisis Pemberdayaan Kelembagaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Selang Waktu Tahun 1974 – Tahun 1998),Disertasi, PPS-UNHAS, 2000.
Syukur Abdullah, Studi Implementasi Pembangunan Di Sulsel, Disertasi.Unhas, Makassar
Atikurahman, Perencanaan Partisifatif, Intisari Disertasi, PPS Unhas.
Makalah
Mustopadidjaja A. R “ Analisa kebijaksanaan : latar belakang, metodologi, Tekhnik, dan aplikasinya dalam
pembangunan (Makalah), 1987
Ali, Faried,Mengagas Format Interkoneksitas dan Partisipasi dalam Mewujudkan Good Governanc, Makalah
yang Disampaikan pada rapat kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai, 29 November 2003
Media lain
Bintoro Tjokroamidjojo., Studi Pembangunan, Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan
Perkembangan dan Penerapan, Naskah, Kuliah PPS Universitas Pajajaran, 1987
Hasan Monoarfa, Percikan-Percikan Filsafat Dalam Berbagai Dimensi, Hand Out Materi Kuliah, pada FEIS-UNM,
Makassar, 2002,
Harian Fajar, Terbitan tanggal 11 Juli 2009, terbitan Makassar
Barnad, Chester ., The Function The Executive, Translate.
Simmel. George, Teori Sosiolongi, Terjemahan.
www.themegallery.com Company Logo
129. L o g o
C l i c k t o e d i t c o m p a n y s l o g a n .
www.themegallery.com