Dokumen tersebut membahas tentang berbagai paradigma dan pendekatan dalam ilmu hukum, mulai dari paradigma positivisme hukum, pendekatan yuridis prodental, psikologi hukum, aksiologi, struktur dan substansi sistem hukum, serta pengaruh budaya hukum terhadap perkembangan sistem hukum.

1. ILMU HUKUM DAN
PENDEKATAN SISTEM
PARADIGMA/ MODEL, CONTOH ANTARA LAIN
MERUPAKAN KERANGKA SISTEM
- TERDIRI DARI TEORITIS UMUM YANG MENJADI
KERANGKA PIKIR ILMIAH
- MERUPAKAN KERANGKA KONTRAS / GBRN UMUM
YANG MENGGAMBARKAN KRETERIA
- HUKUM DELIK DARI PRODUK PENGUASA
- INDONESIA HUKUM PARADIGMA POSITIVISME,
KARENA INDONESIA SEBAGAI INSTRUMEN
- HUKUM DICIPTAKAN UNTUK BATASI KEKUASAAN,
YANG MEMPUNYAI SIFAT MENARIK DAN
MALAPETAKA.

2. PARADIGMA POSITIVISME YURIDIS ADALAH APA
YANG MENJADI PADA TITIK MORAL ATAU ETIKA
ILMU DIKESAN SEBAGAI SUATU YANG SYAH
MEMPUNYAI, SISTEM, TOLAK, SUBYEKTIF
LMU PENGETAHUAN SEBAGAI SUATU SISTEM : SISTEMATIS,
UNIVERSAL, BAHASA ILMIAH, BERDASARKAN OBSERVASI
ILMIAH, OBYEKTIF DAN KRITIS.
ILMU : SUATU PROSES BERFIKIR MEMPUNYAI
PROSES, CIRI KHAS TERTENTU BERDASARKAN
PSIKIS/ KARISMATIS.
- POSITIVISME LOGIKA
- RASIONALISME KRITIS
- PARADIGMA THOMAS KHUNT
- HERMANTIK

3. PARADIGMA PARATISTIK ADALAH PARADIGMA
YANG DIDEFINISIKAN SECARA SOSIAL
HUKUM SEBAGAI PARADIGMA / MODEL / POLA
P. POSITIVISME
P. HEMOPOSITIVIS PASCA POSITIVISME
ULTITARISME
MODEL / PARADIGMA
AL- QURAN
HADITS
SUBSTANSI
TAFSIR

4. MENGEMBANGKAN
HIDUP
MEMPERTAHANKAN
HIDUP
AKAL SEHAT
HATI NURANI
CACI MAKI
PUSING
EMOSIONAL
PRAKWALIFIKASI
MORAL AKHLAK

5. KAJIAN ILMU HUKUM
K. NORMATIF ADALAH HUKUM SUBSTANTIF
HUKUM PD PERATURANNYA
K. NON NORMATIF ADALAH HUKUM
SESUAI PROSEDURAL
HUKUM
MENGKAJI FILOSOFIS
MENGKAJI SECARA EMPIRIS

6. PENGEMBANGAN HUKUM TEORITIS
TERDIRI DUA KELOMPOK SISTEM
PERTAMA, DISEBUT DISIPLIN HUKUM PENDEKATAN
INTERNAL MENCANGKUP :
a. ILMU HUKUM PENDEKATAN NORMATIF PRAKTIS
b. TEORI HUKUM (PENDEKATAN ILMIAH POSITIF
TEORITIS)
c. FILSAFAT HUKUM (PENDEKATAN ABSTRAK SPEKULATIF
EVALUATIF)
KEDUA, KELOMPOK ILMU-ILMU LAIN DILUAR HUKUM
(PENDEKATAN EKSTERNAL) NAMUN OBYEK
TELAAHNYA ADALAH HUKUM, MEREKA MEMAPARKA
HUKUM SENYATANYA . KELOMPOK ILMU-ILMU LAIN INI
MENCANGKUP ANTARA LAIN SEJARAH HUKUM.

7. PENDEKATAN JURIS PRODENTAL
(KAJIAN HUKUM NORMATIF)
AZAS HUKUM MELAHIRKAN NORMA HUKUM
NORMA HUKUM MELAHIRKAN ATURAN HUKUM
MISALNYA : AZAS PERLINDU HUKUM TERHADAP
NYAWA/ JIWA MANUSIA MELAHIRKAN
 NORMA HKM : TIDAK BOLEH MERAMPAS HAK
HIDUP ORG LAIN TIDAK BOLEH
MENGANCAM KESELAMATAN ORANG LAIN.
 ATURAN HKM: TIDAK BOLEH MENGANCAM
KESELAMATAN ORG LAIN : BERBAGAI PSL
DALAM KUHP YG DILARANG MENGANIAYA,
DILARANG MEMBUNUH
.

8. PENDEKATAN INI MEMFOKUSKAN KAJI AN DENGAN
MEMANDANG HUKUM SEBAGAI PERANGKAT REALITAS
( REALITY) , TINDAKAN (ACTION) DAN PERILAKU (BEHAVIOR),
PENDEKATAN INI DIBAGI DALAM BERBAGAI KAJIAN; SOSIOLOGI
HKM, ANTROPOLOGI HKM, PSYKOLOGI HKM, HKM DAN EKONOMI,
HKM DAN POLITIK, HKM DAN PEMBANGUNAN, HKM DAN STRUKTUR
SOSIAL (KAJIAN HUKUM KRITIS).
GAMBARAN UMUM :
 MASIH ADANYA PRAKTEK-PRAKTEK KORUPSI LEMBAGA KITA
 PENGADILAN DIANGGAP BELUM PROFESIONAL & EFERKTIF DLM
MENJALANKAN TUGAS KARENA :
 BANYAKNYA TUMPUKAN PERKARA ± 9.338 KASUS
 PUTUSAN PN, PT, dan MA BELUM DAPAT DIAKSES PUBLIK
 MASY KEHILANGAN KEPERCAYAAN (TRUS SELF) PADA
LEMBAGA PERADILAN

9. PSIKOLOGI
HUKUM
MELIPUTI
PSYCHOLOGY IN LAW (APLIKASI
SPESIFIK) dari PSYCHOLOGI
DALAM HUKUM
PSYCHOLOGY IN LAW (INSET
PSYCHOLOGY) terhadap TERDAKWA
PROFESI HUKUM, HAKIM, JAKSA,
POLISI, PENGACARA.
PSYCHOLOGY OF LAW (INSET
PSYCHOLOGY) TERHADAP ISU-ISU atau
FENOMENA HUKUM MISALNYA
MENGAPA ORANG TAAT pada HUKUM
TERTENTU, PERKEMBANGAN MORAL,
PERSEPSI, SIKAP PUBLIK TERHADAP
BERBAGAI SANKSI PIDANA.
PENDEKATAN INI
MEMFOKUSKAN KAJIAN DGN
MEMANDANG HUKUM
SEBAGAI PESERANGKAT IDE
YG ABSTRAK dan IDE-IDE
MORAL antara lain TENTANG
MORAL KEADILAN
MISALNYA :
ADILKAH SESEORANG
MEMPERKOSA ANAK 10 THN,
MENDAPAT GANJARAN
BERBEDA DENGAN LAKI-LAKI
PEMERKOSA WANITA PELACUR

10. DALAM PENDEKATAN AKSIOLOGI
JUJUN S. SURYA SUMANTRI
(1986 : 6 )
BERPENDAPAT BHW PD DASARNYA ILMU HARUS
DIPERGUNAKAN DAN DIMANFAATKAN SEBAGAI
SARANA ATAU ALAT MENINGKATKAN TARAF HIDUP
MANUSIA DENGAN MEMPERHATIKAN KODRAT DAN
MARTABAT MANUSIA SERTA KELESTARIAN DAN
KESEIMBANGAN ALAM.
PENGETAHUAN ILMIAH YANG DIPEROLEH ITU
DIPERGUNAKAN SECARA HUMORAL DAN UNIVERSAL. ILMU
UNTUK SEMUA TIDAK ADA PERBEDAAN BAIK TIMUR DAN
BARAT. ASPEK AKSIOLOGI, ILMU PENGETAHUAN
MEMPERTANYAKAN TUJUAN UNTUK APA ILMU ITU
DIBANGUN, YANG JELAS JAWABANNYA ADALAH UNTUK
KEPENTINGAN MANUSIA.

11. SECARA KHUSUS
ILMU PENGETAHUAN UNTUK MENCARI
MENDAPATKAN KEBENARAN (TRUSH),
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE), PEMAHAMAN
(UNDERSTANDING), PENJELASAN
(EXPLINATION) KLASIFIKASI (CLASIFICATION),
PERAMALAN (PREDIKTION), PENGENDALIAN
(CONTROL), PENERAPAN (APLICATION),
PENEMUAN BARU (INOVATION) dari PRODUKSI
(PRODUCTION)
MENURUT (BY LAWRENCE M. FRIEDMEN) DALAM SISTEM DAN
PENEGAKAN HUKUM ADALAH SISTM DAN PENEGAKAN HKM PADA
UNSUR DAN SUBSTANSI
SUBSTANSI
STRUKTUR
CULTUR
KETIKA BERBICARA KAIDAH HKM HARUS TERTULIS & TDK TERTULIS

12. STRUKTUR ADALAH LEMBAGA YANG TERLIBAT DALAM
LEMBAGA HUKUM PRANATA HUKUM (ADVOKAT,
POLISI, PN, JAKSA, HAKIM) . OLEH KARENA ITU IA
BAGIAN DARI SISTEM.
SUBSTANSI : JANJI-JANJI DR KAMPANYE ADLAH
SEBAHAGIAN SUBSTANSI HANYA
SEBATAS UCAPAN SAJA.
SUBSTANSI : KETENTUAN BISA BAGUS, BELUM
TENTU DIDUKUNG DLM INSTITUSI
PERBAIKAN UNTUK JENJANG
TINGGI SCR OBJEKTIFITA
LEGAL-CULTURE : BUDAYA HUKUM SALAH SATU UNSUR SANGAT
MEMERLUKAN DAN MENENTUKAN HUKU
ITU BISA TERWUJUD ATAU TIDAK,
BUDAYA HUKUM ADALAH POLA PIKIR MIS;
SENGKETA DI ANTARA HAKIM DAN JAKSA.

13. MACAM-
MACAM
JENIS
PARADIGMA
1.PARADIGMA
HUKUM
POSITIF
2. PARADIGMA
HUKUM
ALAM
3. PARADIGMA
HUKUM
REALISME
PRAGMATIS
4. PARADIGMA
DOMINAN

14. PAKAR HENDRY BERGSON
MENYATAKAN PERTUMBUHAN ILMU SEBAGAI PROSES
KOREKSI BERKESINAMBUNGAN YANG BERHUBUNGAN
MASA LALU DENGAN MASA KINI, DARI MANA SUATU
GEJALA KEKINIAN DAPAT DIPAHAMI MELALUI,
PEMAHAMAN TERHADAP GEJALA YANG
MENDAHULUINYA. (DURATION... IS THE CONTINOUS
PROGRESS OF THE PAST WHICH GNAWS INTO THE
FUTURE AND WHICH SWELLS AS IT ADVANCES).
OLEH BERGUSON, PROSES INI IA
SEBUT SEBAGAI PROSES EVOLUSI
KREATIF(CREATIVE EVOLUTION

15. MENURUT THOMAS S. KUHN MENYEBUTKAN PROSES ITU
SEBAGAI SCIENTIFIC REVOLUTION, SEMENTARA DENGAN
PENEKANAN PERHATIAN PD ASPEK POLARISASI TES
STABILITASNYA YANG KETAT DAN FUNGSIONALNYA SUATU
TEORI BAGI PEMECAHAN MASALAH.
KARL.R. POPPER MENYEBUTKAN “PROSES ITU SEBAGAI
PROSES PENYINGKIRAN KESALAHAN (ERROR
ELIMINATION)
EVOLUSI (REVOLUSI) PENGETAHUAN ITU MELALUI EFEK
GANDAKAN DPT DIPERGUNAKAN SBG DASAR PENELUSURAN
LATAR BLKNG KEBERADAAN SUATU GEJALA, TEORI DAN
AKIBATNYA.
PEMAHAMAN ESENSI HUKUM, POLARISASI SANGATA BERGUNA BAGI
KEBERADAAN”REDUKSI HUKUM NORMATIF” KONDISI
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PD UMUMNYA SERTA
PERKEMBANGAN PARADIGMA HK PD KHUSUSNYA. URGENSI DAN
VALIDITAS PEMAHAMAN TERHADAP”REDUKSI HUKUM NORMATIF”
INI TERLETAK PD BEBERAPA ALASAN YF BERSIFAT FAKTUR DAN
TEORITIS.

16. OBYEKTIFITAS ADALAH PENGAKUAN SEPENUHNYA
TERHADAP KEUTUHAN KARAKTER OBYEK DAN
KEBENARAN OBYEKTIF ADALAH KEBENARAN YG
DIBANGUN DI ATAS KEUTUHAN OBYEK ITU.
MANUSIA ADALAH BENTUK
PENGINGKARAN TERHADAP
KARAKTERISTIK
KEMANUSIAAN YG HARUS
DIHINDARI.
SEDANG POLARISASI LOGIKA
BERARTI BAHWA METODE
ANALITIS MEKANIS BUKANLAH
METODE YANG HARUS DIHINDARI
SAMA SEKALI PENGGUNANNYA.

17. PENYUSUNAN SISTEM HUKUM
CARA-CARA MENGATASI KELEMAHAN METODE
ANALITIS MEKANIS AKAN MENJADI BAHAN
ANALISIS YANG MENARIK KARENA UNTUK
MENGATASI HARUS DITEMUKAN SUATU
METODE ANALISIS YANG MAMPU BERPERAN
GANDA
PERTAMA : MAMPU MENGATASI
KELEMAHAN-KELEMAHAN
METODE ANALISIS MEKANIS ITU.
KEDUA : BERSAMAAN DENGAN ITU IA HARUS JUGA
MAMPU MEMPERTAHANKAN KELEBIHAN
DARI PENDEKATAN ANALITIS – MEKANIS ITU.

18. HAKIKAT PANDANGAN
ARISTOTELES TERLETAK PD
AKSARA PERTANYAAN YAITU
SOAL “SEBAB” ARISTOTELES
SETELAH MENYELIDIKI
MENYIMPULKAN BAHWA “SEBAB”
ITU TERSUSUN ATAS EMPAT TIPE
YAITU MATERI (MATERIAL),
BANTUK (FORMAL), KEGUNAAN
(EFFISICIENSI), DAN HASIL (FINAL).

19. PENGARUH BUDAYA HUKUM
DISAMPING HUKUM ASLI, YANG UMUMNYA DIMILIKI
MASYARAKAT HUKUM, SEDANGKAN SISTEM HUKUM
DUNIA JUGA TELAH DIPENGARUH OLEH TIGA SISTEM
HUKUM BESAR DUNIA.
TIGA SISTEM
BESAR YANG
BERPENGARUH
ITU ADALAH
COMMON LAW
SYSTEM
SOCIALIST LAW
SYSTEM
CIVIL LAW SYSTEM

20. PD ABAD KE-20 COMMON LAW SYSTEM
TERFORMULASI KE DLM DUA BENTUK
UTAMA, YAITU,”ANGLO SAXON LAW
SYSTEM” DAN “ANGLO AMIRICAN LAW
SYSTEM”, SEDANGKAN CIVIL LAW SYSTEM
LEBIH DIKENAL DENGAN SEBUTAN
“CONTINENTAL EUROPEAN LAW SYSTEM”.
DALAM BAHASA INDONESIA COMMON
LAW SYSTEM SERING DI DEPANKAN DGN
ISTILAH SISTEM HUKUM KEBIASAAN