Hyperandrogenemia mempengaruhi morbiditas metabolik dan reproduksi pada sindrom polikistik ovari
1. Hyperandrogenemia mempengaruhi
morbiditas metabolik dan reproduksi
pada sindrom polikistik ovari
Hyperandrogenemia is implicated in both the metabolic and
reproductive morbidities of polycystic ovary syndrome
JOURNAL READING
Nama: Nur Afiqah Binti Jasmi 11-2013-031
Dokter Pembimbing: dr. Harianto Wijaya Sp.OG
2. • Objektif: Untuk menentukan fitur dari
sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang
terlibat dalam morbiditas terkait reproduksi
dan metabolik.
• Design: Cross-sectional case–control
study
• Pasien: 1062 wanita dengan PCOS dan
1887 wanita tanpa PCOS
3. Pengukuran: Pemeriksaan fisik, hirsutism
skor, pengukuran biokimia dan hormon,
USG ovari, Tes toleransi glukosa 75g dan
tingkat insulin
4. Hasil: Faktor yang dominan pada wanita dengan PCOS
PCOS
Faktor metabolik dan
hyperandrogenemia
Faktor tekanan darah
Faktor morfologi
ovarium
Faktor oligomenore
dan
hyperandrogenemia
Pada wanita dengan PCOS, hyperandrogenemia adalah
prediktor signifikan dari sindrom metabolik
5. Kesimpulan
• Hyperandrogenemia adalah fitur pokok
umum dari kelainan metabolisme dan
reproduksi pada wanita dengan PCOS
tapi tidak pada wanita tanpa PCOS.
7. PENDAHULUAN (1)
• Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) adalah
gangguan heterogen (Heterogenous
Disorder)* dengan spektrum yang luas dari
fenotipe yang mencakup fitur metabolik dan
reproduksi.
• Kriteria diagnostik umumnya berpusat pada fitur
hiperandrogenisme, oligomenore, dan
morfologi ovarium polikistik
*Heterogenous disorder is caused by multiple mutations in different origins
(genes) which end up having the same result.
9. PENDAHULUAN (3)
• Studi Ini untuk mencari hubungan antara
komponen-komponen dari PCOS
• Menentukan mana komponen PCOS yang
terlibat dalam kedua morbiditas reproduksi
dan metabolik
• Komponen yang berbeda dengan orang
non-PCOS.
11. SUBJEK
• Data dari ‘‘Biospecimen collection from
women with PCOS and control for the
infertility study"
• Studi ini dilaksanakan oleh
Endocrinology and Gynecology Clinics
di Ewha Womans University Hospital
diantara Disember 2008 and Oktober
2010
12. American Society for Reproductive Medicine and the
European Society for Human Reproduction and
Embryology
PCOS: ≥2 Kriteria
Oligom
enorea
Hiperan
drogeni
sme
Ovarium
Polikistik
14. HYPERANDROGENEMIA
• Total T ≥67 ng / dL
• Free T ≥0.84 ng / dL
berdasarkan tingkat T
di 1.120 pada wanita
sihat dan siklus
regular
• Hirsutisme dengan
Modifikasi
Ferriman-Gallwey
(MFG) skor ≥3
The Ferriman–Gallwey score is a method of evaluating and quantifying hirsutism in
women. The method was originally published in 1961 by D. Ferriman and J.D. Gallwey
in the Journal of Clinical Endocrinology
15. Schematic representation of the mFG score
Escobar-Morreale HF, Carmina E, Dewailly D, Gambineri A, Kelestimur F, Moghetti P, et al. Epidemiology, diagnosis and
management of hirsutism: a consensus statement by the Androgen Excess and Polycystic Ovary Syndrome Society. Hum
Reprod Update 2012;18:146–70.
16. Epidemiology, diagnosis and management of hirsutism: a consensus statement by the
Androgen Excess and Polycystic Ovary Syndrome Society
Escobar-Morreale HF, Carmina E, Dewailly D, Gambineri A, Kelestimur F, Moghetti P, et al. Epidemiology, diagnosis and
management of hirsutism: a consensus statement by the Androgen Excess and Polycystic Ovary Syndrome Society. Hum
Reprod Update 2012;18:146–70.
17. Escobar-Morreale HF, Carmina E, Dewailly D, Gambineri A, Kelestimur F, Moghetti P, et al. Epidemiology, diagnosis and
management of hirsutism: a consensus statement by the Androgen Excess and Polycystic Ovary Syndrome Society. Hum
Reprod Update 2012;18:146–70.
18. Androgen Excess and PCOS Society
• Nilai cutoff ≥3 diterapkan untuk wanita Timur Jauh dan Asia Tenggara
• Kebanyakan wanita Kaukasia dan perempuan kulit hitam keturunan Afrika
dengan PCOS menunjukkan pertumbuhan rambut berlebihan, sedangkan
orang Asia biasanya memiliki rambut kurang dari Eropa Amerika, yang
dapat dijelaskan oleh aktivitas 5a-reduktase yang lebih rendah di kulit
orang Asia.
5α-reductases, also known as 3-oxo-5α-steroid 4-dehydrogenases, are enzymes involved in steroid
metabolism
20. Polikistik Ovarium di Ovari Kanan dan Kiri.
Diameter: 2 - 5 mm
Jumlah >12.
Hyperechoic stroma
Balen AH, Laven JS, Tan SL, Dewailly D. Ultrasound assessment of the polycystic ovary: international consensus definitions.
Hum Reprod Update 2003;9:505–14.
21. Subjek yang dikeluarkan dari penelitian
• Individu dengan gangguan tertentu
(kongenital hiperplasia adrenal
onset dewasa, hiperprolaktinemia,
dan androgen-secreting neoplasia)
• Pasien yang memakai obat-obatan
(misalnya steroid, kontrasepsi oral,
metformin, atau diuretik thiazide)
• Non PCOS: Riwayat DM & PCOS
dalam keluarga. Pengobatan hormon.
22. METHOD: Variabel Yang Diteliti
BMI dan lingkar pinggangAntropometri
Tekanan darah sistolik dan diastolikTekanan darah
Trigliserida, kolesterol HDL, dan total cholesterolDislipidemia
Glukosa puasa, TTG 75g , dan HOMA-IR
Glukosa &
Resistensi Insulin
Jumlah folikel ovarium dan volume ovariumOvarium
Jumlah mens per tahunOligomenore
23. Modified Ferriman-Gallwey ScoreHirsutisme
Darah vena post puasa 8 jam pada
hari ke-3 follicular phase
Progesterone
Total testosterone, SHBG, Albumin
Free
Testosterone
Testosterone concentration, SHBG
Free Androgen
Index
Lingkar pinggang, Trigliserid, HDL,
Tekanan darah, Glukosa darah
Metabolic
Syndrome
24. The homeostatic model assessment
(HOMA)
Category HOMA Score
Normal insulin
resistance
< 3
Moderate insulin
resistance
Between 3
and 5
Severe insulin
resistance
>5
The homeostatic model assessment
(HOMA) digunakan untuk mengukur
resistensi insulin dan fungsi sel-beta
LegroRS,CastracaneVD,Kauffman RP.Detecting insulin resistance in polycystic ovary syndrome: purposes and
pitfalls. Obstet Gynecol Surv 2004;59:141–54. 5. Muller DC, Elahi D, Pratley RE, Tobin JD, Andres R. An
epidemiological test of the hyperinsulinemia-hypertension hypothesis. J Clin Endocrinol Metab 1993;76:544–8.
25. Metabolic Syndromes
National Cholesterol Education
Program's Adult Treatment Panel III ( ≥3
Kriteria )
• Central Obesity: Lingkar pinggang ≥80 cm
• Dyslipidemia: Triglycerides ≥150 mg/dL
• Dyslipidemia: HDL kolesterol <50 mg/dL.
• Hipertensi: ≥130/85 mm Hg
• Hiperglikemia : Gula Darah Puasa ≥100
mg/dL
29. HASIL
Wanita dengan PCOS
• Lebih muda dan lebih cenderung menjadi
gemuk daripada wanita tanpa PCOS
• Tekanan darah, tingkat total dan free T, FAIs,
postload kadar glukosa 2 jam, kadar insulin
puasa, postload tingkat insulin 2 jam, nilai
HOMA-IR, kadar kolesterol total, dan
trigliserida yang lebih tinggi daripada wanita
tanpa PCOS
• Tingkat SHBG yang lebih rendah daripada
wanita tanpa PCOS
31. 15 variabel dikelompokkan kepada empat faktor
terpisah
Faktor-faktor ini diinterpretasikan sebagai berikut:
• [1] Faktor metabolik dan
hyperandrogenemia: positive loadings of BMI,
lingkar pinggang, trigliserida, HOMA-IR, glukosa
puasa, TTGO , dan Free T dan loading negatif
HDL cholesterol
• [2] Faktor oligomenore dan
hyperandrogenemia: loading positif dari jumlah
menstruasi per tahun dan loading negatif Free T
32. • [3] Faktor tekanan darah:
• Loading Positif Tekanan darah sistolik dan
diastolik
• [4] Faktor morfologi ovarium: Loading
positif volume ovarium dan Jumlah folikel
33. Pada wanita tanpa PCOS, kluster berbeda dari empat
faktor yang terpisah diekstraksi:
• [1] faktor obesitas dan tekanan darah: dengan
loading positif BMI, lingkar pinggang, dan tekanan darah
sistolik dan diastolik;
• [2] faktor metabolik: loading positif trigliserida, HOMA-
IR, glukosa puasa, dan postload 2 jam glukosa;
• [3] faktor obesitas dan reproduksi: loading positif BMI,
lingkar pinggang, dan T gratis dan loading negatif dari
jumlah menstruasi per tahun
• [4] faktor dislipidemia: loading positif HDL dan
kolesterol total.
38. • PCOS adalah penyakit heterogen dengan
patofisiologi yang kompleks. Wanita dengan
PCOS → berbagai manifestasi klinis yang
serius→ indikasi reproduksi dan kelainan
metabolik
• Variabel reproduksi dan metabolisme →
menentukan patofisiologi dan definisi PCOS
• Ini adalah studi untuk mengevaluasi komponen
PCOS yang terlibat dalam kedua morbiditas
reproduksi dan metabolik, menggunakan
analisis faktor.
42. • Cosegregation* Free T baik dalam faktor
metabolisme dan oligomenore merupakan
peran sentral hyperandrogenemia pada
wanita dengan PCOS.
• Tidak ada hubungan langsung antara
morfologi ovarium dan gangguan
metabolisme, menunjukkan bahwa
morfologi ovarium adalah berbeda dari
komponen utama.
*The transmission of two or more linked genes on a chromosome to the same
daughter cell leading to the inheritance by the offspring of these genes
together
43. Tidak adanya hiperandrogenisme
klinis atau biokimia membuat
diagnosis PCOS kurang meyakinkan,
walaupun adanya presentasi
disfungsi ovulasi atau menstruasi
atau ovarium polikistik
Androgen Excess and PCOS Society
45. • Wanita PCOS dengan sindrom metabolik menunjukkan tingkat Free T
secara signifikan lebih tinggi daripada wanita dengan PCOS tanpa
sindrom metabolik setelah disesuaikan untuk BMI
FREE T ↑
Hiperandrogenisme
(FAI, Total T)
Penanda akurat
METABOLIK
-Sindrom Metabolik
Faktor antropometri & metabolik: BMI, WC,
trigliserida, HOMA-IR, glukosa puasa, TTGO,
HDL
REPRODUKSI
-Oligomenore
Manifestasi Klinis Reproduksi
Mens/Tahun
Faktor risiko
independen
T-> Estrogen
Aromatase-enzymes converting dalam
adipose tissue
46. • Hyperandrogenemia terkait dengan variabel
antropometri, metabolisme, dan
oligomenore.
• Studi ini menunjukkan bahwa hyperandrogenemia
ada kaitan umum antara metabolisme dan
manifestasi penyakit reproduksi
• Identifikasi hyperandrogenemia pada wanita dengan
PCOS, harus segera dicari kelainan metabolik.
47. Pada wanita dengan PCOS,
hyperandrogenemia adalah prediktor
signifikan dari sindrom metabolik
setelah disesuaikan untuk usia,
indeks massa tubuh, dan resistensi
insulin
KESIMPULAN